Sinopsis Drama Korea : Perfect Family Episode 5



Sun Hui mendapat pesan dari nomor tidak di kenal. Si pengirim pesan menulis kalau dia adalah Su Yeon dan meminta Sun Hui untuk menemuinya di depan sekolah, sekarang. Pesan itu di kirim bersamaan dengan tanda istirahat sehingga Su Yeon langsung berlari keluar kelas untuk menemui Su Yeon. 

PERFECT FAMILY



Namun, tidak ada siapapun di depan gedung sekolah. Sun Hui tidak langsung menyerah. Dia terus berlari di sekitar jalan sekolah berharap untuk menemukan Su Yeon. Saking terburu-burunya, Sun Hui menyeberang jalan tanpa melihat sekitar begitu melihat ada sosok siswi sekolah di seberang jalan. Suara klakson mobil melengking keras tetapi Sun Hui terlalu terpaku hingga kakinya membeku (hahahha, mirip sinetron). Hyeon Wu yang mengikutinya sedari tadi, langsung berlari untuk mendorong tubuhnya agar tidak tertabrak oleh mobil. 



Dorongan Hyeon Wu membuat Sun Hui teringat akan mimpi-nya. Dia sering sekali bermimpi tentang dirinya saat masih kecil yang jatuh ke laut karena di dorong oleh seseorang. Dan saat dia melihat ke atas, yang terlihat adalah sosok Jin Hyeok yang berdiri di tepian tebing.


Sun Hui selamat dari tabrakan, tetapi Hyeon Wu terluka karena terserempet mobil van hitam tersebut. Anehnya, si supir diam-diam memeriksa keadaan Sun Hui dan Hyeon Wu dari kaca spion depan dan pergi begitu saja. 


Hyeon Wu di bawa ke rumah sakit. Ibunya juga sudah di telepon. Meskipun Hyeon Wu sudah di obati, Ibu tetap khawatir dan memaksa Hyeon Wu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hyeon Wu jadi merasa tidak enak hati pada Sun Hui dan menyakinkannya bahwa dirinya baik-baik saja. Hyeon Wu juga menceritakan kerinduannya akan kehidupan mereka dulu sebelum Gyeong Ho meninggal. Sayangnya, masa lalu tidak bisa kembali. Padahal dia sudah berusaha untuk tidak melakukan sesuatu yang bisa merusak pertemanan mereka bertiga karena takut akan kehilangan Sun Hui. Dan sekarang, dia tidak bisa mengabaikan kasus Gyeong Ho. 




Hyeon Wu bersedia menunggu hingga Sun Hui bisa menenangkan pikirannya dan melaporkan semuanya kepada polisi. Ah, ada satu lagi. Hyeon Wu curiga dengan mobil van yang hampir menabrak mereka tadi. Soalnya, biasanya jika hampir menabrak, si pengemudi pasti akan refleks menginjak rem atau banting setir, tetapi mobil van tadi terus melaju kencang seakan ingin menabrak Sun Hui. Dia menyarankan agar Sun Hui melaporkan hal itu juga. Eh, Sun Hui malah menolak soalnya dia curiga bahwa ada keterlibatan ayah dan ibunya. Sekarang, Sun Hui sulit mempercayai kedua orang tua angkatnya tersebut karena ucapan Hyun Min yang mengaku sebagai kerabat.




Jin Hyeok dan Eun Joo juga datang ke rumah sakit karena mendapat telepon. Eun Joo langsung memeriksa keadaan Sun Hui dan Hyeon Wu sementara Jin Hyeok hanya berdiri diam memandang ke arah Sun Hui. Tatapan matanya tajam dan dia mengepalkan tangannya dengan sangat erat. Hal ini tidak luput dari perhatian Hyeon Wu.

--


Det. Shin masih curiga bahwa kunci untuk memecahkan kasus kebakaran dan pembunuhan Gyeong Ho ada pada Sun Hui. Dan kebetulan sekali, Sung Woo mendapatkan laporan soal tabrak lari yang dialami Sun Hui dan Hyeon Wu. Ada saksi mata yang memberikan keterangan tentang mobil tersebut.

