Sinopsis Chinese Drama : Love When the Stars Fall / The Starry Love Episode 3
Alam Chenyuan,
Istana Zhuoxin,
Berbeda dengan
Yetan yang disambut oleh Dewa Dewi begitu sampai di Alam Dewa, Qingkui tidak.
Dia langsung diantarkan oleh pelayan yang bertugas melayaninya, Su Shui, ke
Istana Zhuoxin yang akan menjadi tempat tinggalnya. Sementara, Qingkui akan
tinggal di sana sampai Putra Mahkota Suku Chenyuan ditentukan.
Suasana di Istana
Zhuoxin amat berbeda dengan tempat tinggal Yetan di Langit saat ini. Kalau
ditempat Yetan, suasananya cerah benderang dan didominasi oleh warna hitam,
kalau ditempat Qingkui sekarang, suasananya kelam dan didominasi oleh warna
hitam ungu.
Setelah
menjelaskan sedikit mengenai kondisi Alam Chenyuan, Su Shui memberanikan diri
untuk menanyakan aroma tubuh Qingkui. Apakah dia memakai Aroma Cendana Langit
Kesembilan yang disebut paling anggun dan lembut di Alam Manusia? Qingkui
membenarkan dengan riang karena Su Shui memahami wewangian. Qingkui bahkan
bersedia membagi wewangiannya ke pelayannya.
Begitu mendengar
tawaran Qingkui, Su Shui dan para pelayan lain langsung dengan panik dan cepat
menolak. Ternyata, mereka membenci wewangian yang dipakai Qingkui. Itu juga
adalah aroma yang tidak disukai oleh Raja dan Ratu Li Alam Chenyuan. Tapi,
Chenyuan jangan khawatir karena mereka bisa menghilangkan aroma tubuh Qingkui
menggunakan sihir.
Sihir yang
dimaksud adalah dengan membawa Qingkui ke pemandian Suku Chenyuan. Qingkui
senang aja melihat pemandian yang tampak biasa dan tidak menyeramkan tersebut.
Sayang, rasa senang langsung berganti dengan rasa sesal karena ternyata cara
menghilangkan wangi tubuhnya adalah dengan menggosoknya menggunakan garam. Dan
digosoknya amat sangat keras hingga kulitnya memerah.
--
Yetan mencoba
kabur diam-diam bersama Man Man. Tentu tidak semudah itu karena Youqin ternyata
pintar. Dia sudah menempatkan para penjaga di depan kediaman Yetan dan
memerintahkan untuk tidak mengizinkan Yetan (yang masih dia kira adalah
Qingkui) keluar dari kediamannya dengan alasan apapun, termasuk alasan mau
jalan-jalan melihat pemandangan Langit. Dan tentu, Man Man juga tidak diizinkan
untuk keluar. Wkwkwkwk, gagal rencana Yetan untuk kabur.
Huft, Yetan nggak
bisa memikirkan rencana lebih lanjut karena para pelayan yang diutus untuknya
sudah tiba. Mereka akan membantu Yetan untuk berias guna menghadiri makan malam
perjamuan dengan Kaisar dan Permaisuri Langit. Dan ini pertama kalinya ada yang
membantu Yetan untuk berias dengan penuh perhatian. Ditengah proses merias,
Yetan malah salah fokus dengan beberapa kain yang ada di atas meja. Kain-kain
itu terasa sangat lembut seperti sayap capung dan terlihat indah saat dia
mengingkatnya menjadi pita untuk rambutnya.
Tapi, tingkahnya
itu malah membuat para pelayan tercengang. Mereka nggak berani menegur dan
hanya bisa berbasa basi menyebut Yetan cantik menggunakan apa saja dan begitu
kreatif dalam menggunakan kain tersebut. Tidak pernah sekalipun mereka terpikir
menggunakan kain itu menjadi pita rambut. Hmmm, jadi kain itu sebenarnya
digunakan untuk pengikat kaus kaki.
Meskipun udah tau
kegunaan sebenarnya kain tersebut, Yetan tetap saja memakainya di kepala. Dan
sudah dipastikan, saat dia tiba di aula perjamuan, semua langsung memandanginya
dengan tatapan heran dan mengira itu adalah gaya baru di Dunia Manusia.
