Sinopsis Drama Korea : See You in My 19th Life Episode 07


See You In My 19th Life Episode 7


Kehidupan ke-12

Dikehidupan ini, Ji Eum terlahir menjadi pria dan dia bekerja sebagai pengangkut barang. Kehidupannya sangat sulit. Dia mulai mempertanyakan alasan kenapa dia bisa mengingat kehidupan masa lampaunya.

Kenapa aku menjadi bisa mengingat kehidupan lampauku? Apakah ini kutukan atau berkat bagiku? Apapun itu, aku memutuskan untuk menerima takdirku. Aku juga memikirkan hidup macam apa yang ingin kujalani.

Seseorang yang selalu ada di sisimu baik saat senang maupun susah. Aku ingin menjadi orang seperti itu sepanjang hidupku.

TEMPAT BERBAGI SUKA DAN DUKA


Saat memeluk Seo Ha, Ji Eum mengkhawatirkannya yang tau kalau kecelakaan yang dialaminya dulu adalah perbuatan seseorang. Satu-satunya cara untuk menghiburnya hanya memeluknya dan berujar : “Pak Mun. Kita tidak akan menjadi sengsara.”



Di rumah tn. Mun.

Ayah Seo Ha terlihat gelisah setelah pertemuannya dengan tn. Im. Dia tampak memikirkan sesuatu dan kemudian menelepon tn. Im kembali untuk memberi perintah agar ‘mengurus’ Bang Ho Sik. Setelah menerima perintah tersebut, tn. Im langsung bergegas ke kantor rentenir Wonjo. Tn. Im memang terlihat tua, tapi kekuatan fisiknya jauh lebih kuat dari Ho Sik. Dia menjatuhkan Ho Sik dan memerintahnya agar segera mengganti identitasnya dan kabur keluar negeri.


Sedikit intermezzomengenai Min Ki. Dia bukan seorang pengangguran. Dia sebenarnya adalah seorang profesor arkeologi.


Setelah agak tenang, Seo Ha pergi ke tempat dimana abu ayah Do Yun di simpan untuk memberi penghormatan juga meminta maaf.



Ha Do Yun mencium Yoon Cho Won?!

Sementara itu, Do Yun bangun dengan rambut berantakan. Setelah bertengkar dengan Seo Ha kemarin, Do Yun tidak pulang ke rumah dan pergi minum-minum. Masalahnya, dia tidak ingat sepenuhnya apa yang terjadi kemarin. Samar-samar dia ingat mencium seseorang, namun, dia tidak yakin apa itu mimpi atau benar-benar terjadi. Tepat saat itu, Cho Won meneleponnya untuk menanyakan keadaannya. Do Jin yang mendengar kakaknya lagi teleponan sama wanita, langsung kepo to the max.Do Yun sampai kesal. Cho Won yang ternyata mengantarkan Do Yun pulang kemarin. Do Yun sudah panik mengira dia menelepon Cho Won. Tapi Cho Won bilang tidak. Dia kebetulan menelepon Do Yun dan kemudian ke sana untuk menemuinya.


Ah, Cho Won sebenarnya menelepon juga untuk mencari tau apakah Do Yun ingat kejadian kemarin atau tidak. Ada sedikit rasa kecewa saat mendengar respon Do Yun yang sepertinya tidak ingat apapun kemarin. Sebenarnya, saat kemarin Cho Won menemui Do Yun, Do Yun sudah mabuk berat dan bersikap sangat manis, berbeda dari sikapnya yang biasa.


Do Yun berulang kali bicara kalau dia tidak boleh dengan Cho Won. Karena Yoon Cho Won adalah Yoon Cho Won. Dan setelah mengatakan hal seperti itu, Do Yun mencium Cho Won.


Ho Sik ternyata benar—benar mendengarkan perintah tn. Im. Pagi-pagi, dia sudah memanggil anak buahnya untuk membereskan semua barang karena mereka akan pindah. Eit, tapi apa memang semudah itu? Tentu tidak! Ho Sik bilang ke Yang Sik kalau dia hanya pura-pura mau pindah. Dia tidak akan menurut seperti ini. Dia sudah menduga kalau hal seperti ini akan terjadi suatu hari nanti, makanya dia juga sudah menyiapkan jalan untuk bertahan hidup. Dia masih memiliki bukti pelaku penabrakan Seo Ha karena dia yang mencarikan orangnya.


