Sinopsis Drama Korea : VOICE Episode 10

Previous Episode
 Content and Images Copyrights by OCN



Eun Soo berjalan menuju ruang arsip, B104. Di depan ruang terpasang papan peringatan : Selain Staf, Dilarang Masuk. Eun Soo masuk dan menutup pintu. Dia mencari arsip mengenai kasus asam klorida dan melihat kotak arsip kosong. Dia menunduk dan mencari kotak arsip lainnya.







Eun Soo berbalik dan melihat seseorang berdiri didepannya dengan data arsip menutupi wajahnya (sepertinya itu arsip asam klorida yang di cari Eun Soo yang harusnya berada di dalam kotak kosong yang dilihatnya tadi). Orang di depannya menyingkirkan data arsip dari wajahnya dan dia adalah Ho Shik. Dia tersenyum menyeramkan. Eun Soo bertanya kenapa dia bisa kesini karena ini ruangan yang hanya boleh dimasuki kepolisian.



Kwon Joo terlihat berpikir. Dia ingat saat melihat Hyun Ho dan Ho Shik di bawa polisi dan Ho Shik terus meminta maaf.

“Nada suaranya berubah meskipun dia mengucapkan kata yang sama. Suara yang pertama menandakan suara pria yang menyesal. Tapi suara yang lain menandakan arti yang berbeda. Dia seperti orang yang senang, seolah-olah dia sedang dipuji,” pikir Kwon Joo.

Jin Hyuk dan Dae Shik sampai di lokasi yang di lacak Satuan Cyber Crime, yaitu warnet di jalan 79 Jiso-ro, Jiso-dong. Sebelum masuk, mereka melapor terlebih dahulu pada Kwon Joo kalau mereka sudah sampai ke lokasi dan akan masuk.

Jin Hyuk dan Dae Shik masuk ke dalam warnet. Jin Hyuk menghadap penjaga warnet dan memperlihatkan identitas polisinya. Dia memberitahu kalau mereka ke sini untuk menangkap tersangka. Sementara itu, Dae Shik bertugas untuk mengawasi agar tidak ada pengunjung warnet yang meninggalkan lokasi.


Jin Hyuk mengeluarkan selembar kertas dari kantong bajunya yang berisi alamat IP dan meminta penjaga warnet untuk memeriksa alamat IP tersebut berasal dari komputer mana karena itu merupakan alamat IP yang digunakan tersangka untuk mengakses internet. Penjaga warnet menerima kertas tersebut dan memeriksanya. Dia kemudian memberitahu Jin Hyuk komputer mana yang merupakan alamat IP tersebut.


Jin Hyuk dan Dae Shik kemudian menuju komputer yang di tunjuk oleh penjaga. Di sana ada seorang wanita yang sedang menggunakan komputer. Jin Hyuk melihat sekitar komputer wanita itu yang sangat kotor karena ada cup bekas ramen dan bungkus snack.

Jin Hyuk memanggil Kang Mi Sook dan wanita itu berbalik dengan marah karena merasa di ganggu. Wanita itu masih muda dan bukan seorang wanita berumur 40-an. Jin Hyuk kemudian bertanya siapa nama wanita itu. Wanita itu menyebutkan namanya Oh Dal Ja. Jin Hyuk bertanya apakah wanita itu pernah mendengar nama Kang Mi Sook? Wanita itu menjawab tidak pernah.


Jin Hyuk segera menghubungi Kwon Joo dan memberitahu sepertinya ada kesalahan. Kwon Joo bertanya ada apa dan memberitahu kalau alamat IP-nya memang berasal dari komputer itu. Kwon Joo juga bingung dan kemudian meminta Jin Hyuk untuk memeriksa akun SNS wanita tersebut. Jin Hyuk meminta izin pada wanita itu dan langsung memeriksa akun SNS-nya.


Hyun Ho melihat alamat IP Love8080 dan mendapati kalau alamat IP-nya berbeda dari yang diberitahu Kwon Joo padanya. Hyun Ho memperbesar map-nya dan mendapati alamat IP berasal dari sebuah toko [Kami Memperbaiki Semuanya : Bengkel Elektronik]


Hyun Ho merasa tidak asing dengan nama toko tersebut. Dia kemudian teringat sesuatu dan meraih sebuah kartu nama dari sakunya. [Kami Memperbaiki Semuanya : Bengkel Elektronik ; Yang Ho Shik]. Hyun Ho teringat saat Ho Shik mengatakan kepadanya kalau dia merasa kasihan pada Love8080 dan Ho Shik mengatakan kalau Love8080 menyukai Hyun Ho.



Hyun Ho segera meraih ponselnya dengan panik dan menghubungi Kwon Joo. Dia memberitahu kalau mereka sudah salah orang dan sebenarnya Love8080 adalah Yang Ho Shik, orang yang mengancam Hyun Ho. Kwon Joo bingung mendengar perkataan tiba-tiba Hyun Ho dan menyuruhnya untuk tenang dan menjelaskan secara perlahan. Hyun Ho menarik napas dan mulai menjelaskan, namun, tiba-tiba dia teringat dengan Eun Soo yang menemuinya tadi dan Ho Shik yang menatap tidak senang ke arah Eun Soo. Hyun Ho memberitahu Kwon Joo kalau Petugas Park dalam bahaya dan Ho Shik pasti menderita Sindrom De Clerambault. Hyun Ho panik dan meminta Kwon Joo untuk segera menangkapnya.


“Apa jangan-jangan… aku bertanya-tanya kenapa suaranya bisa berbeda. Dia ternyata senang membayangkan Petugas Oh menatapnya,”pikir Kwon Joo.
  
Jin Hyuk melihat akun SNS Oh Dal Ja dan mendapati isinya adalah foto-foto Oh Dal Ja dan bahkan nama akun-nya ‘dalja77’. Jin Hyuk memberitahu Kwon Joo kalau akun-nya sangat berbeda dengan Kang Mi Sook dan bertanya harus bagaimana sekarang. Kwon Joo memerintahkan agar kasus Kang Mi Sook di serahkan ke penanganan Tim Cyber Crime dan mereka segera kembali ke kantor.

“Menurut Petugas Oh, alamat IP-nya salah,” jelas Kwon Joo.

“Apa maksudmu?” tanya Dae Shik.


“Pelaku serangan asam bukan Kang Mi Sook, melainkan Yang Ho Shik. Dia menggunakan alamat IP warnet dan menggunkan akun Kang Mi Sook melalui router. Karena itulah dian masih tetap terhubung online walaupun dia ada di kantor polisi sekarang,” jelas Kwon Joo. Jin Hyuk memeriksa di belakang meja komputer dan mendapati memang ada sebuah router yang terpasang. “Menurut Petugas Oh, Yang Ho Shik memiliki IQ 150 dan merupakan peretas jenius,” lanjut Kwon Joo. Jin Hyuk memeriksa data Yang Ho Shik yang dimilikinya lewat ponsel dan benar IQ-nya 150. “Tapi dia dikeluarkan dari sekolah karena dia menderita paranoid. Petugas Park sekarang berada di ruang arsip di lantai bawah. Sepertinya, dia mengikutinya ke sana.”


