Company name : Citizen Kane
Dirumah
Tassana. Khem menangis ketika mengingat bahwa kakaknya akan menikah dengan
Krit. Tapi ketika Tassana menghampirinya, dengan cepat ia menghapus air
matanya.
Melihat
Kwan, Khem merasa iri dan ingin menjadi seperti Kwan yang tidak perlu untu
bertemu dengan orang-orang yang tidak ingin ia temui, seperti Krit dan Yada.
“Aku
masih tidak percaya bahwa mereka berdua akan menikah. Karena Krit tidak akan
mau berkomitmen dengan wanita manapun,” kata Tassana.
“Dan
jika mereka beneran menikah, apa itu berarti Khun Krit mencintai P’Da?” tanya
Khem.
“Kamu
peduli pada siapa? Jika kamu tidak bisa melepaskannya, maka itu akan
menyakitkan.” jawab
Tassana tegas, sehingga Khem terdiam.
Khem menghampiri Kwan yang berada didalam rumah dan
sedang sibuk untuk mengerjakan tugasnnya. Dan Tassana juga ikut masuk kedalam
rumah, lalu menyemangati Khem untuk menjadi dirinya sendiri.
Tapi Khem tetap mau menjadi seperti Kwan. Karena
menurutnya Kwan memiliki tujuan dalam hidupnya, sedangkan dirinya sendiri tidak
tau harus melakukan apa.
“Kamu tidak suka pekerjaanmu?” tanya Kwan kepada Khem.
“Tidak seperti itu. Tapi pekerjaanku tidak sebagus
seperti pekerjaan P’Da. Semua yang aku lakukan adalah duduk didepan komputer,”
jawab Khem.
“Semua pekerjaan itu bagus. Aku pikir, seseorang yang
bekerja dengan angka adalah orang yang pintar,” kata Tassana sambil tersenyum
kepada Khem.
Mendengar itu, Khem menjadi senang dan semangat. Lalu
dengan cepat ia menawarkan diri untuk membantu Kwan sebagai accounting. Dan
Kwan dengan bahagia, menarik Khem untuk mendekat ke arah Tassana.
“Kamu harus bertanya dengan pemegang saham utama dulu,”
kata Kwan, senang.
“Aku memberimu izin. Tapi itu hanya untuk kita bertiga,
tidak ada orang lain yang boleh bergabung,” balas Tassana, menyetujui Khem yang
ingin bergabung dengan mereka.
Dan dengan senang, Khem melakukan high five dengan Kwan.
Ia juga menyetujui semua syarat dari
Tassana. Karena ia juga ingin bisa melakukan sesuatu, seperti yang orang lain
lakukan.
Tassana menemui Yada untuk memastikan tentang Krit dan
menghentikan Yada, karena ia mengkhawatirkan tentang Khem yang baru saja tenang
setelah mengalami kejadian dulu itu.
“Khem sudah dewasa. Jangan khawatirkan dia,” balas Yada
tenang.
Tassana yang sebenarnya juga mengkhawatirkan Yada,
menyuruh Yada untuk mundur dari pernikahan itu sebelum terlambat. Dan ia juga
menawarkan diri untuk membantu Yada, jika memang ada yang bisa ia bantu.
“Bisakah kamu menjamin, jika aku membatalkan
pernikahanku, keluargaku akan selamat? Bisakah kamu melindungin Ayahku biar dia
tidak masuk kepenjara?” tanya Yada secara beruntun.
Mendengar semua hal itu, Tassana tidak bisa menjawab. Dan
Yada pun memberitahu bahwa Krit telah mengembalikan semua bukti tentang Ayahnya
itu, tapi ia tidak percaya bahwa itu memang sudah semuanya.
“Aku akan memperhatikannya. Dan menemukan bukti untuk
membalasnya. Ini satu-satunya solusi ku,” jelas Yada, lalu bangkit berdiri dan
pergi.
