Ki
Joo remaja terus menunggu Ki Won untuk kembali. Dia bahkan sudah menyiapkan
semua koper yang akan mereka bawa beserta tiket dan passport. Namun, hingga
hari H, Ki Won tidak kembali. Malahan yang di dapatkan Ki Joo pada hari itu
adalah tanda kutukan yang beralih kepadanya, seolah tanda bahwa Ki Won
meninggal. Kini, dia yang harus meneruskan bisnis studio foto hantu.
Tamu
pertama yang mendatangi Ki Joo adalah seorang anak perempuan bernama Jang Soo.
Dia datang dengan membawa kamera kutukan yang harusnya bersama dengan Ki Won.
Jang Soo juga tidak tau menahu bagaimana dia bisa membawa kamera itu bersamanya
melewati gerbang kematian. Ki Joo sudah memotret Jang Soo sebanyak dua kali
sesuai yang dipelajarinya selama ini. Menurut pengajarannya, setelah foto kedua
diambli, seharusnya jiwa Jang Soo akan masuk kembali ke gerbang kematian dan
masuk ke dunia bawah. Namun, hal itu tidak terjadi pada Jang Soo. Dia tidak
pergi. Ki Joo langsung menyadari bahwa Jang Soo belum meninggal. Dia masihlah
jiwa yang hidup.
Jang
Soo masih belum menyadari posisinya dan malah mengacaukan rumah Ki Joo. Ki Joo
yang masih remaja dan baru saja kehilangan pamannya, tentu saja kesal. Namun,
rasa kesal itu hilang saat dia melihat bekas luka di pergelangan tangan Jang
Soo yang mirip seperti tanda kutukan yang diterimanya.
Kembali
ke masa kini.
Kita
semua yaitu para penonton, bisa menebak bahwa Jang Soo adalah Bom. Namun, hal
ini belum disadari oleh Ki Joo dan Bom. Bom menyatakan cintanya pada Ki Joo dan
tiba-tiba saja menciumnya. Setelahnya, dia pamit pergi dengan santai,
meninggalkan Ki Joo yang kebingungan.
Bidikan Ketujuh : Cara Menggunakan Kata Kerja Tidak
Beraturan
Bom
hanya pura-pura cool kemarin malam, padahal nyatanya dia merasa sangat
gugup sekarang. Dia merasa malu atas apa yang sudah dikatakan dan dilakukannya
kemarin malam. Ki Joo juga sekarang berusaha melindungi Bom dengan terus
mengikutinya kemana saja. Hm, di jalan menuju rumah, Ki Joo melihat ada mayat
kucing.
Ki
Joo mencoba menolak pernyataan cinta Bom kemarin malam dengan halus. Dia tidak
bisa membalas ataupun mengizinkan Bom berada di dekatnya karena dia akan segera
pergi. Bom masih salah paham mengira maksud perkataan Ki Joo adalah pergi
liburan ke Pulau Pitcairn, makanya dia menyebut Ki Joo pengecut karena tidak
berani menghadapi perasaannya. Dia pasti takut jatuh cinta padanya. Ki Joo
yakin kalau itu tidak akan pernah terjadi. Lebih baik mereka fokus apa yang
harus mereka lakukan tanpa melewati batas.
Bom
makin malu sekaligus kesal karena sudah di tolak sebanyak 2 kali dan diminta
tidak melewati batas.
Di
suatu tempat, di sebuah jembatan, seorang wanita muda, Hyeon Joo, berjalan
sambil minum sebotol soju. Tiba-tiba saja dia berhenti dan mulai menatap ke
sungai yang ada di bawah jembatan. Matanya tampak kosong. Dia kemudian menelpon
seseorang di kontaknya yang diberi nama : “Tuan Harapan.” Nomor tersebut adalah
milik seorang konseling bernama Choi Hoon. Dia adalah pekerja di Pusat
Konseling Harapan Baru, tempat yang menerima telepon dari orang-orang yang
merasa putus asa dan ingin bunuh diri. Tugas mereka adalah mendengarkan apa
yang dikatakan dan memberikan nasehat agar tidak bunuh diri.
Hyeon
Joo bercerita sambil menangis mengenai pria yang disukainya telah
memutuskannya. Dia merasa lelah dengan hidupnya. Choi Hoon mendengarkan dengan
seksama dan berusaha menenangkannya. Saat Hyeon Joo menanyakan namanya, Choi
Hoon menolak dengan sopan untuk memberitahu karena itu adalah peraturan
perusahaan. Hyeon Joo kemudian mengemukakan rasa terimakasihnya pada Choi Hoon
yang selama ini sudah mau mendengarkannya. Setelah mengatakan itu, dia mengakhiri
telepon dan mulai memanjat jembatan, siap untuk melompat.
