Kembali
ke masa kecil Bom…
Bom bersama
orang tuanya sedang dalam perjalanan pulang kampung menemui Nenek. Semua tampak
baik-baik saja hingga mereka memasuki terowongan. Dari arah berlawanan, sebuah
mobil bergerak tanpa arah dan berakhir dengan menabrak mobil orang tua Bom. Ayah
Bom sudah berusaha banting setir untuk menghindari mobil tersebut, namun
kecelakaan tetap tidak terelakkan. Mobil terbalik. Satu-satunya yang masih
sadar adalah Bom yang duduk di kursi belakang. Saat itu, terlihat ada seseorang
yang mendekati mobil mereka.
Entah
apa yang terjadi, Bom tiba-tiba saja melewati gerbang kematian dan berakhir di
studio Ki Joo. dia adalah klien pertama Ki Joo, yang dikenal Ki Joo dengan nama
Jang Soo. Bom datang dengan membawa tas besar yang didalamnya terdapat kamera
foto hantu. Kamera yang harusnya adalah bersama Ki Won, paman Ki Joo.
Bidikan Keenam : Kita akan Bertemu Besok
Pagi-pagi,
Ki Joo sudah pergi menemui Bom karena punya firasat buruk. Dia ingin memastikan
apakah Bom benar-benar sudah tidak bisa melihat hantu. Sayangnya, Bom sudah
pergi kerja. Makanya, Ki Joo bergegas mengejarnya. Di persimpangan jalan, dia
melihat sebuah truk yang berjalan oleng dan di dalamnya, tampak ada sosok roh
jahat yang mengendalikan supir truk. Roh jahat itu hendak membuat So Myeong
menabrak Ki Joo. So Myeong sedikit tersadar dan langsung banting setir. Dia memang
tidak menabrak para pejalan kaki, namun, dia menyebabkan tabrakan beruntun.
Dan kita
kembali ke adegan terakhir episode 5, dimana Ki Joo melihat Bom yang ketakutan
dan menutupi matanya. Lingkaran pelindung juga terlihat aktif. Para hantu yang
mendekat, langsung menghilang. Saat Ki Joo melepaskan tangannya dari mata Bom,
Bom tidak melihat hantu lagi. Bom masih shock dengan yang dilihatnya dan meluapkan
emosinya pada Ki Joo. Ki Joo tidak menjawab sedikitpun karena kondisinya memang
tidak baik. Bom langsung panik karena Ki Joo demam tinggi. Akhirnya, dia
menggendong Ki Joo susah payah ke rumah.
Saat
memasuki rumah Ki Joo, dia melihat semua barang-barang yang berhubungan dengan
keagamaan dan pengusir setan ada di seluruh kamar. Ki Joo sudah sadar dan hal
pertama yang dia tanyakan adalah jam berapa matahari akan terbenam saat ini. Meskipun
sakit, Ki Joo tetap harus bekerja untuk membuka studio dan menyambut para tamu.
Bom sangat khawatir apalagi saat tau Ki Joo sakit karena membuka gerbang
kematian demi mengobatinya. Meskipun, Ki Joo bilang kalau sakitnya tidak ada
hubungannya dengan Bom karena ini adalah keputusannya.
Alasan
Ki Joo tetap harus bekerja hari ini karena dia akan kedatangan banyak tamu. Tamu-tamuanya
adalah para korban kecelakaan beruntun. Dia juga meminta Bom untuk tinggal di
rumahnya malam ini karena malam ini akan menjadi malam yang panjang. Dia ingin
Bom terlindung dari para hantu malam ini.
Studio
sudah dibuka. Tamu yang datang sangat banyak. Mereka adalah korban meninggal
dari kecelakaan beruntun. Ki Joo dan para asistennya melayani mereka dengan
sangat ramah karena pasti akan sulit bagi para korban karena mereka meninggal
secara mendadak. Di antara para korban, ada juga korban ibu hamil. Hantu itu
meminta di foto sendirian bersama anak dalam kandungannya. Ki Joo merasa
kasihan karena anak yang masih dalam kandungan, tidak akan menjadi hantu. Hantu
ibu hamil tersebut menangis tersedu-sedu karena menyesal tidak bisa melindungi
anaknya.
