Im
Sol mendapatkan penglihatan tentang masa depan yang telah berubah. Di
penglihatan yang dilihatnya, dia sedang di kejar-kejar oleh Young Soo hingga
tiba di tepi tebing. Saat dia sudah terpojok, Sun Jae datang menyelamatkannya.
Dan setelah peristiwa itu, tidak pernah ada lagi pernyataan dari Ryu Sun Jae
sebagai saksi, yang artinya, Sun Jae meninggal.
Karena
takut pada masa depan itulah, makanya Sol berusaha menjauhkan Sun Jae darinya,
meskipun harus menyakiti perasaannya. Sol berpura-pura bahwa jiwanya sudah
kembali ke masa depan dan Sol masa kini telah kembali dan melupakan semua
kenangan yang mereka lalui. Cara yang dilakukan Sol itu memang berhasil membuat
Sun Jae membiarkannya sendiri.
Sebelum
kita masuk ke bagian tersedih, mari kita melihat sedikit kebahagiaan yang sudah
dilalui oleh Sol dan Sun Jae.
Beberapa
hari sebelumnya.
Sol
memberikan nomor lotere yang akan menang di masa depan kepada Geum. Dia
menyuruh kakaknya untuk terus mengingat angka-angka tersebut dan jangan pernah
menyerah untuk membeli lotere sampai menang. Itu adalah hadiah yang telah
disiapkan oleh Sol untuk sahabatnya, Hyun Joo dan kakaknya, Geum. Kelak, nomor
lotere itu akan memenangkan hadiah sebesar 10 juta dollar.
Setelah
memberikan hadiah tersebut, Sol pergi kencan dengan Sun Jae untuk merayakan
hari ulang tahunnya. Dia mengajak Sun Jae ke taman bermain. Itu adalah tempat
yang pernah dikunjunginya bersama keluarganya untuk merayakan ulang tahunnya
saat masih kecil, sebelum ayahnya meninggal. Dan taman bermain itu akan terus
ada hingga masa depan. Karenanya, Sunn Jae mengajak Sol untuk bertemu lagi di
taman bermain itu, di masa depan.
Mereka
menghabiskan waktu yang menyenangkan di taman bermain hingga lama. Setelah puas
bermain, saatnya menaiki wahana terakhir, kincir ria/bianglala. Selagi Sol
menunggu antrian, Sun Jae pergi membelikan kue ulang tahun untuknya.
Sebenarnya, Sun Jae juga baru tau kalau ini adalah hari ulang tahun Sol karena
Sol baru memberitahunya saat mereka tiba di taman bermain. Perayaan ulang tahun
dilakukan sederhana di dalam bianglala, tetapi Sol sangat bahagia. Tidak hanya
kue ulang tahun, Sun Jae juga sudah menyiapkan sebuah hadiah. Sebuah kalung
dengan inisial S. Saking bahagianya, Sol menangis.
Saat
sedang memakaikan kalung tersebut, pas sekali bianglala sudah berhenti berputar
dan petugas salah mengira kalau mereka sedang ciuman. Petugas itu tertawa
canggung dan membiarkan mereka untuk berputar sekali lagi secara gratis. Sol
terlihat sangat malu karena kesalahpahaman si petugas, sementara Sun Jae tidak
begitu peduli.
Sol
sangat amat bahagia hari ini. Dia semakin terharu saat Sun Jae malah
berterimakasih padanya karena sudah menempuh perjalanan waktu yang panjang
untuk mendatanginya. Dia ingin bersama Sol. Mendengar semua ucapannya tersebut,
Sol memberitahu bahwa Sun Jae lah yang sudah menyelamatkan nyawanya dan orang
yang membuatnya ingin hidup lagi. Jadi, dia lebih berterimakasih.
Kencan
hari itu di akhiri dengan ciuman Sun Jae dan Sol.
Kembali
ke masa kini.
Det.
