Images by : OCN
Kwang Ho mengejar Jin Woo dan berakhir di tahun 2017. Kwang Ho merasa sangat marah karena terlempar lagi melintasi waktu.
Dr. Mok sedang melempar-lempar bola baseball di tangannya. Di layar komputernya terlihat artikel mengenai Shin Jae Yi, profesor psikologi termuda di Universitas Hwayang. Dr. Mok mengingat pembicaraannya dengan Jae Yi sebelumnya mengenai orang yang di cari Jae Yi yang menghilang dan saat menguping pembicaraan Jae Yi dengan Sun Jae. Dia tersenyum karena menyadari kalau Jae Yi adalah putri dari Kwang Ho.
Tiba-tiba, dr. Mok mendapatkan ingatan saat dia di kejar oleh Kwang Ho dari rumahnya hingga ke terowongan. Dia terkejut dengan ingatan tersebut. Itu adalah ingatan baru.
Yeon Sook keluar dan melihat ke arah jalan. Dia menghela nafas sedih dan bergumam kalau Kwang Ho bilang tidak akan pergi lama.
Kwang Ho menangis sedih karena tidak bisa kembali lagi pada Yeon Sook. Dia merasa sangat kesal karena dirinya lagi-lagi harus meninggalkan Yeon Sook. Kwang Ho mencoba kembali berlari ke dalam terowongan. Dia teringat saat Yeon Sook yang tertidur bergumam agar Kwang Ho tidak pergi. Dia juga teringat saat Yeon Sook menghentikannya untuk pergi tetapi dia berjanji akan kembali.
Kwang Ho menangis putus asa karena sudah berjanji akan kembali tetapi lagi-lagi mengingkarinya. Dia merasa sangat marah karena harus kembali terlempar saat mengejar Mok Jin Woo.
Sun Jae dalam perjalanan pulang. Dia teringat pernyataan dokter bahwa cekikan tidak akan terlihat berapa kali dilakukan karena pada akhirnya keterangan penyebab kematian adalah tekanan keras pada leher. Dan jika ada yang bisa mengetahui berapa kali cekikan dilakukan, jelas itu adalah sang pembunuh.
Sun Jae teringat saat dia bercerita mengenai kasus Jung Ho Young pada dr. Mok dan saat dr. Mok yang terus ngotot kalau pembunuhan dilakukan oleh dua orang yang berbeda.
Sun Jae melajutkan mobilnya kencang ke pinggir sungai. Dia keluar dengan nafas terengah menahan tangis dan amarah. Dia teringat saat-saat dia selalu mencari dr. Mok dan berbincang serta meminta saran dari dr. Mok. Dan dia juga ingat saat dia memberitahu kalau ibunya adalah korban pembunuhan 30tahun lalu.
Sun Jae terjatuh menunduk. Dia sangat marah pada dirinya sendiri yang berusaha mati-matian menangkap pelaku pembunuhan ibunya padahal sang pelaku ada di depan matanya. Dia sangat kesal karena terperdaya oleh dr. Mok dan malah sangat percaya padanya. Sun Jae memukulan tangannya yang mengepal beberapa kali ke aspal dengan amarah. Dan dia ingat saat bermain catur dengan dr. Mok dan saat itu dr. Mok berujar : “Aku masih hidup.”
Jae Yi di rumahnya dan sedang mempelajari berkas kasus pembunuhan kembali. Sun Jae datang ke rumahnya dan Jae Yi sangat terkejut melihat tangan Sun Jae yang berdarah.
Sun Jae sudah berada di dalam rumah Jae Yi dan Jae Yi sedang mengobati dan membalut luka di tangan Sun Jae. Jae Yi bertanya pada Sun Jae, apakah itu sakit?
Mata Sun Jae berkaca-kaca dan menjawab : “Selama ini dia terus mengawasiku. Dia sudah tahu aku siapa. Selama ini aku tidak tahu siapa dia, pasti ia berpikir alangkah bodohnya aku. Aku merasa kacau sekali.”
Jae Yi menghibur Sun Jae agar tidak menyakiti dirinya sendiri. Sun Jae terus bergumam kalau dia sudah seperti orang gila. Jae Yi merasa bersalah dan meminta maaf karena tidak berhasil mengenali bahwa dr. Mok adalah pelakunya padahal dia sangat ingin membantu Sun Jae. Sun Jae berkata dia lah yang harus minta maaf karena sudah datang ke rumah Jae Yi karena hanya Jae Yi yang terlintas pertama kalinya di pikirannya.
