Sinopsis Chinese Drama : Love When the Stars Fall / The Starry Love Episode 3

Sinopsis Chinese Drama : Love When the Stars Fall / The Starry Love Episode 3


Alam Chenyuan, Istana Zhuoxin,

Berbeda dengan Yetan yang disambut oleh Dewa Dewi begitu sampai di Alam Dewa, Qingkui tidak. Dia langsung diantarkan oleh pelayan yang bertugas melayaninya, Su Shui, ke Istana Zhuoxin yang akan menjadi tempat tinggalnya. Sementara, Qingkui akan tinggal di sana sampai Putra Mahkota Suku Chenyuan ditentukan.

Suasana di Istana Zhuoxin amat berbeda dengan tempat tinggal Yetan di Langit saat ini. Kalau ditempat Yetan, suasananya cerah benderang dan didominasi oleh warna hitam, kalau ditempat Qingkui sekarang, suasananya kelam dan didominasi oleh warna hitam ungu.


Setelah menjelaskan sedikit mengenai kondisi Alam Chenyuan, Su Shui memberanikan diri untuk menanyakan aroma tubuh Qingkui. Apakah dia memakai Aroma Cendana Langit Kesembilan yang disebut paling anggun dan lembut di Alam Manusia? Qingkui membenarkan dengan riang karena Su Shui memahami wewangian. Qingkui bahkan bersedia membagi wewangiannya ke pelayannya.

Begitu mendengar tawaran Qingkui, Su Shui dan para pelayan lain langsung dengan panik dan cepat menolak. Ternyata, mereka membenci wewangian yang dipakai Qingkui. Itu juga adalah aroma yang tidak disukai oleh Raja dan Ratu Li Alam Chenyuan. Tapi, Chenyuan jangan khawatir karena mereka bisa menghilangkan aroma tubuh Qingkui menggunakan sihir.


Sihir yang dimaksud adalah dengan membawa Qingkui ke pemandian Suku Chenyuan. Qingkui senang aja melihat pemandian yang tampak biasa dan tidak menyeramkan tersebut. Sayang, rasa senang langsung berganti dengan rasa sesal karena ternyata cara menghilangkan wangi tubuhnya adalah dengan menggosoknya menggunakan garam. Dan digosoknya amat sangat keras hingga kulitnya memerah.

--



Yetan mencoba kabur diam-diam bersama Man Man. Tentu tidak semudah itu karena Youqin ternyata pintar. Dia sudah menempatkan para penjaga di depan kediaman Yetan dan memerintahkan untuk tidak mengizinkan Yetan (yang masih dia kira adalah Qingkui) keluar dari kediamannya dengan alasan apapun, termasuk alasan mau jalan-jalan melihat pemandangan Langit. Dan tentu, Man Man juga tidak diizinkan untuk keluar. Wkwkwkwk, gagal rencana Yetan untuk kabur.


Huft, Yetan nggak bisa memikirkan rencana lebih lanjut karena para pelayan yang diutus untuknya sudah tiba. Mereka akan membantu Yetan untuk berias guna menghadiri makan malam perjamuan dengan Kaisar dan Permaisuri Langit. Dan ini pertama kalinya ada yang membantu Yetan untuk berias dengan penuh perhatian. Ditengah proses merias, Yetan malah salah fokus dengan beberapa kain yang ada di atas meja. Kain-kain itu terasa sangat lembut seperti sayap capung dan terlihat indah saat dia mengingkatnya menjadi pita untuk rambutnya.



Tapi, tingkahnya itu malah membuat para pelayan tercengang. Mereka nggak berani menegur dan hanya bisa berbasa basi menyebut Yetan cantik menggunakan apa saja dan begitu kreatif dalam menggunakan kain tersebut. Tidak pernah sekalipun mereka terpikir menggunakan kain itu menjadi pita rambut. Hmmm, jadi kain itu sebenarnya digunakan untuk pengikat kaus kaki.



Meskipun udah tau kegunaan sebenarnya kain tersebut, Yetan tetap saja memakainya di kepala. Dan sudah dipastikan, saat dia tiba di aula perjamuan, semua langsung memandanginya dengan tatapan heran dan mengira itu adalah gaya baru di Dunia Manusia. Sementara Youqin, dia merasa malu dengan kelakuan Yetan dan benar-benar menyesal harus berjodoh dengan Yetan. Hahahaha. Youqin makin kesal saat tau Yetan tau kegunaan sebenarnya kain tersebut tetapi tetap memakainya di kepala dengan alasan cantik.



