Sinopsis Drama Korea : DUEL Episode 01 - 1



Images by : OCN



Adegan dimulai dengan kepanikan Jang Deuk Cheon yang memohon kepada sang penelpon agar membiarkannya mendengar suara anaknya, Soo Yeon. Sang penelpon, yang merupakan sang penculik Soo Yeon, menolak untuk memperdengarkan suara Soo Yeon dan hanya memberikan perintah agar Deuk Cheon menyiapkan uang tebusan 1.000.000 dollar dan dia akan menelpon lagi pada jam 5sore. Sang penculik menyuruh agar Deuk Cheon melakukan semuanya sendirian. Di sana juga terpasang sketsa wajah penculik. Dan ada juga koran bertuliskan : “Perusahaan Kimia Sanyoung mengembangkan pengobatan pencangkokan Sel.”
Deuk Cheon segera menyiapkan uang tebusan yang diminta. Dia sangat panik karena anak perempuannya yang masih berusia 12tahun telah di culik dan dia tidak lagi bisa berpikir jernih. Deuk Cheon adalah detektif dan Ketua untuk team tindak kriminal kejahatan. Saat Deuk Cheon sibuk menyiapkan uang, team-nya sibuk mempersiapkan alat-alat untuk menyadap telpon sang penculik nanti jam 5.


Deuk Cheon bahkan sampai meminjam uang 500.00 dollar dari jaksa Choi Jo Hye. Dia berjanji kepada Jo Hye akan mengembalikan uang yang dipinjamnya sekarang. Dan dia juga meminta kepada semua yang ada disana termasuk Jo Hye untuk jangan pernah melacak ataupun mengikutinya (sepertinya Deuk Cheon takut jika ketahuan polisi terlibat, penculik anaknya akan melakukan sesuatu yang berbahaya). Dia segera pergi ke luar gedung dan masuk ke dalam mobilnya.

Namun, Deuk Cheon tidak mengetahui, bahwa Jo Hye telah memerintahkan yang lainnya untuk tetap melacak posisi Deuk Cheon.

Di dalam mobil, Deuk Cheon menunggu dengan panik telpon dari sang penculik. Waktu sudah menunjukkan pukul 16:57. Dia terus teringat wajah putrinya yang tersenyum padanya.
Dan tepat pukul 5sore, dia mendapat pesan gambar dari sang penculik. Deuk Cheon membesarkan foto yang diterimanya dan segera menuju papan nama yang terdapat dalam gambar tersebut.


Team yang berada di bawah kendali jaksa Choi berhasil melacak posisi Deuk Cheon. Dan Jo Hye segera menyuruh semuanya berangkat ke sana. Tetapi, team yang berada di bawah Deuk Cheon berusaha menghentikan mereka. Dia mengingatkan Jo Hye kalau Deuk Cheon sudah menyuruh agar mereka tidak mengikutinya. Jo Hye tertawa sinis mendengarnya. Dia mulai menasehati mereka kalau Deuk Cheon sudah kehilangan kewarasannya karena anaknya di culik tetapi mereka harus tetap tenang dan bergerak menangkap penculik. Memangnya mereka pernah meliha seorang penculik yang mengembalikan anak yang diculiknya setelah menerima uang tebusannya? Atau mereka ingin Soo Yeon mati? Jo Hye memerintahkan agar team-nya segera bergerak dan mengabaikan team Deuk Cheon.

Deuk Cheon tiba di depan gedung seperti yang ada di foto yang diterimanya. Dia sangat panik dan melihat sekeliling mencari sang penculik. Seorang nenek menghampirinya dan memberikan sebuah kertas yang merupakan tanda terima sewa loker dan dibelakang kertas tersebut bertuliskan password : 005942. Deuk Cheon bertanya pada nenek  darimana dia mendapatkan kertas tersebut, tetapi nenek tidak tahu karena dia hanya di bayar untuk mengantar kertas itu pada Deuk Cheon.
Deuk Cheon pun segera berlari dengan kencang menuju kereta bawah tanah yang berada di depannya. Dia sangat panik dan tanpa sengaja menabrak seseorang saat menuruni tangga menuju kereta bawah tanah. Dia sampai jatuh berguling ke bawah. Namun, Deuk Cheon tidak merasakan sakit dan segera bangkit untuk mencari loker yang ada di kereta bawah tanah.

