Sinopsis Drama Korea : The Midnight Studio Episode 04



Ki Joo sudah banyak mengambil foto. Dan selama melakukan pekerjaannya tersebut, Ki Joo menyadari bahwa terkadang ada komplikasi-komplikasi kecil yang terjadi pada orang-orang yang mampir ke studio. Ada yang menjadi lebih sulit menerima kematian orang terkasihnya. Ada yang mendadak jadi bisa melihat hantu meskipun hanya sekilas tetapi kemudian kembali normal. Ada yang mendadak menjadi sangat religius.

Dan komplikasi terbesar yang bisa terjadi adalah : Perasaan kehilangan yang tidak dapat dipenuhi dengan apapun.

Itulah perasaan yang selama ini ada di dalam hati Ki Joo.

Bidikan Keempat : Apa yang Terjadi Ketika Seorang Mutan Bertemu Mutan Lain


Ki Joo menyadari kalau Nenek sudah meninggal. Nenek juga akhirnya tau bahwa pekerjaan Ki Joo sebenarnya adalah fotografer hantu. Ki Joo menjelaskan bahwa selama 3 hari, Nenek bisa tinggal di studionya kemudian mengambil foto terakhir untuk dibawa bersama. Nenek menolak untuk di foto karena dia sudah punya foto untuk pemakaman. Dia juga tidak punya banyak penyesalan karena sudah hidup cukup lama. Hanya saja, ada satu hal yang di khawatirkan sehingga dia merasa berat untuk pergi.

Dan kita semua tau bahwa hal yang dikhawatirkan oleh nenek adalah Han Bom.


Kita kembali ke adegan terakhir di episode lalu. Ki Joo membawa Han Bom ke rumah sakit. Tangis Han Bom semakin keras saat melihat tubuh dingin Nenek. Namun, sebagai orang yang sedang berduka, Han Bom tidak bisa berlarut-larut. Dia harus memaksakan dirinya untuk bangkit dan menyiapkan pemakaman untuk neneknya. Harapan Han Bom adalah Ki Joo bertemu arwahnya Nenek, sayangnya, Ki Joo bilang kalau dia tidak melihatnya. Ki Joo berbohong karena itu yang diminta oleh Nenek. Nenek tidak mau jika Han Bom terlalu berlarut dalam kesedihannya.




Matahari baru saja terbit dan Ki Joo sudah langsung dibangunkan oleh Nenek. Ada satu hal yang diinginkan oleh Nenek agar Ki Joo mengambilkan buku catatannya. Ki Joo akhirnya kembali ke pemakaman. Saat itulah Ki Joo melihat Han Bom yang kebingungan dalam menyiapkan pemakaman sehingga tanpa diminta, dia langsung membantu mengurusnya. Dia juga datang untuk mengantarkan foto terakhir yang Nenek ambil ditempatnya sebelum meninggal.


Berkat bantuan Ki Joo, Han Bom bisa sedikit bersantai. Sung Ho juga membantunya dengan merasuki pelayan yang membantu untuk melayani para tamu. Di sela-sela waktunya, Han Bom mencoba membuka hp Neneknya agar bisa menghubungi teman-teman Neneknya. Huft, tetapi dia tidak tau passwordnya. Dan saat dia lengah menyambut tamu, Nam Goo mencuri ponsel dan tas Nenek.



Di dalam tas itu ada buku catatannya. Nenek juga sudah meminta Nam Goo untuk mencuri buku tamu. Nenek mau memeriksa apakah yang selama ini dia tabur, sesuai dengan yang dia tuai? Jadi, di buku catatan itu, Nenek mencatat semua sumbangan yang pernah diberikannya kepada teman-temannya di setiap acara dengan harapan mereka akan memberikan jumlah yang sama saat kejadian seperti ini terjadi. Eh, tetapi melihat buku tamu dan jumlah sumbangan yang diberikan, Nenek jadi kesal karena tidak setimpal dengan yang pernah diberikannya.


Selain membantu mengambilkan barang Nenek, Nam Goo juga bantu merapikan stan tteokbokki Nenek. Masalahnya, dia kan hantu, jadi waktu dia merapikan, di mata orang-orang semua benda melayang. Ada hantu!!! Semua langsung sibuk mengambil video karena ada penampakan di siang hari.



Di pemakaman,

Han Bom akhirnya menyadari kalau barang-barang Nenek hilang. Dan saat memeriksa CCTV, terlihat kalau barang-barang itu melayang. Aneh! Petugas sampai mengira ada kerusakan pada kamera, tapi Han Bom langsung sadar itu perbuatan siapa. Tanpa membuang waktu, Han Bom langsung pergi ke studio foto Ki Joo. Dia sangat yakin kalau Nenek mendatangi Ki Joo. Keyakinannya semakin terbukti karena barang-barang Nenek yang hilang ada di studio. Ki Joo tidak bisa lagi membohonginya.



