Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 1 – 1



Content and Images by OneHD


Disebuah ruangan. Beberapa orang sedang bertarung, sedangkan yang lainnya duduk dan menonton mereka.

Diluar halaman. Beberapa orang yang bertarung didalam tadi membawa sebuah senapan dan berjalan dengan hati-hati, tapi tiba-tiba beberapa orang jahat datang dan mengancunkan pistol kearah mereka. Lalu mereka meletakan senapan mereka ketanah dan menyerang orang-orang tersebut serta menembaknya. Lalu mereka naik keatas dan berhasil mengalahkan orang-orang jahat yang sedang menyandera seorang pria dengan wajah ditutupi kain hitam.

Pada saat itu sandera tersebut membuka kain yang menutupi wajahnya. Ia melihat stopwatch ditangannya dan memuji mereka, lalu ia meniup peluit dan semua orang bertepuk tangan.


Didalam sebuah ruangan kelas kecil. Semua orang memakai baju-hitam dengan semua perlengkapannya. Dan seorang Pria berpakaian kemeja hitam berdiri didepan mereka dan mengatakan,”Walaupun agensi kita adalah sebuah unit kecil di depatermen kepolisian, tapi saya percaya itu sebuah pekerjaan yang penting, yang harus kita bertanggung jawabkan. Karena jika kamu gagal, itu berarti hidup kamu.”
Pria itu memuji seorang bernama Gun dan orang yang disebutkan namanya itu berdiri dengan tegap. Ia mengucapkan terima kasih pada Boss nya itu.


Ditempat bernama Body Work. Seorang wanita mengakhiri kelasnya hari ini dan semua anak-anak disitu pergi. Lalu Gun dan kedua temannya datang, seorang teman Gun memanggil wanita itu dengan panggilan Koy koy.

Khun Koy memberitahukan pada mereka bahwa alasan ia memanggil mereka hari ini adalah karena Body Work sudah dibuka selama enam 6 sekarang dan secara bertahap kita akan membuat keuntungan. Lalu ia membagikan laporan perencanaan nya pada mereka.


Seorang wanita dan pria datang serta menyapa mereka semua. Wanita itu bernama P’radee. Gun berjalan menghampiri mereka. Lalu pria itu (P’non – Kakak dari P’radee) menyuruh Gun untuk menjaga adiknya dan Gun berjanji padanya. Setelah itu Gun dan P’radee pergi meninggalkan mereka semua disana.



Ditempat pemotretan. Seorang wanita bergaun merah berpose didepan kamera. Setelah selesai, seorang wanita menghampirinya dan memanggilnya dengan sebutan Khun Pim. Wanita itu memberikannya sebotol minuman orange juice.
Khun Pim memanggil wanita itu Nam. Ia menyebutkan bahwa ia tidak minum orange juice di atas jam 6. Karena Juice itu mengandung gula dan minggu depan ia ada pemotretan untuk iklin dan film. Jadi ia tidak ingin menjadi gemuk, ia hanya ingin air saja. Lalu ia pergi untuk berganti baju.
Nam menatapnya dari belakang dan mengeleng-geleng kan kepalanya.

Saat diruang ganti seorang wanita bernama P’prim mengatakan bahwa klien ingin dia untuk melakukan beberapa pemotretan lagi. Tapi Khun Phim tidak mau, jadi P’prim menyuruhnya untuk bicara sendiri jika ia tidak mau.

Di area pemotretan tadi Khun Pim dengan jelas menyampaikan bahwa ia tidak bisa melakukan pemotretan lagi, ia sudah harus pulang. Tapi tiba-tiba dari belakang seorang pria datang dan berlutut didepan Khun Pim, ia melamarnya. Dengan terharu Khun Pim menjawab ‘ya’.

Semua orang disana bertepuk tangan. Sedangkan Nam yang melihat adegan itu, menangis.


Seorang wanita terlihat senang melihat berita ditelivisi, disana seorang pria mengabarkan dengan bahagia bahwa keluarganya dan Khun Prapas akan menjadi besan. Lalu seorang pria datang dari belakang, ia mematikan tv dan membanting koran keatas meja. Pria itu adalah ayah Khun Pim, ia tidak setuju dengan berita yang ada. Tapi Ibu Khun Pim membela hubungan Khun Pim dengan Khun Kawin.


Pim pulang bersama dengan Win. Prapas marah dan tidak setuju dengan hubungan mereka, tapi Ibu berusaha menenangkannya.
Pim menemui ayahnya dan memeluknya. Dengan sedih ia mengatakan bahwa ia menanyakan alasan mengapa Ayahnya tidak menyukai Win, ia akan mendengarkan dan mempercayainya. Prapas menanyakan apakah ia sangat mencintai Win? Dan Pim menganguk. Prapas menanyakan lagi, Jika ia tidak menyetujui nya, apakah Pim akan sedih? Dan Pim menganguk lagi.
Prapas mengatakan untuk Pim mengingat ini. Suatu hari, jika ia memilki alasan dan bukti yang cukup, Pim harus berpisah dengan Win. Pim tersenyum dan memeluk Ayahnya, ia berjanji.


