Sinopsis Drama Korea : The Uncanny Counter 2 Episode 1


Hello, guys!! Akhirnya, setelah hampir 3 tahun, Uncanny Counter Season 2 tayang!!! Untuk yang mulai lupa dengan cerita di season 1 atau belum baca, bisa baca di sini ya (klik di sini). Aku udah pernah buat sinopsis-nya sampai tamat!


And now, happy reading! Welcome back, Gang Eonni!


--




Jungjin, Republik Korea


Hari ini, sebuah kelas dari sebuah TK akan mengadakan study tourdengan didampingi oleh seorang guru wanita. Anak-anak TK tersebut tampak antusias naik ke dalam bus, tidak sabar menanti perjalanan mereka. Seorang anak TK bahkan menempelkan stiker ke supir bus sebagai bentuk terimakasih. Stiker itu bertuliskan : Kau baik.



Akan tetapi, berbanding terbalik dengan stiker yang di pasang anak tersebut, supir bus adalah orang yang telah di rasuki roh jahat. Dia mengendarai bus dengan maksud untuk membunuh mereka semua. Awalnya, dia mengandarai dengan normal, tetapi begitu memasuki jalan besar yang ramai, dia mulai ugal-ugalan.





Bus tersebut melewati wilayah Yung yang terbuka. Begitu dia melewatinya, Ha Na langsung mendapatkan penghlihatan dan mengabari yang lain. Di dalam bus, guru wanita mulai merasa ada yang tidak beres sehingga dia maju ke depan dan meminta supir untuk melaju lebih pelan karena anak-anak ketakutan. Supir menolak karena dia sedang sangat menikmati yang dilakukannya. Dia semakin ekstrem karena melaju melewati lampu merah dan menabrak keras sebuah mobil yang melaju hingga mobil tersebut terlempar. Setelah itu, dia tidak berhenti sedikitpun dan terus mengebut. Guru yang berdiri di depan, kepalanya terantuk tiang karena tabrakan tersebut dan pingsan.



Ha Na sedang berlari di atas jembatan. Dia menemukan bus tersebut, tetapi dari posisinya sekarang masih terlalu jauh. Dia langsung menginfokan kalau bus bertuliskan TK Daesul, berwarna kuning dan dihiasi dengan gambar awan. Bus sekarang menuju persimpangan Jungjin.




Jang Mul ikut serta dalam pengejaran. Dia mengejar menggunakan mobilnya. Dia berhasil menemukan bus di persimpangan tetapi sangat berbahaya untuk menghentikan bus yang melaju kencang sekarang karena jalanan sangat ramai dan bus di penuhi anak –anak. Jang Mul memutuskan untuk mengikuti dari belakang sembari melaporkan ke arah mana bus melaju.





Supir bus membawa bus ke dalam jalan yang sedang perbaikan. Petugas di sana panik karena meski sudah diberi tanda, bus tetap menerobos batas. Bus hendak menabrak semua petugas perbaikan jalan. Sebelum korban jiwa semakin banyak, Mae Ok akhirnya tiba dan langsung melemparkan batang pipa besi ke kaca depan. Pipa menebus kaca dan mendarat dekat dengan wajah supir. Meski begitu, supir tetap tidak takut dan terus melaju. Mae Ok mencoba menghentikan laju mobil yang kencang dengan menancapkan batang pipa lain ke samping mobil dan menggunakan kekuatan tubuhnya untuk menahan mobil agar berhenti. Meskipun sebagai counterkekuatan mereka adalah 3x lipat dari manusia biasa, tetapi tetap sulit bagi Mae Ok untuk menghentikannya sendiri. Dia segera memberitau yang lain bahwa bus berputar arah dan sekarang menuju Bulevar Jungjin sehingga mereka harus bergegas. Jang Mul segera menyuruh Mae Ok untuk naik ke dalam mobilnya. Mae Ok memintanya menunggu sebentar karena dia harus menggunakan kekuatannya untuk mengobati petugas jalan yang terluka akibat supir bus tersebut.




