Sinopsis Drama Korea : VOICE Episode 05

Content and Images Copyrights by OCN

Episode sebelumnya :










Eun Byul berjalan di basement dan di culik. Eun Soo segera menelpon 112 untuk meminta bantuan. Hyung Ho yang menerima laporan dari Eun Soo dan membunyikan tanda Code Zero. Jin Hyuk dan Dae Shik segera bertindak menangkap pelaku. Pelaku sudah hampir tertangkap tetapi berhasil melepaskan diri. Nenek kedai Byul datang ke kantor polisi dengan Hwang Kyung Il menemui Eun Soo.


Jin Hyuk menginterogasi Kyung Il dan bertanya mengenai Min Ji Seok (dugaan tersangka). Team Gyung Hak (Unit Kejahatan Satu) diikuti dengan Jin Hyuk tiba di lokasi dimana mobil Ji Seok berada dan hanya menemukan mayatnya.. Kwon Joo mencurigai Kyung Il dan akhirnya di culik bersama dengan komplotannya


EPISODE 05
Jin Hyuk tiba dijalan yang bewarna putih di tutupi salju. Jauh di dalam jalan tersebut terpakir sebuah mobil pick up. Dan didalam bagasinya ada seseorang yang dibungkus dengan karung berwarna hijau. Didalam karung tersebut adalah Kwon Joo. Dia mendengar suara yang ada diluar seperti suara menggali.

Dan benar, diluar pria gendut pendek yang meminjam mobil ke rental sedang sibuk menggali sedangkan Kyung Il cuma jongkok di sebelahnya sambil melihat tabletnya. Pria itu khawatir karena dia tidak menyangka bahwa tempat rental mobil itu punya CCTV. Dia bertanya apakah Kyung Il sudah menyiapkan kapalnya karena wajah mereka sudah di ketahui. Kyung Il menyuruhnya tenang saja dan dia yang akan mengatasinya. Pria itu hanya perlu melakukan apa yang dia suruh. Kyung Il kemudian bertanya apa pria tersebut sudah menyekap Park Eun Byul? Pria itu menjawab tentu saja dan dia juga sudah mengikatnya dengan keras dan tidak akan ada orang yang bisa menemukannya. Dia bahkan memuji Kyung Il yang pintar.

Ternyata Kyung Il sedang membaca komentar dari orang yang menonton viceo yang di unggahnya. Pria gendut kemudian berkata kalau bukan karena Kwon Joo mereka pasti sudah panen dan bertanya kepada Kyung Il berapa banyak bitcoin yang sudah mereka dapat. Kyung Il kesal dan menyuruh pria tersebut untuk terus menggali saja.

Kyung Il kemudian melanjutkan membaca dan melihat sebuah pesan : SEMUANYA, KAMI MOHON MAAF KARENA HARUS PERGI BEBERAPA LAMA. JANGAN LEWATKAN VIDEO TERAKHIRKU JAM 10 MALAM. NANTIKANLAH.

Pria gendut selesai menggali. Kyung Il memerintahkan agar membawa wanita tersebut (Kwon Joo). Sementara Jin Hyuk sudah masuk cukup dalam dan melihat sebuah terpal menutupi sesuatu. Dia turun dan melepas terpal tersebut dan ternyata ada terowongan di balik terpal itu. Dia kemudian ingat perkatan temannya tadi : “Dari awal itu dibuat untuk mobil yang mendadak harus putar balik. Tapi banyak orang menggunakannya untuk menghindari pintu tol. Akhirnya kantor distrik menutup jalan itu. Hanya ada waduk dan hutan disisi jalan itu. Selain itu, jalannya tidak diaspal, sehingga tidak akan mudah untuk dilewati.” Jin Hyuk pun kemudian masuk ke terowongan tersebut dan mengikuti jalannya. Pria tiu membuka bagasi dan menceramahi Kwon Joo yang harusnya hanya menerima telpon dan jangan usil.

Jin Hyuk tiba-tiba menghentikan mobinya dan turun. Dia melihat bekas jejak ban di salju. “Disini tim 1. Aku ada di waduk Illak. Barusan aku temukan mobil yang mirip punya tersangka. Aku ada di bagian selatan Waduk Illak. Kirimkan tim pendukung. Kirimkan tim pendukung,” lapor Jin Hyuk pada Hyung Ho.

Hyung Ho langsung memberitahu lokasinya kepada semua polisi. Choong Ki mendengar dan berlari keluar melaporkan pada Gyung Hak yang masih bicara dengan petugas polisi di depan tol Eungwang. Mendengar laporan Choong Ki, Gyung Hak segera memerintahkan anak buahnya masuk dan menuju ke Waduk Ilkak.
Chapter 3 : Dering Dari Kegelapan : Rahasia Dari Kotak Cokelat
“Hidup mirip dengan sekotak cokelat. Kau tidak pernah tahu apa yang akan kau dapatkan.” - Forest Gump (1994)
Jin Hyuk menyiapkan pistolnya dan berlari masuk ke dalam hutan (rumput - rumput tinggi) sesuai jejak terakhir mobil. Pria gendut melemparkan karung yang berisi Kwon Joo kedepan Kyung Il. Kyung Il memerintahnya untuk membuka karung tersebut. Pria gendut takut jika Kwon Joo akan berteriak tetapi Kyung Il berkata bahwa mereka setidaknya harus mendengar ucapan terakhir Kwon Joo. Jin Hyuk masuk semakin dalam. Pria gendut membuka karung dan membuka penyumbat mulut Kwon Joo. 

Hal yang di ucapkan Kwon Joo ternyata meminta tolong agar Kyung Il melepaskan Eun Byul. Kyung Il terkesan dengan Kwon Joo karena tidak khawatir dengan dirinya sendiri.

“Ini yang kau lakukan setelah menculik ? Dikubur ? Kau, aku tahu kau tidak ada hubungannya dengan kasus Eunhyung dong. Suaramu ... sangat berbeda dengan suaranya.”

“Entahlah ... kita lihat saja. Bagaimanapun, Jam 10 malam nanti kami akan bersenang-senang bersama Eun Byul. Jadi jangan khawatir. Dasarnya gadis-gadis sepertinya ... Akan berakhir seperti itu."