Perdebatan mereka nggak bisa berlangsung lebih lama karena Kaisar dan Permaisuri Langit akhirnya tiba. Kaisar langsung kelihatan kaget melihat kain kaus kaki dipakai di kepala Qingkui. Sementara Permaisuri yang untungnya baik (hingga saat ini), memuji penggunaan hiasan kepala Yetan yang ‘unik’. Ah ya, Yetan juga sempat melihat sikap Youqin yang langsung menghindar begitu Permaisuri memegang tangannya dan menanyakan kabar. Hm, memang karena sudah lama berkultivasi, Youqin jadi lebih menjaga jarak dan nggak suka bersentuhan dengan siapa saja, termasuk Ibunya sendiri.


Basa basi sudah selesai sekarang saatnya memulai perjamuan. Perjamuan ini khusus diadakan oleh Permaisuri untuk menyambut kedatangan Qingkui dan dia sendiri juga yang memilihkan menu-nya. Begitu mendengar aba-aba dari Permaisuri, para pelayan langsung memasuki aula dengan sebuah mangkok giok tertutup dan meletakkannya di depan masing-masing orang. Yetan udah antusias melihat makanan spesial yang tersaji, tapi ternyata isinya kosong.


Dan lebih anehnya lagi, saat dia melihat sekeliling, semua orang menghirup ke dalam mangkok tersebut. Yetan langsung mencoba cara itu, tapi benar-benar aneh. Youqin pun menjelaskan kalau Suku Manusia mengonsumsi biji-bijian dan pangan sehingga bisa sakit. Tapi, Suku Dewa menjalankan puasa biji-bijian dan hanya mengonsumsi Energi Murni. Energi Murni yang dihidangkan saat ini adalah Energi Murni kualitas tinggi karena Permaisuri sengaja mengirim orang ke Langit Barat Laut untuk menyuling udaranya. Kualitas Energi Murni yang terhidang ini, jauh lebih berharga dari buah persik.

Mau sebagus apapun penjelasan mengenai Energi Murni tersebut, bagi Yetan yang terhidang sekarang sama saja hanya angin laut Barat. Jika hanya makan ini, dia bisa mati kelaparan. Qingsheng -adik Youqin- yang duduk di sebelah kiri Yetan dengan sabar menjelaskan bahwa Suku Dewa tidak mengonsumsi biji-bijian dan hanya mengonsumsi angin dan minum embun baru bisa mengendarai awan dan menjelajahi empat samudra. Yetan jadi sedikit tertarik dan akhirnya mau mencoba lagi menghirup Energi Murni tersebut.


Kali ini, Yetan menghirupnya dengan lebih dalam. Dan langsung saja, begitu Energi Murni masuk ke dalam tubuhnya, Energi tersebut langsung beradu (kayak bertengkar) sama energi negatif yang ada di dalam tubuhnya. Menyadari perubahan ekspresi Yetan, Permaisuri menjelaskan lebih detail kalau Energi Murni bisa membantu menghilangkan Energi Kotor lebih cepat di tubuh Yetan sehingga dia bisa lebih cepat memiliki Tubuh Dewa.

Ah, tapi masalahnya, hanya makan angin malah membuat perut Yetan berbunyi keras. Tampaknya, dia masuk angin. HAHAHAHHA.


Permaisuri tampaknya cukup pengertian karena dia ternyata sudah mempersiapkan makanan lain untuk Yetan. Makanan khusus untuknya. ada ayam bakar dan gorengan. Pokoknya semua kelihatan lezat. Tapi, begitu dimakan sama Yetan, perutnya tetap saja masuk angin. Ternyata oh ternyata, Permaisuri hanya menambahkan ilusi ke Energi Murni sehingga terlihat seperti makanan manusia. KENA PRANK!!

--



Di Alam Chenyuan,

Suasana di aula perjamuan benar-benar amat tegang. Chao Feng seperti biasa menunjukkan sosok sebagai seorang playboy. Dan ternyata, Chao Feng sengaja mengirim Su Shui menjadi pelayan Qingkui. Hal ini membuat salah satu kekasihnya cukup penasaran karena tidak biasanya Chao Feng melakukan hal demikian.