Sementara Youqin, dia merasa malu dengan kelakuan Yetan dan benar-benar
menyesal harus berjodoh dengan Yetan. Hahahaha. Youqin makin kesal saat tau
Yetan tau kegunaan sebenarnya kain tersebut tetapi tetap memakainya di kepala
dengan alasan cantik.
Perdebatan mereka
nggak bisa berlangsung lebih lama karena Kaisar dan Permaisuri Langit akhirnya
tiba. Kaisar langsung kelihatan kaget melihat kain kaus kaki dipakai di kepala
Qingkui. Sementara Permaisuri yang untungnya baik (hingga saat ini), memuji
penggunaan hiasan kepala Yetan yang ‘unik’. Ah ya, Yetan juga sempat melihat
sikap Youqin yang langsung menghindar begitu Permaisuri memegang tangannya dan
menanyakan kabar. Hm, memang karena sudah lama berkultivasi, Youqin jadi lebih
menjaga jarak dan nggak suka bersentuhan dengan siapa saja, termasuk Ibunya
sendiri.
Basa basi sudah
selesai sekarang saatnya memulai perjamuan. Perjamuan ini khusus diadakan oleh
Permaisuri untuk menyambut kedatangan Qingkui dan dia sendiri juga yang
memilihkan menu-nya. Begitu mendengar aba-aba dari Permaisuri, para pelayan
langsung memasuki aula dengan sebuah mangkok giok tertutup dan meletakkannya di
depan masing-masing orang. Yetan udah antusias melihat makanan spesial yang
tersaji, tapi ternyata isinya kosong.
Dan lebih anehnya
lagi, saat dia melihat sekeliling, semua orang menghirup ke dalam mangkok
tersebut. Yetan langsung mencoba cara itu, tapi benar-benar aneh. Youqin pun
menjelaskan kalau Suku Manusia mengonsumsi biji-bijian dan pangan sehingga bisa
sakit. Tapi, Suku Dewa menjalankan puasa biji-bijian dan hanya mengonsumsi
Energi Murni. Energi Murni yang dihidangkan saat ini adalah Energi Murni
kualitas tinggi karena Permaisuri sengaja mengirim orang ke Langit Barat Laut
untuk menyuling udaranya. Kualitas Energi Murni yang terhidang ini, jauh lebih
berharga dari buah persik.
Mau sebagus
apapun penjelasan mengenai Energi Murni tersebut, bagi Yetan yang terhidang
sekarang sama saja hanya angin laut Barat. Jika hanya makan ini, dia bisa mati
kelaparan. Qingsheng -adik Youqin- yang duduk di sebelah kiri Yetan dengan
sabar menjelaskan bahwa Suku Dewa tidak mengonsumsi biji-bijian dan hanya
mengonsumsi angin dan minum embun baru bisa mengendarai awan dan menjelajahi
empat samudra. Yetan jadi sedikit tertarik dan akhirnya mau mencoba lagi
menghirup Energi Murni tersebut.
Kali ini, Yetan
menghirupnya dengan lebih dalam. Dan langsung saja, begitu Energi Murni masuk
ke dalam tubuhnya, Energi tersebut langsung beradu (kayak bertengkar) sama
energi negatif yang ada di dalam tubuhnya. Menyadari perubahan ekspresi Yetan,
Permaisuri menjelaskan lebih detail kalau Energi Murni bisa membantu
menghilangkan Energi Kotor lebih cepat di tubuh Yetan sehingga dia bisa lebih
cepat memiliki Tubuh Dewa.
Ah, tapi
masalahnya, hanya makan angin malah membuat perut Yetan berbunyi keras.
Tampaknya, dia masuk angin. HAHAHAHHA.
Permaisuri
tampaknya cukup pengertian karena dia ternyata sudah mempersiapkan makanan lain
untuk Yetan. Makanan khusus untuknya. ada ayam bakar dan gorengan. Pokoknya
semua kelihatan lezat. Tapi, begitu dimakan sama Yetan, perutnya tetap saja
masuk angin. Ternyata oh ternyata, Permaisuri hanya menambahkan ilusi ke Energi
Murni sehingga terlihat seperti makanan manusia. KENA PRANK!!
--
Di Alam Chenyuan,
Suasana di aula
perjamuan benar-benar amat tegang. Chao Feng seperti biasa menunjukkan sosok
sebagai seorang playboy. Dan ternyata, Chao Feng sengaja mengirim Su
Shui menjadi pelayan Qingkui. Hal ini membuat salah satu kekasihnya cukup
penasaran karena tidak biasanya Chao Feng melakukan hal demikian.
