Sinopsis Drama Korea : The Midnight Studio Episode 07

 


Ki Joo remaja terus menunggu Ki Won untuk kembali. Dia bahkan sudah menyiapkan semua koper yang akan mereka bawa beserta tiket dan passport. Namun, hingga hari H, Ki Won tidak kembali. Malahan yang di dapatkan Ki Joo pada hari itu adalah tanda kutukan yang beralih kepadanya, seolah tanda bahwa Ki Won meninggal. Kini, dia yang harus meneruskan bisnis studio foto hantu.


Tamu pertama yang mendatangi Ki Joo adalah seorang anak perempuan bernama Jang Soo. Dia datang dengan membawa kamera kutukan yang harusnya bersama dengan Ki Won. Jang Soo juga tidak tau menahu bagaimana dia bisa membawa kamera itu bersamanya melewati gerbang kematian. Ki Joo sudah memotret Jang Soo sebanyak dua kali sesuai yang dipelajarinya selama ini. Menurut pengajarannya, setelah foto kedua diambli, seharusnya jiwa Jang Soo akan masuk kembali ke gerbang kematian dan masuk ke dunia bawah. Namun, hal itu tidak terjadi pada Jang Soo. Dia tidak pergi. Ki Joo langsung menyadari bahwa Jang Soo belum meninggal. Dia masihlah jiwa yang hidup.

Jang Soo masih belum menyadari posisinya dan malah mengacaukan rumah Ki Joo. Ki Joo yang masih remaja dan baru saja kehilangan pamannya, tentu saja kesal. Namun, rasa kesal itu hilang saat dia melihat bekas luka di pergelangan tangan Jang Soo yang mirip seperti tanda kutukan yang diterimanya.


Kembali ke masa kini.

Kita semua yaitu para penonton, bisa menebak bahwa Jang Soo adalah Bom. Namun, hal ini belum disadari oleh Ki Joo dan Bom. Bom menyatakan cintanya pada Ki Joo dan tiba-tiba saja menciumnya. Setelahnya, dia pamit pergi dengan santai, meninggalkan Ki Joo yang kebingungan.

Bidikan Ketujuh : Cara Menggunakan Kata Kerja Tidak Beraturan



Bom hanya pura-pura cool kemarin malam, padahal nyatanya dia merasa sangat gugup sekarang. Dia merasa malu atas apa yang sudah dikatakan dan dilakukannya kemarin malam. Ki Joo juga sekarang berusaha melindungi Bom dengan terus mengikutinya kemana saja. Hm, di jalan menuju rumah, Ki Joo melihat ada mayat kucing.


Ki Joo mencoba menolak pernyataan cinta Bom kemarin malam dengan halus. Dia tidak bisa membalas ataupun mengizinkan Bom berada di dekatnya karena dia akan segera pergi. Bom masih salah paham mengira maksud perkataan Ki Joo adalah pergi liburan ke Pulau Pitcairn, makanya dia menyebut Ki Joo pengecut karena tidak berani menghadapi perasaannya. Dia pasti takut jatuh cinta padanya. Ki Joo yakin kalau itu tidak akan pernah terjadi. Lebih baik mereka fokus apa yang harus mereka lakukan tanpa melewati batas.

Bom makin malu sekaligus kesal karena sudah di tolak sebanyak 2 kali dan diminta tidak melewati batas.



Di suatu tempat, di sebuah jembatan, seorang wanita muda, Hyeon Joo, berjalan sambil minum sebotol soju. Tiba-tiba saja dia berhenti dan mulai menatap ke sungai yang ada di bawah jembatan. Matanya tampak kosong. Dia kemudian menelpon seseorang di kontaknya yang diberi nama : “Tuan Harapan.” Nomor tersebut adalah milik seorang konseling bernama Choi Hoon. Dia adalah pekerja di Pusat Konseling Harapan Baru, tempat yang menerima telepon dari orang-orang yang merasa putus asa dan ingin bunuh diri. Tugas mereka adalah mendengarkan apa yang dikatakan dan memberikan nasehat agar tidak bunuh diri.

Hyeon Joo bercerita sambil menangis mengenai pria yang disukainya telah memutuskannya. Dia merasa lelah dengan hidupnya. Choi Hoon mendengarkan dengan seksama dan berusaha menenangkannya. Saat Hyeon Joo menanyakan namanya, Choi Hoon menolak dengan sopan untuk memberitahu karena itu adalah peraturan perusahaan. Hyeon Joo kemudian mengemukakan rasa terimakasihnya pada Choi Hoon yang selama ini sudah mau mendengarkannya. Setelah mengatakan itu, dia mengakhiri telepon dan mulai memanjat jembatan, siap untuk melompat.

