Sinopsis Drama Korea : Lovely Runner Episode 14

 



Sol menekan jam tangan yang ada di tangan Sun Jae dengan harapan bahwa dia bisa mengubah masa lalu sekali lagi. Kali ini, tujuannya adalah agar mereka tidak pernah bertemu. Dan keajaiban terjadi. Saat dia menekan jam tangan tersebut, jiwanya kembali ke masa SMA. Namun, kali ini, dia kembali ke hari sebelum dia dan Sun Jae bertemu. Berbeda dengan sebelumnya, dia tidak pergi mencari Sun Jae.


Sun Jae yang baru saja pulang, melihat ada paket yang salah antar ke rumahnya. Dia pergi ke rumah seberang untuk mengantarkan paket itu. Saat dia melihat ke samping, dia hanya melihat payung kuning yang berbelok. Itu adalah Sol. Sol yang kembali ke masa lalu, memutuskan untuk tidak bertemu Sun Jae dari awal, agar Sun Jae tidak jatuh cinta kepadanya. Sun Jae mengembalikan paket itu ke depan pintu rumah Sol dan berlari ke rumah. Dia tidak bertemu Sol.




Waktu terus berlalu. Dan selama waktu itu, Sol tidak pernah membiarkan Sun Jae berpas-pasan dengannya. Tidak terasa, Sol sudah harus pindah rumah. Dia pindah saat Sun Jae sedang stress karena tidak bisa lagi berenang. Sun Jae juga hanya sebatas tau bahwa tetangga depan rumahnya telah pindah.



Dan waktu terus berlalu. Kita bisa melihat, semua kenangan Sol dan Sun Jae menghilang. Semua kenangan indah dan menyakitkan itu hanya ada di ingatan Sol, seorang.



Dan berkat pilihan yang Sol buat, Sun Jae tetap hidup hingga masa depan dan menjadi aktor terkenal. Hari ini, dia akan menjadi pembawa acara penghargaan film White Dragon. Pihak penyelenggara memberikan amplop merah kepada Sun Jae yang berisi nama pemenang dan memintanya untuk tidak melihat isinya hingga di atas panggung.

Saat selesai bicara dengan pihak penyelenggara, Sun Jae tidak sengaja melihat Sol yang mencuri dompet. Makanya, dia mengikuti Sol. Mereka bertabrakan. Amplop merah yang sama-sama mereka pegang, jatuh. Sol sangat terkejut melihat Sun Jae ada di hadapannya. Tentu saja, Sun Jae tidak mengenalnya sama sekali dan mengiranya pencuri.



Sol hanya menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan menangis. Sun Jae jelas bingung, kenapa Sol menangis padahal dia tidak membuatnya menangis. Sol juga hanya diam. Sun Jae mengira kalau Sol sengaja demikian agar di lepaskan. Makanya, dia ingin melaporkan Sol ke polisi. Sol tetap diam. Tetapi, dia bergegas mengambil amplopnya yang jatuh dan kabur. Sun Jae juga tidak sempat mengejar karena kru sudah menyuruhnya untuk segera bersiap ke ruang tunggu. Sun Jae akhirnya membiarkan Sol pergi. Dia memungut amplopnya dan dompet dir. Lee yang ditinggalkan Sol. Dia meminta bantuan kru untuk mengembalikan dompet itu ke dir. Lee.


Sol lagi stress karena sudah bertahun-tahun dia berusaha menghindari Sun Jae, kenapa malah tetap bertemu seperti ini. Lagi galau memikirkan itu, dia malah melihat penguntit Sun Jae dulu (di timeline kedua).

--



Sol baru saja tiba di rumah. Di ruang tamu, keluarganya sedang menonton acara penghargaan yang di bawakan Sun Jae. Dan ternyata, amplop Sun Jae dengan Sol, tertukar! Sun Jae masih belum tahu itu, membacakan nama pemenang penghargaan : “Bijaksana, Cerdas dan Di Atas Segalanya.” Wkwkwkw, itu kalimat pembuka surat Sol!!



