Images by : OCN
Dr. Mok sudah hampir berhasil menusukkan jarumnya pada Kwang Ho tetapi Kwang Ho berusaha keras melawan dan membanting tubuh dr. Mok. And…. jreng… Kwang Ho kembali ke tahun 1987.
Mereka saling mencari di terowongan. Kwang Ho berlari di sepanjang terowongan dan sebuah sepeda dengan radio tua di bangku penumpang melewatinya. Kwang Ho melihat sekeliling terowongan dan terkejut. Dia tidak menyangka kalau dia akan kembali ke tahun 1986. Dia bingung bagaimana caranya dia bisa kembali padahal dia belum menangkap pelaku pembunuh berantai, Mok Jin Woo.
Sementara di tahun berbeda, dr. Mok, berteriak marah karena Kwang Ho yang tiba-tiba menghilang. Dia mulai berpikir jangan-jangan Kwang Ho kembali ke masa lalu. Matanya kemudian menangkap ponsel Kwang Ho yang terjatuh di lantai terowongan.
Kwang Ho yang benar-benar sadar kalau dia sudah kembali ke tahun 1987, segera berlari pulang untuk menemui Yeon Sook. Dia pergi ke lokasi rumahnya dan mendapati kalau rumahnya masih ada di ujung jalan. Dia berlari cepat menuju rumahnya sambil terus bergumam memanggil nama Yeon Sook.
Yeon Sook sedang mengambil jemuran ketika pagar rumahnya tiba-tiba terbuka. Dia berbalik dan terkejut melihat suaminya, Kwang Ho berada di depannya. Dia tidak percaya kalau Kwang Ho akan kembali kepadanya. Kwang Ho menghampirinya dan menangis melepaskan kerinduannya. Sementara Yeon Sook menangis dan memukul bahu Kwang Ho. Dia bertanya sedih kenapa Kwang Ho baru kembali sekarang dan dia bahkan sudah mengira kalau Kwang Ho benar-benar sudah mati. Mereka saling berpelukan melepas rindu dan Kwang Ho meminta maaf.
Dr. Mok sendiri sudah pergi dari terowongan. Dia berhenti di sebuah jembatan dan melempar ponsel Kwang Ho yang ditemukannya ke dalam air.
Episode 13
Yeon Sook dan Kwang Ho sudah berada di dalam rumah. Yeon Sook memperhatikan baju Kwang Ho yang terlihat berbeda. Kwang Ho menggenggam tangan Yeon Sook. Dan Yeon Sook segera bertanya kemana saja Kwang Ho selama ini, dan gaya pakaian macam apa yang dipakai Kwang Ho?
Kwang Ho bingung cara menjelaskannya. Dia melihat perut Yeon Sook yang sudah membesar dan bertanya kapan putri mereka akan lahir? Yeon Sook terkejut darimana Kwang Ho bisa tahu jenis kelamin anak mereka sementara dia yang mengandung saja tidak tahu. Dia juga memberitahu kalau dia tidak sempat memberitahu kalau dirinya sedang hamil pada Kwang Ho karena Kwang Ho sudah menghilang. Kwang Ho menghilang selama hampir 5bulan.
Kwang Ho bergumam kalau ternyata waktu yang terlewat sama. (maksudnya, dia menghabiskan waktu di tahun 2016-hingga 2017 selama 5bulan dan ketika dia kembali ke tahun 1986 waktu juga sudah berlalu 5 bulan). Kwang Ho mulai hendak menjelaskan kemana saja dia pergi tapi sebelum itu dia bertanya memastikan kalau Yeon Sook akan percaya semua ceritanya kan? Yeon Sook balas bertanya kemana saja Kwang Ho sebenarnya?
Jae Yi tertawa tidak percaya dengan perkataan Sun Jae kalau Kwang Ho adalah ayahnya dan datang dari masa lalu. Sun Jae berusaha menyakinkan Jae Yi kalau itu memang benar adanya dan dia sendiri juga awalnya tidak percaya. Dia mengingatkan Jae Yi kalau dia dulu pernah bertanya mengenai seseorang yang tidak teregistrasi sama sekali dan bahkan sidik jarinya tidak terdaftar, orang yang dia maksud waktu itu adalah Kwang Ho. Dan hal yang disembunyikan Kwang Ho adalah bahwa dia berasal dari masa lalu.
