Ki Joo mencoba memeriksa kondisi Han Bom untuk
memastikan, apakah dia benar-benar bisa melihat hantu atau tidak. Dan
jawabannya adalah, ya. Dia bisa melihat Nam Goo dan Sung Ho. ini kejadian
langka karena harusnya, setelah pengunjung pergi, mereka tidak akan bisa lagi
melihat hantu atau studio. Meski begitu, Han Bom tidak takut karena dia yakin
palingan ini hanya efek sementara saja. Sementara Sung Ho, dia sangat bahagia
dan merasa ini takdir agar Han Bom dapat bertemu dengannya. Dia masih yakin
kalau Han Bom adalah orang yang 3 tahun lalu sering berkirim pesan dengannya
dan berjanji akan bertemu. Dan untuk kesekian kalinya, Han Bom menegaskan kalau
dia tidak pernah berkirim pesan dengan Sung Ho. Apalagi 3 tahun yang lalu Han
Bom tidak memakai hp karena di pecat dari kejaksaan dan malu untuk bertemu
siapapun.
Sung Ho masih saja ngotot dan mau mendekati Han
Bom. Ki Joo refleks langsung berdiri di antara mereka untuk menghalangi. Belum
juga mendekat, Sung Ho sudah terlempar karena lingkaran pengusir hantu Han Bom
aktif.
Ah, sekarang saatnya Han Bom kembali bekerja. Ki
Joo sudah menasehatinya untuk tidak berkeliaran terlebih dahulu, tetapi nasehat
tersebut diabaikan karena Han Bom merasa dia akan baik-baik saja. Han Bom
merasa pede karena punya lingkaran pengusir hantu. Ki Joo yang masih
khawatir, akhirnya memberikan Han Bom semua peralatan pengusir hantunya pada
Han Bom untuk jaga-jaga. Dia juga memberikan nomor hp-nya untuk Han Bom.
Tetapi, ingat, telepon dia hanya saat keadaan mendesak jika dia merasa akan
mati! Anggap nomornya sebagai kontak darurat. Selain dari itu, janga mengirim
pesan karena itu mengganggu, jangan menelpon di pagi hari karena dia
beristirahat dan jangan menelpon di malam hari karena dia bekerja.
Bidikan
Kelima : Bagaimana Menjadi Sendirian!
Uh, padahal Ki Joo sudah memperingatinya untuk
tidak menghubungi jika bukan dalam keadaan darurat, tetapi Han Bom terus saja
menelpon untuk hal-hal sepele dan mengganggu waktu Ki Joo. Contoh, dia menelpon
untuk minta bantuan Ki Joo agar bisa berkomunikasi dengan hantu yang merupakan
orang tua kliennya yang sedang berebut warisan, setelahnya dia menelpon untuk
meminta izin memberikan alamat studio Ki Joo kepada hantu, setelahnya dia
menelepon untuk menanyakan cara memberi makan hantu anak kecil yang tampak
kelaparan, dan masih banyak lagi.
Ki Joo sampai jengkel karena dia sudah berulang
kali memperingati Han Bom untuk mengabaikan semua hantu yang dilihatnya. Namun,
semua nasehatnya benar-benar diabaikan.
Daripada Han Bom terus melihat hantu dan
mengganggunya, Ki Joo semakin ingin menemukan cara agar Han Bom berhenti
melihat hantu. Dia menyuruh kedua asistennya untuk membaca semua buku
peninggalan leluhurnya untuk menemukan apakah kejadian serupa pernah terjadi di
masa lalu dan cara mengatasinya. Nam Goo tidak protes sama sekali dan langsung
bekerja. Sementara Sung Ho merasa kesal karena dulu dia mati karena kelelahan
bekerja lembur dan kena serangan jantuh, sekarang setelah matipun, dia harus
tetap bekerja. Akhirnya setelah dibujuk akan dibelikan blazer baru, Sung
Ho baru mau bekerja.
Flashback
3 tahun lalu,
Sung Ho bekerja di sebuah perusahaan besar. Dari
luar, dia mungkin tampak beruntung. Tetapi, tuntutan kerja yang diberikan
kepadanya sangat amat besar. Di sela-sela waktu sibuknya, Sung Ho selalu
berkirim pesan dengan seorang wanita. Mereka sudah janji bertemu malam itu.
Sung Ho sangat antusias, tidak sabar untuk bertemu pujaan hatinya. Makanya, dia
cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya untuk bisa ke tempat janjian tepat
waktu.