Dalam sekejap, klip itu menjadi viral dan menjadi bahan olok-olokan netizen. Bukan hanya netizen, tetapi juga Dong Seok (manager Sun Jae) dan In Hyuk. Mereka tidak habis pikir, bisa-bisanya Sun Jae tidak sadar kalau ada yang aneh dengan surat yang dibacakannya. Sun Jae menjawab dengan kesal kalau saat di atas panggung, sulit berpikir ada yang aneh apalagi saat siaran langsung. In Hyuk yang membaca isi surat Sol, langsung tau kalau surat itu pasti di tulis dalam keadaan mabuk. Dong Seok juga kasihan dan menyuruh Sun Jae untuk tidak menuntut Sol yang hanya seorang pekerja kantoran.


Meski kesal, Sun Jae tetap baik. Dia tidak ada rencana menjelaskan ke media soal yang terjadi. Dia akan membiarkannya hingga berita viralnya mereda sendiri. Harapannya sekarang adalah tidak pernah bertemu lagi dengan Sol.

--


Dir. Lee mengadakan rapat untuk membahas siapa aktor yang bisa untuk menggantikan Park Do Jun. Di tengah rapat, Sol tidak fokus karena sibuk membaca artikel tentang Sun Jae. Sementara Hyun Joo sibuk membaca chat dari guru anaknya yang melapor kalau anaknya muntah tetapi Geum tidak bisa di hubungi. Dan dir. Lee ternyata malah menangkap basah Hyun Joo. Karena panik, Hyun Joo jadi asal menyebut nama aktor dan yang terpikirkan adalah nama Ryu Sun Jae.


Dir. Lee merasa itu nggak masuk akal. Mana mungkin Sun Jae mau menggantikan Park Do Jun. Tetapi, salah seorang malah menyarankan agar mereka mencobanya saja. Sol tentu menentang, eh Hyun Joo malah mendukung. Akhirnya, dir. Lee mau mencoba untuk menawarkan naskah “Aku Ingin Ciuman” ke Sun Jae. Dan yang bertugas mengirimkan adalah Hyun Joo. Btw, Sol juga sudah mengirimkan naskah revisinya ke tim terkait.


Hyun Joo sangat sibuk karena di telepon guru anaknya. Karena sibuk mengangkat telepon, Hyun Joo jadi salah melampirkan naskah yang dikirimkan ke Sun Jae. Harusnya, dia mengirimkan naskah “Aku Ingin Ciuman”, tetapi yang terkirim malah naskah “Run” yang dibuat oleh Sol.



Sun Jae sudah menerima naskahnya dan sedang membacanya. Garis besar ‘Run’ menceritakan tentang kisah seorang pria yang menemui akhir tragis dan wanita yang kembali ke 15 tahun lalu untuk menyelamatkannya. Film romantis fantasi dimana mereka bertemu lagi dan didukung takdir, jatuh cinta saat mereka berpergian di antara masa lalu dan masa kini.

Isi dari naskah itu adalah kisah nyata perjalanan hidup Sol dari sebelum dia memutar waktu hingga pilihan terakhirnya : menghapus dirinya di dalam kehidupan pria yang dicintainya.


Kehilangan semua kenangan tentangnya, pria itu menjalani hidupnya. Melihat pria yang bersinar dari jauh, wanita itu berpikir bahwa keadaan sudah pada tempatnya dan mereka tidak ditakdirkan untuk bertemu dari awal. Lagu yang hanya ada di dalam ingatan wanita, ‘Sonaki’ (Sudden Shower) bermain dengan tenang.”


Saat membaca naskah itu, entah kenapa Sun Jae menangis. Dia juga tidak mengerti kenapa. Hanya saja, naskah itu begitu menyentuh hati Sun Jae. Makanya, dia ingin menerima peran untuk naskah Run.

--



Besok harinya,

Dir. Lee mambawa Sol ke restoran mewah. Dia tidak memberitahu tujuannya. Saat sudah sampai dan menunggu Sun Jae, dia baru bilang kalau Sun Jae menerima untuk berperan di naskah yang Sun Jae buat. Sun Jae juga baru tiba dan baru tau kalau Sol adalah penulisnya. Makanya, dia memutuskan menolak film tersebut.


Baru juga mau bilang menolak film, eh, malah udah keduluan sama Sol. Wah, Sun Jae shock, dong. Harga dirinya terluka. Apalagi Sol bilang kalau Sun Jae berbeda dengan pemeran utama yang di bayangkannya. WKWKWKW. Udah gitu, Sol menyuruh Sun Jae menolak semua proposal atas namanya. Intinya, dia tidak ingin berhubungan dengan Sun Jae.