“Sebenarnya apa salahnya sampai diperlakukan begitu ?Apa kau tidak merasa bersalah berbuat begitu pada perempuan ? Sedikitpun tidak menyesal ? Kalian semua ... adalah sampah paling tidak berguna!” maki Kwon Joo.

“Yang sampah itu kalian. Bagaimana ya ? Penyelidikanmu sudah selesai. Selamat tinggal. Nuna berkulit pucat.” Selesai berkata hal itu dia memerintahkan pria gendut untuk membuang Kwon Joo ke dalam lubang. Pria gendut mulai menutup lubang dengan tanah. Kwon Joo mengerang meminta tolong. Kesadarannya mulai hilang.


Jin Hyuk akhirnya tiba dan dari kejauhan melihat seorang pria gendut yang sedang menutup lubang. Dia mengarahkan pistolnya dan berusaha mengarahkan pistol secara tepat. Kyung Il berjalan menuju mobil pickup nya. Dia sempat menoleh ke belakang melihat temannya yang masih menutup lubang tapi tidak menyadari kehadiran Ji Hyuk.









Saat Jin Hyuk sudah hampir menembak, tiba-tiba walkie talkienya berbunyi dari Team Satu yang melapor jika mereka sudah berada di dekat waduk tetapi tidak bisa menemukan lokasi yang tepat dan meminta petunjuk. Jin Hyuk kaget dan segera mematikannya. Kyung Il ternyata memasang radio di mobilnya yang ternyata menangkap saluran walkie talkie polisi dan mendengar laporan tersebut. Dia langsung panik dan berteriak menyuruh rekannya untuk segera naik ke mobil karena polisi sedang menuju ke tempat mereka. Pria gendut langsung berhenti menguburkan tanah dan melempar sekopnya kemudian lari masuk ke mobil.


Jin Hyuk berlari dan berteriak menyuruh mereka berhenti tapi terlambat. Mobil sudah melaju. Dia berusaha menembaki mobil tapi tidak berhasil. Pria gendut khawatir dan bertanya kenapa polisi bisa mengetahui posisi mereka. Kyung Il menyuruhnya untuk diam. Mereka berhasil kabur.




Jin Hyuk tidak berusaha mengejar mereka dulu dan memilih menyelamatkan Kwon Joo yang terkubur. Kwon Joo samar-samar mendengar suaranya dan tersadar. Jin Hyuk terus menggali tanah dengan tangannya dan berhasil melihat karungnya. Dia membuka karung dan mengeluarkan Kwon Joo.

Kwon Joo terbatuk begitu di bebaskan. Dia lanngsung memberitahu Jin Hyuk jika Eun Byul berada dalam bahaya. Hwang Kyung Il memberitahu jika dia akan merekam videonya dengan Eun Byul malam ini jam 10. Jin Hyuk kaget mendengarnya.


15 : 43 KST - Kang Kwon Joo Berhasil di Selamatkan

Jin Hyuk melaporkan bahwa Kwon Joo sudah berhasil di selamatkan dan tidak terluka parah. Semua orang di markas 112 merasa senang. Di saat semuanya merasa senang, Nenek dan Eun Soo melihat semuanya dari luar. Nenek sampai marah dan menggedor pintu karena mereka memprioritaskan menyelamatkan ketua team mereka terlebih dahulu dibandingkan dengan Eun Byul. Eun Soo berusaha menenangkannya. Hyung Ho mendengar semua perkataan nenek dan juga merasa bersalah karena masih belum bisa menyelamatkan Eun Byul.


“Kau bahkan tidak bisa menyelamatkan adikmu sekalipun kau seorang polisi,”hardik nenek pada Eun Soo ketika Eun Soo berusaha menghentikannya, “Mengapa kau selalu berbangga-bangga bahwa kau polisi? Siapa aku menyalahkanmu? Seharusnya aku menyalahkan diriku sendiri. Semua ini salahku,” ratap nenek sambil pergi tempat duduknya lagi. Hyung Ho keluar dan hendak menemui nenek.

“Jika ayahmu tidak bertemu wanita itu…”

“Kenapa Nenek malah membicarakan Ayah disini? Sudahlah, Nenek. Eun Byul akan baik-baik saja,”tenang Eun Soo.

Hyung Ho mendengar pembicaraan mereka dan berjalan menghampiri nenek. Dia bertanya apakah nenek baik-baik saja. Eun Soo yang menjawab dan berkata dia yang akan menangani neneknya dan mengatakan sebaiknya Hyung Ho kembali bekerja karena bisa saja Eun Byul nanti menghubungi lagi. Hyung Ho pun pamit pergi.
Hyung Ho kembali ke mejanya dan menerima telpon dari Kwon Joo. Kwon Joo memberitahu jika dia sudah mendengar masa lalu Kyung Il dari Jin Hyuk tetapi ada sesuatu yang menganggunya. Hyung Ho mengerti dan berkata dia akan mencaritahu lagi.



Kwon Joo dan Jin Hyuk berada di Kantor Polisi Resort Illak. Kwon Joo sudah membersihkan lukanya dan di berikan secangkir minuman panas oleh Jin Hyuk. Gyung Hak dan teamnya kemudian datang.

"Apa maksudmu si bajingan itu punya radio ham?”tanya Gyung Hak pada Jin Hyuk.
(Radio Ham : operator radio menggunakan frekuensi rendah untuk berkomunikasi.)

“Aku sudah menjelaskannya tadi padamu. Mereka punya antena radio ham di bagasi mobilnya. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.”

“Jadi begitu caranya mereka tahu lokasi kita dan melarikan diri.”

“Tapi...,kenapa kau tadi menghubungiku lewat radio? Kau tahu sendiri aku lagi dalam pengintaian. Kau mau aku mati atau apa?”tanya Jin Hyuk kepada semua team satu. Gyung Hak membela diri kalau dia tidak sengaja dan mereka sedang terburu-buru tadi. Jin Hyuk kemudian memberi saran bahwa melihat pelaku yang berani menculik seorang polisi, itu berarti mereka tidak bisa menangkapnya tanpa rencana. Gyung Hak malah tidak senang mendengarnya dan menjawab jika dia tahu dan bertanya apa Jin Hyuk sedang mencoba mengajarinya. Gyung Hak melah balik mengomeli Kwon Joo yang pergi sendirian dan di culik bahkan Divisi Patroli tidak akan membuat kesalahan seperti itu.

