Sinopsis The Mysteries of Love (2010) Episode 1 - 1

The Mysteries of Love /  è«‡æƒ…說案 (2010)
TVB


Episode 1 - 1
Di Republik China. Hongkong.

Disebuah restoran, seorang keluarga sedang makan bersama. Istrinya mengatakan bahwa restoran barat ini terlihat benar-benar mewah, tapi dengan bangga suaminya menjawab menjawab,”Kita kan jarang kesini dan hari ini aku mendapat promosi kenaikan.”

Lalu ia mengeluarkan selembar kertas dan menunjukannya pada mereka. Ia juga bercerita bahwa bos nya menyebut di ‘Wail Li Quat’ yang berarti sangat baik.


Dilantai atas restoran. Seorang pria asing sedang memuji sebuah lukisan yang sangat bagus.

Makanan pesanan keluarga ini tiba, tapi saat mereka ingin memakannya, mereka baru mengetahui bahwa tidak ada isian apapun didalamnya. Sehingga sang Ayah protes kepada pegawai restoran itu.

Lalu Pegawai restoran itu menjelaskan jika ‘souffle’ (makanan yang mereka pesan) memang seperti itu dan ia mengatai mereka bodoh.

Sang Ayah yang mendengar perkataan itu, langsung memukul meja dan memaharahi pegawai restoran itu.


Salah satu pelanggan yang merasa terganggu, berteriak kepadanya untuk mengecilkan suaranya dan terjadilah keributan disana. Pada saat itu, seorang pencuri masuk dari jendela dan mencuri lukisan yang berada diatas meja.

Segera sang Ayah berlari mengejar pencuri tersebut. Dan saat ia sedang bertarung melawan pencuri itu, pria yang berdebat bersama nya direstoran itu ikut membantu dia demi mendapatkan kembali lukisannya yang diambil.

Ketika penjahat tersebut berserta barang curiannya, berhasil ditangkap. Pria asing yang berada direstoran tadi, datang dan  bertepuk tangan memuji aksi mereka yang sangat bagus. Lalu ia menawarkan sebuah hadiah untuk mereka.

Mereka berdua duduk bersama-sama untuk dilukis. Saat itu mereka terlihat agak bermusuhan, sehingga pria asing itu menyuruh mereka untuk senyum. Jadi akhir nya lukisan itu pun selesai.


Seorang wanita sedang membersihkan rumah, lalu tiba-tiba seorang pria pulang dengan memakai seragam olahraga dengan membawa tas besar dan sebuah bola sepak, pria itu adalah suaminya. Lalu suaminya itu berjalan masuk kedalam.

Saat wanita itu ingin menutup pintu, seorang pria berseragam biru menahan pintu rumahnya dan berjalan masuk. Ia mengatakan,”Selamat. Anda adalah customer ke 10.001 di perusahaan kami. Anda berhak untuk menikmati harga special dari kami.”
Wanita itu langsung menanyai maksud pria itu. Dan dengan bersemangat ia menjelasakan penawarannya pada wanita itu. Lalu wanita itu menjawab bahwa ia tidak mengerti apa-apa, jadi dia perlu menunggu anaknya untuk pulang dulu.

Tapi pria itu langsung menahan pintu rumah dan menawarkan jika ia ingin memakai kartu kredit mereka, ia bisa mendapatkan sebuah TV HD 47-inch sebesar meja mahjong.
 Mendengar hal itu, wanita ini pun menjadi tertarik, tapi sebelum ia mentanda tanganin perjanjian itu. Sang suami datang dan melarangnya.


Wanita itu menjelaskan kepada suaminya, tapi dengan tegas Sang suami dengan tegas ia mengatakan,”Jika kamu berbohong, ini akan menjadi bukti dipengadilan. Lalu akankah kamu membelikan ku sebuah TV dari kantong mu sendiri, jika itu tidak gratis.”

Dengan santai pria itu menjawab bahwa TV itu gratis, tapi ia perlu keberuntungan untuk memenangkan undiannya.

Sang suami menjadi emosi dan mendorong pria itu, lalu ia mengatai bahwa pria itu telah berani berbohong kepada seorang petugas polisi. Ia mendorong pria itu, sehingga pria itu menyenggol sebuah buku dibelakangnya. Saat pria itu melihat tulisan disampul bukunya, ia mengejek sang suami yang mengatai dirinya berbohong, kepadahal dia sendiri juga tidak menceritakan kebenaran bahwa dia cuma seorang mantan petugas polisi.

Suami yang tidak terima mengatakan bahwa setiap orang di keluarganya berada dikepolisian. Lalu ia menunjuk lukisan di dinding dan berkata keras,”Kami adalah keluarga polisi.”