Ahh, padahal Sol juga sadar bahwa kata-katanya pasti menyakiti Sun Jae. Namun, dia tidak punya pilihan lain agar Sun Jae tidak lagi berhubungan dengannya.


Untuk memperburuk suasana hati Sun Jae, Dong Seok malah berkomentar bahwa Sun Jae di tolak mungkin karena film itu tidak sesuai dengan Sun Jae. Film itu kan temanya romantis, tapi Sun Jae belum pernah pacaran. HAHAHAHA. Sun Jae nggak terima dan menekankan kalau dia yang menolak bermain film. Yah, tapi tetap saja yang terlihat adalah Sol yang menolak Sun Jae.


Karena harga diri, Sun Jae pergi menemui Sol lagi untuk membujuknya menerimanya. Agar Sol mau bicara, dia menggunakan ancaman : surat pengunduran diri Sol. Sun Jae menyuruh Sol memberitahu alasannya kenapa dia menolaknya untuk bermain dalam filmnya. Memang siapa yang dia pertimbangkan untuk menjadi pemeran prianya? Pertanyaan itu begitu mendadak, jadi Sol asal menjawab saja. Dia mempertimbangkan aktor Seong Jae Gyeong. Sun Jae semakin kesal karena aktor Seong Jae Gyeong sudah berumur 50 tahun, jadi mana mungkin bisa memerankan karakter anak muda dan murid SMA. Sol tetap saja ngotot dengan berbagai alasan tidak masuk akal seperti mereka bisa pakai teknologi grafis komputer.


Sun Jae masih belum puas. Sol kembali beralasan kalau dia butuh citra yang baru dan menurutnya, Sun Jae kurang ‘segar’. Dan alasan lainnya adalah dia tidak boleh dekat dengan pria yang lahir pada tahun Kuda. Dan Sun Jae lahir di tahun Kuda. WKWKWKWK.

Setelah mengadakan semua alasan tidak masuk akal itu, Sol pulang dengan menangis.



Sun Jae bermimpi. Dia memimpikan saat berenang di sungai untuk menyelamatkan seseorang. Dalam mimpinya, dia tidak melihat sosok yang diselamatkannya. Dan saat bangun, kepalanya juga terasa sakit.


In Hyuk datang mengunjungi Sun Jae. Setelah mendengar cerita penolakan Sol, In Hyuk menyimpulkan bahwa Sol pasti membenci Sun Jae secara keseluruhan. Buktinya, Seong Jae Gyeong lahir di Tahun Kuda. Sun Jae tertawa kesal karena sadar bahwa Sol hanya membuat alasan tidak masuk akal.




Sol lagi sibuk bekerja, tetapi malah mendapat telepon dari Sun Jae. Saking kagetnya, dia langsung memutuskan telepon. Terpaksa, Sun Jae memerintahkan Dong Seok yang menelpon dan menjadi perantara antara dirinya dan Sol. Intinya, Sun Jae menawarkan berbagai kesepakatan agar Sol mau menerimanya memainkan peran utama pria di film Run. Dia menawarkan investasi, tampil secara gratis hingga mengatur schedule dan hanya fokus pada film tersebu.


Btw, masih ingat dengan pengutit Sun Jae? Saat kabur dari kejaran satpam, dia bertemu dengan Kim Young Soo.




Kembali ke Sol. Nenek menghilang saat Bok Soon membawanya jalan-jalan keluar sembari membuang sampah. Sol dan Geum langsung berpencar untuk mencarinya. Nenek yang sudah pikun, entah gimana caranya, malah berada di restoran galbi Geun Deok. Dan lebih anehnya, nenek mengenal Geun Deok sebagai tetangga depan rumah, dulu. Geun Deok ternyata ingat padanya dan menemaninya mengobrol. Tentu saja, dia sibuk memamerkan kesuksesan putranya.


Umur panjang, yang dibicarakan datang untuk berkunjung. Sun Jae diperkenalkan ke nenek sebagai tetangga depan rumah mereka dulu. Saat melihat Sun Jae, pikun nenek kambuh dan memanggil Sun Jae sebagai suaminya. Saat lagi bicara itulah, nenek mennjatuhkan fotonya bersama Sol. Di belakang foto itu ada alamat rumahnya dan nomor telepon yang bisa dihubungi.