Hyeon Joo teringat dengan hidupnya yang sulit. Dia bertengkar dengan pacarnya dan pacarnya berteriak kalau dia berharap Hyeon Joo mati. Setelahnya, dia ingat orang tuanya yang tidak senang saat dia pulang ke rumah dan mengusirnya. Di tempat kerja, dia juga kesulitan.



Saat dia sudah siap untuk melompat, tiba-tiba Choi Hoon muncul dan menariknya agar tidak melompat. Hyeon Joo terkejut apalagi saat tau yang menolongnya adalah konseling yang selama ini mendengarkan kisahnya. Hyeon Joo menangis dan berteriak kalau dia sudah lelah. Choi Hoon terus membujuknya. Dia ikut naik ke jembatan dan membantu Choi Hoon untuk turun. Setelah turun dari jembatan, Hyeon Joo tiba-tiba berteriak ketakutan dan mulai mendorong Choi Hoon hingga jatuh dari atas jembatan. Choi Hoon tenggelam di sungai. Hyeon Joo yang ketakutan, segera kabur dari sana. Dan semuanya terekam jelas dalam CCTV.

--


Ki Joo hanya sok kuat kalau dia tidak menyukai Bom, padahal sebenarnya, dia sudah jatuh cinta pada Bom. Memikirkan ciuman Bom saja sudah membuatnya merasa panas.


Hm, padahal Ki Joo baru saja minta pada Bom agar mereka terus menjaga jarak, tapi, Bom malah memesan banyak barang dan di antar ke studio fotonya. Bom berencana untuk buka praktik pengacara dan kantornya adalah di tempat studio foto tersebut. Jadi, pagi sampai sore, tempat itu menjadi tempat pengacara, kalau malam itu jadi studio hantu. Bukankah kalau begini Ki Joo juga lebih mudah untuk melindunginya? Ki Joo tentu menolak, tetapi dia kalah adu argumen dengan Bom, jadi terpaksa menurutinya.

--



Sung Ho pergi ke kantor Ji Won, lagi. Dia masih berusaha untuk mempersulit Ji Won agar berhenti. Apalagi saat dia melihat galeri hp Ji Won yang penuh dengan foto liburan, dia makin menganggap Ji Won sebagai orang yang suka foya-foya. Huft! Kesulitan Ji Won tampaknya bukan hanya dari hantu, tapi dari manager tim. Bisa-bisanya si kepala tim menyuruh Ji Won untuk mengerjakan tugas sekolah anaknya padahal Ji Won juga punya pekerjaan yang harus segera di selesaikan. Hm… untuk hal ini, Sung Ho ikut kasihan pada Ji Won karena saat dia masih hidup, kepala tim juga memperlakukannya demikian, memerintahkannya mengerjakan PR anaknya.


Sung Ho berharap kalau Ji Won tidak akan melakukannya, tetapi Ji Won tidak berani menolak dan terpaksa mengiyakan. Karena kesal dengan sikap ketua tim yang masih belum berubah, Sung Ho sengaja merasuki ahjumma CS yang lagi membersihkan lift dan mulai menyindir-nyindir kepala tim yang berada di dalam lift. Setelahnya, dia pura-pura nggak sengaja menyiram kepala tim dengan air kotor bekas pel.

--



Malam hari,

Bom sudah sangat nyaman berteman dengan Sung Ho dan Nam Goo. Buktinya, dia membeli banyak makanan, memasang dupa dan mengajak mereka makan bersama. Ah, tidak lupa, Ki Joo juga di ajak kok, meski terakhir. Lagi asyik menikmati makanan, suasana hati Bom mendadak rusak saat melihat berita pencalonan Lee Hyeon Oh menjadi Menteri Kehakiman. Untunglah Sung Ho langsung mengganti channel karena malas mendengar berita politik. Berita terhangat saat ini adalah soal seorang pria yang mencoba menyelamatkan seorang wanita yang mencoba bunuh diri di jembatan, tetapi malah kehilangan nyawanya karena kecelakaan. Pria yang dimaksud adalah Choi Hoon yang bekerja sebagai sukarelawan di pusat pencegahan bunuh diri. Dari rekaman CCTV terlihat saat Hyeon Joo naik ke jembatan, kemudian Choi Hoon datang menolongnya. Setelahnya, Hyeon Joo mendorong Choi Hoon dari jembatan dan kabur.