Dia menemukan loker tersebut dan memasukkan password yang diterimanya. Dan di dalam loker hanya ada sebuah kartu berwarna hitam. Deuk Cheon segera mengambil kartu tersebut dan kembali berlari. Dia tidak menyadari kalau orang - orang Jo Hye sedang mengintai dan melaporkan semuanya pada Jo Hye yang berada di kantor.
Team Deuk Cheon terus berusaha membujuk Jo Hye agar menghentikan apa yang sedang dilakukannya sekarang. Hal itu akan berbahaya bagi Soo Yeon. Tetapi, Jo Hye tetap yakin dengan keyakinannya kalau sang penculik tidak akan mungkin mengembalikan Soo Yeon walaupun sudah menerima uang tebusan.

Deuk Cheon mengemudikan mobilnya menuju suatu tempat dan memakirkan mobilnya di tempat parkir bawah tanah. Sebuah pesan kembali masuk ke dalam ponselnya yang berisi perintah agar dia meninggalkan uangnya di dalam mobil.
Deuk Cheon segera melihat sekeliling. Dia yakin kalau sang pelaku pasti berada di sana dan sedang melihatnya. Jika tidak, tahu dari mana pelaku kalau dia sedang berada di mobil. Tidak lama kemudian, dia menerima pesan yang berisi foto Soo Yeon yang berbaring. Deuk Cheon segera meninggalkan uang di dalam mobil dan berlari masuk ke dalam gedung. Sepertinya gedung itu adalah sebuah hotel.

Anak buah Jo Hye terus mengikutinya. Deuk Cheon berlari panik mencari kamar Soo Yeon sesuai dengan foto yang di terimanya. Ruang 3913. Ketemu!! Dia segera masuk ke dalam ruangan yang tidak dikunci tersebut dan mencari Soo Yeon-nya. Tetapi.… Kosong!!! Deuk Cheon menangis histeris karena Soo Yeon tidak ada di dalam ruangan.
Dan dia tambah marah, ketika melihat para detektif yang diperintah Jo Hye, mengikutinya. Dia sangat marah dan menegaskan kalau dia sudah menyuruh mereka untuk tidak mengikutinya kan? Dia bahkan hendak memukul mereka, tetapi, detektif yang wanita memberitahu kalau mereka hanya mengikuti perintah dari Jo Hye.
Deuk Cheon segera meraih walkie-talkie mereka yang terhubung ke Jo Hye. Dia benar-benar marah karena Jo Hye tidak menuruti perkataannya. Apa Jo Hye ingin melihatnya mati? HAH?? tetapi, Jo Hye tidak menjawab.

Salah satu anak buah, memberitahu Jo Hye kalau tas golf yang berisi uang tebusan bergerak ke arah Stasiun Seoul (Jo Hye meletakkan alat pelacak di dalam tas tersebut). Jo Hye segera memberitahu hal ini pada anak buahnya dan menyuruh mereka untuk bergerak cepat.
Anak buahnya yang menerima pesan tersebut, memberitahukannya juga pada Deuk Cheon. Dia juga menegaskan kalau dari awal penculik tidak berniat mengembalikan Soo Yeon dan hanya menginginkan uang. Anak buah Jo Hye segera bergerak menuju Stasiun Seoul.
Setelah anak buah Jo Hye pergi, Deuk Cheon menerima telpon dari nomor tidak terdaftar. Itu adalah telpon dari sang penculik yang memberitahu kalau dia sudah menerima uangnya. Deuk Cheon dengan panik bertanya dimana putrinya? Kenapa dia tidak ada di dalam kamar yang diberitahu penculik? Dia berteriak marah kalau harusnya penculik mengembalikan putrinya karena dia sudah memberikan uang. Tetapi, penculik sudah mematikan telpon.