Gun memakai kemeja abu-abu, ia berjalan didampingin teman-temannya. Karena itu adalah hari pernikahannya. Non menyalami Gun dan mengatakan bahwa ia sangat senang bisa menjadi kakak iparnya.

Halo semua, selamat datang di One Bunterng, dengan saya, Lily McGrath. Kita ada disini, salah satu bintang terkenal, Khun Pimdao’s mengadakan pernikahannya.
Didalam Pim sudah menunggu Win. Lalu Win datang.



Ditempat lain. Gun dan yang lain sudah bersiap-siap dengan gembira, beberapa orang memainkan musik, tapi Koy keluar dari dalam dan mengatakan bahwa P’radee belum sampai. Dia ingin pergi kekantor untuk mengecek beberapa kerjaan, jadi Kyo membiarkannya pergi. Non langsung marah, karena ini adalah hari pernikahan adiknya, bagaimana bisa mereka menelepon nya untuk kekantor.
Gun menenangkan Non. Radee pasti akan kembali.



Dijalan Radee, mengemudi mobil dengan mengebut. Ia memperhatikan dokumen disebelahnya dan mengingat percakapan nya lalu.
“Bagaimana kamu yakin, apa yang kamu temukan itu adalah korupsi?”
“Beberapa dokumen yang ku pilih, itu jelas bahwa disana ada beberapa informasi yang tidak sesuai. Pembayaran produk tidak sesuai dengan yang ada di stok. Lebih penting, banyak produk yang dipantau oleh pemerintah.” Kata Radee.
“Aku ingin kamu untuk mengumpulkan lebih banyak bukti dan jangan biarkan orang lain tau. Aku ingin menangkap basah mereka dan ketika itu siap, aku akan membawa semuanya itu pada saat rapat.”  Kata seorang pria pada nya.
Radee menyanggupinya dan berjanji minggu depan, ia akan mengumpulkan informasi dan bukti serta membawa kan kepadanya. Lalu pria itu berterima kasihnya dan ia meminta Radee untuk merahasiakan ini.



Saat Radee sedang menyetir, sebuah truk dibelakangnya berusaha untuk menyalipnya. Jadi Radee menambah kecepatannya. Pada saat itu sebuah mobil hitam datang disampingnya, ketika melihat wajah orang dimobil itu Radee teringat akannya.
Orang itu pernah meminta dokumen padanya, tapi Radee menolak untuk memberikannya. Ia mengatakan ini adalah dokumen penting dan jika boss nya belum sampai disini, tolong katakan padanya bahwa ia memiliki janji lain yang penting. Jadi ia akan mencari cara untuk memberikan dokumen ini ke dia, saat ia sudah selesai.


Radee mulai panik, ia mengeluarkan hp nya. Mata Radee mulai berkaca-kaca karena perasaan takut, lalu pada saat itu mobil hitam itu menyalipnya dan truk dibelakangnya menabrak mobil Radee dari belakang. Sehingga hpnya terjatuh dan ia menabrak tembok, lalu mobilnya meledak.

Gun masih mencoba untuk menghubungin Radee, tapi tidak ada jawaban. Lalu Kyo datang dan menangis, ia mengabarkan bahwa polisi meneleponnya dan mengatakan pada nya, P’Radee terlibat kecelakaan mobil. P’Radee meninggal. Mereka semua terlihat syok mendengar itu. Gun menangis.

Ditempat lain Pim dan Win melangsungkan pernikahan mereka.

Sebuah pesan suara masuk ke hp P’Non. Jadi ia mendengarkannya. Itu adalah suara P’radee. P’Non jika aku tidak kembali, pastikan kamu melibatkan Khun Kawin. Semua bukti ada didalam laptop ku. Lalu terdengar suara teriakan dan pesan selesai. P’Non terlihat sangat marah dan berjalan pergi.


Prapas terlihat tidak senang pada pernikahan anaknya. Sedangkan Ayah Win tersenyum kearahnya. Tapi saat Win mau memasukan cincin kejari manis Pim. Non datang dan memukulnya.
Semua hadirin menjerit melihat kejadian itu. Diluar reporter itu mulai melaporkan kejadian yang terjadi kepada permisa.
Beberapa penjaga menghentikan Non, tapi Non berteriak memanggil Win pembunuh, karena ia telah membunuh adiknya. Prapas segera angkat bicara dan menjadikan itu alasan, sehingga acara itu tidak bisa diteruskan. Lalu ia mengajak anak-istrinya untuk pergi.

Penjaga itu memukul Non hingga terluka parah dan menyuruh Non untuk pergi. Tepat pada saat ia akan pergi, sebuah mobil hitam datang kearahnya dan menabrak dia. Hpnya terjatuh.


Dikantor polisi, Gun beserta Kyo dan temannya menangis, melihat P’Radee. Gun memegang tangan Radee yang menghintam akibat terbakar. Ketika Gun sedang meratap diluar ruangan, ia mendapatkan telpon yang mengabarkan bahwa Non mati. Ia tertabrak mobil.



Mereka semua kaget, Koy menjerit dan menangis dengan keras, teman Gun memegang Koy yang tiba-tiba terduduk karena lemas. Sedangkan Gun hanya bisa menangis dalam diam.

1 Comments

Previous Post Next Post