Kim mengunjungi rumah Sol. Dia memutuskan untuk memberitahu keluarga Sol
tentang penculikan yang pernah Sol alami tahun lalu dan kemungkinan bahwa
pelaku penculikan tersebut masih mengincar Sol. Dan pelakunya adalah pelaku
yang sama untuk pembunuhan berantai Waduk Juyang. Saat tau itu, Bok Soon
langsung menelpon Sol dan menyuruhnya pulang sekarang. Dia sangat marah,
khawatir dan sedih karena Sol menyembunyikan penculikan yang dialaminya dari
mereka, di saat penculiknya juga masih buron. Dia ingin menjemput Sol sekarang
juga. Sol melarang dan berbohong kalau dia bersama Sun Jae. Selain itu, ayah
teman Sun Jae juga akan mengantarkan mereka ke stasiun besok, jadi jangan
khawatir. Bok Soon sedikit lega saat tau Sun Jae ada dengan Sol dan menasehati
Sol untuk selalu bersama Sun Jae.
Sol
terus saja berbohong kepada semua orang, di saat semua orang begitu peduli dan
mengkhawatirkannya. Padahal, dia sendiri harusnya tau bahwa mereka lah yang dia
butuhkan saat ini. Soalnya, saat dia mencoba meminta perlindungan dari polisi
setempat, polisi menolaknya karena dia tidak memiliki alasan dan bukti kenapa
membutuhkan perlindungan.
Bok
Soon baru saja lega karena Sun Jae ada dengan Sol. Namun, rasa lega itu
langsung hilang saat melihat Sun Jae datang ke rumahnya untuk menanyakan apakah
Sol sudah pulang. Sun Jae ternyata mengira Sol ke kamar mandi kereta dan tidak
tau menahu kalau dia sudah turun dari kereta. Makanya, dia panik karena Sol
tidak ada di kereta. Dan tambah panik saat Bok Soon bilang kalau Sol baru saja
bilang di telepon bersama Sun Jae.
Sun
Jae mulai sadar bahwa Sol sudah berbohong kepadanya. Dia juga sadar bahwa Sol
masih memakai arloji masa depan, yang artinya, dia belum kembali. Pasti sesuatu
akan terjadi, makanya Sol berbohong.
Det.
Kim dan rekannya juga sedang berjaga di TKP yang akan menjadi lokasi penculikan
Sol, berdasarkan informasi Sol sebelumnya. Rekannya merasa mereka hanya
melakukan hal yang sia-sia karena mempercayai ucapan Sol yang entah benar atau
tidak. Baru saja protes, dia malah dapat telepon dari kantor yang melapor bahwa
ada yang melihat Young Soo meninggalkan Seol dan berada di Busan, sekarang.
Tepat saat itu juga, det. Kim dapat telepon dari Sol yang memintanya datang
menemuinya di kampung halaman In Hyuk.
Sun
Jae juga ternyata pergi ke TKP penculikan yang waktu itu dia curi-curi dengar
dari pembicaraan Sol dan det. Kim. Tempat itu kosong. Terus hari ini juga
adalah tanggal 06 Mei. Seingatnya, Sol bilang ke det. Kim bahwa penculikan
keduanya akan terjadi pada tanggal 10 Mei. Masih ada beberapa hari lagi, tetapi
kenapa Sol sudah berbohong? Pas pula dia mendapat telepon dari In Hyuk yang
melapor kalau ayahnya melihat Sol di atas kapal. Dia heran, bukankah harusnya
mereka pulang bersama? Saat memikirkan semua itu, Sun Jae menyadari satu hal.
Masa depan telah berubah dan Sol berusaha menjauhkannya dari bahaya. Tidak
buang waktu, Sun Jae bergegas kembali dengan naik taksi.
Sol
berkeliling di sekitar kedai, dimana dia mendapatkan penglihatan bahwa di sana
dia akan diikuti oleh Young Soo. Kali ini, Sol tidak berusaha untuk menghindari
si penculik, melainkan menghadapinya. Dia benar-benar ingin membuat Young Soo
tertangkap dan tidak bertemu Sun Jae, agar Young Soo tidak pernah mendendam
pada Sun Jae dan mencarinya ketika bebas, kelak. Sol benar-benar nekat. Dan
beruntung baginya karena dia masih memiliki det. Kim yang mau mempercayai semua
ucapannya yang tanpa bukti dan terasa seperti omong kosong. Det. Kim memenuhi
telepon Sol. Dia datang ke tempatnya dan berjaga di belakangnya. Sol sangat
lega karena ada det. Kim sekarang.
