Sinopsis U-Prince Series : The Absolute Economist Episode 04 - END

Content and Images by GMM TV

U-Report
Chollie memberitahu Sylvia kalau dia sudah membuat janji dengan para Caldy dan mereka akan segera tiba.

Mereka berdua menunggu lift terbuka dan hendak mencegat seseorang. Sylvia bahkan menyuruh cameramen untuk terus merekam lift. Siapa yang mereka tunggu?

Tongta! Tongta keluar dan langsung diwawancarai oleh U-Report. Mereka bertanya komentar Tongta mengenai rumor tentang sebuah klip videonya dengan Teddy yang bocor. Mereka bertanya apa benar itu Tongta? Tongta membenarkannya karena wajahnya terekam sangat jelas.

“Apa sebenarnya hubungan yang kamu miliki dengan P’Teddy?” tanya Sylvia.

“Ya, aku seorang wanita. Itu dapat membuatku terlihat buruk jika aku berkata sesuatu. Bagaimana kalau kalian bertanya kepada Teddy saja? Aku permisi,” jawab Tongta dan langsung pergi.

UReport berjanji akan mengungkap kebenarannya kepada para pemirsa.



U-Prince
Chompink meminta bertemu dengan P’Teddy. Dia membayar hutangnya dan menjelaskan uang itu juga hasil dari teman-temannya. P’Teddy senang karena Chompink mulai berubah tapi dia tetap sedih karena tidak akan ada lagi yang memasak untuknya dan dia akan semakin jarang bertemu dengan deluded girl, Chompink.

“Hanya pasangan yang melakukan itu satu sama lain,” ujar Chompink.

“Jadi, kita harus berkencan untuk dapat melakukan semua itu?”

“Benar.”

“Hmmm… N’Chompink… maukah kamu…”

“Maukah kamu bersamaku?” potong Chompink.

P’Teddy tertawa mendengarnya. Chompink merasa bingung dan bertanya kenapa P’Teddy tertawa? P’Teddy menjelaskan kalau itu karena pertanyaan Chompink yang seharusnya dia yang tanyakan.

Chompink menjawab kalau P’Teddy terlalu lambat.

“Jadi gimana? Kita berkencan?” tanya Chompink penasaran.

“Ayo berkencan,” setuju P’Teddy. Chompink merasa senang dan berkata kalau P’Teddy tidak akan bisa memutuskannya. Chompink sangat senang karena dia punya pacar akhirnya.

Dirumah,
Chompink memeluk boneka Teddy erat dan masih merasa senang karena bisa pacaran dengan Teddy. Dia mulai berpikir macam-macam. Dia bahkan mengancam boneka Teddy kalau sampai dia selingkuh, dia akan mati.


Keesokan harinya,
Chompink pergi kencan dengan P’Teddy. Mereka makan bersama dan bahkan saling menyuapi. Chompink menggoda P’Teddy dengan pura-pura menyuapkan P’Teddy tapi sebenarnya mengotori mulutnya.

P’Teddy menyuruh Chompink untuk membersihkan mulutnya. Chompink menurut dan segera mengeluarkan saputangannya.

Tetapi, tiba-tiba Tongta datang dan mengelap bibir Teddy dengan saputangannya. Semuanya terkejut. Dan Tongta dengan tidak tahu malunya, malah duduk disamping Teddy.

“Teddy tidak suka bibirnya kotor. Jika kamu ingin belajar bagaimana menyenangkannya, aku dapat memberikan saran,” ujar Tongta kepada Chompink dengan gaya sombongnya. Chompink cuma bisa menunjukkan ekspresi sedih.

“Maaf. Tapi hari ini adalah kencan pertamaku dengan pacarku,” ujar P’Teddy kepada Tongta. Chompink langsung tersenyum senang mendengarnya. “Dapatkah kamu meninggalkan kami?” usir P’Teddy halus.

Senyum Tongta langsung hilang. “Jadi, kamu dan Chompink sudah resmi?”

“Ya,” ujar Teddy tersenyum menatap Chompink.

“Ini aneh. Waktu sudah berlalu. Aku tidak pernah terpikir kalau kamu akan dapat menyukai tipe wanita sepertinya,” ujar Tongta. (Dasar perusak!!)

“Ini adalah tipe wanita yang aku inginkan. Kami harus pergi.”

