Sinopsis K-Drama
: Eve Episode 02 part 1
Tayangan ini untuk usia 19+ Jika masih dibawah umur,
silahkan baca yang lain.
Drama ini adalah fiksi. Orang, tempat, organisasi,
insiden, grup, dan latar tidak berdasarkan kenyataan
Saat
membaca nama La El yang tertulis di memo tersebut, Eun Pyeong langsung teringat
dengan gadis SMA yang pernah ditolongnya, 13 tahun lalu. Gadis yang
keberadaannya menghilang setelah pergi ke Amerika hingga dia perlahan lupa akan
nama tersebut. Begitu membaca nama itu, Eun Pyeong langsung menelepon asistennya,
Kim Gye Young.
13 tahun yang lalu,
Saat
Jung Chul menarik rambut La El dan membantingnya ke lantai, Eun Pyeong baru
saja tiba bersama asistennya, Kim Gye Young. Dia sangat marah melihat apa yang
dilakukan Jung Chul pada keluarga La El. Namun, dia juga tidak berdaya melawan
karena bawahan Jung Chul segera menyeretnya keluar dari ruangan tersebut.
Kenapa
Eun Pyeong bisa di sana? Karena dia adalah pengacara Ibu La El, Kim Jin Sook. Ny.
Kim meminta bantuan Eun Pyeong terkait suaminya yang ditangkap dan mereka
diinterogasi mengenai uang dari Tiongkok, yang dia juga tidak mengerti. Ny. Kim
juga menceritakan mengenai kelakuan aneh suaminya dua bulan lalu. Tiba-tiba
saja suaminya mengalihkan saham kepada La El tanpa menjelaskan masalah apa yang
sedang dihadapinya. Suaminya hanya bilang kalau ini adalah cara untuk mengecoh
Han Pan Ro sementara karena tn. Han tidak akan menyangka sahamnya akan
diberikan kepada anak dibawah umur. Suaminya juga bilang kalau Direktur
Pelaksana Senior Kim Yi Sak akan membantunya.
Dan
sesuai yang dikatakan oleh suaminya, sesuatu terjadi. Kim Yi Sak yang juga ada
di sana dengan mereka, memberitahu Eun Pyeong kalau anak buah Perdana Menteri
Han Pan Ro sering datang ke perusahaan dan terus menyarankan agar menggabungkan
perusahaan dengan LY Grup. Begitu mendengar pernyatan tersebut, Gye Young sudah
menyadari betapa sulitnya kasus ini karena tn. Han adalah pria paling
menakutkan di negara ini dan juga terhubung dengan Badan Intelijen Nasional.
Sayang,
semua memang sudah terlambat. La El dan Ibunya harus menyaksikan kematian Tae
Joon. Tanpa seizin mereka, tubuh Tae Joon di kremasi. Media pun memberitakan
fakta palsu mengenai kematian Tae Jun dan menutupinya dengan berita yang lebih
kejam. Mereka menyebut Tae Joon sebagai mata-mata industri yang melakukan bunuh
diri. Dan karena kematian Tae Joon, perusahaan sementara akan dipimpin oleh Kim
Yi Sak.
Dan
meskipun Eun Pyeong bukanlah siapa-siapa Tae Joon, tapi dia juga merasa marah
dan kecewa melihat ketidakadilan yang dialami Tae Joon. Yang membuatnya lebih
kasihan adalah nasib Ny. Kim dan La El setelah kematian Tae Joon. Ny. Kim yang
shock dengan kematian suaminya, harus dirawat di rumah sakit sehingga La El
melakukan pemakaman ayahnya seorang diri.
Dan
kembali ke masa kini,
La El
kini sudah mempunyai keluarganya sendiri. Dia tinggal di apartemen bersama
Ibunya, suaminya dan putrinya. Kehidupan keluarga mereka terlihat bahagia
(wajah Ibu La El tidak diperlihatkan).