Baru saja dia menyelesaikan pekerjaannya, dia malah
mendapat telepon dari managernya yang memberikan pekerjaan tambahan dan
memaksanya untuk menyelesaikannya malam itu juga. Dia menolak alasan Sung Ho
dan malah mengancam bahwa sebentar lagi akan ada promosi, jadi jika dia ingin
diangkat menjadi asisten manager, dia harus mengerjakannya.
Selesai managernya menelpon, jantung Sung Ho
tiba-tiba terasa sakit. Pas pula, wanita yang akan bertemu dengannya, mengirim
pesan kalau dia sudah tiba. Sebelum sempat Sung Ho membalas pesan wanita itu,
dia tiba-tiba terkena serangan jantung. Sebelum kehilangan kesadarannya, pesan
terakhir yang dia baca dari wanita itu adalah wanita itu akan menunggunya
hingga datang.
Flashback end
Dan ini yang menjadi penyesalan Sung Ho karena
membiarkan seorang wanita menunggu tanpa kepastian. Jika wanita itu bukan Han
Bom, siapa orang itu?
Hari demi hari berlalu. Han Bom masih saja terus
berinteraksi dengan hantu tanpa mempedulikan peringatan Ki Joo. Dia juga tidak
memikirkan pandangan orang-orang yang melihatnya bertingkah aneh.
Ji Won, sahabat Bom, tidak lanjut keliling dunia.
Setelah pulang ke Korea, dia memutuskan untuk melakukan medical check up
sebelum melanjutkan perjalanan. Ah, sayangnya ternyata semua uangnya sudah
habis!! Yang lebih mengejutkannya lagi adalah hasi MCU-nya. Ternyata, setahun
lalu, saat Ji Won melakukan MCU, dia di diagnosis mengidap tumor langka dan
tidak ada dokter yang bisa mengoperasinya. Waktu hidupnya di prediksi hanya
sekitar setahun. Makanya, Ji Won memutuskan untuk berhenti kerja dan
menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk berkeliling dunia agar tidak
menyesal mati di rumah sakit. Eh, tapi sekarang, dokter malah bilang kalau
tumornya mengecil. Keajaiban terjadi!! Ji Won akan hidup!!
Saat mendengar diagnosis tersebut, Ji Won ngamuk!
Dia sudah menghabiskan seluruh uangnya, tapi sekarang dokter malah bilang dia
akan hidup?! Apa dia bercanda?!!
Hari ini, Han Bom di minta untuk menemui klien di
rumah sakit. Dan sekarang, barulah Han Bom menyadari maksud peringatan Ki Joo
selama ini. Han Bom kesulitan untuk membedakan orang yang sudah mati dan hidup.
Saat datang menemui kliennya, dia melihat kliennya di tempat tidur, tetapi
ternyata, kliennya itu udah meninggal. Yang dia lihat adalah hantu. Setelahnya,
semua hantu yang menyadari kalau Han Bom bisa melihat mereka, mulai
mendekatinya. Sangat menakutkan!
Saat
itulah aku menyadari, tidak peduli seberapa normal penampilan mereka, mereka
tetaplah hantu.
Bom sekarang sangat ketakutan dan berusaha
menelpon Ki Joo, tetapi tidak diangkat. Kini, dia baru benar-benar ketakutan
karena bisa melihat hantu. Di rumahnya, dia sudah memasang berbagai peralatan
penangkal hantu. Makanya, pas Ji Won datang, Han Bom sangat senang karena punya
teman di rumah. Setidaknya, dia tidak sendirian. Ji Won datang untuk numpang
tinggal karena tidak punya uang untuk menyewa rumah. Han Bom dengan senang hati
menerimanya.
Ah, satu lagi yang disadari Han Bom, betapa
sulitnya Ki Joo hidup karena tidak ada yang mempercayai ucapannya. Sama seperti
Ji Won yang mengira dirinya hanya bercanda saat dia bilang bisa melihat hantu.
Ini sama seperti reaksinya dulu yang menertertawakan Ki Joo.
Ji Won kemudian bercerita kalau saat Han Bom sakit
setelah neneknya meninggal, Ki Joo yang menjaganya. Saat itu Ji Won sibuk
karena harus mengurus banyak hal dan Ki Joo menawarkan diri untuk menjaga Han
Bom. Dia juga yang memasakkan bubur abalone untuk Han Bom, saat itu.