So Myeong,
supir yang menjadi penyebab kecelakaan beruntun tersebut akibat di ganggu roh
jahat, berakhir di sebuah tanah lapang. So Myeong mengira bahwa kejadian tadi
hanya mimpi. Tapi, kemudian dia menyadari bahwa yang dia lihat sekarang inilah
yang mimpi. Dia dengan cepat kembali ke kenyataan. Dirinya sudah meninggal.
Para
tamu di studio foto sudah habis. Sekarang, saatnya Ki Joo beristirahat sejenak.
Ki Joo masih menyesali kecelakaan tadi karena merasa itu adalah salahnya. Roh jahat
mengincar dirinya dan berusaha membunuhnya dengan menyebabkan kecelakaan,
namun, malah orang lain yang menjadi korbannya. Semua karena kutukan yang
diterima oleh leluhurnya ratusan tahun silam.
Baru
saja Ki Joo mau menutup studio, tiba-tiba pintu gerbang kematian terbuka. So Myeong
yang datang. Begitu melihat Ki Joo, So Myeong langsung menangis dan meluapkan
penyesalannya. Hanya Ki Joo yang bisa melihatnya, jadi hanya kepadanya dia bisa
bercerita. So Myeong sangat menyesal karena sudah menyebabkan kecelakaan dan
menimbulkan banyak korban jiwa. Semua adalah salahnya karena mengemudi dalam
keadaan mengantuk setelah beberapa hari bekerja lembur. Apa dia masih berhak
datang ke tempat ini?
“Selamat
datang, pengunjung. Apa yang kamu inginkan sebagai kenangan terakhir dalam
hidupmu?” sambut Ki Joo.
--
Ji Won sedang bekerja lembur membuat laporan. Dia bekerja sangat keras hingga mimisan. Eh, baru saja menyelesaikan pekerjaannya, tiba-tiba lampu kantor kedap kedip dan semua laporannya hilang. Semua adalah ulang Sung Ho.
Padahal
Ji Won sudah mengerjakan ulang semuanya, tetapi pagi harinya, semua laporannya
lenyap. Managernya langsung memarahinya habis-habisan. Sung Ho sangat puas
melihatnya karena dia memang ingin membuat Ji Won tidak betah dan pergi dari
meja kerjanya.
Bom berkunjung
ke tempat Ki Joo lagi. Kali ini, dia lebih memperhatikan sekeliling dan
menemukan ada satu catatan yang di tandai oleh pena merah oleh Ki Joo. Yaitu :
Pulau Pitcairn. Bom mengira kalau Ki Joo sedang merencanakan liburan panjang ke
tempat tersebut. Tidak lama, Ki Joo mengajak Bom ke taman.
Ki
Joo mau memastikan apakah lingkaran pelindung Bom benar-benar tidak aktif. Kebetulan
di sana ada arwah anjing terlantar. Hm, dan memang benar lingkaran pelindung
Bom tidak aktif karena hantu anjing itu bisa mendekati Bom. Ki Joo akhirnya
menyadari kalau lingkaran pelindung baru aktif jika dia dan Bom berada dalam
jarak sekitar 2 jengkal. Eh, tiba-tiba saja Bom malah bertanya, apakah Ki Joo
menyukainya? Dia merasa Ki Joo terlalu baik dan mengkhawatirkannya.
“Yang
ku sukai adalah lingkarannya,” jawab KI Joo. “Jarak sepanjang dua jengkal. Mari
kita jaga jarak ini satu sama lain.”
Hahahaha
dan bagi Bom itu seperti penolakan. Dia benar-benar malu sudah bertanya seperti
itu ke Ki Joo.
