Sinopsis Drama Korea : VOICE Episode 13

Previous Episode
 Content and Images Copyrights by OCN

Chapter 7: Kelahiran Sang Iblis

“Apa kau, anak baik, mau ikut denganku? Putriku akan mengurusmu dengan baik. Putriku akan memimpin tarian malam itu dan batu , tarian, serta lagu akan membuatmu masuk.”
The Erkling by Johann Wolfgang Von Goethe


Di kedai Byul, Jin Hyuk dan Kwon Joo bertemu. Kwon Joo memberitahu hasil penyelidikannya selama ini bahwa Ji Hye, istri Jin Hyuk, memiliki hubungan dengan Gong Cheol Han dan perusahaan GP. Yang berarti istri Jin Hyuk adalah kunci dari kasus Eunhyung-dong. Jin Hyuk tidak percaya dengan penyelidikan Kwon Joo tapi dia ingat bahwa Ji Hye dulu, sering menyuruhnya mencari keberadaan seorang pria bernama Gong Cheol Han.

“Det. Moo, pelaku kasus Enhyung-dong adalah seorang monster. Dia akan melakukan apapun untuk memprovokasi kita. Dan kemarin, sepertinya pelaku Eunhyung-dong, datang ke rumahku saat aku sedang diluar. Dia mengambil fotoku bersama Ayahku yang kami ambil tepat sebelum aku menjadi petugas kepolisian. Apapun itu, aku tahu ini tidak mudah. Namun, dalam situasi seperti ini, kau harus memutuskan dengan bijak,” ujar Kwon Joo.



Jin Hyuk kemudian pamit keluar sebentar. Di luar, ponselnya berbunyi. Telepon dari Sang Tae yang mengajaknya bertemu untuk memberikan informasi penting. Dia mengajak Jin Hyuk bekerja sama dengan syarat Jin Hyuk membebaskannya. Jin Hyuk menolaknya. Sementara itu, Kwon Joo di dalam kedai Byul menerima SMS yang berisi : [Halo, ini CEO Mo dari Sungwun Express. Kepala Kang, apa kita bisa bertemu?]  Kwon Joo terlonjak kaget karena bagaimana bisa CEO Mo mengetahui nama dan nomor ponselnya.


Sang Tae masih berusaha menawarkan kerja sama dengan Jin Hyu walaupun Jin Hyuk menolaknya.

“Maka kau akan hidup dalam rasa penasaran dan bertanya-tanya mengapa istrimu di bunuh.”

“Kenapa aku harus mempercayaimu?”

“Kau ingat Resort Solhyang? Aku yakin kau ingat karena kau pernah kesana dengan isterimu. Ayo bertemu disana. Bagaimana? Kau percaya denganku sekarang?”


Jin Hyuk terhenyak karena Sang Tae mengenal istrinya dan tau tempat kenangannya bersama Ji Hye. Kwon Joo masih bingung dengan pesan SMS yang di terimanya. Dia teringat pernah bertanya kepada Choong Ki apakah Choong Ki sudah memanggil Mo Tae Gu, Mo Gi Beom (presdir), Menteri Kim Joon Tae dan Direktur Kwon Chang Tae sebagai saksi. (Saksi mengenai kejadian di Fantasia, saat itu mereka pergi duluan sebelum diperiksa). Choong Ki menjawab saat itu kalau dia sudah memanggil mereka, namun mereka memiliki kuasa yang hebat dan bisa saja menolak interogasi.

Kwon Joo tiba-tiba mendengar suara kemarahan Jin Hyuk yang sedang berbicara dengan seseorang di telpon, dimana Jin Hyuk berkata jika dia di bohongi, dia tidak akan segan membunuhnya. Kwon Joo mendengar dan curiga jika Jin Hyuk sedang bicara dengan Nam Sang Tae.

Kwon Joo kemudian keluar dari kedai Byul dan menghampiri Jin Hyuk yang sudah selesai telepon. Jin Hyuk melihatnya dan menyuruh Kwon Joo untuk pulang karena dia harus kesebuah tempat.

“Detektif. Apa kau akan menemui Nam Sang Tae?” tanya Kwon Joo mencegat Jin Hyuk yang hendak pergi.

“Tidak. Ini urusan pribadi,” bohong Jin Hyuk.

Kwon Joo tidak percaya dan meminta Jin Hyuk untuk berkata sejujurnya. Jin Hyuk mengaku kalau dia memang akan menemui Sang Tae dan memberitahu kalau Sang Tae menawarkan kesepakan yaitu jika mereka membebaskannya, dia akan memberitahu siapa pelaku Eunhyung-dong. Dan dia juga bilang dia punya buktinya.

Kwon Joo mengerti dan berkata kalau dia akan meminta bantuan. Tetapi Jin Hyuk menghalanginya dan memberitahu kalau ada orang di dalam kepolisian yang membantu pelaku Eunhyung-dong. Dan karena itu mereka harus hati-hati. Jin Hyuk kemudian sekali lagi menyuruh Kwon Joo kembali ke center.

Kwon Joo tetap enggan membiarkan Jin Hyuk pergi sendiri dan berkata kalau mereka bisa menghubungi bantuan dan menangkap Sang Tae. Jin Hyuk menolak dan menyakinkan kalau Sang Tae tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dan karena itulah dia menelpon untuk menawarkan kesepakatan padanya. Kwon Joo tetap ragu karena bagaimanapun Sang Tae adalah pelaku terduga Eunhyung-dong dan merupakan orang berbahaya.

“Aku tidak kesana karena memercayainya, namun untuk melindungi orang-orang. Dia mengorbankan keluargaku. Tapi aku tidak bisa mendengarkan hal ini dari istriku langsung. Jadi, aku harus cari tahu kebenarannya. Kau mengerti?” ujar Jin Hyuk dan beranjak pergi.




Kwon Joo hendak mencegahnya tetapi Jin Hyuk sudah terlanjur naik ke taksi. Dia menuju resor Seolhyang. Kwon Joo segera naik ke mobilnya dan mengikuti taksi tersebut. Dia cemas terjadi sesuatu. Tetapi, dia harus kehilangan taksi Jin Hyuk karena lampu merah.


Kwon Joo menghubungi Dae Shik dan memberitahu kalau Sang Tae meminta bertemu dengan Jin Hyuk. Dia menyuruh Jin Hyuk datang sendiri jika ingin tahu kebenaran dan pelaku dari kasus Eunhyung-dong. Tapi yang terpenting sekarang adalah Jin Hyuk sedang dalam pengaruh alkohol. Dae Shik bertanya dimana lokasinya.


Kwon Joo berusaha mengingatnya. Dia mendengar suara dari ponsel Jin Hyuk ketika berbicara dengan Sang Tae. Suara Sang Tae tidak cocok dengan suara pelaku Eunhyung-dong (perlu diingat, Kwon Joo belum pernah mendengar suara Sang Tae sebelumnya). Dia berusaha mengingat suara lagi dan teringat suara Sang Tae menyebut Resor Solhyang. Kwon Joo segera memerintahkan Dae Shik untuk mencari alamat dari Resor Solhyang.