--
Meski
sudah larut, Yoon Kyum masih berada di kantor untuk rapat. Ini terkait
pendaftaran LY Distribution di Bursa Efek New York. Para bawahannya memberikan
pendapat kalau mendaftarkan perusahaan mereka di Bursa Efek New York akan
sangat berisiko dan bisa berimbas ke anak perusahaan lainnya juga. Tapi Yoon
Kyum nggak peduli. Apa yang sudah dikatakan dan diputuskannya harus dilakukan.
Yang dia mau dari mereka, adalah mereka mencari solusi untuk meminimalisir
resiko.
Selesai
rapat, Yoon Kyum masih juga nggak pulang dan malah minum-minum sendirian di
ruangannya. Ditengah suasana sepi tersebut, yang dia ingat malah sosok La El,
bukan istrinya. Dia nggak bisa mengenyahkan La El dari pikirannya. Bahkan saat
sekretarisnya melapor kalau ada telepon dari istrinya, wajah Yoon Kyum malah
terlihat tidak senang. So Ra menelepon hanya untuk memberitahu kalau ayahnya
ingin makan siang dengannya di arena balap kuda. Padahal Yoon Kyum sudah
menolak karena sudah ada jadwal besok, tapi So Ra nggak peduli. Sikapnya yang
demikian, membuat Yoon Kyum terlihat semakin tidak menyukainya.
--
Esok
harinya,
Gye
Young sudah mencari informasi mengenai paket yang diterima Eun Pyeong. Baik
nama pengirim maupun alamat yang tertera pada paket, semuanya adalah palsu. Dia
juga sudah mencari informasi mengenai Ibu La El dan mendapati kalau nomor KTP
ibu La El sudah kardaluwarsa. Dan juga, dia sudah memeriksa catatan imigrasi
dan tidak ada catatan kalau La El memasuki negara ini. Tidak ada cara untuk
memeriksa apakah mereka masih hidup.
Ah,
ternyata, memo yang diterima Eun Pyeong tersebut, tertulis tanggal. La El
menulis surat itu 10 tahun lalu, tapi paketnya baru di kirim kemarin. Menurut
Eun Pyeong, artinya La El masih hidup. Dia ingin tahu bagaimana keadaan La El
sekarang.
La El
yang dicarinya sekarang adalah IRT yang hidup bahagia dengan keluarga kecilnya.
Yang aneh adalah Ibunya. Wanita yang dipanggil Ibu oleh La El dan tinggal
bersama keluarganya, bukanlah Ibunya.
--
Di
arena balap, tn. Han mengajari Da Bi cara menjinakkan hewan. Dia menyuruh Da Bi
untuk belajar mencambuk. Meskipun Da Bi sudah menunjukkan sikap enggan hingga
hampir menangis, tapi tn. Han dan So ra tetap memaksanya untuk melakukannya.
Saking takutnya, Da Bi jadi ingin pipis. Dia nggak berani mengatakannya dan
menahannya dengan menyilangkan kaki. Melihat sikap Da Bi, So Ra sudah tahu
kalau dia kebelet pipis dan karena takut tn. Han tahu kalau Da Bi masih belum
bisa ke toilet sendiri, So Ra pun berbohong kalau Da Bi haus dan segera
mengajaknya pergi mengambil minum.
Setelah
dari toilet, So Ra langsung memarahi Da Bi karena tidak bisa mencambuk dengan
benar tadi. Sambil menangis, Da Bi menjawab kalau dia nggak mau melakukannya
karena kudanya akan kesakitan. Eh, So Ra malah berteriak dan memarahinya lemah.
Dia nggak mau kalau tn. Han sampai menilai Da Bi nggak kompeten. Hal yang
paling dibencinya adalah di cela oleh tn. Han!!
Bentakan
So Ra membuat Da Bi jadi menangis histeris. Dan lagi-lagi, So Ra membentaknya
untuk berhenti menangis.