Qingkui yang
memasuki aula langsung mendapatkan tatapan tajam dari semua Pangeran Alam
Chenyuan. Walau begitu, dia tetap mencoba sopan dengan memberi salam yang amat
hormat kepada Raja dan Ratu Li Suku Chenyuan. Sayangnya, kesopanan itu tidak
dianggap sama Raja yang menilai semua itu hanya kemunafikan seperti yang
dilakukan Suku Dewa. Ratu Li yang malah bersikap ramah pada Qingkui (yang
dikira Yetan) dengan menyuruhnya duduk di sampingnya. Raja juga mengumumkan
kepada para putranya bahwa siapapun yang terpilih menjadi Putra Mahkota harus
menikahi Yetan (yang adalah Qingkui).
Dengan baik, Ratu
Li pun memperkenalkan ketiga orang pangeran Suku Chenyuan. Yang pertama bernama
Wu Dai, yang pemberani dan ahli berperang. Wu Dai merupakan pejuang nomor satu
Suku Chenyuan, namun, sayang Ibu kandung Wu Dai mati terlalu cepat. Sekarang,
yang dipedulikan oleh Wu Dai hanyalah Raja Li yang dianggapnya kuat! Hm, dan
kelihatannya, Raja Li amat bangga dengan putra pertamanya tersebut.
Pangeran Kedua
adalah Dingyun. Dia merupakan putra kandung Ratu Li. Dingyun sudah terbiasa
hidup bersenang-senang dan hanya bisa membantu sedikit Raja Li. Tidak bisa
dibandingkan dengan Wu Dai karena dia tidak bisa mencapai apapun. Meski
kelihatannya kayak pria penurut sama orang tua, tapi Dingyun adalah pria licik.
Kenapa? karena dia menawarkan Qingkui untuk bersulang dengan alkohol yang sudah
dicampurkan sesuatu. Qingkui menyadari itu karena masih terlihat serbuk putih
di dalam alkohol tersebut. Dia enggan meminum arak tersebut, tapi Dingyun malah
melapor pada Ibunya kalau Qingkui menolak minum padahal Arah Darah adalah
barang bagus bernutrisi di Alam Chenyuan yang bisa membantu meningkatkan
kultivasi.
Qingkui mulai
ketakutan dan tangannya bergetar hebat. Tapi, karena takut dengan Raja, Ratu
dan para penghuni Suku Chenyuan, dia akhirnya memaksakan diri untuk meminumnya.
Dan benar saja, baru seteguk, Qingkui sudah langsung memuntahkannya. Dia nggak
sanggup meminumnya. Dan hal itu langsung menjadi tertawaan semua orang, kecuali
Chao Feng.
Chao Feng tidak
tega melihat perlakuan yang dialami Qingkui, jadi dia angkat bicara sehingga
fokus semua orang menjadi kepadanya bukan Qingkui. Chao Feng mengajukan protes
ke Ratu Li karena tidak memperkenalkan dirinya kepada Qingkui padahal dia juga
Pangeran. Chao Feng bicara dengan gaya mabuk, padahal sebenarnya dia dalam
keadaan sadar. Raja yang melihat tingkahnya langsung marah dan mengusir Chao
Feng untuk keluar dari aula perjamuan.
Saat keluar, Chao
Feng sengaja menyenggol Qingkui hingga terjatuh. Kemudian, sok terkejut melihat
ada wanita cantik dan memeluknya. Qingkui udah ketakutan. Tapi, Chao Feng
diam-diam berbisik menyuruh Qingkui (dia memanggil nama Qingkui, bukan Yetan)
untuk tidak takut karena dia akan melindunginya. Prajurit yang didekat sana,
bergegas menghampiir Chao Feng dan memarahinya karena menyentuh Qingkui yang
kelak akan menjadi istri Putra Mahkota. Bagaimana bisa Chao Feng tidak
mengenalinya padahal dia ikut dalam penjemputan?! Masih dalam akting sok mabuk,
Chao Feng beralasan kalau matanya kabur.
Qingkui hanya
terdiam aja karena dia kaget ternyata Chao Feng mengetahui identitasnya
sebenarnya.