Qingkui yang memasuki aula langsung mendapatkan tatapan tajam dari semua Pangeran Alam Chenyuan. Walau begitu, dia tetap mencoba sopan dengan memberi salam yang amat hormat kepada Raja dan Ratu Li Suku Chenyuan. Sayangnya, kesopanan itu tidak dianggap sama Raja yang menilai semua itu hanya kemunafikan seperti yang dilakukan Suku Dewa. Ratu Li yang malah bersikap ramah pada Qingkui (yang dikira Yetan) dengan menyuruhnya duduk di sampingnya. Raja juga mengumumkan kepada para putranya bahwa siapapun yang terpilih menjadi Putra Mahkota harus menikahi Yetan (yang adalah Qingkui).



Dengan baik, Ratu Li pun memperkenalkan ketiga orang pangeran Suku Chenyuan. Yang pertama bernama Wu Dai, yang pemberani dan ahli berperang. Wu Dai merupakan pejuang nomor satu Suku Chenyuan, namun, sayang Ibu kandung Wu Dai mati terlalu cepat. Sekarang, yang dipedulikan oleh Wu Dai hanyalah Raja Li yang dianggapnya kuat! Hm, dan kelihatannya, Raja Li amat bangga dengan putra pertamanya tersebut.


Pangeran Kedua adalah Dingyun. Dia merupakan putra kandung Ratu Li. Dingyun sudah terbiasa hidup bersenang-senang dan hanya bisa membantu sedikit Raja Li. Tidak bisa dibandingkan dengan Wu Dai karena dia tidak bisa mencapai apapun. Meski kelihatannya kayak pria penurut sama orang tua, tapi Dingyun adalah pria licik. Kenapa? karena dia menawarkan Qingkui untuk bersulang dengan alkohol yang sudah dicampurkan sesuatu. Qingkui menyadari itu karena masih terlihat serbuk putih di dalam alkohol tersebut. Dia enggan meminum arak tersebut, tapi Dingyun malah melapor pada Ibunya kalau Qingkui menolak minum padahal Arah Darah adalah barang bagus bernutrisi di Alam Chenyuan yang bisa membantu meningkatkan kultivasi.





Qingkui mulai ketakutan dan tangannya bergetar hebat. Tapi, karena takut dengan Raja, Ratu dan para penghuni Suku Chenyuan, dia akhirnya memaksakan diri untuk meminumnya. Dan benar saja, baru seteguk, Qingkui sudah langsung memuntahkannya. Dia nggak sanggup meminumnya. Dan hal itu langsung menjadi tertawaan semua orang, kecuali Chao Feng.


Chao Feng tidak tega melihat perlakuan yang dialami Qingkui, jadi dia angkat bicara sehingga fokus semua orang menjadi kepadanya bukan Qingkui. Chao Feng mengajukan protes ke Ratu Li karena tidak memperkenalkan dirinya kepada Qingkui padahal dia juga Pangeran. Chao Feng bicara dengan gaya mabuk, padahal sebenarnya dia dalam keadaan sadar. Raja yang melihat tingkahnya langsung marah dan mengusir Chao Feng untuk keluar dari aula perjamuan.




Saat keluar, Chao Feng sengaja menyenggol Qingkui hingga terjatuh. Kemudian, sok terkejut melihat ada wanita cantik dan memeluknya. Qingkui udah ketakutan. Tapi, Chao Feng diam-diam berbisik menyuruh Qingkui (dia memanggil nama Qingkui, bukan Yetan) untuk tidak takut karena dia akan melindunginya. Prajurit yang didekat sana, bergegas menghampiir Chao Feng dan memarahinya karena menyentuh Qingkui yang kelak akan menjadi istri Putra Mahkota. Bagaimana bisa Chao Feng tidak mengenalinya padahal dia ikut dalam penjemputan?! Masih dalam akting sok mabuk, Chao Feng beralasan kalau matanya kabur.


Qingkui hanya terdiam aja karena dia kaget ternyata Chao Feng mengetahui identitasnya sebenarnya.