Setelah Yada pergi, Tassana berbicara sendiri,”Pada
akhirnya, Krit akan memakai segala cara yang mungkin untuk memasukan Ayahmu
kedalam penjara.”
Kepada Yada, Nikky menjelaskan bahwa untuk pesta
pernikahan Yada dan Krit nanti, ia akan menggunakan tema Princess. Tapi Yada
menolak dan meminta Nikky untuk membuat sesuatu yang sederhana serta sedikit
biayanya.
“Tapi aku ingin pernikahan yang mewah. Dan yang sempurna.
Aku ingin semua tamu, terkesan,” kata Krit menghampiri mereka berdua.
“Itu adalah pernikahanmu. Terserah kamu mau melakukan
apa,” balas Yada.
Saat Yada ingin pergi, dengan cepat Nikky menahan dan
mengajak Yada untuk mentes pakaian pengantin dahulu. Dan dengan sedikit
paksaan, Nikky menarik Yada untuk mengikutinya.
Dengan semangat, Nikky mulai membanggakan semua koleksi
baju pengantin yang ia miliki dan memperlihatkan itu. Tapi Yada sama sekali tidak
tampak tertarik, bahkan ia tidak mau melihat kearah Nikky sama sekali.
Dan dari belakang Krit datang, lalu menyuruh Nikky untuk
membiarkan Yada mencoba semuanya satu-persatu.
“Tidak perlu. Kamu bisa memilih yang mana saja untukku,”
kata Yada santai kepada Nikky.
“Kamu harus pilih sendiri. Karena ini untuk acara sekali
seumur hidup bagimu,” balas Nikky.
“Tapi ini adalah kedua kalinya untuk Sharkrit. Atau
bahkan tiga atau empat kali, siapa yang tau. Dan karena Sharkrit lebih memiliki
banyak pengalaman, maka biarkan dia yang memilih,” kata Yada, lalu pergi dari
sana.
Nikky mulai sibuk untuk memilih baju pengantin, tapi saat
ia berbalik untuk menunjukan itu kepada Krit. Krit telah pergi menyusul Yada.
“Kamu ingin seluruh dunia tau bahwa kamu tidak mau menikah?”
panggil Krit menghentikan Yada.
“Kamu ingin aku bersemangat dan bahagia seperti pengantin
yang lain? Maaf, aku tidak bisa.” Balas Yada.
Pada saat itu Nee datang kesana. Dan Krit langsung
menjelaskan bahwa ia yang memanggil Nee untuk datang dan membantu Yada. Setelah
itu Krit mendekat wajahnya kepada Yada.
“Karena kamu hanya milikku,” bisik Krit.
Nee yang melihat itu, melihat seolah-olah Krit sedang
mencium Yada. Dan Nee tampak tidak senang, tapi saat Krit mendekatinya dan
meminta Nee untuk membantu. Nee hanya bisa menjawab Ya.
Yada mencoba pakaian pengantinnya, tapi bukan membantu
atau melihat, Nee sibuk bermain hp. Tapi saat Nikky datang serta memuji Yada
yang tampak cantik, Nee tidak setuju.
Yada kembali mencoba pakaian pengantin yang lain. Dan
lagi-lagi Nee malah tidak melihat sama sekali dan sibuk bertelponan. Tapi saat
Nikky bertanya padanya, Nee dengan cepat tidak setuju.
Yada mencoba pakaian pengantin yang lain. Dan dari jauh
Nee memandang nya dengan iri. Sedangkan Nikky terus memuji-muji Yada yang
tampak cantik memakai baju itu. Dan setelah itu, lagi-lagi Nee tidak setuju.
Yada mencoba pakaian pengantin yang lain lagi. Lalu saat
melihat itu, Nee tersenyum serta membayangkan dirinya sendiri yang memakai baju
itu. Dan menjadi pengantin Krit.
