Company name : Citizen Kane
Disaat Khem masih menunggui kedatangan Kwan, Krit kembali. Dan melihatnya Khem menjadi kurang nyaman, jadi ia mengeluarkan hp nya untuk menghubungin Kwan.
“Tidak
perlu telpon. Mereka sudah tiba,” kata Krit memberitahu Khem, ketika ia melihat
mobil Tassana telah tiba.
Dua
bawahan Krit, menghampiri mobil Tassana. Mereka menyambut Kwan yang turun dari
mobil dan memanyunginnya. Dan dengan senang, Kwan mendekati Khem, lalu
memeluknya.
“Aku
senang melihat kamu. Ini mungkin pertama kalinya aku keluar dari rumah setelah
sepuluh tahun,” kata Kwan senang.
Krit
turut senang melihat Kwan tersenyum, lalu dengan sopan ia meminjamkan lengannya
untuk dipegang oleh Kwan. Dan bersama mereka masuk kedalam.
Tassana
menyadari tatapan tidak suka Khem saat melihat Kwan dan Krit masuk berdua
kedalam. Jadi ia pun meminjamkan lengannya untuk dipegang oleh Khem. Dan
setelah itu, bersama mereka masuk kedalam.
Ketika
telah selesai berdandan, dengan ragu Yada mengambil baju pengantin yang
dipegang oleh Nikky. Tapi tepat ketika itu, bawahan Krit (pria tampan) masuk
kedalam dan menyuruh setiap orang untuk keluar dari ruangan, dikarenakan Boss
nya ingin berbicara secara pribadi dengan Yada.
Bukannya
keluar dari ruangan, Nikky malah mendekati pria tampan dengan sikap yang sangat
genit. Ia memegang badan si pria tampan, seperti mau menggoda. Tapi saat ia
membuka jas si pria tampan, ia menjadi sangat terkejut.
“Oh
my god, itu asli!” teriak Nikky keras sambil melangkah mundur dengan cepat,
ketika melihat pistol didalam jasnya.
Dan
tentu saja, Nikky yang tidak mau kenapa-napa, menjadi panik dan menyuruh semua
orang untuk segera keluar dari dalam ruangan. Lalu saat semuanya telah keluar,
pria tampan segera menutup pintu ruangan, sehingga Yada menjadi heran.
Ketika
melihat kedatangan Trai, dengan panik Nikky segera merentangkan tangannya dan
menahan Trai untuk naik keatas.
“Oh,
kamu tidak boleh naik keatas. Mereka … oh .. Boss menyuruh kita untuk tidak boleh
masuk kedalam ruangan pengantin.”
“Ribet
ya,” balas Trai singkat.
“Bagaimana
tidak? Barusan mantan pacar Khun Da datang, makanya sekarang banyak bodyguard
yang berjaga di pernikahan,” kata Nikky
memberitahu, lalu setelah itu dengan buru-buru, ia pergi meninggalkan Trai.
Trai
yang mengetahui hal itu, tidak jadi naik keatas dan pergi begitu saja juga.
Tapi tepat sebelum ia pergi, ia melihat Nee berada dilantai atas.
Disana
Nee terlihat sangat mencurigakan, ia berjalan dengan was-was. Dan lalu ia masuk
kedalam ruangan Yada.
“Pernikahan P’Krit dengan Khemika
batal, karena pengantin pria menghilang. Untuk pernikahan ini --!” kata Nee
kepada Trai.
Didalam
gereja, Krit telah berdiri dan menunggu kedatangan Yada. bahkan para tamu juga
sudah hadir semua. Disisi lain, dengan tatapan tajam, Khem memandangin Krit.
Dan
Kwan yang menyadari hal itu, memegang tangan Khem. Di bangku lain, Tassana juga
menyadari hal itu.
Mr.
Leo mulai terlihat tidak sabaran, lalu dengan tajam ia memandangin Krit. Dan
melihat tatapan itu beserta para tamu lain yang mulai tampak gelisah, Krit
menjadi heran dan memeriksa jam ditangannya.
Dilok
yang menunggu Yada diluar juga menjadi heran. Lalu tepat ketika itu, ia melihat
Nikky yang baru datang dan mau masuk kedalam gereja.
“Hanya
telat 20 menit saja, yah,” jawab Nikky dengan santai, lalu mau masuk kedalam
gereja. Tapi saat dari jauh, ia melihat Krit, ia menjadi heran dan terhenti.
Awalnya
Nikky sangat bingung dan bertanya-tanya sendiri, karena seharunya Krit sedang
berbicara dengan Yada secara pribadi sekarang. Dan ketika akhirnya ia menyadari
bahwa sesuatu yang buruk baru saja terjadi, ia menjadi panik.
Dilok
heran dengan sikap Nikky dan bertanya, jadi dengan cepat Nikky menjelaskan.
Sedangkan di dalam, para tamu telah tampak lebih gellisah. Begitu juga dengan
Krit.
Melihat
Dilok yang masuk sendirian sambil tersenyum, membuat Mon penasaran. Jadi ia pun
segera menanyakan hal itu, saat Dilok duduk disampingnya.