Sembari melaju, supir bus melepaskan pipa besi yang menancap di kaca. Ha Na akhirnya berhasil menyusul bus dan mendarat di atas atap bus. Kelenturan fisik dan kemampuannya dalam bertarung membuatnya berhasil bertahan meskipun supir sengaja melakukan manuver-manuver kencang secara zig-zag agar dia terlempar dari bus. Ha Na berhasil masuk ke dalam bus dan langsung menendang supir dengan kekuatan penuh, kemudian mengambil alih kemudi. Dia berusaha menghentikan bus, sialnya, rem bus telah rusak.




Mo Tak yang baru bergabung menyuruhnya untuk mengarahkan bus ke Jembatan Jungjin 3 yang sedang dalam pembangunan. Anak-anak di dalam bus menangis semakin kencang karena ketakutan. Guru yang sudah sadar dari pingsan juga ketakutan.




Supir bus yang tadi di tendang Ha Na sudah sadar kembali dan langsung mencekik Ha Na. Mulai terjadi perkelahian untuk merebutkan kemudi bus. Ha Na mulai terpojok meskipun dia sudah membawa bus ke Jembatan Jungjin 3. Saat itulah, wilayah Yung terbuka. Jika mereka berada di wilayah Yung, kekuatan countermereka menjadi meningkat. Dan yang mampu membuka wilayah Yung adalah So Mun.




Mo Tak sudah menyusul bus duluan. Dia menghentikan mobilnya di ujung jalan Jembatan yang dalam pembangunan dan berada di wilayah Yung. Dengan bantuan Ha Na, mobil di tabrakan ke mobil Mo Tak. Mo Tak yang sudah menunggu di luar mobilnya, di bagian belakang, menggunakan kekuatannya untuk menahan mobil yang ditabrak oleh bus. Berhasil! Rencana mereka berhasil! Bus berhasil di hentikan.





Bus sudah di hentikan sekarang saatnya menangkap roh jahat. Supir yang tau kalau dia bakal kalah, menggunakan seorang anak TK sebagai sandera. Dia melarang mereka semua untuk tidak bergerak sambil terrtawa karena merasa menang. Tetapi, tiba-tiba saja, tangannya bergerak sendiri. So Mun muncul dan menggunakan kekuatan psikokinesis-nya untuk menyelamatkan anak tersebut. Dia membuat supir melepaskan pegangan dari anak tersebut sehingga anak tersebut lepas. Setelah itu, dia menerbangkan si supir sangat tinggi kemudian menjatuhkannya. Hal itu di lihat sama anak-anak dan guru. Mo Tak dan Mae Ok yang kelihatan gugup karena hal itu seharusnya tidak dilihat anak-anak. Ha Na santai saja karena nanti mereka bisa menghapus ingatan mereka, jadi biarkan saja mereka melihatnya.



Setelah pengejaran yang panjang, akhirnya roh jahat berhasil di tangkap dan dikirim ke alam baka.



THE UNCANNY COUNTER 2




Tampaknya, sudah 2 tahun sejak mereka berhasil menangkap Cheong Sin (musuh utama di Uncanny Counter 1). Mo Tak sudah kembali menjadi detektif. Kinerjanya sangat bagus dalam menangkap penjahat, salah satunya adalah supir bus TK ini. Meski begitu, rekan kerjanya tetap tidak habis pikir. Soalnya, supir bus TK itu adalah DPO yang sudah di sebar, tetapi tidak pernah ada info dari masyarakat dan kenapa Mo Tak bisa tau DPO ini menyamar menjadi supir bus TK? Dan ini bukan pertama kalinya. Setiap kali ditanya, Mo Tak pasti beralasan kalau dia mendapat firasat saat buang air besar di toilet. Nah,itu membuat rekannya makin penasaran, gimana bisa dia menangkap penjahat setiap kali di toilet?





Para counter minus Jang Mul dan Mo Tak lagi berkunjung ke Yung. Untuk mengingatkan kalian lagi akan pasangan para counter, akan ku tulis : Mo Tak – Wi Gen ; Ha Na – U Sik ; Chu Mae Ok – Su Ho ; Ga Mo Tak – Gi Ran.




Mo Tak tidak datang ke Yung karena dia harus kerja. Demi komunikasi dengan Gi Ran, dia sampai harus bersembunyi di dalam toilet. Dengan telepati, dia menghubungi Gi Ran untuk mengajukan keluhan karena mereka belum juga merekrut counter baru. Apa harus menunggu tubuhnya hancur dulu baru dia bisa paham? Dia itu capek karena atasannya sampai menyuruh dia ke toilet agar bisa menangkatp penjahat (dapat firasat. WKWKWK). Bokongnya sampai sakit.