Hari
ini adalah hari wisuda So Myeong. Harusnya, dia memakai toga hari ini jika saja
dia tidak terlibat dalam kecelakaan. Sayang sekali, dia tidak bisa mewujudkan
mimpi tersebut. Ki Joo mencoba menghiburnya dengan memberitau kalau kecelakaan
itu bukanlah salahnya. Impian So Myeong adalah foto dengan tema kelulusan. Dari
kecil, hidup So Myeong sudah sulit. Dia dibuang oleh orang tuanya di depan
panti asuhan dengan dibungkus kantong kertas. Nama So Myeong diberikan sesuai nama
toko mie yang tertulis di kantong kertas. Saat besar, dia semakin menyadari
betapa diremehkannya dia hanya karena anak yatim piatu. Pada akhirnya, dia di
berhentikan dari sekolah meskipun dia tidak bersalah dalam perkelahian. Sejak saat
itu, So Myeong mulai bekerja sebagai pengantar paket. Dia merasa kesepian dan
merasa tidak ada satupun yang tau tentang keberadaannya. Suatu hari, dia
melihat pamflet universitas. Tiba-tiba saja muncul keinginan untuk kuliah. Dia ingin
mendapatkan ijazah dan di wisuda karena saat di wisuda, namanya akan dibacakan.
Rasanya hanya itulah satu-satunya cara untuk membuktikan kalau dia Yoon So
Myeong telah hidup dengan baik.
--
Nam Goo
sedang berada di kuil untuk melihat istri dan rekan kerjanya mendoakannya. Nam Goo
meninggal saat menangkap penjahat bernama Park Chil Doo yang hingga sekarang
masih buronan. Hal yang di sesali Nam Goo karena dia meninggal di hari ulang
ahun pernikahannya dan mengingkari janji untuk makan bersama Na Rae, istrinya.
--
Kembali
ke Ki Joo. Ki Joo mencoba menemui rektor universitas untuk membujuknya agar mau
memberikan gelar kehormatan pada So Myeong yang sudah berusaha kuliah selama 8
tahun demi bisa lulus. Rektor bersedia karena Ki Joo datang menyamar sebagai
wartawan gitu dan janji akan mempublikasikan artikel bagus tentang rektor.
Setelah
menyelesaikan misi, Ki Joo bergegas kembali ke rumah untuk menghias studio
seperti tempat wisuda. Bom juga di undang hadir. Hari ini, So Myeong akan di
foto dengan baju wisuda dan pergi ke dunia bawah. Dia sangat berterimakasih
pada Ki Joo karena sudah menyiapkan hal seperti ini untuknya. Sebenarnya, So
Myeong berharap jika para seniornya di tempat kerja bisa hadir.
Baru
saja mau berfoto untuk melepaskan So Myeong, di TV yang menyala mendadak
menyiarkan berita kecelakaan beruntun. Ini terkait penyebab kecelakan dan pelakunya.
Awalnya, di laporkan jika pengemudi (So Myeong) dalam keadana mengantuk karena
beban kerja yang terlalu berat, tetapi pihak Haha Delivery membantah hal
tersebut dan mengklaim kalau jam kerja sudah sesuai ketentuan. Haha Delivery menegaskan
kalau kecelakaan di sebabkan oleh kecerobahan pengemudi.
So Myeong
shock mendengar berita itu. Dia batal berfoto dan pergi dari studio. So Myeong
pergi ke pemakamannya. Di sana tidak ada satupun orang. Sepi. So Myeong merasa
sangat jahat karena dirinya sudah menyebabkan banyak orang meninggal.
Di Haha
Delivery, Cheol Soo, senior yang sangat dekat dengan So Myeong meluapkan amarahnya
pada manager cabang yang telah menimpakan semua kesalahan kecelakaan pada So
Myeong. Padahal, memang benar alasan kecelakaan itu adalah pengemudi mengantuk
karena beban kerja yang melebihi jam kerja. Dan itu bisa dibuktiikan dengan
catatan kerja So Myeong, dimana So Myeong selalu menuliskan berapa banyak waktu
yang melebihi jam kerja. Tetapi, laporan kerja itu malah di bakar oleh sih
manager. Cheol Soo ingin keadilan untuk So Myeong. Dia dan para kolega yang
lain, sampai bekerja mengantarkan semua pesanan yang tidak sempat dikirimkan So
Myeong karena takut So Myeong merasa cemas di alam sana karena tidak menyelesaikan
pekerjaan. Akibatnya, mereka sampai tidak datang ke pemakaman So Myeong. Manager
tidak peduli sama sekali dengan semua keluhannya dan menyuruhnya untuk tetap
tutup mulut dengan hadiah akan menjadi karyawan tetap.