Dae Shik mencarinya di internet dan menemukan alamatnya di Miryang-dong. 33 Miryang-dong. Kwon Joo berkata dia akan menuju kesana. Dae Shik juga bergegas kesana.

“Apa benar Heo Ji Hye bekerja sebagai perantara di Pengembang GP? Jika tidak, bagaimana Nam Sang Tae tahu tempat yang hanya Det. Moo dan isterinya yang tahu?” pikir Kwon Joo.


Kwon Joo menghubungi Hyun Ho dan berkata untuk tidak merekam pembicaraan mereka. (Biasanya setiap orang yang menelpon di 112, suara dan identitasnya akan di rekam sebagai bukti). Kwon Joo meminta Hyun Ho melacak keberadaan Jin Hyuk dari ponselnya dan juga lacak nomor yang menghubungi Jin Hyuk.

Hyun Ho mencarinya dan melaporkan kepada Kwon Joo kalau Jin Hyuk berada di jalur luar Sungwun menuju Miryang-dong. Dan nomor yang menghubungi Jin Hyuk tidak bisa dilacak karena sepertinya menggunakan ponsel pra-brayar. Hyun Ho juga melapor jika sinyal ponsel berada di sekitar Resor Solhyang. Kwon Joo meminta Hyun Ho mencari di Resor Solhyang lokasi mana yang pernah dikunjungi Jin Hyuk. Hyun Ho mencarin dan memberitahu kalau 01 January 2014, Gedung A, unit 103, disana Jin Hyuk pernah tinggal selama 3hari 2malam. Kwon Joo meminta Hyun Ho terus lacak ponsel Jin Hyuk dan laporkan bila ada yang mencurigakan.


Kwon Joo menghubungi Dae Shik dan memberitahu kalau Jin Hyuk sepertinya menuju ke Gedung A, unit 103. Dia juga meminta Dae Shik bersiap karena sepertinya Sang Tae berbahaya. Dae Shik masuk ke mobil dan kecewa karena Jin Hyuk begitu mudah percaya pada Sang Tae.

Eun Soo bertanya kepada Hyun Ho kenapa dia melacak GPS Jin Hyuk. Hyun Ho juga tidak yakin tetapi dia memnita Eun Soo untuk jangan membicarakannya ke orang lain.


Di rumahnya, Tae Gu terlihat berpikir. Dia kemudai mengangkat ponselnya yang berbunyi. Seseorang di seberang melaporkan sesuatu mengenai Sang Tae. Tae Gu mengerti dan mematikan telponnya.

“Dia sangat putus asa untuk terus bertahan hidup. Sungguh menyedihkan. Apa dia harus terus hidup menyedihkan seperti ini? Kau tidak akan mati dengan damai,” ujar Tae Gu bicara sendiri. Matanya menyorot rasa kecewa plus marah.

Jin Hyuk masih di perjalanan. Wajahnya menyimpan banyak tanda tanya.

Presdir sedang di mobilnya dan menghubungi Direktur Kwon. Dia mengomentari Direktur Kwon yang menjadi pria lemah dan meminta Direktur Kwon untuk tegas. Hancurkan semuanya dan maju kedepan. Direktur Kwon menjawab berbahaya baginya yang seorang pegawai negeri untuk menjadi saksi di pengadilan. Presdir marah dan berkata tidak mungkin pelakunya turun dari jabatannya sebagai CEO Pengembang HR? Direktur Kwon berkata kalau dia mendengar rumor di kantor kepolisian Sungwun yang mengatakan bahwa pelakunya adalah orang lain. Direktur Kwon kemudian berkata dia tidak dalam kondisi baik dan akan menghubungi lagi nanti. Presdir sangat marah mendengarnya.

(#kalau yang author dapat dari percakapan antara Presdir dan Direktur Kwon adalah sepertinya Direktur Kwon menolak bekerja sama dengan presir mengenai proyek pembangunan Sungwun. Hal ini di sebabkan karena dia tidak ingin terlibat lebih jauh lagi. Apalagi, dia sekarang sudah di panggil menjadi saksi untuk kasus pembunuhan Madam Jang di Fantasia dan apa bila di selidiki mengenai apa tujuannya dia datang ke Fantasia, akan ketahuan kalau dia akan bekerja sama dengan Sungwun Express. Dan sepertinya, kerja sama itu illegal / tidak sehat dan mengandung korupsi. Makanya, Direktur Kwon memutuskan kerja sama.
Terus, awalnya mereka yakin kalau pelakunya adalah Nam Sang Tae seperti yang diberitakan. Akan tetapi, Direktur Kwon mendengar rumor kalau pelakunya bukan Nam Sang Tae dan takut kalau dia akan di tuduh menjadi pelaku karena berada di lokasi kejadian.)




Presdir kemudian ingat saat di Fantasia dan petugas keamanan Fantasia datang ke ruangan mereka dan memberitahu madam Jang yang menghilang dan diduga di bunuh. Dia juga ingat ketika bertanya kepada Tae Gu dan Tae Gu berkata dia bertemu Sang Tae di Fantasia.

Presdir seperti mencurigai sesuatu. Dia bertanya kepada supirnya, apakah Tae Gu sekarang berada di rumah? Tetapi, suprinya juga kurang tahu. Tadi dia menelpon Sang Tae bertanya mengenaik bisnis di Surim-dong dam Tae Gu mengatakan dia akan keluar dan menelpon kembali. Presdir meminta di antar ke rumah Tae Gu. Supir sedikit kaget. Presdir bertanya lagi apakah supirnya memiliki kunci rumah Tae Gu? Supri menjawab tidak, Tae Gu tidak memberikan kunci rumahnya kepadanya. Presdir kemudian memerintahkan untuk menghubungi team keamanan dan minta kunci rumah Tae Gu.



Sang Tae sedang menunggu di Resor Solhyang. Sang Tae mengingat perkataan Tae Gu kepadanya ketika dia menemuinya di Fantasia. Saat itu, Tae Gu menyuruhnya untuk hidup seperti anjing. Dia juga ingat ketika dia menemui Tae Gu di restoran dan Tae Gu menusuk telapak tangannya dengan pisau dan menyeringai.

“Ya. Tae Gu. Kau kelewatan batas. Aku tidak akan bertingkah seperti anjingmu lagi,” ujar Sang Tae penuh kemarahan.



Ponselnya berbunyi. Tae Gu menelponnya dan bertanya bagaimana pekerjaan Sang Tae. Tae Gu menelpon sambil masuk ke dalam sebuah rumah. Sang Tae gugup dengan telpon Tae Gu dan berkata kalau sekarang dia sedang sibuk dan akan menghubungi Tae Gu lagi nanti. Tae Gu berjalan masuk dan menjawab kalau Sang Tae tidak sibuk. Sang Tae terkejut mendengar suara langkah kaki dan dari kaca jendela, dia melihat bayangan wajah Tae Gu.