Dae Shik dan Jin Hyuk segera berlari menuju mobil mereka. Mereka sudah naik mobil dan berjalan menuju ke kantor. Jin Hyuk berkata pantas saja dia merasa ada yang aneh dan ternyata dia sengaja berpura-pura menyamar.  

Kwon Joo menyiarkan ke semua petugas yang berada di kantor kalau Petugas Park dari team Golden Time sekarang berada di ruang arsip dan dia mungkin berada di bawah ancaman.

“Yang Ho Shik menderita Sindrom De Clerambault dan dia bisa saja menyerang Petugas Park kapan saja. Harap ke lokasi segera,” lapor Kwon Joo.


Jin Hyuk dan Dae Shik sudah sampai di kantor.

Ho Shik berjalan mendekati Eun Soo.

“Kenapa kau mencoba memisahkan kami? Kenapa?” tanya Ho Shik penuh kemarahan dan membanting data arsip yang ada di tangannya ke lantai.

Semua detektif yang berada di kantor berlari menuju ruang bawah tanah. Eun Soo terlihat ketakutan. Ho Shik kemudian membuka tutup asam klorida yang di bawanya dan berkata kepada Eun Soo : “Semua ini salahmu.”

“Kau siapa? Kau siapa yang memperlakukanku seperti orang gila di depan Petugas Oh? Kau pikir kau siapa?” ujar Ho Shik sambil mendekati Eun Soo yang terus mundur.


Eun Soo sudah tidak dapat mundur lagi karena ada rak di belakangnya. Dia secara perlahan, menggerakan tangannya ke belakang dan menyalakan walkie talkie yang berada di belakang celananya. Kwon Joo mendengar pembicaraan Eun Soo dan Ho Shik dari walkie talkie yang menyala.

“Apa kau tidak tahu betapa Petugas Oh menyukaiku? Beraninya kau menghalangi hubungan kami. HA?!!” teriak Ho Shik dan memukul rak di belakang Eun Soo.

“Setiap kali Petugas Park melangkah mundur, aku bisa mendengar suara buku dan rak buku. Dari panjang gelombang suaranya, tampaknya pendek dan tumpul. Ini pasti ruangan di bagian arsip yang dilarang,” pikir Kwon Joo dalam analisisnya mendengar suara dari walkie talkie.

Kwon Joo memberitahu hal ini pada Jin Hyuk yang sedang berlari masuk ke dalam kantor. Bersama dengan para anggota detektif lainnya, Jin Hyuk dan Dae Shik menuju ruang arsip bawah tanah.


Eun Soo bertanya kepada Ho Shik kenapa Ho Shik berbuat hal seperti ini. Dia meminta Ho Shik untuk tenang. Ho Shik tersenyum dan memainkan poni Eun Soo.

“Hyun Ho dan aku sudar serasi dari awal. Ketika aku bekerja di Club Fever, Oh Hyun Ho mengambil alat perkakas yang jatuh untukku. Dia memberikannya sambil tersenyum,” jawab Ho Shik. Dia senang dan mengingat hari itu.

Flashback



Ho Shik sedang memperbaiki lampu di langit-langit Club Fever. Hyun Ho datang ke Club Fever. Alat perkakas Ho Shik terjatuh dan tepat saat itu Hyun Ho lewat. Hyun Ho mengambil alat perkakas dan memberikannya kepada Ho Shik yang berada di atas tangga tanpa melihat Ho Shik. Ho Shik menerimanya dan terkesima pada Hyun Ho. Hyun Ho berlalu pergi dengan senyuman dan Ho Shik pikir itu senyuman untuk dirinya.  

Flashback END

Ho Shik senyum-senyum sendiri mengingat hari itu. Eun Soo memohon pada Ho Shik untuk tenang. Eun Soo bahkan berkata kalau dia sudah bertemu sendiri dengan Hyun Ho dan sudah mendengar sendiri bagaimana tanggapan Hyun Ho terhadapnya. Dia memberitahu kalau Ho Shik hanya berkhayal. Ho Shik tertawa mendengar Eun Soo menyebutnya hanya berkhayal.

“Karena itulah, kau tidak tahu apa-apa tentang Hyun Ho dan aku. Hyun Ho tadi cuma kesal saja. Dia menghapus akunnya karena dia ingin lebih banyak cinta dariku,” ujar Ho Shik.

“Yang Ho Shik-ssi. Daya khayalmu akan semakin parah jika kau mengabaikan kenyataan. Hidup ini memang keras tapi kau harus menerima kenyataan,” jawab Eun Soo.

Ho Shik marah mendengarnya dan berkata : “Kau itulah yang harus menerima kenyataan dan MENGHILANG!” teriaknya.

Jin Hyuk dan anggota lainnya sudah berada di koridor bawah tanah. Hyun Ho juga sudah tiba dan berlari. Jin Hyuk memberi tanda untuk tidak ribut. Mereka sudah berada di depan ruangan arsip. Dae Shik memegang pistolnya. Jin Hyuk memberitahu kepada yang lainnya kalau orang yang di dalam menderita gangguan mental da kalau ada situasi darurat, mereka semua di perbolehkan untuk menembak. Kwon Joo mendengarkannya.

Di dalam, Ho Shik mendekatkan cairan asam klorida ke dekat wajah Eun Soo. Dia berkata dia akan menuangkannya ke wajah Eun Soo dan tidak akan membuat Eun Sii untuk meminumnya seperti wanita dari insiden kasus Burim-dong. Eun Soo ketakutan, begitu pula dengan Kwon Joo yang mendengarnya.


Ho Shik dengan nafas penuh kemarahan, mulai mengangkat botol asam lebih tinggi ke arah wajah Eun Soo. Jin Hyuk dan anggota lainnya masuk dan berteriak menyuruh Ho Shik untuk meletakkannya. Ho Shik menoleh ke arah mereka dan Eun Soo menggunakan kesempatan tersebut untuk mendorong Ho Shik.




Ho Shik terdorong ke arah Jin Hyuk dan Jin Hyuk langsung mendorongnya ke samping. Botol asam klorida terlepas dari tangan Ho Shik dan membentur lemari kemudian jatuh ke lantai. Ho Shik juga terlempar jatuh ke lantai dan wajah samping serta tangannya terkena cairan asam klorida yang berceceran akibat terjatuh. Ho Shik menjerit histeris kesakitan.




Hyun Ho menarik Eun Soo keluar dari ruang arsip. Ho Shik berteriak ‘Panas!!” dan Jin Hyuk serta Ho Shik menyeretnya keluar dari ruang arsip. Jin Hyuk kemudian menyuruh petugas lain untuk memborgol Ho Shik dan mengobati lukanya. Ho Shik melihat Hyun Ho dan berteriak agar Hyun Ho menolongnya dan dia tahu jika Hyun Ho juga menyukainya.


Kwon Joo tiba di ruang bawah tanah dan bertemu dengan Ho Shik yang di bawa petugas. Kwon Joo berlari dan mengucapkan terimakasih pada Jin Hyuk untuk kinerjanya. Jin Hyuk berkata kalau itu memang tugasnya.

"Tapi, bukankah ini lucu kita tak tahu apa-apa di saat orang seperti dia hidup di tengah-tengah kita?” tanya Jin Hyuk.