--
Di Alam Langit,
Yetan udah
selesai menghadiri perjamuan dan kembali ke kediaman dengan perut kembung. Dia
terlalu banyak mengonsumsi angin tadi, eh, maksudnya Energi Murni. Bahkan
muntahannya saja adalah angin. WKWKWKWK.
Sekarang, Yetan
merasa sangat lapar. Dia memerintahkan Man Man untuk mencarikan makanan
untuknya. Tentu, itu perintah susah karena Yetan kan tau kalau Alam Langit idak
perlu makan, jadi mau kemana dia mencari makanan? Ah, tapi, daripada Yetan
memanggangnya lebih baik dia berusaha dulu mencari.
Sekarang, udah
sendirian, Yetan jadi mengkhawatirkan Qingkui. Tubuh Qingkui begitu murni dan
sekarang berada di tempat yang begitu kotor, entah bagaimana keadaannya.
Tidak jauh
berbeda dengan Yetan, Qingkui juga tidak terbiasa dengan makanan Suku Chenyuan.
Begitu selesai menghadiri perjamuan, Qingkui langsung muntah-muntah. Dan itu
kelihatan sama Chao Feng. Qingkui amat waspada dengan Chao Feng karena Chao
Feng mengetahui identitas aslinya. Dia menebak kalau Chao Feng lah yang sudah
menukar tandunya dan membawanya ke Alam Chenyuan.
Chao Feng
menyangkal kebenaran itu. Dia malah berbohong bahwa yang menukar tandu adalah
kakak ke-2 nya, Dingyun. Dia juga berbohong bahwa alasannya karena Yetan
mengetahui tentang Dingyun yang mencoba membunuh Pangeran Pertama yang ingin
merebut posisi Putra Mahkota Suku Chenyuan. Wah, padahal kan semuanya adalah
ulah Chao Feng, tapi dia memfitnah Dingyun.
Chao Feng
menambahkan kalau yang bisa menyelamatkan Yetan sekarang adalah Qingkui.
Pikirkan cara untuk memberitahu Yetan agar jangan masuk ke Alam Chenyuan. Jika
tidak, nyawanya akan terancam. Qingkui nggak langsung percaya dan mencurigai
Chao Feng yang mau membantu Yetan. Dasar licik dan lihai, Chao Feng beralasan
bahwa dia mendengar rumor mengenai Yetan yang adlah orang baik hati dan tidak
menyanjung Suku Dewa dan memandang rendah Chenyuan, jadi dia menghormati Yetan.
Terlebih lagi, masalah ini timbul karena perselisihan diantara para saudara,
jadi dia tidak ingin Yetan terlibat. Makanya, dia menyuruh Qingkui untuk
menyembunyikan identitasnya supaya Yetan juga bisa selamat.
--
Taman Bunga Alam
Langit,
Raja mengajak
Youqin untuk bertemu. Raja kelihatan shock dengan sosok Qingkui yang amat
berbeda dengan apa yang di dengarnya. Dia menduga bahwa Kaisar Suku Manusia
sudah lalai dalam tugasnya mengajari Selir Langit. Jadi, dia memerintahkan
Youqin untuk mengajari ulang Qingkui (yang sebenarnya Yetan) agar bisa bersikap
yang pantas sebagai Selir Langit kelak. Jangan sampai Suku Dewa Alam Langit
menjadi bahan tertawaan Suku lainnya.
Youqin hendak
menolak karena dia dan Yetan belum menikah, jadi takutnya melanggar aturan.
Namun, Raja sudah pada keputusannya kalau Youqin yang tenang akan bisa mendidik
Yetan. Dia juga memperingatkan Youqin, kalau dia nggak mau sampai Yetan memakai
pengingkat kaus kaki diatas kepala lagi.
--
Di Alam Chenyuan,
Anak buah Chao
Feng sangat kagum dengan kemampuan Chao Feng dalam berbohong yang semakin
meningkat. Apa dia nggak lelah terus berbohong? Chao Feng menjawab kalau dia
nggak punya pilihan lain. Menjadi Istri Putra Mahkota bukan hanya sekedar
kedudukan tapi lebih menyangkut tentang persaingan Empat Alam. Hanya dengan
membuat Qingkui tetap tenang di Alam Chenyuan, mereka baru bisa memanfaatkannya
menjadi Putra Mahkota. Makanya, dia sengaja berbohong ke Qingkui, agar Qingkui
membenci Pangeran ke-2, Ding Yun, dan berpihak pada mereka.
