Sinopsis Drama Korea : The Midnight Studio Episode 06




Kembali ke masa kecil Bom…

Bom bersama orang tuanya sedang dalam perjalanan pulang kampung menemui Nenek. Semua tampak baik-baik saja hingga mereka memasuki terowongan. Dari arah berlawanan, sebuah mobil bergerak tanpa arah dan berakhir dengan menabrak mobil orang tua Bom. Ayah Bom sudah berusaha banting setir untuk menghindari mobil tersebut, namun kecelakaan tetap tidak terelakkan. Mobil terbalik. Satu-satunya yang masih sadar adalah Bom yang duduk di kursi belakang. Saat itu, terlihat ada seseorang yang mendekati mobil mereka.


Entah apa yang terjadi, Bom tiba-tiba saja melewati gerbang kematian dan berakhir di studio Ki Joo. dia adalah klien pertama Ki Joo, yang dikenal Ki Joo dengan nama Jang Soo. Bom datang dengan membawa tas besar yang didalamnya terdapat kamera foto hantu. Kamera yang harusnya adalah bersama Ki Won, paman Ki Joo.

Bidikan Keenam : Kita akan Bertemu Besok



Pagi-pagi, Ki Joo sudah pergi menemui Bom karena punya firasat buruk. Dia ingin memastikan apakah Bom benar-benar sudah tidak bisa melihat hantu. Sayangnya, Bom sudah pergi kerja. Makanya, Ki Joo bergegas mengejarnya. Di persimpangan jalan, dia melihat sebuah truk yang berjalan oleng dan di dalamnya, tampak ada sosok roh jahat yang mengendalikan supir truk. Roh jahat itu hendak membuat So Myeong menabrak Ki Joo. So Myeong sedikit tersadar dan langsung banting setir. Dia memang tidak menabrak para pejalan kaki, namun, dia menyebabkan tabrakan beruntun.


Dan kita kembali ke adegan terakhir episode 5, dimana Ki Joo melihat Bom yang ketakutan dan menutupi matanya. Lingkaran pelindung juga terlihat aktif. Para hantu yang mendekat, langsung menghilang. Saat Ki Joo melepaskan tangannya dari mata Bom, Bom tidak melihat hantu lagi. Bom masih shock dengan yang dilihatnya dan meluapkan emosinya pada Ki Joo. Ki Joo tidak menjawab sedikitpun karena kondisinya memang tidak baik. Bom langsung panik karena Ki Joo demam tinggi. Akhirnya, dia menggendong Ki Joo susah payah ke rumah.



Saat memasuki rumah Ki Joo, dia melihat semua barang-barang yang berhubungan dengan keagamaan dan pengusir setan ada di seluruh kamar. Ki Joo sudah sadar dan hal pertama yang dia tanyakan adalah jam berapa matahari akan terbenam saat ini. Meskipun sakit, Ki Joo tetap harus bekerja untuk membuka studio dan menyambut para tamu. Bom sangat khawatir apalagi saat tau Ki Joo sakit karena membuka gerbang kematian demi mengobatinya. Meskipun, Ki Joo bilang kalau sakitnya tidak ada hubungannya dengan Bom karena ini adalah keputusannya.


Alasan Ki Joo tetap harus bekerja hari ini karena dia akan kedatangan banyak tamu. Tamu-tamuanya adalah para korban kecelakaan beruntun. Dia juga meminta Bom untuk tinggal di rumahnya malam ini karena malam ini akan menjadi malam yang panjang. Dia ingin Bom terlindung dari para hantu malam ini.



Studio sudah dibuka. Tamu yang datang sangat banyak. Mereka adalah korban meninggal dari kecelakaan beruntun. Ki Joo dan para asistennya melayani mereka dengan sangat ramah karena pasti akan sulit bagi para korban karena mereka meninggal secara mendadak. Di antara para korban, ada juga korban ibu hamil. Hantu itu meminta di foto sendirian bersama anak dalam kandungannya. Ki Joo merasa kasihan karena anak yang masih dalam kandungan, tidak akan menjadi hantu. Hantu ibu hamil tersebut menangis tersedu-sedu karena menyesal tidak bisa melindungi anaknya.