Rekan
det. Kim tidak suka dengan pilihannya yang mempercayai Sol. Menurutnya,
harusnya mereka ke Busan berdasarkan laporan yang diterima, bukannya berjaga di
sini untuk Sol. Det. Kim punya pemikiran berbeda. Dia ternyata curiga, kenapa
Young Soo bisa terlihat oleh banyak orang di Busan hingga tertangkap CCTV,
padahal dia harusnya sadar bahwa kini dia adalah buronan dan wajahnya sudah
disiarkan melalui berbagai media. Det. Kim merasa kalau Young Soo sengaja
membuat dirinya terlihat di Busan agar para polisi mencari di tempat yang salah.
Hari
sudah sangat larut. Kedai juga sudah tutup dan Sol sudah harus pergi. Sol
semakin tegang karena sekarang sudah tanggal 07 Mei dan jam 05.00, sama seperti
yang dia lihat di penglihatannya. Harusnya, sekarang waktunya Young Soo muncul.
Berbekal kepercayaan pada det. Kim, Sol mulai berjalan menelusuri rute yang
sama seperti yang dilihatnya dalam penglihatan.
Di
saat yang sama, Sun Jae juga sudah tiba dan mulai berlari untuk mencari Sol di
sekitar desa.
Young
Soo benar-benar ada di sana dan sedang mengintai Sol. Suasana sangat tegang.
Sol juga sangat takut, tetapi tetap berusaha untuk tetap tenang hingga Young
Soo muncul. Semua tampak berjalan lancar. Namun, ada sesuatu tidak terduga!
Sebelum
Young Soo sempat mendekati Sol, sudah ada polisi yang mendekati Sol duluan.
Polisi itu ternyata mencari Sol karena mendapatkan telepon. Young Soo yang
sadar kalau dia bakalan tertangkap jika melakukan aksinya bergegas pergi.
Namun, di tengah jalan, dia malah bertabrakan dengan Sun Jae yang sedang
mencari Sol. Sun Jae mengenali wajahnya yang sudah di sebar melalui media. Begitu
sadar, kejar-kejaran mulai terjadi.
Polisi
yang menemukan Sol, menjelaskan ke detektif Kim kalau dia menerima telepon
bahwa ada seorang gadis muda memakai pakaian warna merah muda yang sedang dalam
bahaya. Makanya, dia mencari gadis itu yang ternyat adalah Sol. Mendengar
penjelasan polisi, Sol langsung panik, menyadari kalau si penelepon adalah Sun
Jae. Dia langsung berlari ke puncak tebing, seperti yang dilihatnya di
penglihatan. Di dalam hatinya, dia terus berdoa semoga apa yang ditakutkan
tidak terjadi. Det. Kim juga berlari mengejarnya.
Di
ujung tebing yang mengarah ke laut, Sol melihat apa yang ditakutkannya. Sun Jae
sedang bertarung melawan Young Soo yang menusuk perutnya dengan pisau. Sun Jae
berusaha keras menahan Young Soo agar tidak kabur. Dan saat melihat Sol yang
dibelakangnya diikuti oleh det. Kim, wajah Sun Jae terlihat lega. Kekuatan Sun
Jae habis. Young Soo menarik pisaunya. Det. Kim dan rekannya menangkap Young
Soo.
“Ada
pilihan yang kamu buat meskipun kamu tau konsekuensinya. Karena kamu
menyukainya.”
“Aku
menyukaimu. Aku menyukaimu, Sun Jae.”
“Aku
mencintaimu. Sol.”
Tenaga
Sun Jae benar-benar habis. Dia tersenyum pada Sol karena berhasil
menyelamatkannya. Tepat di depan matanya, Sol melihat tubuh Sun Jae yang
terluka, jatuh dari tebing ke laut karena telah kehabisan tenaga.
Di
dalam laut yang dingin, Sun Jae memimpikan saat-saat bahagianya bersama Sol.
Dan
kini, Sol hanya bisa menangis penuh rasa penyesalan, karena lagi dan lagi, dia
gagal untuk menyelamatkan Sun Jae.