Jae Yi tidak mau mendengarkan omong kosong Sun Jae lagi dan hendak beranjak pergi. Tetapi, tiba-tiba, Sun Jae berkata kalau kalung peluit milik Jae Yi adalah pemberian dari ibu kandung Jae Yi. Dia mengetahui hal itu dari Kwang Ho. Jae Yi terkejut dan kembali duduk mendengarkan Sun Jae. Sun Jae memberitahu kalau Yeon Sook adalah nama ibu Jae Yi dan dia memberikan hadiah itu awalnya untuk Kwang Ho. Jae Yi yang tidak ingat masa kecilnya, bertanya memastikan apakah semua yang diceritakan oleh Sun Jae benar? Apa Kopral Park benar-benar…
Kwang Ho menceritakan kalau saat di terowongan, penjahat itu memukul bagian belakang kepalanya dan ketika dia terbangun dia sudah terlembar ke tahun 2017. Dan Yeon Sook mendengar cerita Kwang Ho dengan serius. Kwang Ho terus bercerita mengenai semua barang yang ada di tahun 2017 termasuk ponsel yang merupakan telpon tanpa kabel.
Selesai bercerita, Yeon Sook menyimpulkan dengan tidak percaya kalau Kwang Ho terlempar ke tahun 2017. Kwang Ho membenarkan dan melihat ekspresi Yeon Sook yang pasti tidak percaya dengan ceritanya. Yeon Sook kembali memastikan bahwa karena hal itulah Kwang Ho tahu kalau dia mengandung anak perempuan dan kelak akan memberikan peluitnya pada putri mereka. Kwang Ho bergumam kalau dia tidak marah jika Yeon Sook tidak percaya padanya karena dia sendiri juga masih tidak percaya dengan apa yang di alaminya dan jika dia menceritakannya pada orang lain, dia juga bakal di anggap gila. Tetapi, Yeon Sook dengan tersenyum bertanya apa Kwang Ho bertemu dengan putri mereka? (yang artinya dia percaya pada cerita Kwang Ho).
Kwang Ho senang karena Yeon Sook mempercayai ceritanya. Dia membenarkan kalau dia bertemu dengan putri mereka dan bahkan bisa mengenali putri mereka karena kalung peluit itu. Peluit itu telah menyelamatkan nyawa putri mereka dan dia juga tumbuh menjadi wanita yang cantik dan baik. Putri mereka mirip seperti Yeon Sook dan dia bernama Yeon Ho. Dia juga memberitahu kalau Yeon Sook-lah yang memberi nama tersebut dengan menggambungkan namanya dan nama Kwang Ho. Yeon Sook tersenyum senang mendengarnya.
Yeon Sook kemudian bertanya kalau begitu dia juga pasti sudah jadi nenek-nenek. Apa Kwang Ho juga bertemu dengannya? Aku pasti sangat tua, kan? Kwang Ho terdiam. Yeon Sook memandangnya menanti jawaban Kwang Ho.
“Tidak. Kau tetap secantik sekarang, Yeon Sook-ku,” jawab Kwang Ho. Dia tidak bisa memberitahu kalau Yeon Sook sudah meninggal di masa depan. Yeon Sook tersenyum mendengar jawaban Kwang Ho.
Jae Yi pulang ke rumah. Dia memandang ke lantai 2 yang merupakan kamar Kwang Ho. Dia jadi teringat saat di RS, Kwang Ho memarahinya karena khawatir. Dia juga ingat saat Kwang Ho yang kaget melihat kalung peluit yang dikenakannya saat menyelamatkannya waktu itu. Dia juga ingat saat Kwang Ho memperhatikan kalung peluitnya.
Mata Jae Yi berkaca-kaca menyadari hal itu. Dia menelpon ponsel Kwang Ho namun tidak bisa masuk.
Kwang Ho tidur bersama dengan Yeon Sook. Dia membelai rambut Yeon Sook dan menatapnya penuh rasa cinta. Dia tersenyum senang karena bisa melihat Yeon Sook-nya lagi. Tetapi, dia juga bertanya-tanya apa alasannya bisa kembali lagi ke masa lalu? Yeon Sook sendiri dalam mimpinya bergumam agar Kwang Ho tidak pergi. Jangan pernah pergi lagi. Kwang Ho memeluknya dan berujar kalau dia merasa senang bisa kembali lagi.
Keesokan harinya,
Petinggi polisi pagi-pagi sudah mencari Ketua Sung Shik. Dia memarahi Ketua karena menginterogasi rekan-rekannya sendiri mengenai kasus Ho Young (baca episode kemaren, Ketua dan Sun Jae pergi menanyai 2orang petugas kepolisian karena menduga mereka ada pembunuh berantai asli). Ketua berusaha menjelaskan kalau 7pembunuhan berantai bukanlah dilakukan oleh Ho Young. Tetapi, petinggi polisi tidak mau mendengar penjelasan Ketua dan menegaskan kalau kejaksaan sudah menutup kasus tersebut. Ketua meraih tangan Petinggi dan berusaha menyakinkan kalau pembunuhan berantai itu bukan hanya dilakukan oleh Ho Young tetapi ada pelaku pembunuhan lain. Petinggi menarik tangannya kasar dari genggaman Ketua, dia menegaskan kalau Ketua harus punya tersangka dulu baru bisa bicara seperti itu.