“Ya. Tapi dia banyak minum skopolamin untuk menyembuhkan penyakitnya sendiri dan dia pun diam-diam memasukkan skopolamin ke dalam tas Petugas Oh. Karena banya orang hidup jauh dari masyarakat belakangan ini makin banyak pula orang yang menderita gangguan mental. Walaupun kejahatan yang berkaitan dengan gangguan mental dapat di cegah dengan memberikan sedikit perhatian pada penderita,” jelas Kwon Joo.


Jin Hyuk mengerti dan memberikan waktu untuk Kwon Joo bicara pada Eun Soo. Choong Ki dan rekan-rekannya baru tiba di lokasi dan memuji kinerja Jin Hyuk. Jin Hyuk bertanya ada apa lagi? Choong Ki dengan nada sarkasm berkata kalau team Golden Time terus-terusan dapat kasus dalam sehari.

“Jangan ikut campur pekerjaan orang lain, fokus saja sama pekerjaan kalian sendiri. Kau pikir kau berbeda dari kami? Tak satu pun dari kalian beda dari kami. Lakukan saja pekerjaan kalian,” ujar Jin Hyuk pada mereka dan berlalu pergi dengan Dae Shik.

Choong Ki memanggilnya dan bertanya apakah Jin Hyuk mempunyai rencana lain dalam kasus pembunuhan kedua di Surim-dong? Dia beralibi kalau dia hanya ingin tahu apa Jin Hyuk punya informasi yang bisa di jadikan referensi oleh mereka. Dan lagipula, hasil kerja Jin Hyuk pasti selesai lebih dulu dari mereka.

“Hei Choong Ki! Cepat tangkap Nam Sang Tae dulu sebelum dia kabur naik kapal,” ujar Jin Hyuk. Kwang Soo menjawab kalau dia sudah menyuruh yang lain untuk mengintai tempat persembunyian Sang Tae. “Tangkap dia apapun yang terjadi. Harus!” ujar Jin Hyuk dan mengajak Dae Shik pergi.

Choong Ki mencoba menghentikannya tetapi Jin Hyuk dan Dae Shik terus berjalan. Choong Ki kemudian berkata kepada Kwang Soo kalau J in Hyuk pasti punya informasi lain. Kwang Soo pun membenarkan dugaan Choong Ki.


Dae Shik berjalan bersama dengan Jin Hyuk. Dia menggerutu kalau dia tidak menyukai tingkah Choong Ki dan Kwang Soo belakangan ini. Dae Shik heran apa mereka seperti itu karena bekerja dengan Kepala Jang atau kenapa? Ponsel Jin Hyuk berbunyi. Jin Hyuk melihat nama penelpon dan heran kenapa orang ini menelponnya tetapi dia tetap mengangkatnya.

Sang penelpon adalah ‘Tabloid’. Dia menelpon Jin Hyuk untuk memberitahu berita besar yang di dapatnya. Jin Hyuk bertanya dengan menyidir apakan dia menelpon untuk memberitahu kalau mobilnya sudah berubah menjadi mobil tank. ‘Tabloid’ berkata bukan dan mengatakan mana mungkin dia beli tank di saat dia di selamatkan oleh Jin Hyuk.

“Soal yang kau minta bantuan dariku waktu itu, ternyata Kepala Jang sering datang ke bar Fantasia. Aku barusan cari tahu kalau dia pakai kartu nama Nam Sang Tae buat pergi ke sana,” info Tabloid.

“Kalau kau bohong, kuhabisi kau! Kau yakin?,” ancam Jin Hyuk.



“Tentu saja. Kepala Jang juga telah diperas oleh seseorang karena klip video yang direkam bersama seorang wanita bernama Soo Ji. Ini informasi terpercaya dari salah satu sumber terpercayaku. Aku saja hampir tidak bisa bicara dengan dia.”

Jin Hyuk kemudian menanyakan nama sumbernya tetapi Tabloid tidak bisa memberitahukan identitas sumbernya.

“Tapi, aku bersumpah, ini 100% benar. Ini faktanya. Wanita-wanita Fantasia biasanya tidak suka main trik gampangan seperti ini. Sepertinya wanita bernama Soo Ji itu di suruh oleh Nam Sang Tae untuk merayu Kepala Jang. Oh ya, kabarnya Kepala Jang tinggal terpisah dari keluarganya. Istri dan anak-anaknya ada di Australia sekarang.”

“Hei. Kepala Jang itu bukan orang yang mudah tergoda. Dia bukan orang seperti itu.”

“Siapa yang tahu apa yang terjadi antara wanita dan pria? Soo Ji itu sengaja menggodanya. Kejadiannya enam bulan lalu. Dia telah diperas olehnya karena klip video sejak saat itu.”


Gyung Hak sedang di mejanya. Dia membuka e-mail dan mendapati sebuah pesan kosong di sertai lampiran di kotak masuknya. Gyung Hak membuka lampiran tersebut dan terputar rekaman Gyung Hak bersama dengan Soo Ji. Gyung Hak langsung panik dan menutupnya. Dia melihat sekeliling dan rekan-rekannya sedang sibuk bekerja. Gyung Hak segera mengirim pesan pada seseorang.

“Menurut sumberku, sekumpulan pria di klub dewasa memanfaatkan Kepala Jang untuk menghindari polisi. Yang pentingnya adalah Kepala Jang itu ada sangkut pautnya,” jelas ‘Tabloid.’

Jin Hyuk langsung bertanya dimana sekarang wanita yang menggoda Gyung Hak? Tabloid memberitahu kalau wanita itu sudah tidak datang beberapa hari ke Fantasia karena sakit demam. Jin Hyuk kemudian memberi perintah agar ‘Tabloid’ mencaritahu Gyung Hak di peras untuk hal apa dan caritahu juga tempat tinggal Soo Ji. Dae Shik yang mendengar perkataan Jin Hyuk kepada orang di telpon kaget.

Jin Hyuk selesai menelpon. Dae Shik bertanya dengan penasaran kepada Jin Hyuk siapa yang memeras Gyung Hak. Jin Hyuk mengabaikan pertanyaa Dae Shik dan berlalu pergi. Dae Shik berteriak, “Hyung, ada apa?”


Hyun Ho dan Eun Soo tinggal berdua di lorong koridor. Hyun Ho meminta maaf kepada Eun Soo karena gara-gara dia, Eun Soo mengalami hal ini. Hyun Ho mengaku kalau dia tidak mengerti kenapa Ho Shik seperti itu kepadanya.

“Sepertinya akun media sosialmu membawa pengaruh buruk pada dirinya,” ujar Eun Soo.

“Berkomunikasi…. mungkin aku harus berhenti melakukannya sekarang.”

“Aku suka melihatmu online di media sosial. Tapi aku lebih suka melihat dan bicara langsung denganmu seperti ini lagi.”

Hyun Ho senang mendengarnya. Dia kemudian berkata kalau dia mendengar bahwa Eun Soo adalah orang pertama yang mengerti kode ‘High Color Laser’ yang di ucapkannya. Eun Soo jadi canggung mendengarnya apalagi ketika Hyun Ho mengucapkan terimakasih.


Kwon Joo muncul dan memanggil mereka berdua. Dia bertanya apakah mereka berdua baik-baik saja? Mereka berdua baik-baik saja.