Nikky yang melihat Nee diam sambil tersenyum sendiri,
menyadarkan Nee dan menanyakan pendapatnnya. Tapi lagi-lagi, Nee tidak setuju
dan menolak, sehingga Nikky pun menjadi bingung karena mereka harus mencoba
yang lain lagi.
“Tidak perlu. Aku pilih yang ini, Khun Ky,” kata Yada
menyela.
“Masih ada gaun lain yang lebih cocok denganmu,” balas
Nee.
“Apa kamu yang menjadi pengantin atau aku?” tanya Yada.
“Tapi P’Krit memberiku hak untuk membuat keputusan!”
“Tapi aku tidak! Aku mau yang ini, Khun Ky.” Kata Yada
dengan tegas, sehingga Nee tidak bisa mengatakan apapun lagi. Sedangkan Nikky
tentu senang dan menyetujui pilihan Yada.
Nee yang tidak terima, mulai mengatai Yada. Tapi dengan
berani, Yada membalas dan menyuruh Nee untuk bersikap hormat kepadanya sebelum
terlambat, karena bagaimana pun ia akan menjadi kakak ipar Nee sebentar lagi.
Krit memberikan pakaian baru untuk Kwan serta
mengundangnya ke acara pernikahan. Dan dengan senang, Kwan menerima itu. Tapi
Tassana yang ketika itu baru pulang, segera menyuruh agar Kwan tidak mencoba
itu.
“Tidak peduli apapun, aku tidak akan membiarkan Kwan
menghadiri pernikahanmu,” tegas Tassana.
“Jangan khawatir Na. Aku sudah mempersiapkan segalanya
untuk melindungin Kwan dari alerginya,” kata Krit. Tapi sebelum ia selesai
bicara, Tassana langsung memotong perkataannya.
“Apa kali ini kamu akan benar-benar menikah?”
“Ya. Bila tidak, aku tidak mungkin datang dan mengundang
Kwan.”
Kwan ikut berbicara dan mengatakan pada Tassana bahwa ia
ingin pergi. Dan setelah mendengar itu, Tassana tidak bisa menahan Kwan, jadi ia
pun pergi meninggalkan Kwan bersama Krit.
Setelah Tassana pergi, Kwan mengakui bahwa ia masih
menggangap Krit sebagai kakaknya. Tapi ia ingin Krit berjanji bahwa Krit tidak
akan menyakiti perasaan wanita lagi.
Bukannya menjawab, Krit mengalihkan pembicaraan dan
menanyakan tentang apakah Kwan menyukai pakaiannya.
Ketika Kwan mengantar Krit keluar, ia melihat bawahan
Krit datang sambil membawa kardus. Dan menyadari keheranan Kwan, Krit
menjelaskan.
“Aku lupa bilang ke kamu.
Aku akan meninggalkan itu dengan kamu untuk sekarang.”
“Apa yang ada didalam kotak itu?”
“Hanya foto lama. Aku sering
berpindah-pindah dan aku takut bisa menghilangkan itu. Tapi kali ini, itu tidak
akan dipindahkan kemanapun lagi.”
“Tentu.
Tidak seorangpun yang masuk kesana,” balas Kwan sambil tersenyum.
Setelah
bawahannya telah selesai, Krit pun menyuruh agar Kwan masuk duluan. Dan setelah
itu, ia pun ingin pergi. Tapi tiba-tiba Tassana muncul dan menanyakan apa yang
sedang ia lakukan.
Krit
tampak gugup dan menanyakan maksud pertanyaan Tassana. Jadi Tassana memberitahu
bahwa apa yang ia tanya adalah alasan Krit mengundang Kwan.
“Aku
hanya ingin Kwan melihat dunia luar,” jelas Krit.
“Terakhir
kali, kamu tidak mengundang Kwan ke pernikahan karena kamu telah berencana
melarikan diri. Dan kali ini, apa yang terjadi?”