Dari
arena balap, mereka lanjut makan siang bersama dengan Yoon Kyum yang sudah
datang. Harusnya ini adalah makan siang keluarga, tapi tn. Han malah mengundang
Jung Chul. Dan kelihatan sekali kalau Yoon Kyum nggak menyukai Jung Chul. Selama
makan, tn. Han memberitahu kalau Jung Chul akan berhenti dari BIN dan bergabung
dengan LY Grup dengan posisi sebagai Wakil Pimpinan. Dari raut wajahnya,
kentara sekali kalau Yoon Kyum nggak menyetujui keputusan tersebut. Jung Chul
juga menyadarinya, namun berpura-pura tidak tahu dan tetap bersikap sok ramah
dengan Yoon Kyum.
Begitu
makan siang berakhir, Jung Chul pun pergi duluan dan Yoon Kyum selanjutnya
untuk kembali ke kantor. Begitu dia pergi, tn. Han mulai ngedumel mengenai Yoon
Kyum yang berpikir sebagai pemilik perusahaan. Padahal, jika Yoon Kyum nggak
menikahi So Ra, perusahaannya hanya akan berada di 30 besar. Makanya, dia
menempatkan Jung Chul ke dalam perusahaan supaya Yoon Kyum tidak bisa mencuri
LY dari mereka. (Jadi, LY itu perusahaan keluarga Yoon Kyum, tapi bagi tn. Han,
LY bisa menjadi sebesar sekarang berkatnya. Sehingga, dia menganggap LY adalah
miliknya. Nah, kalau gitu, siapa yang mencoba mencuri?)
Dalam
perjalanan ke kantor, Yoon Kyum mengingat pembicaraannya dengan So Ra. Dia
menuduh So Ra yang pasti sudah tahu rencana ayahnya. So Ra dengan tenang
menyangkal tuduhan tersebut. Namun, So Ra juga mendukung keputusan ayahnya
dengan membanggakan Jung Chul yang pernah bekerja di BIN dan juga pernah
menjadi Presdir Bank, jadi dia cukup kompeten untuk menjadi Wakil Pimpinan.
--
Setelah
mencoba mencari informasi mengenai Ny. Kim dan La El, Eun Pyeong akhirnya
mendapakan sebuah petunjuk. Sebuah panti wreda menghubunginya karena mereka
mempunyai petunjuk mengenai Ny. Kim. Nggak buang waktu, Eun Pyeong langsung ke
sana. Sebelum memberikan informasi, pemilik panti ingin tau terlebih dahulu,
apakah Eun Pyeong adalah keluarga Ny. Kim? Jujur, Eun Pyeong menjelaskan kalau
dia mengenal Ny. Kim saat bekerja sebagai pengacara dan selama ini mencoba
mencarinya, tapi tidak ada hasil.
Eun
Pyeong udah berharap akan bisa menemukan Ny. Kim, eh taunya pemilik panti
bilang kalau dia juga nggak tahu keberadaan Ny. Kim.
“Beberapa
tahun lalu, seseorang membayar biaya medisnya. Hukum medis berubah, jadi aku
harus mengembalikannya. Itu sebabnya aku menelepon.”
“Seseorang
membayar biaya medisnya? Siapa?”
“Orang
ini tidak meninggalkan nomor telepon. Jadi, kami juga tidak bisa menghubungi
orang ini. Seseorang datang ke sini beberapa bulan sekali untuk menanyakan
kabar Kim Jin Sook, tapi kami tidak pernah mendapatkan nomor teleponnya.”
“Dia
seorang wanita?”
“Ya.
Seorang wanita muda.”
Dan
wanita yang dibicarakan oleh pemilik panti tersebut adalah Lee La El.
Mari kita sedikit mundur ke 13 tahun lalu,
lagi.