--


Di Alam Langit,

Yetan udah selesai menghadiri perjamuan dan kembali ke kediaman dengan perut kembung. Dia terlalu banyak mengonsumsi angin tadi, eh, maksudnya Energi Murni. Bahkan muntahannya saja adalah angin. WKWKWKWK.

Sekarang, Yetan merasa sangat lapar. Dia memerintahkan Man Man untuk mencarikan makanan untuknya. Tentu, itu perintah susah karena Yetan kan tau kalau Alam Langit idak perlu makan, jadi mau kemana dia mencari makanan? Ah, tapi, daripada Yetan memanggangnya lebih baik dia berusaha dulu mencari.


Sekarang, udah sendirian, Yetan jadi mengkhawatirkan Qingkui. Tubuh Qingkui begitu murni dan sekarang berada di tempat yang begitu kotor, entah bagaimana keadaannya.


Tidak jauh berbeda dengan Yetan, Qingkui juga tidak terbiasa dengan makanan Suku Chenyuan. Begitu selesai menghadiri perjamuan, Qingkui langsung muntah-muntah. Dan itu kelihatan sama Chao Feng. Qingkui amat waspada dengan Chao Feng karena Chao Feng mengetahui identitas aslinya. Dia menebak kalau Chao Feng lah yang sudah menukar tandunya dan membawanya ke Alam Chenyuan.


Chao Feng menyangkal kebenaran itu. Dia malah berbohong bahwa yang menukar tandu adalah kakak ke-2 nya, Dingyun. Dia juga berbohong bahwa alasannya karena Yetan mengetahui tentang Dingyun yang mencoba membunuh Pangeran Pertama yang ingin merebut posisi Putra Mahkota Suku Chenyuan. Wah, padahal kan semuanya adalah ulah Chao Feng, tapi dia memfitnah Dingyun.



Chao Feng menambahkan kalau yang bisa menyelamatkan Yetan sekarang adalah Qingkui. Pikirkan cara untuk memberitahu Yetan agar jangan masuk ke Alam Chenyuan. Jika tidak, nyawanya akan terancam. Qingkui nggak langsung percaya dan mencurigai Chao Feng yang mau membantu Yetan. Dasar licik dan lihai, Chao Feng beralasan bahwa dia mendengar rumor mengenai Yetan yang adlah orang baik hati dan tidak menyanjung Suku Dewa dan memandang rendah Chenyuan, jadi dia menghormati Yetan. Terlebih lagi, masalah ini timbul karena perselisihan diantara para saudara, jadi dia tidak ingin Yetan terlibat. Makanya, dia menyuruh Qingkui untuk menyembunyikan identitasnya supaya Yetan juga bisa selamat.

--


Taman Bunga Alam Langit,

Raja mengajak Youqin untuk bertemu. Raja kelihatan shock dengan sosok Qingkui yang amat berbeda dengan apa yang di dengarnya. Dia menduga bahwa Kaisar Suku Manusia sudah lalai dalam tugasnya mengajari Selir Langit. Jadi, dia memerintahkan Youqin untuk mengajari ulang Qingkui (yang sebenarnya Yetan) agar bisa bersikap yang pantas sebagai Selir Langit kelak. Jangan sampai Suku Dewa Alam Langit menjadi bahan tertawaan Suku lainnya.


Youqin hendak menolak karena dia dan Yetan belum menikah, jadi takutnya melanggar aturan. Namun, Raja sudah pada keputusannya kalau Youqin yang tenang akan bisa mendidik Yetan. Dia juga memperingatkan Youqin, kalau dia nggak mau sampai Yetan memakai pengingkat kaus kaki diatas kepala lagi.

--


Di Alam Chenyuan,

Anak buah Chao Feng sangat kagum dengan kemampuan Chao Feng dalam berbohong yang semakin meningkat. Apa dia nggak lelah terus berbohong? Chao Feng menjawab kalau dia nggak punya pilihan lain. Menjadi Istri Putra Mahkota bukan hanya sekedar kedudukan tapi lebih menyangkut tentang persaingan Empat Alam. Hanya dengan membuat Qingkui tetap tenang di Alam Chenyuan, mereka baru bisa memanfaatkannya menjadi Putra Mahkota. Makanya, dia sengaja berbohong ke Qingkui, agar Qingkui membenci Pangeran ke-2, Ding Yun, dan berpihak pada mereka.