“Tidak
apa. Hanya karma,” balas Dilok. Lalu dengan tatapan tajam, ia memandang kearah
Krit dan berkata dalam hatinya, Sekarang
kamu akan tau apa yang Khem rasakan saat kamu lari.
Nikky
menghampiri Krit dan dengan cepat menjelaskan segalanya. Dan lalu dengan emosi
tertahan, Krit berjalan cepat. Kwan tampak mengerti apa yang mungkin sedang
terjadi.
Begitu
juga dengan Tassana, karena saat ia melihat sikap Krit yang seperti itu. Tanpa
perlu Krit memintanya, ia segera berdiri dan mengikuti Krit keluar.
“Tetap
tenang ya. Tolong tunggu sebentar saja. Untuk sementara mari dengarkan musik
dulu. Aku jamin ini sangat bagus,” kata Nikky memberitahu semua tamu. Lalu
setelah itu, dengan segera ia ikut keluar.
Khem
dan Kwan tampak sekali khawatir, tapi Mon dan Chat malah terlihat senang. Dan
dengan tatapan mengejek, Chat memandangin Khem serta Kwan yang duduk
dibelakangnya.
Diluar.
Nikky yang merasa bersalah segera meminta maaf kepada Krit, tapi Krit tampak
tidak peduli dan mulai menunduh Kasin.
“Aku
kira ia tidak akan berani untuk kembali,” kata Tassana.
Anak
buah Krit telah kembali dan mereka melaporkan bahwa mereka tidak bisa menemukan
Yada. Lalu dengan tegas, Krit menyuruh mereka untuk pergi dan mencari Yada
dimanapun.
Dan
kepada Nikky, Krit menanyakan tentang bawahan mana yang memberikan perintah
kepada Nikky tadi. Jadi Nikky pun menjelaskan.
“Tidak
ada diantara mereka yang tadi. Dia itu kulitnya putih, besar, terlalu tampan
juga untuk pekerjaan ini,” kata Nikky tidak jelas, tapi tampaknya Krit
mengerti.
“Ping!”
kata Krit tajam. Lalu dengan cepat, ia pergi untuk mencari Ping. Dan ketika itu
ia melihat Ping masuk kedalam mobil, lalu pergi. Jadi Krit pun dengan segera
masuk kedalam mobil dan menyusulnya.
Melalui
jalan pintas yang lebih cepat, Krit berhasil tiba lebih cepat dan menghentikan
mobil Ping. Lalu tanpa basa-basi, Krit langsung menarik Ping keluar dari dalam
mobil.
Ping
tampak bingung dan tidak tau apa-apa, tapi Krit tidak peduli. Krit membuka
pintu mobil penumpang milik Ping. Dan sayangnya, kosong.
“Dimana
Yada?” tanya Krit emosi, lalu ia menarik pistol di jas Ping dan mengarahkannya
langsung kepada Ping.
Khem
berdiri dengan cemas sambil memperhatikan sekeliling, lalu Chat datang
menghampirinya.
“Khem,
Khem. Lihat, semua tamu bertanya-tanya jika pernikahan ini ada masalah atau tidak. Atau haruskah kita
tukar saja pengantin nya, dari Yada menjadi kamu?” tanya Chat dengan tidak
sopan.
Jadi
Khem langsung menegur Chat dan menyuruhnya untuk tidak membuat masalah serta
bersikap biasa saja. Setelah itu Khem pergi keluar, meninggalkan Chat.
“Aku
ingin melihat kejatuhan keluarga ini,” kata Chat sinis dibelakang. Lalu setelah
itu ia segera mengikuti Khem.
Dari
telpon, Tassana memastikan bahwa Yada tidak pulang kerumahnya. Dan tepat pada
saat itu, Krit kembali, tapi Yada tidak ada bersamanya.
Khem,
Chat, dan Nikky menghampiri Tassana serta Krit yang telah kembali. Dengan
cemas, Khem menanyakan keberadaan Yada.
“Boss,
aku benar-benar tidak tau. Khun Nee bilang kamu yang menyuruhnya, jadi aku
hanya mengikuti saja,” jelas Ping yang masih merasa bersalah.
Khem
masih bingung dengan keadaan yang terjadi. Dan dengan singkat Tassana
menjelaskan bahwa ceritanya sangat panjang.
“Selain
dari Nee, siapa yang menghilang?” tanya Krit tiba-tiba. Dan dengan semangat
Chat memberitahu bahwa itu adalah Traitot.
Mengetahui
bahwa Trai juga tidak ada, Krit mulai menuduh Trai yang mungkin saja telah
bekerja sama dengan Nee untuk membuat Yada menghilang.
Tapi
pada saat itu, Trai muncul dari belakang. Ia langsung mengatai Krit yang begitu
mudah menuduh orang lain, tanpa mengetahui apapun.