--



Usai dari rumah sakit, Jin Hyeok tidak pulang ke rumah, melainkan kembali ke kantor. Wajahnya terlihat sangat stress. Di saat itu, temannya malah datang. Mereka adalah rekan kerja di masa lalu. Entah apa yang sebenarnya mereka bahas, tetapi rekannya menyarankan Jin Hyeok untuk menolak ‘klien’ tersebut. Dia juga khawatir padanya karena Jin Hyeok adalah tipe orang yang suka memendam masalah sendirian.

--


Esok hari,

Sun Hui sarapan bersama orang tuanya seperti biasa. Berbeda dari hari-hari lainnya, Sun Hui terlihat tidak bisa menikmati makanannya. Baru juga makan beberapa suap, mereka malah kedatangan tamu : Det. Shin dan Sung Woo.


Keduanya di persilahkan masuk. Tidak pakai basa basi, Det. Shin langsung membahas kecelakaan yang hampir di alami Sun Hui. Jin Hyeok langsung memberitahu kalau putrinya tidak pernah melapor dan tidak ada kejadian seperti tabrak lagi. Det. Shin tetap sopan dan mulai bertanya, apakah Jin Hyeok meminjam van hitam dari tempat sewa mobil?


Pertanyaan itu langsung membuat Sun Hui tegang karena dia ingat van hitam adalah mobil yang hampir menabraknya kemarin. Det. Shin juga memberitahu kalau mobil van itu ditemukan di sungai. Sung Woo berspekulasi kalau ada kasus pencurian identitas (maksudnya data Jin Hyeok di curi dan si pencuri memakai identitasnya untuk menyewa mobil). Tidak di sangka, Jin Hyeok malah mengakui kalau dia yang menyewa mobil tersebut. Dia juga menyuruh kedua detektif itu untuk datang ke kantornya besok, di sana dia akan menjelaskan segalanya.

Det. Shin dan Sung Woo pulang dengan tangan kosong. 



Sepeninggal mereka, Jin Hyeok mengurung diri di ruang kerjanya untuk berpikir. Tiba saja Jin Hyeok mendapat sebuah telepon. Dan setelah menjawab telepon tersebut, wajah Jin Hyeok terlihat marah, sedih dan kecewa (?). Begitu si penelepon mengakhiri telepon, Jin Hyeok langsung ke kamar misterius.


Sun Hui sedang memikirkan kejadian yang terjadi kemarin. Otaknya tidak bisa berhenti berpikir kalau ayahnya berusaha membunuhnya. Dia berulang kali berkata pada dirinya untuk memercayai kedua orang tuanya, tetapi di satu sisi, dia selalu penasaran kenapa rumah Gyeong Ho bisa terbakar dan mengapa gantungan kunci milik Su Yeon ada di mobil ayahnya? Daripada terus berkutat dengan pikirannya, Sun Hui memutuskan untuk menemui kedua orang tuanya dan menanyakan secara jelas semua keraguan dan pertanyaannya.


Di saat yang sama, Jin Hyeok pergi ke kamar misterius itu dan melihat foto yang ada di atas meja telah hilang. Pintu jendela terkunci. Seseorang telah masuk ke dalam sana. Dia terlihat sangat marah.


Tanpa perlu Sun Hui yang mencari kedua orang tuanya, Jin Hyeok sudah terlebih dahulu mencarinya. Dia memanggil nama Sun Hui dengan sangat keras. Suaranya sampai kedengaran sama Eun Joo yang sedang memasak di dapur. Merasa ada yang tidak beres, Eun Joo bergegas ke kamar Sun Hui. Di dalam sana, Jin Hyeok sedang membanting semua barang di kamar Sun Hui untuk mencari foto yang Sun Hui ambil di kamar lantai 2. Dengan ketakutan, Sun Hui memberitahu kalau fotonya ada di dalam tas.


Setelah mendapatkan foto yang di carinya, Jin Hyeok beranjak pergi. Tetapi, Sun Hui malah menghentikannya. Dia memberanikan diri untuk bertanya mengenai anak laki-laki di foto itu. Siapa dia? 

