Sol
menekan jam tangan yang ada di tangan Sun Jae dengan harapan bahwa dia bisa
mengubah masa lalu sekali lagi. Kali ini, tujuannya adalah agar mereka tidak
pernah bertemu. Dan keajaiban terjadi. Saat dia menekan jam tangan tersebut,
jiwanya kembali ke masa SMA. Namun, kali ini, dia kembali ke hari sebelum dia
dan Sun Jae bertemu. Berbeda dengan sebelumnya, dia tidak pergi mencari Sun
Jae.
Sun
Jae yang baru saja pulang, melihat ada paket yang salah antar ke rumahnya. Dia
pergi ke rumah seberang untuk mengantarkan paket itu. Saat dia melihat ke
samping, dia hanya melihat payung kuning yang berbelok. Itu adalah Sol. Sol
yang kembali ke masa lalu, memutuskan untuk tidak bertemu Sun Jae dari awal,
agar Sun Jae tidak jatuh cinta kepadanya. Sun Jae mengembalikan paket itu ke
depan pintu rumah Sol dan berlari ke rumah. Dia tidak bertemu Sol.
Waktu
terus berlalu. Dan selama waktu itu, Sol tidak pernah membiarkan Sun Jae
berpas-pasan dengannya. Tidak terasa, Sol sudah harus pindah rumah. Dia pindah
saat Sun Jae sedang stress karena tidak bisa lagi berenang. Sun Jae juga hanya
sebatas tau bahwa tetangga depan rumahnya telah pindah.
Dan
waktu terus berlalu. Kita bisa melihat, semua kenangan Sol dan Sun Jae
menghilang. Semua kenangan indah dan menyakitkan itu hanya ada di ingatan Sol,
seorang.
Dan
berkat pilihan yang Sol buat, Sun Jae tetap hidup hingga masa depan dan menjadi
aktor terkenal. Hari ini, dia akan menjadi pembawa acara penghargaan film White
Dragon. Pihak penyelenggara memberikan amplop merah kepada Sun Jae yang berisi
nama pemenang dan memintanya untuk tidak melihat isinya hingga di atas
panggung.
Saat
selesai bicara dengan pihak penyelenggara, Sun Jae tidak sengaja melihat Sol
yang mencuri dompet. Makanya, dia mengikuti Sol. Mereka bertabrakan. Amplop
merah yang sama-sama mereka pegang, jatuh. Sol sangat terkejut melihat Sun Jae
ada di hadapannya. Tentu saja, Sun Jae tidak mengenalnya sama sekali dan
mengiranya pencuri.
Sol
hanya menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan menangis. Sun Jae jelas bingung,
kenapa Sol menangis padahal dia tidak membuatnya menangis. Sol juga hanya diam.
Sun Jae mengira kalau Sol sengaja demikian agar di lepaskan. Makanya, dia ingin
melaporkan Sol ke polisi. Sol tetap diam. Tetapi, dia bergegas mengambil
amplopnya yang jatuh dan kabur. Sun Jae juga tidak sempat mengejar karena kru
sudah menyuruhnya untuk segera bersiap ke ruang tunggu. Sun Jae akhirnya
membiarkan Sol pergi. Dia memungut amplopnya dan dompet dir. Lee yang
ditinggalkan Sol. Dia meminta bantuan kru untuk mengembalikan dompet itu ke
dir. Lee.
Sol
lagi stress karena sudah bertahun-tahun dia berusaha menghindari Sun Jae,
kenapa malah tetap bertemu seperti ini. Lagi galau memikirkan itu, dia malah
melihat penguntit Sun Jae dulu (di timeline kedua).
--
Sol
baru saja tiba di rumah. Di ruang tamu, keluarganya sedang menonton acara
penghargaan yang di bawakan Sun Jae. Dan ternyata, amplop Sun Jae dengan Sol,
tertukar! Sun Jae masih belum tahu itu, membacakan nama pemenang penghargaan :
“Bijaksana, Cerdas dan Di Atas Segalanya.” Wkwkwkw, itu kalimat pembuka surat
Sol!!
