Images by : OCN
Sun Jae hendak pergi tetapi dr. Mok bertanya apa terjadi sesuatu pada Kwang Ho? Sun Jae hanya menjawab kalau mereka sedang mencarinya dan pamit pergi.
Keesokan harinya,
Young Ja hendak pergi bekerja. Tapi, di depan pagar dia menemukan sebuah kertas. Itu kertas yang ditinggalkan oleh Kwang Ho. Young Ja membacanya : 22tahun Lee Jung Sook, 20tahun Kim Kyung Soon, 23tahun Hwang Choong Hee, 26tahun Seo Yi Soo, dan 19tahun Jin Seon Mi. Mereka semua itu puteri seseorang, juga ibu dari seorang anak. Sekarang, mereka semua sudah meninggal. Kami harus menangkap pelakunya, lalu memberikan keadilan bagi para korban. Kami harus menghapus tetes air mata keluarga korban. Tidak ada orang lain yan bisa kumintai tolong. Young Ja-ya, tolong bantu aku. Hati Young Ja sedikit tergerak membaca surat tersebut.
Kwang Ho sedang mencuci bajunya di rumah. Dia bahkan menjemur baju. Yeon Sook yang baru bangun terkejut melihat Kwang Ho yang mencuci dan bahkan menjemur baju. Kwang Ho tersenyum dan berkata kalau Yeon Sook sedang hamil, jadi dia yang akan mencuci baju mulai sekarang. Dia bahkan membelika Yeon Sook strawberry.
Telpon rumah berbunyi. Kwang Ho menduga itu adalah telpon dari reporter Oh dan ketika dia mengangkatnya itu adalah telpon dari Young Ja.
“Wanita-wanita yang meninggal itu juga tidak bersalah. Detektif juga tahu itu, kan?” tanya Young Ja.
“Ya, aku tahu. Mereka tidak melakukan kesalahan sampai harus diperlakukan sekeji itu.”
“Aku… akan bersaksi,” ujar Young Ja.
Kwang Ho berterimakasih pada keputusan Young Ja. Dia benar - benar berterimakasih. Setelah mematikan telpon, Kwang Ho berkata pada Yeon Sook kalau dia akan menangkap bekerja dan bisa memenjarakannya. Yeon Sook khawatir dan bertanya apa Kwang Ho akan mulai bekerja lagi?
Yeon Sook mengantar Kwang Ho pergi bekerja. Kwang Ho meminta maaf pada Yeon Sook dan berjanji akan cepat pergi. Yeon Sook merawa khawatir dan bertanya apa Kwang Ho harus tetap pergi? Tidak bisakah dia tetap dirumah saja hari ini? Dia menggenggam tangan Kwang Ho dan memohon agar Kwang Ho tetap dirumah hari ini. Kwang Ho minta maaf.
“Kau selalu bilang maaf.”
“Yeon Sook-ah. Tatap aku. Yeon Sook-ah. Aku… sungguh akan lekas kembali. Aku berjanji,” ujar Kwang Ho.
Yeon Sook akhirnya dengan berat melepaskan Kwang Ho pergi bekerja. Setelah Kwang Ho pergi, Yeon Sook melihat kalung peluitnya dengan penuh rasa khawatir.
Pusat Adopsi Sarang,
Jae Yi pergi ke pusat adopsi-nya dulu dan meminta berkas Park Yeon Ho. Dia membaca kalau nama orang tua kandungnya adalah Park Kwang Ho dan Shin Yeon Sook. Tapi, ada sebuah nama yang terlihat asing.
Petugas juga tidak tahu. Dia menjelaskan kalau sebenarnya yang bisa mengirim anak untuk di adopsi ke luar negeri adalah pendaftaran dari orang tua. Namun, saat itu, Yeon Ho sudah tidak punya orang tua. Dan terkadang dinas sosial, meregistrasi si anak ke dalam keluarga mereka sebalum di masukkan dalam daftar adopsi ke luar negeri.
Jae Yi menyimpulkan bahwa itu berarti dai pernah tinggal di klinik pengobatan tradisional. Petugas membenarkan karena itulah alamat Yeon Ho terdafatar ringgal dulu. Jae Yi membaca alamatnya.
Kwang Ho sedang menunggu Reporter Oh di depan Industri Daedong. Tidak lama, reporter Oh muncul dengan mobilnya dan meminta maaf karena tidak bisa ikut dengan Kwang Ho ke Seoul. Ada kasus besar dan dia harus pergi meliputnya. Dia meminta maaf tetapi tetap mengingatkan Kwang Ho agar tidak mengingkati janjinya yang akan memberikan dia berita eksklusif mengenai penangkapan pelaku. Kwang Ho mengerti dan membiarkan Reporter Oh untuk pergi.