Sang Tae berbalik. Tae Gu berkata kalau pintunya terbuka. Dia kemudian bertanya apakah disini Sang Tae akan bertemu dengan Jin Hyuk? Sang Tae terlihat ketakutan.


Taksi Jin Hyuk sudah tiba di lokasi pertemua. Jin Hyuk melangkah masuk ke dalam resor setelah melihat sekelilingnya, memastika tidak ada orang. Taksinya sudah pergi. Jin Hyuk masuk ke dalam resor dengan pistol di genggamannya. Pintu masuk tidak terkucni. Jin Hyuk terus melangkah dan meminta Sang Tae untuk keluar karena dia sudah datang. Tidak ada jawaban.



Jin Hyuk masuk hingga ke lantai bawah tanah. Dia berteriak menyuruh Sang Tae untuk keluar. Tiba-tiba terdengar suara istrinya, Ji Hye.

“Aku rindu Gong Cheol Han. Aku akan dihukum suatu hari nanti. Aku menderita, ini semua salahku. Aku akan dihukum bahkan setelah aku mati. Dong Woo Appa, maafkan aku. Kurasa ada sesuatu yang salah.”






Jin Hyuk mencari asal suara. Dia kembali naik ke tangga atas dan menuju ruang tamu. Jin Hyuk bertanya apa yang kau bicarakan. Ini bukan kau, Ji Hye. Dia berteriak memanggil nama Ji Hye. Dan dia menemukan bahwa suara Ji Hye berasa dari sebuah alat perekam. Mata Jin Hyuk berkaca-kaca dan mematikan suara rekaman tersebut. Jin Hyuk memeriksa data yang tergeletak di samping rekaman tersebut, ada surat penyataan jenazah dan informasi pribadi para polisi kepolisan sungwun. Jin Hyuk teringat pesan yang dibacanya kalau Ji Hye adalah serigala berbulu domba dan merupakan perantara perusahaan GP. Jin Hyuk tidak dapat mempercayai semuanya.


Jin Hyuk berdiri dan melihat sekeliling. Dia melihat jendela besa di ruang tamu yang hanya menutup sebagian jendela. Dia menyibak tirai jendela dan terlihat diluar ada tubuh Nam Sang Tae yang tergantung di pohon dengan perut berdarah.

Pukul 21 : 10 KST
Kasus Bunuh Diri Nam Sang Tae Terjadi…

Dae Shik dan Kwon Joo tiba do resor Solhnyang. Mereka mengeluarkan pistol mereka dan bergegas masuk.


Jin Hyuk keluar dari villa dan menuju pohon tempat Nam Sang Tae tergantung. Dia merasa marah karena dia datang untuk menemui Sang Tae tetapi malah pemandangan ini yang di dapatkannya. Matanya berkaca-kaca dan berteriak kepada mayat Nam Sang Tae mengenai kebenaran apa yang disimpannya? Dia meminta mayat Sang Tae untuk berbicara.

”Benar. Matilah kau. Kau sampah tidak berguna.”

Kwon Joo dan Dae Shik masuk ke dalam bangunan resor. Mereka terhenyak melihat dari jendela tubuh Sang Tae tergantung. Kwon Joo melihat ada kertas yang berserak dan membacaranya. Berkas yang dilihat Jin Hyuk tadi.


Jin Hyuk diluar, mengarahkan pistolnya ke tubuh tak bernyawa Sang Tae. Dae Shik melihat dari jendela dan segera berlari keluar. Kwon Joo yang juga melihatnya, ikut keluar. Dae Shik menarik tangan Jin Hyuk, dan tembakan meluncur ke atas. Jin Hyuk berteriak histeris. Dae Shik berteriak menyadarkan Jin Hyuk. Kwon Joo juga merasa sedih dan kecewa. Petunjuk satu-satunya mereka sudah menghilang.

Dirumah, Tae Gu membersihkan noda darah di tangannya. Dia teringat pembicaraannya dengan Sang Tae di resor tadi.
Flashback


“Semua orang telah di tentukan nasibnya bahkan sebelum mereka lahir. Mari katakan kau lahir untuk mengorbankan diri demi orang lain. Jika kau melawan nasib itu, kau akan mati dengan cara mengenaskan,” ujar Tae Gu sembari mendekat ke Sang Tae.

“Jangan bercanda. Tae Gu, kau sudah cukup dewasaa untuk bersikap bijaksana. Akulah yang melindungimu.”

“Ini hanya untuk memberitahu bahwa semau orang berpikir dengan cara mereka sendiri. Kau pikir kau melindungiku? Bukankah sebaliknya, aku yang melindungimu? Kuberi kau kesempatan terakhir, tapi kau mengkhianatiku,” sambil berjalan ke belakang Sang Tae.


“Kau bajingan. Kau iblis. Tae Gu kau sudah gila? Pergilah ke dokter, bajingan,” ujar Sang Tae tanpa menyadari kalau Tae Gu mengeluarkan sebuah kain panjang. Tae Gu segera mencekik leher Sang Tae. Sang Tae memberontak. Tae Gu mencekik lehernya lebih kuat. Sang Tae mulai kehilangan kesadararannya dan Tae Gu segera menusuk perut Sang Tae dengan pisau. Dan Sang Tae pun tewas akibat tusukan tersebut. Terdengar suara mengalir dan Tae Gu tersenyum senang.

Dia jugalah yang meletakkan suara rekaman Ji Hye disana.

Flashback END




Tae Gu masuk ke kamarnya. Matanya teralih kepada lemari pakaiannya yang sedikit terbuka. Dia berjalan ke lemarinya dan mengintip ke celah pintu lemari yang terbuka. Dia mencurigai sesuatu dan segera menutup pintu lemari.

Di mobil, Presdir mendengar berita radio yang memberitakan bahwa pelaku kasus Surim-dong dan juga pembunuh pada kasus Fantasia, Nam Sang Tae. Seorang gangster yang memiliki banyak kuasa melalui pengembang GP selama bertahun-tahun, ditemukan meninggal bunuh diri akibat tekanan sebagai buronan. Supir Presdir, melirik melalui kaca spion depan mobil dan bertanya keadaan presdir. Presdir menyuruh supirnya diam dan terus saja menyetir.

Presdir teringat ketika dulu dia berterimakasih kepada Sang Tae atas apa yang sudah dilakukannya demi Tae Gu. Saat itu, Sang Tae berkata kepadanya kalau dia yang paling tahu kalau Tae Gu bukan orang yang normal. Dia bisa kehilangan kontrolnya. Dan ketika itu, Presdir mejawab kalau hukum tidak akan bisa menyentuh Tae Gu selama dia masih hidup. Dia menyuruh Sang Tae untuk mengurus dirinya sendiri.