“Eun Soo-ssi, kau pasti panik sekali tapi kau berhasil menanganinya dengan tenang,” puji Kwon Joo pada Eun Soo.

“Tidak. Jujur, aku malah sangat takut. Aku nyaris tidak bisa bertahan,” aku Eun Soo. Kwon Joo mengerti dan meminta mereka untuk beristirahat. Kwon Joo beranjak pergi.

“Kepala Center Kang,” panggil Eun Soo. “Aku juga ingin membujuk Yang Ho Shik sama seperti yang Anda lakukan, tapi aku tidak bisa. Aku ingin belajar lebih banyak lagi dari Anda.” Kwon Joo mengganguk senang mendengar perkataan Eun Soo yang ingin belajar darinya.


Dae Shik tidak percaya dengan informasi yang di beritahu Jin Hyuk. Ruang kantor mereka kosong. Dae Shik memastikan dan melihat ke sekeliling. Dia kemudian mendekat dan berbicara dengan suara berbisik bertanya kepada Jin Hyuk memastikan :

“Kepala Jang membiarkan orang memanfaatkannya? Kepala Jang, orang yang paling mementingkan dirinya sendiri itu? Apa mungkin si ‘Tabloid’ itu masih ada hubungannya dengan Nam Sang Tae? Biar kau percaya lagi padanya.”

“Tidak. Kau juga pernah bilang padaku kalau Kepala Jang sering ke Fantasia.”

“Aku bilang begitu karena kukira dia ada hubungannya dengan Nam Sang Tae. Kukira buka tentang pemerasan atau apapun itu.”

“Lagipula, aku tidak bisa mempercayai orang lain sebelum aku melihatnya sendiri. Soo Ji, wanita yang datang ke sendiri ke Kepala Jang. Aku bisa memastikannya, kalau aku sudah bertemu wanita itu,” ujar Jin Hyuk.


Ponsel Jin Hyuk berbunyi. Anaknya menelpon. Jin Hyuk segera mengatakan kalau dia akan berangkat ke rumah sakit sekarang. Dong Woo menelpon untuk memberitahu Ayahnya kalau teman Ayahnya tadi datang. Dia bahkan memuji teman Ayahnya tersebut yang hebat!

“Waktu aku tidur kemaren, teman Ayah meletakkan kotak hadiah yang besar,’ ujar Dong Woo.

Flashback


Seorang lelaki berpakaian jas hitam masuk ke dalam kamar rawat Dong Woo dan meletakkan kotak hadiah di tempat tidur Dong Woo. Dong Woo terbangun dengan pandangan masih buram dan melihat kotak tersebut. Dia melihat ke arah pintu. Ada seorang pria berjas yang hendak keluar dari kamarnya.

Dong Woo bertanya dia siapa?
“Kemaren. Pasti Ayahmu sangat terkejut,” jawabnya. “Jadilah anak yang berbakti.” Dia adalah Tae Gu. Tae Gu menjawab tanpa berbalik menghadap Dong Woo. Dia tersenyum seperti menyeringai dan keluar dari kamar Dong Woo.

Flashback END

“Tapi aku tidak melihat wajahnya. Aku harusnya mengucapkan terimakasih,” lanjut Dong Woo.

Jin Hyuk terlihat curiga dan bertanya temannya yang mana. Paman Won Hee? Atau paman Ki Won? Jin Hyuk berkata kepada anaknya, kalau anaknya kan mengenal semua teman-temannya. Dong Woo juga tidak tahu karena dia tidak melihat wajahnya.

Jin Hyuk meminta Dong Woo untuk menyerahkan telpon ke Bibi Perawat karena dia mau bicara. Dong Woo memberitahu kalau Bibi perawat sedang keluar karena hendak menemui kakaknya di depan rumah sakit. Jin Hyuk kemudian minta bicara dengan Ibunya Ji Hoon (teman sekamar anaknya). Dong Woo memberitahu kalau sekarang tidak ada orang dan hanya dia sendiri karena semuanya pergi melihat pertunjukan boneka di lantai bawah. Dong Woo kemudian meminta izin untuk membuka hadiah yang di berikan kepadanya.

Jin Hyuk teringat perkataan Hyun Ho mengenai maksud cermin di tempat kematian Chun Ok adalah orang yang tercermin adalah target berikutnya. Jin Hyuk meminta Dong Woo untuk tidak membuka hadiahnya dan dia akan kesana sekarang dan jangan tutup telponnya.

Jin Hyuk berbicara sambil berjalan dengan cepat dan panik. Dae Shik menghentikannya dan bertanya ada apa? Jin Hyuk terus meminta Dong Woo untuk tidak membuka hadiahnya dan jangan menutup telponnya. Jin Hyuk meletakkan telpon menjauh dari telinganya dan memberitahu Dae Shik kalau ada seorang pria yang memberi hadiah pada Dong Woo ketika dia sendirian di rumah sakit. Dan orang itu berkata kepada Dong Woo bahwa Ayahnya pasti sangat terkejut kemaren. Dae Shik kaget mendengar penjelasan Jin Hyuk dan meminta untuk ikut ke rumah sakit. Jin Hyuk menghentikannya dan meminta Dae Shik untuk berjaga saja disini karena mereka belum memastikan apapun.

Jin Hyuk berlalu pergi dan lanjut berbicara kepada anaknya untuk tidak membuka hadiahnya dulu. Dae Shik berteriak agar Jin Hyuk menghubunginya jika terjadi apa-apa.

Chapter 5 : Bisikan Iblis

“Dunia berusaha mengubahnya sendiri dengan cara baru. Aku bisa merasakan adanya kematian. Tidak ada hal baru yang datang tanpa kematian.”
- Herman Hesse ( Demian )



Seorang pria menggunakan topi keluar dari lift. Dia melihat sekeliling. Dong Woo sedang bicara dengan Jin Hyuk dan meminta agar boleh membuka hadiahnya karena dia sangat penasaran dengan isinya. Dong Woo bertanya kenapa ayahnya tidak membiarkan dia membukanya? Dia ingin membukanya. Jin Hyuk terus memnita anaknya untuk tidak membukanya dan bertanya di samping tempat tidurnya ada bel ‘kan? Jin Hyuk menyuruh anaknya untuk memencet bel itu sekarang agar perawat datang ke kamarnya.

Dong Woo bertanya kenapa? Dia kan tidak lagi kesakitan sekarang. Dong Woo kemudian meletakkan ponselnya di sampingnya, masih dalam keadaan menyala dan mulai membuka kotak hadiahnya.

Pria yang keluar dari lift tadi berjalan menuju kamar rawat 401 - Moo Dong Woo. Dong Woo sedang membuka pita pembungkus kotak hadiahnya. Dia melihat hadiahnya dan isinya seperti robot-robotan. Dia merasa senang meliha hadiahnya.




Pria bertopi masuk. Dong Woo bertanya dia siapa? Pria bertopi menutup pintu kamar Dong Woo. Kaki tangan Sang Tae melihat dari celah pintu tangga darurat dan tersenyum. Dia menelpon dan memberitahu Sang Tae kalau pria tersebut sedang beroperasi. Sang Tae mengerti dan meminta agar mereka melanjutkan rencana selanjutnya. Sang Tae mematikan telpon dan mengirim pesan kepada Tae Gu untuk bertemu dan mengangkat telponnya.



