Sinopsis Drama Korea : The Uncanny Counter 2 Episode 2 part 1


The Uncanny Counter Season 1 bisa baca di sini (Klik di sini)




So Mun dan Mae Ok mengantarkan Jun Hui dan Ibunya pulang. Mereka sangat khawatir pada perkembangan Jun Hui setelah semua yang dialaminya. Apalagi, mulai tahun depan, Jun Hui sudah akan masuk sekolah. Mae Ok takut kalau Jun Hui akan sulit membuka hati lagi kepada orang lain karena hatinya pernah disakiti.



So Mun langsung terpikirkan sesuatu. Dia punya kenalan yang pandai membuka hati seseorang. Kenalan yang dimaksud adalah Kim Ung Min dan Im Jung Yeon. Keduanya adalah sahabat So Mun yang membuat So Mun bisa kembali membuka hatinya setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam kecelakaan. Ung Min lanjut kuliah sementara Jung Yeon kuliah sambil kerja sambilan.




So Mun menemui keduanya dan menawarkan mereka untuk kerja sambilan yaitu bermain dan mengajari seorang anak bahasa Korea. Keduanya langsung rebutan agar direkrut oleh So Mun. Setelah itu, mereka malah ribut memperebutkan oden terakhir. So Mun sampai geleng-geleng kepala tidak habis pikir melihat kelakuan mereka. Ah, tapi saat dia memegang tangan keduanya, dia tanpa sengaja melihat ingatan keduanya. Keduanya pacaran dan udah sampai di tahap ciuman.





Arrghh!!! So Mun kaget setengah mati dan sulit percaya. Keduanya juga ikutan kaget karena So Mun bisa tau padahal tidak ada satupun dari mereka yang memberitahunya. So Mun tidak terima kalau mereka pacaran karena mereka kan keluarga, bagaimana bisa?! Jung Yeon langsung meluruskan kalau secara hukum, mereka bukanlah keluarga. Jadi, tidak ada masalah kalau mereka pacaran (kan mereka hanya teman. Memang sudah lama dan terasa seperti keluarga. HAHAHAHA).


= EPISODE 2 =




Para gangster, rentenir dan dokter ilegal yang sudah tertangkap di bawa oleh Mo Tak ke kantor polisi. Tentu saja, tidak ada satupun diantara mereka yang ingat apa yang terjadi. Mereka semua juga bingung karena tiba-tiba sudah ada di kantor polisi.



Dan untuk kesekian kalinya, atasan Mo Tak kebingungan, kenapa bisa semua penjahat-penjahat itu terbaring di lantai setelah baku hantam dan Mo Tak yang kebetulan menemukan mereka saat dia sedang menuju ke toilet?! Saking pusing dan herannya, atasan Mo Tak sampai melepas rambut palsunya karena kepalanya berkeringat. Han Ul yang ditanya pendapatnya mengenai kejadian ini, hanya menjawab kalau mungkin saja mereka hanya perlu menyediakan tisu toilet yang lebih baik. WKWKWKWK, bayangkan jika benar dengan modal tisu toilet dan Mo Tak mereka bisa menangkap banyak penjahat, untuk apa lagi banyak detektif?





Mo Tak lagi di kedai Eonni dan sibuk memamerkan kemampuannya kemarin malam yang berhasil menghentikan pisau dengan psikokinesis. Mae Ok, Ha Na dan So Mun sampai bosan mendengarkannya dan menyuruhnya membantu membersihkan ikan teri saja. Mo Tak malah sombong mau menggunakan psikokinesis untuk membersikan ikan teri. HAHAHAHA. Padahal, So Mun yang ahli saja tidak demikian. Dasar Mo Tak, dia tetap saja mau pakai kekuatan, padahal satu teri saja sangat susah dia angkat.


--




Mari kita bertemu satu orang baru yang akan di rekrut menjadi counter baru gang Eonni!


Orang tersebut bernama Na Jeok Bong, seorang pemuda yang bekerja sebagai peternak sapi. Kegiatannya sehari-hari, memberi makan sapi, memandikan, membersihkan kotoran dan mengambil susu. Mungkin karena besar di pinggiran, sikapnya sedikit kampungan.





Makanya, saat dia melakukan kencan buta dengan seorang wanita, wanita itu terlihat kecewa. Apalagi, foto yang dipakai Jeok Bong di profilnya sangat berbeda dengan aslinya (HAHAHA, si wanita juga aneh, udah jelas fotonya nampak editan, malah masih tertipu). Wanita itu mau pergi saja, tetapi Jeok Bong sudah melihatnya dan berteriak memanggil namanya.




Si wanita yang bernama Su Min itu, terpaksa menemuinya meskipun terpaksa. Udah terpaksa, dia makin ilfeel karena Jeok Bong datang tanpa membawa uang, hanya kartu bus. Jadinya, dia yang membelikan minum. Saat mengobrol, Jeok Bong juga hanya sibuk membicarakan mengenai sapinya dan segala hal tentang kotoran sapi yang punya banyak manfaat. Dan selama dia berbicara, Su Min sibuk mengirim pesan pada kenalannya utnuk memakinya karena sudah mengenalkan mereka.