Kwang Ho akhirnya pergi ke Seoul sendiri.
Jae Yi pergi ke Klinik Pengobatan Mooyoung. Dia membuka pagar rumah dan melihat lapangan klinik. Dia ingat saat dirinya kecil bermain lompat tali di depan klinik tersebut. Dia tersenyum.
Mereka sudah duduk berdua. Nenek memuji Jae Yi yang mirip seperti Yeon Sook. Dia juga yakin kalau suatu hari Yeon Sook akan datang menjenguknya. Nenek juga memberitahu kalau ada seorang pemuda yang kemari sebelum Jae Yi. Dia menanyai mengenai ibu Jae Yi dan saat itu dia memberitahu kalau Yeon Sook meninggal karena kecelakaan.
“Aku tidak tahu mengapa, tapi dia menangis terisak mendengarnya. Dia duduk di sini lama sekali, baru pergi.”
Jae Yi tahu kalau pria itu adalah Kwang Ho. Dia tersenyum dan bergumam kalau syukurlah dia bisa kembali. “Ayah dan Ibu pasti sudah bertemu kembali sekarang.”
Kwang Ho pergi ke Universitas Hwayang. Dia bertanya kepada mahasiswi yang duduk di taman, dimana Fakultas Medis berada. Mahasiswi memberitahu arahnya.
Kwang Ho pergi ke bagian administrasi dan bertanya mengenai mahasiswa bernama Mok Jin Woo. Petugas memeriksa namanya dan memberitahu kelas yang sedang dihadiri Jin Woo. Tapi, Jin Woo tidak ada di kampus dan sedang cuti kuliah karena neneknya meninggal. Kwang Ho meminta alamat rumahnya.
Sun Jae pulang dan sepanjang perjalanan, dia terus teringat bagaimana cara Kwang Ho bertanya kepada dr. Mok mengenai dia yang menemui Ho Young dan kemudian Ho Young bunuh diri. Saat itu, Kwang Ho bertanya dengan nada interogasi.
Sun Jae kembali ke kantor dan terkejut melihat ada dr. Mok di sana. Ketua memberitahu kalau dr. Mok datang karena khawatir pada Kwang Ho yang menghilang. Dr. Mok kemudian pamit pergi.
Sun Jae bertanya apa Ketua ada berbicara mengenai insiden Kwang Ho 30tahun lalu pada dr. Mok? Ketua berkata tidak mungkin dia membicarakan hal itu.
Jae Yi mengajar di kelas. Dia sedang membahas mengenai lukisan Gauguin. Lukisan itu dibuat oleh pelukis setelah menerima surat wasiat putrinya yang meninggal dan memutuskan menjadikan lukisan ini sebagai karya terkakhir. Dan dirilislah lukisan ini. Keaslian diri.
Jae Yi menjelaskan kalau penting untuk mengetahui mengenai diri mereka. Jika segala sesuatu yang terjadi di masa lalu lenyap, dan kita menjalani hidup baru setiap harinya, kita tidak akan bisa memetik pelajaran dari kesalahan di masa lalu. Diri kita saat ini adalah hasil dari kita di masa lalu.
Jae Yi kemudian menunjukkan foto para pembunuh terkenal. Dan dia menjelaskan kalau seseorang tidak mungkin menjadi pembunuh secara tiba-tiba. Tapi secara bertahap dalam kehidupan sehari-hari.
“Dalam keluarga macam apa kira-kira mereka?”
“Hei, itu mendiskretkan namanya,” protes mahasiswa di samping mahasiswi tersebut. “Banyak juga kriminal kerah putih (keluarga kaya).”
“Kurasa, orang tua mereka memperlakukan dengan buruk atau bahkan menelantarkan mereka. Saya pernah menonton berita tentang kekerasan pada anak. Beberapa menjadi penjahat karenanya,” jawab yang lain.
“Saya setuju. Bahkan meski bukan kekerasan fisik, banyak dari mereka menyiksa secara mental. Atau… bisa juga orang tua mereka memiliki penyakit mental.” timpal yang lain lagi.
“Pendapat kalian semua masuk akal,” ujar Jae Yi. “Kebanyakan pembunuh tumbuh dalam lingkungan yang buruk. Namun tetap, hal itu tidak membenarkan kejahatan mereka. Kambing hitam sekalipun (orang yang selalu dipersalahkan) dapat bertahan dalam keluarga biasa juga.”