Bom dan Sung Ho langsung berkomentar tentang kejamnnya Hyeon Joo karena malah membunuh orang yang menolong. Nam Goo tidak merasa demikian. Dia dan Ki Joo merasa ini mungkin perbuatan roh jahat sama seperti yang dialami So Myeong, jadi lebih baik diselidiki.




Dan untuk menyelidikinya, mereka bisa bertanya langsung ke Choi Hoon. Dia adalah klien mereka malam ini. Choi Hoon masuk melewati gerbang kematian dengan tubuh yang basah kuyup. Nam Goo langsung sigap mengambilkan handuk untuk menutupi tubuh Choi Hoon. Yang diinginkan oleh Hoon sekarang adalah menemukan Na Hyeon Joo. Setelah agak tenang, Hoon baru menceritakan yang dialaminya. Na Hyeon Joo adalah klien yang ditugaskan padanya 6 bulan yang lalu. Hyeon Joo menelpon karena merasa lelah akan hidupnya dan merasa seperti berada dalam neraka setiap harinya. Hoon berusaha menenangkan dan menyuruh Hyeon Joo untuk menelponnya saja besok setiap jam 8 malam jika butuh teman bicara. Dia akan menunggu. Dan begitulah, sejak saat itu, setiap hari Selasa dan Kamis, jam 8 malam, Hyeon Joo akan menelpon Choi Hoon selama 15 menit. Dan waktu itulah yang dinanti-nantikan oleh Hoon. Dia merasa senang karena Hyeon Joo mulai bersemangat kembali untuk hidup setelah bicara dengannya.


Kemudian, suatu hari, Hyeon Joo menelpon dan bilang kalau dia sudah punya pacar. Hyeon Joo sangat bahagia dan mulai tampak berseri. Hoon ikut senang mendengarnya. Namun, setelah hari bahagia tersebut, Hyeon Joo kembali kehilangan semangat saat pacarnya tiba-tiba saja bilang mau putus dan menyebutnya tidak tahu malu dan menakutkan. Teleponnya bahkan tidak diangkat sekarang. Hoon seperti biasa terus menenangkannya.

Hoon merasa menyesal karena telat untuk menyadari betapa putus asanya Hyeon Joo. Dia merasa telah gagal sebagai seorang konselor. Sung Ho tidak setuju dan memuji betapa hebatnya Hoon selama ini. Nam Goo juga memujinya. Sung Ho terlalu bersemangat hingga bilang kalau dia jadi Hoon, dia akan balas dendam. Ki Joo langsung menegurnya.


Ki Joo langsung menanyakan apa yang Hoon inginkan. Hoon meminta untuk bertemu Hyeon Joo terakhir kalinya untuk memberikan sesi konseling terakhir. Dia ingin Hyeon Jooo bahagia karena dia masih hidup, sementara dia sudah mati. Tolong temukan Hyeon Joo sebelum dia membuat keputusan yang salah.

Sung Ho makin kagum pada Hoon.

--


Lee Sun Ho, teman detektif Bom yang pernah menangkap Ki Joo, mendapat laporan tentang menghilangnya kucing-kucing. Dalam satu bulan ini, sudah ada 5 kasus kehilangan kucing dan banyak kuciing yang ditemukan mati.

Ah, sepertinya, korban kucing akan terus bertambah. Soalnya, seorang wanita yang suka memberi makan kucing jalanan, menangkap basah seseorang sedang membunuh beberapa kucing. Ah, bukan orang pelakunya, tetapi roh jahat. Roh jahat yang sama yang mengendalikan So Myeong sehingga mengakibatkan kecelakaan. Wanita itu sontak lari ketakutan.

--



Pagi hari,

Ki Joo sudah sengaja melarang Bom memasuki studionya agar dia tidak ikut campur dalam urusan hantu, tetapi pagi ini dia mendapati Bom malah berbincang dengan Hoon. Hoon meminta bantuan Bom untuk menjadi pengacara dari kenalannya. Saking senangnya karena Bom mau membantu secara gratis, Hoon refleks menggenggam tangannya. Dan itu membuat Ki Joo cemburu.

Ki Joo pergi ke apartemen Hyeon Joo. Tidak ada orang. Pintu apartemen juga tidak di kunci. Saat Ki Joo memeriksa ke dalam, apartemen dalam keadaan sangat berantakan.