Flashback


25 tahun yang lalu…

Untuk pertama kalinya, ayah Sang Tae membawa Sang Tae kehadapan Presdir dan Tae Gu. Dia memperkenalkan putranya dan memberitahu kalau dia akan melatihnya menjadi salah satu dari mereka.

Ayah Sang Tae menyuruh Sang Tae untuk memberi hormat pada Presdir. Dan Sang Tae dengan hormat menunduk dan mengucapkan kalau dia akan melayani Presdir dengan sepenuh hatinya. Ketika Sang Tae bicara terdengan suara menggeretak dari rahangnya.



Presdir tertawa senang. Dia kemudian bertanya suar apa dari rahangnya? Ayah Sang Tae menjelaskan kalau dia memberikan sedikit ‘pelajaran’ karena seorang putra gangster harus diajari dengan keras sejak dini.  

Tiba-tiba, Tae Gu menggerakkan rahangnya dan membuat suara yang sama seperti Sang Tae. Ayah Sang Tae terkejut dan memuji Tae Gu yang imut. Dan itulah, pertama kali, Sang Tae melihat Tae Gu. Mereka saling bertatapan.

Presdir kemudian meminta Sang Tae untuk menjadi hyung bagi Tae Gu. Jika Sang Tae merawatnya dengan baik, dia akan mengadopsinya.

Flashback END





Presdir sedih mengingat saat itu. Dia kemudian teringat lagi ketika tadi datang ke kamar Tae Gu. Dia berjalan ke sekeliling ruangan dan perhatiannya terpaku pada lemari pakaian Tae Gu. Dia membuka lemari itu dan menyibak baju yang tergantung. Presdir berteriak terkejut dan jatuh terduduk. Di belakang lemari terdapat mayat madam Jang yang dibungkus plastik.

Presdir kembali mengingat masa kecil Tae Gu.

Flashback

Presdir pulang ke rumah. Dia melihat rumahnya kosong dan bertanya pada pelayan. Pelayan memberitahu kalau Tae Gu sudah lama berada di ruangannya. Pelayan merasa itu karena kemaren presdir memarahinya. Presdir kesal dan berkata kalau Tae Gu seharusnya tidak boleh lemah seperti itu. Presdir kemudian bangkit dari kursinya dengan emosi dan berkata akan mengajarkan Tae Gu. Pelayam berusaha menenangkannya.



Presdir masuk ke kamar Tae Gu dan berteriak memanggilnya. Tae Gu sedang jongkok di samping tempat itdur. Presdir mendekatinya dan terhenyak melihat yang dilakukan Tae Gu. Dia melangkah mundur.

Wajah Tae Gu berlumuran darah. Presdir memanggilnya. Tae Gu melihat ayahnya dengan tatapan bukan seperti anak-anak.   

“Ayah. Anjing ini menggigit tanganku, jadi aku memberinya pelajaran,” ujarnya. Di depannya, tergeletak mayat anjing.

Presdir berteriak menyadarkannya. Tae Gu tidak peduli dan lanjut memukuli mayat anjing tersebut dengan palu. Presdir berteriak memanggilnya dan Tae Gu terus memukul.

Flashback END

Team Forensik dan team Gyung Hak tiba di TKP Sang Tae. Mereka mengambil foto bukti dan menurunkan mayat.


“Kau yakin ini bunuh diri?” tanya Gyung Hak ke petugas CSI.

“Ada bekas luka dari pusarnya sampai di sisi kiri perutnya. Anda bisa lihat bekasnya, namun ada juga berkas perlawanan dari lengan dan tangannya. Jika Anda bertanya-tanya, bagaimana dia melukai perutnya dan gantung diri di sana setelahnya, semuanya bisa saja terjadi untuk seseorang yang memang ingin bunuh diri. Dia mungkin sudah meminum obat pereda rasa sakit.”

“Sidik jari?”

“Sidik jari Nam Sang Tae ada berada di seluruh pisau tersebut. Mengerikan memang, namun banyak gangster saat ini yang bunuh diri demi harga diri mereka. Aku khawatir apa Jin Hyuk baik-baik saja. Rekaman dan dokumennya, semuanya berhubungan dengan istrinya. Apa benar ada hubungan antara istrinya dan orang-orang ini? Kudengar dia dibunuh karena melarikan banyak uang.”

Gyung Hak langsung membantah gossip tersebut karena tidak ada bukti sekarang. Petugas kaget karena di marahi Gyung Hak dan beranjak pergi. Choong Ki menghampiri Gyung Gak dan juga merasa kesal dengan gossip si petugas tadi. Gyung Hak menyuruh Choong Ki untuk memastikan agar rumor seperti itu tidak menyebar. Choong Ki mengerti.

Jin Hyuk duduk di depan pintu resor. Kwon Joo datang dan menanyakan keadaannya. Kwon Joo menenangkan kalau mereka menyelidikinya mereka pasti menemukan bahwa Ji Hye di jebak dan meminta Jin Hyuk untuk jangan langsung menyimpulkan.


Gyung Hak keluar dan meminta waktu untuk bicara secara pribadi dengan Jin Hyuk. Kwon Joo mengerti dan masuk ke dalam bangunan. Gyung Hak duduk di samping Jin Hyuk dan bertanya keadaannya. Dia meminta Jin Hyuk untuk kuat.

Kwon Joo menemui petugas Cyber dan meminta izin untuk membaca dokumen yang ada di TKP. Petugas Cyber memberitahu kalau mereka akan memperbanyak dokumennya terlebih dahulu di Unit Cyber dan baru menyerahkannya pada Kwon Joo. Kwon Joo mengerti.

“Mengapa? Ketika Ji Hye meminta tolong saat aku sedang libur, kukatakan padanya kalau aku akan keluar menangkap penjahat. Aku memberitahunya bahwa itu satu-satunya cara agar kita tetap bisa makan dan tinggal di rumah. Di hari dia pergi, aku bahkan tidak mengangkat panggilan terakhirnya. Aku keluar minum dengan Choong Ki, Kwang Soo dan yang lain. Aku sedang berhura-hura. Apa kau tahu aku ini Anjing Gila? Apa ini karena aku pandai menangkap penjahat? Tidak. Itu karena aku menjadi gila untuk menangkap penjahat. Setelah dia meninggal seperti itu, aku ingin membalas dendam pada para penjahat itu. Aku mencari mereka dengan mataku yang memerah. Itulah mengapa aku di panggil Anjing Gila,” sesal Jin Hyuk.

“Jin Hyuk-ah.. kami akan mengurus semuanya disini. Pulanglah dan istirahat. Kami akan memikirkannya besok,” saran Gyung Hak.

Dae Shik muncul dan kemudian mengajak Jin Hyuk untuk ke rumah sakit menemui Dong Woo. Dia menyarankan Jin Hyuk untuk bersama Dong Woo hari ini agar lebih tenang.

Jin Hyuk dengan tatapan kesedihan beranjak pergi dari sana.