Setelah beberapa waktu, Su Min akhirnya kabur dengan alasan mau ke toilet. Saking buru-burunya kabur, dia sampai ketinggalan membawa hp-nya. Jeok Bong langsung mengejarnya untuk mengembalikan hp. Su Min yang udah malas dengan Jeok Bong, semakin bergegas pergi dan tidak mau menoleh sedikitpun meskipun Jeok Bong memanggilnya.




Saking buru-burunya, Su Min menyeberang tanpa lihat kiri kanan lagi. Pertama, dia hampir tertabrak mobil Mo Tak. Tapi, bukannya belajar dari kesalahan, dia terus saja menyeberang tanpa melihat sekitar. Terakhir, dia hampir kena tabrak truk, jika Jeok Bong tidak menendangnya dengan keras dari belakang. (Benar, di tendang pakai kaki, bukan di dorong dengan tangan). Imbasnya, Jeok Bong yang tertabrak truk dengan keras.


Dan semua itu disaksikan oleh Mo Tak.




Ayah Jeok Bong yang mendengar anaknya masuk rumah sakit, terus menangis di depan ruang operasi. Anaknya sekarang dalam keadaan koma.




Di alam bawah sadarnya, Jeok Bong berada di padang yang luas, yang dipenuhi dengan banyak sapi. Rasanya seperti di surga. Di ujung padang, terlihat ada seseorang yang mendekat. Dia adalah Wi Gen. Meski Wi Gen sudah tua, tapi kharismanya membuat Jeok Bong terpukau karena seperti melihat seseorang dari mitos Yunani. Wi Gen menyapanya dan memberitau kalau dia sekarang ada di Yung.




Wi Gen mulai menjelaskan situasinya bahwa Jeok Bong sedang dalam keadaan koma usai mengorbankan diri untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Jeok Bong langsung sedih karena harus mati semuda ini padahal dia belum punya pacar dan melakukan banyak hal. Seumur hidupnya, dia hanya membersihkan kotoran sapi.


“Namun, jika kau mendaftar menjadi Counter, kami akan membangunkanmu dari koma,” ujar Wi Gen.


“Count… apa itu?”



Wi Gen mulai menjelaskan segalanya menjadi counter, termasuk tugas utama mereka yaitu menangkap roh jahat. Jeok Bong agak ragu untuk menerima tawaran tersebut karena dia tidak pandai berlari dan hanya bisa membersihkan kotoran sapi. Dia takut kalau dia hanya akan menjadi penghambat.



Wi Gen memberitahu kalau counter bukan pekerjaan mudah karena mereka menangkap roh jahat dan ada kemungkinan harus kehilangan nyawa. Tentu saja, dia harus kuat untuk menjadi counter. Namun, yang terpenting adalah dia harus mengabdikan diri menyelamatkan nyawa. Itulah diri Jeok Bong, yang membuatnya memilihnya.



“Omong-omong, jika menjadi count… bisakah aku pulang setelah kerja? Jadi… Sosun (nama sapi peliharaannya) tidak akan bisa makan jika tidak kuberi. Lalu, ada ayahku dan karang taruna. Aku cukup sibuk karena hanya aku yang mengurus mereka. Tidak, aku tak bisa. Lalu, bagaimana lingkungan kerjanya? Apa ada empat tunjangan utama?” tanya Jeok Boing.


Pertanyaan yang benar-benar tidak terduga oleh Wi Gen.


--




Hari ini adalah hari persidangan kasus penipuan yang dilakukan Park Seong Uk. Hasilnya, Park Seong Uk di vonis dua tahun penjara,. Namun, segera setelah vonis ini, dia menjalani masa percobaan selama tiga tahun (artinya, dia tidak mendekam di penjara). Semua korban yang hadir langsung berteriak mengemukakan keberatan. Salah satu korban yang datang ke persidangan adalah Min Ji.



Min Ji masih ingat bagaimana 2 tahun lalu dia memohon pada Seong Uk untuk mengembalikan uangnya karena uang itu adalah uang tabungan suaminya selama ini. Namun, tentu saja, percuma. Dia malah di rendahkan.



Begitu persidangan selesai, semua korban langsung berlari untuk menyerang Seong Uk yang di kawal. Seong Uk ternyata cerdik karena dia sudah membayar orang lain untuk memakai pakaian sama sepertinya sehingga orang itu yang diserang dan dia bisa kabur keluar lewat pintu belakang. Min Ji juga awalnya ingin ikut dengan para korban lainnya, tetapi dia urung melakukannya karena memikirkan Joo Seok. Ditambah lagi, perutnya tiba-tiba terasa sakit. Jadi, Min Ji memutuskan untuk keluar menggunakan jalan keluar lain setelah bertanya kepada petugas.




Seong Uk kabur melalui jalan belakang. Namun, di dalam lift, dia di serang oleh Hwang Pil Gwang, Gelly dan Wong. Seong Uk ketakutan dan memohon pengampunan. Ah, ternyata dalang penipuan itu adalah Pil Gwang. Dan sekarang mereka kembali untuk mengambil kembali uang penipuan yang disembunyikan Seong Uk. Gelly menggunakan kekuatannya untuk memeriksa ingatannya.