Mae Ok tau yang sedang Gi Ran dan Mo Tak bicarakan. Dia berada di pihak Mo Tak. Dia juga kesal karena mereka dulu menyakinkan Mo Tak untuk kerja sampingan menjadi detektif dengan janji akan mencarikan anggota baru yang energik! Dan sampai sekarang, tidak kunjung ada. Lihat, gara-gara kekurangan orang, So Mun sampai tidak kuliah.



Begitu dia disangkut pautkan, So Mun jadi malu. Dia bukannya begitu berdedikasi dengan counter makanya tidak kuliah, tetapi karena tidak lulus ujian. HAHAHA. Eit, tetapi dia tentu gengsi jujur demikian di depan Ha Na dan berdalih kalau dia memang sengaja mendaftar ke kampus ternama.




Wi Gen mencoba menenangkan mereka agar memberikan sedikit waktu lagi karena memilih counter bukanlah hal yang mudah. Ha Na berkomentar kalau mungkin saja partner-nya yang terlalu pemilih. Yang dimaksud oleh Ha Na adalah Jong Guk. Jong Guk sampai sekarang masih belum menemukan manusia yang diinginkannya menjadi partner. Dia beralasan kalau dia harus memilih yang terbaik agar mereka juga tidak kesusahan nantinya!



Daripada mereka meributkan soal anggota baru, lebih baik mereka berlatih ilmu baru. Hari ini, So Mun akan mengajarkan mereka psikokinesis (latihannya di dekat jembatan, tempat mereka menempelkan jejak tangan sebagai tanda mereka anggota counter. Silahkan baca season 1 lagi. HIHIHI). Pertama, mereka akan mulai dari mengangkat bulir beras, kemudian semut dan selanjutnya bola golf. Semua diangkat tidak menggunakan tangan menggunakan kekuatan psikokinesis. Tidak berlu berlama-lama lagi, mereka mulai saja latihan hari ini.



So Mun mulai membuat portal wilayah Yung kemudian menunjukkan bola golf-nya. Mereka akan mulai langsung ke bola golf. Motonya adalah : I Can Do It!!


Di mulai dari Mae Ok, setelah mengeluarkan banyak kekuatan, dia berhasil menaikkan bola golf tanpa sentuhan meskipun hanya beberapa cm. Meski begitu, energinya banyak terkuras hingga mimisan.




Selanjutnya adalah Ha Na. Dia sama sekali tidak kesulitan. Dia bahkan bisa melakukan juggle dengan dua bola golf tanpa sentuhan. Hebat!





Terakhir adalah Mo Tak. Meski sudah mengeluarkan banyak kekuatan hingga mimisan, dia tidak bisa mengangkat bola golf. Yang terangkat malah seekor semut, itupun hanya beberapa cm. HAHAHAHA. Dasar gengsi, saat Mae Ok mau membersihkan mimisannya, dia malah bilang kalau itu adalah ingus.





Hari ini, Retail Jangmul membuat kegiatan sosial di balai manula Hanmaru untuk membuat kimchi bersama. GangEonni ikut berpartisipasi di dalamnya. Kakek dan nenek So Mun juga ikut. Ada satu lagi yang ikut, yaitu keluarga Ma Joo Seok. Joo Seok adalah seorang petugas 119 tetapi dia terkenal di daerah sana karena sering menolong. Nenek So Mun pun sangat menyanyanginya.




Kenapa Nenek So Mun bisa begitu menyukai Joo Seok? Sekitar 2 tahun yang lalu, nenek mulai mengalami demensia sepertinya, dia tiba-tiba saja naik ke atas atap rumah dan berhalusinasi seolah melihat Mun Yeong (putrinya dan Ibu So Mun). Dia terus memanggil agar Mun Yeong mendekat padahal tidak ada siapapun di sana. Kakek panik dan petugas 119 juga sudah di panggil. Joo Seok adalah salah satu petugas yang berusaha membujuknya untuk tidak melangkah (karena bisa jatuh). Nenek tidak mendengarkannya dan menyuruhnya menjauh karena bisa menakuti Mun Yeong. Joo Seok tiba-tiba saja memanggil nama Mun Yeong dan itu menarik perhatian Nenek. Entah apa yang dikatakan oleh Joo Seok, tetapi Nenek menjadi tenang dan mau turun.



