Note : untuk memudahkan penulisan sinopsis dan pengenalan karakter, author akan menulis :
- Jiwa Shi Ah yang berada di dalam Tubuh Shi Yeon : Ah-yeon
- Jiwa Shi Yeon yang berada di dalam Tubuh Shi Ah : Yeon-ah
Terimakasih - Happy Reading :)
Content and Images by Naver TV Cast
Ah-yeon berdiri di depan cermin. Dia tidak menyangka akan berada di tubuh Shi Yeon. Dengan nada sarkastik dia berkata kepada Yeon-ah, “Jadi maksudmu, kita akan bertukar selamanya?” Yeon-ah juga bingung dengan semua itu.
Ah-yeon membawa Yeon-ah ke atap rumah sakit. Dia memberitahu jika di berita di beritahu bahwa hari ini akan ada bintang jatuh jadi mereka harus membuat permohonan ketika terjadi bintang jatuh. Ah-yeon dan Yeon-ah berada di pinggir pembatas atap dan saling menggenggam tangan, mereka menutup mata dan berdoa ketika melihat bintang jatuh. Bintang jatuh sudah lewat dan tidak ada yang berubah.
Ah-yeon dengan marah bertanya pada Yeon-ah apakah dia sudah membuat permohonan? Yeon-ah menjawab sudah. Ah-yeon marah dan melepaskan tangan mereka yang masih menggenggam dan berteriak, kenapa mereka masih belum bertukar? Yeon-ah juga tidak tahu. Ah-yeon langsung bertanya apakah Yeon-ah membuat permintaan dengan tulus? Yeon-ah dengan yakin dia membuat permintaan dengan tulus.
Tiba-tiba, Yeon-ah mengambil dua buah batu yang ada di sana dan memberikannya kepada Ah-yeon. Dia memberitahu bahwa mungkin mereka bisa bertukar jika mendapat trauma kepala. Ah-yeon setuju dengan ide Yeon-ah dan mulai menghitung untuk membenturkan batu tapi baru sampai hitungan ke-2, Ah-yeon jadi tidak tega membenturkan batu ke tubuh aslinya (Shi Ah) dan memutuskan untuk membenturkan batu ke kepala Shi Yeon. Yeon-ah melihat dengan kesal dan membenturkan batu ke kepala Shi Ah.
Mereka sudah kembali ke kamar rumah sakit. Ah-yeon bertanya apa mungkin ada sebuah kamera tersembunyi? Yeon-ah menghela nafas mendengar pertanyaan bodoh Ah-yeon dan mengatakan bahwa penyakit selebriti Shi Ah muncul. Ah-yeon juga menghela nafas dengan sedih.
Tiba-tiba, Ah-yeon melihat kalung yang di pakai oleh tubuh Shi Yeon. Dia mengomentari kalung tersebut dan melepasnya. Yeon-ah langsung teringat pembicaraannya dengan Master sebelumnya. Dia ingat dia memilih sebuah kartu dan ingat bahwa dia meminta agar bisa menjadi Shi Ah. Yeon-ah langsung berteriak menyuruh Ah-yeon untuk tidak melepas kalungnya. Ah-yeon sampai kaget. Yeon-ah memberikan baju kepada Ah-yeon dan menyuruhnya untuk mengenakannya karena mereka harus pergi ke suatu tempat.
Ah-yeon dan Yeon-ah sudah berada di taman. Yeon-ah sudah menceritakan semuanya tentang pertemuannya dengan master dan permintaannya. Ah-yeon tidak percaya dengan cerita tersebut. Dia juga tidak menyangka dengan permintaan Shi Yeon, dia tahu semua gadis ingin menjadi seperti dirinya (Kwon Shi Ah) tapi dia tidak tahu kalau Shi Yeon juga begitu. Yeon-ah berkata bukan begitu maksudnya.
Mereka sampai di depan toko Master dan menemukan pesan yang di tempel master di depan toko bahwa dia sedang liburan dan akan kembali dalam sebulan. Ah-yeon tidak percaya dan menggedor-gedor pintu dan memanggil-manggil master. Kosong!! benar-benar tidak ada orang.