Deuk Cheon berlari dengan panik keluar dari gedung. Dia hendak naik ke mobilnya tetapi ada yang menghalangi jalan mobilnya. Dia berteriak marah kepada sang pengemudi yang menghalangi mobilnya agar pindah. Dan anehnya, sang pengemudi mengeluarkan tangannya dan melambai kemudian pergi. Deuk Cheon sendiri menemukan sebuah kartu ‘On-site car wash’ di letakkan di depan kaca mobilnya.
Jo Hye di kantor masih sibuk memperhatikan perpindahan tas. Tas sudah berpindah dari Stasiun Seoul menuju Stasiun Gongdeok. Dan perpindahan sangat cepat sehingga Jo Hye yakin kalau pelaku menaiko subway. Tapi, salah seorang detektif memberitahu kalau subway tidak bisa melaju dari Stasiun Seoul menuju Gongdeok. Dan mereka menduga kalau penculik menggunakan pesawat. Jo Hye segera memerintahkan anak buahnya untuk segera menuju airport.
Salah satu team Deuk Cheon yang bernama Sung Shik menelpon Deuk Cheon dan memberitahu kalau tas golf Deuk Cheon sedang menuju Bandara Incheon. Deuk Cheon mengerti dan segera mengemudi menuju Bandara Incheon.
Team Jo Hye yang mengawasi pergerakan tas golf memberitahu Jo Hye kalau tas sudah berada di bandara. Jo Hye segera memberi perintah pada team-nya yang berada di lokasi agar memeriksa setiap orang yang membawa tas golf.

Anak buah Jo Hye yang melihat tas yang mirip segera menghentikan salah seorang penumpang yang sedang check - in. Mereka bahkan menegeluarkan isi tas golf itu dengan kasar dan ternyata isinya adalah stick-stick golf. Mereka jadi bingung dan memeriksa tas golf tersebut dan tidak menemukan alat pelacak yang mereka pasang. Penumpang tersebut tentu merasa marah karena perbuatan tidak sopan mereka. Dan anak buah Jo Hye hanya bisa memintamaf.

Tas kembali bergerak dan posisinya berada di dekat mereka. Mereka segera berlari menuju ke arah sinyal yang dikirimkan.  Tetapi, anehnya, sinyal berputar di sekitar mereka padahal tidak ada tas golf di sekitar mereka. Dan …. ternyata alat pelacak yang mereka pasang tidak lagi terpasang di tas golf melainkan di sebuah alat pembersih lantai. Mereka menghela nafas kesal karena sudah di bodohi. Mereka juga segera melaporkan hal ini pada Jo Hye dan tentu saja membuat Jo Hye sangat kesal.


Sementara Deuk Cheon, dia ternyata tidak menuju ke bandara Incheon melainkan ke Terminal Seoul, platform 38. Itu adalah platform untuk rute kereta menuju Gyeongbu. Dan ketika dia sampai disana, terdapat kerumunan orang di sekitar platform yang sedang meribut. Mereka meributkan mengenai koper yang berisi banyak uang tergeletak di tengah jalan. Kerumunan orang tersebut berdebat haruskah mengambil uang tersebut atau melaporkannya kepada polisi.