Hyeon
Joo teringat dengan hidupnya yang sulit. Dia bertengkar dengan pacarnya dan
pacarnya berteriak kalau dia berharap Hyeon Joo mati. Setelahnya, dia ingat
orang tuanya yang tidak senang saat dia pulang ke rumah dan mengusirnya. Di
tempat kerja, dia juga kesulitan.
Saat
dia sudah siap untuk melompat, tiba-tiba Choi Hoon muncul dan menariknya agar
tidak melompat. Hyeon Joo terkejut apalagi saat tau yang menolongnya adalah
konseling yang selama ini mendengarkan kisahnya. Hyeon Joo menangis dan
berteriak kalau dia sudah lelah. Choi Hoon terus membujuknya. Dia ikut naik ke
jembatan dan membantu Choi Hoon untuk turun. Setelah turun dari jembatan, Hyeon
Joo tiba-tiba berteriak ketakutan dan mulai mendorong Choi Hoon hingga jatuh
dari atas jembatan. Choi Hoon tenggelam di sungai. Hyeon Joo yang ketakutan,
segera kabur dari sana. Dan semuanya terekam jelas dalam CCTV.
--
Ki
Joo hanya sok kuat kalau dia tidak menyukai Bom, padahal sebenarnya, dia sudah
jatuh cinta pada Bom. Memikirkan ciuman Bom saja sudah membuatnya merasa panas.
Hm,
padahal Ki Joo baru saja minta pada Bom agar mereka terus menjaga jarak, tapi,
Bom malah memesan banyak barang dan di antar ke studio fotonya. Bom berencana
untuk buka praktik pengacara dan kantornya adalah di tempat studio foto
tersebut. Jadi, pagi sampai sore, tempat itu menjadi tempat pengacara, kalau
malam itu jadi studio hantu. Bukankah kalau begini Ki Joo juga lebih mudah
untuk melindunginya? Ki Joo tentu menolak, tetapi dia kalah adu argumen dengan
Bom, jadi terpaksa menurutinya.
--
Sung
Ho pergi ke kantor Ji Won, lagi. Dia masih berusaha untuk mempersulit Ji Won
agar berhenti. Apalagi saat dia melihat galeri hp Ji Won yang penuh dengan foto
liburan, dia makin menganggap Ji Won sebagai orang yang suka foya-foya. Huft!
Kesulitan Ji Won tampaknya bukan hanya dari hantu, tapi dari manager tim.
Bisa-bisanya si kepala tim menyuruh Ji Won untuk mengerjakan tugas sekolah
anaknya padahal Ji Won juga punya pekerjaan yang harus segera di selesaikan.
Hm… untuk hal ini, Sung Ho ikut kasihan pada Ji Won karena saat dia masih
hidup, kepala tim juga memperlakukannya demikian, memerintahkannya mengerjakan
PR anaknya.
Sung
Ho berharap kalau Ji Won tidak akan melakukannya, tetapi Ji Won tidak berani
menolak dan terpaksa mengiyakan. Karena kesal dengan sikap ketua tim yang masih
belum berubah, Sung Ho sengaja merasuki ahjumma CS yang lagi membersihkan lift
dan mulai menyindir-nyindir kepala tim yang berada di dalam lift. Setelahnya,
dia pura-pura nggak sengaja menyiram kepala tim dengan air kotor bekas pel.
--
Malam
hari,
Bom
sudah sangat nyaman berteman dengan Sung Ho dan Nam Goo. Buktinya, dia membeli
banyak makanan, memasang dupa dan mengajak mereka makan bersama. Ah, tidak
lupa, Ki Joo juga di ajak kok, meski terakhir. Lagi asyik menikmati makanan,
suasana hati Bom mendadak rusak saat melihat berita pencalonan Lee Hyeon Oh
menjadi Menteri Kehakiman. Untunglah Sung Ho langsung mengganti channel karena
malas mendengar berita politik. Berita terhangat saat ini adalah soal seorang
pria yang mencoba menyelamatkan seorang wanita yang mencoba bunuh diri di
jembatan, tetapi malah kehilangan nyawanya karena kecelakaan. Pria yang
dimaksud adalah Choi Hoon yang bekerja sebagai sukarelawan di pusat pencegahan
bunuh diri. Dari rekaman CCTV terlihat saat Hyeon Joo naik ke jembatan, kemudian
Choi Hoon datang menolongnya. Setelahnya, Hyeon Joo mendorong Choi Hoon dari
jembatan dan kabur.