Ah-yeon dan Yeon-ah kembali berpikir. Master akan kembali dalam sebulan dan jika dia kembali maka semuanya akan kembali seperti semua. Ah-yeon kemudian kalau begitu mereka hanya harus bertahan dalam sebulan. Dia menegaskan kepada Yeon-ah hanya sebulan dan jangan sampai ketahuan.
Mereka kembali ke rumah sakit. Dengan perlahan, mereka melangkah masuk ke kamar rawat mereka. Ah-yeon kembali mengingatkan Yeon-ah untuk berhati-hati dan jangan sampai ketahuan kalau mereka bertukar.
“Ketika kamu harus berbicara, kamu harus mengatakan itu dengan cara terdingin dan tidak sopan sebisamu. Manager, anggota, stylist, semua orang di sekitarmu. Kamu harus berbicara secara tidak formal kepada mereka semua,” pesan Ah-yeon.
“Kenapa aku harus begitu?” tanya Yeon-ah. Dengan tersenyum sinis, Ah-yeon menjawab, “Karena itu Kwon Shi Ah.”
Yeon-ah tidak percaya mendengar jawabannya dan menyebutnya sebagai wanita jahat, Ah-yeon balas menyebutnya gendut. Yeon-ah tidak terima dan hendak membalas, tapi Ah-yeon mengingatkan bahwa ini bukan waktunya mereka untuk bertengkar.
“Kenapa kamu harus hidup dengan baik? Orang akan membuatmu melakukan ini dan itu. Kamu hanya akan terlihat seperti penurut. Pria yang meminta nomor atau meminta untuk bertemu di suatu tempat, kamu harus mengabaikan mereka semua. Pokoknya, abaikan mereka semua kecuali Oppa Manager,” pesah Ah-yeon lagi.
“Kenapa?”
“Kalau satu bangsa tahu si peri Kwon Shi Ah punya rumor pacaran, itu seperti menusuk dari belakang seluruh bangsa,” jawab Ah-yeon dengan bangga, “Masalah terbesarnya adalah panggung comeback. Kenapa aku memintanya lebih cepat? Kenapa aku mengatakan itu?” sesal Ah-yeon. Yeon-ah meminta apa mereka tidak bisa mengundurkannya dengan mengatakan Shi Ah sedang sakit. Ah-yeon mengatakan tidak bisa karena berita sudah keluar dan memberitakan bahwa dia hanya kelelahan sederhana. Lagipula, dia masih mempunyai banyak jadwal yang harus dilakukan.
Ah-yeon langsung duduk di samping Yeon-ah dan memperlihatkan latihan koreografi yang dilakukannya dari ponselnya. Yeon-ah melihatnya dan mengatakan bahwa itu sangat kekanak-kanakkan. Yeon-ah kemudian mengatakan bahwa koreografi bukan masalah tetapi masalahnya adalah dia tidak percaya diri berdiri di depan orang-orang. Ah-yeon langsung berteriak dan mengingatkan bahwa ini kesalahan Shi Yeon jadi dia harus mengikuti semua perkataannya.
Ah-yeon kini sedang mengajari koreografi dengan Yeon-ah. Yeon-ah mengikuti gerakan Ah-yeon tetapi kemudian dia bisa menari sendiri dengan lancar. Ah-yeon langsung curiga jika Yeon-ah pernah belajar menari tanpa sepengetahuannya. Dan ternyata benar, dulu Shi Yeon sering menari sendiri di kamarnya. Yeon-ah menyangkal tuduhan Ah-yeon dan beralasan kalau tubuh Shi Ah mungkin mengingat koreografi tersebut. Ah-yeon percaya dengan alasan tersebut dan kemudian bertanya apa yang harus dilakukannya?
Mereka sudah kembali duduk berhadapan.