Dong Woo bertanya siapa pria itu. Pria itu semakin mendekat dan Dong Woo tahu dia dalam bahaya. Dia mundur dan semakin ketakutan ketika pria itu mendekat. Pria itu terus berjalan ke arahnya dan Dong Woo berteriak ‘Ayah!!” Jin Hyuk mendengar teriakannya. Dia panik dan segera menelpon rumah sakit tempat Dong Woo dirawat. Jin Hyuk memberitahu kalau ada pria mencurigakan sedang bersama dengan anaknya sekarang dan suruh tim kemanan segera ke kamar anaknya.

Perawat mengerti dan segera menghubungi ruangan tim kemanan dan memberitahu ada pria mencurigakan di kamar 401 dan cepatlah kesana. Perawat sendiri selesai menelpon, segera menuru kamar Dong Woo.



Dong Woo menangis ketakutan dan terus mundur ketika pria itu mendekat. Dong Woo terjatuh dari ranjangnya. Pria itu menatap dingin. Dong Woo merangkak bersembunyi ke bawah ranjang kosong di sampingnya. Dia terus menangis dan memanggil ayahnya. Pria itu mendekat.



Team keamanan rumah sakit berlari meuju kamar 401. Jin Hyuk dimobil menghubungi Kwon Joo. Dia memberitahu kalau ada seseorang yang menyelinap ke kamar RS anaknya. Dia meminta agar team patroli di kirim ke kamar 401, Rumah Sakit Sungwun. Jin Hyuk memberitahu entah Nam Sang Tae atau siapapun itu, sepertinya dia mengutus seseorang.

Kwon Joo segera menyiarkan perintah. Di Jalan 57 Gwangchang-ro, Gwangchang-dong, kamar 401, Rumah Sakit Sungwun. Ada seorang anak 11tahun dan seorang pria memegang senjata di dalam kamar RS itu. Divisi patroli Gwangchang, harap ke TKP sekarang.

Kwon Joo bertanya apakah Sang Pil mendapatkan sesuatu? Sang Pil melaporkan jika dia telah memeriksa rekaman CCTV dari 35menit terakhir tapi Nam Sang Tae atau kendaraan mencurigakan tidak tertangkap kamera CCTV. Kwon Joo berdiri dan berpikir.


Pria bertopi jongkok dan menarik Dong Woo keluar. Jin Hyuk bertanya apa ada hasil kepada Kwon Joo? Kwon Joo memberitahu kalau petugas patroli akan tiba dalam 5menit. Team keamanan rumah sakit masuk ke dalam kamar Dong Woo dan mendapati pria bertopi hendak menusuk Dong Woo.


Team kemanan segera menangkap pria itu. Tetapi, pria itu lebih ahli dan memukul jatuh semua anggota team kemananan. Dia segera kabur tanpa membawa Dong Woo. Perawat masuk dan menghampiri Dong Woo yang terduduk dan menangis. Perawat bertanya keadaan Dong Woo dan memeriksa tubuhnya. Dia kemudian memeluk dan menenangkan Dong Woo.

Pria bertopi kabur melalui tangga utama dan para team keamanan mengejarnya. Mereka juga melaporkan hal ini ke team keamanan di lobi dan meminta mereka segera ke pintu keluar darurat sekarang.  

Kwon Joo bertanya apakah team patroli Gwangchang sudah tiba di lokasi? Team patroli melapor mereka sudah tiba dan sedang menuju ke lantai empat sekarang. Jin Hyuk juga hampir sampai. Perawat menenangkan Dong Woo dan memberitahu kalau ayahnya sudah menuju ke sini. Perawat meraih ponselnya dan bertanya nomor ponsel ayah Dong Woo.

Perawat menghubungi Jin Hyuk dan memberitahu kalau ada orang asing Asia Tenggara yang ingin … Dong Woo baik-baik saja… Orang itu kabur lewat pintu keluar darurat dan salah satu staf keamanan kami telah terluka parah, jelas perawat dengan panik.

Jin Hyuk mengerti dan memberitahu team patroli sudah tiba disana. Dan juga singkirkan kotak hadiah yang di terima Dong Woo. Perawat mengerti. Dokter dan perawat lainnya tiba di kamar Dong Woo. Ada salah satu team keamanan dengan luka tusukan di perut dan dokter segera memerintah agar di bawa ke UGD. Bibi perawat baru tiba dan bertanya dengan panik apa yang terjadi.


Pria bertopi berlari di lantai dasar rumah sakit. Jin Hyuk tiba di rumah sakit. Jin Hyuk meminta Kwon Joo memeriksa CCTV untuk mengetahui lokasi pelaku. Kwon JOo memberitahu kalau pria itu kabur lewat pintu keluar di bagian belakang Zona B-3. Jin Hyuk berlari menuju keluar dan meaniki mobilnya lagi. Dia berhasil menghadang pria itu yang sudah keluar dari rumah sakit.


Jin Hyuk turun dari mobilnya dan melihat ke pria bertopi. Pria itu berbalik dan berlari. Jin Hyuk mengejar dan berhasil menjatuhkannya. Pria bertopi bangkit dan mengeluarkan pisaunya. Jin Hyuk bertanya siapa yang mengirimnya ke sini. Nam Sang Tae atau pria yang bersuara kertakan gigi? Pria itu tidak menjawab dan menyerang Jin Hyuk.

Jin Hyuk berhasil melawan. Pria itu kembali berlari lagi dan tertabrak mobil. Pria itu tidak peduli walaupun baru tertabrak dan lanjut berlari. Jin Hyuk terus mengejarnya. Kwon Joo bertanya keadaan Jin Hyuk. Jin Hyuk dengan berteriak menjawab kalau dia harus menangkap pria tersebut agar mereka juga bisa menangkap Nam Sang Tae.







Tae Gu mengemudikan mobilnya dan ingat saat kemaren dia masuk ke kamar rawat Dong Woo. Dia membawa kotak hadiah besar dan sebelmu meletakkannya, dia memandang erat Dong Woo. Dia terus menatap Dong Woo dan bahkan memegang wajah Dong Woo dengan tangannya. Tangannya gemetar. (entah kenapa dia memandang Dong Woo bukan dengan tatapan membunuh tetapi lebih seperti tatapan kerinduan. Atau dia mengenal Ji Hye, istri Jin Hyuk? ) Dan saat Tae Gu beranjak pergi, Dong Woo terbangun dan bertanya siapa dia. Dan Tae Gu menjawab : “Kemaren. Ayahmu pasti sangat ketakutan.” Dia keluar dengan senyuman menyeringai. Dan ternyata, saat Jin Hyuk tiba di rumah sakit tadi, Tae Gu memperhatikan segalanya dari dalam mobilnya.


Tae Gu meletakkan telunjuknya di atas bibir atasnya dan tersenyum. Di belakang mobilnya terdapat boneka beruang putih yang besar.


Di Fantasia. Tae Gu tiba dan semua penjaga menghormat padanya. Di pinggir jalan, terpakir van mobil hitam. Di dalamnya ada Nam Sang Tae dan anak buahnya yang memperhatikan Mo Tae Gu masuk ke dalam Fantasia.