Bom
dan Sung Ho langsung berkomentar tentang kejamnnya Hyeon Joo karena malah
membunuh orang yang menolong. Nam Goo tidak merasa demikian. Dia dan Ki Joo merasa
ini mungkin perbuatan roh jahat sama seperti yang dialami So Myeong, jadi lebih
baik diselidiki.
Dan
untuk menyelidikinya, mereka bisa bertanya langsung ke Choi Hoon. Dia adalah
klien mereka malam ini. Choi Hoon masuk melewati gerbang kematian dengan tubuh
yang basah kuyup. Nam Goo langsung sigap mengambilkan handuk untuk menutupi
tubuh Choi Hoon. Yang diinginkan oleh Hoon sekarang adalah menemukan Na Hyeon
Joo. Setelah agak tenang, Hoon baru menceritakan yang dialaminya. Na Hyeon Joo
adalah klien yang ditugaskan padanya 6 bulan yang lalu. Hyeon Joo menelpon
karena merasa lelah akan hidupnya dan merasa seperti berada dalam neraka setiap
harinya. Hoon berusaha menenangkan dan menyuruh Hyeon Joo untuk menelponnya
saja besok setiap jam 8 malam jika butuh teman bicara. Dia akan menunggu. Dan
begitulah, sejak saat itu, setiap hari Selasa dan Kamis, jam 8 malam, Hyeon Joo
akan menelpon Choi Hoon selama 15 menit. Dan waktu itulah yang dinanti-nantikan
oleh Hoon. Dia merasa senang karena Hyeon Joo mulai bersemangat kembali untuk
hidup setelah bicara dengannya.
Kemudian,
suatu hari, Hyeon Joo menelpon dan bilang kalau dia sudah punya pacar. Hyeon
Joo sangat bahagia dan mulai tampak berseri. Hoon ikut senang mendengarnya.
Namun, setelah hari bahagia tersebut, Hyeon Joo kembali kehilangan semangat
saat pacarnya tiba-tiba saja bilang mau putus dan menyebutnya tidak tahu malu
dan menakutkan. Teleponnya bahkan tidak diangkat sekarang. Hoon seperti biasa
terus menenangkannya.
Hoon
merasa menyesal karena telat untuk menyadari betapa putus asanya Hyeon Joo. Dia
merasa telah gagal sebagai seorang konselor. Sung Ho tidak setuju dan memuji
betapa hebatnya Hoon selama ini. Nam Goo juga memujinya. Sung Ho terlalu
bersemangat hingga bilang kalau dia jadi Hoon, dia akan balas dendam. Ki Joo
langsung menegurnya.
Ki
Joo langsung menanyakan apa yang Hoon inginkan. Hoon meminta untuk bertemu
Hyeon Joo terakhir kalinya untuk memberikan sesi konseling terakhir. Dia ingin
Hyeon Jooo bahagia karena dia masih hidup, sementara dia sudah mati. Tolong
temukan Hyeon Joo sebelum dia membuat keputusan yang salah.
Sung
Ho makin kagum pada Hoon.
--
Lee
Sun Ho, teman detektif Bom yang pernah menangkap Ki Joo, mendapat laporan
tentang menghilangnya kucing-kucing. Dalam satu bulan ini, sudah ada 5 kasus
kehilangan kucing dan banyak kuciing yang ditemukan mati.
Ah,
sepertinya, korban kucing akan terus bertambah. Soalnya, seorang wanita yang
suka memberi makan kucing jalanan, menangkap basah seseorang sedang membunuh
beberapa kucing. Ah, bukan orang pelakunya, tetapi roh jahat. Roh jahat yang
sama yang mengendalikan So Myeong sehingga mengakibatkan kecelakaan. Wanita itu
sontak lari ketakutan.
--
Pagi
hari,
Ki
Joo sudah sengaja melarang Bom memasuki studionya agar dia tidak ikut campur
dalam urusan hantu, tetapi pagi ini dia mendapati Bom malah berbincang dengan
Hoon. Hoon meminta bantuan Bom untuk menjadi pengacara dari kenalannya. Saking
senangnya karena Bom mau membantu secara gratis, Hoon refleks menggenggam
tangannya. Dan itu membuat Ki Joo cemburu.
Ki
Joo pergi ke apartemen Hyeon Joo. Tidak ada orang. Pintu apartemen juga tidak
di kunci. Saat Ki Joo memeriksa ke dalam, apartemen dalam keadaan sangat
berantakan.