Di malam hari, Seo Ha harus mampir ke rumah utama untuk makan malam keluarga. Di sana sudah ada paman, bibi dan sepupunya. Suasana makan sangat amat canggung.



Ban Ji Eum, Kim Ae Gyeong dan Yoon Cho Won

Di tempat lain, Cho Won pergi mengunjungi Ji Eum. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan Ae Gyeong. Dan karena Cho Won udah tau mengenai Ji Eum, maka Ji Eum juga memberitahu mengenai Ae Gyeong yang adalah keponakannya di kehidupan lampaunya sebelum Ju Won. Baru bertemu sebentar saja, Cho Won dan Ae Gyeong sudah akrab. Ji Eum terlihat bahagia karena meskipun dia sudah hidup 19 kali tapi ini pertama kalinya keponakan dan adik di kehidupan berbedanya berkumpul. Sebagai kenang-kenangan Cho Won mengajak mereka untuk berfoto. Min Ki pun di panggil untuk diminta bantuan memfoto mereka bertiga.


Kembali ke makan malam Seo Ha. Saat makan, bibinya mencoba membuka pembicaraan dengan mengajak Seo Ha berbincang. Hah, kelihatannya Seo Ha nggak ada niat berbincang dengan mereka sedari awal karena sebelum makan, dia sengaja melepaskan alat bantu dengarnya. Dia sampai ditegur oleh pamannya untuk berusaha lebih keras dari yang lain jika punya kekurangan. Untuk kali ini, Seo Ha mendengar yang mereka ucapkan, tetapi tetap saja diam. Dia baru merespon saat tiba-tiba bibinya mengungkit mengenai Yeon Ok. Seo Ha tidak suka mendengarnya dan memilih untuk mengakhiri makan malamnya dan pergi.



Dalang pembunuhan ada di dalam grup MI

Baru saja sampai di depan pintu, Seo Ha mendapat telepon dari Ho Sik. Ho Sik sudah memutuskan untuk memberitahu Seo Ha sebenarnya dengan imbalan sejumlah uang. Untuk dp, dia memberi informasi bahwa perintah kecelakaan tersebut diperintahkan oleh seseorang yang sangat dekat dengannya di dalam grup MI. Informasi itu membuat Seo Ha terpukul. Dia sampai pergi ke kolam berenang untuk membenamkan diri agar bisa menjadi tenang. Rasa bersalahnya membuncah. Dia merasa bersalah untuk keluarga Ju Won dan keluarga tn. Ha. Kedua keluarga itu harus menderita kehilangan orang yang mereka sayangi, karena seseorang berniat membunuh dirinya.


Di saat yang sama, Cho Won yang mabuk berat meminta Ji Eum untuk menelepon Do Yun. Do Yun langsung datang. Ji Eum meminta Do Yun untuk mengantarkan Cho Won pulang. Cho Won dalam keadaan mabuk, mengungkit kalau Do Yun harus membalas karena dia sudah mengantarkannya pulang saat mabuk.

Pas sekali, Seo Ha menelepon Do Yun untuk meminta tolong di jemput. Dan yah udah, Ji Eum langsung menawarkan diri. Jadi, Do Yun mengantar Cho Won sementara Ji Eum menjemput Seo Ha.


Mun Seo Ha semakin berani!

Seo Ha kaget saat melihat yang menjemputnya adalah Ji Eum. Suasana hati Seo Ha sedang sangat kacau dan sikap lembut Ji Eum padanya membuat Seo Ha tidak dapat berpikir jernih. Dia tiba-tiba saja mencium Ji Eum. Setelah mencium, dia baru sadar dan langsung berhenti sambil membuat alasan kalau dia bukan mencium melainkan bibir mereka hanya bersentuhan. Ji Eum tidak tersinggung dengan alasan tersebut, malah menarik Seo Ha dan menunjukkan ciuman seharusnya bagaimana. Kali ini, Seo Ha malah tidak mendorongnya menjauh. Dia sendiri terkejut karena hubungan mereka bisa sampai di tahap ini.


“Setelah melihatmu… aku bak datang ke dunia yang berbeda. Padahal sampai tadi, dunia ini seperti akan segera hancur.”


Ji Eum tidak bertanya sedikitpun tentang apa yang dialaminya. Dia hanya menuntun Seo Ha ke mobil dan menjanjikan akan memasakkannya masakan yang hangat. Ji Eum bukan hanya beromong kosong. Dia benar-benar melakukannya. Begitu tiba di rumah Seo Ha, dia memasakkan Seo Ha makanan dari bahan-bahan yang ada. Kemampuan memasaknya menakjubkan. Rasanya sangat enak.