Petinggi meraih tangan Ketua dan meminta agar Ketua menghentikan penyelidikan. Ketua tidak bisa menjawabnya. Petinggi segera pergi setelah mengatakan itu. Tae Hee langsung mengomel kesal karena sudah menduga akan jadi seperti ini dan dia bahkan menyalahkan Jae Yi yang pasti salah mengira tersangka. Tidak mungkin tersangkanya adalah polisi. Min Ha segera menegur sikap seniornya itu agar tidak menyiram minyak pada api (memanaskan suasana)!
Min Ha menghela nafas. Dia pergi ke belakang papan dan melihat berbagai informasi mengenai saksi dan korban yang sudah mereka kumpulkan. Setelah itu, dia menghadap ketua dan berkata kalau mereka hanya punya satu petunjuk.
“Kita cari saja semua pendatang pada tahun 2016 yang sesuai dengan ciri-ciri pelaku,” saran Min Ha. Dia bahkan mengajak semuanya untuk mulai dari awal lagi. Tapi, Ketua, Sun Jae dan Tae Hee tidak menjawabnya karena mereka sudah capek menyelesaikan kasus tanpa ada titik terang.
Min Ha sampai kesal dan berteriak. “Hentikan! Hentikan! Hentikan sekarang juga! Aku bahkan sedang tidak mabuk sekarang. Masa aku harus tetap berteriak keras seperti ini.” Dia menatap semuanya. Ketua, Sun Jae dan Tae Hee menatapnya tetapi kemudian mereka mulai tertawa.
“Benar. Tidak akan memakan 30tahun kalau memang kasus ini mudah,” ujar Tae Hee. “Ayo kita lakukan, Letnan Kim. Kita bahkan berhasil menangkap Jung Ho Young sebelumnya. Aku rasa kita bisa menyelesaikan kasus ini juga. Aku bisa mencium baunya.”
“Sunbae-nim memiliki penciuman setajam anjing, semua orang juga tahu itu. Ayo kita lakukan,” puji Sun Jae pada Tae Hee. Dia menyetujui ajakan Tae Hee untuk kembali menangkap pelakunya.
“Sekarang kau bukan lagi tamu, tapi bagian dari kami,” timpal Ketua pada Sun Jae. Semuanya saling tersenyum.
Tae Hee kemudian bergumam mengenai Kwang Ho yang belum datang juga. Sun Jae juga melihat ke meja Kwang Ho dan menghela nafas. Jae Yi menelpon Sun Jae dan bertanya apakah Kwang Ho masuk kerja hari ini? Dia memberitahu kalau Kwang Ho tidak mengangkat telponnya dan juga sepertinya tidak pulang semalam. Sun Jae bertanya apa maksud Jae Yi? Jae Yi memberitahu kalau dia menduga Kwang Ho menghilang. Sun Jae terkejut dan bersuara keras menanyakan, Kwang Ho menghilang? Ketua, Tae Hee dan Min Ha yang mendengarnya ikutan kaget.
Sun Jae dan Ketua pergi ke rumah Kwang Ho dan memeriksa. Sun Jae juga berusaha menelpon Kwang Ho tetapi nomornya tidak aktif. Ketua jadi kaget dan bertanya pada Sun Jae kapan terakhir kali sunbae-nim terlihat? Jae Yi yang ada di sana, cukup terkejut mendenga Ketua memanggil Kwang Ho dengan sebutan sunbae-nim.
Sun Jae mengingat saat terakhir Kwang Ho terlihat adalah saat mereka mengadakan rapat dan memutuskan untuk menemui 2orang polisi yang sesuai dengan ciri-ciri tersangka. Saat itu, Sun Jae mengajak Kwang Ho untuk berangkat bersama tetapi Kwang Ho menolak untuk ikut dan tetap diam di tempatnya memikirkan sesuatu.
Sun Jae memberitahu kalau itu adalah saat terakhir dia melihat Kwang Ho. Ketua menyimpulkan kalau begitu orang lainpun tidak ada yang bertemu dengan Kwang Ho. Dia memerintahkan Sun Jae untuk melacak posisi ponsel Kwang Ho dan periksa juga catatan panggilannya.