“Aku
ingin menikahi Yada.”
“Sekarang
keluarganya telah terpisah. Tidak bisakah kamu berhenti?”
Krit
membalas tidak, lalu menanyakan apakah Tassana jadi keluar dari perusahaan atau
tidak. Dan lalu Tassana mengingat tentang perkataan Yada yang menyebutkan bahwa
ia ingin mencari bukti untuk dapat membalas Krit.
“Aku
tidak jadi keluar. Senangkah sekarang?” jawab Tassana.
Krit
menyentuh bahu Tassana serta berterima kasih karena Tassana masih mau
menggangap nya sebagai teman. Setelah itu, Krit pergi.
Direstoran.
Krit berterima kasih, karena Nee sudah mau mengantarkan Yada kepadanya. Dan
setelah itu, Nee ingin pergi, tapi Yada menghentikan Nee dan mengajaknya untuk
bergabung bersama mereka.
Saat
melihat Krit yang hanya diam sambil tersenyum memandang Yada, Nee langsung
menolak dan berjalan ingin pergi. Tapi lalu Krit memanggil Nee.
“Pa
akan mengirimkan orang untuk menghadiri pernikahanku. Aku sudah menyuruh
bawahanku. Dan aku ingin kamu yang mengurus para tamu,” jelas Krit. Dan Nee
menyetujui, setelah itu ia pun pergi.
Yada
protes kepada Krit yang selalu menyuruh ini dan itu kepada orang, saat orang
itu terlihat tidak mau. Tapi Krit mengabaikan itu dan dengan lembut, ia
memegang tangan Yada.
“Kamu
harus membuat setiap orang dikeluarga mu hadir ke pernikahan kita,” tegas Krit.
“Aku
sudah bilang ke semuanya,” balas Yada.
“Dan
yang paling penting, Ayah mu harus mau berjalan di sisimu.”
Saat
mengingat tentang pernikahan Krit dan Yada, Nee menjadi sedih. Ia duduk dan
menangisi segalanya. Tepat ketika itu, Trai yang datang ke restoran untuk
menjemput Yada, melihat Nee. Jadi Trai menghampiri Nee.
“Aku
pernah tidak mengira, bisa melihat kamu seperti ini,” kata Trai.
“Aku
manusia, bukan robot. Aku menangis ketika sedih. Aku tertawa ketika bahagia.
Apa yang aneh?” balas Nee.
Trai
berusaha untuk membuat Nee sadar bahwa Krit bukanlah yang terbaik baginya,
karena sebentar lagi Krit akan menikahi Yada, jadi seharusnya Nee bisa
melepaskannya dengan lebih mudah.
Tapi
Nee tetap tidak mau melepaskan Krit, karena baginya Krit adalah segalanya,
sehingga walau bagaimanapun ia tidak akan pernah merubah pikirannya.
“Mungkin
saja sejarah akan terulang lagi,” kata Nee kepada Trai yang menjadi bingung
dengan maksudnya.
Yada
menatap tajam kearah tangan Krit yang memegangnya. Dan menyadari maksud Yada,
Krit pun melepaskan pegangannya.
“Aku
suka kamu yang seperti ini. Tenang dalam menghadapi situasi,” kata Krit memuji
sikap Yada yang masih tetap tenang, tidak seperti biasannya.
“Tidak.
Aku tenang, menunggu giliranku untuk membalasmu. Seseorang yang suka
menggunakan paksaan seperti mu, akan aku balas. Mata untuk mata, gigi untuk
gigi. Jadi berhati – hati lah,” balas Yada.
“Menakutkan.
Aku mungkin tidak bisa tidur malam, aku takut kamu akan memotong leherku saat malam.
Tapi ketika kamu menjadi milikku, kamu tidak akan bisa melakukan apapun,
kecuali melayani suamimu.” Kata Krit sambil tersenyum tanpa rasa takut.