Ingatkan
saat ny. Kim ada di rumah sakit dan La El sendirian di rumah. Tiba-tiba
terdengar suara pecahan dari lantai bawah dan ternyata, beberapa pria sedang
mengobrak-abrik rumahnya. Para pria itu mencoba mencari stempel ayahnya. Dan
semua dibawah perintah Kim Yi Sak, orang kepercayaan ayahnya. Menyadari situasi
yang berbahaya, La El mencoba kabur tapi karena Yi Sak menarik tangannya begitu
kuat, dia terjatuh menabrak vas bunga. Pecahan vas bunga tertancap ke bahunya.
Lukanya sangat parah dan dia kehilangan banyak darah. Namun, tidak ada satupun
dari pria – pria di sana berniat menolongnya.
Di
tengah kesadaran yang mulai memudar, dia dipaksa oleh Yi Sak untuk
menandatangani dokumen pernyataan penolakan warisan. Meskipun terluka parah dan
kesadarannya hampir hilang, La El menolak menandatanganinya. Tapi, siapa
peduli? Yi Sak dan para anak buahnya menahan tubuhnya dan mengambil paksa cap
tangannya. Setelah mendapatkan cap tangan La El, mereka meninggalkan La El
begitu saja dalam keadaan mulut di lakban dan tangan terikat.
La El
baru di selamatkan keesokan paginya oleh Eun Pyeong yang datang berkunjung.
Saat itu, wajah La El sudah sangat pucat karena kehilangan banyak darah. Dia
hampir mati. Eun Pyeong juga sangat terkejut melihat keadaan La El yang
demikian.
Kembali lagi ke masa kini,
Peristiwa
masa lalu itu masih begitu jelas di benak Eun Pyeong. Dia mendapatkan semacam
firasat dan memerintahkan Gye Young untuk menyelidiki tn. Han dan Yoon Kyum.
Buntuti mereka selama 3 hari dan lihat siapa saja yang ada di sekitar mereka.
Gye Young sedikit kurang setuju karena tindakan tersebut ilegal dan juga, La El
hanyalah masa lalu mereka.
“Kamu
benar soal itu, tapi masa lalu jauh lebih penting dari masa kini dalam beberapa
hal. Jika itu benar-benar La El, aku akan bertindak. Aku akan bertanggung jawab
atas masalah apa pun,” ujar Eun Pyeong.
--
Hari
ini, para siswa TK Liyan dan wali murid berkumpul di aula untuk membahas
perwakilan orang tua yang akan dipilih.
Jika terpilih, mereka akan menangani berbagai acara di TK Liyan. Dan
tentu saja, menjadi perwakilan murid TK elite
adalah keinginan sebagian besar para wali murid, tidak terkecuali So Ra.
Dia sudah pernah menjadi perwakilan murid saat putri tertuanya bersekolah di
sana dan sekarang dia ingin lagi melakukannya. Semua sudah direncanakan secara
matang karna belum apa-apa juga, wali kelas sudah menyarankan So Ra menjadi
perwakilan murid.
La El
yang memperhatikan dari kursi belakang, terlihat sekali menatap So Ra dengan
kebencian. Dia ingin melakukan sesuatu pada So Ra, tapi tidak boleh terlibat di
dalamnya. Makanya, dia dengan sengaja menukar tas sekolah Da Bi yang ada di
sisi So Ra dengan tas sekolah No Eul yang ada di sisi Dam Ri (No Eul adalah
anak Dam Ri).
Pas
sekali, beberapa menit kemudian No Eul meminta minum sama Dam Ri. Dam Ri langsung aja mengambil tas yang ada di
sebelahnya dan betapa kagetnya dia saat melihat ada popok. No Eul yang melihat
itu langsung tertawa karena ada yang membawa popok ke sekolah. Dan pemilik
popok itu langsung ketahuan karena di setiap tas tertulis nama pemiliknya. Saat
tahu itu punya Da Bi, No Eul dan anak lain langsung menertertawakannya. So Ra
jelas marah dan malu. Da Bi juga malu dan berusaha mengambil kembali popoknya.
Tapi, karena terlalu marah, dia mengambilnya dengan kasar dan melukai wajah No Eul
(luka karena tergores kuku). Yang dilakukannya terlihat seperti saat tn. Han
mengajarinya mencambuk.