Kebenaran ciuman Ha Do Yun dan Yoon Cho Won

Do Yun masih bersama dengan Cho Won. Cho Won yang mabuk perlahan mendekat untuk mencium Do Yun, tapi sebelum bibir mereka bersentuhan, Cho Won malah ketiduran. Ah, dia langsung teringat kejadian kemarin. Ternyata kemarin, sebelum Do Yun mencium Cho Won, dia juga jatuh ketiduran. Mereka belum benar-benar berciuman.


Cho Won sadar semenit kemudian dan mengulang ucapan Do Yun kemarin, tapi subjeknya saja yang di ubah. Kalau Do Yun bilang ‘Cho Won tidak boleh’, maka Cho Won bilang ‘Do Yun tidak boleh.’ Setelah mengatakan itu, Cho Won mau pulang sendiri. Baru beberapa langkah, dia malah terjatuh. Rasa mabuknya langsung hilang dan berganti rasa malu. Wkwkwkw. Padahal rasanya pasti sangat sakit, tapi Cho Won malah bilang tidak dan kabur secepatnya dari Do Yun.


Pernyataan cinta kedua Ban Ji Eum

Meskipun Seo Ha udah siap makan, Ji Eum masih di rumah Seo Ha. Sambil menunggu Seo Ha membuatkannya teh, Ji Eum melihat-lihat buku Seo Ha. Di salah satu buku Seo Ha, dia menemukan serpihan bunga sakura yang disimpan Seo Ha. Ji Eum langsung merasa bahagia. Saking bahagianya, dia mau menyatakan perasaan untuk kedua kalinya. Eh, belum juga dia mengatakannya, Seo Ha malah menutup mulutnya.


“Berpacaranlah denganku. Ini pernyatan cinta keduaku,” ujar Ji Eum, tetap menyatakan pernyataan cintanya.

Untuk kali ini, Seo Ha menjawab kalau dia menyukai Ji Eum. Hanya saja, dia meminta Ji Eum untuk menunggu sebentar lagi.


“Biarkan aku yang melakukan pernyataan cinta ketiganya, Ji Eum,” ujar Seo Ha.

“Silahkan saja.”

Suasana menjadi sangat romantis. Mereka mau ciuman lagi. Eh, malah tiba-tiba hp Seo Ha berbunyi. Yang menelpon adalah Ban Dong U. Ji Eum melihat nama kakaknya di hp Seo Ha dan kaget, kenapa bisa begitu?


Keluarga terburuk dari yang terburuk!

Tidak lama kemudian, Ji Eum sudah pergi ke apartemen Dong U. Dia sangat marah karena kakaknya masih terus mengganggu Seo Ha meskipun dia sudah memperingati. Selain itu, ada banyak surat penagihan hutang di lantai kamar Dong U. Ji Eum yang marah sangat menyeramkan. Terpaksa, Dong U pun jujur kalau dia tidak sengaja mendengar soal informasi kecelakaan Seo Ha. Wah, Ji Eum semakin marah karena Dong U yang ternyata memberitahu Seo Ha.

“Kau! Jangan pernah muncul dihadapanku lagi!!” peringati Ji Eum.

“Baik,” jawab Dong U, ketakutan.


Ji Eum menghela nafas kesal. Dia sangat lelah dengan keluarganya di kehidupan ini. Terburuk dari yang terburuk.


Mun Seo Ha memberitahu Ha Do Yun mengenai kecelakaan

Pagi ini, Seo Ha ke tempat abu ayah Do Yun lagi. Do Yun juga ke sana, jadi mereka tidak sengaja ketemu. Seo Ha tidak mau membohongi Do Yun, jadi dia jujur kalau kecelakaan yang terjadi padanya bukanlah kecelakaan biasa. Itu perintah dari seseorang. Dia belum tau siapa orangnya dan apa alasannya. Yang dia tau untuk sekarang, orang itu adalah orang yang bekerja di grup MI.


“Jika memang orang dari grup, kau yakin bisa menghadapi akibatnya?”

“Aku harus bisa. Aku tentu sudah bersiap sebelum datang ke sini,” jawab Seo Ha. “Maafkan aku.”