Presdir sedang bersama dengan Komisaris Bae. Mereka pertemu di restoran yang menyediakan ruang pribadi. Presdir memulai pembicaraan dengan mengingatkan bahwa mereka telah berhubungan selama 27tahun.

“Byung Gon kau mulai dari sangat bawah, dan sekarang kau sudah jadi Komisioner. Kau sudah berhasil. Orang-orangku menyukaimu. Kau pasti bangga,” ujar Presdir.

“Aku hidup tanpa kekurangan sedikitpun.”

“Byung Gon. Apa kau tahu? Aku membantumu menjadi Komisioner. Banyak orang yang kompeten kembali satu persatu. Aku meminggirkan orang-orang itu, dan membuatmu mendapatkan posisi itu. Posisi itu… bukan sepenuhnya milikmu. Posisi itu bukan milikmu.”

“Saya tahu. Semuanya berkat Anda. Saya tidak akan pernah melupakannya.”

“Tidak. Kau sudah lupa. Kau hidup kaya dan berkuasa. Kau jadi sombong. Kau sudah lupa semuanya. Kekayaan yang kau punya berasal dari uangku. Kau sudah lupa sepenuhnya. Karena itu berasal dari uangku, aku bisa menjualnya kepada orang lain untuk uang juga. Kau juga lupa itu,” tekan Presdir.

Komisaris Bae menjadi gugup dan bertanya apa kesalahannya. Presdir memberitahu kesalahannya adalah membuat Sang Tae mati. Karena team Golden Time yang berada dalam kepolisian Sungwun, terus berusaha menangkap dan memojokkan Sang Tae, membuat Sang Tae mati bunuh diri. Itulah kesalahan Komisaris Bae. Presdir mengancam akan menurunkan jabatan Komisaris Bae dan menggantinya dengan orang lain. Komisaris Bae segera minta maaf dan berkata dia akan menyelesaikan permasalahan ini sesegera mungkin.


Di mobil, Dae Shik menyankinkan Jin Hyuk kalau istrinya bukan orang seperti itu dan kebenaran akan terungkap setelah mereka selesai melakukan invesigasi. Jin Hyuk tetap diam. Dae Shik mencoba mencairkan suasana dengan mengajak Jin Hyuk untuk pergi minum di tempat biasa. Jin Hyuk menolaknya dan keluar dari mobil. Dae Shik menyuruhnya untuk menemui Dong Woo tetapi Jin Hyuk tetap pergi.



Jin Hyuk berjalan di gang-gang. Dia menuju ke TKP tempat mayat Ji Hye di temukan. Dia mengingat saat-saat putus asanya menemukan tubuh terbujur kaku Ji Hye di sana. 


Di lain tempat, tidak jauh dari sana, Kwon Joo juga sedang melihat TKP tempat ayahnya di bunuh. Mereka berada dalam kesedihan yang sama.





Mereka menelusuri tempat tesebut. Mengingat saat-saat kematian yang menghampiri orang terkasihi mereka.

“Ji Hye, hari ini sangat dramatis,” ujar Jin Hyuk dan berbaring di aspal. Sama seperti dulu dia berbaring di aspal ketika menemukan mayat Ji Hye.




“Hari ini, pelaku kasus Eunhyung-dong bunuh diri. Namun, kurasa bukan dia orangnya. Siapa dia hingga membunuh banyak orang seperti itu? Menurutnya, kita ini siapa? Apa kita, sedang bertarung melawan monster? Tapi, ayah, aku tidak akan menyerah,” Kwon Joo berkata kepada dirinya sendiri. Dia menangis mengingat saat-saat kematian ayahnya. “Aku akan menangkapnya dan membuatnya meminta maaf pada Ayah di depan kuburan Ayah. Dan membuatnya berkata bahwa dia sangat menyesal. Tunggulah sebentar lagi, Ayah.”

Di rumahnya, di tempat bathub kesayangannya, Tae Gu berendam. Dia meraih ponselnya yang berada di samping sebuah buku berjudul “Erkling” yang terletak di sebuah meja, tidak jauh darinya. Dia membaca pesan yang diterimanya. [Ini Kang Kwon Joo. Sepertinya ada kesalahan. Aku memberikan jawabanmu kepada Detektf yang bertugas saat kami mengkonfirmasinya.]







Tae Gu kemudian meraih sebuah foto yang ada di meja. Foto Kwon Joo dan ayahnya. Ternyata, dialah yang menyusup ke rumah Kwon Joo. Dia mengelus bantal tidur Kwon Joo dan berjalan ke sebuah dinding yang tertutup tirai. Dia membukanya dan terlihat ada dinding yang berisi penuh mengenai kasus Eunhyung-dong dan para korban yang terlibat. Dia sangat senang melihatnya dan tertawa. Dan saat dia hendak keluar, dia melihat foto Kwon Joo dan ayahnya.



Di rumahnya, Kwon Joo sedang menganalisis suara rekaman Ji Hye yang sudah di terimanya. Dia merasakan ada yang aneh dengan suara Ji Hye dan terdengar tidak alami.

Dia memutar rekaman suara Ji Hye. Kwon Joo berpikir dan seperti menyadari sesuatu. Dia kemudian memutar rekaman bagian ‘Aku rindu Gong Cheol Han’ berkali-kali.

“’Aku rindu Gong Cheol Han.’ Kalimat ini berasal dari, ‘Aku mencari Gong Cheol Han, ’ dan ‘Aku rindu Dong Woo.’ Kalimat ini dipotong dari rekaman lain. Lalu…” analisis Kwon Joo.

Tiba-tiba, teleponnya berbunyi. Dari Baek Jin Goo (dari kasus sebelumnya di episode 12) yang memberitahu kalau Tn. Park ingin bertemu dengan Kwon Joo. Dia akan menemui Kwon Joo di garasi bus. Kwon Joo berterimakasih sekali. Jin Goo mengatakan tidak apa-apa karena dia ingin membantu Kwon Joo yang sudah menyelematkan nyawanya.

Keseokkan harinya.

Eun Soo khawatir dengan keadaan Jin Hyuk. Eun Soo bertanya kepada Hyun Ho bahwa Sang Tae adalah pelaku pembunuhan istri Jin Hyuk, kan? Hyun Ho membenarkan dan bahkan menyebut Sang Tae sebagai monster. Karena dia ingin terbebas dari hal itu bahkan setelah dia mati. Hyun Ho bertanya kepada Eun Soo apa rumor mengenai istri Jin Hyuk benar? Eun Soo juga tidak tahu pasti tapi ketika dia dulu melihat Ji Hye di kedai neneknya, Ji Hye bukan orang seperti itu.

Hyun Ho kemudian berkata kalau kemaren Kwo Joo dan detektif lainnya terlihat sangat sibuk. Dan itu membuatnya, ingin membantu mereka. Hyun Ho bahkan menyombongkan diri di depan Eun Soo kalau dulu dia sangat pandai berolahraga sebelum kehilangan berat badannya. Eun Soo tertawa tidak percaya mendengarnya.