Jin Hyuk yang sudah bosan mendengar Gyung Hak kemudian mengatakan kalau mereka akan melupakan hal tadi saja. Gyung Hak langsung diam dan memerintah untuk melakukan pengitaian di pelabuhan karena sudah jelas mereka akan muncul di situ. Jin Hyuk kaget dan berkata kalau Gyung Hak tidak fokus karena tadi sudah di beritahu jika pelaku akan merekam Eun Byul. Jin Hyuk sampai berkata pada Gyung Hak untuk membayangkan jika anaknya di hadapkan situasi seperti itu? Gyung Hak marah dan menyuruh Jin Hyuk untuk menjaga mulutnya.

“Kau tahu darimana kalau mereka akan merekamnya atau tidak? Tiga juta orang hidup di Korea. Bagaimana kita bisa menemukan mereka? Kau ini kenapa? Aku senang akhirnya kau jadi sadar setelah tiga tahun ini, tapi kau menyusahkan petugas yang lain sekarang ini. Lagipula, bukan hanya kau saja yang langganan di rumah makan Nenek itu. Kita semua juga turut prihatin atas kejadian yang menimpa cucunya,” marah Gyung Hak.

“Kenapa kau malah mengalihkan pembicaraan? Aku tidak peduli. Aku akan menangkapnya. Pokoknya aku sudah memberitahu kalian,”balas Jin Hyuk.

“Menurutku mereka akan merekamnya. Jam 10 malam nanti, mereka akan menayangkan video Eun Byul apapun yang terjadi,” yakin Kwon Joo.

“Aku mengerti kau kesulitan atas kejadian yang menimpamu, tapi keras kepala tidak akan memecahkan masalah ini. Kau harus ke dokter,” ujar Gyung Hak.

“Saat aku diculik, kuperhatikan kau rupanya mengesampingkan Golden Time Team. Jika memang begitu yang kau inginkan, kami akan bekerja secara terpisah dari Satuan Tindak Kejahatan,” jelas Kwon Joo.

Gyung Hak tertawa dan tidak percaya mendengarnya. Dia mendekati Kwon Joo dan bertanya apa cuma itu yang bisa dikatakannya? Kwon Joo balas menjawab jika dia sudah melakukan seperti yang Gyung Hak minta untuk mengambil langkah mundur tetapi sudah lima jam berlalu sejak kejadian itu dan tidak ada hasil sama sekali. Bukankah menurut Gyung Hak mereka butuh kepercayaan dan kemampuan agar dapat bekerjasama? Gyung Hak kesal mendengarnya dan hampir berkelahi dengan Kwon Joo jika Choong Ki tidak datang melapor. Choong Ki melaporkan jika dia mendapat telepon dari pelabuhan kalau seorang pria berusia 30-an yang mirip dengan Hwang Kyung Il di temukan. Gyung Hak kemudian berkata mereka segera berangkat. Sebelum pergi, Gyung Hak berkata kepada Kwon Joo : “Kepala Center Kang. Kau barusan selamat dari kematian tapi sekarang kau masih punya nyali juga. Tapi, jika kau terus bertingkah semaumu, kau bisa saja jatuh ke lubang sama seperti sebelumnya. Waspadalah.”




Jin Hyuk memberitahu Kwon Joo untuk mengabaikan saja Gyung Hak. Kemudian, seseorang lewat di depan ruangan dan Jin Hyuk memanggilnya. Sekarang mereka sudah berada di belakang sebuah mobil.

“Jadi maksudmu, kau ingin mengetahui lokasi orang-orang yang bisa mendengar radio polisi?” tanya teman Jin Hyuk tersebut, Jin Hyuk sedang karena temannya itu cepat mengerti dan menepuk pantatnya. Tapi, temannya beralasan kalau itu sudah sulit karena belakangan ini radio polisi sudah digital dan tidak semua orang bisa mendengarnya. Jin Hyuk kesal dan kemudian mengancam jika temannya tidak mau mencarinya, dia akan merubahnya menjadi zombie. Temannya langsung menurut dan mulai mencari dengan alat penangkap sinyal radionya.
SMP Illak. Bangunan yang Sudah Tak Terpelihara Lagi
20 : 33 KST

Kyung Il dan temannya berada di dalam sebuah kelas. Temannya sibuk bertanya kepada Kyung Il kenapa mereka tidak bisa juga menangkap sinyal polisi. Apakah radio mereka sudah rusak? Apa mereka tahu kita mendengar radio mereka? Kyung Il juga tidak tahu dan merasa kesal.
Eun Byul terbangun dan melihat sebuah cermin, lampu disko, lilin-lilin dan meja serta sofa. Dia sendiri terbaring di ranjang dengan mulut dilakban dan tangan kaki terikat. Eun Byul ketakutan. Apalagi dia bisa melihat Kyung Il dan rekannya di ujung ruangan. Dia mengerang. Pria gendut masih terus bertanya mereka harus bagaimana. Kyung Il memarahinya dan menyuruhnya untuk tidak menjadi pengecut. Polisi tidak tahu mereka bersembunyi dimana dan juga mereka sudah mematikan ponsel. Pria gendut kemudian melihat Eun Byul yang terbaring dan berkata ini semua gara-gara Kyung Il yang menginginkan Eun Byul makanya mereka dalam masalah ini.

Kyung Il tau Eun Byul sudah sadar dari suara erangannya dan memerintah temannya untuk menulis di website jika rekaman hari inii akan di majukan 20menit. Pria gendut sempat berteriak tetapi begitu melihat wajah Kyung Il dia langsung diam dan setuju.
[Pengumuman Perubahan Waktu Tayang]
[Pelanggan situs semuanya, kami punya kabar buruk. Para polisi...]
Kwon Joo berlari keluar dari dalam kantor polisi dan memberitahu pemberitahuan yang dipasang Kyung Il kepada Jin Hyuk. Kwon Joo juga memberitahu kalau ada yang aneh karena Jika mereka dealer pornografi biasa, mereka tidak akan bertindak sejauh ini. Sepertinya mereka merahasiakan sesuatu. Jin Hyuk juga memberitahu jika yang pasti mereka berarti tidak mengincar uang karena mereka sudah menghasilkan bitcoin yang senilai ratusan dollar dengan video mereka dan akun mereka sekarang sudah diblokir.

