Sinopsis Thai-Drama : Ra Rerng Fai Episode 10 - 5



 Company name : Citizen Kane

Pagi hari. Yada diberitahu bahwa Khem sedang tertidur disofa. Jadi Yada pun medekati Khem dan membangunkannya. Dan dengan lemas, Khem bangung dan berkata  bahwa kepalanya sangat sakit.

“Bagus. Aku harap rasa sakit itu akan membuat kamu belajar,” kata Yada dengan lembut pada Khem. Lalu ia menyuruh pelayan untuk membawa Khem keatas.



“Dimana Bibi Mon dan Chat?” tanya Yada kepada pelayannya, ketika ia teringat kepada mereka berdua. Dan pelayan itu menjawab bahwa mereka berdua telah pergi bekerja tadi pagi. Mengetahui itu, Yada pun menjadi heran, pekerjaan apa itu.


Yada membawakan makanan untuk Khem, tapi Khem tidak mau makan. Dan dengan tegas, Yada menyuruh Khem untuk jangan membuatnya memaksa dia. Tapi Khem tetap menolak untuk makan.


Trai lalu datang dan berkata pada Khem, jika memang Khem tidak mau, maka mereka bisa pergi bersama dan mabuk-mabukan lain kali. Dan Yada pun memanggil nama Trai, memperingatinya.



“Dimana kamu semalam?” tanya Khem kepada Trai.

“Menyetir,” balas Trai, singkat.

“Semoga kamu tidak pergi menemui Chayanee. Jangan berurusan dengannya lagi. Ini adalah perintah,” tegas, Khem.

“Tapi…” kata Trai mau membantah, tapi Khem langsung memotongnya.

“Tidak ada tapi. Salah siapa sampai Ayah bersembunyi?” balas Khem, tidak mau dibantah.


Trai tampak malas meladenin atau melawan Khem, jadi ia pun pergi. Dan Yada langsung menasehati Khem agar tidak seperti itu kepada Trai, karena semakin ia melarang Trai, maka akan semakin ingin Trai melakukan itu.

Lalu Yada pun meninggalkan makanan untuk Khem diatas meja. Ia menyuruh Khem untuk jangan luoa memakan itu.




Khem menahan tangan Yada dan tidak mau membiarkannya untuk pergi. Dengan tenang, Yada langsung memberitahu Khem bahwa ia tidak akan pergi kemana pun, karena sebagai keluarga, mereka harus bersatu dan memulai dari awal lagi.

Mendengar hal itu, Khem pun menjadi tampak agak tenang.


Tepat pada saat itu, hp Yada berbunyi dan itu berasal dari Tassana. Tapi karena Khem sedang berada disana, Yada pun mematikan telpon itu dan berpura-pura tidak tau nomor siapa itu.



Didekat restoran. Dengan gugup Tassana menantikan kedatangan Yada, tapi karena Yada tidak juga mengangkat telponnya. Ia pun menjadi ragu dan bangkit berdiri untuk pergi. Pas disaat itu, Yada datang untuk menemuinya.

“Terima kasih sudah mau menemuiku,” kata Tassana pada Yada.



Bersama mereka berdua pun duduk. Dan tanpa berbasa-basi, Yada mengatakan pada Tassana bahwa jika dia masih berada dipihak Krit, maka tidak ada yang perlu mereka bicarakan lagi.

“Tapi aku ingin menemui Khun Khem,” kata Tassana, memohon.



“Itu mustahil. Kamu harus membiarkan Khem bahagia. Berhenti berhubungan dengan Khem. Aku mohon padamu,” balas Yada. Tapi Tassana tidak bisa.

Yada dengan tegas mengatakan pada Tassana bahwa mereka tidak bisa menerimanya lagi. Dan Andai saja dulu Tassana mau menceritakan segalanya dari awal kepada mereka, mengapa Krit bekerja sama dengan B-Star, tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi.

“Sampai sekarang, aku masih tidak percaya. Pembalasan dendam, hanya orang gila yang melakukan ini,” jelas Yada.