P’Teddy segera menggandeng Chompink untuk pergi dan meninggalkan Tongta sendiri.


Thanwa dan Pascal datang bersamaan untuk menjemput Piglet. Piglet sampai bingun melihat mereka berdua dan bertanya mereka mau apa kesini.

“Aku ingin membawamu ke bioskop,” jawab Thanwa.

“Aku ingin membawamu untuk makan bersama,” jawab Pascal.  

Masing-masing dari mereka memaksa Piglet untuk mengikuti mereka. Tapi, Piglet dengan tegas menolak ajakan mereka berdua. Dia bilang dia hanya ingin bicara   sebentar dengan Thanwa dan menyuruh Pascal untuk pulang. Pascal dengan kecewa pulang. Thanwa sangat senang karena merasa terpilih.

Tetapi setelah Pascal pergi, dia menyebut Piglet sangat kejam karena menyuruh Pascal untuk pulang setelah datang kesini hanya untuk Piglet. Piglet menjawab kalau dia hanya jual mahal saja pada Pascal. Piglet kemudian menyebut Thanwa juga kejam pada Pascal. Thanwa menjelaskan kalau dia hanya ingin tahu seberapa serius Pascal pada Piglet dan dia sudah mendapat hasilnya. Pascal sangat serius pada Piglet. Piglet masih ragu akan keseriusan Pascal dan memilih menunggu hingga dia yakin. Mereka kemudian pergi bersama.


P’Teddy mengantar Chompink pulang. Dia meminta maaf karena kencan pertama mereka tadi jadi berantankan. Chompink berkata tidak masalah dan memberitahu kalau hari ini adalah kencan terbaik.

P’Teddy mendekatkan wajahnya ke Chompink perlahan dan menciumnya. Chompink tersenyum senang. P’Teddy memuji Chompink yang sangat lovely dan mana mungkin dia bisa memilih untuk tidak mencintainya. Chompink malu mendengar pujian itu dan menyuruh P’Teddy segera pulang.


Tongta menunggu P’Teddy di kolam renang. P’Teddy bertanya untuk apa Tongta kesini?

“Ibuku memaksaku lagi, Teddy. Tidak ada satupun yang mengerti aku,” ujar Tongta sedih.

Teddy jongkok disamping Tongta dan menghentikan Tongta yang hendak minum lagi. “Aku pikir kamu sudah terlalu mabuk. Kamu harus berhenti minum sekarang.”

“Kamu selalu baik padaku, Teddy.” Teddy tersenyum. Dia berdiri dan hendak pergi. Tetapi, Tongta memegang tangan Teddy dan memintanya jangan pergi.

“Aku tidak ingin sendiri. Aku tidak tahu jika aku akan bisa melihatmu sedekat ini lagi nanti. Bisakah kamu menemaniku disini, Teddy?” tanya Tongta. Teddy tidak menjawab. Tongta memanfaarkan hal itu dan mendekatkan wajahnya ke Teddy.

Tongta terus mendekat. Dia hendak mencium Teddy tetapi tidak jadi. Malam itu tidak terjadi apapun.

Pascal sedang duduk sendiri. Piglet datang dan meminta izin untuk duduk. Pascal sedang marah kepadanya karena Piglet tidak peduli padanya. Piglet menjawab kalau dia tidak peduli, untuk apa dia kesini mencari Pascal? Pascal mengingatkan masalah kemaren, dimana Piglet tidak mau pergi dengannya dan malah menyuruhnya pulang. Bahkan Piglet tidak mengangkat telponnya, tidak membaca pesannya, dan tidak mengecheck emailnya.

“Aku penasaran hatimu terbuat dari apa,” ujar Pascal kesal.


Piglet memperhatikan wajah Pascal seksama dan bertanya mengapa Pascal menangis. Tetapi, Pascal segera mencium pipi Piglet. Seketika Pascal tersenyum dan Piglet yang marah. Mereka saling mengejar.  

P’Teddy sedang melakukan pemotretan dengan Pascal. Chompink ikut kesana dan sibuk sendiri mengambil foto P’Teddy. Chompink bahkan memberitahu penata rias kalau mereka harus memperbaiki make-up mereka karena terlihat berminyak. Penata rias belum menjawab tetapi Chompink segera menghentikan pemotretan dan mengambil bedak penata rias.