Dalam
sekejap, klip itu menjadi viral dan menjadi bahan olok-olokan netizen. Bukan
hanya netizen, tetapi juga Dong Seok (manager Sun Jae) dan In Hyuk. Mereka
tidak habis pikir, bisa-bisanya Sun Jae tidak sadar kalau ada yang aneh dengan
surat yang dibacakannya. Sun Jae menjawab dengan kesal kalau saat di atas
panggung, sulit berpikir ada yang aneh apalagi saat siaran langsung. In Hyuk
yang membaca isi surat Sol, langsung tau kalau surat itu pasti di tulis dalam
keadaan mabuk. Dong Seok juga kasihan dan menyuruh Sun Jae untuk tidak menuntut
Sol yang hanya seorang pekerja kantoran.
Meski
kesal, Sun Jae tetap baik. Dia tidak ada rencana menjelaskan ke media soal yang
terjadi. Dia akan membiarkannya hingga berita viralnya mereda sendiri.
Harapannya sekarang adalah tidak pernah bertemu lagi dengan Sol.
--
Dir.
Lee mengadakan rapat untuk membahas siapa aktor yang bisa untuk menggantikan
Park Do Jun. Di tengah rapat, Sol tidak fokus karena sibuk membaca artikel
tentang Sun Jae. Sementara Hyun Joo sibuk membaca chat dari guru anaknya yang
melapor kalau anaknya muntah tetapi Geum tidak bisa di hubungi. Dan dir. Lee
ternyata malah menangkap basah Hyun Joo. Karena panik, Hyun Joo jadi asal
menyebut nama aktor dan yang terpikirkan adalah nama Ryu Sun Jae.
Dir.
Lee merasa itu nggak masuk akal. Mana mungkin Sun Jae mau menggantikan Park Do
Jun. Tetapi, salah seorang malah menyarankan agar mereka mencobanya saja. Sol
tentu menentang, eh Hyun Joo malah mendukung. Akhirnya, dir. Lee mau mencoba
untuk menawarkan naskah “Aku Ingin Ciuman” ke Sun Jae. Dan yang bertugas
mengirimkan adalah Hyun Joo. Btw, Sol juga sudah mengirimkan naskah revisinya
ke tim terkait.
Hyun
Joo sangat sibuk karena di telepon guru anaknya. Karena sibuk mengangkat
telepon, Hyun Joo jadi salah melampirkan naskah yang dikirimkan ke Sun Jae.
Harusnya, dia mengirimkan naskah “Aku Ingin Ciuman”, tetapi yang terkirim malah
naskah “Run” yang dibuat oleh Sol.
Sun
Jae sudah menerima naskahnya dan sedang membacanya. Garis besar ‘Run’
menceritakan tentang kisah seorang pria yang menemui akhir tragis dan wanita
yang kembali ke 15 tahun lalu untuk menyelamatkannya. Film romantis fantasi
dimana mereka bertemu lagi dan didukung takdir, jatuh cinta saat mereka
berpergian di antara masa lalu dan masa kini.
Isi
dari naskah itu adalah kisah nyata perjalanan hidup Sol dari sebelum dia
memutar waktu hingga pilihan terakhirnya : menghapus dirinya di dalam kehidupan
pria yang dicintainya.
Kehilangan
semua kenangan tentangnya, pria itu menjalani hidupnya. Melihat pria yang
bersinar dari jauh, wanita itu berpikir bahwa keadaan sudah pada tempatnya dan
mereka tidak ditakdirkan untuk bertemu dari awal. Lagu yang hanya ada di dalam
ingatan wanita, ‘Sonaki’ (Sudden Shower) bermain dengan tenang.”
Saat
membaca naskah itu, entah kenapa Sun Jae menangis. Dia juga tidak mengerti
kenapa. Hanya saja, naskah itu begitu menyentuh hati Sun Jae. Makanya, dia
ingin menerima peran untuk naskah Run.
--
Besok
harinya,
Dir.
Lee mambawa Sol ke restoran mewah. Dia tidak memberitahu tujuannya. Saat sudah
sampai dan menunggu Sun Jae, dia baru bilang kalau Sun Jae menerima untuk
berperan di naskah yang Sun Jae buat. Sun Jae juga baru tiba dan baru tau kalau
Sol adalah penulisnya. Makanya, dia memutuskan menolak film tersebut.
Baru
juga mau bilang menolak film, eh, malah udah keduluan sama Sol. Wah, Sun Jae
shock, dong. Harga dirinya terluka. Apalagi Sol bilang kalau Sun Jae berbeda
dengan pemeran utama yang di bayangkannya. WKWKWKW. Udah gitu, Sol menyuruh Sun
Jae menolak semua proposal atas namanya. Intinya, dia tidak ingin berhubungan
dengan Sun Jae.
