Sinopsis Lakorn : Chuen Cheewa (2016) Episode 6 part 1

 

Original Network : Channel 7


“Lalu kamu, apakah kamu akan memarahi muridmu?” tanya Chuen.

“Universitas belum dimulai. Aku belum harus memarahi mereka, tapi aku berharap aku tidak bertemu murid sepertimu,” balas Ton.

Mendengar itu, Chuen tertawa. Dan melihat tawa itu, Ton tersenyum.

Kade membuat keributan dirumah. Dia merasa tidak adil, karena dia hampir mati, tapi Lady Veena malah tidak memarahi Chuen sedikitpun. Dan Yupa setuju, bahkan dia ikut memanas- manasi keadaan di hadapan Mr. Niwat. Namun Mr. Niwat tidak mau ikut campur dalam masalah ini, karena dia bukan pemilik rumah, jadi dia tidak bisa memutuskan.


“Tapi kamu kan kakak dari pemilik rumah! Kamu harus memberitahu dia untuk mengusir Chuen!" teriak Madam Kanda.

“Tapi Ibu, aku dengar P’Kade dan temannya yang memulai duluan,” kata Kanok.

Mendengar Kanok berpihak kepada Chuen. Madam Kanda langsung bersikap histeris, dia memarah- marahi Kanok dengan kasar. Dan merasa tidak tahan lagi, Mr. Niwat menyuruhnya untuk diam, karena ini bukan rumah mereka, jadi jika Madam Kanda terus berteriak dengan keras, maka mereka akan malu sama pemilik rumah. Tapi Madam Kanda tidak peduli dan tidak merasa malu sama sekali.


“Aku tahu darimana Kade mendapatkan kepribadian seperti ini. Dia mirip dengan Ibunya,” kata Mr. Niwat dengan pelan, menahan emosinya.

“Jadi apa?! Ada apa denganku! Huh! Apa yang salah?!” teriak Madam Kanda.

“Ahhh!!” jerit Kade, tidak tahan mendengar pertengkaran kedua orang tuanya. Lalu diapun pergi dan Madam Kanda serta Yupa langsung pergi mengikutinya.

Setelah Madam Kanda dan Kade pergi, Kanok merasa lega. Apalagi besok dia sudah bisa masuk ke sekolah lagi, jadi dia tidak perlu mendengarkan omelan Madam Kanda lagi. Saat Mr. Niwat mendengar perkataan Kanok itu, dia menegur Kanok supaya jangan bicara seperti itu, karena bagaimanapun Madam Kanda adalah Ibu Kanok, jadi walaupun Madam Kanda bersikap kasar atau kejam, sebagai anak, Kanok harus menghormati Madam Kanda.

Mendengar teguran itu, Kanok berhenti tersenyum. Dia mengiyakan serta meminta maaf.


Chuen, Ton, dan Tor, sedang mengobrol- ngobrol bertiga. Lalu Kade datang. Dia meminta Ton untuk mengajarkannya. Dan Ton pun setuju. Lalu mereka berdua pergi. Melihat itu, Chuen merasa agak tidak nyaman, tapi dia tidak mengatakan apa- apa. Dan dia lanjut mengobrol- ngobrol dengan Tor.


Ketika Chuen dan Tor kembali. Chuen memberitahu Lady Veena bahwa dia mau mempacking barang- barangnya. Dan Kade langsung menyindir, kenapa Chuen belum mempacking sampai sekarang.

“Aku tidak berencana untuk mempacking terlalu banyak. Aku masih akan pulang ke rumah setiap Sabtu,” kata Chuen, menjelaskan. Lalu dengan narsis, dia melanjutkan, “Karena banyak orang yang merindukanku,” katanya.

Mendengar itu, Lady Veena dan Lord Pichai tersenyum geli.

Kabar mengenai Chuen akan pergi dan tinggal di asrama sekolah tersebar. Mengetahui ini, Madam Kanda dan Yupa langsung mengajari Kade untuk menggunakan kesempatan ini, selagi Chuen tidak ada dirumah. Gunakan kesempatan ini untuk mendekati Ton dan menjebak Ton. Dan dijamin, Kade pasti bisa menjadi Istri Ton.

Ibu, aku akan mencoba untuk dekat dengan Khun Ton, kata Kade, bersemangat.


Kade. Bukan dekat seperti itu. Maksudku kamu harus tidur dengan Khun Ton, jelas Madam Kanda, mengajarkan Kade yang masih polos.

Ibu! Aku belum lulus! Juga Khun Ton dan aku belum menikah, balas Kade.

Ampun. Jika kamu menunggu Khun Ton untuk melamar mu, maka ada harapan Chuen akan mencuri dia darimu duluan. Khususnya ketika mereka tinggal di rumah yang sama, kata Yupa, memanas- manasin Kade supaya panik.

Kanok kebetulan lewat dan mendengar semua pembicaraan mereka bertiga.


Kanok kemudian masuk ke dalam kamar Mr. Niwat dan melaporkan hal tersebut kepada Mr. Niwat. Dan saat mendengar itu, Mr. Niwat terkejut.

Mr. Niwat lalu turun dan mengusir Kade untuk kembali ke rumah besar sekarang. Lalu setelah Kade pergi, Yupa ingin ikut pergi juga. Tapi Mr. Niwat menghentikan Yupa agar jangan pergi.