“Kau datang ke sini sendiri, jadi, pulanglah sendiri juga, pak Mun. Aku mau di sini dulu,” ujar Do Yun, merespon permintaan maaf Seo Ha.

--


Kondisi Ae Gyeong semakin memburuk. Dia semakin sering merasa sakit. Untunglah ada Min Ki yang tau kondisinya dan selalu membantu menjaganya. Dan untuk kesekian kalinya juga, Ae Gyeong memohon ke Min Ki untuk tidak memberitau kondisinya pada Ji Eum.


Ban Ji Eum mengetahui identitas Kang Min Ki

Karena Ae Gyeong adalah orang baik dan meminta tolong dengan tulus padanya, maka Min Ki bersedia membantu. Saat Ji Eum mencarinya, Min Ki berbohong kalau Ae Gyeong sudah pergi ke kedai karena hari ini ada banyak reservasi. Padahal, sebenarnya Ae Gyeong ada di dalam kamar untuk beristirahat karena rasa sakitnya.


Ya sudah, Ji Eum akhirnya mengajak Min Ki saja untuk berbincang. Secara hati-hati, dia menanyakan identitas Min Ki sebenarnya. Dia mengakui bahwa dia mencurigai Min Ki dan secara diam-diam sudah memeriksa kamar Min Ki. Min Ki langsung menebak, apakah Ji Eum menyentuh kerincingnya?

“Kau lahir tahun berapa?” tanya Min Ki. “Sudah berapa lama… kau hidup seperti ini?”


Pertanyaan yang terdengar aneh bagi Ji Eum. Min Ki mengerti raut wajahnya dan lanjut bertanya, dia ingin tau, sudah berapa lama Ji Eum mengingat kehidupan lampaunya? Ji Eum sontak kaget dan langsung paham kalau Min Ki adalah orang yang sama sepertinya. Bahkan, Min Ki lebih senior karena sekarang Min Ki sedang menjalani kehidupannya yang ke-23. (Kalau versi webtoon, seingatku, Min Ki dan Ji Eum sudah saling mengenal di kehidupan lampau. Mereka berteman karena tau bisa mengingat kehidupan lampau).

Perasaan Ji Eum sekarang antara terkejut, haru dan bersyukur. Selama ini, Ji Eum sudah berusaha mencari orang yang sama seperti dirinya. Dia yakin kalau di dunia ini, pasti ada yang bernasib sama dengannya, bisa mengingat kehidupan lampau. Dan dia tidak menyangka bahwa sekarang berhasil menemukan orang tersebut. Karena sudah tau identitas masing-masing, Ji Eum akhirnya bercerita kalau saat menyentuh kerincing Min Ki, dia melihat hal aneh.


Mencaritau ingatan kehidupan pertama Ban Ji Eum

Min Ki membawa Ji Eum ke kamarnya dan menunjukkan kerincing tersebut. Dia mulai menanyakan sejauh mana Ji Eum bisa mengingat kehidupan lampaunya. Ji Eum bisa mengingat hingga kehidupan pertama. Namun, ingatan kehidupan pertamanya tidak utuh, hanya sepotong-sepotong. Dan anehnya, ingatan itu lebih jelas saat dia menyentuh kerincing Min Ki. Dan ternyata, memang itu fungsi dari kerincing tersebut, menyambungkan ingatan yang terpotong di kehidupan pertama. Dan sebagai orang yang bisa mengingat kehidupan lampau, misi mereka adalah harus menemukan seseorang di kehidupan pertama yang ada di dalam ingatan mereka.


Tapi, Min Ki juga tidak begitu tau kenapa mereka harus menemukannya. Yang jelas, itu pasti ada hubungannya dengan kemampuan mereka yang bisa mengingat kehidupan lampau.


Setelah mendengarkan penjelasan Min Ki, Ji Eum akhirnya menyentuh kembali kerincing itu. Kali ini, dia berusaha melihat jelas ingatan di kehidupan pertamanya. Dia melihat sosok dirinya di kehidupan pertama yang memakai hanbok berwarna warni. Terus ada seorang pria berbaju biru yang memegang pedang berlumuran darah.

Hanya sampai di situ Ji Eum sanggup melihat kehidupan pertamanya.

--


Cho Won lagi di klinik untuk mengobati kakinya yang terkilir kemarin. Dia ingat jelas kalau Do Yun ternyata ingat yang terjadi saat dia mabuk.