Saat mau turun, nenek terpeleset dan terjatuh ke bawah. Joo Seok refleks langsung ikut melompat dan memeluknya. Beruntunglah mereka jatuh ke tumpukan sawi dan selamat. Setelah penyelamatan itu, Nenek memangggil Joo Seok : Oppa.




Sejak saat itulah Nenek menjadi suka pada Joo Seok. Dan hingga sekarang, kakek juga tidak tau apa yang Joo Seok katakan pada nenek saat di atap karena nenek bilang itu rahasia.



Acara sudah selesai. So Mun dan Joo Seok membantu untuk menggulung banner. Sambil bekerja, So Mun mengajaknya berbincang. Dia mengucapkan rasa terimakasihnya karena menjaga neneknya. Joo Seok balas berterimakasih karena saat istrinya, Lee Min Ji, sedang susah, kakek nenek dan staff restoran termasuk So Mun memberi banyak dukungan. Dan sekarang, kondisi Min Ji sudah jauh lebih baik (hm, apa yang terjadi dengan Min Ji sebelumnya, ya?)




So Mun mulai menanyakan pembicaraan Joo Seok dengan neneknya saat di atap dulu. Dia penasaran. Joo Seok tidak mau memberitau karena ini adalah rahasia antara dia dan Nenek. Tapi, ada satu rahasia yang bisa dia beritahu. Dia akan menjadi ayah.



Itu kabar bahagia. So Mun langsung berteriak memberitahu semua orang kalau Joo Seok akan menjadi ayah! Semua langsung bersorak girang dan memberikan ucapan selamat ke Min Ji.




Selesai acara membuat kimchi, mereka mulai membagikan kimchi ke manula sekitar. Ha Na dan So Mun yang bertugas membagikan. Saat melewati sebuah daerah, tanpa sengaja So Mun melihat seorang anak kecil yang sedang menginjak-injak boneka dengan penuh amarah. Dia juga merobek-robek isinya. Saat So Mun menghentikannya, anak itu membentak. So Mun kesal tetapi rasa kesal itu hilang saat melihat ada memar besar di wajah anak tersebut.



Anak itu tidak mau memberitahu apapun dan berlari kembali ke rumahnya. Anak itu bernama Jun Hui. Dia demikian untuk meluapkan rasa marahnya kepada ayahnya. Ayahnya adalah penjudi yang sering mencuri uang ibunya dan memukuli mereka. So Mun dan Ha Na yang mengikuti karena khawatir pada Jun Hui, menyaksikan apa yang dilakukannya.



Dia bisa merasakan kalau ayah Jun Hui bukan roh jahat. Dengan kekuatan counternya, dia bisa melihat sedikit kenangan ayah Jun Hui. Ah, dia bukan roh jahat, tetapi orang jahat karena melakukan KDRT pada keluarganya. So Mun hampir saja terbawa amarah dan mematahkan tangan ayah Jun Hui, jika Ha Na tidak menyuruhnya berhenti karena ada anak kecil. So Mun memperingati ayah Jun Hui untuk tidak pernah kembali lagi jika tidak mau tangannya patah. Keluarga itu harus dilindungi, bukan di pukuli.



So Mun memang sudah membiarkannya pergi, tetapi tidak dengan Ha Na. Dengan kekuatannya yang bisa melihat ingatan lebih jelas daripada yang lain, dia melihat ingatan ayah Jun Hui. Terlihat kalau dia sudah menandantangani perjanjian dengan rentenir dan harus membawa uangnya hari ini. Dia juga melakukan judi ilegal. Sudah banyak kejahatan, jadi Ha Na melaporkannya ke polisi.





Di kedai Eonni,


Jun Hui dan Ibunya di bawa oleh Ha Na dan So Mun ke kedai. Mae Ok langsung membuatkan mereka mie. Jun Hui tidak mengatakan apapun, tetapi dia makan dengan lahap. Tidak lama, Mo Tak tiba. Dia yang menangani ayah Jun Hui. Ayah Jun Hui tidak hanya melakukan KDRT tetapi banyak kejahatan lain juga, jadi dia pasti akan lama di penjara.



