Ki Joo sudah banyak mengambil foto. Dan selama
melakukan pekerjaannya tersebut, Ki Joo menyadari bahwa terkadang ada
komplikasi-komplikasi kecil yang terjadi pada orang-orang yang mampir ke
studio. Ada yang menjadi lebih sulit menerima kematian orang terkasihnya. Ada
yang mendadak jadi bisa melihat hantu meskipun hanya sekilas tetapi kemudian
kembali normal. Ada yang mendadak menjadi sangat religius.
Dan komplikasi terbesar yang bisa terjadi adalah :
Perasaan kehilangan yang tidak dapat dipenuhi dengan apapun.
Itulah perasaan yang selama ini ada di dalam hati
Ki Joo.
Bidikan
Keempat : Apa yang Terjadi Ketika Seorang Mutan Bertemu Mutan Lain
Ki Joo menyadari kalau Nenek sudah meninggal. Nenek
juga akhirnya tau bahwa pekerjaan Ki Joo sebenarnya adalah fotografer hantu. Ki
Joo menjelaskan bahwa selama 3 hari, Nenek bisa tinggal di studionya kemudian
mengambil foto terakhir untuk dibawa bersama. Nenek menolak untuk di foto
karena dia sudah punya foto untuk pemakaman. Dia juga tidak punya banyak
penyesalan karena sudah hidup cukup lama. Hanya saja, ada satu hal yang di
khawatirkan sehingga dia merasa berat untuk pergi.
Dan kita semua tau bahwa hal yang dikhawatirkan
oleh nenek adalah Han Bom.
Kita kembali ke adegan terakhir di episode lalu. Ki
Joo membawa Han Bom ke rumah sakit. Tangis Han Bom semakin keras saat melihat
tubuh dingin Nenek. Namun, sebagai orang yang sedang berduka, Han Bom tidak
bisa berlarut-larut. Dia harus memaksakan dirinya untuk bangkit dan menyiapkan
pemakaman untuk neneknya. Harapan Han Bom adalah Ki Joo bertemu arwahnya Nenek,
sayangnya, Ki Joo bilang kalau dia tidak melihatnya. Ki Joo berbohong karena
itu yang diminta oleh Nenek. Nenek tidak mau jika Han Bom terlalu berlarut
dalam kesedihannya.
Matahari baru saja terbit dan Ki Joo sudah langsung
dibangunkan oleh Nenek. Ada satu hal yang diinginkan oleh Nenek agar Ki Joo
mengambilkan buku catatannya. Ki Joo akhirnya kembali ke pemakaman. Saat itulah
Ki Joo melihat Han Bom yang kebingungan dalam menyiapkan pemakaman sehingga
tanpa diminta, dia langsung membantu mengurusnya. Dia juga datang untuk
mengantarkan foto terakhir yang Nenek ambil ditempatnya sebelum meninggal.
Berkat bantuan Ki Joo, Han Bom bisa sedikit
bersantai. Sung Ho juga membantunya dengan merasuki pelayan yang membantu untuk
melayani para tamu. Di sela-sela waktunya, Han Bom mencoba membuka hp Neneknya
agar bisa menghubungi teman-teman Neneknya. Huft, tetapi dia tidak tau passwordnya.
Dan saat dia lengah menyambut tamu, Nam Goo mencuri ponsel dan tas Nenek.
Di dalam tas itu ada buku catatannya. Nenek juga
sudah meminta Nam Goo untuk mencuri buku tamu. Nenek mau memeriksa apakah yang
selama ini dia tabur, sesuai dengan yang dia tuai? Jadi, di buku catatan itu,
Nenek mencatat semua sumbangan yang pernah diberikannya kepada teman-temannya
di setiap acara dengan harapan mereka akan memberikan jumlah yang sama saat
kejadian seperti ini terjadi. Eh, tetapi melihat buku tamu dan jumlah sumbangan
yang diberikan, Nenek jadi kesal karena tidak setimpal dengan yang pernah
diberikannya.
Selain membantu mengambilkan barang Nenek, Nam Goo
juga bantu merapikan stan tteokbokki Nenek. Masalahnya, dia kan hantu, jadi
waktu dia merapikan, di mata orang-orang semua benda melayang. Ada hantu!!!
Semua langsung sibuk mengambil video karena ada penampakan di siang hari.
Di pemakaman,
Han Bom akhirnya menyadari kalau barang-barang
Nenek hilang. Dan saat memeriksa CCTV, terlihat kalau barang-barang itu
melayang. Aneh! Petugas sampai mengira ada kerusakan pada kamera, tapi Han Bom
langsung sadar itu perbuatan siapa. Tanpa membuang waktu, Han Bom langsung
pergi ke studio foto Ki Joo. Dia sangat yakin kalau Nenek mendatangi Ki Joo.