Waktu
terus berlalu semenjak peristiwa tersebut…
Hyun
Joo dan Geum sudah menikah. Mereka punya 2 anak dan tinggal bersama dengan Bok
Soon, nenek dan Sol. In Hyuk sudah menjadi penyanyi. Tidak ada lagi band
Eclipse. Sol bekerja di perusahaan produksi film sama dengan Hyun Joo. Yup,
Hyun Joo tidak hanya menjadi IRT, tetapi wanita pekerja.
Perusahaan
tempat Sol bekerja sekarang ini sedang memproduksi film berjudul ‘Aku Ingin
Ciuman.’ Sol di tunjuk oleh direktur, Lee Kyung Ja, untuk pergi membujuk
pemeran utama film tersebut, Park Do Jun, agar mau melakukan adegan ciuman.
Sutradara sudah sangat kesal karena Do Jun membuat permintaan tidak masuk akal
seperti itu. Dan mereka juga tidak bisa menggantikan pemeran utamanya karena
investor film mau berinvestasi karena Do Jun yang jadi pemeran utamanya.
Dengan
menahan rasa kesal harus menghadapi aktor keras kepala seperti Do Jun, Sol
tetap saja datang menemuinya dan memberikan berbagai pujian. Sol sangat sabar
mencoba membujuk Do Jun untuk mau melakukan adegan ciuman. Di dalam hatinya,
Sol benar-benar kesal karena tidak hanya menolak adegan ciuman, Do Jun juga
minum wiski padahal mereka ada di set syuting. Udah gitu, alasan sebenarnya
menolak adegan ciuman karena pacarnya melarang.
Seolah
Sol kasat mata, Do Jun malah pergi begitu saja. Do Jun berani bersikap
semena-mena karena dia tau bahwa film ini mendapat investor berkat dirinya. Sol
tidak bisa menahan diri lagi saat Do Jun malah mengendarai mobil bersama
pacarnya dalam keadaan mabuk. Makanya, dia menghentikan Do Jun pergi dengan
menabrakan mobilnya. Setelahnya, dia menarik Do Jun keluar dan menjewer
telinganya dengan keras dan memarahinya habis-habisan.
Endingnya?
Sol
berakhir di penjara bersama pengacara Do Jun. Dia di tuntut untuk meminta maaf
karena sudah menyakiti Do Jun, Sol tidak terima dan mau menjelaskan situasi
sebenarnya, tetapi dir. Lee malah menelepon dan memerintahkannya untuk minta
maaf agar keadaan tidak memburuk. Dir. Lee menyuruh demikian karena mendengar
bahwa Do Jun bersama wanita dan takut kalau hal ini akan menjadi skandal dan
membuat film di batalkan. Yah, terpaksa deh Sol menulis surat permintaan maaf.
Udah
sial, dia malah harus meladeni keusilan Tae Sung. Tae Sung bekerja sebagai
polisi sekarang. Dan dasar aneh, dia malah nongkrong di dalam penjara hanya
karena alasan bahwa di sana lebih nyaman daripada ruang jaga. Wkwkwk.
Hubungan
Sol dan Tae Sung terlihat sangat akrab. Setelah mendengar penjelasan Sol, Tae
Sung jadi kesal, kenapa Sol yang minta maaf padahal melakukan hal benar. Sol
juga kesal tapi bos-nya menyuruhnya minta maaf. Dia bersedia melakukannya
karena takut di pecat. Untuk meluapkan kekesalannya, Sol minum sampai mabuk.
Dan
sepertinya, ini sudah sering terjadi Tae Sung lah yang menggendong Sol pulang.
Terlihat sekali kalau Tae Sung masih tetap menyukai Sol. Saat sedang istirahat
di pinggir jalan, salju turun. Hal ini membuat Sol teringat pada Sun Jae.
Matanya memerah dan perlahan air matanya menetes. Tae Sung terkejut melihatnya
menangis. Dan dalam tangisan itu, Sol memanggil nama “Sun Jae.” Dia merindukan
Sun Jae.
Esok
harinya,
Sol
tidak ingat sama sekali apa saja yang terjadi semalam karena mabuk. Dan saat
dia mengantarkan dokumen untuk di tandatangani ke dir. Lee, tiba-tiba saja Dir.