Yada
kembali bersandar dikursinya saat mendengar perkataan Krit itu, lalu ia pun
menolak untuk tinggal di hotel kecil serta menolak untuk pergi bulan madu.
Tapi
Krit tidak mau mengikuti permintaan Yada dan mau mereka tetap tinggal dihotel
saja serta pergi bulan madu juga,
“Kemudian
tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi,” kata Yada, lalu bangkit dari duduknya.
Sebelum
Yada pergi, Krit kembali mengingatkan Yada dengan tegas. Yaitu Yada harus
mengundang seluruh keluarganya, khususnya Ayahnya.
Trai
menahan Nee serta menyakan maksud dari perkataan. Jadi Nee
menjelaskan,”Pernikahan Krit dan Khemika batal karena pengantin pria
menghilang. Jadi untuk pernikahan ini…”
Sebelum
Nee selesai berbicara, Trai langsung memotong dan menyuruh Nee agar tidak
melakukan hal yang gila.
Tepat
saat itu, Nee melihat Yada dan Krit, sehingga ia pun segera pergi meninggalkan
Trai tanpa mengatakan apapun.
Krit
mengikuti Yada keluar dari restoran, ia menawarkan diri untuk berbicara kepada
Dilok, tapi Yada segera menjawab tidak. Dan Krit lalu mengancam Yada bahwa ia
akan membuat semua orang tau alasan mengapa Yada mau menikahinya.
Tapi
tentu saja, Yada tidak mau siapapun dikeluarganya mengetahui itu. dan dengan
tegas, Yada meminta agar Krit berhenti bermain-main serta mengganggu
keluarganya.
Saat
Yada berbalik untuk pergi, Trai muncul dihadapannya. Sehingga Yada menjadi
panik, tapi saat ia menyadari bahwa Trai tidak ada mendengarkan apapun. Ia pun
langsung mengajak Trai pergi.
“Kamu
tidak menyapa kakak iparmu?” tanya Krit menghentikan Trai.
Trai
menolak Krit menjadi keluarganya. Dan Krit membalasnya dengan tersenyum, tapi
ia lalu seperti mengintimidasi Yada.
“Tidak
perlu. Aku bisa mengurusnya sendiri,” balas Yada cepat, lalu menarik Trai untuk
pergi.
Ketika
Yada masih tetap mau menikah dengan Krit, Trai pun menjadi heran dan menanyakan
alasan Yada, kenapa Yada mau menikahi Krit? Apakah Krit yang memaksa Yada?
Tapi
Yada sama sekali tidak mau memberitahu alasannya serta menyangkal bahwa Krit
telah memaksanya.
“Apa
kamu kira dengan menikah dia, segalanya akan membaik?” tanya Trai masih tidak
mengerti dengan Yada.
“Aku
tidak tau. Tapi aku akan melakukan sesuatu agar hal buruk tidak terjadi kepada
keluarga kita lagi,” balas Yada mencoba membuat Trai mengerti. Lalu dengan
sedih dan putus asa, Yada memohon agar Trai mau menolongnya.
Dilok
dengan tegas masih menolak untuk hadir dipernikahan Yada, bahkan ia sama sekali
tidak mau mendapingin Yada. Dan karena itu, dengan sangat memohon Yada berlutut
meminta kepada Ayahnya. Tapi Dilok malah menjauhkan diri darinya.
Chat
dan Mon yang berdiri dibelakang, malah mengejek Yada yang benar-benar berlutut
dan memohon seperti itu. Mereka juga mengatai Yada bahwa seharusnya Yada
membawa calonnya untuk datang dan berbicara bersama.
Walaupun
sedih dan sakit mendengar semua itu, Yada tetap diam dan tidak membalas apapun.
Ia menunggu sampai Dilok mau berbicara padanya.
Karena
kesal mendengar semua itu perkataan Mon dan Chat yang terus mengatai Yada. Trai
pun berdiri, lalu dengan tegas menyuruh mereka berdua untuk diam.