Di kantornya. Komisaris Bae mengumpulkan para petinggi kepolisian. Dia mengumumkan akan membubarkan team Golden Time.

“Aku sudah terlalu banyak bertanggung jawab atas mereka,” ujar Komisaris Bae.

“Apa ini ada hubungannya dengan insiden Nam Sang Tae? Insiden itu tidak ada sangkut pautnya dengan mereka. Dan sebenarnya, Det. Moo adalah korban,” ujar petinggi tidak berkacamata.

“Pada awalnya, aku tidak setuju dengan tim itu tapi sekarang kupikir mereka harus menjadi divisi yang sepantasnya,” timpal petinggi berkacamata.

“Bukan hanya itu. Aku melihat masalah yang mereka hadapi saat memecahkan kasus. Ada masalh dengan susunan di Unit Kriminal Khusus dan petugas polisi banyak yang menolak untuk menjadi bagian dari tim,” alasan Komisaris Bae sambil berbicara dengan suara tinggi. “Kami memiliki Unit Kriminal Khusus untuk menyelesaikan kasus di Sungwun. Benar, begitu?”

Kedua petinggi terpaksa menyetujui pendapat Komisaris Bae.

Jin Hyuk kembali menginterogasi Choon Bae. Dia ternyata mereka rekaman pembicaraannya dengan Sang Tae. Dia memutarnya, dimana Sang Tae berjanji akan membantu menangkap kasus Eunhyung-dong dan memberikannya bukti dengan syarat Jin Hyuk harus membantu membebaskannya.

“Apa kau tahu siapa yang Nam Sang Tae bicarakan di panggilan telepon ini?”

“Entahlah.”

“Kurasa dia pelaku sebenarnya. Kau tidak mau dia mati di bawah tuduhan yang salah, bukan? Katakan padaku.”

“Sudah kukatakan aku tidak tahu.”

“Choon Bae, aku tahu kau adalah gangster yang setia, tapi bos yang kau layani sudah mati seperti itu. Apa kau mau terus berpura-pura,” ujar Jin Hyuk dan memperlihatkan foto dimana Sang Tae tergantung di pohon dengan perut berdarah, “Dia gantung diri setelah melukai dirinya sendiri. Ada luka robekkan yang dalam disamping pusarnya. Apa kaupikir Nam Sang Tae akan mati seperti ini? Apa begitu?”


“Dia tidak pernah menggunakan tangan dirinya. Ini pasti dilakukan oleh orang bertangan kidal.”

Jin Hyuk kemudian meminta Choon Bae memberitahu siapa saja orang di sekitar Sang Tae yang bertangan kidal. Tetapi, Choon Bae juga tidak tahu. Jin Hyuk kemudain bertanya mengapa mereka pergi ke Fantasia di hari dimana Madam Jang tewas? Siapa yang di temuinya disana? Choon Bae terdiam.

“Ji Choon Bae, aku berjanji. Aku akan membalaskannya demi Nam Sang Tae, saat aku menangkap bajingan yang melakukan hal ini padanya. Jadi, beritahu aku.”

Choon Bae menghela nafasnya. “Kami memiliki beberapa perusahaan sponsor. Salah satunya adalah Sungwun Express. Dia tidak memberitahukan aku mengenai itu, namun ada orang CEO Mo dan Presdir Mo. Aku kadang merasa mereka punya hubungan khusus.”

Jin Hyuk ingat dengan informasi yang diberikan Kwon Joo kepadanya di rumah sakit dulu mengenai orang-orang itu yang pergi duluan dari Fantasia sebelum di interogasi. Dia juga teringat informasi yang diberikan tabloid padanya mengenai Sungwun Express.

Gyung Hak masuk dan meminta waktu berbicara dengan Jin Hyuk. Choon Bae di tinggal sendiri di ruang interogasi dan meringis melihat foto Sang Tae.



Gyun Hak dan Jin Hyuk berbicara berdua.

“Aku sudah lama berpikir dan menyadari ada seseorang yang menyebutkan Pengembang GP padaku. Tapi bukan Nam Sang Tae. Dia terlihat seperti pekerja biasa. Dia mengatakan perusahaannya sudah hampir bangkrut. Pria yang menyamarkan suaranya dan menipuku, tidak terdengar seperti seorang gangster. Satu hal lagi. Berdasarkan dirimu, orang-orang yang tahu Sang Tae yang ingin bertemu denganmu hanya Kwon Joo dan Dae Shik. Aku saja tidak tahu. Lalu, siapa lagi yang tahu bahwa dia ada disana? Berhatilah-hatilah. Orang ini adalah orang dalam disini,” ujar Gyung Hak.  

Dae Shik muncul di belakang mereka dan mendengar perkataan Gyung Hak. Dia mendekati mereka dan bertanya apa maksud Gyung Hak ada orang dalam? Gyung Hak berkata tidak ada apa-apa dan segera pergi.

“Hah… orang dalam memanggil orang dalam lain seorang orang dalam,” gerutu Dae Shik. “Hyung, ada apa? Sejak kapan kau bekerja sama dengan Kepala Jang? Dialah yang paling mencurigakan.”

“Dae Shik. Kepala Jang tidak sengaja terlibat,” beritahu Jin Hyuk. “Kita tahu dengan pasti bahwa ada pengkhianat didalam kepolisian ini. Kita belum tahu dia siapa. Kita akan mencarinya.”

“Daebak!! Aku tidak mengira polisi Korea akan se-korup ini,” ujar Dae Shik. Ponselnya berbunyi. Telepon dari Ayahnya. Dae Shik terlihat bahagia menerima telpon dari Ayahnya dan meminta ayahnya untuk khawatir.

Selesai bertelepon, Jin Hyuk menanyakan keadaan ayahnya Dae Shik. Dae Shik memberitahu ayahnya baik-baik saja dan berada di Pusat Penitipan. Tatapan mata Jin Hyuk menunjukkan sesuatu yang aneh seperti kecurigaan. Dae Shik tidak menyadari tatapan tersebut dan terus bercerita mengenai ayahnya dengan bahagia.


“Berbaktilah padanya selagi kau bisa. Berbaktilah,” nasehat Jin Hyuk. Tatapan mata Dae Shik sesaat berubah penuh kesedihan dan penyesalan. Tapi, dia kemudian lanjut tertawa dan menyuruh Jin Hyuk untuk istirahat agar tidak sakit.


Pesan dari Kwon Joo masuk ke ponsel Jin Hyuk. Isinya meminta Jin Hyuk menemuinya di ruang pertemuan karena ada hal yang ingin di bicarakan. Ini penting.

Jin Hyuk kemudian pamit pada Dae Shik kalau dia akan menemui Kwon Joo.