Tindakannya ini
membuat anak buahnya jadi getar getir. Mereka aja belum berhasil membunuh Wu Dai,
tapi udah menargetkan Ding Yun, apa nggak sekalian aja mereka membunuh Raja Li
biar bisa langsung jadi Raja. Chao Feng
dengan tenang menjelaskan rencananya. Wu Dai walaupun di sayangi oleh Raja Li,
tapi tetap saja dia adalah orang gegabah sehingga mudah dijatuhkan. Tapi,
Dingyun berbeda. Dibelakang Dingyun adalah Ratu yang mendukungnya. Dan lihat
saja tadi, saat perjamuan, Ratu bersikap amat baik pada Qingkui agar bisa
membuat Qingkui menjadi pasangan Dingyun. Jadi, misi utama mereka sebenarnya
adalah menyingkirkan Dingyui.
Tapi, tetap saja
anak buahnya mengkhawatirkan Qingkui dan Yetan. Jika sampai keduanya… Chao Feng
tidak mau mendengar lanjutannya. Dia menegaskan bahwa jika sampai ada masalah
sedikitpun, kakak beradik itu akan mati. Tidak boleh ada yang mengacaukan
rencana besarnya.
--
Di Alam Langit,
Setelah
berkeliling dengan amat berhati-hati, Man Man akhirnya menemukan sebuah pohon
yang dipenuhi buah. Tanpa ragu, Man Man memetik banyak buah dan memberikannya
ke Yetan. Dan beruntungnya, rasa buah itu sangat enak. Yetan makan dengan lahap
dan membagikan sedikit ke Man Man untuk dibawa sebagai bekal dijalanan. Mereka akan
segera kabur dari sini.
Man Man sangat senang
karena bisa segera kembali ke Tuan Muda-nya, Di Lanjue. Eh, Yetan malah bilang
kalau mereka harus mencari Qingkui. Tapi, untuk bertemu mereka tentu harus bisa
berkomunikasi untuk mengetahui keadaan masing-masing. Ada satu cara yang
terpikirkan oleh Yetan, yaitu mengukir huruf di pergelangan tangannya
menggunakan pisau.
Jadi gini, dari
kecil, Yetan dan Qingkui selalu berhubungan rasa sakit. Jika Yetan terjatuh,
Qingkui juga akan merasakan sakitnya dan begitu sebaliknya. Jadi, kalau
sekarang Yetan mengukir tulisan ditangannya, Qingkui pasti dapat merasakannya
juga. Hm, teori nya aja yang mudah, tapi Yetan sama sekali nggak berani
mengukir pergelangan tangannya dengan pisau.
Dan saat dia
masih ragu-ragu seperti itu, tiba-tiba saja pergelangannya terasa sakit. Ternyata,
di Alam Chenyuan, Qingkui juga memikirkan cara yang sama seperti Yetan untuk
berkomunikasi, dan tanpa ragu sedikitpun, Qingkui mengukir huruf di pergelangan
tangannya dengan jarum. Dan benar saja, luka ukiran di tangan Qingkui, terlihat
di tangan Yetan. Qingkui menanyakan keberadaaan Yetan.
Yetan langsung
membalas pesan itu tanpa ragu-ragu lagi. Dia menanyakan keberadaan Qingkui. Qingkui
membalas kalau dia ada di Alam Chenyuan dan besok akan ke Kota Wangliang. Setiap
huruf itu di tuliskan, Yetan merasa amat sakit dan sedih karena kata Chenyuan
dan Wangliang mengandung banyak sekali goresan.
Padahal, Qingkui yang
menulis dan pasti lebih merasa sakit, tapi Qingkui malah merasa bersalah pada
Yetan. Soalnya, dia tau kalau Yetan paling takut dengan rasa sakit. Walau
begitu, Qingkui tidak hanya duduk diam menunggu Yetan datang menolong. Dia segera
berpikir cepat dan memutuskan menuliskan surat untuk ayahnya. Dia yakin ayahnya
akan mampu menolong ayahnya juga. Di dalam suratnya, Qingkui meminta maaf
terlebih dahulu sebelum menjelaskan bahwa sudah ada penukaran pengantin : Dia
masuk ke Alam Chenyuan sementara Yetan ke Alam Langit. Dan sepertinya ada
ancaman nyawa karena berhubungan dengan perebutan posisi Putra Mahkota Alam Chenyuan.