Setelah
itu melihat, saat Trai berbalik dan melihat pandangan Yada yang memohon
pertolongannya. Maka Trai pun ikut membujuk Dilok untuk hadir dipernikahan
Yada.
“Bagaimana
orang akan melihat kita? Dimasa lalu, kita telah terkena berita skandal. Jadi
bila kini kita menghadiri pernikahan P’Da, itu akan menunjukan bahwa kita masih
saling mengasihi. B-Star dan T-Mart akan makin erat daripada sebelumnya. Ini
adalah situasi menang- menang, yah,” jelas Trai cepat.
Mendengar
perkataan Trai, Khem yang duduk dipinggir menjadi tidak nyaman. Sedangkan Dilok
kelihatan memikirkan itu.
“Ketika setiap orang menghadiri pernikahan Khun Da, maka mereka akan melupakan tentang pernikahan Khun Khem,” kata Mon tiba-tiba ikut membujuk Dilok.
Khem
tampak kesal, saat Mon berbicara sambil memandanginya dengan tersenyum
mengejek.
Yada
kembali memohon kepada Dilok. Dan akhirnya Dilok setuju untuk hadir didalam
pernikahan Yada. Sedangkan Khem tetap menolak untuk hadir.
“Khem,
suatu saat kamu akan mengerti. Tapi kali ini, tolong,” pinta Yada memohon. Dan
walaupun merasa sedih, Khem akhirnya mau hadir dengan alasan bahwa ia datang
untuk menemani Kwan.
Saat
Dilok dan Khem telah pergi dari ruangan, tanpa memperdulikan Yada yang tampak sedih,
Chat malah dengan senang berbicara dengan Mon tentang pernikahannya nanti
bersama dengan Kasin.
Bahkan
dengan tatapan mengejek, Mon melihat Yada.
Yada
yang sedang sendirian untuk menenangin dirinya, merasa kaget saat tiba-tiba
Kasin datang sambil membawa bunga dan berlutut dihadapannya.
Yada
sama sekali tidak mau berbicara dengan Kasin lagi dan ingin pergi masuk kedalam
rumah. Tapi Kasin menahannya dan meminta maaf kepada Yada, karena ia telah
membuat kesalahan dan lalu Kasin menyalahkan Chat yang telah sengaja menjebaknya.
“Jika
kamu tidak pergi kesana dengan Chat, maka ini tidak akan terjadi. Dan ini bukan
pertama kalinya. Ketika aku pulang ke Thailand, kamu telah pergi berkencan
dengan wanita lain,” kata Yada, menolak memaafkan Kasin.
“Dan
bagaimana aku bisa yakin, saat kamu di Thailand, kamu tidak pergi kencan dengan
pria lain?” balas Kasin, kurang ajar. Sehingga Yada menjadi marah dan
melepaskan tangan Kasin yang menahannya.
“Kita
berkencan untuk bisnis, melebihi daripada cinta. Aku sama sekali tidak terkejut
mengapa kita bisa putus semudah ini,” balas Yada, marah.
Yada
berusaha melepaskan dirinya dari Kasin, saat tiba-tiba Kasin memeluknya
dari belakang serta menahannya untuk
pergi masuk kedalam rumah.
Tepat
ketika itu, Chat datang dan melihat itu. Lalu dengan marah, Chat menarik Kasin
dan menyuruh agar Yada melepaskan Kasin. Tapi bukan Yada yang tidak mau
melepaskan Kasin, melainkan Kasin yang tidak mau melepaskan nya.
Akhirnya
Yada berhasil mendorong Kasin menjauh darinya. Dan setelah itu, Kasin langsung
berbicara dengan tegas kepada Chat bahwa Yada adalah pacarnya yang sebenarnya.
“Dalam
beberapa hari, Khun Da akan menikah dengan Sharkrit,” kata Chat memberitahu.