Sun Jae kemudian menyadari kalau sepertinya Kwang Ho sudah tahu kalau dr. Mok adalah pelakunya. Jae Yi menenangkan kalau Kwang Ho pasti sekarang sedang berusaha menangkapmya di masa lalu.
Kwang Ho terduduk di dalam terowongan. Dia mencoba berpikir dan akhirnya tersadar kalau setiap kali dia mengejar Jin Woo di terowongan, dia selalau berakhir dengan melintasi waktu. Kwang Ho yakin kalau cara agar dia bisa kembali selamanya adalah dengan segera menangkap Jin Woo.
Kwang Ho kemudian teringat dengan alat bukti yang dimilikinya. Pena milik Jin Woo yang digunakan untuk menandai korban. Dan dia baru ingat kalau dia meninggalkan pena itu di kantong jaketnya yang tergantung di tahun 1987. Kwang Ho merasa marah dengan dirinya sendiri karena meninggalkan pena itu. Dan juga tidak ada satupun yang tahu kalau Jin Woo adalah pelakunya. Tetapi, dia sadar kalau dia tidak bisa hanya berdiam diri dan memutuskan segera pergi dari terowongan.
Dr. Mok mengedarai mobilnya dan berhenti di depan rumah Jae Yi. Dia melihat lantai 2 yang kosong dan mulai terpikir apa jangan-jangan Kwang Ho tidak bisa kembali lagi (ke tahun 2017)?
Ketua sedang pusing memikirkan siapa pelaku pembunuhan. Dan tiba-tiba, Kwang Ho masuk ke dalam kantor polisi dan memanggil Sung Shik. Ketua sampai mundur ketakutan karena melihat Kwang Ho yang muncul tiba-tiba padahal dia mengira Kwang Ho sudah kembali ke masa lalu. Kwang Ho sampai kesal dengan sikap Sun Shik yang ketakutan melihatnya. Dia membenarkan kalau dia memang sudah kembali ke masa lalu tetapi dia kembali lagi. Dia memberitahu yang terjadi. Dan menyimpulkan kalau dia mengejar si ‘bajingan’ itu di terowongan, dia hanya akan terus-terusan melewati waktu.
Sung Shik kemudian bertanya apa Kwang Ho sudah bertemu dengan Yeon Sook? Kwang Ho menggangguk. Sung Shik jadi kesal karena Kwang Ho kembali lagi ke masa depan padahal sudah kembali pada Yeon Sook. Dia merasa sangat kasihan pada Yeon Sook karena pasti di masa lalu, Kwang Ho tercatat menghilang tiba-tiba.
Kwang Ho dengan penuh tekad berjanji akan segera menangkap bajingan itu dan tidak akan melepaskannya lagi. Dia akan segera kembali ke masa lalu. Dia juga menyuruh Sung Shik untuk segera menghubungi Sun Jae.
Sun Jae terkejut mendengar laporan dari Ketua di telepon kalau Kwang Ho sudah kembali. Jae Yi juga terkejut mendengar perkataan Sun Jae dan bertanya apa maksudnya? Sun Jae yang telah selesai bertelponan, menjawab kalau dia juga tidak tahu, yang jelas, Kwang Ho tiba-tiba kembali lagi. Dia pamit pergi pada Jae Yi tetapi Jae Yi minta ikut menemui Kwang Ho.
Kwang Ho dan Ketua duduk berdua menunggu kedatangan Sun Jae. Ketua hendak memberitahukan mengenai Jae Yi yang sudah tahu mengenai kebenaran Kwang Ho, tetapi belum sempat dia memberitahu, Sun Jae sudah tiba bersama dengan Jae Yi.
Sun Jae bertanya panik apa yang sebenarnya terjadi. Dia juga berteriak marah karena mencemaskan Kwang Ho. Dia bertanya memastikan apakah saat Kwang Ho menghilang, dia kembali ke masa lalu? Kwang Ho membenarkan. Tetapi, dia kaget saat melihat Jae Yi di depan pintu menatapnya. Lebih heran lagi, melihat tatapan mata Jae Yi yang berbeda padanya.