Karena itu, dia memohon Ayahnya agar membantu membongkar kebenaran dan membantu
mereka lepas dari kesulitan dan bahaya.
Qingkui dari
kecil emang sudah sangat peduli dengan Yetan. Setiap kali Yetan membuat kesalahan
dan disidang oleh Ayah mereka, dia pasti akan selalu memohon pengampunan untuk
Yetan, sekalipun cuaca sedang hujan deras. Ada suatu kejadian, dimana Yetan
nggak salah dan Qingkui berusaha menjelaskan situasi ke Ayahnya. Jadi, saat Qingkui
diajari ajaran untuk menjadi Selir Langit, dia melakukan satu kesalahan dan
langsung dihukum oleh Guru Li dengan berat.
Yetan yang melihat itu, nggak tega dan akhirnya membuat kekacauan untuk
menolong Qingkui.
Namun, percuma
aja dia berusaha menjelaskan. Karena dimata Ayah, Yetan tetap bersalah. Yetan
nggak mau mengakui kesalahannya karena dia emang nggak salah. Tapi, melihat
Qingkui harus memohon pengampunan untuknya, Yetan jadi nggak tega dan terpaksa
mengaku kalau dia salah. Toh, dia udah sering di suruh mengaku salah
meskipun tidak salah.
Yetan langsung
memarahi Qingkui karena ikut campur dan berpura-pura menyedihkan sehingga dia
dimarahi lagi oleh Ayah. Qingkui tidak marah sedikitpun dan memeluk Yetan. Meskipun
Yetan bersikap kasar, tapi dia tetap memedulikan Qingkui.
Bagi kedua kakak
beradik itu, satu sama lain adalah berharga. Bagi Qingkui, Yetan selalu menderita
karenanya. Bagi Yetan, Qingkui adalah orang yang selalu berusaha melindunginya.
Makanya, disituasi sekarang, mereka ingin melindungi satu sama lain tanpa mengorbankan
seorangpun diantara mereka.
Yetan juga merasa
amat bersalah kali ini. Padahal dia hanya ingin membantu Qingkui, tapi
hasilnya, dia malah membuat Qingkui terlibat di alam Chenyuan. Man Man sembari
mengobati tangan Yetan, menasehatinya untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Yang
harus dipikirkan, gimana cara untuk pergi dari Alam Langit dan menyelamatkan
Qingkui.
Ya udah, Yetan
langsung saja memutuskan pergi ke Istana Penglai, kediaman Youqin. Dia akan
meminta iziin untuk dibiarkan pergi dari Istana Langit. Untungnya dia bertemu Fei
Chi yang memberitau dimana Youqin sekalian memberitau kalau Youqin menyiapkan
hadiah untuk Yetan. Makin rianglah hati Yetan, mengira kalau Youqin lagi baik
hati.
Huft. Ternyata hadiah
yang mau diberikan oleh Youqin adalah gulungan-gulungan yang sangat banyak serta
buku yang semuanya merupakan Aturan langit. Yetan udah kesal dan mau mengamuk,
tapi dia menahan diri karena dia ingin minta izin untuk turun dari Alam Langit untuk
bertemu keluarga. Tentu, dia nggak mendapatkan izin.
Mereka mulai
bertengkar lagi. Anehnya, dimata Yetan, wajah Youqin menjadi amat tampan dan
menggoda. Aura Youqin juga dipenuhi dengan aura merah muda. Intinya, hasrat Yetan
benar-benar membara. Youqin panik dan memarahi Yetan, tapi Yetan mana fokus
mendengarkan ucapannya yang menjelaskan mengenai Pelat Izin untuk meninggalkan
Alam Langit.
Yetan terus saja
berusaha untuk mencium Youqin. Youqin kaget. Dia langsung mengerti apa yang
sedang dialami oleh Yetan setelah melihat noda bekas makan buah dipergelangan
baju Yetan. Yetan baru saja memakan Buah Jianmu yang mempunyai sebutan Buah
Terlarang Surgawi. Buah itu digunakan untuk membantu pasangan Suku Dewa yang
ingin melahirkan keturunan saat berkultivasi.
Dan sialnya, Yetan
malah bersendawa dan sendawa yang mengandung aura buah mengenai wajah Youqin. Dan
sedetik kemudian, Yetan udah mencium bibir Youqin.