Dilok
tampak gembira dengan kejadian ini. Sedangkan Mon merasa khawatir, karena
terakhir kali saat kejadian Khem, mereka telah dipermalukan dan ia terpaksa
harus menjawab panggilan telpon yang nonstop.
“Kali
ini, bukankah jari-jariku akan lebih kram lagi?” keluh Mon.
“Bukankah
itu bagus. Itu bukan untuk kita. Kali ini Sharkrit yang akan malu,” balas Dilok
dengan senang.
“Kasihannya
Khun Da,” kata Mon dengan nada simpati, tapi ia lalu memalingkan wajahnya dari
Dilok dan tersenyum dengan sinis.
Dengan
emosi, Krit menghampiri Trai dan menarik jasnya. Tapi dengan cepat Khem dan
Tassana memisahkan Krit dari Trai.
“Jika
bukan kamu, kemudian siapa yang melakukan itu?” tanya Krit tajam.
“Sesuatu
yang sederhana seperti ini, Khun Nee bisa melakukannya sendiri. Apa kamu lupa
adik siapa dia?” balas Trai tanpa takut.
Khem
masih tampak tidak percaya dan ia bertanya pada Trai untuk memastikan, tapi
Trai tidak menjawab Khem. Dan saat Tassana menanyakan kemana Nee membawa Yada.
Trai
malah bertanya balik, kenapa ia perlu memberitahunya. Karena menurutnya alasan
kenapa Yada mau mengikuti Nee adalah karena Yada tidak mau menikah.
“Jika
P’Da tidak mau menikah, dia harusnya tidak memilih cara ini. Kakak kita tidak akan
melarikan diri dari masalah,” kata Khem, tidak percaya dengan perkataan Trai.
Chat
tiba-tiba ikut bicara, dengan sinis, ia mengatai-ngatai Yada yang mungkin saja
memang melarikan diri dari masalah. Dan mendengar itu, Nikky ikut bicara juga,
ia balas mengatai Chat dan membela Yada.
“Diam!
Ini bukan urusan kalian,” kata Krit dengan nada keras dan tegas. Sehingga Chat
serta Nikky langsung terdiam.
Setelah
itu, dengan lebih tenang, Krit meminta agar Trai memberitahunya. Begitu juga
dengan Khem serta Tassana. Sehingga Trai pun akhirnya memberitahu keberadaan
Nee dan Yada.
Disaat
mereka semua mau mengikutinya, Krit segera menghentikan mereka. Ia menyuruh
agar yang wanita kembali ke dalam gereja serta memberitahukan kepada semua
orang agar menunggu 10 menit lagi.
Dan
karena perintah Krit itu, Nikky menjadi kebingungan,“Aku ini wanita atau pria
ya?” tanyanya pada diri sendiri. Setelah
berpikir sejenak, dengan gaya yang sangat gemulai, Nikky kembali dan berdiri
disamping Khem.
Nee
melihat keadaan disekeliling gedung dengan waspada. Lalu saat ia yakin bahwa tidak
ada satupun orang, ia masuk kedalam ruangan dimana Yada berada dan mengunci
pintu ruangan.
“Aku
minta maaf, tapi apa yang kamu lakukan tidak berhasil. Aku tidak melihat satu
mobil pun pergi,” kata Yada kepada Nee.
Yada
menjadi heran karena Nee telah berani melakukan tindakan bodoh seperti ini,
kepadahal itu bisa berdampak padanya nanti. Tapi Nee sama sekali tidak peduli,
asalkan Yada dan Krit tidak jadi menikah. Dan Nee juga yakin bahwa setelah ini,
Krit yang telah dipermalukan, pasti tidak akan mau mengadakan pesta pernikahan
lagi.
“Kita
bisa menikah diluar negri. Kakakmu kan sangat kaya. Kami punya alasan untuk
menikah,” balas Yada.
Nee
menjadi emosi saat mendengar perkataan Yada itu. jadi dengan keras, ia
berteriak dan menyuruh agar Yada diam.
Tepat
saat itu, Krit, Tassana, serta Trai masuk kedalam gedung. Mereka berteriak
memanggil dan mencari Yada. Dan menyadari hal itu, Yada ingin keluar dari dalam
ruangan.
Tapi
dengan cepat, Nee menarik tangan Yada dan mengancam Yada menggunakan pisau. “Tidak
ada kamu. Tidak ada pernikahan,” katanya, lalu setelah itu, ia mendorong Yada
kearah lemari.
“Khun
Nee. Jangan lakukan apapun yang akan kamu sesali nanti,” kata Yada mengingatkan
Nee.
Tapi
Nee sama sekali tidak peduli. Dengan perlahan, ia mendekati Yada sambil
mengarahkan pisaunya. Sehingga Yada yang mulai ketakutan, secara perlahan
melangkah mundur.
Dan
diluar, Krit berjalan dengan tenang dan curiga. Ia berjalan mendekati pintu
ruangan dimana asal suara tadi.
Nee
meneteskan air matanya. Yada tampak ketakutan dan khawatir. Krit telah tiba
didepan pintu.
Yg dtunggu akhirnya😅😅😅
ReplyDelete