Mae Ok menasehati Ibu Jun Hui kalau ayah Jun Hui kini sudah di tahan. Tetapi, suatu hari dia bakal kembali. Ibu Jun Hui juga sadar kalau mereka tidak bisa hidup seperti ini selamanya. Mae Ok hanya bisa mendukung dengan menyuruh mereka untuk sering datang kemari karena dia akan membuatkan makanan dan jadi teman mengobrol. Untuk Jun Hui, mereka akan memberika mie gratis selamanya. Kehangatan mereka membuat Ibu Jun Hui menjadi menangis.



Selesai makan, Jun Hui keluar duluan. Dia melihat So Mun yang lagi memberi makan kucing liar. Saat So Mun menawarkannya untuk memberi makan kucing, Jun Hui malah masuk kembali ke dalam kedai.




Joo Seok membawa Min Ji untuk pemeriksaan kandungan. Kondisi kandungan Min Ji amat bagus. Hal ini membuat keduanya jadi ingin menangis karena banyak hal yang telah mereka lalui. Min Ji juga menyesal karena selama 2 tahun ini, Joo Seok harus hidup menderita gegara dia. Joo Seok tidak merasa susah, apalagi sekarang mereka sudah memiliki anak. Min Ji berharap bahwa anaknya memiliki wajah manis dan baik hati seperti Joo Seok.



Saat itu, di TV di ruang tunggu RS, sedang disiarkan berita tentang sidang ketiga Park, tersangka sumber keuangan penipuan perumahan Dinasti Baekdu yang digelapkan 120 miliar won dari 800 korban, dua tahun lalu, yang akan digelar tanggal 27. CEO Perencanaan & Pembangunan Baekdu, Lee Chung Jae, bunuh diri dan keberadaan uangnya masih misteri. Akuntan Baekdu…



Saat mendengar berita tersebut, Joo Seok langsung menghela nafas seolah kesal. Min Ji juga merespon dengan histeris. Ternyata, dia adalah salah satu korban penipuan. Dia kehilangan tabungannya selama 10 tahun gara-gara penipuan tersebut. Joo Seok langsung menenangkannya kalau mereka sudah memutuskan untuk melupakan hal tersebut dan jangan sampai goyah lagi. ingat, saat gugup, dia harus menatapnya. Tataplah dia.


--





Di pinggiran Jiran, Tiongkok


Seorang pria, Pil Gwang, sedang melihat artiikel berita tersebut. Gelly, salah satu rekannya, mengucapkan selamat padanya karena Lee Chung Jae sudah mati. Berarti, tugas mereka di sini sudah selesai. Keduanya bukan sekedar rekan tetapi tampaknya juga sepasang kekasih.



Empat orang anggota counter China, diam-diam memasuki kediaman Pil Gwang karena ada aura roh jahat di sana. Keempat counter ini juga adalah teman dekat dari Mae Ok, karena mereka membahas untuk makan mie di kedai Mae Ok untuk merayakan ulang tahun So, salah satu anggota mereka. Setelah menyelesaikan misi ini, mereka berencan ke Korea, sekalian untuk bertemu So Mun yang bisa membuka wilayah Yung.




Begitu memasuki rumah Pil Gwang, keempatnya berpisah. So, anggota wanita satu-satunya, mempunyai kemampuan sama seperti Mae Ok, mengobati. Dia menemukan seorang wanita yang terluka dan dengan kekuatannya, dia mengobati luka wanita tersebut. Hal itu dilihat sama Wong, salah satu orang yang sudah di rasuki roh jahat. Dia kagum dengan kekuatan So dan memintanya untuk mengobati luka di tangannya juga.


Perkelahian tidak terelakkan. Kekuatan Wong sangat kuat. Tampaknya, dia bukan roh jahat biasa.





Seorang counter lagi berhasil menemukan Pil Gwang yang sendirian. Dia bisa merasakan ada yang tidak beres dan menghubungi Ketua mereka, Papa. Papa menyuruhnya untuk tidak gegabah dan menunggunya, dia akan segera ke sana.



Satu counter lagi, menemukan Gelly di kolam berenang. Perkelahian langsung dimulai. Gelly yang menyerang duluan dari belakang.