Chompink membedaki wajah P’Teddy dengan sayang dan menyuruh Pascal untuk melakukannya sendiri. Selesai mendadani P’Teddy, Chompink meminta kameramen untuk menfotonya berdua dengan P’Teddy. Pascal juga ikutan. Penata rias sampai harus menarik Chompink keluar. Chompink keluar dari ruang pemotretan dan menunggu disana.

Penata rias bertanya pada Teddy siapa wanita tadi. Dan Teddy memberitahu kalau itu adalah pacarnya. Penata rias menyarankan Teddy untuk tidak memberitahunya pada orang lain atau popularitasnya akan jatuh.

“Aku tidak ingin menyembunyikannya ketika aku bertemu seseorang. Aku tidak peduli dengan popularitas,” jawab P’Teddy tegas.

Pascal menjelaskan kalau mereka hanya saudara tetapi penata rias tetap memberikan saran seperti itu.


Diluar, Tongta tiba-tiba muncul dan menyapa Chompink dengan riang. Chompink sedikit bingung tapi balas tersenyum.

“Aku merasa kasihan denganmu,” ujar Tongta.

“Kenapa kamu merasa kasihan padaku?”

“Apa kamu benar-benar berpikir kalau Teddy serius denganmu?”

“Apa maksudmu?”


“Aku disini untuk membuka matamu,” ujar Tongta. Dia mengeluarkan ponselnya. “Tenangkan pikiranmu sebelum menontonnya,” ujar Tongta sambil tersenyum. Dia memberikan ponselnya yang menunjukkan rekamannya dengan Teddy di kolam berenang. Rekaman yang seolah mereka berciuman padahal tidak.

Chompink merasa shock. “Teddy bersamamu hanya untuk mengujiku. Di akhir hari itu, dia akan memilihku tidak peduli apapun,” ujar Tongta. “Kami bersama tadi malam, kamu tahu? Pakaian yang kamu lihat hari ini adalah aku yang pilihkan.”

Tongta tersenyum senang dan kemudian masuk kedalam ruang pemotretan.



Chompink bingung dengan semuanya. Hatinya terluka. Dia menangis dan mengingat semua kenangannya dengan P’Teddy. Chompink meninggalkan gedung pemotretan.

(Siapa yang nggak sakit hati kalau lihat video pacarnya ‘ciuman’  dengan mantan pacarnya? Pasti sakit sekali rasanya).


Chompink pulang kerumah dengan lunglai. Piglet melihatnya dan heran karena Chompink menangis. Dia bertanya siapa yang membuat Chompink seperti ini? Chompink tidak menjawab dan hanya menangis. Piglet menenangkannya.

Keesokan harinya,
Di perpustakaan IUCA, Chompink tidak sesemangat seperti biasanya. Somsak dan Somyot sampai heran karena Chompink menjawab pertanyaan mereka dengan datar. Giliran Piglet yang bertanya tetapi dia tidak tahu harus berkata apa.


“Dengar. Aku baik-baik saja. Aku masih baik-baik saja. Ini hanya seorang pria. Aku sudah tahu hari seperti ini akan tiba. Pria yang tampan dan sempurna, tidak mungkin untuk serius dengan wanita yang tidak cantik, pendek dan pemimpi sepertiku,” ujar Chompink sedih. Dia tidak menyadari P’Teddy dan Pascal yang mendengar dari belakang.

“Ayolah. Jangan berpikir seperti itu tentang dirimu sendiri. Itu tidak penting jika dia tidak melihatmu penting. Tetapi kamu…” hibur Piglet. Tapi, belum selesai dia bicara, P’Teddy sudah memanggil Chompink.



Chompink berbalik dan melihat P’Teddy. Dia segera beranjak dari tempatnya dan pergi. P’Teddy mengejarnya. Dia meminta waktu bicara dengannya.

“Apa yang harus dibicarakan?”

“Aku ingin menjelaskan diriku padamu.”

“Apa yang tertinggal yang harus dijelaskan? Video itu sendiri adalah penjelasan.”

“Video apa?”

“Jangan pura-pura tidak tahu, P’Teddy. Kamu tahu dengan baik apa itu.”

“Chompink… aku pikir kamu harus tenang dulu dan kita akan menyelesaikannya bersama. Aku ingin menjelaskannya. Dan tentang video. Video apa itu sebenarnya?”