Deuk Cheon melihatnya. Dan dia tahu kalau itu pasti adalah uang tebusannya tadi. Tiba-tiba, sang penculik kembali menelponnya. Penculik memberitahu kalau Deuk Cheon bisa mengambil uangnya kembali. Deuk Cheon tentu merasa bingung kenapa dia harus mengambil uangnya kembali padahal dia menginginkan anaknya. Dan penculi memberitahu kalau uang yang diberikan oleh Deuk Cheon adalah palsu. Deuk Cheon tentu merasa bingung karena dia yakin kalau uangnya adalah asli. Dia segera menyentuh uang yang ada di dalam koper dan terkejut karena uang tersebut beneran palsu. Deuk Cheon menggeram marah karena sudah dibodohi oleh Jo Hye.
Deuk Cheon memberitahu penculik kalau uang yang dia berikan dari dirinya asli ada 500.000 dollar dan itu asli. Dia juga berjanji akan memberikan 500.000 dollar sisanya. Dia juga sudah datang ke terminal sesuai yang diminta oleh penculik. Jadi, dia mohon agar Soo Yeon di kembalikan. Dia mohon…. Deuk Cheon terus memohon dengan putus asa tetapi … penculik sudah tidak mempercayainya dan mematikan telpon.

Deuk Cheon menggeram marah. Ini semua karena Choi Jo Hye. Dia segera menelpon Jo Hye dan Jo Hye mengangkatnya dengan loudspeaker yang menyala. Semua yang ada di dalam ruangan tersebut dapat mendengar suara Deuk Cheon yang memaki marah pada Jo Hye.
“Apa uang sangat penting bagimu? Apa uang lebih penting daripada nyawa putriku? Jika… jika sesuatu terjadi pada Soo Yeon, aku tidak akan membiarkanmu. Mengerti!” marah Deuk Cheon dan mematikan telpon.
Sung Shik segera menghadap Jo Hye dan menyuruh Jo Hye untuk tidak melakukan hal tersebut lagi. Jo Hye ternyata telah menyadap ponsel Deuk Cheon dan mendengarkan dari tadi pembicaraan Deuk Cheon dengan sang penculik. Jo Hye tidak mendengarkan perkataan Sung Shik dan memerintahkan tim-nya yang berada di bandara untuk menuju ke terminal tempat Deuk Cheon berada sekarang.

Deuk Cheon sendiri berlari di sekitar bus dan bertanya kepada para penumpang apakah mereka melihat seorang anak perempuan berusia 12 tahun dengan tinggi segini (menunjukkan dengan tangannya) dan memakai kain penutup kepala. Dan salah satu penumpang ternyata melihatnya. Dia memberitahu kalau sepertinya ada anak perempuan dengan ciri tersebut di dalam bus tersebut (menunjuk ke sebuah bus). Deuk Cheon segera berlari ke bus yang di tunjukkan tetapi ternyata itu bukan Soo Yeon.

Deuk Cheon merasa putus asa. Dia berjalan lunglai ke belakang bus. Namun, ternyata, di belakang bus, masih terdapat seorang pria yang belum turun. Deuk Cheon memandangnya dan memanggil pria tersebut. Sang pria menoleh.

Dan Deuk Cheon sekilas teringat wajah sang penculik yang memakai masker putih, menculik anaknya di dalam ambulans. Kemudian, ketika dia melawan, dia berhasil melukai tangan sang penculik, namun, sang penculik menjatuhkannya dan saat itu wajahnya terlihat. Wajahnya mirip dengan pria tersebut.
Pria itu adalah Lee Sung Joon. Tangannya juga memakai perban tepat dimana Deuk Cheon melukai tangan penculik Soo Yeon. Pria itu menatap Deuk Cheon dan bertanya : “Apakah kamu Jang Deuk Cheon?”
Deuk Cheon membenarkan dengan kemarahan. Dia kemudian menyeret Sung Joon keluar dari dalam bus. Dan setelah diluar, dia mulai menendang dan memukuli Sung Joon. Dia bertanya histeris dimana Soo Yeon? Dimana?
Tetapi, Sung Joon hanya bisa menjawab kalau dia tidak tahu. Dia tidak tahu siapa Soo Yeon. Dia tidak mengenal SooYeon. Hal itu membuat Deuk Cheon semakin marah dan menghajar Sung Joon lebih keras.
Tidak jauh dari sana, seorang pria bertudung memperhatikan mereka.
Deuk Cheon yang sangat emosi, mematahkan gagang pel yang ada di dekat sana dan menggunakan itu untuk memukul tubuh Sung Joon. Sung Joon berusaha kabur dengan langkah terpincang-pincang karena terluka.
Deuk Cheon segera mengeluarkan pistolnya dan menembak ke atas. Sung Joon terjatuh lemas mendengar suara tembakan itu. Deuk Cheon memberi peringatan pada Sung Joon agar tidak bergerak atau dia akan menembaknya sampai mati.