“Seperti apa kiranya masa lalu pelaku sampai ia menandai korban usai membunuh? Pasti ada sesuatu dalam kasus Kim Young Ja. Apakah aku membuat kesalahan dalam menganalisa pelakunya?” pikir Jae Yi.
Sun Jae mendapatkan laporan latar belakang Mok Jin Woo. Dia terkejut karena dr. Mok sungguh tinggal di Hwayang 30tahun lalu. Dia membandingkannya dengan ciri-ciri pelaku yang pernah didiskusikan dengan tim. Sun Jae yakin kalau Kwang Ho tidak mungkin yakin kalau dr. Mok hanya pelakunya karena hal itu.
Sun Jae beranjak pergi. Dia berpas-pasan dengan Tae Hee dan Min Ha tetapi mengabaikan mereka. Ketua hanya bisa menghela nafas. Tae Hee bertanya kepada Ketua kemana sebenarnya Kwang Ho menghilang? Dia juga menuntut Ketua untuk menjelaskan semuanya pada mereka.
Kwang Ho naik bus dan berhenti di sebuah halte. Dia mengeluh karena butuh waktu seharian untuk sampai ke kawasan rumah Mok Jin Woo. Tapi, dia kemudian berpikir kalau sebelumya dia bahkan melewati waktu 30tahun hanya untuk menangkap Jin Woo dan sehari bukanlah apa-apa.
Jae Yi berkonsultasi pada dr. Mok. Dia memberitahu analsisinya kalau karena Kim Young Ja masih hiduplah yang membuat pelaku menjadi terprovokasi. Dan dr. Mok menilai kalau asumsi Jae Yi tidak salah.
“Dia pasti berpikir pembunuhannya selama ini sempurna. Namun, kemudian dia menyadari hal itu salah besar. Ditambah, jika dia tipe yang memberi tanda ini secara konsisten, dia pasti terguncang karenanya,” jelas dr. Mok.
Jae Yi kembali bertanya-tanya darimana pelaku memikirkan kebiasaan untuk membuat tanda pada korban? Jae Yi menilai kalau Ho Young bukanlah pembunuh narsis yang akan memberi tanda pada korbannya. Dia bertanya apa pendapat dr. Mok yang merupakan ahli forensik mengenai perbedaan antara kasus Jung Ho Young dengan insiden 30tahun lalu?
“Lee Seo Yeon, Yoon Da Young dan Nam Ju Hee, kasus mereka luka cekikannya berbeda. Lee Seo Yeon dicekik berulang kali. Yoon Da Young dan Nam Ju Hee hanya sekali. Luka pembunuhan biasanya mengungkap metode dari pelaku itu sendiri. Membunuh demi kesenangan atau dengan tujuan tertentu, terungkap dari situ.”
Dr. Mok kemudian bertanya apakah Jae Yi sudah tahu siapa yang mencarinya? Jae Yi memberitahu kalau dia sudah tahu. Dan sama seperti yang dikatakan dr.Mok kalau hal itu muncul bila waktunya sudah tepat. Dia menemukan orangnya tetapi dia menghilang kembali. Pupil mata Dr. Mok terlihat membesar mendengarnya (sepertinya dia bisa menduga kalau orang yang dimaksud oleh Jae Yi adalah Kwang Ho). Sun Jae menelpon Jae Yi dan dr. Mok memperhatikan.
Kwang Ho masuk ke dalam terowongan. Dia ingat saat dulu dia menebak kalau pelaku mungkin memulai dari tempat yang familiar baginya dan karena tidak tertangkap, dia lantas bergerak ke tempat yang agak jauh dari rumahnya.
Kwang Ho tiba di ujung terowongan. Dari sana dia bisa melihat kota Hwayang. Kwang Ho bergumam kalau Yeon Ho benar. Dia ingat saat Jae Yi menganalisis bahwa biasanya pembunuh berantai memulai dari jauh rumahnya sebelum kemudian memulai membunuh banyak orang (ini yang pas Jae Yi diwawancara).
Kwang Ho menyadari kalau dia sudah salah memulai dari awal. Saat itu, dia menduga bahwa pelaku memulai dari dekat rumahnya, namun, ternyata itu kebalikannya.
Sun Jae bertemu dengan Jae Yi. Dia meminta maaf pada Jae Yi untuk segalanya. Dan Jae Yi mengucapkan terimakasih pada Sun Jae untuk segalanya.
“Kopral Park adalah ayah kandungku, aku bersyukur mengetahuinya. Meski sekaran aku tidak bisa bertemu lagi dengannya. Siapa aku sebenarnya… masa laluku… aku bersyukur mengetahuinya.”