Tindakannya ini membuat anak buahnya jadi getar getir. Mereka aja belum berhasil membunuh Wu Dai, tapi udah menargetkan Ding Yun, apa nggak sekalian aja mereka membunuh Raja Li biar bisa langsung  jadi Raja. Chao Feng dengan tenang menjelaskan rencananya. Wu Dai walaupun di sayangi oleh Raja Li, tapi tetap saja dia adalah orang gegabah sehingga mudah dijatuhkan. Tapi, Dingyun berbeda. Dibelakang Dingyun adalah Ratu yang mendukungnya. Dan lihat saja tadi, saat perjamuan, Ratu bersikap amat baik pada Qingkui agar bisa membuat Qingkui menjadi pasangan Dingyun. Jadi, misi utama mereka sebenarnya adalah menyingkirkan Dingyui.


Tapi, tetap saja anak buahnya mengkhawatirkan Qingkui dan Yetan. Jika sampai keduanya… Chao Feng tidak mau mendengar lanjutannya. Dia menegaskan bahwa jika sampai ada masalah sedikitpun, kakak beradik itu akan mati. Tidak boleh ada yang mengacaukan rencana besarnya.

--


Di Alam Langit,

Setelah berkeliling dengan amat berhati-hati, Man Man akhirnya menemukan sebuah pohon yang dipenuhi buah. Tanpa ragu, Man Man memetik banyak buah dan memberikannya ke Yetan. Dan beruntungnya, rasa buah itu sangat enak. Yetan makan dengan lahap dan membagikan sedikit ke Man Man untuk dibawa sebagai bekal dijalanan. Mereka akan segera kabur dari sini.


Man Man sangat senang karena bisa segera kembali ke Tuan Muda-nya, Di Lanjue. Eh, Yetan malah bilang kalau mereka harus mencari Qingkui. Tapi, untuk bertemu mereka tentu harus bisa berkomunikasi untuk mengetahui keadaan masing-masing. Ada satu cara yang terpikirkan oleh Yetan, yaitu mengukir huruf di pergelangan tangannya menggunakan pisau.

Jadi gini, dari kecil, Yetan dan Qingkui selalu berhubungan rasa sakit. Jika Yetan terjatuh, Qingkui juga akan merasakan sakitnya dan begitu sebaliknya. Jadi, kalau sekarang Yetan mengukir tulisan ditangannya, Qingkui pasti dapat merasakannya juga. Hm, teori nya aja yang mudah, tapi Yetan sama sekali nggak berani mengukir pergelangan tangannya dengan pisau.



Dan saat dia masih ragu-ragu seperti itu, tiba-tiba saja pergelangannya terasa sakit. Ternyata, di Alam Chenyuan, Qingkui juga memikirkan cara yang sama seperti Yetan untuk berkomunikasi, dan tanpa ragu sedikitpun, Qingkui mengukir huruf di pergelangan tangannya dengan jarum. Dan benar saja, luka ukiran di tangan Qingkui, terlihat di tangan Yetan. Qingkui menanyakan keberadaaan Yetan.


Yetan langsung membalas pesan itu tanpa ragu-ragu lagi. Dia menanyakan keberadaan Qingkui. Qingkui membalas kalau dia ada di Alam Chenyuan dan besok akan ke Kota Wangliang. Setiap huruf itu di tuliskan, Yetan merasa amat sakit dan sedih karena kata Chenyuan dan Wangliang mengandung banyak sekali goresan.


Padahal, Qingkui yang menulis dan pasti lebih merasa sakit, tapi Qingkui malah merasa bersalah pada Yetan. Soalnya, dia tau kalau Yetan paling takut dengan rasa sakit. Walau begitu, Qingkui tidak hanya duduk diam menunggu Yetan datang menolong. Dia segera berpikir cepat dan memutuskan menuliskan surat untuk ayahnya. Dia yakin ayahnya akan mampu menolong ayahnya juga. Di dalam suratnya, Qingkui meminta maaf terlebih dahulu sebelum menjelaskan bahwa sudah ada penukaran pengantin : Dia masuk ke Alam Chenyuan sementara Yetan ke Alam Langit. Dan sepertinya ada ancaman nyawa karena berhubungan dengan perebutan posisi Putra Mahkota Alam Chenyuan. Karena itu, dia memohon Ayahnya agar membantu membongkar kebenaran dan membantu mereka lepas dari kesulitan dan bahaya.