Sementara
itu, Ki Joo mengajak kedua asistennya dan Bom untuk rapat. Dia ingin minta
bantuan Bom untuk membantu mengurus kasus So Myeong agar nama baiknya bisa dipulihkan.
Bukannya Ki Joo ingin membela So Myeong karena bagaimanapun dia memang adalah
pelaku tabrakan beruntun, hanya saja, mereka juga harus ingat kalau So Myeong
bekerja lebih dari 70 jam seminggu selama 6 bulan terakhir. Dan perusahaan yang
menyuruh. Jadi, tidak adil jika dia menanggung semua kesalahan. Mereka harus
membantu mengungkap kebenaran. Bom memberitahu kalau ada hukum tentang ini. Inti
hukumnya, pemberi kerja dapat dijatuhi hukuman satu tahun penjara atau membayar
denda hingga 1 milliar won jika tidak mematuhi peraturan keselamatan sehingga terjadi
kecelakaan fatal. Waktu mereka hanya sisa 1 hari sebelum So Myeong pergi ke
dunia bawah, jadi mereka harus bergegas.
Tidak
buang waktu, besok harinya, Ki Joo langsung pergi menemui Cheol Soo untuk
memintanya menjadi saksi kalau benar So Myeong dan mereka telah bekerja melebihi
jam kerja. Tidak di duga, Cheol Soo menolak untuk menjadi saksi karena dia
harus bekerja. Ki Joo tidak menyerah. Sebelum pergi, dia memberitahu Cheol Soo kalau
So Myeong sudah membuatkan nama untuk anak Cheol Soo yang baru lahir : Jang
Seul Woo yang artinya “bertahan dengan bijaksana dan kuat.” Dia meminta Cheol
Soo untuk memikirkan Seul Woo, yang akan tumbuh di dunia ini.
Cheol
Soo jadi menyesal. Dia ingat dulu memang pernah minta So Myeong membuatkan anak
untuknya karena So Myeong adalah anak yang pintar. Dia juga selalu bilang kalau
So Myeong sudah seperti adiknya, namun, di saat seperti ini dia malah
menghindar. Setelah memikirkannya sesaat, Cheol Soo akhirnya berubah pikiran.
Singkat
cerita, Cheol Soo dan rekan-rekan lainnya berhenti dari perusahaan. Sung Ho
juga sudah berhasil mencari kesalahan si manager yang adalah penggelapan dana
dan menyebarkannya ke media melalui email. Semua bukti itu di simpan di
komputer si manager. Cheol Soo dan rekan-rekan pergi menemui Bom dan bersedia
menjadi saksi. Sementara itu, Nam Goo membantu mengantarkan semua paket yang
merupakan tugas Cheol Soo dkk dengan kekuatannya.
Nama
baik So Myeong berhasil di bersihkan karena semua saksi dan bukti membuktikan
kalau perusahaan bersalah. Cheol Soo dkk juga di undang ke studio. Mereka bisa
melihat So Myeong untuk terakhir kalinya. Cheol Soo menepati janjinya untuk
datang ke pesta ‘wisuda’ So Myeong dan memberikannya hadiah sebuah dasi. Perpisahan
terasa sangat menyedihkan.
Semua
sudah usai. Begitu studio di tutup, Bom mengajak Ki Joo untuk minum-minum. Ki
Joo langsung menolak karena dia kan sudah pernah bilang tidak minum. Bom tetap
saja memaksanya untuk minum karena mereka berada dalam jarak dekat jadi
lingkaran akan aktif dan melindungi Ki Joo. Karena di paksa, akhirnya Ki Joo
minum juga.
Bom udah sedikit mabuk. Dia tiba-tiba saja
membahas soal Ki Joo yang akan pergi dalam 3 bulan (dia belum tau kalau Ki Joo
bakal meninggal dan mengira Ki Joo hanya akan pergi ke Pulau Pitcairn), jadi
dia meminta izin untuk menyukai Ki Joo selama tiga bulan.
“Jadi,
mari kita selalu bertemu besok,” ujar Bom dan mengajak Ki Joo untuk melakukan pinky
promise.
Ki Joo
membalasnya.
Tidak
di duga, Bom tiba-tiba saja mencium Ki Joo.