Melihat
apa yang dilakukan Da Bi, So Ra tersenyum puas. Dam Ri langsung marah dan itu
membuat Da Bi ketakutan hingga menangis. Tangisan Da Bi langsung membuat para
pengawalnya mendekat untuk memeriksa keadaannya. Mereka balas membentak Dam Ri
karena berani membentak Da BI dan memerintahkannya untuk meminta maaf pada So
Ra dan Da Bi. Dam Ri nggak terima karena jelas-jelas putranya yang terluka dan
harusnya So Ra yang meminta maaf. Terjadi perdebatan sengit.
Wali
kelas juga panik dan berusaha menenangkan dengan menyuruh Dam Ri agar mereka
mengobati No Eul terlebih dahulu. Itu yang lebih penting. Dan mengenai
pemilihan perwakilan murid, akan dibahas lain waktu. Dan begitulah pertemuannya
berakhir. Dan dengan congkaknya, So Ra berujar ke Dam Ri aga mereka bicara berdua suatu hari karena hari ini dia sibuk.
Dia nggak ada niatan meminta maaf sedikitpun.
Wanita yang harus
berada di puncak (So Ra)
Wanita yang ingin
berada di puncak (Eun Dam Ri)
Keinginanmu yang
tidak terpuaskan akan membawamu menuju keterpurukan.
Hal
lebih penting yang dimaksud So Ra adalah menampar guru wali kelas Da Bi tadi di
ruang kepala sekolah. Dia merasa marah hanya karena guru tadi bilang kalau
mengobati No Eul lebih penting. Dia tidak hanya menampar sekali tapi
berkali-kali sampai guru itu memohon maaf dan menyatakan kalau dia ada di pihak
So Ra. Kepsek juga berusaha meminta maaf pada So Ra, tapi So Ra tidak
membutuhkan permintaan maaf mereka. Yang dia inginkan, mereka mengeluarkan putra
Dam Ri dari sekolah.
Meskipun
So Ra berkuasa dan punya pengaruh, tapi Dam Ri juga punya pengaruh. Kepsek
nggak bisa seenaknya mengeluarkan putra Dam Ri meskipun So Ra yang memberikan
perintah. Posisi Kepsek benar-benar sulit karena Dam Ri memintanya agar
menyuruh So Ra meminta maaf padanya karena putrinya sudah melukai putranya.
Jika tidak, dia akan melaporkan hal itu ke departemen pendidikan. Jika masalah
ini sampai tercium media, reputasi TK Liyan bisa rusak. Dan lagi-lagi, Kepsek
hanya bisa meminta maaf.
Dan
sebagai dalang yang membuat masalah ini, La El tahu kesulitan yang dialami oleh
kepsek. Diapun mulai berakting sebagai Ibu siswa yang perhatian dengan
menawarkan bantuan untuk membuat So Ra dan Dam Ri berbaikan. Tentu saja, Kepsek
langsung menerima tawarannnya.
Dalam
perjalanan pulang, Da Bi terus saja menangis. Suara tangisannya membuat emosi
So Ra menjadi meledak-ledak. Mau dibentak bagaimanapun, Da BI terus menangis.
Tanpa berusaha menenangkan Da Bi, So Ra malah menelepon seseorang yang nomornya
disimpan dengan nama ‘Dokter Jung’ dan meminta bertemu.
--
Langkah
pertama yang dilakukan La El untuk membuat So Ra dan Dam Ri berbaikan adalah
dengan menelepon Yoon Kyum. Dia menelepon ke perusahaan LY dan sekretaris Yoon
Kyum menyampaikannya ke Yoon Kyum. La El mengajak Yoon Kyum bertemu di studio
tarinya yang bernama “Kim Sun Bin Studio.”