Presdir, Direktur Kwon dan Menteri Kim berkumpul di ruangan tertutup di Fantasia. Dan di sana juga ada Madam Jang, pemilik Fantasia.

[Direktur Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah, Kwon Jang Tae] duduk dengan gugup. Presdir bertanya pada direktur Kwon, apakah dia gugup karena ada Menteri Kim? Direktur Kwon menyangkalnya dengan hormat.

Presdir meminta Direktur Kwon untuk santai. Dia juga memberitahu kalau dia dan Menteri Kim sudah mulai berteman saat mereka bertemu di gereja. Tapi hubungan mereka tidak sedekat hubungannya dengan Direktur Kwon, jadi tidak usah khawatir. Presdir kemudian mengajak semuanya untuk minum.

Jin Hyuk masih mengejar pria bertopi. Kwon Joo melapor kalau dia sudah meminta divsi patroli untuk pindah lokasi menuju gang-gang dan kendaraannya akan menyusul.

Di Fantasia

“Aku tidak yakin jika kalian semua tahu ini, aku paling iri dengan tokoh yang ada di Alkitab, yaitu Yakobus. Aku selalu berdoa biar bisa di berkati seperti Yakobus agar aku bisa memberikan kontribusi pada kemajuan kota Sungwun. Aku berdoa terus menerus dan akhirnya doaku di dengar. Hanya ada satu filosofi untuk mencapai pembangunan Sungwun Express,” ujar Presdir membuka pembicaraan.

Tae Gu tiba dan meminta maaf karena datang terlambat. Menteri Kim memuji Tae Gu yang terlihat semakin tampan setiap hari. Presdir kemudian bertanya apakan Tae Gu tahu filosofi manajemen perusahaan mereka?

“Anggaplah dirimu sebutir gandum yang jatuh dan bersikaplah peduli pada orang yang membutuhkan. Itulah misi Sungwun, bukan?” jawab Tae Gu.

Predir tertawa senang dan memuji Tae Gu. Presdir kemudian melihat Direktur Kwon dan berbicara kepada yang lain jika ada beberapa perusahaan pembangunan yang menyebalkan akhir-akhir ini dan dia jadi terkena masalah gara-gara hal itu (mengacu kepada kasus Nam Sang Tae).

“Jika kalian bisa memberikan sedikit dukungan padaku, aku rela menerima resikonya,” pinta Presdir.

“Walaupun kami ingin membantumu tapi keputusannya tidak padaku. Keputusannya ada di tingkat kerja. Kau tahu sendiri bagaimana kerja para pejabat publik,” jawab Menteri Kim.

Direktur Kwon gelisah mendengarnya. Presdir kemudian meminta Madam Jang untuk membawakan mereka makanan lagi yang lebih mahal dan juga alkohol berkualitan tinggi. Madam Jang mengerti dan beranjak keluar.

Presdir terus memandangi Direktur Kwon dengan tajam.
“Aku sendiri orang yang suka bergerak dari bawah menuju ke atas. Aku tidak suka menghancurkan seseorang dari atas. Aku bukan tipe orang seperti itu. Aku mengandalkanmu, Direktur Kwon,” ujar Presdir. Perkataanya seolah memohon tetapi juga mengancam. Direktur Kwon mengerti dan berjanji akan mulai bekerja besok.

Presdir dan Menteri Kim tertawa senang. Presdir kemudian meminta mereka semua untuk bersulang.

Tae Gu menerima pesan dari Sang Tae kalau dia sudah sampai. Tae Gu permisi keluar sebentar pada Presdir.

Tae Gu menelpon Sang Tae dan dengan sarkasm mengatakan kalau Sang Tae semakin humoris. Tae Gu berkata kalau Sang Tae adalah buronan dan tidak boleh datang ke sini. Sang Tae memberitahu kalau dia sekarang berada di tangga darurat Fantasia dan meminta Tae Gu menemuinya.




Tae Gu terlihat kesal dan berkata dia akan menemui Sang Tae. Madam Jang mengambil makanan dan minuman di bartender. Madam Jang hendak kembali ke atas. Anak buah Sang Tae bertanya apa rencana selanjutnya dan membuka sebuah pintu. Sang Tae menegurnya untuk tidak membuka pintu sembarangan. Dan saat itu, Madam Jang lewat dan melihat pintu terbuka serta melihat wajah Sang Tae dari pintu yang terbuka. Madam Jang kaget dan segera pergi.

Tae Gu turun dan mendekati Sang Tae.
“Kau luar biasa, Hyung. Kau sekarang jadi suka menyuruhku,” ujar Tae Gu dengan nada kemarahan.

“Jika aku berangkat sekarang, kita tidak tahu kapan kita bertemu lagi. Dan lagipula, kita sudah kenal selama 20tahun.”

Tae Gu tertawa sini. “Sepertinya kau sedang kesal, ya. Tapi Hyung, kau dan aku itu berbeda. Berangkatlah ke Jepang, dan beristirahatlah sambil bersembunyilah di sana. Sempatkan dirimu juga datang ke pemandian air panas selagi di sana. Aku tak tahu ini karena kau mengalami kesulitan atau apa tapi badanmu bau, Hyung.”

“Seperti yang kau bilang, kau dan aku berbeda. Tapi tidak adil bagiku harus pergi seperti ini. Yang diberikan ketua padaku, takkan cukup. Kau harus lebih memberiku lebih banyak uang lagi.”

“Tak kusangka ada anjing yang mengigit majikannya sendiri. Seekor anjing harusnya hidup seperti anjing saja, Ya?” ancam Tae Gu.

Sang Tae tidak takut. Dia bahkan memberitahu kalau dia tahu kalau Tae Gu pergi ke rumah sakit tempat anak detektif itu di rawat. Dia bertanya apa Sang Tae butuh manina baru. Tae Gu tampak marah.





Madam Jang masuk ke ruangannya. Dia terlihat ketakutan. Dia ingat saat melihat wajah Sang Tae tadi yang walaupun tertutup topi tapi mirip dengan orang yang pernah datang ke Fantasia. Dia juga ingat saat Jin Hyuk memperlihatkan foto-foto korban yang dibunuh oleh Sang Tae. Dan juga tawaran kerja sama yang di ajukan Kwon Joo.


Madam Jang meraih kotak kartu nama dan mengambil kartu nama Kwon Joo. Dia berpikir dan memutuskan untuk menghubungi Kwon Joo. Kwon Joo mengangkat ponselnya dan Madam Jang langsung memberitahu namanya Jang Gyu Ah dan mengatakan Nam Sang Tae sekarang ada di bar mereka dan sepertinya sedang menemui seseorang disini.

Tae Gu lewat. Dan dengan sela pintu yang terbuka, dia mendengar laporan Madam Jang di telepon. Dia meminta Kwon Joo cepat datang dan dia akan menunggu di lantai tiga. Kwon Joo berkata dia akan segera menuju ke sana.


Kwon Joo menghubungi Jin Hyuk yang masih mengejar tersangka. Dia memberitahu Jin Hyuk kalau Madam Jang barusan menghubunginya dan memberitahu kalau Nam Sang Tae ada disana. Jin Hyuk terkejut tapi berkata dia sebentar lagi akan menangkap pria bertopi dan akan mengabari jika sudah berhasil.