Kwon Joo juga memberitahu jika dia curiga dengan masa lalu Kyung Il dan alasannya membakan rumah sehingga dia menyuruh Hyung Ho untuk menyelidikinya. 

“Dan inilah hasilnya. Ibunya, Kim Soo Ja, punya reputasi jelek di lingkungan tempat tinggalnya.”


Flashback

Pagi-pagi, Ibunya Kyung Il sudah sibuk berdandan dengan makeup menor dan rok pendek. Kyung Il sedang makan bersama ayahnya yang sakit. Ibunya dengan terburu-buru beranjak pergi kerja dan tidak sengaja menginjak sisa makanan. Dia membersihkan kaus kakinya dan menegur Kyung Il. Dia bertanya apa Kyung Il tidak tau betapa sibuknya dia? Dia juga menyuruh Kyung Il untuk membereskan sisa makanan Ayahnya. Kyung Il remaja mengiyakannya.






Ibu Kyung Il bekerja sebagai sales asuransi jiwa dan menawarkan kepada para ahjussi dengan gaya genitnya. Kyung Il melihat semuanya dari jendela kantor ibunya. Teman sebayanya juga ada di sebelah Kyung Il. Dia mengatakan kalau ibunya berkata kalau Ibu Kyung Il itu menggoda pria lain. Kyung Il marah dan mencengkeram kerah baju temannya dan berkata bahwa itu tidak benar. Ibu keluar dan memisahkan mereka. Kyung Il memberitahu jika anak itu berkata kalau Ibu menggoda pria lain saat menawarkan asuransi.

Ibu kaget mendengarnya dan menarik Kyung Il pergi dari sana. Dia membawa Kyung Il ke sebuah jalan sepi. Ibu memarahi Kyung Il karena mempercayai anak itu. Apa kau tidak lihat betapa sulitnya Ibu bekerja keras untuk menghidupimu dan Ayahmu? Jangan pernah bicara itu lagi. Kau membuatku marah. Kyung Il menangis dan meminta maaf. Ibu memeluknya.








Kyung Il menyukai film. Dan di sekolah ada seorang guru yang sangat memperhatikan Kyung Il. Guru itu sangat baik dan bahkan memberikan sebuah kamera untuk Kyung Il. Kyung Il senang menerimanya. Dia memotret dengan kamera itu dan tanpa sengaja meihat ibunya yang datang ke sekolah. Ibunya ternyata selingkut dengan guru yang memberikan kamera tersebut. Kyung Il menangis melihatnya.

Flashback END
“Saat dia melihat kelakuan ibunya dengan mata kepalanya sendiri, dia mulai percaya ibunya kalau ibunya bekerja keras demi dirinya. Sejak saat itu, dia mulai memiliki pandangan yang tidak-tidak terhadap wanita. Setiap kali saat dia merasa marah akan pengkhianatan ibunya, menurutnya membakar apapun membuat kemarahan dia mereda. Pada tahun 1999, setahun setelah ayahnya meninggal, saat itulah dia membakar rumahnya, dan ibunya meninggal,” jelas Kwon Joo.

“Dia memang psikopat. Tapi, selalu ada alasan di balik setiap kejahatan. Tapi bukan berarti semua orang itu penjahat.”

Kwon Joo kemudian memberitahu keanehan Kyung Il lainnya. Saat ketika tadi Kyung Il bicara padanya, dia bergumam sendiri ‘Kau itulah yang sampah.’Kwon Joo menduga jika Kyung Il menderita gangguan kepribadian histrionik (gangguan dimana seseoarang terlalu mencemaskan penampilan mereka, mencari perhatian, dan berperilaku berlebihan.) Dan kapanpun dia mendengar nama Eun Byul, Kyung Il selalu marah karena suaranya bergetar. Jin Hyuk kaget mendengar analisis Kwon Joo dan bertanya memastikan maksud Kwon Joo adalah Eun Byul dan Kyung Il pernah bertemu sebelumnya? Tapi, Kwon Joo juga tidak begitu yakin. Kwon Joo juga memberitahu jika dia punya firasat aneh kalau Kyung Il tahu sesuatu tentang insiden Eunhyung-dong. Jin Hyuk bertanya apa Kwon Joo yakin?
Di kelas 2-3, Eun Byul sedang meronta-ronta di atas kasur. Kyung Il datang menghampirinya dan mengancamnya jika dia berteriak, dia akan membunuhnya. Kyung Il membuka lakban dan ikatan tangan Eun Byul. Eun Byul bertanya kenapa kyung Il melakukan hal ini padanya. Kyung Il dengan tenang menjawab, bukankah Eun Byul ingin menjadi artis. Eun Byul langsung berlutut dan memohon di bebaskan. Dia akan memberikan uang atau apapun tapi tolong lepaskan dia. Eun Byul bahkan berjanji tidak akan membuka mulutnya diluar dan akan tetap diam. Kyung Il tersenyum sinis mendengar permohonan Eun Byul.


“Ini sebabnya aku tidak memperlakukanmu seperti manusia. Kalau kau lagi kesulitan, kau malah merayuku. Tapi kalau aku menyusahkanmu, kau malah tidak menganggapku,”ujar Kyung Il. Eun Byul ketakutan mendengar nada bicara Kyung Il yang dingin. Kyung Il kemudian menyuruh temannya untuk segera memulai rekaman mereka. Eun Byul takut dan berusaha turun dari ranjang. Dia tanpa sengaja menjatuhkan lampu untuk pencahayaan dan menangis semakin histeris. Kyung Il kesal melihatnya dan meyuruh temannya untuk pergi mengambil lampu baru.