Keyakinannya semakin terbukti karena barang-barang Nenek yang hilang ada di
studio. Ki Joo tidak bisa lagi membohonginya.
Setelah tau arwah Nenek belum pergi ke dunia bawah,
Han Bom mulai sibuk menyiapkan berbagai hal seolah Nenek masih hidup. Han Bom
mau menepati janjinya untuk membawa Nenek ke pulau Jeju. Nenek frustasi
melihatnya dan memarahinya. Percuma saja karena Han Bom tidak bisa mendengar.
Ki Joo juga tidak berani menyampaikan secara lengkap ucapan Nenek. Dia
menyampaikannya dengan kalimat-kalimat yang lebih halus. Nenek mau Han Bom
kembali ke pemakaman dan mengumpulkan uang duka. Emosi Han Bom meledak karena
sudah meninggalpun, Nenek hanya sibuk memikirkan uang. Selama hidupnya, Nenek
terus berhemat dan tidak bisa melihat bunga bersemi seperti keinginannya,
kenapa sudah meninggal pun dia masih demikian?
Ki Joo merasa tidak tega dan berjanji ke Han Bom
kalau dia akan mencoba membujuk Nenek. Untuk menghibur Han Bom, Ki Joo
mengajaknya untuk minum bersama. Sambil minum, Han Bom menceritakan tentang
Neneknya yang baik dan begitu menyanyanginya.
Esok paginya, Han Bom kembali ke pemakaman. Dia
akan melakukan seperti perintah Neneknya. Hari ini, tamu yang datang adalah
penjual julid tersebut. Penjual itu ternyata ketakutan setelah melihat
penampakan kemarin, jadi dia datang untuk minta maaf ke Han Bom. Dia jujur pada
Han Bom kalau dia memberitahu Nenek soal Han Bom yang sudah dipecat dari
Kejaksaan. Dan kemudian, dia dengar kalau Nenek pingsan di depan kantor
Kejaksaan, kemudian meninggal. Dia benar-benar menyesal.
Ah, Han Bom akhirnya paham kenapa Neneknya waktu
itu tiba-tiba mengajaknya pulang ke rumah. Nenek juga mengajaknya berjualan
tteokbokki. Ternyata, nenek sudah tau kebohongannya. Suasana hatinya semakin
kacau. Saat itulah, Ji Won, sahabat baiknya pulang. Dia bergegas kembali dari
Paris setelah mendengar kabar kematian Nenek. Tangis Han Bom pecah dan dia
menceritakan semua kesedihannya. Dia menyalahkan dirinya atas kematian
Neneknya.
Nenek juga sudah mau pergi. Biasanya, Ki Joo pasti
akan mengikuti keinginan klien. Tetapi untuk kali ini, dia memarahi Nenek yang
tidak memberikan kesempatan pada Han Bom untuk mengucapkan selamat tinggal. Eh,
nenek malah bilang kalau itu memang beban yang harus ditanggung oleh mereka
yang masih hidup. Ki Joo tampak marah dan tidak mengatakan apapun lagi.
Ki Joo pergi ke pemakaman untuk memeriksa keadaan
Han Bom. Dia merasa kasihan padanya karena dia pun pernah berada di posisinya.
Han Bom yang begitu lelah dan merindukan Nenek, sampai melihat sosok Nenek pada
diri Ki Joo.
Flashback
Pagi tadi, Nenek membawa Ki Joo ke tempat
jualannya. Dia menceritakan kenangannya berjualan tteokbokki sambil membesarkan
Han Bom. Dia juga kembali bukan hanya untuk mengumpulkan uang duka, namun,
semua demi Han Bom. Dia takut akan mati, makanya dia mengunjungi banyak pesta
dan memberikan hadiah, kemudian mencatatnya, dengan harapan orang-orang akan
mengingatnya. Jika mereka ingat padanya, mereka akan ingat pada Han Bom dan
akan membantunya saat dia sudah meninggal. Dia juga meminta tolong Ki Joo untuk
sesekali memeriksa keadaan Han Bom.
Setelah mengatakan semua itu, Nenek meminta Ki Joo
untuk membuang semua buku catatannya.
End
Ki Joo tidak melakukan perintah Nenek dengan benar.
Dia tidak membuang buku catatan Nenek, melainkan meninggalkannya di depan Han
Bom saat Han Bom tertidur.
Ketika Han Bom bangun, Ki Joo sudah tidak ada dan
hanya ada barang-barang Neneknya.
Sementara itu, Sung Ho sedang membantu Nenek
berias. Mereka akan melakukan pemotretan diluar ruangan. Ini pertama kalinya Ki
Joo melakukan pemotretan diluar studionya. Pemotretan dilakukan di taman,
tempat Nenek berjualan.