Sementara itu, Nam Goo pergi ke kantor yang punya akses untuk melihat CCTV umum. Dia mau memeriksa CCTV kejadian saat Hyeon Joo mendorong Hoon dari jembatan. Dan entah kenapa, Nam Goo menunjukkan ekspresi berbeda.


Ki Joo juga merasakan adanya kejanggalan, apalagi setelah memeriksa kotak surat apartemen Hyeon Joo. Kejanggalan itu semkain menguat saat dia menerima CCTV kiriman Nam Goo.



Hoon berada di studio dan sedang menikmati waktu mengobrol dengan Sung Ho dan Bom. Sung Ho sedang melakukan sesi pengajaran ke Hoon cara untuk dapat merasuki orang. Ki Joo menangkap basahnya dan langsung menegurnya karena mengajarkan hal demikian pada Ki Joo yang akan segera pergi. Hoon langsung menanyakan apakah Ki Joo sudah menemukan Hyeon Joo? Sayangnya, belum. Untuk menghilangkan rasa penasaran, Ki Joo bertanya ke Hoon, mengenai apa alasan Hyeon Joo yang kelihatan awalnya mau menolong Hoon, tetapi kemudian berubah pikiran dan mendorongnya. Hoon juga tidak tau alasannya.


Ketika membahas itu, Hoon tiba-tiba saja menggigil kedinginan dan dari tubuhnya mengeluarkan air. Setelahnya, dia kembali ke tampilan awal saaat datang pertama kali, basah kuyup. Bom dan Sung Ho langsung khawatir, sebaliknya Ki Joo tampak mencurigai sesuatu. Saat hanya tinggal berdua dengan Bom, dia menasehati Bom untuk tidak mempercayai hantu. Pengunjung yang datang ke studio tidak selalu mengatakan yang sebenarnya.



Eh, nasehat Ki Joo malah disalahartikan oleh Bom sebagai rasa cemburu. Bom kemudian mulai membahas Ki Joo yang akan pergi ke Pulau Pitcairn. Dia mencoba membujuk Ki Joo tidak pergi dengan bilang kalau dia akan merasa bosan jika di sana. Ki Joo menghela nafas sebelum menjawab kalau dia akan pergi bersama pamannya yang telah menghilang 20 tahun. Mereka janji akan pergi bersama. Sampai sekarang, dia masih mencari pamannya. Jika sampai tiba harinya dia tidak menemukannya, dia akan pergi sendirian.

--


Hari baru dan cacian baru. Ji Won dimarahi habis-habisan oleh ketua tim karena tugas anaknya yang dia minta Ji Won kerjakan, di tuduh hasil jiplakan. Akibatnya anaknya harus menjalani masa percobaan akademik. Ji Won dengan santai menjawab kalau itu adalah hasil esainya sendiri semasa kuliah yang mendapat nilai A+. Esainya itu dia posting di Happy Campus. Wkwkwkwk.


Ketua tim semakin mengamuk dan menyuruhnya mengerjakan ulang semua tugasnya hari ini juga. Ji Won menolak dengan sopan karena dia sudah mengajukan cuti hari ini. Meskipun dilarang sambil dilempari kertas, Ji Won tetap pergi. Sung Ho yang baru tiba, mengira Ji Won hendak pergi berkencan sehingga dia mengikutinya.



Melihat Ji Won ke rumah sakit, dia mengira Ji Won pacaran dengan dokter. Namun, dugaannya salah. Dia akhirnya tau kalau Ji Won sebelumnya di diagnosis kanker dan hari ini menjalani pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisinya. Dia juga jadi tau kalau Ji Won menghabiskan waktu selama 1 tahun keliling duia karena diagnosis tersebut. Dokter menyarankannya untuk tidak terlalu stress karena penyakitnya bisa kambuh.

Ah, Sung Ho jadi menyesal karena selama ini sudah menyulitkan Ji Won.

--



Pengacara Kang Su Mi berkunjung ke tempat Bom untuk mengucapkan selamat atas pembukaan kantornya. Yang dia tidak habis pikir, kenapa Bom membangun firma hukum di atas bukit begini. Udah jauh-jauh datang, Bom malah meminta Su Mi untuk membantunya menangani beberapa kasus secara gratis. Tentu saja, di tolak sama Su Mi.