Teman Jin Hyuk masih terus melacak sinyal radio dan belum berhasil menemukannya. Dia sampai kesal karena Jin Hyuk menyuruhnya mencari hal tidak berguna seperti ini. Jin Hyuk langsung memukul belakang kepala temannya tersebut dan meremehkan kemampuannya. Temannya jadi kesal karena di remehkan dan menyuruh Jin Hyuk untuk menunggu saja.



Pria gendut berjalan di koridor. Dia kesal kepada Kyung Il yang bukannya memilih untuk segera kabur tetapi tetap ingin melakukan rekaman. Ponselnya kemudian berbunyi. Pria gendut mengangkatnya dan memanggil orang di telpon dengan sebutan ‘Hyung-nim.’Pria gendut melapor jika Kyung Il sedang mengatur untuk melakukan siaran dengan wanita itu. Pria gendut berkata dia sangat takut sampai rasanya mau mati.

“Kalian itu sedang diintai. Jika kalian tidak naik kapal malam ini, aku tidak bisa menunggu kalian,”ujar penelepon. Sepertinya dia pria yang menyediakan mereka kapal untuk kebur ke luar negeri.

“Apa Hyung pernah lihat dia menuruti apa kata orang? Kami tidak akan terlambat.”

“Tapi, apa kau punya uang buat tinggal di Hong Kong?”

“Kyung Il punya akun bitcoin itu.”

“Bong Gil, kau ini bodoh sekali. Kau bisa tahu darimana kalau dia masih punya uangnya atau tidak? Kyung Il itu lebih pintar dari yang kaukira. Kalau kalian ditangkap polisi, bagaimana? Pasti dia akan menyalahkan semuanya padamu. Yang kaulakukan itu cuma merekam,” ujar penelepon itu. Tanpa Bong Gil sadari, teleponnya telah berhasil di sadap oleh teman Jin Hyuk. Jin Hyuk langsung menyuruh temannya untuk segera melacak koordinatnya. Koordinat sudah berhasil di dapat dan berada di sebelah selatan, tidak jauh dari posisi mereka saat ini.




Pria gendut (Bong Gil) selesai telpon dan mulai ragu terhadap Kyung Il. Jin Hyul menelpon Hyung Ho dan bertanya apakah dia bisa melacak dimana Kyung Il dapat bersembunyi di bagian selatan kepolisian Illak? Jin Hyuk juga memberitahu jika dia akan segera berangkat. Kwon Joo juga meminta untuk ikut serta dengan Jin Hyuk tetapi Jin Hyuk melarangnya karena berbahaya. Kwon Joo ngotot untuk ikut dan berjanji tidak akan membuat kesalahan lagi seperti sebelumnya. Jin Hyuk menghampirinya dan memberi izin Kwon Joo untuk ikut dengannya namun dia memberitahu jika Kwon Joo tidak bisa terus berjalan mengikutinya dan dia juga tidak akan menunggunya (karena Jin Hyuk juga harus menyelamatkan korban dan menangkap pelaku) . Kwon Joo mengerti.


Hyung Ho menelpon dan memberitahu lokasi yang bisa di jadikan persembunyian. Ada pertenakan dan bangunan sekolah yang kosong. Pertenakannya masih digunakan hingga sekarang dan sepertinya lokasi pelaku ada di SMP Illak, lapor Hyung Ho. Mendengar kalau nama sekolah yang kosong itu adalah sebuah SMP, Jin Hyuk segera menyuruh Hyung Ho untuk melihat nama sekolah Kyung Il dulu. Dan benar itu adalah SMP Illak kelas 2-3. Jin Hyuk dan Kwon Joo yakin itu tempat persembunyiannya dan segera berangkat menuju kesana.

Eun Soo masuk dan menghampiri Hyung Ho. Dia bertanya apakah tadi Hyung Ho bilang kalau penculik bersekolah di SMP Illak? Hyung Ho membenarkan dan bertanya kenapa dia bertanya? Eun Soo langsung cemas dan kembali bertanya apa dia membawa Eun Byul kesana?

Di mobil, Jin Hyuk tidak habis pikir kenapa Kyung Il membawa Eun Byul ke tempat dia melihat ibunya berselingkuh. Kwon Joo berkata pasti ada sesuatu. Jin Hyuk membenarkan dan kembali mengutip kalimat yang di gunakan Kyung Il dalam postingannya : "Hidup itu bagaikan sekotak coklat. Kau takkan pernah tahu apa yang akan kaudapatkan." Jin Hyuk mengatakan dia punya firasat tidak enak mengenai hal itu.

Eun Byul masih terus menangis. Bong Gil akhirnya muncul. Kyung Il bertanya kenapa Bong Gil lama sekali tetapi Bong Gil tidak menjawabnya. Bong Gil diam sesaat dan bertanya berapa banyak bitcoin yang dimiliki oleh Kyung Il? Kyung Il menghampirinya dan berkata itu bukan urusannya. Bong Gil marah dan berteriak mengenai berapa banyak jumlah bitcoinnya? Kyung Il berjalan semakin mendekati dan memarahinya. Bong Gil kemudian mengeluarkan tangannya dari saku dan mengacungkan pisau kecil ke arah Kyung Il. Bong Gil ketakutan dan dengan hampir menangis meminta sebagian dari yang dimiliki Kyung Il karena itu melikinya dan dia aka pergi sendiri. Kyung Il tidak mau memberikannya dan tidak takut kepada Bong Gil dan pisaunya. Mereka akhirnya berdebat dan Bong Gil menusuk Kyung Il. Kyung Il melawan dengan mengeluarkan pisaunya juga. Eun Byul ketakutan melihat semua itu. Kyung Il berhasil membunuh Bong Gil. Eun Byul berusaha kabur namun sebelum dia keluar pintu, Kyung Il menutupnya.


Di mobil, firasat Kwon Joo semakin tidak enak. Dia merasa sudah terjadi sesuatu karena tidak ada pemberitahuan apa-apa padahal sudah lama. Dia menyuruh Jin Hyuk untuk cepat. Jin Hyuk berkata dia sudah berusaha secepatnya. Eun Soo berdiri cemas dan akhirnya memutuskan untuk menelpon Jin Hyuk.