Peringatan tn. Mun pada Ha Do Yun

Sementara itu, yang di pikirkan, Ha Do Yun sedang pergi menghadap tn. Mun. Tn. Mun ingin laporan terbaru dari Do Yun mengenai Seo Ha, eh Do Yun malah bilang tidak ada laporan apapun. tn. Mun menjadi kesal karena jika tidak ada laporan kenapa Seo Ha malah keliaran kesana kemari setelah mendengar rumor aneh mengenai kecelakaannya dulu? Pokoknya, dia mau Do Yun melaporkan kegiatan Seo Ha setiap hari padanya meskipun itu adalah hal sepele. Itulah alasannya mengirim Do Yun belajar bersama Seo Ha!

Do Yun tampak terpaksa untuk mengiyakan perintah tn. Mun. Meski mengiyakan, dia protes kalau Seo Ha bukan melakukan hal sepele karena kecelakaan yang diselidiki Seo Ha juga melibatkan ayahnya. Kecelakaan itu telah merenggut nyawa ayahnya.

--


Apa sebenarnya hubungan Jang Yeon Ok dan tn. Lee?

Yeon Ok memanfaatkan tn. Lee (paman Seo Ha) untuk mencari informasi dan dia ingin tau hasilnya sekarang. Sayang sekali, tn. Lee bilang kalau dia lagi sibuk dan sekarang lagi di depan rumah Seo Ha untuk menjenguk. Yeon Ok kesal dan akhirnya menyuruh anak buahnya sendiri untuk mencari informasi mengenai tn. Im.

Dia juga menyuruh mencari informasi mengenai kapan Chan Hyeok (putra Yeon Ok) akan mulai bekerja di kantor pusat. Dia masih merasa marah karena putranya sendiri di usir dari hotel yang dia kelola.



Seo Ha sangat memercayai pamannya dan pasti tidak nyangka kalau pamannya cukup dekat dengan Yeon Ok. Tn. Lee juga tidak benar-benar peduli pada Seo Ha. Karena jika peduli, dia tidak akan diam-diam memeriksa riwayat telepon Seo Ha saat Seo Ha lagi di kamar mandi. Di riwayat telepon Seo Ha, terlihat ada satu telepon masuk dari kantor kapital Wonjo. (hm, tn. Lee ini harusnya kakak Sang Ah dan semoga dia tidak terlibat aneh-aneh, deh!)


Cho Won ketemuan sama Ji Eum. Dia curhat mengenai perasaannya pada Do Yun. Selayaknya kakak, Ji Eum tentu memuji adiknya sebagai orang sempurna dan mustahil Do Yun tidak menyukainya. Mendengar pujian Ji Eum, Cho Won jadi salting dan jadi nggak sengaja menumpahkan minuman ke bajunya. Terpaksa mereka mampir sebentar ke butik dan Ji Eum memilihkan baju untuk Cho Won.



Pernyataan cinta Ha Do Yun dan penolakan (?)

Baju yang dipilihkan Ji Eum sangat cocok untuk Cho Won hingga membuat Do Yun terpesona. Cho Won juga menjadi berani untuk langsung menanyai Do Yun lagi tentang perasaannya. Dia tidak ingin salah paham dan ingin tau, apa Do Yun menyukainya?


“Ya. Aku menyukaimu,” jawab Do Yun, jujur. “Aku menyukaimu, tetapi tidak akan memacarimu.”

“Kenapa?”

“Bukan karenamu. Tetapi karena aku,” jawab Do Yun.



Setelah menjawab begitu, dia langsung pamit undur diri. Ini jauh lebih sakit daripada di tolak. Do Yun hanya minderdengan statusnya yang berbeda dari Cho Won. Makanya, dia tidak tahan saat melihat Ji Eum yang ‘status’nya sama sepertinya tetapi bisa begitu leluasa dan bebas di dekat Seo Ha, tanpa mengkhawatirkan apapun. Dia langsung menegur Ji Eum untuk berhati-hati dalam bertindak di sekitar Seo Ha karena Seo Ha memiliki posisi tinggi di grup MI.


Ji Eum mana peduli hal seperti itu. Do Yun malah ngancam akan memberitau rahasia Ji Eum ke Seo Ha. Ji Eum tercengang karena nggak nyangka kalau Do Yun percaya bahwa dia bisa mengingat kehidupan lampau. Hm, sebenarnya Do Yun tidak percaya, hanya mengancam saja. Tetapi, Ji Eum malah bisa membuktikan diri bahwa dia memang Ju Won karena dia tau mengenai kotak hadiah Ju Won pada Seo Ha. Dia juga tau bentuknya secara mendetail. Tidak hanya itu, Ji Eum bahkan bisa memberitahu isinya jika itu bisa membuat Do Yun percaya padanya.