Kwon Joo memerintahkan jika dia akan pergi menemui seorang informas dan ambil alih Call Cente ini dan tetaplah membantu detektif Moo. Dan beritahu dia jika ada sesuatu. Dia kemudian mengirim informasi yang berguna pada Sang Pil. Sang Pil segera mengambil alih dan memberitahu penjahat yang buron di temukan di bar Fantasia di Youngin-dong dan divisi patroli seegera menuju kesana.


Madam Jang selesai menelpon. Dia merasa di awasi dan berbalik. Ada Tae Gu yang melihatnya dari sela pintu yang terbuka. Tae Gu masuk dan menghampiri Madam Jang. Madam Jang terlihat ketakutan tapi berusaha tenang, dia bertanya ada apa dan apa yang bisa dia bantu?

Tae Gu diam. Madam Jang memanggil dengan nada takut : CEO Mo.


Jin Hyuk mengejar sampai ke tempat seperti proyek pembangunan. Dia kehilangan jejak. Pria bertopi bersembunyi dan memperhatikan Jin Hyuk.



Kwon Joo mengemudikan mobilnya dan tiba di depan bar Fantasia. Awalnya dia dihalangi masuk, tapi salah satu anggota penjaga mengenali dan membiarkan dia masuk. Jin Hyuk berteriak menyuruh pria bertopi untuk keluar. Pria bertopi keluar dan menyerang Jin Hyuk. Mereka saling menghajar. Perkelahian berlangsung sengit sampai walkie talkie Jin Hyuk jatuh dan rusak.


Kwon Joo tiba di lantai 3 dan mencari madam Jang tetapi kosong. Dia menghubungi walkie talkie Jin Hyuk dan memberitahu ada yang aneh. Dia memberitahu harusnya menemui Madam Jang di ruangan tersebut tetapi semua lampu mati. Tidak ada respon. Hal itu karena walkie talkie Jin Hyuk rusak dan dia sedang sibuk berkelahi dengan pria bertopi.

Kwon Joo menyalakan senter dan memeriksa sekeliling. Tiba-tiba, dia menginjak sesuatu yang licin. Kwon Joo segera mengarahkan senter ke lantai dan melihat ada darah bekas seperti di seret. Kwon Joo menyinari jejak darah tersebut. Nafasnya penuh ketakutan dan kecemasan. Dai menghubungi Call Center 112 dan memberitahu posisinya di Fantasia, Jalan 11 Youngin-ro, Youngin-dong.

“Sesuatu sepertinya terjadi disini. Informan yang harusnya kutemui tidak ada disini dan ada bercak darah berceceran di lantai. Dan juga, Detektif Moo tidak menjawab radionya. Cari tahu apa yang terjadi secepat mungkin,” perintah Kwon Joo.


Petugas di Call Center memeriksa GPS dan melapor kalau saat detektif Moo berpindah lokasi dari RS Sungwun ke Gwangchang-dong sambungan radio tiba-tiba terputus. Petugas Call Center meminta agar menuju ke lokasi Detektif Moo berada. Dae Shik sedang di mobil menuju ke sana.

Dae Shik bertanya apa maskudnya Jin Hyuk tidak bisa dihubungi? Petugas menjelaskan kalau mereka mencoba mengubungi tetapi dia tidak menjawab. Dae Shik bertanya lokasi GPS-nya? Petugas memberitahu sinyal GPS berada di Gwangchang-dong tapi butuh waktu cukup lama untuk mendapatkan lokasi persisnya. Dae Shik memberitahu jika dia sudah hampir tiba di Gwangchang-dong dan meminta mengubunginya jika mereka sudah tahu lokasi persisnya dimana. Petugas mengerti,


Kwon Joo mengeluarkan pistolnya. Dengan senter dan pistol di tangan, dia bergerak mengikuti jejak darah. Petugas patroli tiba di Fantasia. Petugas mencoba menghalangi tapi polisi patroli menerobos masuk. Petugas keamanan mengikuti polisi patroli masuk.

Sang Tae sudah keluar dari Fantasia dan di jemput mobil van-nya. Dia pun pergi dari Fantasia.


Kwon Joo terus melangkah masuk dengan hati-hati. Jejak darah menuju ke sebuah ruangan. Perlahan, Kwon Joo masuk ke ruangan tersebut. Ruangan yang mirip seperti bar.  Kwon Joo mengarahkan senter ke meja dan terlihat ada botol kaca berlumuran darah dengan serpihan kaca berserakan.


Kwon Joo berjalan ke arah meja bartender. Ada sebuah gelas besar berisi es dengan alat pemecah es. Kwon Joo mendekat dan di samping gelas tersebut ada ponsel yang menyala. Sedangkan di dalam es tersebut, ada seperti bola mata (author juga tidak yakin karena di blur, nampaknya seperti bola mata) yang tertusuk alat pemecah es.

Kwon Joo melaporkan ke markas 112, kalau dia di Fantasia dan barusan menemukan ponsel yang sepertinya milik Jang Gyu Ah dan juga menemukan organ manusia dan ada banyak noda darah. Kirim tim bantuan sekarang.

Pukul 23:00 KST
Insiden Pembunuhan Terjadi di Fantasia, Youngin-dong.


Di dinding dekat gelas terdapat tulisan bernoda darah : JOHN 9:41

Terdengar langkah kali di belakang Kwon Joo. Kwon Joo bisa mendengar dengan jelas dan dia mengarahkan senternya dan pistol ke arah suara terdengar. Tidak terlihat siapa-siapa.




Petugas patroli dan petugas keamanan tiba dan bertanya apa yang terjadi. Jin Hyuk masih terus berkelahi dengan pria bertopi yang mengarahkan pisau ke arahnya. Petugas keamanan turun dan memberitahu manager jika polisi menemukan organ manusi dan ponsel Madam Jang di lantai tiga. Sepertinya mereka dalam masalah besar.

Manager terkejut dan memerintah petugas untuk mengamankan tamu VIP di atas dan ikuti dia.

Polisi patroli mengumpulkan semua pengunjung dan wanita serta pekerja bar. Kwon Joo masih memeriksa sekeliling TKP. Gyung Hak dan teamnya tiba di Fantasia. Sebelum masuk, dia menanyakan lokasi disana lewat walkie talkie. Petugas 112 memberitahu ada banyak bercak darah, organ manusia, dan ponsel Madam Jang di lantai tiga Fantasia. Keberadaan Madam Jang masih belum diketahui. Gyung Hak bertanya kapan ini terjadi? Petugas menjawab Kepala Center Kang yang memberitahu mereka lewat radio dan mereka sekarang sedang memeriksa CCTV.




Gyung Hak terlihat cemas. Dia bertanya kepada anggotanya kenapa tidak keluar. Anggotanya langsung keluar dan masuk ke Fantasia. Gyung Hak juga keluar dan berdiri memandang Fantasia dengan cemas.

Ponselnya berbunyi. Entah telepon dari siapa, karena Gyung Hak hanya diam dan segera melangkah memasuki Fantasia.