Sun Jae memberitahu kalau Jae Yi sudah tahu. Kwang Ho terkejut. Dia menatap Jae Yi yang menangis melihatnya. Mereka saling bertatapan dan dia memanggil Jae Yi dengan panggilan Yeon Ho. Dia mendekati Jae Yi.
“Selama ini aku sendirian,” ujar Jae Yi, “Aku pikir tidak memiliki siapa-siapa,” dia menangis. Kwang Ho juga.
Kwang Ho mengenggam tangan Jae Yi dan meminta maaf. Dia sudah mencoba mengubah keadaan tetapi dia kembali lagi. Kwang Ho memeluk Jae Yi dan Jae Yi menangis histeris di pelukan Kwang Ho.
Yeon Sook menunggu hingga larut malam. Dia menangis menyadari kalau Kwang Ho pergi lagi. Yeon Sook melihat kalung peluitnya dan berujar, “Tangkaplah penjahatnya. Aku memercayai Kwang Ho-ssi dan akan menunggu. Kau pasti akan kembali, kan? Kau tahu aku akan menunggu.”
Yeon Sook menangis dan menatap ke jalanan.
Jae Yi duduk berdua dengan Kwang Ho. Dia menggenggam kalung peluitnya gugup dan berkata kalau dia mempunyai banyak pertanyaan tetapi tidak tahu harus memulai dari mana. Kwang Ho menjawab kalau dia juga mempunyai banyak sekali hal yang ingin dikatakan.
Jae Yi mulai bertanya kenapa Kwang Ho kembali lagi? Kwang Ho menghela nafas.
Dr. Mok berbaring di depan rumahnya sambil menghirup rokoknya. Dia yakin kalau Kwang Ho sudah kembali ke masa lalu dan dia bisa kembali menikmati hari-harinya. Dia tersenyum senang.
Kwang Ho memarahi Jae Yi karena Jae Yi menawarkan diri membantu untuk menangkap penjahat. Mereka saling berdebat.
Ketua dan Sun Jae masuk ke dalam ruangan dan bingung melihat perdebatan mereka. Ketua bahkan berujar kalau dia mengira Kwang Ho dan Jae Yi akan saling menangis dan berpelukan tetapi kenapa malah bertengkar. Kwang Ho membela dirinya kalau Jae Yi yang melawan padanya padahal dia sudah menyuruh Jae Yi untuk tidak ikut dalam menangkap penjahat. Kwang Ho bahkan bergumam entah mirip siapa Jae Yi ini.
“Tentu saja Sunbae-nim!” jawab Ketua kesal. “Dulu juga Sunbae-nim tidak mau mendengarkan Ketua Tim Oh.”
Kwang Ho membantah perkataan Sung Shik. Sun Jae angkat bicara dan mendukung Jae Yi untuk membantu dalam penyelidikan (untuk menganalisis motif dan modus operation pelaku). Kwang Ho memarahi Sun Jae dan berkata kalau mereka begini karena tidak tahu pelakunya.
Sun Jae segera menjawab kalau dia tahu pelakunya. Jae Yi menimpali kalau dia juga tahu pelakunya. Kwang Ho terkejut.
Mereka sudah duduk berempat dan melakukan meeting. Kwang Ho bertanya keadaan Sun Jae dan meminta maaf. Sun Jae bertanya untuk apa Kwang Ho minta maaf? Kwang Ho memberitahu kalau pena yang digunakan oleh bajingan itu untuk membuat tato titik di kaki korban dan memiliki tulisan NOEL di ujungnya, tertinggal di masa lalu. Dia bergumam kesal karena meninggalkan bukti penting tersebut dan seharusnya tidak usah berganti baju. Ketua dan Sung Shik kaget mengetahui hal tersebut.
Jae Yi angkat bicara dan menilai kalau dr. Mok pasti sedang mencari pena tersebut. Ada DNA para korban disitu, jadi sekalipun bukan merupakan alat pembunuhan, pasti sangat berbahaya bagi dr. Mok. Sekarang, dia pasti sedang gugup serta bingung karena tidak yakin menghilangkan atau seseorang mengambilnya. Sun Jae menyimpulkan kalau dr. Mok pasti sudah menduga kalau Kwang Ho yang mengambil pena tersebut. Kwang Ho mengambil keputusan kalau sebaiknya dia menunjukkan dirinya. Jae Yi segera berteriak menolak ide tersebut.
Tags:
TUNNEL
Gomapta sinopsisnya di tunggu ya next nya
ReplyDelete