“Sunbae-nim tidak punya tempat tujuan lain. 30tahun lalu, dia pun mendadak hilang begitu. Sesuatu mungkin terjadi padanya,” jelas Ketua.
Jae Yi terkejut mendengar perkataan Ketua bahwa 30tahun lalu Kwang Ho juga menghilang. Sun Jae memutuskan untuk menghubungi Kwang Ho sebagai orang hilang dan meminta bantuan polisi tetapi Ketua melarangnya karena mereka harus menemukannya sendiri (bisa gawat kalau orang lain tahu karena Kwang Ho yang mereka kenal tidak terdafatar di kependudukan dan Kwang Ho asli sudah meninggal).
Di kantornya, dr. Mok hendak memakai seragam dokternya tetapi dia terkejut ketika melihat pena yang biasanya dia gantung di jas dokternya tidak ada. Dia mencari di meja juga tidak ada. Dr. Mok panik dan mulai membongkar semua barangnya mencari pena tersebut. Dia bahkan samapi membanting barangnya kesal karena pena tersebut hilang. Pena itu adalah pena stilograf yang dia gunakan untuk menandai mayat korban dan terdapat tulisan Noel disana. (mungkin pena tersebut dapat menjadi bukti karena terdapat darah korban - menurut author ya, karena dia kan menggunakan pena itu untuk membuat tanda titik di kaki korban dan pasti menusuk cukup dalam hingga tanda titik itu berbekas dan tidak hilang. Jadi ada kemungkinan, pena itu menusuk hingga menyentuh darah korban.)
Dr. Mok membawa senternya dan kembali ke terowongan. Dia memeriksa sudut terowongan tempat dia berkelahi dengan Kwang Ho kemaren malam untuk mencari penanya yang mungkin saja terjatuh disana.
Dr. Mok kemudian teringat saat dia menelpon Kwang Ho semalam dan mengajak bertemu di terowongan. Dia mulai berpikir dan menduga kalau jangan-jangan sebelum dia menelpon Kwang Ho, Kwang Ho sudah tahu kalau dialah pelakunya.
Kwang Ho melihat pena dr. Mok ditangannya. Dia yakin kalau itu adalah benda yang dilihat oleh Ho Young sebelum bunuh diri karena di pena itu ada tulisan Noel.
“Bocah itu bunuh diri… karena Mok Jin Woo mendatanginya.”
Kwang Ho membuka tutup pena dan melihat ujung pena yang tajam. Dia yakin kalau pasti ada DNA korban di ujung pena itu. Kwang Ho langsung bergumam kalau dia bisa saja menangkap Jin Woo jika masih ada di tahun 2017. (karena ada alat untuk mendeteksi DNA, sedangkan tahun sekarang ini susah untuk dilakukan).
Yeon Sook pulang dari pasar dan melihat Kwang Ho yang duduk bersandar di dinding jendela. Kwang Ho bertanya apa Yeon Sook punya wadah untuk dia menyimpan alat bukti? Kantong plastik juga cukup. Yeon Sook bingung dan mata Kwang Ho menangkap plastik bening di tempat belanjaan Yeon Sook. Dia menyimpan penanya di plastik tersebut.
Yeon Sook bertanya kenapa Kwang Ho menjaga benda itu (pena) dengan sangat hati - hati? Kwang Ho menjawab kalau benda ini adalah bukti yang tidak terbantahkan yang bisa menangkap pelaku. Yon Sook terkejut dan bertanya senang kalau itu berarti Kwang Ho sudah bisa menangkap pelakunya? Kwang Ho membantah kalau dia tidak bisa melakukannya di sini karena di era ini mereka hanya bisa membandingkan sample darah tapi di masa depan, pelaku akan langsung tertangkap dengan pena ini. Karena itu, sampai teknologi DNA, dia harus menyimpan bukti dengan sangat baik. Dia kemudian pamit pergi.
Kwang Ho meletakkan pena tersebut di kantong jaket masa depan yang dia gunakan kemaren. Pakaian itu tergantung di dinding. Dan Kwang ho mengambil jaket masa lalunya. Yeon Sook mengajak Kwang Ho untuk sarapan dulu tetapi Kwang Ho menolak. Dia harus menangkap pelakunya sesegera mungkin agar tidak jatuh korban lagi karena di masa depan tidak ada yang tahu pelakunya.
Sebelum Kwang Ho pergi, Yeon Sook memegang tangannya. Dia bertanya khawatir kalau Kwang Ho tidak akan mendadak hilang lagi, kan? Kwang Ho menyakinkan kalau dia tidak akan hilang lagi dan jika terjadi sesuatu telpon saja ponsel-nya. Yeon Sook tentu bingung dengan istilah ponsel.