“Ada yang ingin ku ketahui. Kenapa ada kebakaran di rumah Gyeong Ho setelah Ibu pergi ke sana?” tanyanya pada Eun Joo yang berdiri di depan pintu. “Kenapa aku menemukan barang Su Yeon di dalam mobil Ayah? Aku merasa sangat takut,” jujur Sun Hui. Suaranya terisak-isak karena dia tidak bisa menghentikan tangisnya. “Aku sangat takut kepada Ayah dan Ibu. Apa… apa yang kalian sembunyikan dariku?”


Jin Hyeok berbalik perlahan dan mendekati Sun Hui, “Sun Hui-ah, kau tau, Ayah takut kepadamu. Karena kamu… karena kamu…” ujar Jin Hyeok dengan suara menahan emosi yang sulit di jelaskan.


Sebelum dia mengakhiri ucapannya, Eun Joo sudah menyuruhnya berhenti. Sun Hui juga sangat terkejut dengan ucapan Ayahnya hingga tangisnya berhenti. Sebelum keluar, Jin Hyeok memperingatinya untuk tidak pernah masuk lagi ke kamar itu. 

Sun Hui yang berada sendirian di dalam kamar, benar-benar kebingungan. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa maksud dari ucapan ayahnya?

--


Det. Shin dan Sung Woo pergi ke gedung tempat kantor pengacara Jin Hyeok berada. Keduanya tidak bisa menunggu sampai besok dan memutuskan menyelidiki sendiri sebelum mendengar penjelasan dari Jin Hyeok. Dengan identitas kepolisian keduanya, tidak sulit bagi keduanya untuk mendapat izin melihat CCTV kantor. Dari kamera CCTV di tempat parkir, mereka melihat mobil van hitam meninggalkan tempat parkir. Tidak terlihat siapa supirnya, tetapi yang jelas itu bukan Jin Hyeok. Keduanya sudah memeriksa alibi Jin Hyeok dan Jin Hyeok tidak pernah meninggalkan kantor sampai pergi ke rumah sakit. Misteri bertambah satu, siapa yang mengemudikan van tersebut?

--


Sun Hui sendirian di kamar. Entah apa yang dia pikiran dan entah bagaimana dia bisa mendapatkan nomor Hyun Min, yang pasti dia menelpon Hyun Min dan mengajak bertemu. Keduanya bertemu di sebuah restoran. Sikap Hyun Min sangat hangat dan ramah hingga bisa membuat Sun Hui lebih tenang. 



Tujuannya menemui Hyun Min karena ingin tau siapa anak laki-laki pemilik kamar di lantai dua rumahnya. Dia sudah menanyakan hal itu pada orang tuanya, tetapi tidak ada jawaban. Sebelum menjawab pertanyaan Sun Hui, dia malah balik bertanya situasi di sekitar Sun Hui yang akhir-akhir ini terasa aneh. Apa dia baik-baik saja? 


Melihat Sun Hui yang ragu menjawab pertanyaannya, Hyun Min menunjukkan kartu tanda pengenal polisinya. Kartu itu menuliskan namanya : Park Hyun Min. Hyun Min menjelaskan kalau dia meminta izin kepada kedua orang tua Sun Hui untuk berpura-pura menjadi kerabatnya. Sudah lama dia dan Jin Hyeok dekat. Dan selama itu, Jin Hyeok selalu memakai topeng.

--



Adegan beralih ke seorang pemancing yang melihat ada rambut mengambang di sungai. Si pemancing sangat terkejut dan berteriak keras kalau ada kepala orang di sana. Polisi tiba tidak lama kemudian untuk menyelidiki dan menanyai si penemu utama. Tidak jauh dari sana, di temukan sebuah dompet yang di dalamnya terdapat kartu siswa dengan nama Lee Su Yeon.