Sebuah kejutan sudah disiapkan oleh Ki Joo bersama
para asistennya. Taman dihias dengan sangat cantik. Dari atas kelopak-kelopak
bunga berjatuhan. Ada hiasan pohon sakura di tengah lapangan. Rasanya seperti
musim semi. Nenek sangat bahagia karena dia memang selalu ingin melihat musim
semi. Kebahagiaan itu semakin lengkap dengan kehadiran Han Bom.
Mari mundur ke beberapa jam sebelumnya. Di buku
catatan Nenek yang ditinggalkan oleh Ki Joo pada Han Bom, ada banyak catatan
Nenek mengenai tumbuh kembang Han Bom. Isi yang berharga di buku itu bukan
catatan pengeluarannya atau sumbangannya, tetapi Han Bom. Nenek selalu mencatat
semua kenangannya dengan Han Bom di buku tersebut dengan sangat lengkap. Dia
tidak mau melupakan semua hal bersama Han Bom.
Dan catatan terakhir adalah saat Nenek merasa sedih
karena Han Bom tidak memberitahu soal pemecatannya. Dia yakin kalau Han Bom
sangat kesulitan selama ini. Di samping catatan terakhir tersebut, ada catatan
yang ditinggalkan oleh Ki Joo yang menyuruhnya datang untuk merayakan
perpisahan terakhir dengan Neneknya. Makanya, Han Bom langsung bergegas pergi
dan meminta Ji Won untuk menggantikannya menyambut para tamu.
Han Bom pergi menemui Ki Joo dan mereka
merencanakan pesta kejutan tersebut. Mereka menyewa seluruh taman di malam
hari, kemudian membeli banyak bunga, menghias dan meminta bantuan para hantu
dengan upah ayam goreng. Para hantu itu bertugas untuk menyebarkan
kelopak-kelopak bunga. Sangat indah.
Ki Joo menyalakan kameranya. Bidikan pertama. Han
Bom bisa melihat arwah Nenek. Tangis Nenek dan Han Bom sama-sama pecah. Mereka
saling menyanyangi dan menyesal karena merasa sudah mengecewakan satu sama
lain. Nenek meminta Han Bom untuk tidak menyesal karena dia bisa mengerti Han
Bom dan dia mendukungnya. Jadi, Han Bom tidak boleh minder dan harus berdiri
tegak.
“Seseorang di TV berkata… orang yang tersenyum pada
akhirnya tidak benar-benar bahagia. Orang yang sering tersenyum benar-benar
bahagia. Berkat kamu, aku bisa benar-benar tersenyum. Bisa dibilang saya
menjalani hidup yang bahagia.”
“Untukku juga. Karena Nenek, aku memiliki hidup
yang sangat bahagia.”
“Jangan terlalu mengingatku. Jangan terlalu
merindukanku. Jangan sakit terlalu lama.”
“Baik, Nenek. Aku janji.”
Melihat pemandangan di depan mereka, Sung Ho
menangis haru. Nam Goo juga sedikit heran karena ini pertama kalinya Ki Joo
tidak melakukan keinginan klien. Namun, ini hal yang baik.
Waktu perpisahan sudah tiba. Ki Joo mengambil
bidikan kedua. Setelah bidikan berakhir, Nenek pun menghilang. Kesedihan
kembali melingkupi Han Bom. Yang tertinggal kini hanyalah foto terakhirnya
bersama Nenek.
Btw, sebelum Nenek menghilang, Nenek sempat
memberitahu alasan dia tidak mau bertemu Han Bom untuk terakhir kalinya pada Ki
Joo. Dia tidak ingin meninggalkan luka pada Han Bom. Dulu, Han Bom terlibat
kecelakaan mobil bersama kedua orang tuanya. Mobil yang mereka naiki terbalik.
Hanya Han Bom yang selamat. Selama menunggu penyelamatan, dia menyaksikan
kematian kedua orang tuanya. Dia tau kalau Han Bom masih menyesal sejak saat
itu karena selamat sendirian. Makanya, dia tidak ingin Han Bom melihat
kepergiannya.
Beberapa hari kemudian. Pemakaman Nenek sudah
berakhir. Han Bom juga sudah mulai bekerja.
Sebelum berangkat, dia pergi menemui Ki Joo. Ada
yang ingin dia tanyakan. Kapan dia akan berhenti melihat hantu? Sejak hari itu,
Han Bom bisa melihat hantu. Dia juga akhirnya bisa melihat Sung Ho.
Saya
tidak pernah memikirkan komplikasi apa yang akan muncul saat kamera
satu-satunya dan satu-satunya mutan bertemu satu sama lain.