Ki Joo tidak mengangkat telepon Ji Won karena dia
sedang sibuk bekerja. Kliennya kali ini adalah seorang wanita berumur yang baru
saja meninggal. Permintaan wanita itu adalah bertemu dengan suaminya. Makanya,
Ki Joo datang ke pemakaman wanita itu untuk mencari informasi mengenai suami
wanita tersebut. Baru saja dia mengutarakan maksudnya, Ki Joo langsung
dilempari garam oleh anak perempuan wanita itu sebagai tanda mengusir Ki Joo. Anak
perempuan itu sangat membenci ayahnya yang seorang penjudi dan penipu! Ibunya
meninggal karena marah pada ayahnya! Jadi, bagaimana bisa Ki Joo bilang Ibunya
ingin bertemu dengan ayahnya!!! Itu tidak maksud akal!! Tidak hanya dilempari
garam, Ki Joo juga dipukuli.
Ki Joo sudah benar-benar lelah, tetapi saat pulang,
dia masih harus berurusan dengan Han Bom. Bom sudah mau mengamuk karena Ki Joo mengabaikan
teleponnya, tetapi amarahnya langsung di redamnya saat melihat tubuh Ki Joo
yang dipenuhi serpihan garam. Bom langsung mengubah topik dengan menanyakan
soal Ki Joo yang merawatnya secara sakit. Ki Joo membenarkan kalau dia datang
waktu itu untuk mengembalikan barang nenek yang masih ada di tempatnya.
Setelahnya, Ki Joo meminta maaf karena sudah membuat Bom bisa melihat hantu.
Dia sedang mencari cara untuk mengatasinya, jadi tunggulah sebentar.
Bom menyesali sikapnya. Dia juga menyadari sulitnya
hidup Ki Joo. Makanya, dia mengatakan hal-hal yang menyenangkan.
“Aku sudah berpikir. Aku bertanya-tanya mengapa aku
bisa memberikan zona aman dan mengapa tiba-tiba bisa melihat hantu. Kurasa itu
untuk mengenalimu. Bahwa ada Seo Ki Joo manis yang membantu orang lain tanpa
bisa memberitahu siapapun perjuanganmu. Aku dibawa ke sini untuk memujimu,”
ujar Bom sambil mengelus kepala Ki Joo.
Bagi Bom, mungkin kata itu hanya kata-kata manis
tanpa maksud tertentu. Namun, kata-kata manis itu menyentuh hati Ki Joo yang
selama ini sendirian setelah di tinggal oleh pamannya. Dan juga, tindakan Bom
mengingatkannya akan suatu hal.
Flashback
Saat remaja, Ki Joo pernah di ganggu oleh hantu
anak perempuan (dia pernah menceritakan ini di episode 02). Hantu anak
perempuan ini ternyata di gangu oleh hantu-hantu jahat. Meskipun hantu anak
perempuan itu mengganggu Ki Joo, tetapi Ki Joo tetap menjaganya dengan baik.
Dia membuat lingkaran dengan garam dan melarang para hantu jahat untuk masuk ke
dalam lingkaran tersebut jika tidak mau mati. Ki Joo menyuruh hantu anak
perempuan itu untuk tetap berada di dalam lingkaran bersamanya dan dia akan
melindunginya. Yang mengajari Ki Joo cara membuat lingkaran dengan garam untuk
berlindung di dalamnya adalah pamannya, Seo Ki Won.
Hantu anak itu berterimakasih dengan mengelus
kepala Ki Joo.
End
Esok harinya,
Ji Won sudah mendapatkan pekerjaan. Dia akan mulai
bekerja kembali. Perusahaan barunya ini adalah perusahaan tempat dulu Sung Ho
bekerja. Dan meja kerja yang diduduki oleh Ji Won adalah meja kerja Sung Ho
dulu. Selama ini, Sung Ho selalu menakuti orang-orang yang menepati meja
kerjanya, jadinya meja kerjanya tersebut terkenal angker. Terus, manajernya
juga tipe yang kaku dan galak. Makanya, para rekan kerjanya diam-diam memasang
taruhan berapa lama Ji Won akan bertahan.
Hari ini Nam Goo pergi melihat istrinya, Na Rae.