Saat itu, pintu lift mendadak terbuka. Min Ji yang hendak keluar dengan pintu lain, sialnya, masuk ke lift tersebut. Dia melihat apa yang ketiganya lakukan pada Seong Uk. Dan sebelum dia sempat bereaksi, dia sudah di tarik masuk ke dalam lift oleh Gelly.




Di saat yang sama, sekelompok masyarakat lain yang merupakan korban penipuan Seong Uk melakukan demo besar-besaran. Demo semakin ekstrem karena salah satu pendemo menyiramkan bensin ke tubuhnya. Joo Seok sebagai petugas pemadam kebakaran, mencoba membujuknya agar tidak bertindak ekstrem. Dia juga memberitahu bahwa dia adalah korban Seong Uk, jadi dia bisa memahami perasaannya. Pendemo itu tetap nekat karena dia sudah tidak punya keluarga lagi. Keluarganya telah meninggalkannya. Dia sudah tidak sanggup lagi.



Pendemo tersebut akhirnya menyalakan pemantik. Api mulai membakarnya. Joo Seok dan petugas lain langsung bergegas untuk memandamkan api tersebut. Dia berhasil menyelamatkan nyawa pendemo tersebut.




Namun, dia malah mendapatkan kabar buruk. Istrinya ditemukan di dalam lift dalam keadaan pendarahan berat bersama Park Seong Uk yang juga tidak sadarkan diri setelah melakukan bunuh diri. Min Ji dan bayi yang di kandungnya, meninggal dunia. Duka mendalam menyelimuti Joo Seok.




Di pemakaman, semua kolega datang untuk menunjukkan bela sungkawa. Salah satu yang datang adalah geng Eonni. Namun, rasa duka yang dirasakan oleh Joo Seok sangat besar. Dia mulai mempertanyakan hal yang sudah dilakukannya. Kenapa pendemo yang mau mati malah hidup setelah dia selamatkan? Kenapa Min Ji mati ketika dia masih ingin hidup? Kenapa dia harus menyelamatkan pendemo itu dan membiarkan Min Ji pergi tanpa perpisahan?




Semua pertanyaan yang dia ajukan tersebut, tidak ada yang mampu menjawabnya. Joo Seok juga mulai mempertanyakan, untuk apa berkorban menyelamatkan nyawa orang? Siapa yang akan menghibur mereka? Dia tidak akan memaafkan orang yang telah membunuh Min Ji. Dia tidak akan melupakannya.




So Mun dan yang lain mendengar semua perkataan Joo Seok tersebut. Tapi, apa yang bisa mereka lakukan? So Mun berkomunikasi dengan Wi Gen, mencoba mencari tau mengenai Min Ji di alam baka. Sayang, Wi Gen tidak bisa mengungkapkan apapun yang tak berhubungan dengan roh jahat. Wi Gen bisa merasakan hati So Mun yang sangat berat. So Mun demikian karena dia tau beratnya kehilangan keluarga secara tiba-tiba.



“Jika mereka berdua baik, mereka akan bertemu lagi di Yung,” ujar Wi Gen.


So Mun juga berharap demikian, bahwa Joo Seok akan bisa bertemu dengan Min Ji lagi, suatu hari kelak di Yung.


--



Hwang Pil Gwang dkk menggunakan kekuatan mereka dengan semena-mena. Mereka menginap di hotel dan mencuci otak si pegawai agar melupakan mereka pernah menginap di sana dan semua biaya adalah tanggungannya. Setelah itu, si pegawai akan bunuh diri.




Mereka juga sudah berhasil mendapatkan uang penipuan 2 tahun lalu dalam bentuk dollar : 90juta dollar. Itu sekitar 120 miliar won. Wong yang paling senang karena mereka sekarang punya banyak uang. Saking senangnya, dia sampai tidak mempermasalahkan soal Gelly yang sudah menggunakan kekuatan untuk menghapus ingatan pertemuan pertama mereka. Gelly menggunakan ingatan Wong untuk latihan.




Di saat mereka sibuk membahas uang, Pil Gwang lebih tertarik pada pemandangan di luar jendela. Dari tempat mereka menginap, mereka bisa melihat wilayah Yung terbuka. Itu sama seperti yang mereka lihat di China.


Saat Pil Gwang mencoba kekuatannya untuk menggerakkan air. Saat itu, terlihat ada tanda wilayah Yung terbuka. Namun, tandanya berbeda dengan yang punya So Mun. Kalau So Mun kan membuka wilayah Yung dan tandanya adalah pilar berwarna-warni, namun, yang mereka lihat adalah pilar berwarna merah yang dihiasi sedikit warna hitam.


“Apa berarti orang-orang yang kita temui di Tiongkok juga ada di sini?” tanya Gelly, antusias.



“Mungkin. Aku penasaran kekuatan apa yang bisa mereka berikan,” ujar Pil Gwang.


Post a Comment

Previous Post Next Post