Di rumahnya, Presdir sedang sarapan bersama Tae Gu. Presdir melihat Tae Gu yang hanya memutar-mutar sendoknya dan bertanya kenapa Tae Gu tidak makan padahal dulu dia sangat menyukai makanan tersebut. Tae Gu mengatakan kalau dia tidak lapar. Presdir dengan perhatian menyuruhnya untuk makan kimchi karena bagus untuk kesehatannya.

“Kurasa tujuan utama Ayah mengajakku makan bukan hanya sekedar makan saja. Apa yang Ayah ingin katakan padaku?”

”Kepolisian Regional Sungwun menghubungiku dan mengatakan omong kosong. Mereka bilang mereka ingin memanggilku. Mereka tidak berhak atas itu. Tapi, aku sudah menyewa pengacaraku untuk jaga-jaga. Aku sudah menyiapkan semuanya. Tidak usah khawatir.”


“Ayah,” panggil Tae Gu dan menatap Presdir, “Apa Ayah pernah kerumahku?”

Presdir terkejut menerima pertanyaan tersebut namun berhasil menyembunyikannya. Dia bertanya untuk apa dia harus ke sana saat Tae Gu tidak ada? Presdir terlihat ketakutan dan gelisah. Dia bertanya apa Tae Gu tahu kalau Sang Tae bunuh diri?

“Ya. Dia pasti sangat kesulitan,” jawab Tae Gu tenang. Tangan Presdir yang memegang paha ayam terlihat gemetar.



Presdir merasa marah dan membanting paha ayam di tangannya. Dia menangis, “Bagaimana …. bisa? Bagaimana bisa?” Tatapan mata Tae Gu berubah. “Tae Gu-yah… apa kau tahu berapa banyak jazad yang ditermukan saat mereka mengeruk Danau Sihwa? Jumlahnya sangat banyak. Disana adalah tempat yang sangat bagus untuk membuang mayat, sehingga banyak orang menggunakan tempat itu. Kau tidak memikirkan masa depanmu. Kau tidak merencanakannya. Bagaimana bisa kau hanya hidup demi saat ini saja?”


Tae Gu menatap ayahnya dan menjawab : “Ayahku yang malang menjadi seorang pengecut karena usianya bertambah. Kuharap Ayah panjang umur. Tanpa Ayah, hidupku akan sangat membosankan.” Presdir terdiam mendengar perkataan Tae Gu. Tae Gu segera beranjak dan pamit.


Tae Gu memberitahu kalau dia akan ke kantor polisi. Dia berkata kalau dia harus berhenti sebelum semuanya semakin tidak terkendali. Setelah kepergian Tae Gu, Presdir memukul meja dengan marah.


Jin Hyuk dan Kwon Joo berbicara berdua. Jin Hyuk bertanya apakah Kwon Joo sudah menemukan Gong Cheol Han?

“Ya, aku baru saja bertemu dengan Tn. Park yang bekerja di Sungwun Express. Aku dengan dia adalah teman terdekat Gong Cheol Han sampai dia menghilang. Menurut Tn. Park, sepertinya Gong Cheol Han terlibat dengan sesuatu yang aneh.”

Flashback


Kwon Joo menemui Tn. Park. Awalnya, Tn. Park menolak tetapi Kwon Joo menyakinkan kalau informasi kecilpun tidak apa-apa. Kwon Joo memohon pada Tn. Park.

“Aku hanya tidak enak saat memikirkannya. Dia muda, dan kita bisa berteman. Kami harus berpisah karena kami butuh tempat tinggal untuk musim dingin. Dia pergi kesebuah tempat bernama Sunshine atau apalah itu. Awalnya, dia kesulitan untuk beradaptasi.

Suatu hari, dia berkata, dia menjadi semangat lagi sejak bertemu dengan seorang wanita disana. Dia juga seorang pria. Kurasa dia menyukai seorang pekerja sosial bernama Heo Ji Hye. Namun, kurasa perasaannya padanya hanya sebatas rasa terimakasih dan hormat belaka.
Suatu hari, dia mengunjungiku. Dia bilang dia mendapatkan pekerjaan melalui Tim HDR GP. Dan dia memintaku untuk bekerja sebagai supir bus juga.”

Jin Hyuk tau tim HDR GP merupakan tempat dimana Sang Tae bekerja. Kwon Joo membenarkan pernyataan Jin Hyuk.

Kwon Joo kemudian menunjukan foto Sang Tae dan bertanya apa pria itu yang membawa mereka ke Pengembang GP? Tn. Park menggelengkan kepalanya.

“Bukan. Orang yang membawa kami bernama ‘Pria Besar’. Dia yang bertugas di Tim HDR. Saat dia bekerja di Pengembang GP, orang ini (menunjuk foto Sang Tae) adalah CEO-nya. Aku dulu adalah seorang supir bus. Orang ini, Nam Sang Tae, memperhatikan Cheol Han dan mereka pernah bercakap secara rahasia. Dan beberapa hari kemudian, kudengar dari Cheol Han bahwa dia akan melayani Presdir daripada menjadi supir bus.”

“Dan Gong Cheol Han menghilang setelah itu,” timpal Kwon Joo.

“Sebenarnya, ada satu hal yang kudengar dan sedikit mencurigakan. Kudengar dia akan melayani Presdir sebagai bodyguard-nya atau teman olahraganya ata yang lainnya. Aku juga heran mengapa dia menginginkan seorang tunawisma mengambil posisi itu.”

”Apa Presdirnya bernama Nam Sang Tae?”

“Entahlah. Kudengar Nam Sang Tae berbicara mengenai perwakilan melalui telepon di depan Cheol Han. Dia bilang dia akan tahu saat dia sudah disana.”

Kwon Joo bertanya mengenai nama perwakilannya tetapi Tn. Park sama sekali tidak tahu.

Flashback END

Jin Hyuk menyimpulkan kalau perwakilannya berarti adalah pelakunya. Kwon Joo kemudian memberitahu hal lainnya.





“Aku menyalin rekaman suara Ji Hye dan mendengarnya secara seksama. Kurasa dia… dijebak. Aku tidak tahu apa Nam Sang Tae atau pelakunya yang melakukannya, namun Ji Hye tidak pernah mengatakan hal itu di rekamannya. Kau harus tau, salah satu kebiasaan Ji Hye adalah merekam apa yang terjadi di tempat kerjanya setiap hari. Namun suara yang di rekam memiliki jejak napas yang berbeda. Rekaman ini di edit kata demi kata. Lihat ini. Aku memperbesar grafiknya. Jika kau melihat dari dekat, kau bisa lihat bagian ini dimana gelombangnya mengecil,” jelas Kwon Joo. Dia mengeluarkan analisa amplitude dan memperlihatkannya pada Jin Hyuk. Dia juga menjelaskan ke anehan pada panjang gelombangnya. “Ini dimana mereka mengecilkan volumenya untuk membuat suaranya menjadi lembut.”
Kwon Joo juga memutar rekaman suara Ji Hye. Rekaman suara yang asli adalah : “Dong Woo Appa. Kurasa ada yang salah. Bagaimana jika Pengembang GP memutuskan untuk mengancammu juga? Aku tidak ingin kau terlibat karenaku. Jadi, aku tidak meminta bantuanmu. Maafkan aku. Pengembang GP terus mencari para tunawisma. Ada yang salah, ‘kan? Aku memiliki suami yang perhatian dan seorang putra yang selalu mendukungku.” Jin Hyuk meneteskan air matanya.