Sol lagi di kantor polisi bersama Tae Sung untuk memeriksa CCTV setelah melaporkan nenek hilang. Untunglan, Bok Soon menelepon dan memberitau bahwa nenek sudah ketemu dan dalam perjalanan di antar pulang. Tae Sung langsung menawarkan tumpangan untuk Sol.  




Yang mengantar pulang nenek adalah Sun Jae. Sol sempat salah paham mengira Sun Jae sampai mencari alamat rumahnya hanya untuk membujuknya menerimanya dalam film. Makanya, dia sangat malu karena sudah salah padam ke Sun Jae yang mengantarkan nenek. Sebagai tanda terimakasih, Bok Soon menyuruh Sol untuk membelikan minuman ke Sun Jae. Ya udah, Sol membawa Sun Jae ke minimarket dan membelikannya minuman. Segelas teh.





Eh, dasar Sun Jae, dia malah memanfaatkan moment untuk mempromosikan diri sendiri. Saat ada anak-anak SMA yang menatapnya, Sun Jae udah pede mengira mereka hendak minta tanda tangannya. Eh, ternyata anak-anak itu malah mau minta tolong padanya untuk membelikan rokok. HAHHAHAHAHA. Sun Jae yang malu langsung mengomeli mereka untuk tidak merokok. Hal ini membuat Sol tertawa keras. Dan melihat wajah Sol yang tertawa, membuat Sun Jae terpesona. Dia jatuh cinta pada Sol, tanpa sadar.


Saat mengantar Sol pulang, dia memberitahu kalau mereka pernah tetanggaan. Itu kata ayahnya. Apa dulu dia pernah melihatnya?

“Tidak pernah,” bohong Sol.

Sun Jae merasa kalau pertemuan mereka adalah takdir. Tapi, Sol menentang dan bilang bahwa ini adalah kebetulan. Dan saat Sun Jae kembali membahas diri, Sol memintanya untuk menolak.


Saat masuk ke rumah, Bok Soon mengajaknya membahas Sun Jae. Dia baru teringat kalau pria yang mengantar nenek pulang adalah aktor Ryu Sun Jae! Saat hanya berdua dengan nenek, Sol menasehati nenek untuk tidak ke restoran Galbi itu lagi.


“Tapi, itu hal baik, kan? Kamu merindukannya,” ujar Nenek, tersenyum. Sol sampai terkejut dengan ucapan neneknya tersebut.

--



Tae Sung ternyata sedang menangani kasus Kim Young Soo. Masih ingat dengan penguntit Sun Jae yang ketemu Young Soo? Ternyata dia hampir di culik dan berhasil kabur dengan bantuan orang lain yang lewat. Dan ini bukan pertama kalinya ada kasus penculikan. Jadi, pelakunya di duga orang yang sama. Berdasarkan informasi dari korban, mereka berhasil membuat sketsa wajah Young Soo.

--


Hyun Joo lagi merajuk ke Geum. Dan dia makin kesal saat menemukan tiket lotere yang di beli Geum.


Sementara itu, Sol membuat keputusan ekstrem. Dia akan menyerahkan naskah filmnya ke perusahaan. Namun, jika dir. Lee tetap mau menerima Sun Jae dalam film, dia akan mengundurkan diri. Dir. Lee tentu kaget dengan keputusannya.



Hyun Joo juga kaget dan berusaha menghentikannya. Eh, tetapi Sol malah emosi dan menyalahkannya karena sudah salah mengirim naskahnya. Jika dia tidak salah, hal seperti ini tidak akan terjadi!! Saat melihat Sol menangis, Hyun Joo sadar ada sesuatu terjadi. Namum, Sol tidak mau menjelaskan dan pergi begitu saja.


Sun Jae kembali membaca naskah Run. Sekarang, dia sedang membaca lirik lagu Sonaki. Hm, tampaknya, dia merasa tidak asing. Dong Seok tiba-tiba saja memberitau kalau Sol tidak akan terlibat dalam film tersebut. Dong Seok jadi penasaran, emang filmnya tentang apa hingga Sun Jae begitu tertarik untuk mendapatkan peran? Sun Jae menjelaskan kalau ini tentang wanita yang kembali ke masa 15 tahun lalu untuk menyelamatkan pria yang dicintainya. Hm, padahal tidak ada yang istimewa dengan ceritanya, tetapi entah kenapa Sun Jae sangat tertarik.