“Kamu sangat pintar berakting kan? Aku benar-benar tertipu dan percaya kalau kamu menyukaiku. Aku mahasiswi akting, tetapi aku tidak sadar kalau semua ini hanyalah akting. Kita harus berhenti bertemu mulai sekarang,” ujar Chompink dengan mata berkaca-kaca. “Mulai dari sekarang, kita harus menjadi seperti saudara,” Chompink pun pergi meninggalkan P’Teddy.

P’Teddy merasa sedih dengan keputusan Chompink.

Dan, kita kembali ke adegan U-Report mewawancarai Tongta. Mereka bertanya komentar Tongta mengenai rumor tentang sebuah klip videonya dengan Teddy yang bocor. Mereka bertanya apa benar itu Tongta? Tongta membenarkannya karena wajahnya terekam sangat jelas.

“Apa sebenarnya hubungan yang kamu miliki dengan P’Teddy?” tanya Sylvia.

“Ya, aku seorang wanita. Itu dapat membuatku terlihat buruk jika aku berkata sesuatu. Bagaimana kalau kalian bertanya kepada Teddy saja? Aku permisi,” jawab Tongta dan langsung pergi.



Teddy menghampiri Tongta dan bertanya video clip apa yang dimaksud oleh Chompink? Tongta tersenyum.

“Video apa yang kamu bicarakan? Aku tidak mengerti maksudmu.”

“Jangan berakting tidak tahu. Aku sudah bicara dengan Chompink.”

“Apakah dia memberitahu itu video apa?”

“Jangan mencoba untuk mengganti topik. Beritahu aku sekarang apa yang kamu tunjukkan di video itu.”

Tongta tidak menjawab dan hanya tersenyum. Teddy menjadi sangat marah. Dia mencengkeram bahu Tongta kasar dan bertanya mengenai video itu.

“Aku hanya ingin mengetest seberapa banyak dia percaya padamu. Aku tidak menyangka kalau itu akan menjadi perkara besar.”

“Ini semua karena tingkat bodoh tidak beralasanmu. Itu mengapa ini menjadi perkara besar.”

Tongta marah karena Teddy berkata kasar kepadanya. Teddy menjawab kalau dia akan bisa berkata lebih kasar lagi jikan Tongta masih tidak keluar dari kehidupannya. Tongta marah dan membela diri kalau itu bukan kesalahannya.





P’Teddy menghampiri Chompink lagi dan meminta waktu untuk bicara. Tetapi, Chompink tidak mau bicara dengannya lagi. Teddy menjelaskan kalau semua itu adalah rencana Tongta. Chompink tidak percaya karena dalam video itu, P’Teddy bahkan tidak mencoba untuk menolak Tongta. P’Teddy meminta Chompink untuk percaya dengannya tetapi Chompink sudah tidak bisa. Dia melepaskan tangannya yang digenggam P’Teddy dan pergi meninggalkannya. P’Teddy bersandar sedih.

Di aula, Chompink mendengar Prikkang (Handsome Cowboy) sedang menelepon P’Sibtis(Handsome Cowboy) dan mengingatkannya untuk tidak selingkuh.

Prikkang yang melihat Chompink sedih menghampirinya dan bertanya keadaannya. Chompink bertanya ketika Prikkang berantam dengan P’Sibtis mengenai P’Pitta, bagaimana dia bisa melewatinya?

“Kamu berantem dengan P’Teddy lagi?” Chompink mengganguk.

“Bagaimana aku bisa melewatinya? Awalnya, aku sama sepertimu sekarang. Aku menangis. Aku tidak ingin bertemu atau berbicara dengannya. Tetapi setelah beberapa waktu, aku menyadari bahwa aku harus mempercayainya.”

“Tapi, P’Tongta punya videonya sebagai bukti.”

“Jika video clip itu dari P’Tongta, bukan dari orang lain yang tanpa sengaja melihat mereka, aku rasa itu bisa saja settingan. Apa kamu tidak punya kepercayaan sama sekali padanya?”

“Aku punya… tapi aku tidak tahu.”

“Pikirkan tentang ini, disana banyak wanita lain yang mengejarnya tapi dia memilihmu. Meskipun kamu gadis pemimpi, unik dan tidak cantik. Tidak peduli bagaimana aku pikirkan, kamu tidak mungkin mendapatkan pacar.”