“Detektif Moo, Kyung Il telah merencanakan ini semua dari awal. Dari awal dia memang mengincar Eun Byul,”ujar Eun Soo begitu teleponnya di angkat.

“Apa maksudmu?”

“Hwang Kyung Il, ternyata murid ayahku. Ayahku dipecat dari sekolah karena berselingkuh dengan ibunya. Itu sebabnya orang tuaku bercerai. Hwang Kyung Il adalah anak dari wanita itu.”

“Jadi maksudmu ayahmu itu gurunya Kyung Il?”

“Sejak kejadian itu, keluarganya juga hancur seperti keluarga kami. Dia membakar rumahnya sendiri dan ibunya meninggal. Aku juga ingat Eun Byul pernah ditelepon larut malam. Mantan pacarnya bilang bahwa pacar barunya itu berbahaya. Dia menyuruh adikku untuk minta bantuanku. Tapi aku bilang aku sibuk dan aku menutup teleponnya. Aku harusnya lebih perhatian pada adikku. Orang tuaku meninggal setelah perceraian itu dan hidup kami pun menjadi sulit. Aku tidak merawat Eun Byul dengan baik.”

“Eun Soo, jangan khawatir. Aku akan menangkapnya apapun yang terjadi. Juga, aku yakin Eun Byul tahu bagaimana perasaanmu,” tenang Jin Hyuk. Kwon Joo juga berterimakasih karena Eun Soo sudah mau menceritakan privasi-nya. Hyung Ho mendengar juga semuanya. Eun Soo meminta tolong Kwon Joo untuk menyelamatkan Eun Byul sambil menangis.

Jin Hyuk bergegas mengemudikan mobilnya. Eun Byul semakin takut melihat Kyung Il dan menyebutnya pembunuh. Kyung Il dengan mata yang berkaca dan menahan kemarahannya berkata bahwa bukan dia yang gila tetapi wanita itu dan ayahmu. Eun Byul kaget mendengarnya. Kyung Il kemudian membekap mulut Eun Byul dengan sapu tangannya yang sudah di campur obat bius.


00 : 43 KST
12jam 30menit setelah Eun Byul di culik

Mobil Jin Hyuk tiba di lokasi. Kyung Il mendengar suara mobil yang tiba. Semua di markas 112 menunggu dengan was-was. Kyung Il menyeret tubuh Eun Byul yang pingsan sepanjang koridor. Jin Hyuk turun dari mobil dan memeriksa nomor plat mobil yang terpakir di lapangan sekolah. Dia memberitahu Hyung Ho bahwa mobil Hwang Kyung Il terpakir di lapangan sekolah dan dia akan memasuki sekolah sekarang.
Team Gyung Hak masih terus mengintai di pelabuhan. Hyung Ho menghubungi mereka dan memberitahu bahwa tempat penculik sudah di temukan.

“Kami sudah menemukan lokasi penculik. Harap pindah posisi ke SMP Illak sekarang. Tersangka sepertinya memiliki urusan pribadi yang harus diselesaikan dengan korban,”lapor Hyung Ho. Choong Ki bertanya maksudnya dan Hyung Ho memberitahu kalau Jin Hyuk menemukan posisi pelaku di SMP Illak. Eh… Choong Ki malah bertanya apa yang harus dilakukan pada Gyung Hak (arrgggghhh) dan Gyung Hak dengan cueknya berkata : “Tidak ada pilihan. Ayo pergi.”
Hyung Ho kemudian memberitahu satuan polisi lain tetapi mereka paling cepat bisa ke sana 20menit lagi. Hyung Ho menyuruh Jin Hyuk untuk menunguu bantuan datang karena jumlah kelas yang terlalu banyak untuk di periksa. Jin Hyuk tidak bisa menunggu lagi dan memutuskan untuk masuk. Dia bertanya apakah Kwon Joo bisa mendengar sesuatu? Kwon Joo menajamkana telinganya tetapi sulit untuk mendengar suara karena bercampur dengan suara angin dan jendela yang berkibar-kibar. Jin Hyuk melihat luka di dahi Kwon Joo kembali terbuka dan menanyakan keaadaannya. Kwon Joo menyentuh darah di dahinya dan berkata baik-baik saja. Jin Hyuk kemudian meminta Kwon Joo untuk waspada karena hanya mereka yang bisa menyelamatkan Eun Byul sekarang.


Jin Hyuk dan Kwon Joo menuju lantai 2. Mereka ke kelas 2-3 dan menemukan mayat Woo Bong Gil. Kwon Joo memegang mayat tersebut dan mengatakn dia sudah tewas tapi belum terlalu lama. Jin Hyuk menelpon Hyung Ho memberitahu temuan mayat dan meminta di kirimkan ahli forensik. Eun Soo takut terjadi sesuatu pada Eun Byul. Hyung Ho berkata Ya dan mereka pasti menyelamatkannya.




Jin Hyuk dan Kwon Joo kembali menelusuri koridor. Tiba-tiba, Kwon Joo menghentikan Jin Hyuk dan memberitahu kalau dia mendengar sesuatu. Suara seseorang di seret menuju lantai atas. Mereka segera naik ke lantai atas. Kyung Il meraih batu dan memecahkan tabung pemadam kebakaran yang ada di dinding. Kwon Joo mendengarnya. Dia memberitahu jika suara telah menghilang setelah suara benturan keras. Kwon Joo merasa seseorang mengetahui mereka berada dalam gedung ini.

Jin Hyuk kemudian naik dan memimpin jalan dengan pistol di tangannya. Di koridor mereka mendengar suara yang semakin mendekat. Karena gelap, mereka menunggu suara yang mendekat itu dan menemukan itu hanya tabung pemadam kebakaran yang berguling. Jin Hyuk menatap Kwon Joo. Kwoo Joo menjawab jika sebelumnya memang benar ada suara seseorang yang diseret. Jin Hyuk meragukannya yang salah mendengar suara karena awalnya Kwon Joo bilang suit mendengar apapun karena angin.