Sementara
itu, Nam Goo pergi ke kantor yang punya akses untuk melihat CCTV umum. Dia mau
memeriksa CCTV kejadian saat Hyeon Joo mendorong Hoon dari jembatan. Dan entah
kenapa, Nam Goo menunjukkan ekspresi berbeda.
Ki
Joo juga merasakan adanya kejanggalan, apalagi setelah memeriksa kotak surat
apartemen Hyeon Joo. Kejanggalan itu semkain menguat saat dia menerima CCTV
kiriman Nam Goo.
Hoon
berada di studio dan sedang menikmati waktu mengobrol dengan Sung Ho dan Bom. Sung
Ho sedang melakukan sesi pengajaran ke Hoon cara untuk dapat merasuki orang. Ki
Joo menangkap basahnya dan langsung menegurnya karena mengajarkan hal demikian
pada Ki Joo yang akan segera pergi. Hoon langsung menanyakan apakah Ki Joo
sudah menemukan Hyeon Joo? Sayangnya, belum. Untuk menghilangkan rasa penasaran,
Ki Joo bertanya ke Hoon, mengenai apa alasan Hyeon Joo yang kelihatan awalnya
mau menolong Hoon, tetapi kemudian berubah pikiran dan mendorongnya. Hoon juga
tidak tau alasannya.
Ketika
membahas itu, Hoon tiba-tiba saja menggigil kedinginan dan dari tubuhnya
mengeluarkan air. Setelahnya, dia kembali ke tampilan awal saaat datang pertama
kali, basah kuyup. Bom dan Sung Ho langsung khawatir, sebaliknya Ki Joo tampak
mencurigai sesuatu. Saat hanya tinggal berdua dengan Bom, dia menasehati Bom
untuk tidak mempercayai hantu. Pengunjung yang datang ke studio tidak selalu
mengatakan yang sebenarnya.
Eh,
nasehat Ki Joo malah disalahartikan oleh Bom sebagai rasa cemburu. Bom kemudian
mulai membahas Ki Joo yang akan pergi ke Pulau Pitcairn. Dia mencoba membujuk
Ki Joo tidak pergi dengan bilang kalau dia akan merasa bosan jika di sana. Ki
Joo menghela nafas sebelum menjawab kalau dia akan pergi bersama pamannya yang
telah menghilang 20 tahun. Mereka janji akan pergi bersama. Sampai sekarang,
dia masih mencari pamannya. Jika sampai tiba harinya dia tidak menemukannya,
dia akan pergi sendirian.
--
Hari
baru dan cacian baru. Ji Won dimarahi habis-habisan oleh ketua tim karena tugas
anaknya yang dia minta Ji Won kerjakan, di tuduh hasil jiplakan. Akibatnya
anaknya harus menjalani masa percobaan akademik. Ji Won dengan santai menjawab
kalau itu adalah hasil esainya sendiri semasa kuliah yang mendapat nilai A+.
Esainya itu dia posting di Happy Campus. Wkwkwkwk.
Ketua
tim semakin mengamuk dan menyuruhnya mengerjakan ulang semua tugasnya hari ini
juga. Ji Won menolak dengan sopan karena dia sudah mengajukan cuti hari ini.
Meskipun dilarang sambil dilempari kertas, Ji Won tetap pergi. Sung Ho yang
baru tiba, mengira Ji Won hendak pergi berkencan sehingga dia mengikutinya.
Melihat
Ji Won ke rumah sakit, dia mengira Ji Won pacaran dengan dokter. Namun,
dugaannya salah. Dia akhirnya tau kalau Ji Won sebelumnya di diagnosis kanker
dan hari ini menjalani pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisinya. Dia juga
jadi tau kalau Ji Won menghabiskan waktu selama 1 tahun keliling duia karena
diagnosis tersebut. Dokter menyarankannya untuk tidak terlalu stress karena
penyakitnya bisa kambuh.
Ah,
Sung Ho jadi menyesal karena selama ini sudah menyulitkan Ji Won.
--
Pengacara
Kang Su Mi berkunjung ke tempat Bom untuk mengucapkan selamat atas pembukaan
kantornya. Yang dia tidak habis pikir, kenapa Bom membangun firma hukum di atas
bukit begini. Udah jauh-jauh datang, Bom malah meminta Su Mi untuk membantunya
menangani beberapa kasus secara gratis. Tentu saja, di tolak sama Su Mi.