--



Sun Hui pulang larut. Eun Joo sudah menunggunya di ruang tamu. Saat Eun Joo bertanya dia kemana saja, Sun Hui berbohong kalau dia bertemu Hyeon Wu. Eun Joo tidak menanyakan lebih lanjut dan meminta Sun Hui untuk bicara sebentar dengannya. Eun Joo dan Jin Hyeok menyuruh Sun Hui untuk meneruskan sekolah keluar negeri. Semua berkasnya sudah di siapkan. Sun Hui akan pergi duluan dan mereka akan menyusul kemudian. 



Eun Joo bisa paham perasaan Sun Hui yang sekarang pasti terasa berat, tetapi dia meminta Sun Hui untuk tidak membenci Jin Hyeok karena semua demi Sun Hui. Dia juga mau menjelaskan tentang anak laki-laki yang membuat Sun Hui penasaran belakangan ini. Anak laki-laki itu adalah anak Jin Hyeok dan Eun Joo yang bernama Sang Ho. Jauh sebelum mereka mengadopsi Sun Hui, Sang Ho meninggal dalam kebakaran. Dia sangat menyesali hal tersebut. Seharusnya, saat itu, dia tetap menerobos api untuk menyelamatkan Sang Ho meskipun harus mati terbakar. Dia menjalani seluruh hidupnya dalam penyesalan karena tidak melakukan hal itu. Kenangan itu menjadi kenangan menyedihkan baginya dan Jin Hyeok.


“Sun Hui. Kau mempercayai ayah dan ibu, kan? Ayah dan Ibu akan melakukan apapun untuk melindungimu.”

Setelah tau tentang anak laki-laki itu, Sun Hui tetap tidak bisa mempercayai orang tuanya. Dia masih tetap penasaran, apa yang Ibunya lakukan di rumah Gyeong Ho malam itu? 



Eun Joo pergi ke rumah Gyeong Ho untuk memeriksa keadaannya. Rumah dalam keadaan gelap. Gyeong Ho masih hidup tetapi tidak bisa bergerak dan sulit bicara. Meski begitu, dia tetap memaksa bicara hanya untuk menyuruh Eun Joo pergi dari sana dan bahwa Sun Hui tidak melakukan kesalahan. Saat itu, Eun Joo sudah ingin menelpon ambulans, tetapi Gyeong Ho bilang bahwa orang tuanya akan pulang sebentar lagi. 


Eun Joo pergi setelah mengambil buku dan ponsel Sun Hui. Dia keluar menggunakan pintu belakang dan menunggu di dekat sana hingga orang tua Gyeong Ho pulang. Setelah melihat mobil orang tua Gyeong Ho memasuki garasi, dia beranjak pergi. Dia benar-benar tidak tau kenapa terjadi kebakaran di rumah Gyeong Ho.



Meskipun sudah mendengar penjelasan Eun Joo, Sun Hui tetap curiga karena dia memikirkan ucapan Hyun Min. Di pertemuan tadi, Hyun Min memberitahu Sun Hui kalau ayahnya dulu adalah seorang jaksa yang sangat hebat. Dengan kekuatannya, Jin Hyeok bisa menutupi semua hal dengan kekuasaannya. Mengenai kamar yang membuat Sun Hui penasaran, itu adalah kamar putra Jin Hyeok dan Eun Joo yang sudah meninggal. Sekitar 13 tahun lalu, ada kasus yang mengguncang dunia bernama : “Kasus Kebakaran dan Penculikan Gongseo-dong.” Jika mencari artikel berita tersebut sekarang, akan sangat sulit. Padahal kasusnya sangat besar hingga masuk berita, tetapi tidak ada artikelnya sama sekali, seolah ada orang dengan kekuasaan besar yang menekan. Kasus itu adalah kasus yang menewaskan putra Jin Hyeok dan Eun Joo. Meski sulit di percaya, tetapi Jin Hyeok adalah tersangka utamanya. Namun, Jin Hyeok menemukan jalan keluar entah dengan apa. Pada akhirnya, seseorang yang tidak berkaitan dengan kasus itu tertangkap. Begitulah kasus tersebut berakhir.