Lalu Anak laki-laki nya yang pertama nya pulang dengan membawa kue. Pria itu lantas melihat tulisan yang tertera di saku bajunya. Lalu Anak yang pertama pergi kedapur. Pria itu dengan nada mengejek ia mengatai,”Keluarga polisi apa? Dia cuma seorang pelayan kafe.”

Sang suami menunjuknya dengan kesal. Tiba-tiba datanglah Anak laki-lakinya yang kedua, lalu Pria itu mengukur tinggi badannya menggunakan papan. Dan anak keduanya berlari menuju toilet.

Saat itu, pria itu mengatai nya lagi. Sang suami langsung mengambil foto anaknya yang perempuan dengan pakaian polisi dan menunjukan nya pada dia.


Disekolah. Anak perempuannya sedang mengajarkan bahayanya menyebrang dijalan seperti itu. Baik penjalan kaki dan pengemudi harus mematuhi peraturan lalu lintas.


Setelah itu selesai, ia mengangkat peralatan yang digunakan untuk praktek bersama dengan petugas lainnya.
Saat ia pulang ia membantu Ibunya untuk menyiapkan meja untuk makan malam. Lalu Ayah (Fei) dan Kakak Keduanya mulai berdebat tentang tinggingya. Dan Kakak Keduanya naik keatas kursi.


Ia segera menyuruh Kakaknya untuk turun, lalu ia memegang pundak Ayahnya dan bilang ke Kakaknya bahwa ia akan bekerja keras, jadi dia tidak akan mempermalukan keluarganya.


Saat ia akan menelepon Kakak Pertamanya untuk makan malam, tiba-tiba Kakaknya beserta istri dan anaknya datang.

Ketika keponakannya masuk, ia memegang keponakannya dan menanyai apakah tugasnya untuk membuat perlindung telur yang akan dikompetisi kan pada hari minggu nanti sudah selesai.

Tapi dengan malas, keponakannya itu berjalan pergi.

Saat makan ia mangatakan bahwa ia akan memberikan keponakannya sebuah mainan baru. Lalu dengan senang keponakannya menghampiri dia dan berbisik bahwa ia sudah menyelesaikan tugasnya dan itu sangat bagus.


Pada hari kompetisi keponakannya. Ia bertugas sebagai Polisi yang menjaga keamanan disana dan saat itu seorang anak gadis kecil menangis karena ia kehilangan tanda pengenalnya, sehingga ia tidak bisa mengkuti kompetisi.


Ketika itu ia dibantu keluarganya untuk mencari nya, tapi tidak ketemu. Lalu dengan berani ia menghampiri meja juri dan meminta mereka berdiri, karena ia ingin mencari tanda pengenal anak itu. Dan ia berhasil menemukan nya, tanda pengenal itu ternyata  terinjak dibawah kaki salah satu juri.

Keponakan nya (Tsu Ka-hei) berhasil memenangkan juara pertama. Dan pemenang utama kompetisi itu adalah Chow Siu-yan (anak yang kehilangan tanda pengenalnya tadi).

Ibu Hei terlihat kurang senang. Tapi Hei berpikir positif, karena ia tau apa yang dibuat anak itu memang lebih baik darinya.

Pagi harinya jam 9, ia datang melapor ke kantor Kepala Pengawas Madam Koo. Disana Kepala Pengawas menyebutkan padanya riwayat pekerjaan dirinya, bahwa ia pertama kali bergabung pada tahun 2002 dan bahwa ia juga telah bekerja dibanyak departemen sebelumnya, serta sebagainya. Lalu bagaimana bisa ia tidak diterima di SCB walaupun ia sudah mencoba tujuh kali?

Dengan bingung ia mengatakan bahwa ia tidak mengerti. Lalu Madam Koo mengatakan bahwa ia bagus tapi kepribadian nya tidak bagus dan semua mantan bos nya mengatakan bahwa ia belum dewasa. Contohnya saat dia menyuruh semua tamu dan Madam Koo untuk berdiri supaya dia bisa mencari tanda pengenal anak yang hilang. Dan itu aneh.

Dia mulai gugup, lalu meminta maaf serta menjelaskan. Tapi tiba-tiba Madam Koo mengatakan,”Kamu harus bertahankan itu. Aku menyukai sikapmu. Kamu membuat aku mengingat diriku sendiri.” lalu dengan bersemangat Madam Koo bangkit dan memuji dirinya.


Madam Koo juga mengatakan padanya, bahwa lamaran nya ke SCB diterima. Sehingga dengan senang, ia memberikan hormat pada Madam Koo serta berterima kasih.

Post a Comment

Previous Post Next Post