Manager dan petugas Fantasia pergi ke lantai tiga untuk melihat TKP. Kwon Joo memperkenalkan dirinya sebagai pimpianan 112 Emergency Call Center Polda Sungwun, Kang Kwon Joo. Dia juga memerintahkan bahwa sekarang ini, tak ada satu orang pun yang boleh keluar dari Fantasia sampai penyelidikan disini selesai. Manager mengeti dan berkata akan bekerja sama. Petugas keamanan segera menghubungi rekannya untuk menjaga pintu keluar.

Kwon Joo juga meminta daftar tamu yang mengunjungi lantai tiga dari pukul 21:00 hingga sekarang dan rekaman CCTV-nya. Manager mengerti. Manager dan petugas segera pergi.

Kwon Joo bertanya kepada petugas 112, dimana Jin Hyuk. Petugas menjawb kalau mereka menemukan sinya GPS-nya di Gwangchang-dong dan sudah memberitahu Detektif Shim Dae Shik, namum mereka belum bisa menghubungi Jin Hyuk. Kwon Joo menyuruh petugas untuk melaporkan kembali setelah mereka bisa menghubunginya.

Kwon Joo merasa terganggu dengan tulisan JOHN 9:41.

Tae Gu sedang di kamar mandi dan mencuci tangannya.


Dae Shik tiba di lokasi Jin Hyuk dan akan menelusuri area.


Presdir, Menteri Kim, Direktur Kwon dan Tae Gu masih membahas pembangunan Surim-dong. Presdir senang karena Surim-dong akan menjadi landmark dari Sungwun. Tae Gu hanya mendengarkan dalam diam.
Salah seorang petugas kemudian masuk ke ruangan mereka. Petugas memberitahu kalau ada insiden terjadi di lantai tiga dan polisi meminta mereka untuk bekerja sama. Petugas kemudian memberitahu jika menurutnya, sebaiknya Presdir dan yang lainnya harus segera keluar dari sini.

Presdir bertanya insiden apa? Petugas ragu menjawab tetapi Presdir berteriak menyuruhnya bicara.

“Di ruangan lantai tiga, ditemukan darah dan ponsel Madam Jang. Madam saat ini tidak di ketahui keberadaannya,” jelas petugas.

Presdir terkejut karena sebelumnya Madam Jang masih bersama mereka duduk disini.  Semuanya juga terkejut kecuali Tae Gu. Presdir segera memerintahkan semua berdiri dan pergi dari sini.

Gyung Hak bertanya apa yang terjadi pada Kwon Joo. Kwon Joo menjelaskan kalau sebelumnya Jang Gyu Ah melepon dan memberitahu kalau Nam Sang Tae berada di sini. Petugas patroli datang menghampiri mereka dan memberitahu jika pengunjung di lantai dua tidak bisa di kontrol dan mereka ingin bertemu secara langsung dengan pihak bertanggung jawab. Gyung Hak mengajak Choong Kin untuk mengikutinya ke lantai dua.



Jin Hyuk masih tetap berkelahi dengan pria bertopi. Presdir dengan yang lainnya, diarahkan oleh petugas keamanan keluar lewat jalan yang tidak dijaga polisi. Pengunjung di lantai dua, berteriak agar di perbolehkan keluar dan meminta bicara dengan pengelola tempat ini.

Gyung Hak menghampiri mereka dan menunjukkan kartu identitasnya. Dia memperkenalkan diri sebagai Kepala Jang dari Satuan Tindak Kejahatan, Polda Sungwun. Dan dia juga menjelaskan ada insiden pembunuhan di ruangan lantai tiga. Dia meminta kerja sama mereka semua. Semuanya tentu menolak karena tidak tahu menahu soal insiden tersebut. Gyung Hak memberitahu jika korban tidak bisa ditemukan saat ini, tapi bukti menunjukkan kalau terjadi insiden pembunhan di sini. Mereka boleh pulan lebih cepat jika mereka mau bekerja sama dengan polisi. Pengunjung dengan terpaksa setuju dan menunjukkan kartu identitasnya.

Kwon Joo berkeliling di lantai atas. Dia mendengar suatu suara dan suara yang mirip seperti suara yang didengarnya ketika menemukan tulisan JOHN 9:41.

“Aku mendengar suara orang berlari..,” pikir Kwon Joo. Kwon Joo seperti mengerti dan mengikuti arah suara.

Apalagi ketika dia melihat beberapa petugas keamanan memasuki sebuah ruangan. Kwon Joo masuk dan melihat ada manager, dua orang petugas keamanan, dan dua orang pelayan sedang membersihkan meja. Kwon Joo bertanya kepada mereka apa yang mereka lakukan? Dan kemana pelanggan yang tadi ada disini?

Kwon Joo marah dan berkata dia tadi sudah memberitahu kalau semua orang yang ada disini harus dikonfirmasi identitasnya.  

“Mereka pelanggan VIP dan punya urusan mendesak. Dan mereka tidak mungkin terlibat dalam insiden ini,” jelas manager.

“Omong kosong. Sekarang, disini, terjadi insiden pembunuhan. Jika kalian tidak memberitahuku sekarang…” marah Kwon Joo. Dia kemudian mendengar suara dan segera mengikuti sumber suara. Petugas keamananan menghentikan Kwon Joo.

Kwon Joo menghubungi Gyung Hak dan memberitahu ada beberapa pelanggan yang telah melarikan diri melalui pintu darurat tempat parkir. Mereka pelanggan dari ruangan yang dekat dengan lantai tiga. Mereka mungkin saja tersangka insiden ini. Gyung Hak mengerti. Dia kemudian memerintah Choong Ki untuk mengambil alih sedangkan dia akan ke tempat parkir dulu. Gyung Hak mengajak Hyung Jin dan Kwang Soo untuk mengikutinya.

Kwon Joo berusaha menerobos penjaga tetapi penjaga tidak membiarkannya dan memberitahu kalau ini area terbatas dan dia tidak di perkenankan masuk. Kwon Joo tidak menyerah. Gyung Hak datang. Manager memberi tanda dan petugas keamanan akhirnya membiarkan mereka masuk.


Presdir dan yang lain berjalan dengan cepat menuju mobil mereka. Di depan mobil, Tae Gu berhenti dan berbalik. Dia melihat Kwon Joo dan Gyung Hak mengejar mereka.


Kwon Joo dan Gyung Hak serta Hyung Jin dan Kwang Soo hendak menghampiri mereka tetapi beberapa petugas keamanan menghalangi mereka. Jin Hyuk tersudut. Pisau berada di dekat lehernya.


Tae Gu masuk kedalam mobil. Kwon Joo berhasil lepas dari penjaggan petugas. Tetapi mobil Tae Gu dan yang lain sudah meluncur pergi dari sana. 



5 Comments

  1. curiga sama tae gu!
    kejam bangeeeeeet kalau bener madam jang dibunuh.
    semangat thor ditunggu sinopsis selanjutnya! laptop lagi eror jd belom bisa download sementara waktu huhu

    ReplyDelete
  2. waahhh serem, sadis, banyak merah"nya, jdi mikir ulang buat nontonya -_-"
    yesung oppa, knapa semakin tua malah semakin tampan :-$
    ditunggu next episodenya, fighting

    ReplyDelete
  3. Itu yg di gelas beneran mata. Serem..

    ReplyDelete
Previous Post Next Post