Dia sangat mencintainya dan masih sering berkunjung untuk menceritakan yang
dialaminya, meskipun istrinya tentu saja tidak bsia mendengar ataupun
melihatnya. Na Rae juga sangat mencintai suaminya dan masih sulit untuk move
on. Buktinya, dia masih memakai pita tanda berduka meskipun Nam Goo sudah
lama meninggal. Na Rae juga masih menyimpan walkie talkie suaminya yang biasa
dipakai untuk bekerja.
Ada satu orang lagi yang masih belum melupakan Nam
Goo. Orang tersebut adalah sahabat sekaligus rekan Nam Goo selama bekerja
sebagai detektif.
Setelah mencari hingga lembur, Sung Ho akhirnya
menemukan petunjuk untuk membuat Bom kembali normal. Ada satu buku peninggalan
leluhur Ki Joo yang mencatat kasus serupa. Ada dua kasus dan keduanya adalah
anak-anak. Kasus pertama yang ditemukan Sung Ho adalah seorang anak perempuan
bernama Jang Soo yang bilang kalau dia bisa melihat hantu. Jang Soo adalah anak
yang galak dan sering menangis karena merindukan nenek dan orang tuanya. Hm,
saat Sung Ho membaca kasus yang dia temukan, ekspresi Ki Joo berubah. Soalnya
yang dibaca oleh Sung Ho adalah catatannya saat masih muda. Dan Jang Soo adalah
hantu anak perempuan tersebut. Dia adalah pengunjung pertama Ki Joo dan
satu-satunya hantu yang membiarkan gerbang kematian tetap terbuka setelah tiga
hari. Hm, tapi Ki Joo juga tidak begitu tau bagaimana akhirnya Jang Soo
menghilang.
Kasus kedua yang ditemukan oleh Sung Ho baru adalah
kasus yang terjadi di jaman leluhur Ki Joo. Dulu, ada seorang anak yang berfoto
dengan pengunjung masuk melalui gerbang kematian. Setelahnya, anak itu menjadi
lemah karena terus diganggu oleh hantu. Sang Ibu sangat khawatir dengan
anaknya. Kemudian, anak itu berfoto lagi dengan hantu dan kemampuannya hilang.
Setelah membacanya, bisa disimpulkan kalau cara Bom
untuk sembut adalah dia harus berfoto dengan pengunjung hantu sekali lagi. Masalahnya adalah tidak
ada hantu yang mau menggunakan kesempatan berharga itu untuk berfoto dengan
orang yang tidak dikenal.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada solusi. Ki
Joo hanya harus menemukan hantu gentayangan dan membujuknya untuk mau berfoto
dengan Bom.
Bom pulang agak larut hari ini. Dan sebelum sampai
di rumah, dia tiba-tiba saja di serang oleh hantu yang sepertinya mati karena
kebakaran karena di tubuh hantu itu ada api. Bom jelas ketakutan dan berusaha
lari sekuat tenaga. Dia sampai tidak peduli meskipun sepatunya terlepas. Bom
yang ketakutan setengah mati, mencoba menelpon Ki Joo, tetapi tidak di angkat.
Terus, hantu itu malah bisa mendekatinya padahal harusnya lingkaran
pelindungnya aktif.
Untunglah Ki Joo ternyata mendengar teleponnya dan
bergegas mencarinya. Dengan kemampuannya, Ki Joo bisa mengalahkan seorang
hantu. Ki Joo juga menjelaskan pada Bom agar selanjutnya mengabaikan para
hantu. Berpura-pura tidak melihat mereka. Karena jika Bom terus memperhatikan
mereka, itu malah akan memancing roh jahat. Bukannya berterimakasih, Bom malah
meluapkan amarahnya. Dia juga kesal karena lingkaran pelindung yang selalu Ki
Joo katakan, tidak aktif. Dia merasa akan gila karena tidak berani keluar dan orang-orang
memandangnya dengan aneh.
Ki Joo dengan sabar menerima semua luapan emosinya.
Dia juga memasangkan sepatunya kembali. Sikapnya membuat Bom terharu. Dia juga
mulai menyadari sekali lagi, bahwa hidup Ki Joo sangat sulit, melebihi yang
diperkirakannya.
Bom harus merasa beruntung karena Ki Joo sudah
menemukan cara mengobatinya sekaligus hantu yang mau berfoto dengannya. Hantu
yang dibujuk Ki Joo untuk mau berfoto dengan Bom dan pergi ke dunia bawah
adalah hantu di lift (di episode 1). Tentu saja dengan imbalan kalau dia akan
membantu menemukan orang yang sudah menipu hantu itu saat hidup.