“Tolong jangan lakukan apapun. Berpura-puralah seperti kamu tidak mendengar atau melihat bahkan meski kamu melihat atau mendengar. Pura-pura saja kalau kamu tidak tahu apa-apa. Jangan melakukan apa-apa,” pesan Yeon-ah.
Ah-yeon tertawa sinis mendengarnya, “Itu mudah, mengabaikan orang. Itu keahlianku. Siapa sahabatmu?” tanya Ah-yeon.
Yeon-ah menjawab dia tidak mempunyai seorangpun sahabat. Ah-yeon tertawa dan bertanya apakah Shi Yeon anak buangan?
“Haruskan aku membuat kesalahan penyiaran yang menyegarkan di panggung comeback-mu?” ancam Yeon-ah melihat Ah-yeon menertertawakannya. Ah-yeon meminta maaf dan berusaha menahan tawanya.
Ah-yeon dan Yeo-ah sudah pulang dari rumah sakit. Di depan pagar, mereka saling berebutan untuk masuk pertama. Ayah dan ibu melihat mereka dengan bingung. Yeon-ah menunjukkan baju seragamnya kepada Ah-yeon. Ah-yeon melihat tidak percaya kepada rok Shi Yeon yang besar dan bertanya itu rok atau karung? Ah-yeon kemudian bertanya di mana kaca Yeon-ah dan Yeon-ah menyuruhnya untuk memakai rok itu langsung dan untuk apa berkaca?
Ah-yeon masuk ke kamar aslinya (kamar Shi Ah) dan berkaca di depan cermin besarnya. Dia memakai seragam dan melihat-lihat dari segala sisi. Yeon-ah melihatnya dan bertanya apa dia senang dengan seragamnya? Ah-yeon menjawab kalau dia marah. Ah-yeon kemudian memberikan baju Shi Ah kepada Yeon-ah dan menyuruhnya menggunakan itu. Yeon-ah melihat baju itu sangat kecil dan bertanya apa itu baju anak-anak? Ah-yeon menyuruhnya untuk memakainya saja. Ah-yeon kemudian melihat kalung yang di pakainya dan melepasnya kemudian memberikan kalung itu pada Yeon-ah. Dia memuji kalung apapun yang di pakai tubuh Kwon Shi Ah pasti terlihat indah.
“Wanita itu memberikannya padamu,” ujar Ah-yeon ketika Yeon-ah bertanya kenapa kalung itu di berikan padanya.
“Tidakkah menurutmu kamu harus memakainya? Kamu adalah aku. Dia bilang aku akan menyesalinya kalau aku melepasnya.”
“Bodoh. Luar tidaklah penting. Dalam jiwa adalah yang penting. Cepat pakai itu!”
Ah-yeon kemudian memberikan ponsel Shi Ah kepada Yeon-ah dan meminta ponsel Shi Yeon. Ah-yeon melihat case ponsel Shi Yeon yang berbentuk kuda bertanduk dan tidak percaya dengan modelnya. Ponsel Shi Ah berbunyi, telepon dari Oppa Manager, Ah-yeon menyuruh Yeon-ah untuk mengangkatnya. Yeon-ah mengangkat dan berbicara kepada oppa manager yang memberitahu jika dia sudah di depan rumah. Begitu Yeon-ah mematikan telepon, Ah-yeon segera memarahinya karena bicara formal.
Ah-yeon yang cemas dengan Yeon-ah, menyuruh Yeon-ah untuk membawanya dan beritahu kepada yang lain jika dia penata rambut Shi Ah. Yeon-ah menghentikannya dan berkata dia akan berbicara dengan tidak formal dan kasar kepada semua orang tapi dia mohon agar Ah-yeon tidak ikut.
Ah-yeon akhirnya terpaksa setuju dan mengingatkan Yeon-ah untuk menelpon setiap 10menit.
Yeon-ah sudah sampai di salon dan di sambut oleh para stylist. Dia di dandani dengan cantik. Yeon-ah memandangi dirinya yang sudah selesai di dandani dan menatap cermin dengan tersenyum.
“Aku adalah Kwon Shi Ah,” ucapnya dalam hati.
Tags:
The Miracle