Hyun Joo lagi pusing memikirkan sikap Sol yang aneh. Eh, pas dia iseng memeriksa tiket lotere yang di beli oleh Geum, eh, ternyata malah menang hadiah utama. 10 juta dollar. Daebak!


Sol tidak langsung pulang ke rumah, melainkan pergi ke taman bermain. Berada di taman tersebut, malah membuatnya semakin sedih karena teringat semua kenangannya dengan Sun Jae di masa lalu yang telah menghilang. Sol tidak melakukan apapun selama di sana. Dia hanya terus duduk diam hingga malam. Saat tersadar sudah terlalu lama dan hendak pulang, matanya tertuju pada bianglala.


Takdir sepertinya ingin mempermainkan perjuangan Sol dalam mengubah masa depan. Padahal Sol sudah menahan diri selama ini dan menyembunyikan rasa sakitnya tidak bisa bertemu dengan Sun Jae, namun, saat ini, mereka terus dipertemukan oleh takdir. Seperti hari ini, siapa sangka kalau Sun Jae ada jadwal syuting iklan di taman bermain tersebut. Dan tiba-tiba saja syutingnya di batalkan. Saat dia mau pulang, tidak sengaja dia melihat Sol masuk ke dalam salah satu bilik bianglala. Sebelum pintu di tutup, dia langsung masuk.


Bianglala sudah berputar, jadi tidak mungkin turun sekarang. Terpaksa, mau tidak mau, Sol harus menghabiskan satu putaran dengan Sun Jae. Sol terlihat kesal karena terus bertemu dengan Sun Jae. Sementara Sun Jae terlihat senang bertemu dengannya. Meskipun Sol memilih untuk diam, Sun Jae tetap mengajaknya bicara. Kali ini, dia membahas ending naskah film ‘Run.’


“Akhir filmnya. Apa pria itu terjebak dalam hidup tanpa kenangan tentang wanita yang dia cintai?”

“Ya.”

“itu akhir yang menyedihkan.”

“Itu akhir yang bahagia bagi wanita itu. Dia menyelamatkan pria itu.”

“Tapi dia kehilangan cinta,” ujar Sun Jae. “Bisakah dia tetap bahagia setelah kehilangan cinta? Lihat, itu akhir yang menyedihkan. Aku tidak suka akhirnya.”

Mendengar komentar Sun Jae, emosi Sol tersulut. Apa yang dikatakan Sun Jae tidak salah karena Sol tidak sepenuhnya bahagia setelah membuat Sun Jae melupakannya. Namun, dia juga tahu bahwa ini adalah cara terbaik untuk membuat Sun Jae terus hidup. Sol juga tidak mengerti kenapa Sun Jae begitu ngotot mau bermain di film Run.


Sun Jae juga tidak begitu mengerti alasannya. Hanya saja, setelah membaca naskah Run, dia mengalami hal aneh. Dia tiba-tiba saja menangis dan memimpikan hal yang seolah-olah dia pernah mengalaminya. Dan taman bermain ini juga terasa tidak asing.

Ternyata, sebelum menaiki bianglala, Sun Jae seolah melihat dirinya di masa muda, berlarian di taman bermain dengan wajah terseyum menuju bianglala. Makanya, dia melihat Sol.

Mendengar jawaban Sun Jae, Sol menjadi takut.


“Kamu bisa mati. Bagaimana jika aku memberitahumu, terlibat denganku bisa membunuhmu? Kamu masih mau melakukannya?”


“Haruskah aku bersiap mati untuk terlibat denganmu?”

“Bagaimana jika begitu?”


Tepat saat itu, bianglala berguncang. Sun Jae sigap menahan tubuh Sol agar tidak jatuh. Saat itulah, Sol melihat kalung yang dikenakan Sun Jae. Kalung dengan inisial huruf S. Kalung yang dulu di hadiahkan Sun Jae padanya. Hal ini begitu mengejutkan hingga membuat Sol tidak bisa menahan air matanya.


Pada saat itu, sesuatu terlintas di benakku. Bahwa takdir kita hanya berputar-putar seperti kincir ria/bianglala ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post