Foto sudah diambil. Hantu itu sudah pergi ke dunia
bawah dan melepaskan dendamnya. Setelahnya, Ki Joo menyuruh Bom untuk
beristirahat dan besok dia tidak akan melihat hantu lagi. Bom tentu ingin
membalas kebaikan Ki Joo. Dia bersedia menerima tawaran Ki Joo dulu, soal
menjadikannya sebagai zona aman. Yah, meskipun dia juga tidak begitu yakin
bahwa lingkaran pelindungnya bisa benar-benar aktif atau tidak.
Tapi, Ki Joo menolak. Dia tidak ingin Bom terlibat
lagi dengannya. Dia juga merasa takut terjadi pada Bom yang terus terlibat hal
aneh sejak dia pindah ke dekatnya.
Ki Joo terbangun karena mimpi buruk. Seolah roh
jahat mengganggunya. Ternyata, caranya menyembuhkan Bom agar tidak melihat
hantu lagi, punya efek samping. Jadi, harusnya Bom berfoto dengan orang yang
datang melalui pintu kematian ke studio dan punya batas waktu tiga hari.
Tetapi, mustahil mereka yang datang dari pintu itu mau foto dengan Bom, yang
bukanlah keluarga atau kenalan mereka. Jadi, Ki Joo mencari hantu gentayangan
lain di luar sana untuk berfoto dengan Bom, kemudian membukan sendiri pintu
kematian untuk mengantarkan hantu tersebut ke dunia bawah. Perbuatan itu
seharusnya tidak boleh dilakukan. Siapapun orang yang membukakan pintu gerbang
kematian, mungkin menghadapi kematian karena terlibat dalam masalah hidup dan
mati. Oleh karena itu, seseorang harus selalu berhati-hati saat membuka pintu
kematian.
Dan inilah yang terjadi sekarang ini. Semua
pelindung yang di pasang Ki Joo di rumah, bergetar hebat seolah roh jahat
berusaha untuk masuk ke dalamnya. Ki Joo saja sampai lemah tak berdaya.
Tanpa tau apa yang dialami Ki Joo, Bom memulai hari
seperti biasa.
Di tempat lain, seorang pemuda muda, So Myeong,
sedang sibuk merekap paket yang akan dikirimkan. Rekan-rekan seniornya begitu
ramah padanya. Mereka semua terlihat akrab. Terlihat kalau mereka semua
akhir-akhir ini sering bekerja melebih jam kerja. Meski begitu, mereka tetap
ceria dan bahkan sudah merencanakan akan menghadiri wisuda So Myeong.
Bom berangkat kerja dengan hati senang karena dia
tidak lagi melihat hantu di sekitar rumahnya. Tampaknya, dia sudah benar-benar
sembuh.
So Myeong mengantuk dan mencoba menghilangkannya
dengan makan permen. Masalahnya, ada roh jahat yang mengendalikannya agar
terjadi kecelakaan. Roh jahat itu terlihat ingin membunuh seseorang. Setengah
sadar, So Myeong melihat sosok roh jahat itu dan membanting setir agar tidak
menabrak para pejalan kaki yang sedang menunggu lampu hijau. Di antara para
pejalan kaki tersebut ada Bom. Tabrakan tidak terelakkan. Akibat banting setir,
mobil So Myeong terbalik dan menyebabkan tabrakan beruntun dari kendaraan di arah
berlawanan yang terlambat mengerem. So Myeong masih hidup, tetapi dia tidak
keluar dan meninggal karena di tabrak truk.
Bom sangat terkejut melihat hal tersebut. Namun,
rasa terkejut berubah menjadi rasa takut karena tiba-tiba saja dia kembali bisa
melihat hantu. Dia melihat semua korban tabrakan. Dan lagi-lagi, Ki Joo datang
menyelamatkannya. Dia menutupi mata Bom agar tidak melihat hantu-hantu
mengerikan tersebut.
“Jangan buka matamu,” perintah Ki Joo. Wajahnya
terlihat pucat.
Kami
telah hidup di dunia yang berbeda sepanjang hidup kami, tapi kami berada di
dunia yang sama dan lingkaran yang sama pada hari itu.
Dan terlihat, saat Ki Joo berada di dekat Bom,
lingkaran yang tidak bisa di dekati para hantu, muncul. Lingkaran tersebut
hanya baru muncul jika Bom dan Ki Joo berada dalam jarak yang dekat.