“Ji Hye tidak pernah melakukan apapun yang membuatnya malu,” tegas Kwon Joo.

Flashback

Ji Hye duduk di halte bus. Dia membuka berkasnya yang berisi para tunawisma yang menghilang dan data pribadi mereka. Dia juga merekam kegiatannya dengan rekaman suara.

Ji Hye pergi ke setiap tempat penampungan dan terus merekam suaranya mengenai hal yang dilakukan dan apa yang di temukannya.

Ji Hye juga menemui para tunawisma dan menunjukkan foto Cheol Han tetapi tidak ada yang pernah melihatnya. Ketika dia melihat seseorang yang mirip seperti Cheol Han dari belakang, dia mengejarnya. Namun, ternyata salah orang.

Ji Hye akhirnya pergi ke gedung yang bertuliskan “Pengembang GP.” Dia merekam suaranya.

“Karena merasa khawatir, aku kesini untuk mengunjungi Pengembang GP. Tapi mereka menyuruhku pergi.”

Flashback END

Kwon Joo memberitahu kalau dia yakin Ji Hye tahu mengenai rahasia yang mereka cari tahu dan itulah alasan Ji Hye dibunuh. Jin Hyuk setuju dengan pendapat Kwon Joo.


Tae Gu tiba di kantor Kepolisian Regional Sungwun dan menemui Komisaris Bae di ruangannya. Komisaris Bae menyapa dengan ramah dan bertanya tujuan kedatangan Tae Gu. Tae Gu memberitahu kalau dia hanya datang untuk melihat-lihat. Komisaris Bae kemudian mengajak Tae Gu untuk duduk.

“Hanya untuk kau tahu, aku mendapatkan panggilan. Kurasa ini panggilan sebagai saksi,” ujar Tae Gu dan memperlhatkan SMS di ponselnya.

Komisaris Bae melihat pesan tersebut dari 112, yang isinya meminta kerjasama Tae Gu untuk di investigasi.

“Aku tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas kasus ini,” ujar Tae Gu.

Komisaris Bae meminta maaf pada Tae Gu dan berkata sepertinya ada kesalahpahaman. Dia mengelap layar ponsel Tae Gu dengan pergelangan tangan baju seragamnya dan mengembalikannya dengan hormat pada Tae Gu.


Sang Pil datang menghampiri Kwon Joo dan Jin Hyuk. Dia memperlihatkan sebuat dokumen. Dokumen tersebut adalah dokumen pemberitahuan yang berisi : Team Golden Time yang berada di Emergency Call Center 112 Kepolisian Regional Sungwun akan dibubarkan pada 31 Januari 2017.

Kwon Joo berdiri dari kursinya, begitu pula dengan Jin Hyuk. Mereka merasa marah membaca pemberitahuan tersebut.


Tae Gu berkata kepada Komisaris Bae kalau sepertinya dia tahu kenapa dia dipanggil. Kurasa ini perihal apa yang terjadi di Fantasia. Komisaris Bae segera menjawab kalau dia sudah mendapat laporan mengenai kejadian di Fantasia dan meminta Tae Gu untuk tidak khawatir karena dia yang akan mengurusnya.

“Aku hanya ingin mereka tahu bahwa aku tidak akan tinggal diam. Memanggil orang yang bekerja untuk pemerintah termasuk orang tuaku sedikit tidak sopan, bukan? Aku ingin kau menganggap aku disini mewakili mereka.”




Jin Hyuk dan Dae Shik menerobos masuk ke dalam ruangan Komisaris Bae. Awalnya, mereka dihalangi petugas di depan pintu tetapi Jin Hyuk meminta izin untuk berbicara. Petugas memberitahu kalau Komisaris Bae sedang bersama dengan tamu penting dan memutuskan untuk bertanya terlebih dahulu kepada Komisaris Bae. Komisaris Bae memberitahu kepada Tae Gu kalau orang-orang yang terlibat dalam kasus Fantasia sedang berada di depan dan haruskah dia menyuruh mereka masuk untuk memarahi mereka? Tae Gu tersenyum. Komisaris Bae mengizinkan Jin Hyuk dan Kwon Joo untuk masuk.


Mereka berdua masuk dan melihat Tae Gu tetapi tidak mengenalnya. (Perlu diingat, mereka berdua belum pernah bertemu langsung dengan Tae Gu)

“Kau datang tepat waktu. Bukankah kau seharusnya lebih tahu untuk tidak membuatku kesulitan? Kau bahkan memanggil Tn. Mo yang berada di Fantasia atas apa yang terjadi disana. Mengapa? Aku sudah bilang dia bukan orang yang harus diinvestigasi untuk kasus ini. Kau sudah gila? Beraninga kau memanggil CEO Sungwun Express?” teriak Komisaris Bae.

“Tidak apa,” tenang Tae Gu, “Jangan memarahi mereka. Kau membuat mereka tidak nyamam saja,” lanjutnya. Telinga Kwon Joo menangkap suara Tae Gu dan merasa tidak asing. “Halo. Aku Mo Tae Gu dari Sungwun Express.”

Kwon Joo seperti hendak kehilangan keseimbangannya. Tae Gu beranjak dari tempat duduknya dan menyapa Jin Hyuk. Mereka saling bersalaman. “Aku Moo Jing Hyuk, manajer Team Golden Time.”  



“Dan Anda… Ms. Kang Kwon Joo?” ujar Tae Gu dan menyodorkan tangannya untuk salaman. Mata Kwon Joo membesar. Tangannya mengepal kuat. Tae Gu melihatnya. “Kurasa kau tidak suka bersalaman dengan orang lain. Kau ingin bertanya sesuatu? Bertanyalah.” Kwon Joo terhenyak. Suara itu, suara yang sama yang di dengarnya di saat dia menerima telpon 113 dari Ji Hye. Suara pelaku kasus Eunhyung-dong. Tangan Kwon Joo mengepal semakin erat.


“Apa kau memanggilku kesini untuk menanyaiku sesuatu?” tanya Tae Gu pada Jin Hyuk. Mereka saling bertatapan. 

6 Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. author jagan lama" updatenya ya, udh gak sabar baca next episodenya, masih blm berani nontonnya heheh
    author semagattttt

    ReplyDelete
  3. Jadi Tae gu uda sering bunuh orang dan dibuang ke danau

    ReplyDelete
  4. Makin keren ni drama 😃
    Semangat ya buat sinopnya 😉

    ReplyDelete
  5. Smkin seru n buat penasaran... Ditunggu update eps slnjutnya ka.. 😀😀

    ReplyDelete
Previous Post Next Post