Kwang Ho hendak menunjukkan ponselnya tetapi ketika dia mencari di jaketnya, ponselnya tidak ada. Tetapi, dia kemudian tersadar kalau ponsel juga tidak akan berguna di tahun ini.
Kwang Ho berjanji kalau dia akan sering menelpon Yeon Sook menggunakan telpon umum. Dia pamit pergi.
Kwang Ho pergi ke kantor polisi Hwayang. Dia melihat petugas di sana dan tidak ada siapapun orang dari team-nya. Kwang Ho jadi yakin mengenai hal yang diberitahu Sung Shik masa depan kalau tim di Hwayang dibubarkan sejak Kwang Ho menghilang. Dan laporan kasusnya mungkin saja sudah terbakar. Kwang Ho juga yakin kalau sekarang ini, mustahil akan ada yang percaya jika Mok Jin Woo adalah pelakunya. Dia harus menemukan bukti terlebih dahulu.
Kwang Ho hendak berbalik pergi untuk mencari bukti lain. Tetapi, di belakang dia terkejut melihat ada Reporter Oh. Reporter Oh sendiri juga kaget melihat Kwang Ho yang menghilang dan tiba-tiba sekarang ada di depannya. Dia meraba tubuh Kwang Ho dan bertanya apa Kwang Ho benar-benar masih hidup? Padahal dia dengar Kwang Ho sudah mati. Kwang Ho membenarkan kalau dia masih hidup. Dia bahkan meminta bantuan Reporter Oh dan menyeretnya mengikuti.
Mereka sudah berada di cafe. Reporter Oh kaget mendengar Kwang Ho yang sudah tahu pelakunya. Kwang Ho segera menegur suara Reporter Oh yang besar dan menarik perhatian orang di sekitar. Kwang Ho lanjut menjelaskan dengan suara kecil kalau masalahnya dia belum mempunyai cukup bukti dan sebab itu dia memerlukan bantuan Reporter Oh untuk menemukan seseorang. Dia memberitahu Reporter Oh kalau ada korban selamat dalam kasus ini. Korban kelima, Kim Young Ja, adalah korban selamat dan pelaku tidak tahu mengenai hal itu. Pelaku mengira kalau korban kelima sudah meninggal. Reporter Oh terkejut tetapi tetap ragu apa benar ada korban selamat?
Reporter Oh duduk dengan gaya sombong bertanya kenapa Kwang Ho meminta bantuannya padahal Kwang Ho lah yang detektif. Dia bahkan menyarankan Kwang Ho agar meminta bantuan pada Ketua atau Sung Shik saja. Tapi, dia kemudian teringat kalau Sun Shik sudah dimutasi ke Gangwon-do. Kwang Ho membenarkan karena itu dia tidak mungkin meminta bantuan Shung Shik. Dia berusaha membujuk Reporter Oh dengan menawarkan jika pelakunya tertangkap maka Reporter Oh akan mendapat laporan ekskusif, reporter Oh tertarik dengan tawaran tersebut dan menerima tawaran Kwang Ho.
Kwang Ho dan Reporter Oh pergi ke rumah Kim Young Ja. Ibu Young Ja memberitahu kalau Young Ja sudah pergi ke rumah pamannya di Seoul padahal dia sudah menyuruh Young Ja untuk menunggu hingga wisuda. Dia juga memberitahu kalau Young Ja bekerja di sebuah pabrik di Seoul bagian administrasi. Mereka meminta alamat Young Ja di sana dan ibu memberikannya.
Kwang Ho mengajak Reporter Oh untuk pergi bersama ke Seoul dan dia yang akan bayar ongkosnya. Reporter Oh tertawa senang karena Kwang Ho mau membayari ongkosnya.
Di Kantor Polisi Hwayang,
Sun Jae dan Ketua menerima catatan panggilan di ponsel Kwang Ho dari Min Ha. Dan Min Ha juga memberitahu kalau panggilan terakhir di ponsel Kwang Ho berasal dari nomor ilegal dan setelah itu nomor tidak aktif setelah pukul 10.07malam di dekat perbatasan Hwayang. Ketua, Sun Jae, Jae Yi dan Tae Hee terkejut mendengarnya.