Do Yun panik dan menolak Ji Eum memberitau isi kotak. Lebih baik dia memberitahu langsung ke Seo Ha. Dan juga, jika dia benar-benar adalah Ju Won, sampai kapan dia mau merahasiakannya dari Seo Ha? Saran darinya, jika tidak berniat merahasiakan selamanya, lebih baik segera memberitahu Seo Ha.

(Maaf, sebenarnya karakter Do Yun berada di bawah ekspetasiku. Di bayanganku saat membaca webtoon-nya, Do Yun itu harusnya cool.Tapi disini, aku kurang bisa merasakan ke-cool­-annya).


Han Na adalah Lee Sang Ah

Ji Eum akhirnya ketemu lagi sama Han Na di lobbyhotel. Dan lagi-lagi, Han Na memanggilnya dengan nama : Ju Won. Ji Eum jadi curiga kalau Han Na juga sama sepertinya dan Min Ki. Begitu dia mencoba mengingat, seseorang dikehidupan Ju Won, yang terpikirkan adalah Lee Sang Ah, ibu Seo Ha.


Han Na mengangguk. Dia adalah reinkarnasi dari Ibu Seo Ha. Ji Eum amat senang.



Kebenaran kecelakaan mulai terungkap? Atau tidak?

Seo Ha mendapat pesan dari Ho Sik yang mengajaknya untuk bernegosiasi sekarang karena dia memiliki bukti. Detik itu juga, Seo Ha langsung pergi ke kantor Wonjo menggunakan taksi. Saat dia tiba, kantor udah kosong. Yang ada dia malah menangkap basah Ji Eum yang ternyata diam-diam mengikutinya dari kantor. Ji Eum tidak bisa mengelak dan meminta maaf. Seo Ha marah bukan karena diikuti tetapi mengkhawatirkan keselamatan Ji Eum. Ji Eum malah kesenangan dengan perhatian Seo Ha.


Ji Eum memberitahu kalau dia sudah dengar dari abangnya mengenai kecelakaan Seo Ha. Dia berusaha menasehati Seo Ha dengan maksud agar Seo Ha melupakan semua yang sudah terjadi. Seo Ha bisa memahami maksudnya. Namun, dia menyelidiki demi orang-orang yang terluka akibat kehilangan orang yang mereka cintai karena kecelakaan tersebut. Cho Won, Do Yun dan orang tua Ju Won berhak untuk tau alasan kenapa keluarga mereka meninggal dan karena apa. Setelah mendengarkan alasannya, Ji Eum tidak lagi berniat menghentikannya.



Ho Sik juga menelepon tidak lama kemudian untuk mengajak ketemu ditempat yang sudah dia tentukan. Datanglah sendiri. Ji Eum tidak mungkin membiarkan Seo Ha pergi sendiri dan menawarkan diri untuk mengantarkan Seo Ha hingga pintu masuk tempat pertemuan.

Ho Sik dan Yang Sik kelihatannya dijebak. Mobil mereka sudah dipasang pelacak dan sekelompok pria dengan masker hitam sedang menuju tempat mereka.


Seo Ha dan Ji Eum tiba duluan. Tempat pertemuan berada di dekat padang ilalang. Ji Eum mencoba mengingkari janji dengan bilang kalau mereka sudah sampai, jadi lebih baik pergi bersama. Seo Ha tentu menghalangi karena dia benar-benar khawatir kalau Ji Eum terluka. Dia meminta Ji Eum untuk menunggunya saja di dalam mobil.


Mun Seo Ha ada di kehidupan pertama Ban Ji Eum?!

Saat melihat sosok belakang Seo Ha yang berjalan di padang ilalang, Ji Eum malah mendapat penglihatan. Ini pertama kalinya dia seperti ini. Dia melihat dua orang gadis berlari karena di kejar-kejar. Ada seorang pria berjalan sambil memegang pedang berlumuran darah. Dan pria itu berwajah mirip Seo Ha.

“Kau harus temukan seseorang dikehidupan pertamamu yang ada diingatanmu ,ucapan Min Ki terngiang di telinganya.


Ji Eum mulai melangkah untuk mengikuti Seo Ha.

Post a Comment

Previous Post Next Post