Ahh,
padahal Sol juga sadar bahwa kata-katanya pasti menyakiti Sun Jae. Namun, dia
tidak punya pilihan lain agar Sun Jae tidak lagi berhubungan dengannya.
Untuk
memperburuk suasana hati Sun Jae, Dong Seok malah berkomentar bahwa Sun Jae di
tolak mungkin karena film itu tidak sesuai dengan Sun Jae. Film itu kan temanya
romantis, tapi Sun Jae belum pernah pacaran. HAHAHAHA. Sun Jae nggak terima dan
menekankan kalau dia yang menolak bermain film. Yah, tapi tetap saja yang
terlihat adalah Sol yang menolak Sun Jae.
Karena
harga diri, Sun Jae pergi menemui Sol lagi untuk membujuknya menerimanya. Agar
Sol mau bicara, dia menggunakan ancaman : surat pengunduran diri Sol. Sun Jae
menyuruh Sol memberitahu alasannya kenapa dia menolaknya untuk bermain dalam
filmnya. Memang siapa yang dia pertimbangkan untuk menjadi pemeran prianya?
Pertanyaan itu begitu mendadak, jadi Sol asal menjawab saja. Dia
mempertimbangkan aktor Seong Jae Gyeong. Sun Jae semakin kesal karena aktor
Seong Jae Gyeong sudah berumur 50 tahun, jadi mana mungkin bisa memerankan
karakter anak muda dan murid SMA. Sol tetap saja ngotot dengan berbagai alasan
tidak masuk akal seperti mereka bisa pakai teknologi grafis komputer.
Sun
Jae masih belum puas. Sol kembali beralasan kalau dia butuh citra yang baru dan
menurutnya, Sun Jae kurang ‘segar’. Dan alasan lainnya adalah dia tidak boleh
dekat dengan pria yang lahir pada tahun Kuda. Dan Sun Jae lahir di tahun Kuda.
WKWKWKWK.
Setelah
mengadakan semua alasan tidak masuk akal itu, Sol pulang dengan menangis.
Sun
Jae bermimpi. Dia memimpikan saat berenang di sungai untuk menyelamatkan
seseorang. Dalam mimpinya, dia tidak melihat sosok yang diselamatkannya. Dan
saat bangun, kepalanya juga terasa sakit.
In
Hyuk datang mengunjungi Sun Jae. Setelah mendengar cerita penolakan Sol, In
Hyuk menyimpulkan bahwa Sol pasti membenci Sun Jae secara keseluruhan. Buktinya,
Seong Jae Gyeong lahir di Tahun Kuda. Sun Jae tertawa kesal karena sadar bahwa
Sol hanya membuat alasan tidak masuk akal.
Sol
lagi sibuk bekerja, tetapi malah mendapat telepon dari Sun Jae. Saking
kagetnya, dia langsung memutuskan telepon. Terpaksa, Sun Jae memerintahkan Dong
Seok yang menelpon dan menjadi perantara antara dirinya dan Sol. Intinya, Sun
Jae menawarkan berbagai kesepakatan agar Sol mau menerimanya memainkan peran
utama pria di film Run. Dia menawarkan investasi, tampil secara gratis hingga
mengatur schedule dan hanya fokus pada film tersebu.
Btw,
masih ingat dengan pengutit Sun Jae? Saat kabur dari kejaran satpam, dia
bertemu dengan Kim Young Soo.
Kembali
ke Sol. Nenek menghilang saat Bok Soon membawanya jalan-jalan keluar sembari
membuang sampah. Sol dan Geum langsung berpencar untuk mencarinya. Nenek yang
sudah pikun, entah gimana caranya, malah berada di restoran galbi Geun Deok.
Dan lebih anehnya, nenek mengenal Geun Deok sebagai tetangga depan rumah, dulu.
Geun Deok ternyata ingat padanya dan menemaninya mengobrol. Tentu saja, dia
sibuk memamerkan kesuksesan putranya.
Umur
panjang, yang dibicarakan datang untuk berkunjung. Sun Jae diperkenalkan ke
nenek sebagai tetangga depan rumah mereka dulu. Saat melihat Sun Jae, pikun
nenek kambuh dan memanggil Sun Jae sebagai suaminya. Saat lagi bicara itulah,
nenek mennjatuhkan fotonya bersama Sol. Di belakang foto itu ada alamat
rumahnya dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
Sol
lagi di kantor polisi bersama Tae Sung untuk memeriksa CCTV setelah melaporkan
nenek hilang. Untunglan, Bok Soon menelepon dan memberitau bahwa nenek sudah
ketemu dan dalam perjalanan di antar pulang. Tae Sung langsung menawarkan
tumpangan untuk Sol.