Bom tidak nyerah dan membujuk kalau klien yang dia minta Su Mi untuk bantu adalah klien konseling Hoon, yang sekarang dikenal sebagai pahlawan karena menyelamatkan seorang wanita yang hendak bunuh diri tetapi kemudian dibunuh.

--


Ki Joo berhasil menemukan Hyeon Joo yang bersembunyi di sebuah apartemen.



Entah apa yang mereka bicarakan karena pada malamnya, Ki Joo langsung meminta Hoon untuk duduk mengambil foto. Hoon udah semangat saat Ki Joo menyuruhnya duduk mengambil foto karena artinya Hyeon Joo udah ketemu. Namun, dia mendadak gugup saat Ki Joo menanyakan soal pertama kali Hoon dan Hyeon Joo bertemu. Bukankah Hoon bilang kalau saat dia menolong Hyeon Joo adalah saat mereka pertama kali bertemu? Hoon tidak menjawab dan mengalihkan topik. Ki Joo kemudian membahas sepatu yang Hoon kenakan. Di sepatu itu ada inisial H.H. Dan Ki Joo melihat sepatu yang sama persis seperti itu di apartemen Hyeon Joo. Apartemen Hyeon Joo juga sangat berantakan seolah penghuninya kabur dengan terburu-buru.


Flashback

Saat bertemu dengan Hyeon Joo, Hyeon Joo langsung mengakui kalau dia membunuh Hoon. Alasannya karena Hoon adalah stalker. Dia sudah melaporkan Hoon beberapa kali ke kantor polisi untuk meminta bantuan, tetapi di abaikan. Hyeon Joo sangat ketakutan karena dia terus menemukan barang-barang yang bukan miliknya di dalam apartemennya. Tetapi, para polisi malah bilang dia mengada-ada.

Saat pertama kali Hyeon Joo merasa diikuti adalah saat dia menemukan sepatu pria di dalam rumahnya. Sepatu itu mempunyai inisial H.H dan di dalamnya ada pesan yang menyuruhnya meletakkan sepatu itu di dalam rumah. Hyeon Joo yang ketakutan, langsung membuang sepatu itu. Namun, keesokan harinya, dia mendapat paket yang diletak di depan rumah. Isi paket itu adalah beberapa pasang sepatu yang sama persis dengan yang di buangnya.


Karena sudah tidak tahan terus diikuti dan tidak dipercayai, kemudian di putuskan oleh pacar, Hyeon Joo mencoba bunuh diri. Dan itu sama persis dengan kejadian di awal episode ini. Dia menelpon konselornya, Hoon, untuk berterimakasih dan mengucapkan perpisahan. Hoon kemudian datang untuk mencegahnya bunuh diri. Setelah di tolong oleh Hoon, Hyeon Joo melihat sepatu yang dikenakan oleh Hoon sama persis dengan sepatu yang dikirimkan oleh stalker-nya. Dia langsung sadar kalau Hoon adalah pelakunya.

Panik dan ketakutan, Hyeon Joo mendorong Hoon dan melarangnya untuk mendekat. Hyeon Joo tidak berniat membunuhnya, hanya saja, dia ketakutan.

End


Ki Joo mengingatkan ucapan Hoon yang bilang ingin Hyeon Joo bahagia. Maka, menghilanglah. Ini kesempatan terakhir yang dia berikan. Ambil fotonya.

Jawaban Hoon? Dia menolak. Dia mulai menunjukkan sifat aslinya. Ki Joo tidak peduli dan mulai mengambil foto Hoon. Namun, di jepretan kedua, Hoon tiba-tiba menghilang. Hoon mulai berubah menjadi roh jahat dan menyerang Ki Joo.  Untunglah Nam Goo dan Sung Ho kembali saat itu. Nam Goo berusaha menolong, tetapi Hoon yang menjadi roh jahat sangat kuat dan berhasil kabur.


Sung Ho benar-benar nggak menyangka kalau Hoon ternyata berbohong. Dia menyesal. Dan mereka juga harus bergegas sebelum gerbang kematian tertutup dan Hoon membahayakan orang lain. Ki Joo yang khawatir mencoba menelpon Bom untuk memberitahu yang terjadi.



Ah, sayang Ki Joo terlambat. Hoon sudah menemukan Bom terlebih dahulu dan kini merasukinya. Dengan tubuh Bom yang sudah dirasuki, dia pergi ke atap jembatan. Dia menyuruh Ki Joo memberitahu dimana Hyeon Joo, jika dia ingin menyelamatkan Boom?

 

Post a Comment

Previous Post Next Post