“Aku minta maaf atas segalanya…”



“Permintaan maaf saja tidak akan cukup! Ceritakan padaku dengan jujur, mengapa Sharkrit membenci Ayahku. Segalanya.”

Mendengar ketegasan Yada. Tassana pun lalu memutuskan untuk menceritakan segalanya kepada Yada. Dan dengan sangat fokus, Yada mendengarkan semua penjelasan dari Tassana.

Setelah selesai menceritakan segalanya kepada Yada, maka Tassana pun  bangkit berdiri dan pergi dari sana.



Pas pada saat itu, tiba-tiba saja Chat menghubunginnya. Jadi Yada pun dengan segera pergi ke gedung Go Rich. Disana Mon dan Chat yang tampak panik langsung mendekatinya, mereka meminta agar Yada menolong mereka.

“Tolong Khun Da. Hanya kamu yang bisa menghentikan Khun Sharkrit,” kata Chat pada Yada.



“Mengapa kamu tidak membiarkan pemilik perusahaan yang mengurus itu?” tanya Yada dengan heran. Dan Mon serta Chat menjadi bingung harus menjawab apa, lalu Mon pun beralasan bahwa pemiliknya sedang tidak ada ditempat.

Chat mengatakan pada Yada bahwa pihak keamanan juga tidak bisa menghentikan Krit. Dan Yada pun menyarankan agar mereka menghubungin polisi saja, tapi dengan cepat Mon langsung menolak, karena itu akan menjadi berita.



“Apa yang bisa kulakukan?” tanya Yada, bingung.

“Kamu kan istri Khun Sharkrit! Kamu harusnya bisa menanganin suamimu,” jelas Mon, keras. Dan hal itu membuat Yada menjadi malas dan mau pergi. Tapi dengan cepat Chat langsung menahan Yada dan memohon padanya. Begitu juga dengan Mon yang ikut memohon.



Yada tampak tidak tega kepada mereka berdua. Jadi ia lalu masuk kedalam gedung. Dan didalam gedung, ia melihat begitu banyak bawahan Krit yang berada disana sedang mengerjakan sesuatu.


Krit muncul sambil menunjukan kertas formulir Go Rich yang berada ditangannya. Ia mendekati Yada dan menanyakan kemana ia harus mengembalikannya. Begitu juga dengan para bawahan Krit, mereka semua berkumpul sambil membawa itu.

“Selesai mengisi formulir. Bayar fee lima ribu, kemudian aku akan menjadi anggota Rich. Ditambah aku akan mendapatkan hadiah dua puluh ribu baht juga. Perjanjian yang bagus. Tidak perlu menjual produk yang membuat dirimu capek. Semua yang kulakukan hanya mencari 10 anggota baru,” kata Krit dengan agak sinis.



“Berhenti bertingkah gila! Apa yang kamu mau?” tanya Yada emosi, tidak mengerti dengan maksud dari perkataan Krit.

“Aku ingin kekayaan kotor seperti Ayahmu.”

“Ayahku tidak ada hubungannya dengan perusahaan ini! Hentikan dan bawa bawahanmu pergi. Sekarang!”



“Baiklah,” balas Krit sambil tersenyum kepada Yada. Lalu ia pun melemparkan formulir miliknya dan mengajak para anak buahnya untuk pergi. Dan ketika itu, para bawahan Krit langsung melemparkan semua formulir itu dihadapan Yada.

Sesudah itu, para bawahan Krit pun pergi meninggalkan tempat itu. Kecuali Krit, ia masih  berdiri disana. Dan dengan marah, Yada mengatai Krit rendahan, lalu ia berbalik untuk pergi.



“Tapi kamu harus kembali denganku,” kata Krit.

“Kembali dengan kamu sebagai apa?!” balas Yada, tajam.

“Sebagai istriku,” tegas Krit.



Sambil tersenyum sinis, Yada tampak tidak mau sama sekali. Tapi dengan cepat, Krit menahan tangan Yada, menariknya untuk mendekat. Lalu ia pun mencium Yada.

Post a Comment

Previous Post Next Post