“Tunggu sebentar. Kamu tidak membelaku?”

“Kamu gila. Aku tidak membelamu. Aku hanya mencoba menyadarkan itu padamu.”

Chompink merasa lebih baik setelah mendengar nasihat Prikkang. Prikkang kemudian mengajaknya untuk makan bersama.

Malam hari,
Pascal bertanya pada P’Teddy apa yang sebenarnya terjadi. P’Teddy menjelaskan kalau dia sudah terjatuh pada perangkap Tongta tetapi benar-benar tidak ada yang terjadi antara mereka.

Pascal memiliki ide agar P’Teddy dapat berbaikan lagi dengan Chompink. Dia berkata kalau Piglet, Somsak dan Somyot pasti akan ikut membantu.



Keesokan harinya,
Pascal dan P’Teddy menemui anak-anak yang pernah tanpa sengaja menendang bola mengenai kepala Chompink. P’Teddy mengajak mereka untuk melakukan pertunjukkan tarian dan akan memberikan hadiah. Akan ada banyak snack.

Pascal bahkan memberitahu kalau salah seorang yang mengajar mereka nanti sangat cantik. Siapa lagi kalau bukan Piglet. Piglet dan yang lainnya datang menyapa anak-anak.

Mereka mulai belajar menari dan bahkan merancang koreografi. Semuanya bersenang-senang. Dan latihan berlangsung berhari-hari.

Mereka sedang istirahat. Somyot mengenggam tangan Teddy dan memberitahu kalau dia yakin Chompink akan berhenti marah pada P’Teddy. Somsak menghentikan kelakuka Somyot dan memarahinya. Mereka sedang menunggu Piglet.


Piglet datang dan membawa banyak snack. Mereka bingung karena Piglet membawa banyak sekali snack.

“Aku akan membuat teks dari bungkus snack ini untuk Chompoo. Lihat, kamu lihat wajah tersenyum ini? Kita akan mengguntingnya dan membentuk kalimat di papan. Kita akan membuat sebuah kata,” jelas Piglet. Semua setuju dan memuji idenya. Mereka mulai bekerja.

Dirumah,
Chompink masih memikirkan masalah video itu dan perkataan Tongta. Dia juga teringat penjelasan Teddy dan nasihat dari Prikkang. Chompink merasa bingung dan sedih. Dia menangis.

Keesokan harinya,
Somsak dan Somyot sedang merias Piglet. Mereka memujinya sangat cantik dan kemudian pamit pergi untuk bertukar pakaian.


Pascal datang ke ruang make-up dan menemui Piglet. Dia menertawai Piglet yang tampak sedang mengikuti opera chinese karena make-up nya yang tebal. Piglet jadi kesal dan menyuruh Pascal untuk berhenti tertawa. Piglet menghapus make-upnya/

“Aku pikir kamu lebih manis tanpa make-up,” ujar Pascal. Pigelt terdiam mendengarnya. Pascal kemudian membantu Piglet menghapus makeupnya.


Dua orang pria menarik Chompink ke suatu tempat. Chompink menolak tetapi mereka tetap menarikanya. Tongta melihatnya dan jadi penasaran. Dia mengikuti mereka.

Mereka membawa Chompink ke perpustakaan. Dan kemudian, mulai memutar sebuah lagu. Chompink melihat sekeliling.




P’Teddy keluar dengan dandanan seperti beruang dan mulai menari. Tongta melihat dari jauh dengan cemburu. Piglet, Somsak, Somyot dan Pascal juga keluar dan menari. Chompink senang melihatnya. Kemudian, muncul penari-penari kecil lainnya. Mereka menari dengan lucu. Tongta terus melihat dengan cemburu.



Tarian selesai. P’Teddy menghampiri Chompink. “Deluded Chompink, maukah kamu memaafkan Tsundere teddy bear ini? Please… Please…”

P’Teddy mengulurkan jari kelingkingya. “Ini hanya karena ini terlalu manis. Aku memaafkanmu.” Tongta melihat dengan cemburu.