Sung Joon berbalik penuh ketakutan. Dia mengangkat tangannya dan meminta Deuk Cheon tidak menembaknya. Dia benar-benar tidak tahu apa maksud perkataan Deuk Cheon dari tadi. Deuk Cheon tidak peduli dan mengarahkan pistol pada Sung Joon. Dia menyuruh Sung Joon untuk berdiri. Pria bertudung memperhatikan mereka dan tersenyum. Dan wajah pria itu mirip seperti wajah Sung Joon.
“Ini menyenangkan,” ujar pria tersebut.

Deuk Cheon yang merasakah kehadiran seseroang menoleh ke samping. Dan Sung Joon mengikuti arah pandangan Deuk Cheon. Mereka sama-sama terperangah. Deuk Cheon bertanya siapa mereka sebenarnya? Sementara, Sung Joon gemetar ketakutan melihat orang berwajah mirip sepertinya berdiri di depannya.
Episode 01
10 hari sebelum kejadian,

Deuk Cheon sedang menonton tv bersama Soo Yeon sambil makan. Deuk Cheon terlihat sangat menyanyangi Soo Yeon. Dia bahkan memberikan telur miliknya untuk Soo Yeon dan menyuruhnya untuk makan. Dia beralasan kalau dirinya tidak suka makan telur. Soo Yeon tahu kalau ayahnya berbohong dan mengambil telur itu dan menyuapkannya pada Deuk Cheon.
Soo Yeon yang merasa panas, melepaskan topinya. Dan terlihatlah kalau Soo Yeon tidak mempunyai rambut. Deuk Cheon memandangnya. Dan Soo Yeon bertanya apa dia terlihat jelek?
“Hmm? Apa yang kamu maksudkan? Putri siapa kamu ini?”
“Appa…”
“Benar. Kamu putriku. Dan bagiku, kamu adalah orang tercantik yang ada di dunia ini,” jawab Deuk Cheon.  
Soo Yeon tetap saja merasa tidak senang mendengarnya karena itu hanya pendapat ayahnya saja. Deuk Cheon menegaskan kalau Soo Yeon menumbuhkan rambutnya, dia akan menjadi Miss Korea. Karena itu, Soo Yeon harus sehat.  Dan Soo Yeon tahu kan kalau sekarang ada pengobatan dengan pencangkakon sel, Soo Yeon harus mengikutinya.
Soo Yeon menegaskan pada ayahnya kalau banyak orang yang ingin mengikuti injeksi tersebut. Dan dia harus terpilih baru bisa mengikutinya. Deuk Cheon menyakinkan Soo Yeon kalau dia pasti bisa terpilih. Dia selalu berdoa setiap hari agar Soo Yeon terpilih menjalani pengobatan tersebut.
“Berdoa hanya akan dijawab jika kamu adalah orang yang baik,” jawab Soo Yeon.
 Deuk Cheon menekankan kalau dia adalah orang baik. Soo Yeon menjawab kalau ayahnya memang orang baik tetapi tidak cukup baik. Dia sering minum, merokok dan juga menyumpahi orang-orang. Deuk Cheon berjanji pada Soo Yeon kalau dia akan berhenti merokok dan menyumpahi orang. Dia juga akan mengurangi minum-minum. Dan Soo Yeon tentu senang mendengarnya.
Selesai makan, Deuk Cheon kembali harus pergi bekerja. Soo Yeon mengantarnya dan berharap agar ayahnya beruntung dalam investigasinya dan bisa menangkap kriminal. Deuk Cheon menjawab tentu saja. Dia juga menasehati Soo Yeon untuk tidak lupa makan, jangan lupa minum obat dan juga jangan menonton TV terlalu dekat. Soo Yeon mengerti.
Deuk Cheon hendak segera pergi tetapi kemudian teringat mengenai sisa obat Soo Yeon. Soo Yeon dengan pelan memberitahu kalau obatnya tinggal 8butir dan hanya cukup untuk dua hari. Dia meminta maaf karena dia tahu ayahnya tidak punya uang tetapi masih harus membelikannya obat. Deuk Cheon menyuruh Soo Yeon untuk tidak meminta maaf, dia sangat bangga pada Soo Yeon yang bisa meminum obat pahit tanpa merengek. Dan dia juga punya banyak uang. Tetapi, tetap saja Soo Yeon merasa bersalah karena harus sakit dan memberatkan ayahnya.
“Putri siapa kamu?” tanya Deuk Cheon.
“Appa..” jawab Soo Yeon dan tertawa.