Lee bilang akan mengeluarkan Do Jun dari proyek film mereka. Dia juga akan
meminta ganti rugi kontrak kepada Do Jun. Dir. Lee baru tau kalau Do Jun
mengemudi saat mabuk di lokasi syuting. Dan dia menyesali perintahnya yang
menyuruh Sol minta maaf. Makanya, dia meminta maaf pada Sol.
Sebagai
permintaan maaf juga, dia akan melihat ulang proposal film yang Sol buat. Jadi,
sebelumnya Sol pernah mengajukan sebuah naskah film, tetapi di tolak sama Dir.
Lee. Sol tentu senang karena dir. Lee mau melihat ulang naskahnya. Setelah
berbincang, Sol memberikan dokumen yang harus ditandatangani oleh dir. Lee. Di
dalam dokumen itu ada sebuah amplop merah. Dir. Lee mengira kalau itu adalah
amplop berisi ucapan terimakasih Sol. Makanya dia bilang akan membaca amplop
itu nanti malam, saat mau tidur. Sol juga tidak ingat apapun tentang amplop
tersebut.
Sol
baru teringat isi amplop surat berbincang dengan Hyun Joo. Isi amplop itu
adalah luapan kekesalan Sol atas kejadian kemarin. Jadi, saat mabuk kemarin,
Sol terbangun di tengah malam dan masih dalam keadaan mabuk, dia menulis surat
yang berisi curahan hati dan amarahnya kepada dir. Lee beserta pengunduran
diri. Saat teringat itu, Sol langsung panik dan bergegas untuk mengambil
kembali amplopnya. Eh, tapi dir. Lee udah pergi ke pesta penghargaan film White
Dragon.
Sol
nekat pergi ke sana, demi mencuri surat tersebut. Diam-diam dia menyelinap dan
saat menemukan saat yang tepat, dia masuk ke bawah meja dan mencuri dompet dir.
Lee. Setelah mendapatkan dompet itu, dia bergegas keluar ruangan. Setelah
keluar, dia baru memeriksa isi dompet dan mengambil surat. Setelahnya, dia
bergegas kembali untuk mengembalikan dompet. Eh, tapi dia malah menabrak
seseorang.
Sun
Jae!
Flashback
Sol
menangis putus asa di tepi jurang. Sun Jae sudah kehilangan kesadaran dan
tenggelam semakin dalam. Saat itu, kita melihat bahwa jam tangan Sun Jae
bercahaya, sama seperti Sol dulu (di timeline pertama).
Tubuh
Sun Jae berhasil di temukan, namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Sol terus
berteriak memanggil namanya, berharap bahwa dia akan membuka mata, namun
sia-sia. Det. Kim juga berusaha menahannya agar tidak mendekat. Saat itu, Sol
melihat jam tangan Sun Jae bercahaya, seperti jam tangannya, dulu.
“Sun
Jae… mungkin seharusnya kita tidak pernah bertemu.”
Sol
berlari mendekati tubuh Sun Jae yang sudah terbujur kaku. Berbekal harapan
terakhirnya untuk menyelamatkan Sun Jae, dia menekan jam tangan yang ada di
tangan Sun Jae.
“Tidak.
Seharusnya, kita tidak pernah ketemu.”
Keajaiban
terjadi. Dia kembali ke masa lalu, yaitu pertemuan pertama Sun Jae dan Sol
ketika SMA.
Sol
menggunakan payung kuning, melihat Sun Jae yang berdiri di depan rumahnya
dengan paket. Ini adalah moment yang membuat Sun Jae jatuh cinta pada Sol.
Namun, moment itu tidak akan pernah terjadi. Kenapa? karena Sol yang berasal
dari masa depan, membalikkan badannya agar Sun Jae tidak melihatnya.
Sun
Jae yang tidak melihat Sol, tidak pernah jatuh cinta pada Sol. Dia meletakkan
paket di depan pintu rumah Sol dan langsung kembali ke rumahnya. Sol yang
bersembunyi, menangis. Mungkin… ini satu-satunya cara untuk memutuskan takdir
mereka yang terus terkait.
End
Dan
cara itu berhasil karena Sun Jae hidup dan berada di hadapannya saat ini.