Setelah tau arwah Nenek belum pergi ke dunia bawah, Han Bom mulai sibuk menyiapkan berbagai hal seolah Nenek masih hidup. Han Bom mau menepati janjinya untuk membawa Nenek ke pulau Jeju. Nenek frustasi melihatnya dan memarahinya. Percuma saja karena Han Bom tidak bisa mendengar. Ki Joo juga tidak berani menyampaikan secara lengkap ucapan Nenek. Dia menyampaikannya dengan kalimat-kalimat yang lebih halus. Nenek mau Han Bom kembali ke pemakaman dan mengumpulkan uang duka. Emosi Han Bom meledak karena sudah meninggalpun, Nenek hanya sibuk memikirkan uang. Selama hidupnya, Nenek terus berhemat dan tidak bisa melihat bunga bersemi seperti keinginannya, kenapa sudah meninggal pun dia masih demikian?


Ki Joo merasa tidak tega dan berjanji ke Han Bom kalau dia akan mencoba membujuk Nenek. Untuk menghibur Han Bom, Ki Joo mengajaknya untuk minum bersama. Sambil minum, Han Bom menceritakan tentang Neneknya yang baik dan begitu menyanyanginya.


Esok paginya, Han Bom kembali ke pemakaman. Dia akan melakukan seperti perintah Neneknya. Hari ini, tamu yang datang adalah penjual julid tersebut. Penjual itu ternyata ketakutan setelah melihat penampakan kemarin, jadi dia datang untuk minta maaf ke Han Bom. Dia jujur pada Han Bom kalau dia memberitahu Nenek soal Han Bom yang sudah dipecat dari Kejaksaan. Dan kemudian, dia dengar kalau Nenek pingsan di depan kantor Kejaksaan, kemudian meninggal. Dia benar-benar menyesal.


Ah, Han Bom akhirnya paham kenapa Neneknya waktu itu tiba-tiba mengajaknya pulang ke rumah. Nenek juga mengajaknya berjualan tteokbokki. Ternyata, nenek sudah tau kebohongannya. Suasana hatinya semakin kacau. Saat itulah, Ji Won, sahabat baiknya pulang. Dia bergegas kembali dari Paris setelah mendengar kabar kematian Nenek. Tangis Han Bom pecah dan dia menceritakan semua kesedihannya. Dia menyalahkan dirinya atas kematian Neneknya.


Nenek juga sudah mau pergi. Biasanya, Ki Joo pasti akan mengikuti keinginan klien. Tetapi untuk kali ini, dia memarahi Nenek yang tidak memberikan kesempatan pada Han Bom untuk mengucapkan selamat tinggal. Eh, nenek malah bilang kalau itu memang beban yang harus ditanggung oleh mereka yang masih hidup. Ki Joo tampak marah dan tidak mengatakan apapun lagi.


Ki Joo pergi ke pemakaman untuk memeriksa keadaan Han Bom. Dia merasa kasihan padanya karena dia pun pernah berada di posisinya. Han Bom yang begitu lelah dan merindukan Nenek, sampai melihat sosok Nenek pada diri Ki Joo.


Flashback

Pagi tadi, Nenek membawa Ki Joo ke tempat jualannya. Dia menceritakan kenangannya berjualan tteokbokki sambil membesarkan Han Bom. Dia juga kembali bukan hanya untuk mengumpulkan uang duka, namun, semua demi Han Bom. Dia takut akan mati, makanya dia mengunjungi banyak pesta dan memberikan hadiah, kemudian mencatatnya, dengan harapan orang-orang akan mengingatnya. Jika mereka ingat padanya, mereka akan ingat pada Han Bom dan akan membantunya saat dia sudah meninggal. Dia juga meminta tolong Ki Joo untuk sesekali memeriksa keadaan Han Bom.

Setelah mengatakan semua itu, Nenek meminta Ki Joo untuk membuang semua buku catatannya.

End

Ki Joo tidak melakukan perintah Nenek dengan benar. Dia tidak membuang buku catatan Nenek, melainkan meninggalkannya di depan Han Bom saat Han Bom tertidur.

Ketika Han Bom bangun, Ki Joo sudah tidak ada dan hanya ada barang-barang Neneknya.


Sementara itu, Sung Ho sedang membantu Nenek berias. Mereka akan melakukan pemotretan diluar ruangan. Ini pertama kalinya Ki Joo melakukan pemotretan diluar studionya. Pemotretan dilakukan di taman, tempat Nenek berjualan.