Apa yang salah dengan kalian berdua? Menanamkan ide untuk menjebak pria ke dalam kepala Kade, huh! kata Mr. Niwat, marah. Orang lain mengajarkan hal yang baik kepada anak. Tapi kamu malah mengajarkan anakmu untuk jadi pelacur!

Kamu tidak tahu apapun! balas Madam Kanda.

Menjijikkan! Ingat ini, berhenti menanamkan ide buruk ini ke dalam kepala putriku lagi! Jika tidak, aku akan berakhir antara kita, ancam Mr. Niwat.


Didalam rumah ini, orang yang paling mungkin untuk menguping pembicaraan mereka bertiga, hanyalah Kanok. Jadi Madam Kanda dan Yupa datang ke kamar Kanok. Madam Kanda menampar Kanok dan memarahinya untuk jangan mencampuri urusannya. Lalu Yupa tersenyum mengejek Kanok.


Beberapa orang didalam kelas mengejek nama Chuen. Mereka menyebut namanya dengan sebutan Chuencheewan Chaona, yang artinya Cheewan petani. Untungnya, masih ada orang baik di dalam kelas yang berpihak kepada Chuen.



Tiga orang baik ini bahkan mengajak Chuen untuk ikut dalam drama sekolah yang akan diadakan, yaitu drama Romeo dan Juliet. Mengetahui itu, Chuen merasa tertarik.

Dari sini Chuen dan tiga orang tersebut mulai berteman. Hubungan mereka sangat baik, dan membuat beberapa orang iri.


Lady Veena agak merindukan Chuen, jadi dia datang ke rumah kecil untuk mengobrol- ngobrol dengan Nanny Aon. Tepat disaat mereka sedang mengobrol, Pelayan Jan dan Pelayan Jeua lewat, mereka berdua berbicara menjelek- jelekkan Chuen. Mendengar itu, Lady Veena memanggil mereka berdua.


Aku membesarkan Chuen sebagai putriku. Siapapun yang tidak senang atau tidak suka pada putriku, mereka tidak perlu tinggal dirumah ini, kata Lady Veena dengan halus. Namun mendengar itu, Pelayan Jan merasa ngeri. Sedangkan si bodoh Pelayan Jeua, dia tampak bodoh seperti biasa.


Ketika Pelayan Jan dan Pelayan Jeua datang melaporkan kejadian barusan, Madam Kanda merasa cemburu serta iri. Sebab selama ini Lady Veena selalu menyebut Kade sebagai keponakan saja, tapi kepada Chuen, Lady Veena malah menyebut Chuen putriku.

Mr. Niwat kebetulan turun dan mendengar itu. Merasa malas, dia mengabaikan Madam Kanda dan pergi. Melihat itu, Madam Kanda merasa kesal.

Mr. Niwat pergi ke rumah besar. Dia masih merasa penasaran tentang Ibu Chuen, jadi dia mau pergi ke Rungsit. Mengetahui itu, Lady Veena dan Lord Pichai mengizinkannya untuk pergi ke sana, juga mereka memberikan supir untuk mengantarkan Mr. Niwat besok.


Keesokan paginya, ketika Mr. Niwat pergi, Madam Kanda memperhatikannya dari jauh. Dan Yupa yang berada disebelah Madam Kanda bertanya dengan curiga, apakah Mr. Niwat memiliki istri lain. Dan mendengar pertanyaan itu, Madam Kanda mengejek Yupa berisik seperti Snow (nama anjing Ton), lalu dia masuk ke dalam rumah.

Kamu bertindak seperti kamu paling baik! omel Yupa dengan kesal, dibelakang Madam Kanda yang sudah masuk ke dalam rumah.

Kakek Chom tidak tahu kalau Mr. Niwat bakal datang lagi, jadi saat Mr. Niwat tiba- tiba datang, dia merasa terkejut. Lalu dia menyuruh Bawahan Mu untuk segera mengambilkan pistolnya dan dengan keras dia menyuruh Mr. Niwat untuk berhenti dan jangan masuk ke dalam rumahnya.

Khun Luang! panggil Mr. Niwat dengan sopan. Ak aku datang untuk menemui Cheewan, katanya dengan hati- hati.

Tidak ada yang namanya Cheewan disini! balas Kakek Chom.


Dari celah- celah dinding kayu, Cheewan melihat ke datangan Mr. Niwat.

Pergi! perintah Kakek Chom, mengancam, sambil mengarahkan pistol yang diberikan oleh Bawahan Mu kepada Mr. Niwat.

Aku sudah menemukan Cheewan sekarang. Aku tidak akan kembali tanpa dia, balas Mr. Niwat, bersikeras. Khun Luang, Chuen adalah putriku, kan? tanyanya dengan yakin.

Aku peringatkan kamu untuk terakhir kali nya. Pergi! teriak Mr. Niwat.


Dengan susah payah, Cheewan menyeret tubuhnya dan menuruni tangga. Ayah! panggilnya.

Melihat Cheewan, Mr. Niwat langsung berlari masuk dan ingin mendekati Cheewan. Dan Kakek Chom pun menembak kaki Mr. Niwat.

Niwat! panggil Cheewan, panik. Lalu dia terjatuh dari tangga.


Post a Comment

Previous Post Next Post