Min Ha juga memberikan peta mengenai kira-kira lokasi terakhir Kwang Ho sebelum ponselnya mati. Tae Hee heran kenapa Kwang Ho bisa menghilang. Sun Jae menyarankan pada Ketua untuk memeriksa ke sekitar lokasi di sana. Ketua setuju. Dia memberitahu kalau dia dan Sun Jae akan memeriksa di sekitar lokasi Kwang Ho menghilang sementara Tae Hee dan Min Ha periska semua rekaman CCTV dari kantor polisi ini hingga ke lokasi terakhir Kwang Ho. Dia juga menyuruh Tae Hee dan Min Ha untuk tidak memberitahu siapapun kalau Kwang Ho menghilang. Mereka mengerti. Jae Yi sendiri meminta ikut dengan Ketua dan Sun Jae. Sun Jae memberitahu Ketua kalau Jae Yi sudah tahu mengenai siapa Kwang Ho sebenarnya.
Jae Yi sendiri juga kaget dan bertanya kenapa Ketua bisa tahu mengenai Kwang Ho? Sun Jae menjelaskan kalau Ketua adalah rekan tim Kwang Ho dulu. Jae Yi bertanya apa karena itulah Ketua memanggil Kwang Ho dengan sebutan ‘sunbae-nim’? Ketua mengangguk. Jae Yi tidak percaya akan menemukan banyak kejutan hari ini. Ketua bertanya memastikan apa Jae Yi sudah tahu semuanya? Jae Yi membenarkan dan masih menyimpan banyak pertanyaan tetapi Kwang Ho malah menghilang.
Kwang Ho dan reporter Oh tiba di alamat rumah Young Ja di Seoul. Mereka berhasil menemui Young Ja karena dia yang membuka pintu. Tapi, tepat saat Young Ja mengetahui kalau Kwang Ho seorang polisi, dia segera menutup kembali pintunya.
Kwang Ho berbicara dari balik pintu yang tertutup kalau semua itu bukanlah salah Young Ja. Jadi, kenapa Youn Ja harus bersembunyi?
Young Ja mendengarkannya dari balik pintu. Dan kita melihat, ada tanda titik 5 di tumit kakinya. Dia terlihat ketakutan.
“Orang lain tidak akan berpikir begitu,” jawab Young Ja.
Reporter Oh berteriak kenapa Young Ja harus bersikap seperti ini? Padahal dia hanya perlu menunjuk wajah pelakunya. Kwang Ho menegur sikap Reporter Oh.
“Kalau aku bersaksi, memang ada yang berubah?” tanya Young Ja.
“Ya, segalanya akan berubah,” jawab Kwang Ho. “Kami bisa langsung menangkapnya dengan kesaksian darimu. Jika tidak, banyak korban lain yang akan berjatuhan. Young Ja-ya, tolong bantu aku sekali ini,” mohon Kwang Ho.
Reporter Oh berusaha membujuk Young Ja tetapi Young Ja sudah masuk ke dalam rumahnya dan mengabaikan mereka. Kwang Ho berkata kalau mereka hanya bisa menunggu hingga Young Ja berubah pikiran. Dia juga menyuruh Reporter Oh untuk pulang duluan karena dia harus ke tempat lain lagi. Sebelum pergi, Kwang Ho menulis sesuatu di kertas dan meletakkannya di depan pagar rumah Young Ja.
Reporter Oh yang di tinggal sendiri bergumam kesal kalau Kwang Ho masih tidak berubah.
Jae Yi, Ketua dan Sun Jae pergi ke terowongan. Mereka pergi ke sana karena itu berada di sekitar peta area ponsel Kwang Ho terakhir kali menghilang. Dan itu berada dekat dengan terowongan dimana Kwang Ho menghilang 30tahun yang lalu.
Jae Yi mengikuti mereka masuk ke terowongan dengan gagal. Ketua bergumam kalau tidak mungkin ini terjadi karena sebelumnya Kwang Ho berkata kalau dai terus gagal untuk kembali meski sudah berulang kali mencoba.
Tae Hee menghubungi Ketua dari tempat pemantauan CCTV. Dia melapork kalau jejak terakhir Kwang Ho terlihat aneh. Saa itu, Kwang Ho keluar dari Kantor Polisi Hwayang lalu ke RS Hwayang kemudian naik taksi. Min Ha sendiri sedang mencatat nomor plat taksi yang terekam. Ketua menyuruh Tae Hee untuk menemui supir taksinya dulu baru kembali ke kantor.
Selesai berbicara dengan Tae Hee, Ketua menyampaikan informasi tersebut pada Sun Jae dan Jae Yi. Sun Jae heran kenapa Kwang Ho harus ke RS Hwayang? Ketua menyarankan kalau sebaiknya mereka kembali sekarang dulu ke kantor. Ketua menatap ujung terowongan dan bergumam kalau tak masalah jika memang Kwang Ho kembali ke masa lalu.