Pascal menghampiri Piglet yang sedang sendirian dan menembaknya. Piglet menolak. Pascal bertanya alasannya dan terus memohon agar diterima. Piglet menyerahkan buku diarnya. Pascal membukanya dan didalam ada sebuah memo : Jika kamu pacarku, Kamu tidak boleh ‘nakal”. Passcal kemudian memeluk Piglet dan menciumnya.


Chompink pulang dengan perasaan senang. Dia masuk ke kamar dan ternyata dikamarnya ada papan bertuliskan : Tsundere Teddy Bear mencintai Deluded Chompink. Akankah kamu memaafkanku?

Chompink sangat senang melihatnya dan semakin menyukai Teddy.

Keesokan harinya,
Prikkang melihat Chompink dan menyapanya. Dia senang melihat Chompink yang sudah riang lagi. Dia bahkan merasa iri karena P’Teddy sampai menari untuk Chompink dan dia juga ingin P’Sibtis menari untuknya. Chompink bahkan memberikan nama panggilan sayang untuk Prikkang dan Sibtis. Yaitu Mumi dan Mumim. Prikkang bertanya artinya. Chompink menjawab tidak ada tetapi bukankah terdengar lucu? Prikkang mencobanya dan menyukainya. Dia berkata kalau dia akan memberitahu Sibtis.





Pentas drama Chompink berlangsung dengan sangat bagus. Dia juga sangat cantik. Setelah pentas, Chompink berfoto dengan teman-temannya. P’Teddy membawa bunga untuk Chompink dan memuji penampilannya. Tongta melihat dengan cemburu dan akhirnya memilih pergi. Dia sudah menyerah. Chompink dan P’Teddy saling berpelukan.

Keesokan harinya,
P’Teddy dan Chompink pergi berkencan.

“Kamu tahu, setelah aku mempunyaimu dihidupku, hidupku yang semula sepi menjadi hidup,” ujar Teddy sambil menatap Chompink.

“Hentikan itu,” ujar Chompink malu mendengarnya.

“Kamu menciptakan masalah untukku setiap hari. Tetapi aku bahagia. Kamu unik. Kamu tidak peduli bagaimana penampilanmu. Kamu sangat mudah bermimpi dan berfantasi di pikiranmu. Kamu lucu. Tetap semua sifatmu itu membuatku jatuh cinta padamu.”

“Jangan gila, P’Teddy.”

“Dan dari semua itu, kamu membuatku ingin merasakan cinta lagi. Aku tidak akan berjanji akan mencintaimu selamanya. Aku berjanji akan mencintaimu dan melakukan yang terbaik setiap harinya. Jadilah pacarku.”

“Kamu sanga penyanyang. Aku akan menjadi pacarmu.”

Mereka kemudian saling bermesraan. Dan Teddy menggendong Chompink di punggungnya.

Keutamaan dari cinta bukanlah menahan tetapi mempertahankan apa yang kamu punya untuk satu sama lain selamanya

Another story,
Piglet menelpon teman-temannya dan bertanya posisi mereka. Mereka memberitahu kalau mereka ada di taman IUCA.


Piglet pergi kesana dan tidak ada siapa-siapa. Hanya ada sebuah gorden dengan tulisan : Buka.

Piglet membukanya dan isinya adalah foto dirinya saat menari menjadi beruang.


Pascal muncul dan membawa seikat bunga. Dia mengucapkan selamat hari jadi mereka yang ke-dua bulan.

Piglet senang. Pascal memberitahu dia tidak tahu apa dia sudah menjadi pacar yang baik atau tidak tetapi Piglet selalu ada dihatinya.

Pascal juga memberikan cincin couple. Piglet mengambil foto sebelum mereka memakan ice cream.

Piglet mem-post di facebooknya dengan caption : Aku berjanji akan mencintaimu sebaik yang aku bisa.
THE END
Full Synopsis 

7 Comments

  1. Kak klu bleh reQuest tlong buat sinopsis memory lost drama china.. Thanks.....U...

    ReplyDelete
  2. Thor di tunggu loh sinopsis u prince series selanjutnya...
    Tetap semangat... 👍

    ReplyDelete
  3. Makasih mba untuk sinop nya d tunggu sinop baru u prince seris selanjut nya.

    ReplyDelete
  4. Thanks kak sinopsisnya😁
    Ditunggu sinopsis u-prince selanjutnya

    ReplyDelete
  5. Yaampyun cute bnget u prince yg ni. Thanks sinopsisny.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post