Jin Hyuk kemudian berkata dia akan memeriksa ke lantai 3 dan meninggalkan Kwon Joo. Kwon Joo berjalan sendiri menelusuri lorong gelap dan masuk ke sebuah kelas. Itu lab kimia. Dia melihat - lihat dan berjalan hati-hati. Dia berusaha mendengar sesuaru tapi sulit dan merasa aneh kepada dirinya sendiri. Dia terus berusaha dan mendengar suara di ruang penyimpanan. Dia meraih pintu.
Jin Hyuk masih memeriksa lantai 3. ada suara dari sebuah kelas. Dia membukanya dan …. yang keluar adalah kucing. Kwon Joo membuka ruang penyimpanan. Dia berjalan dan melihat sebuah lemari. Dia membukanya dan ada Eun Byul yang terkulai pingsan di dalamnya. Kwon Joo berusaha membangunkannya. Eun Byul sadar dan berteriak ketakutan. Kwon Joo menenangkannya dan mengatakan dia petugas kepolisian. Seseorang membuka pintu ruang penyimpanan.


Jin Hyuk berjalan menelusuri koridor dan melihat ada sebuah pengaman tabung gas pemadam dilantai. Dia sadar dia sudah salah karena ini adalah asal dari tabung gas pemadam kebakaran yang bergulir tadi. Eun Byuk ketakutan melihat Kyung Il dibelakang Kwon Joo. Kwon Joo hendak meraih pistolnya tetapi Kyung Il lebih sigap dan menendang pistol Kwon Joo jatuh.

Dia kesal melihat Kwon Joo dan mengacungkan pistolnya. Kyung Il berusaha membekap Kwon Joo dengan sapu tangan yang ada obat bius. Semua yang ada di markas 112, mendengar dengan tegang, Kwon Joo berhasil menghindar dan keluar dari ruang penyimpanan. Kyung Il mengejarnya. Dia menyerang Kwon Joo. Jin Hyuk berusaha menghubungi walkie talkie Kwon Joo tapi tidak ada jawaban. Dia tahu ada yang tidak beres dan segera menuju ke tempat Kwon Joo. Kyung Il sudah mengacungkan pisau, hendak menusuk kwon Joo. Eun Byul keluar dari ruang penyimpanan dan berusaha menahan Kyung Il. Dia berkata kalau bukan hanya Kyung Il yang menderita.



“Kau pikir cuma kau saja yang menderita? Aku juga menderita. Kita semua menderita. Orang tuaku bercerai dan meninggal setelah kejadian itu. Aku dan kakakku juga menderita sama sepertimu!” teriak Eun Byul. Eun Soo mendengar suara Eun Byul dari walkie talkie yang menyala.

Kyung Il kesal dan meraih puncak kepala Eun Byul dan kemudian membantingnya. Eun Byul terbanting ke meja dan terlempat ke tumpukan di ujung meja. Kakinya terkena paku yang mencuat. Eun Byul menjerit kesakitan. Kwon Joo segera menghampiri Eun Byul dan menatap Kyung Il. Dia menyebut Kyung Il bajingan. Dia kemudian melihat suntikan di salah satu meja dekat Kyung Il dan teringat kalau Kyung Il punya kepribadian histronik.

“Orang yang menderita gangguan kepribadian histronik cenderung tidak bisa mengendalikan amarahnya jika seseorang mengekspos titik lemah mereka,” pikir Kwon Joo. “Kenapa tidak kita sudahi saja sekarang? Hwang Kyung Il. Aku tahu kau selama ini merekam video porno sebagai bentuk balas dendam pada ibumu. Tapi suatu hari, Min Ji Seok mengetahui perbuatanmu dan kau mencoba membunuhnya dengan membuatnya berpikir bahwa Eun Byul yang mengirim SMS itu. Dan pagi ini, kau membunuhnya. Kau memindahkan mayatnya ke Taman Hiburan Myunghwa-dong dan memanipulasinya sebagai tindakan bunuh diri. Aku tahu itu semua. Berapa banyak orang lagi yang harus mati ...karena balas dendammu itu?”tanya Kwon Joo sekaligus untuk memancing kemarahan Kyung Il.

“Ini semua karena wanita kotor dan pria itu!”


“Tidak. Kau sendirilah orang yang menghancurkan hidupmu. Karena pemikiranmu yang suka macam-macam. Kalau orang yang waras, mau semenderita apapun mereka, mereka tidak akan menyalahkan orang lain, memperkosa wanita dan membuat mereka bunuh diri. Kau mungkin menganggap dirimu itu hebat karena ada orang yang memujimu di situsmu. Tapi dalam kehidupan nyata, kau hanyalah penjahat hina, dan tak tahu malu. Penjahat yang akan mati di penjara,”lanjut Kwon Joo. Kyung Il berteriak marah. Kwon Joo melihat ada kesempatan dan langsung berlari meraih suntikan. Kyung Il menyadarinya dan langsung memukul Kwon Joo sampai terjatuh. Kyung Il semakin marah. Dia kemudian menunjukkan detonator di tangannya dan memberitahu kalau dia sudah menuang minyak di seluruh gedung.

Jin Hyuk muncul di belakangnya dan memerintahkannya untuk meletakkan alat itu. Kyung Il tidak takut dan terus melangkah mundur dengan mengancungkan alatnya. Jin Hyuk memerintahkan Kwon Joo untuk membawa Eun Byul keluar. Saat perhatian Jin Hyuk teralih sedikit ketika bertanya keadaan Eun Byul, Kyung Il meraih zat asam yang ada di lemari di belakangnya dan melemparnya ke arah Jin Hyuk. Untunglah Jin Hyuk berhasil menghindar. Zat itu melelehkan dinding di belakang Jin Hyuk. Kyung Il segera berlari keluar. Jin Hyuk mengejarnya. Mereka terus berlari hingga ke atap.

Sebelum lanjut mengejar Kyung Il, Jin Hyuk memberitahu Hyung Ho jika pelaku membawa penyulut api sehingga minta di datangkan pemadam kebakaran untuk berjaga. Eun Soo kager mendengarnya dan bertanya apa dia akan membakar sekolah? Jin Hyuk berusaha membuka pintu atap. Tapi Kyung Il sudah menahannya dengan meja dan kursi.