Bom
tidak nyerah dan membujuk kalau klien yang dia minta Su Mi untuk bantu adalah
klien konseling Hoon, yang sekarang dikenal sebagai pahlawan karena
menyelamatkan seorang wanita yang hendak bunuh diri tetapi kemudian dibunuh.
--
Ki
Joo berhasil menemukan Hyeon Joo yang bersembunyi di sebuah apartemen.
Entah
apa yang mereka bicarakan karena pada malamnya, Ki Joo langsung meminta Hoon
untuk duduk mengambil foto. Hoon udah semangat saat Ki Joo menyuruhnya duduk
mengambil foto karena artinya Hyeon Joo udah ketemu. Namun, dia mendadak gugup
saat Ki Joo menanyakan soal pertama kali Hoon dan Hyeon Joo bertemu. Bukankah
Hoon bilang kalau saat dia menolong Hyeon Joo adalah saat mereka pertama kali
bertemu? Hoon tidak menjawab dan mengalihkan topik. Ki Joo kemudian membahas
sepatu yang Hoon kenakan. Di sepatu itu ada inisial H.H. Dan Ki Joo melihat
sepatu yang sama persis seperti itu di apartemen Hyeon Joo. Apartemen Hyeon Joo
juga sangat berantakan seolah penghuninya kabur dengan terburu-buru.
Flashback
Saat
bertemu dengan Hyeon Joo, Hyeon Joo langsung mengakui kalau dia membunuh Hoon.
Alasannya karena Hoon adalah stalker.
Dia sudah melaporkan Hoon beberapa kali ke kantor polisi untuk meminta
bantuan, tetapi di abaikan. Hyeon Joo sangat ketakutan karena dia terus
menemukan barang-barang yang bukan miliknya di dalam apartemennya. Tetapi, para
polisi malah bilang dia mengada-ada.
Saat
pertama kali Hyeon Joo merasa diikuti adalah saat dia menemukan sepatu pria di
dalam rumahnya. Sepatu itu mempunyai inisial H.H dan di dalamnya ada pesan yang
menyuruhnya meletakkan sepatu itu di dalam rumah. Hyeon Joo yang ketakutan,
langsung membuang sepatu itu. Namun, keesokan harinya, dia mendapat paket yang
diletak di depan rumah. Isi paket itu adalah beberapa pasang sepatu yang sama
persis dengan yang di buangnya.
Karena
sudah tidak tahan terus diikuti dan tidak dipercayai, kemudian di putuskan oleh
pacar, Hyeon Joo mencoba bunuh diri. Dan itu sama persis dengan kejadian di
awal episode ini. Dia menelpon konselornya, Hoon, untuk berterimakasih dan
mengucapkan perpisahan. Hoon kemudian datang untuk mencegahnya bunuh diri.
Setelah di tolong oleh Hoon, Hyeon Joo melihat sepatu yang dikenakan oleh Hoon
sama persis dengan sepatu yang dikirimkan oleh stalker-nya. Dia langsung sadar kalau Hoon
adalah pelakunya.
Panik
dan ketakutan, Hyeon Joo mendorong Hoon dan melarangnya untuk mendekat. Hyeon
Joo tidak berniat membunuhnya, hanya saja, dia ketakutan.
End
Ki
Joo mengingatkan ucapan Hoon yang bilang ingin Hyeon Joo bahagia. Maka,
menghilanglah. Ini kesempatan terakhir yang dia berikan. Ambil fotonya.
Jawaban
Hoon? Dia menolak. Dia mulai menunjukkan sifat aslinya. Ki Joo tidak peduli dan
mulai mengambil foto Hoon. Namun, di jepretan kedua, Hoon tiba-tiba menghilang.
Hoon mulai berubah menjadi roh jahat dan menyerang Ki Joo. Untunglah Nam Goo dan Sung Ho kembali saat
itu. Nam Goo berusaha menolong, tetapi Hoon yang menjadi roh jahat sangat kuat
dan berhasil kabur.
Sung
Ho benar-benar nggak menyangka kalau Hoon ternyata berbohong. Dia menyesal. Dan
mereka juga harus bergegas sebelum gerbang kematian tertutup dan Hoon
membahayakan orang lain. Ki Joo yang khawatir mencoba menelpon Bom untuk
memberitahu yang terjadi.
Ah,
sayang Ki Joo terlambat. Hoon sudah menemukan Bom terlebih dahulu dan kini
merasukinya. Dengan tubuh Bom yang sudah dirasuki, dia pergi ke atap jembatan.
Dia menyuruh Ki Joo memberitahu dimana Hyeon Joo, jika dia ingin menyelamatkan
Boom?