Jun Kyung mengajak Si Hyeon untuk bertemu. Tujuannya, dia ingin menanyakan soal Seo A Ri. Dia tidak mengerti kenapa A Ri menolaknya padahal dia tidak menutupi apapun darinya. Dia juga sangat tertarik pada A Ri. Padahal, ini bukan pertama kalinya dia di tolak, tetapi entah kenapa dia tidak bisa menyerah.
Dulu sekali, sebelum Si Hyeon menikah dengan Tae Jeon, dia adalah kekasih Jun Kyung. Hubungan keduanya tampak sangat baik. Hingga suatu hari Si Hyeon mengakhiri hubungan tanpa penjelasan dan kembali ke Korea. Ah, semua hanya masa lalu karena sekarang Jun Kyung sudah baik-baik saja.
“Kau tetap sama. Jadi menurutmu, aku benar-benar meninggalkanmu? Yang terluka bukan aku, tapi kau?” tanya Si Hyeon.
“Yoon Si Hyeon. Itu fakta dalam hubungan kita. Maksudmu, ingatanku salah?”
“Aku punya alasan. Aku meninggalkanmu. Tapi, yang melepaskanku…”
Belum sempat Si Hyeon menyelesaikan ucapannya, dia sudah diinterupsi oleh Tae Jeon. Si Hyeon tidak mengajak Tae Jeon, hanya saja Tae Jeon kebetulan ke sana untuk makan dan manager di sana tidak sengaja memberitahu kalau Si Hyeon juga ada di restoran tersebut.
Kembali ke Chae Hee. Dia sekarang sudah dalam kondisi teler. Matanya tidak fokus dan pikirannya kacau. Pria di sampingnya juga tidak sadarkan diri. Dan saat itulah, Angela menarik A Ri untuk kembali masuk ke dalam ruangan. A Ri terkejut melihat kelakuan mereka. Chae Hee yang sudah teler berat karena mengonsumsi nark*b* tidak bisa berpikir jernih dan mulai mengambil foto selfie bersama A Ri, kemudian mempostingnya.
Tae Jeon merusak suasana dan membuat Si Hyeon dengan Jun Kyung menjadi canggung. Rasa canggung berubah jadi panik saat Si Hyeon mendapat notifikasi update terbaru IG Chae Hee. Dia langsung menunjukkannya ke Tae Jeon. Tidak buang waktu, Si Hyeon, Tae Jeon dan Jun Kyung bergegas ke sana. Jun Kyung ikut karena ada foto A Ri. Sembari menuju ke sana, Si Hyeon mencoba menelpon Chae Hee agar menghapus postingannya, tetapi tidak di angkat.
A Ri masih belum begitu paham dan mengira mereka mabuk alkohol. Makanya, saat dia memeriksa koper yang ada di atas meja, dia sangat terkejut saat menyadari bahwa semua yang di sana sedang pesta nark*b*. Angela malah mengejeknya karena tidak bisa memakai nark*b*. Pantas saja dia tidak bisa masuk kalangan atas.
“Saat itulah aku tau. Semua hal itu adalah hak bagi mereka. Inilah dunia mereka.”
Si Hyeon tiba dan berusaha menyadarkan Chae Hee. A Ri yang tidak ingin terlibat di sana, memutuskan untuk pergi. Tetapi, dia malah bertemu Jun Kyung di depan pintu. Jun Kyung salah paham mengira A Ri menyukai tempat begini. A Ri berusaha menjelekasan, tetapi Jun Kyung langsung bilang kalau dia juga menolak A Ri karena dia benci orang tak berkualitas.
“Ku bilang, tunggu!” teriak A Ri.
Saat itulah, terdengar suara teriakan dari dalam ruangan. Pria yang dipilih oleh Chae Hee, mengalami OD. Si Hyeon yang menjelaskan situasi ini kepada A Ri dan Jun Kyung, bahwa pria itu tidak bernafas. Si Hyeon juga sama paniknya. Jun Kyung langsung memeriksa kondisi pria itu dan melakukan CPR, tetapi percuma. A Ri yang panik, memutuskan menelepon 119 untuk meminta bantuan. Tetapi, Tae Jeon merebut ponselnya dan melarangnya untuk melapor. Dia langsung memberikan perintah pada Yong Tae agar membawa semua orang di ruangan ini keluar melalui pintu belakang yang tidak punya CCTV.
“Ini nark*b*! Ktia harus melaporkannya!!” teriak A Ri.
Yong Tae balas meneriakinya yang tidak bisa membaca situasi. Meskipun dia tidak melakukan pesta ini, tetapi dia akan tetap terlribat karena berada di TKP. Mendengar pembicaraan mereka, Jun Kyung jadi paham kalau A Ri tidak mengikuti pesta ini.
Dalam keadaan linglung dan shock dengan yang terjadi, A Ri berjalan keluar mengikuti mereka semua, melewati jalan yang tidak terekam CCTV. Namun, apakah pilihan ini benar?