Eun Soo mencoba memanggil Eun Byul dari walkie talkie Kwon Joo. Kwon Joo mengambil walkie talkienya di lantai dan memberikannya kepada Eun Byul. Eun Byul menangis dan meminta maaf kepada Eun Soo karena tidak mendengar perkataannya. Jin Hyuk berhasil membuka pintu atap. Dia berkelahi dengan Kyung Il. Kyung Il masih mengancam Jin Hyuk dengan alatnya.





Jin Hyuk menurut. Dia menjadi sombong. Tapi Jin Hyuk mencari kesempatan dan berhasil menyingkirkan alat itu. Tapi Kyung Il berhasil merebut pistol Jin Hyuk. Jin Hyuk tidak terlihat takut dan berkata bahwa pistol itu sudah kosong karena di pakai menembak beberapa kali. Jin Hyuk memancing kemarahan Kyung Il. Berhasil. Dan dia memukul Kyung Il beberapa kali sampai dia tidak berdaya.

“Hwang Kyung Il. Pemandanganya bagus sekali buat kematianmu. Dengar baik-baik. Kaulah pecundang terparah di seluruh dunia. Eun Byul dan kakaknya sama menderita sepertimu tapi mereka tidak menyalahkan orang lain dan menjalani kehidupan mereka. Semua wanita yang kaulecehkan dan kau bunuh sampai sekarang, kematian orang-orang jahanam sepertimu itu tidak akan membuat mereka hidup lagi. Kau tahu itu, 'kan? Jadi kita tebus saja semua itu dengan hidupmu hari ini,” ujar Jin Hyuk sambil menyeret Kyung Il ke pinggir atap.

“Jadi, apa lagi yang bisa kulakukan? Tidak ada orang yang mengajariku menjalani hidup ini. Tak seorangpun! Tidak ada orang yang mengajariku,”rengek Kyung Il.

Jin Hyuk menasehati Kyung Il : “Dengar baik-baik. Sulit memperbaiki sesuatu yang sudah dihancurkan. Sama sepertimu. Jadi habiskanlah sisa hidupmu menebus semua dosamu. Aku yakin ibumu juga menginginkannya, ibumu yang kau bunuh dengan tanganmu sendiri.”









Kyung Il menangis dia mengingat saat dia menuang minyak di kamar Ibunya yang sedang tertidur. Dia kemudian menjatuhkan korek api dan melihat ibunya sendiri di kelilingi api. Ibunya meminta tolong pada Kyung Il, tetapi dengan sedih dia meninggalkan ibunya.

Jin Hyuk melapor pada Hyung Ho kalau pelaku dari penculikan Hongchang-dong, Hawang Kyung Il telah di tangkap.





05:40 KST

(Kasus Terselesaikan Setelah 17jam 47menit setelah Penculikan Terjadi)

Eun Soo menangis lega. Hyung Ho menghela nafas. Dia merasa senang bisa menyelesaikan sebuah kasus, dia kemudian memberitahu kalau Eun Byul akan di antar ke rumah sakit Sung Wun. Eun Soo berterimakasih dan segera keluar menemui nenek. Polisi dan pemadam tiba di SMP Illak. Eun Byul di bawa ke ambulans. Kakinya di obato. Jin Hyuk menemui Eun Byul dan Eun Byul berterimakasih sudah di selamatkan. Jin Hyuk dengan bercanda berkata dia sudah menyelamatkannya dan Eun Byul masih memanggilnya ahjussi. Aku ini oppa-mu. Eun Byul berkata kalau dia tidak tahu Jin Hyuk ternyata keren dan berjanji tidak akan kasar lagi kalau Jin Hyuk datang ke kedainya. Eun Byul kemudian berterimakasih kepada Kwon Joo. Kwon Joo berkata bahwa Eun Byul yang sudah menyelamatkannya tadi. Eun Byul tiba-tiba bertanya bagaimana Kwon Joo bisa tahu dia di sekap, Kwon Joo bingung menjawabnya tetapi Jin Hyuk menyuruh Eun Byul segera ke rumah sakit.


Mereka melihat Kyung Il yang di bawa keluar oleh Choong Ki dan rekannya.

“Malangnya Hwang Kyung Il itu. Dia bukan tipe orang yang akan membunuh ibunya sendiri. Para pelanggan situsnya itulah yang harusnya dimasukkan ke penjara,” ujar Jin Hyuk.

“Jika kita telah bertemu dengannya 16 tahun yang lalu, apakah hidupnya akan berbeda?”tanya Kwon Joo.

“Mungkin dia akan punya kesempatan lagi buat memilih cokelat lain,”jawab Jin Hyuk.


Gyung Hak keluar dan melihat mereka. Dia kemudian mengajak Jin Hyuk untuk bicara berdua. Kwon Joo pamit dan pergi duluan ke mobil. Gyung Hak meminta Jin Hyuk untuk kembali ke teamnya dan dia akan menjadikan Jin Hyuk sebagai kepala Team Satu karena kemampuan Choong Ki masih sangat kurang.





Choong Ki dan temannya cemas dengan team Golden Time karena sudah berhasil memecahkan kasus besar.

Kwon Joo turun dan Kyung Il melihatnya. Dia bergumam kecil : “Jika aku melihat putriku akan sedirian…” Kwon Joo kaget mendengarnya dan segera berlari menghampiri Kyung Il yang akan di bawa masuk ke mobil. Dia membalik tubuh Kyung Il dan menekannya ke mobil.

“Apa yang barusan kau katakan?”







Choong Ki berusaha menghentikannya. Kwon Joo berteriak menyuruhnya untuk pindah. Dia langsung menyingkir sedikit. Gyung Hak masih membujuk Jin Hyuk. Jin Hyuk tidak mau karena dia sudah merasa cocok dengan tempatnya sekarang dan juga dia tidak mungkin menendang Choong Ki keluar hanya agar dia bisa masuk kesana. Dia merasa senang berkerja di Golden Team dan pergi meninggallkan Gyung Hak. Di bawah dia melihat Kwon Joo yang sedang menahan Kyung Il.

“Bagaimana kau bisa tahu aku bisa dengar suara-suara? Jawab aku. Wajahnya… apa kau mengingatnya?”


1 Comments

Previous Post Next Post