Kasin
menjadi kaget dan menatap Yada tidak percaya, tapi tanpa mau menjelaskan apapun
Yada pergi meninggalkan Kasin. Sedangkan Chat dengan kasar merebut buket bunga
ditangan Kasin dan marah-marah, karena Kasin telah tega padanya.
Tapi
Kasin hanya diam saja.
Didalam
rumah. Kasin tetap menolak untuk menikahi Chat, walaupun Mon dan Chat terus
memaksanya.
“Mana
ada wanita baik-baik yang mau sendirian dengan pria mabuk? Kamu sengaja
melakukan itu untuk menangkapku kan!!” tuduh Kasin.
Dengan
cepat serta secara serentak, Mon dan Chat mengiyakan.
Karena
sudah malas berbicara dengan Mon serta Chat, maka Kasin pun bangkit berdiri
untuk pergi. Tapi dengan bangga Chat menghentikannya dan berbicara bahwa ia
telah berhasil menangkap Kasin, sehingga Kasin tidak akan bisa pergi kemana
pun.
“Anakku
dan aku bisa saja pergi ke media untuk memberitakan tentang kamu yang telah
menidurinya. Karena kamu tidak masalah. Tapi kamu, apa kamu berani merusak
reputasi keluargamu? Dan yang lebih penting, bisnism juga bisa ikut bangkrut,”
ancam Mon.
Chat
tanpa malu, langsung mengajak Mon untuk mencari tanggal pernikahan yang baik.
Sedangkan Kasin tampak tidak bisa berbuat apapun dan hanya bisa diam.
Bahkan
saat Chat memeluknya, Kasin tidak mendorongnya seperti biasa, malahan ia
membiarkan Chat memeluknya.
Dihari
H pernikahan. Krit telah bersiap dan tiba di gereja. Semua perlengkapan serta
hiasan sudah sempurna.
Di
ruangan lain, Yada sama sekali belum berganti pakaian. Malahan dengan agak
ragu, ia memperhatikan pakaian pengantin yang harus dikenakannya.
Para
tamu undangan telah datang dan dengan ramah Krit menyambut mereka di depan
pintu. Dan pada saat itu, Dilok beserta keluarga dan Mon serta Chat datang.
“Terima
kasih sudah mau menghadiri pernikahanku dengan Khun Da,” sambut Krit. Tapi
dengan sinis, Dilok membalas bahwa ia datang untuk Yada bukan karena Krit.
Ketika
Dilok baru melangkah selangkah kedalam, Chat malah berteriak dan menanyakan
mengapa ada mafia yang datang.
“Itu
orang penting,” bisik Mon segera.
“Mr.
Joe ada disini, atas nama Ayahku, “ kata Krit memperkenalkan orang tersebut
kepada Dilok. Tapi Dilok sama sekali tidak melihat kearah Joe, malahan ia
menatap heran kearah pistol di saku jas anak buah Joe.
Setelah
Krit selesai memperkenalkan mereka berdua, Joe masuk kedalam. Sedangkan Dilok
yang masih berada diluar, diancam oleh Krit.
“Sudah
telat untuk kembali sekarang. Jangan memikirkan hal itu,” ancam Krit. Tapi
tanpa memperdulikan ancaman itu, Dilok dan Trai masuk kedalam.
“Khun
Khem. Saat pernikahanmu, tidak adakah orang dari keluarga Krit yang hadir?”
tanya Mon halus, tapi mengejek.
“Yeah
Mom, aku juga bertanya-tanya.” Tambah Chat semangat.
Khem
hanya diam saja dan tidak bisa menjawab. Sehingga Krit pun membantunya, ia
menyuruh Mon serta Chat untuk berhenti membicarakan masa lalu dan masuk saja ke
dalam.