Yang
mengantar pulang nenek adalah Sun Jae. Sol sempat salah paham mengira Sun Jae
sampai mencari alamat rumahnya hanya untuk membujuknya menerimanya dalam film.
Makanya, dia sangat malu karena sudah salah padam ke Sun Jae yang mengantarkan
nenek. Sebagai tanda terimakasih, Bok Soon menyuruh Sol untuk membelikan
minuman ke Sun Jae. Ya udah, Sol membawa Sun Jae ke minimarket dan
membelikannya minuman. Segelas teh.
Eh,
dasar Sun Jae, dia malah memanfaatkan moment untuk mempromosikan diri sendiri.
Saat ada anak-anak SMA yang menatapnya, Sun Jae udah pede mengira mereka hendak
minta tanda tangannya. Eh, ternyata anak-anak itu malah mau minta tolong
padanya untuk membelikan rokok. HAHHAHAHAHA. Sun Jae yang malu langsung
mengomeli mereka untuk tidak merokok. Hal ini membuat Sol tertawa keras. Dan
melihat wajah Sol yang tertawa, membuat Sun Jae terpesona. Dia jatuh cinta pada
Sol, tanpa sadar.
Saat
mengantar Sol pulang, dia memberitahu kalau mereka pernah tetanggaan. Itu kata
ayahnya. Apa dulu dia pernah melihatnya?
“Tidak
pernah,” bohong Sol.
Sun
Jae merasa kalau pertemuan mereka adalah takdir. Tapi, Sol menentang dan bilang
bahwa ini adalah kebetulan. Dan saat Sun Jae kembali membahas diri, Sol
memintanya untuk menolak.
Saat
masuk ke rumah, Bok Soon mengajaknya membahas Sun Jae. Dia baru teringat kalau
pria yang mengantar nenek pulang adalah aktor Ryu Sun Jae! Saat hanya berdua
dengan nenek, Sol menasehati nenek untuk tidak ke restoran Galbi itu lagi.
“Tapi,
itu hal baik, kan? Kamu merindukannya,” ujar Nenek, tersenyum. Sol sampai
terkejut dengan ucapan neneknya tersebut.
--
Tae
Sung ternyata sedang menangani kasus Kim Young Soo. Masih ingat dengan
penguntit Sun Jae yang ketemu Young Soo? Ternyata dia hampir di culik dan
berhasil kabur dengan bantuan orang lain yang lewat. Dan ini bukan pertama
kalinya ada kasus penculikan. Jadi, pelakunya di duga orang yang sama. Berdasarkan
informasi dari korban, mereka berhasil membuat sketsa wajah Young Soo.
--
Hyun
Joo lagi merajuk ke Geum. Dan dia makin kesal saat menemukan tiket lotere yang
di beli Geum.
Sementara
itu, Sol membuat keputusan ekstrem. Dia akan menyerahkan naskah filmnya ke
perusahaan. Namun, jika dir. Lee tetap mau menerima Sun Jae dalam film, dia
akan mengundurkan diri. Dir. Lee tentu kaget dengan keputusannya.
Hyun
Joo juga kaget dan berusaha menghentikannya. Eh, tetapi Sol malah emosi dan
menyalahkannya karena sudah salah mengirim naskahnya. Jika dia tidak salah, hal
seperti ini tidak akan terjadi!! Saat melihat Sol menangis, Hyun Joo sadar ada
sesuatu terjadi. Namum, Sol tidak mau menjelaskan dan pergi begitu saja.
Sun
Jae kembali membaca naskah Run. Sekarang, dia sedang membaca lirik lagu Sonaki.
Hm, tampaknya, dia merasa tidak asing. Dong Seok tiba-tiba saja memberitau
kalau Sol tidak akan terlibat dalam film tersebut. Dong Seok jadi penasaran,
emang filmnya tentang apa hingga Sun Jae begitu tertarik untuk mendapatkan
peran? Sun Jae menjelaskan kalau ini tentang wanita yang kembali ke masa 15
tahun lalu untuk menyelamatkan pria yang dicintainya. Hm, padahal tidak ada
yang istimewa dengan ceritanya, tetapi entah kenapa Sun Jae sangat tertarik.