“Kau berada dalam situas berbahaya. Kau tau itu? Apa yang dilakukan polisi? Mereka sangat lamban soal ini. Mungkin seseorang yang berkuasa mengendalikan semua ini bahkan saat hal berbahaya terjadi di sekitarmu! Kenapa kamu tidak meminta bantuan polisi? Misalnya, jika kamu terbunuh sekarang, aku bisa menangkap basah Jin Hyeok Aku juga bisa memastikan dia membayar perbuatannya. Namun, saat itu sudah terlambat. Aku tidak bisa menunggu sampai kamu terbunuh! Sun Hui, aku ingin menyelamatkanmu. Aku ingin melindungimu,” jelas Hyun Min panjang lebar. “Kuharap kamu tidak bicara dengan detektif lain. Kamu tidak tau kapan kekuasaan bisa masuk. Kita mungkin akan membiarkannnya lolos dari kita lagi, seperti kasus kebakaran di Gongseo-dong. Aku merasa kasihan kepadamu, Sun Hui. Tapi aku harus menangkap Jin Hyeok dengan tanganku sendiri. Orang tua angkatmu berutang padaku. Orang tua angkatmu bahkan mengambil anakku,” beritahu Hyun Min.


Dan semua perkataan Hyun Min menggerogoti pikiran Sun Hui. Terlihat jelas bahwa sekarang dia lebih mempercayai Hyun Min daripada kedua orang tuanya. 

--


Jin Hyeok berada di kantornya. TV di ruang kerjanya sedang menyiarkan berita mengenai menghilangnya Lee Su Yeon dan barang-barangnya ditemukan di ujung selatan Jembatan Jamsu di tepi sungai. Polisi mengumumkan bahwa ada kemungkinan penculikan dan bukan sekedar kabur dari rumah. Polisi bilang akan melacak keberadaannya secepat mungkin karena prioritas utama penculikan. 

--



Det. Shin dan Sung Woo lembur untuk menyelidiki kasus Su Yeon. Tetapi, det. Shin mengizinkan Sung Woo pulang lebih cepat karena dia baru saja menikah. Di tinggal sendirian, Det. Shin malah bermimpi kalau Su Yeon mendatanginya dengan pakaian polisi dan menyebutnya kejam karena tidak mengingatnya. 

--



Sun Hui sibuk menjelajah di internet untuk mencari artikel berita kebakaran Gongseo-dong. Meski sudah di cari sepanjang malam, semua artikel sudah di hapus. Mau tidak mau, Sun Hui semakin percaya kepada Hyun Min.

EPILOG


Eun Joo dan Jin Hyeok sedang menonton sebuah talkshow yang menceritakan betapa berbahaya-nya alergi. Si pembicara memberitahu kalau malatang sangat berbahaya bagi penderita alergi kacang. Memberikan malatang pada orang yang alergi kacang sama saja seperti memberi hukuman mati (karena mengandung kacang).


Sementara itu di kamar, Sun Hui mendapat telepon dari nomor tidak di kenal. Yang menelpon adalah Hyun Min yang beralasan kalau zaman sekarang mudah mencari nomor seseorang. Hyun Min menelpon untuk menanyakan keadaan Sun Hui sekaligus menyuruhnya berhati-hati. 

“Ahjussi tahu banyak tentang keluargaku, kan?”

“Tentu.”

“Omong-omong, apa ada anak lain di keluarga ini selain aku?”

Hyun Min bisa menebak kalau Sun Hui sudah ke kamar lantai dua. Dia tidak menjawab pertanyaan Sun Hui dan hanya menyuruhnya menghubunginya di nomor tersebut jika ada apa-apa.


Selesai telepon dari Hyun Min, Sun Hui mendapat telepon dari Hyeon Wu, tetapi tidak di angkatnya.



Hyeon Wu berada di taman. Dia masih memikirkan kemarahan Sun Hui tadi yang menolak melaporkan Su Yeon ke kantor polisi.  Hyeon Wu benar-benar merindukan moment persahabatan mereka saat Gyeong Ho masih hidup. 


Post a Comment

Previous Post Next Post