So Myeong, supir yang menjadi penyebab kecelakaan beruntun tersebut akibat di ganggu roh jahat, berakhir di sebuah tanah lapang. So Myeong mengira bahwa kejadian tadi hanya mimpi. Tapi, kemudian dia menyadari bahwa yang dia lihat sekarang inilah yang mimpi. Dia dengan cepat kembali ke kenyataan. Dirinya sudah meninggal.


Para tamu di studio foto sudah habis. Sekarang, saatnya Ki Joo beristirahat sejenak. Ki Joo masih menyesali kecelakaan tadi karena merasa itu adalah salahnya. Roh jahat mengincar dirinya dan berusaha membunuhnya dengan menyebabkan kecelakaan, namun, malah orang lain yang menjadi korbannya. Semua karena kutukan yang diterima oleh leluhurnya ratusan tahun silam.


Baru saja Ki Joo mau menutup studio, tiba-tiba pintu gerbang kematian terbuka. So Myeong yang datang. Begitu melihat Ki Joo, So Myeong langsung menangis dan meluapkan penyesalannya. Hanya Ki Joo yang bisa melihatnya, jadi hanya kepadanya dia bisa bercerita. So Myeong sangat menyesal karena sudah menyebabkan kecelakaan dan menimbulkan banyak korban jiwa. Semua adalah salahnya karena mengemudi dalam keadaan mengantuk setelah beberapa hari bekerja lembur. Apa dia masih berhak datang ke tempat ini?

“Selamat datang, pengunjung. Apa yang kamu inginkan sebagai kenangan terakhir dalam hidupmu?” sambut Ki Joo.

--


Ji Won sedang bekerja lembur membuat laporan. Dia bekerja sangat keras hingga mimisan. Eh, baru saja menyelesaikan pekerjaannya, tiba-tiba lampu kantor kedap kedip dan semua laporannya hilang. Semua adalah ulang Sung Ho.



Padahal Ji Won sudah mengerjakan ulang semuanya, tetapi pagi harinya, semua laporannya lenyap. Managernya langsung memarahinya habis-habisan. Sung Ho sangat puas melihatnya karena dia memang ingin membuat Ji Won tidak betah dan pergi dari meja kerjanya.


Bom berkunjung ke tempat Ki Joo lagi. Kali ini, dia lebih memperhatikan sekeliling dan menemukan ada satu catatan yang di tandai oleh pena merah oleh Ki Joo. Yaitu : Pulau Pitcairn. Bom mengira kalau Ki Joo sedang merencanakan liburan panjang ke tempat tersebut. Tidak lama, Ki Joo mengajak Bom ke taman.



Ki Joo mau memastikan apakah lingkaran pelindung Bom benar-benar tidak aktif. Kebetulan di sana ada arwah anjing terlantar. Hm, dan memang benar lingkaran pelindung Bom tidak aktif karena hantu anjing itu bisa mendekati Bom. Ki Joo akhirnya menyadari kalau lingkaran pelindung baru aktif jika dia dan Bom berada dalam jarak sekitar 2 jengkal. Eh, tiba-tiba saja Bom malah bertanya, apakah Ki Joo menyukainya? Dia merasa Ki Joo terlalu baik dan mengkhawatirkannya.

“Yang ku sukai adalah lingkarannya,” jawab KI Joo. “Jarak sepanjang dua jengkal. Mari kita jaga jarak ini satu sama lain.”


Hahahaha dan bagi Bom itu seperti penolakan. Dia benar-benar malu sudah bertanya seperti itu ke Ki Joo.