La El
menjelaskan tujuannya bertemu terkait masalah Da Bi di sekolah yang ketahuan
memakai popok dan ditertawakan temannya, kemudian Da Bi melukai temannya
tersebut. Dia sudah mencoba menelepon So Ra untuk bertemu, tapi So Ra tidak
bisa dihubungi. Yoon Kyum menjawab kalau So Ra bilang akan menginap beberapa
hari di rumah orang tuanya, mungkin itu sebabnya nomornya nggak aktif.
“Untuk
saat ini, aku perwakilan orang tua. Boleh aku minta bantuanmu, Pak?”
“Silakan.”
“Para
ibu sangat kesal. Itu bisa dimengerti. Bisakah kamu memperbaiki keadaan agar
anak-anak bisa tetap menjadi teman sekelas?”
“Aku
akan minta maaf kepada ibu dari anak yang terluka.”
“Kamu
mau melakukan itu, Pak?”
“Sudah
sepantasnya.”
“Aku
akan berusaha membuat anak-anak berbaikan di kelas balet. Karena sangat suka
anak-anak, aku mengambil jurusan pendidikan. Tapi aku tidak akan memaksakannya.
Noh Eul terluka secara fisik, tapi Da Bi terluka perasaannya,” ujar La El.
Dan
selama berbincang dengan La El, mata Yoon Kyum selalu saja terfokus pada wajah
hingga tengkuk leher La El.
--
Dan
dimana So Ra? Dia bukan berada di rumah ayahnya dan juga bukan sedang bertemu
dokter. Dia sedang ‘itu’ bersama seorang pria muda. Gilaa! Itu caranya
meredakan rasa stressnya. Pria itu bukan selingkuhannya, namun hanya alat
pemuasnya karena dia memperlakukannya secara kasar. Dan pria itu adalah Moon Do Wan, bawahan
ayahnya.
So Ra
mengajak pria itu bertemu selain untuk ‘itu’, sekaligus mau mencaritahu sedekat
apa hubungan ayahnya dengan pimpinan Samyul. Pimpinan Samyul adalah ayahnya Eun
Dam Ri. So Ra mau mencari tahu kelemahan Dam Ri untuk membalasnya sekaligus
mengusir anaknya dari TK. Hm, mungkin semua bisa diselesaikannya dengan mudah
jika dia meminta bantuan ayahnya, tapi jika dia minta bantuan, ayahnya akan
tahu kalau Da Bi masih mengompol. Dan yang akan terkena masalah malah dirinya.
Ah, lebih baik dia memanfaatkan Jung Chul.
“Menurutku,
tidak banyak yang bisa dia lakukan. Memang benar Nona Da Bi menyakiti anaknya,”
pendapat Do Wan.
“Hei!
Siapa yang menyuruhmu mengutarakan pikiranmu? Kamu hanya tempat sampahku. Kamu
mengerti?!”
“Maafkan
aku, Bu.”
--
Setelah
menyelesaikan pekerjaannya dan pulang, yang pertama kali dilakukan Yoon Kyum
adalah menghibur Da Bi yang bersedih. Dia menawarkan untuk mendaftarkan Da Bi
untuk ikut les ballet. Itu yang paling diinginkan Da Bi, jadi dia merasa sangat
senang.
--
Sementara
La El, dia sedang mencari informasi mengenai LY Grup di tempat rahasianya. Dia
memang menargetkan Yoon Kyum.
--
Hari
yang cerah,
Di TK
Liyan, saat anak-anak sedang belajar, para Ibu malah berkumpul. La El sudah
berhasil masuk ke grup Dam Ri dan sedang membicarakan So Ra yang nggak datang.
Mereka menebak-nebak kalau So Ra pasti sedang melakukan protes. Walau begitu,
Dam Ri tetap nggak takut dan sudah menyusun rencana jika So Ra tidak meminta
maaf, dia akan memberitahu media bahwa Liyan mengutamakan kekerasan. Untuk
mendapatkan hati Dam Ri, La El menyetujui semua ucapan Dam Ri dan menyatakan
dia ada di pihaknya.