Pil Gwang menyadari ada orang asing di dalam kediamannya. Adu jotos di mulai. Dia mempunyai kemampuan psikokinesis. Jelas, dia bukan roh jahat level rendah. Counter itu tidak bisa menunggu hingga Papa datang lagi karena dia sudah ketahuan. Kekuatannya jauh dibawah Pil Gwang, meskipun dia adalah counter yang kuat. Lehernya di patahkan. Roh Yung yang ada di dalam tubuhnya langsung keluar (sama seperti Wi Gen dulu, di episode 1) untuk kabur dari sana dan mencari tubuh manusia baru yang akan dijadikan partner. Pil Gwang melihat roh tersebut dan menghisapnya masuk ke dalam tubuhnya. Sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya.





Gelly masih bertarung dengan counter yang lain. Counter tersebut mempunyai kekuatan sama seperti Ha Na, bisa melihat ingatan. Dia melihat ingatan Gelly yang ternyata akan pergi ke Busan, Korea menggunakan Feri. Dan sudah banyak orang yang dibunuh oleh Gelly. Gelly terkejut karena orang asing di depannya ini bisa mengetahui hal yang telah dilakukannya, sehingga dia mengerahkan kekuatannya dan membunuh counter tersebut. Dan sama seperti Pil Gwang, dia menghisap roh Yung yang keluar dari tubuh counter tersebut. Dan sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya juga.




So masih bertarung dengan Wong. So mungkin bisa menang, tetapi Wong menggunakan sandera, yaitu orang yang tadi disembuhkan oleh So. Akibat itu, dia bisa membunuh So. Roh Yun di tubuh So keluar. Wong terkejut melihat roh aneh keluar dari sana dan langsung menghisapnya, sama seperti Pil Gwang dan Gelly. Dan sama seperti mereka juga, hal aneh terjadi pada tubuhnya.




Papa tiba di tempat Pil Gwang. Kekuatan Papa sangat besar. Pil Gwang saja sampai hampir kalah. Dia menang karena berhasil mengecoh papa menggunakan pistol kosong. Papa mengira Pil Gwang menggunakan psikokinesis pada pistol yang berpeluru sehingga dia merebut pistol itu. Namun, saat dia menarik pelatuk, pistol ternyata kosong. Pil Gwang memanfaatkan moment saat Papa terkejut untuk menutupi wajahnya dengan kain bajunya, kemudian langsung menusuknya dengan pedangnya. Papa meninggal. Dan roh Yung-nya juga di hisap oleh Pil Gwang.




Wong yang sudah mengalahkan So, menuju tempat Gelly. Dia melihat luka di leher Gelly dan secara ajaib, dia bisa menyembuhkan luka tersebut. Gelly tidak sengaja menyentuh kepala Wong dan melihat ingatannya. Keduanya mendapatkan kekuatan dari orang yang telah mereka bunuh.




Begitu juga dengan Pil Gwang. Dia mendapatkan kekuatan dari dua counter. Dia menjadi amat sangat kuat. Dari jarak jauh, dia bisa meluapkan air kolam dan membuat petir. WAH!


Meski tidak tau siapa orang-orang asing yang menyerang mereka, tetapi karena orang-orang tersebut mereka mendapatkan kekuatan yang diluar nalar.




Kematian counter China sudah sampai ke telinga Gang Eonni. Para counter langsung di panggil ke Yung untuk rapat. Mae Ok sangat sedih karena dia kehilangan teman. Wi Gen memberitahu yang paling mengkhawatirkan adalah roh jahat mendapatkan kekuatan counter. Su Ho menjelaskan pada So Mun kalau roh jahat level tiga bisa mencuri kekuatan counter jika mengisap jiwanya. Artinya, roh jahat itu sekarang bisa membaca ingatan, menghapus ingatan dan menyembuhkan. Dan mereka juga masih belum bisa melacak roh jahat tersebut.



Mo Tak semakin geram dan menyuruh mereka untuk merekrut anggota baru. Mereka memerlukannya untuk menghadapi situasi seperti ini. Gi Ran memberitahu kalau Jong Guk sedang melakukan interview, jadi tolong bersabar sedikit. Mo Tak sampai muak mendengarnya. Ha Na sudah bisa menebak kalau mereka akan menghadapi pertempuran besar.