Jae Yi mendengar gumamamnya dan bertanya apa maksud Ketua mengenai kembali ke masa lalu? Ketua tidak menjawab dan Jae Yi menatap Sun Jae.
Jae Yi pulang sendirian dengan naik taksi. Dia mengingat jawaban Sun Jae kalau di terowongan itulah, 30tahun yang lalu, ketika Kwang Ho tengah mengejar pelakunya, dia terlempar ke masa ini. Dan Kwang Ho yakin dia baru bisa kembali jika menangkap pelakunya di sini. Dia percaya kalau bisa cepat kembali, Yeon Sook tidak akan meninggal dan Prof. Shin tidak akan mengalami masa kecil menyakitkan. Sebagaimana kata Ketua Tim, jika di terowongan ini dia akhirnya bisa kembali, maka itu bagus. Namun jika tidak, … Jae Yi menangis mengingat penjelasan tersebut.
Acara Pembukaan Pelabuhan Kapal Pesiar Sungai Han,
Kwang Ho ternyata pergi meninggalkan Reporter Oh karena ingin ke sana. Yeon Sook sudah datang dan bertanya apa Kwang Ho mendadak menelpon karena kapal pesiar ini? Kwang Ho membenarkan karena dia kan melewatkan janji saat ulang tahun Yeon Sook (janji dimana mereka akan naik kapal pesiar bersama tanggal 03Januari). Kwang Ho membeli tiket dan memesan 3tiket. Penjaga tiket dan Yeon Sook bingung kenapa membeli 3tiket padahal mereka bertiga. Kwang Ho menjelaskan kalau itu tiket untuk anak mereka, Yeon Ho. Yeon Sook tersenyum senang mendengarnya.
Mereka menaiki kapal pesiar dan menikmati pemandangan malam Seoul dari atas kapal. Mereka tampak sangat bahagia. Tiba-tiba ada penjual boneka Teddy Bear dan Kwang Ho segera menghampirinya. Dia membeli sebuah bonek Teddy Bear merah seharga 2000won.
Dia menunjukkan boneka itu ke depan perut Yeon Sook dan berbicara dengan Yeon Ho yang berada dalam kandungan. Dia berjanji akan menjadi ayah yang baik mulai dari sekarang. Yeon Sook tampak sangat senang. Mereka tertawa bahagia.
Yeon Sook dan Kwang Ho sudah pulang. Mereka pergi ke restoran ‘Forbidden City’ dan memesan pangsit. Yeon Sook mulai bercerita kalau saat Kwang Ho menghilang, dia ingin sekali makan strawberry, tapi dia merasa tidak enak. Karena dia tidak tahu apakah Kwang Ho masih hidup atau tidak. Kwang Ho meminta maaf karena pasti selama ini sangat berat bagi Yeon Sook.
Kwang Ho kemudian memberitahu kalau dia memberikan Yeon Ho pangsit di restoran ini. Dan restoran ini akan tetap ada selama 30tahun. Yeon Sook terkejut dan tersenyum kalau dia ingin cepat melihat puteri mereka lahir. Kwang Ho kemudian berujar kalau sepertinya keputusannya tepat untuk tidak memberitahu putri mereka saat di masa depan, mengenai identitasnya. Karena jika tidak, Yeon Ho mungkin sedang kesulitan sekarang. Yeon Sook bingung tetapi Kwang Ho segera mengalihkan.
Jae Yi pulang ke rumah dan masuk ke dalam kamar Kwang Ho. Dia melihat sekeliling kamar tersebut dan menemukan jaket Kwang Ho yang tergantung. Dia ingat jaket jadul itu adalah jaket yang digunakan Kwang Ho saat mereka pertama kali bertemu di RSJ.
Jae Yi lanjut melihat - lihat. Dia kemudian menemukan sebuah foto di atas meja Kwang Ho. Itu adalah foto Yeon Sook yang ditemukannya di Butik Sunhwa. Jae Yi melihatnya dan terkejut karena itu adalah wanita yang menyuapinya pangsit dulu. Dia ingat kalau itu adalah ibunya dan dia di panggil Yeon Ho. Jae Yi menangis mengingat hal itu. Dia akhirnya ingat ibu kandungnya. Dia menangis memanggil ‘eomma’ pada foto tersebut.
Mereka mencatat semua catatan waktu yang terekam di CCTV dan posisi Kwang Ho saat itu. Sun Jae memperhatikan hal itu beserta foto CCTV. Dia bertanya-tanya apa alasan dari Kwang Ho pergi ke RS Hwayang? Di sana Kwang Ho hanya mengenal Mok Jin Woo, dan tidak punya kenalan lain.