Hari ini adalah hari wisuda So Myeong. Harusnya, dia memakai toga hari ini jika saja dia tidak terlibat dalam kecelakaan. Sayang sekali, dia tidak bisa mewujudkan mimpi tersebut. Ki Joo mencoba menghiburnya dengan memberitau kalau kecelakaan itu bukanlah salahnya. Impian So Myeong adalah foto dengan tema kelulusan. Dari kecil, hidup So Myeong sudah sulit. Dia dibuang oleh orang tuanya di depan panti asuhan dengan dibungkus kantong kertas. Nama So Myeong diberikan sesuai nama toko mie yang tertulis di kantong kertas. Saat besar, dia semakin menyadari betapa diremehkannya dia hanya karena anak yatim piatu. Pada akhirnya, dia di berhentikan dari sekolah meskipun dia tidak bersalah dalam perkelahian. Sejak saat itu, So Myeong mulai bekerja sebagai pengantar paket. Dia merasa kesepian dan merasa tidak ada satupun yang tau tentang keberadaannya. Suatu hari, dia melihat pamflet universitas. Tiba-tiba saja muncul keinginan untuk kuliah. Dia ingin mendapatkan ijazah dan di wisuda karena saat di wisuda, namanya akan dibacakan. Rasanya hanya itulah satu-satunya cara untuk membuktikan kalau dia Yoon So Myeong telah hidup dengan baik.

--


Nam Goo sedang berada di kuil untuk melihat istri dan rekan kerjanya mendoakannya. Nam Goo meninggal saat menangkap penjahat bernama Park Chil Doo yang hingga sekarang masih buronan. Hal yang di sesali Nam Goo karena dia meninggal di hari ulang ahun pernikahannya dan mengingkari janji untuk makan bersama Na Rae, istrinya.

--


Kembali ke Ki Joo. Ki Joo mencoba menemui rektor universitas untuk membujuknya agar mau memberikan gelar kehormatan pada So Myeong yang sudah berusaha kuliah selama 8 tahun demi bisa lulus. Rektor bersedia karena Ki Joo datang menyamar sebagai wartawan gitu dan janji akan mempublikasikan artikel bagus tentang rektor.


Setelah menyelesaikan misi, Ki Joo bergegas kembali ke rumah untuk menghias studio seperti tempat wisuda. Bom juga di undang hadir. Hari ini, So Myeong akan di foto dengan baju wisuda dan pergi ke dunia bawah. Dia sangat berterimakasih pada Ki Joo karena sudah menyiapkan hal seperti ini untuknya. Sebenarnya, So Myeong berharap jika para seniornya di tempat kerja bisa hadir.


Baru saja mau berfoto untuk melepaskan So Myeong, di TV yang menyala mendadak menyiarkan berita kecelakaan beruntun. Ini terkait penyebab kecelakan dan pelakunya. Awalnya, di laporkan jika pengemudi (So Myeong) dalam keadana mengantuk karena beban kerja yang terlalu berat, tetapi pihak Haha Delivery membantah hal tersebut dan mengklaim kalau jam kerja sudah sesuai ketentuan. Haha Delivery menegaskan kalau kecelakaan di sebabkan oleh kecerobahan pengemudi.


So Myeong shock mendengar berita itu. Dia batal berfoto dan pergi dari studio. So Myeong pergi ke pemakamannya. Di sana tidak ada satupun orang. Sepi. So Myeong merasa sangat jahat karena dirinya sudah menyebabkan banyak orang meninggal.



Di Haha Delivery, Cheol Soo, senior yang sangat dekat dengan So Myeong meluapkan amarahnya pada manager cabang yang telah menimpakan semua kesalahan kecelakaan pada So Myeong. Padahal, memang benar alasan kecelakaan itu adalah pengemudi mengantuk karena beban kerja yang melebihi jam kerja. Dan itu bisa dibuktiikan dengan catatan kerja So Myeong, dimana So Myeong selalu menuliskan berapa banyak waktu yang melebihi jam kerja. Tetapi, laporan kerja itu malah di bakar oleh sih manager. Cheol Soo ingin keadilan untuk So Myeong. Dia dan para kolega yang lain, sampai bekerja mengantarkan semua pesanan yang tidak sempat dikirimkan So Myeong karena takut So Myeong merasa cemas di alam sana karena tidak menyelesaikan pekerjaan. Akibatnya, mereka sampai tidak datang ke pemakaman So Myeong. Manager tidak peduli sama sekali dengan semua keluhannya dan menyuruhnya untuk tetap tutup mulut dengan hadiah akan menjadi karyawan tetap.