Saat
Mon dan Chat juga sudah masuk kedalam, Khem tetap berada diluar, karena ia
ingin menunggu Kwan. Tapi saat ia melihat Krit yang bersikap biasa saja
padanya, Khem menjadi emosi dan menanyakan maksud Krit yang memaksanya untuk
datang.
“Ini
pernikahan kakakmu. Bagaimana mungkin kamu tidak hadir? Lagian, aku ingin semua
anggota keluarga Methasit untuk menyambut anggota baru mereka,” jelas Krit.
“Tidak
seorangpun dalam keluargaku yang menyambutmu,” balas Khem dingin.
“Memang
itu yang aku mau. Jadi kalian akan tau, betapa menyiksanya saat keluarga mu
terbakar dalam api. Dan segera, kamu tidak akan mempunyai seorang Ayah. Juga
kamu akan tau, seorang anak dari keluarga yang rusak, betapa menyenangkannya
itu,” kata Krit lebih dingin serta tajam.
Saat
Yada sedang mau bersiap dibantu oleh Nikky yang cerewet seperti biasa.
Tiba-tiba saja Kasin datang dan mengajak Yada untuk melarikan diri bersamanya.
Kasin
menarik Yada keluar dari dalam gedung, lalu ia mengajak Yada untuk pindah
Zurich serta menikah dengannya disana. Tapi Yada menolak dan mendorong Kasin
untuk menjauhinya.
Kasin
tetap bersikeras membujuk Yada. Tapi Yada menolak dengan alasan, karena Kasin
telah tidur bersama dengan Chat dan Yada pun mengakui bahwa ia menikah dengan
Krit adalah karena ia mencintainya.
Tepat
ketika itu, Krit bersama bawahanya muncul dari belakang. Dan lalu Krit menyuruh
bawahannya untuk menahan Kasin, tapi Kasin melawan balik pada mereka semua.
Melihat
situasi yang seperti itu, Yada segera meminta agar Krit berhenti. Tapi pada
saat itu, Kasin malah bangkit sambil mengambil kayu dan menyerang anak buah
Krit.
Ketika
Kasin bangkit dan ingin menyerang lagi. Krit langsung mengambil pistol dari
anak buahnya dan mendekati Kasin, lalu mengarahkan itu kepada Kasin.
“Aku
tidak mau melihat darah di pernikahanku,” kata Krit mengancam.
Kasin
yang tidak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya bisa diam dan membiarkan anak buah
Krit menariknya pergi dari sana.
Lalu
tanpa berbasa-basi menanyakan keadaan Yada, Krit langsung menyuruh agar Yada
segera berganti pakaian.
Sebelum
Krit berjalan meninggalkannya, dengan cepat Yada menahan tangan Krit dan
menanyakan apa yang sebenarnya akan Krit lakukan. Dan saat Krit hanya diam,
Yada meminta agar Krit jangan menyakiti Kasin.
“Aku
ingin memberinya pelajaran,” aku Krit.
“Tapi
negara ini mempunyai hukum,” balas Yada cepat.
“Apa
kamu pernah membunuh orang sebelumnya?” tanya Yada, tapi Krit tidak menjawab.
Dan dari jauh, tampak Nee yang memperhatikan mereka.
“Aku
tidak bisa menikahi kamu lagi. Aku tidak bisa bersama dengan orang seperti itu.
Aku bisa mentoleransi bisnis kotormu dan pengkhianatanmu pada orang lain. Tapi
menyuruh seseorang untuk membunuh sesama manusia sepertimu. Aku tidak bisa,”
jelas Yada, lalu berniat pergi.
Tapi
Krit dengan cepat menahan tangan Yada. Dan ketika Krit melihat Yada yang tetap
bersikeras seperti itu, ia pun menyetujui untuk tidak menyakiti Kasin.
Dari
jauh Nee terlihat mulai memikirkan rencana.
Smangat..😊😊😊😊
ReplyDeleteLanjut lanjut lnjut....
ReplyDelete