Ini membuat So Mun jadi teringat ucapan Cheong Sin dulu padanya (di episode 16) .



“Kau pikir ini akhirnya? Tapi perang ini akan berlangsung selamanya. Takdir terkutukmu akan membawamu ke kematian menyakitkan. Lalu, semua orang di sekitarmu akan mati seperti itu karenamu.”



Ingatan itu membuat So Mun, entah kenapa merasa cemas. Saat berbincang dengan Wi Gen, dia mengungkapkan rasa cemasnya. Dia merasa kalau mereka harus menemukan roh jahat itu secepatnya. Wi Gen juga merasa demikian dan mereka sedang berusaha untuk melacak. Sembari itu, mereka ingin para counter untuk fokus berlatih. Wi Gen menyakinkan kalau mereka pasti bisa melewati krisis ini, sama seperti sebelumnya.



“Akan kuturuti. Siapapun lawan kami nantinya, makin kuat mereka, kami pun akan makin kuat.”



Para roh jahat yang di cari oleh gang Eonni sedang berada di atas feri menuju ke Busan, Korea. Ketiganya merasa sangat senang karena mereka sudah berubah. Mereka akan membangun dunia yang sangat berbeda.




Jun Hui dan Ibu mulai tenang karena ayah sudah di tahan. Dan untuk pertama kalinya, Jun Hui meminta Ibunya untuk membelikan makanan kucing. Ah, tapi baru saja mereka ingin memulai kehidupan baru, para rentenir malah datang ke rumah mereka untuk menagih hutang ayah.



Gang Eonni lagi rapat internal di antara mereka. Mereka membahas kekuatan roh jahat yang dulu pernah mereka kalahkan. Dulu, Ji Cheong Sin punya kekuatan psikokinesis dan Baek Hyang Hui punya kekuatan membaca ingatan. Semakin banyak roh jahat yang bisa memakai kekuatan, dunia akan makin kacau.


“I Can Do It!!” teriak So Mun, tiba-tiba, membuat semua orang kaget. “I Can Do It!!! We Can Do It!! Ulangi kata-kataku!!”


“We Can Do It!!” teriak mereka, merespon.



Meski aneh, tetapi berkat So Mun, mereka jadi merasa lebih optimis. Mereka juga jadi sudah memikirkan kalau pensiun mau ngapain. Eh, baru juga mikir, Ha Na langsung mendapat penglihatan. Ada roh jahat dan Jun Hui dalam bahaya.



Jun Hui dan Ibunya di bawa rentenir ke sebuah gedung. Hutang ayah Jun Hui dialihkan ke mereka karena sudah masuk penjara. Padahal, Ibu sudah memberikan seluruh tabungannya, tetapi itu masih belum cukup dan mereka ingin mengambil organnya. Jun Hui langsung berteriak histeris. Ibu juga berteriak histeris karna takut kalau Jun Hui di apa-apain.




Untunglah, gang Eonni tiba tepat waktu. Tidak buang waktu, semua langsung di pukuli habis-habisan. Ibu Jun Hui sudah kena bius. Jun Hui ketakutan mengira Ibunya kenapa-napa. So Mun langsung memeriksa keadaan Ibu Jun Hui dan memberitahu kalau Ibunya baik-baik saja. Jika dia memenjamkan matanya dan menghitung sampai 100, Ibunya akan sadar. Jun Hui melakukan seperti apa yang dikatakan So Mun. So Mun juga memasakan earphone wireless padanya.




So Mun menyuruh demikian, agar Jun Hui tidak melihat dan mendengar suara perkelahian mereka diluar sana dalam mengalahkan para gangster. Di saat terakhir, dokter masih mencoba bertahan dengan melemparkan pisau ke Jun Hui. Mo Tak di dekat sana, refleks menggerakan tangannya. Berhasil, dia bisa menghentikan pisau tanpa menyentuh. Akhirnya, dia bisa melakukan psikokinesis bahkan tanpa mimisan.




Para penjahat sudah dikalahkan. Mae Ok mulai menggunakan kekuatannya menyembuhkan Ibu Jun Hui. Pas di hitungan ke 100, Ibu sadar. Jun Hui sangat lega dan bahagia. Keduanya langsung berpelukan.


Post a Comment

Previous Post Next Post