Qingkui dari kecil emang sudah sangat peduli dengan Yetan. Setiap kali Yetan membuat kesalahan dan disidang oleh Ayah mereka, dia pasti akan selalu memohon pengampunan untuk Yetan, sekalipun cuaca sedang hujan deras. Ada suatu kejadian, dimana Yetan nggak salah dan Qingkui berusaha menjelaskan situasi ke Ayahnya. Jadi, saat Qingkui diajari ajaran untuk menjadi Selir Langit, dia melakukan satu kesalahan dan langsung dihukum oleh Guru Li dengan berat.  Yetan yang melihat itu, nggak tega dan akhirnya membuat kekacauan untuk menolong Qingkui.



Namun, percuma aja dia berusaha menjelaskan. Karena dimata Ayah, Yetan tetap bersalah. Yetan nggak mau mengakui kesalahannya karena dia emang nggak salah. Tapi, melihat Qingkui harus memohon pengampunan untuknya, Yetan jadi nggak tega dan terpaksa mengaku kalau dia salah. Toh, dia udah sering di suruh mengaku salah meskipun tidak salah.



Yetan langsung memarahi Qingkui karena ikut campur dan berpura-pura menyedihkan sehingga dia dimarahi lagi oleh Ayah. Qingkui tidak marah sedikitpun dan memeluk Yetan. Meskipun Yetan bersikap kasar, tapi dia tetap memedulikan Qingkui.

Bagi kedua kakak beradik itu, satu sama lain adalah berharga. Bagi Qingkui, Yetan selalu menderita karenanya. Bagi Yetan, Qingkui adalah orang yang selalu berusaha melindunginya. Makanya, disituasi sekarang, mereka ingin melindungi satu sama lain tanpa mengorbankan seorangpun diantara mereka.


Yetan juga merasa amat bersalah kali ini. Padahal dia hanya ingin membantu Qingkui, tapi hasilnya, dia malah membuat Qingkui terlibat di alam Chenyuan. Man Man sembari mengobati tangan Yetan, menasehatinya untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Yang harus dipikirkan, gimana cara untuk pergi dari Alam Langit dan menyelamatkan Qingkui.


Ya udah, Yetan langsung saja memutuskan pergi ke Istana Penglai, kediaman Youqin. Dia akan meminta iziin untuk dibiarkan pergi dari Istana Langit. Untungnya dia bertemu Fei Chi yang memberitau dimana Youqin sekalian memberitau kalau Youqin menyiapkan hadiah untuk Yetan. Makin rianglah hati Yetan, mengira kalau Youqin lagi baik hati.


Huft. Ternyata hadiah yang mau diberikan oleh Youqin adalah gulungan-gulungan yang sangat banyak serta buku yang semuanya merupakan Aturan langit. Yetan udah kesal dan mau mengamuk, tapi dia menahan diri karena dia ingin minta izin untuk turun dari Alam Langit untuk bertemu keluarga. Tentu, dia nggak mendapatkan izin.




Mereka mulai bertengkar lagi. Anehnya, dimata Yetan, wajah Youqin menjadi amat tampan dan menggoda. Aura Youqin juga dipenuhi dengan aura merah muda. Intinya, hasrat Yetan benar-benar membara. Youqin panik dan memarahi Yetan, tapi Yetan mana fokus mendengarkan ucapannya yang menjelaskan mengenai Pelat Izin untuk meninggalkan Alam Langit.


Yetan terus saja berusaha untuk mencium Youqin. Youqin kaget. Dia langsung mengerti apa yang sedang dialami oleh Yetan setelah melihat noda bekas makan buah dipergelangan baju Yetan. Yetan baru saja memakan Buah Jianmu yang mempunyai sebutan Buah Terlarang Surgawi. Buah itu digunakan untuk membantu pasangan Suku Dewa yang ingin melahirkan keturunan saat berkultivasi.


Dan sialnya, Yetan malah bersendawa dan sendawa yang mengandung aura buah mengenai wajah Youqin. Dan sedetik kemudian, Yetan udah mencium bibir Youqin.  


Post a Comment

Previous Post Next Post