Sebuah kejutan sudah disiapkan oleh Ki Joo bersama para asistennya. Taman dihias dengan sangat cantik. Dari atas kelopak-kelopak bunga berjatuhan. Ada hiasan pohon sakura di tengah lapangan. Rasanya seperti musim semi. Nenek sangat bahagia karena dia memang selalu ingin melihat musim semi. Kebahagiaan itu semakin lengkap dengan kehadiran Han Bom.


Mari mundur ke beberapa jam sebelumnya. Di buku catatan Nenek yang ditinggalkan oleh Ki Joo pada Han Bom, ada banyak catatan Nenek mengenai tumbuh kembang Han Bom. Isi yang berharga di buku itu bukan catatan pengeluarannya atau sumbangannya, tetapi Han Bom. Nenek selalu mencatat semua kenangannya dengan Han Bom di buku tersebut dengan sangat lengkap. Dia tidak mau melupakan semua hal bersama Han Bom.

Dan catatan terakhir adalah saat Nenek merasa sedih karena Han Bom tidak memberitahu soal pemecatannya. Dia yakin kalau Han Bom sangat kesulitan selama ini. Di samping catatan terakhir tersebut, ada catatan yang ditinggalkan oleh Ki Joo yang menyuruhnya datang untuk merayakan perpisahan terakhir dengan Neneknya. Makanya, Han Bom langsung bergegas pergi dan meminta Ji Won untuk menggantikannya menyambut para tamu.


Han Bom pergi menemui Ki Joo dan mereka merencanakan pesta kejutan tersebut. Mereka menyewa seluruh taman di malam hari, kemudian membeli banyak bunga, menghias dan meminta bantuan para hantu dengan upah ayam goreng. Para hantu itu bertugas untuk menyebarkan kelopak-kelopak bunga. Sangat indah.

Ki Joo menyalakan kameranya. Bidikan pertama. Han Bom bisa melihat arwah Nenek. Tangis Nenek dan Han Bom sama-sama pecah. Mereka saling menyanyangi dan menyesal karena merasa sudah mengecewakan satu sama lain. Nenek meminta Han Bom untuk tidak menyesal karena dia bisa mengerti Han Bom dan dia mendukungnya. Jadi, Han Bom tidak boleh minder dan harus berdiri tegak. 


“Seseorang di TV berkata… orang yang tersenyum pada akhirnya tidak benar-benar bahagia. Orang yang sering tersenyum benar-benar bahagia. Berkat kamu, aku bisa benar-benar tersenyum. Bisa dibilang saya menjalani hidup yang bahagia.”

“Untukku juga. Karena Nenek, aku memiliki hidup yang sangat bahagia.”

“Jangan terlalu mengingatku. Jangan terlalu merindukanku. Jangan sakit terlalu lama.”

“Baik, Nenek. Aku janji.”


Melihat pemandangan di depan mereka, Sung Ho menangis haru. Nam Goo juga sedikit heran karena ini pertama kalinya Ki Joo tidak melakukan keinginan klien. Namun, ini hal yang baik.

Waktu perpisahan sudah tiba. Ki Joo mengambil bidikan kedua. Setelah bidikan berakhir, Nenek pun menghilang. Kesedihan kembali melingkupi Han Bom. Yang tertinggal kini hanyalah foto terakhirnya bersama Nenek.


Btw, sebelum Nenek menghilang, Nenek sempat memberitahu alasan dia tidak mau bertemu Han Bom untuk terakhir kalinya pada Ki Joo. Dia tidak ingin meninggalkan luka pada Han Bom. Dulu, Han Bom terlibat kecelakaan mobil bersama kedua orang tuanya. Mobil yang mereka naiki terbalik. Hanya Han Bom yang selamat. Selama menunggu penyelamatan, dia menyaksikan kematian kedua orang tuanya. Dia tau kalau Han Bom masih menyesal sejak saat itu karena selamat sendirian. Makanya, dia tidak ingin Han Bom melihat kepergiannya.

Beberapa hari kemudian. Pemakaman Nenek sudah berakhir. Han Bom juga sudah mulai bekerja.


Sebelum berangkat, dia pergi menemui Ki Joo. Ada yang ingin dia tanyakan. Kapan dia akan berhenti melihat hantu? Sejak hari itu, Han Bom bisa melihat hantu. Dia juga akhirnya bisa melihat Sung Ho.

Saya tidak pernah memikirkan komplikasi apa yang akan muncul saat kamera satu-satunya dan satu-satunya mutan bertemu satu sama lain.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post