Tae Hee dan Min Ha masuk ke dalam ruang rapat. Tae Hee memberitahukan kalau supir taksi memberitahu kalau Kwang Ho turun di depan terowongan. Saat itu, supir taksi hendak mengembalikan uang kembalian Kwang Ho tetapi Kwang Ho sudah keburu lari ke arah terowongan. Dan disanalah Kwang Ho menghilang. Mereka sudah memeriksa CCTV di dekat sana, tapi tidak ada rekaman yang mereka Kwang Ho naik taksi lagi ataupun kembali jalan kaki. Min Ha membenarkan dan berujar kalau tidak mungkin kan Kwang Ho lenyap begitu saja.
Ketua dan Sun Jae saling berpandangan.
Ketua dan Sun Jae berbicara berdua. Ketua yakin kalau Kwang Ho sudah kembali ke masa lalu. Tapi Sun Jae tidak yakin karena kalau memang Kwang Ho ingin kembali, tidak mungkin dia pergi tanpa pamit.
“Prof. Shi ada di sini, dia tidak mungkin pergi tanpa pamit begitu,” ujar Sun Jae.
“30tahun yang lalu, dia juga tiba-tiba menghilang. Kami semua mengira dia sudah mati, tapi Sunbae-nim malah ada disini. Kali ini juga pasti sama. Di terowongan itu, dia pasti kembali ke masa lalu. Memang disayangkan kita tidak berpisah dengan benar, tapi bagus kalau dia kembali. Semestinya malah lebih awal dia kembali. Ayo kita fokus saja menangkap pelakunya,” saran Ketua. Tapi, Sun Jae tiba-tiba langsung pergi.
Sun Jae pergi ke ruang CCTV dan meminta izin melihat rekaman CCTV dari Tim Kejahatan Serius Unit Satu kemarena. Petugas mengerti dan memutarkan rekama CCTV. Terekam Kwang Ho yang pergi menemui seorang detektif.
Sun Jae bertanya kepada detektif tersebut. Dan detektif itu memberitahu kalau Kwang Ho meminta dicarikan sesuatu mengenai informasi pribadi Mok Jin Woo. Sun Jae terkejut mendengarnya. Detektif lanjut memberitahu kalau Kwang Ho ingin tahu domisilinya dan apakah Mok Jin Woo tinggal di Hwayang pada tahun 1986. Dia bilang itu darurat, karena itu dia mencarinya lewat website RS Universitas Hwayang dan bahkan menelpon sepupunya yang bekerja di kantor kependudukan. Sun Jae meminta agar datanya dikirimkan padanya.
Jae Yi dirumah memandangi kalung peluit dan foto yang di ambilnya dari kamar Kwang Ho. Ketua menelponnya. Dia memberitahu kalau Kwang Ho telah kembali ke masa lalu. Jae Yi terkejut dan terlihat sedih.
“Seandainya kami tahu dia akan mendadak hilang begini, Prof. Shin lebih baik tidak tahu saja,” sesal Ketua.
“Tidak. Aku selalu bertanya-tanya, aku ini siapa, dan orang seperti apa kedua orangtuaku. Hhhh…kurasa sekarang aku bisa move on. Aku harus mengurus diriku dengan baik sekarang. Sudah menjelaskan semuanya, terimakasih.”
Setelah mematikan telpon, Jae Yi menatap foto ibunya.
Sun Jae pergi menemui dr. Mok. Dia meminta waktu bicara sebentar. Mereka duduk bersama. Sun Jae memandang tajam dr. Mok dan bertanya apakah kemaren dr. Mok bertemu dengan Kwang Ho? Dr. Mok membantah bahwa dia tidak bertemu dengan Kwang Ho dan bertanya ada apa?
Sun Jae memberitahu kalau Kwang Ho tidak bisa dihubungi sejak semalam dan dia dapat info kalau Kwang Ho ke sini kemaren. Dr. Mok pura-pura terkejut. Sun Jae bertanya sekali lagi, apa benar dr. Mok tidak bertemu dengan Kwang Ho semalam?
“Aku pulang pukul sembilan malam. Kalau dia datang setelahnya, tentu kami bersimpangan,” jawab dr. Mok tenang.
Sun Jae lanjut bertanya kenapa wajah dr. Mok terluka. Dr. Mok sedikit gugup dan menjawab kalau dia sedang menyusun buku dan mendadak beberapa buku jatuh mengenai wajahnya. Dia tertawa. Sun Jae terus memperhatikan curiga. Dr. Mok bertanya apakah luka-nya terlihat seperti dia sedang berkelahi?
Tags:
TUNNEL