Sementara itu, Ki Joo mengajak kedua asistennya dan Bom untuk rapat. Dia ingin minta bantuan Bom untuk membantu mengurus kasus So Myeong agar nama baiknya bisa dipulihkan. Bukannya Ki Joo ingin membela So Myeong karena bagaimanapun dia memang adalah pelaku tabrakan beruntun, hanya saja, mereka juga harus ingat kalau So Myeong bekerja lebih dari 70 jam seminggu selama 6 bulan terakhir. Dan perusahaan yang menyuruh. Jadi, tidak adil jika dia menanggung semua kesalahan. Mereka harus membantu mengungkap kebenaran. Bom memberitahu kalau ada hukum tentang ini. Inti hukumnya, pemberi kerja dapat dijatuhi hukuman satu tahun penjara atau membayar denda hingga 1 milliar won jika tidak mematuhi peraturan keselamatan sehingga terjadi kecelakaan fatal. Waktu mereka hanya sisa 1 hari sebelum So Myeong pergi ke dunia bawah, jadi mereka harus bergegas.


Tidak buang waktu, besok harinya, Ki Joo langsung pergi menemui Cheol Soo untuk memintanya menjadi saksi kalau benar So Myeong dan mereka telah bekerja melebihi jam kerja. Tidak di duga, Cheol Soo menolak untuk menjadi saksi karena dia harus bekerja. Ki Joo tidak menyerah. Sebelum pergi, dia memberitahu Cheol Soo kalau So Myeong sudah membuatkan nama untuk anak Cheol Soo yang baru lahir : Jang Seul Woo yang artinya “bertahan dengan bijaksana dan kuat.” Dia meminta Cheol Soo untuk memikirkan Seul Woo, yang akan tumbuh di dunia ini.


Cheol Soo jadi menyesal. Dia ingat dulu memang pernah minta So Myeong membuatkan anak untuknya karena So Myeong adalah anak yang pintar. Dia juga selalu bilang kalau So Myeong sudah seperti adiknya, namun, di saat seperti ini dia malah menghindar. Setelah memikirkannya sesaat, Cheol Soo akhirnya berubah pikiran.



Singkat cerita, Cheol Soo dan rekan-rekan lainnya berhenti dari perusahaan. Sung Ho juga sudah berhasil mencari kesalahan si manager yang adalah penggelapan dana dan menyebarkannya ke media melalui email. Semua bukti itu di simpan di komputer si manager. Cheol Soo dan rekan-rekan pergi menemui Bom dan bersedia menjadi saksi. Sementara itu, Nam Goo membantu mengantarkan semua paket yang merupakan tugas Cheol Soo dkk dengan kekuatannya.



Nama baik So Myeong berhasil di bersihkan karena semua saksi dan bukti membuktikan kalau perusahaan bersalah. Cheol Soo dkk juga di undang ke studio. Mereka bisa melihat So Myeong untuk terakhir kalinya. Cheol Soo menepati janjinya untuk datang ke pesta ‘wisuda’ So Myeong dan memberikannya hadiah sebuah dasi. Perpisahan terasa sangat menyedihkan.


Semua sudah usai. Begitu studio di tutup, Bom mengajak Ki Joo untuk minum-minum. Ki Joo langsung menolak karena dia kan sudah pernah bilang tidak minum. Bom tetap saja memaksanya untuk minum karena mereka berada dalam jarak dekat jadi lingkaran akan aktif dan melindungi Ki Joo. Karena di paksa, akhirnya Ki Joo minum juga.


 Bom udah sedikit mabuk. Dia tiba-tiba saja membahas soal Ki Joo yang akan pergi dalam 3 bulan (dia belum tau kalau Ki Joo bakal meninggal dan mengira Ki Joo hanya akan pergi ke Pulau Pitcairn), jadi dia meminta izin untuk menyukai Ki Joo selama tiga bulan.


“Jadi, mari kita selalu bertemu besok,” ujar Bom dan mengajak Ki Joo untuk melakukan pinky promise.

Ki Joo membalasnya.

Tidak di duga, Bom tiba-tiba saja mencium Ki Joo.

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post