Sun Jae memberitahu pada Jae Yi bahwa waktu dirumah sakit, Kwang Ho juga memberitahu kalau dia merasa bersyukur dan beruntung bisa bertemu dengan Jae Yi.
Sun Jae bertanya darimana Jae Yi sebelum bertemu dengannya? Jae Yi memberitahu dari kantor dr. Mok. Dia juga memberitahu kalau dia ke sana untuk berdiskusi mengenai pelaku dan dr. Mok menyetujui pendapatnya. Jae Yi juga memberitahu kalau dr. Mok memberitahu mengenai luka pelaku. Dia berkata kalau Lee Seo Yeon serta Yoon Da Young dan Nam Jung Hee memiliki bekas luka berbeda.Sun Jae ingat kalau dr. Mok juga pernah berkata begitu padanya. Dia semakin merasa curiga dan merasa hal itu aneh.
Kwang Ho tiba dirumah Jin Woo. Dia masuk ke dalam rumah dan meraih senter yang tergantung di dinding dekat pintu pagar. Dia mulai memeriksa sekeliling rumah. Dia juga menemukan altar untuk nenek yang meninggal.
Kwang Ho terus melangkah semakin dalam. Dan tepat saat dia masuk ke dalam sebuah kamar, dua mendengar seorang masuk ke dalam perkarangan rumah. Dia segera mematikan senternya.
Seorang perempuan masuk dan berteriak memanggil Jin Woo namun karena tidak ada jawaban, perempuan itu pergi lagi.
NISI
Sun Jae pergi ke kantor NISI dengan terburu-buru. Dia bertanya kepada seorang dokter apa benar dia yang mengautopsi mayat Yoon Da Young? Dokter tersebut membenarkan. Sun Jae kemudian bertanya mengenai bekas cekikan di leher Da Young, dia dengar, Da Young meninggal hanya dalam sekali cekikan. Dokter itu bernyata siapa yang bilang begitu?
“Tidak jadi soal dia di cekik berkali-kali ataupun sekali. Penyebab kematiannya tetaplah cekikan yang kuat. Jadi tidak mungki tahu jumlah cekikan dari lukanya,” jelas dokter. “Mustahil mengetahuinya. Jika ada yang mengetahuinya, bisa dipastikan pelakunya.”
Kwang Ho memeriksa barang-barang di rumah Jin Woo. Dan Jin Woo saja baru pulang dari suatu tempat.
Dia masuk ke rumahnya dan menutup pagar rumahnya yang terbuka walaupun dia merasa aneh karena pagar rumah terbuka.
Tepat saaat itu, Kwang Ho dan Jin Woo saling bertatapan. Jin Woo bertanya siapa dia? (dia tidak begitu mengingat wajah Kwang Ho).
“Membunuh orang dan menandainya lagi?” tanya Kwang Ho. Jin Woo tersenyum. “Kau tersenyum? Lee Jung Sook, Kim Kyung Soon, Hwang Choon Hee, Seo Yi Soo, Kim Young Ja dan Jin Seon Mi. Apa kau tahu nama mereka? Aku datang untuk menangkapmu atas pembunuhan, Mok Jin Woo.”
“Aku tidak mengerti ucapanmu,” ujar Jin Woo berpura-pura.
“Tidak mengerti? Lalu kau ingat aku? Kau memukul kepalaku dengan batu di terowongan sana,” ujar Kwang Ho. Jin woo terlihat terkejut. “Kenapa? Terkejut karena aku rupanya masih hidup?”
Jin Woo tertawa. Dan kemudian berlari kabur. Kwang Ho mengejarnya. Mereka terus berkejaran dan berlari hingga mendekati terowongan. Kwang Ho sudah berhasil menangkap Jin Woo tetapi Jin Woo meraih batu di dekat sana dan hendak melemparnya.
Jin Woo kembali berlari ke dalam terowongan. Kwang Ho mengikutinya. Dan semakin jauh mereka berlari, terowongan terlihat berubah.
Kwang Ho berteriak kalau dai harus menangkap Jin Woo sekarang juga. Jin Woo sudah sampai di ujung terowongan, Kwang Ho juga sudah hampir mendekati ujung terowongan tetapi, terowongan tiba-tiba berubah.
Dan… Kwang Ho kembali ke tahun 2017. Kwang Ho berteriak frustasi karena terlempar lagi ke masa depan.
Tags:
TUNNEL
Makin penasaran,d tunggu lanjutan nya mba
ReplyDeletejejak👣 fighting mbak💕
ReplyDelete