Hyun
Joo lagi pusing memikirkan sikap Sol yang aneh. Eh, pas dia iseng memeriksa
tiket lotere yang di beli oleh Geum, eh, ternyata malah menang hadiah utama. 10
juta dollar. Daebak!
Sol
tidak langsung pulang ke rumah, melainkan pergi ke taman bermain. Berada di
taman tersebut, malah membuatnya semakin sedih karena teringat semua
kenangannya dengan Sun Jae di masa lalu yang telah menghilang. Sol tidak
melakukan apapun selama di sana. Dia hanya terus duduk diam hingga malam. Saat tersadar
sudah terlalu lama dan hendak pulang, matanya tertuju pada bianglala.
Takdir
sepertinya ingin mempermainkan perjuangan Sol dalam mengubah masa depan. Padahal
Sol sudah menahan diri selama ini dan menyembunyikan rasa sakitnya tidak bisa
bertemu dengan Sun Jae, namun, saat ini, mereka terus dipertemukan oleh takdir.
Seperti hari ini, siapa sangka kalau Sun Jae ada jadwal syuting iklan di taman
bermain tersebut. Dan tiba-tiba saja syutingnya di batalkan. Saat dia mau
pulang, tidak sengaja dia melihat Sol masuk ke dalam salah satu bilik
bianglala. Sebelum pintu di tutup, dia langsung masuk.
Bianglala
sudah berputar, jadi tidak mungkin turun sekarang. Terpaksa, mau tidak mau, Sol
harus menghabiskan satu putaran dengan Sun Jae. Sol terlihat kesal karena terus
bertemu dengan Sun Jae. Sementara Sun Jae terlihat senang bertemu dengannya. Meskipun
Sol memilih untuk diam, Sun Jae tetap mengajaknya bicara. Kali ini, dia
membahas ending naskah film ‘Run.’
“Akhir
filmnya. Apa pria itu terjebak dalam hidup tanpa kenangan tentang wanita yang
dia cintai?”
“Ya.”
“itu
akhir yang menyedihkan.”
“Itu
akhir yang bahagia bagi wanita itu. Dia menyelamatkan pria itu.”
“Tapi
dia kehilangan cinta,” ujar Sun Jae. “Bisakah dia tetap bahagia setelah
kehilangan cinta? Lihat, itu akhir yang menyedihkan. Aku tidak suka akhirnya.”
Mendengar
komentar Sun Jae, emosi Sol tersulut. Apa yang dikatakan Sun Jae tidak salah
karena Sol tidak sepenuhnya bahagia setelah membuat Sun Jae melupakannya. Namun,
dia juga tahu bahwa ini adalah cara terbaik untuk membuat Sun Jae terus hidup. Sol
juga tidak mengerti kenapa Sun Jae begitu ngotot mau bermain di film Run.
Sun
Jae juga tidak begitu mengerti alasannya. Hanya saja, setelah membaca naskah
Run, dia mengalami hal aneh. Dia tiba-tiba saja menangis dan memimpikan hal
yang seolah-olah dia pernah mengalaminya. Dan taman bermain ini juga terasa
tidak asing.
Ternyata,
sebelum menaiki bianglala, Sun Jae seolah melihat dirinya di masa muda,
berlarian di taman bermain dengan wajah terseyum menuju bianglala. Makanya, dia
melihat Sol.
Mendengar
jawaban Sun Jae, Sol menjadi takut.
“Kamu
bisa mati. Bagaimana jika aku memberitahumu, terlibat denganku bisa membunuhmu?
Kamu masih mau melakukannya?”
“Haruskah
aku bersiap mati untuk terlibat denganmu?”
“Bagaimana
jika begitu?”
Tepat
saat itu, bianglala berguncang. Sun Jae sigap menahan tubuh Sol agar tidak
jatuh. Saat itulah, Sol melihat kalung yang dikenakan Sun Jae. Kalung dengan
inisial huruf S. Kalung yang dulu di hadiahkan Sun Jae padanya. Hal ini begitu
mengejutkan hingga membuat Sol tidak bisa menahan air matanya.
Pada
saat itu, sesuatu terlintas di benakku. Bahwa takdir kita hanya berputar-putar
seperti kincir ria/bianglala ini.