Hari sudah malam,
Deuk Cheon masih bekerja. Dia dan team-nya hendak menggerebek tempat perjudian ilegal.  Dia juga memberikan  perintah agar saat mereka naik ke dalam mobil, semua ponsel yang mereka pegang harus segera dikumpulkan. Dan hanya dia serta supir yang tahu lokasi penggerebekan (hal ini dilakukan untuk jaga-jaga agar tidak ada orang dalam kepolisian yang memberitahu tempat penggerebekan kepada tempat judi, menurut author). Saat Deuk Cheon dan team hendak berangkat, salah seorang kepala detektif bernama Yoo Seok menghampirinya dan meminta agar Deuk Cheon memberitahu lokasi perjudian yang hendak di gerebeknya. Bagaimanapun dia juga adalah kepala sama seperti Deuk Cheon tetapi Deuk Cheon malah memerintah anak buahnya. Deuk Cheon tidak peduli dan meninggalkan Yoo Seok.
Deuk Cheon dan team sampai di tempat perjudian. Dan anehnya, tempat perjudian itu sudah kosong dan tidak ada siapapun. Deuk Cheon tentu merasa kesal. Dia mengancam bagi siapa saja yang membocorkan inforrmasi sebaiknya sembunyikan ekornya dengan baik atau dia akan memotong ekor tersebut atau bahkan mengulitinya. Dia menyuruh mereka agar mengumpulkan bukti yang tersisa.
Dan siapa kah yang membocorkan informasi?

Itu adalah Yoo Seok. Dia mendapat bayaran dari Yang Man Choon, salah seorang dari pemilik tempat judi karena telah memberitahu penggerebekan yang akan dilakukan Deuk Cheon. Man Choon sebenarnya merasa kesal pada Deuk Cheon karena tidak bisa di suap sama sekali.
Dan ternyata, Deuk Cheon mengetahui hal itu dan menggerebek mereka. Dia memborgol tangan Man Choon dan hendak membawanya ke kantor polisi. Tetapi, Yoo Seok berusaha menghentikan dan menjelaskan situasinya. Deuk Cheon benar-benar kesal dan memarahi Yoo Seok.


Dia memberitahu kalau sebenarnya, dia juga hendak menangkap Yoo Seok tetapi itu pasti terasa memalukan buat Yoo Seok jika terlihat orang - orang. Seharusnya, jika Yoo Seok sangat menyukai uang, dia seharusnya bekerja di bank dan bukannya menjadi detektif. Yoo Seok tersinggung mendengarnya dan memberitahu kalau dia melakukannya karena ingin memberikan sekolah yang layak untuk putra putrinya. Dia memohon pada Deuk Cheon agar membiarkannya kali ini. Dia sampai berlutut dan memohon pada Deuk Cheon agar melepaskannya. Dan Deuk Cheon dengan terpaksa membebaskan mereka.

Man Choon juga berjanji pada Deuk Cheon akan membalas perbuatan Deuk Cheon yang membebaskannya hari ini.


Post a Comment

Previous Post Next Post