Company name : Citizen Kane
Dicuaca yang cerah. Krit
membaringkan Yada disebuah tempat tidur kecil yang berada diberanda. Disana
Yada mengeluh, karena dia cuma sedang hamil, tapi Krit terus memperlakukan nya seperti orang sakit.
Krit mengambil sebuah buku, lalu ia
ikut berbaring disamping Yada. Ia memeluk Yada dan membacakan buku itu untuk
Yada. Dan melihat sikap penuh perhatian Krit, Yada pun langsung tersenyum dan
tertawa keras.
“Da. Aku bersedia untuk ditertawakan
olehmu, jika itu bisa membuat kamu tersenyum dan tertawan seperti ini setiap
harinya,” kata Krit dengan nada lembut, sama sekali tidak tersinggung. Lalu
dengan penuh kasih, Krit mencium kening Yada dan memeluknya.
Setelah berpandangan agak lama, Krit
pun menutup matanya, tidur. Dan Yada yang melihat itu, ikut menutup matanya dan
tidur. Mereka berdua tersenyum, tampak begitu bahagia.
Dikolam berenang. Trai menjadi
sangat kecewa, ketika ia melihat banyak wanita yang memakai pakaian renang,
tapi sayangnya para wanita itu adalah Ibu – Ibu. Dan melihat itu, Nee tersenyum
usil, mengejek Trai.
“Kamu ingin melihat wanita kan?!”
tanya Nee sambil menyikut Trai.
“Tidak! Aku cuma bercanda saja.
Hehehe…” jawab Trai sambil tertawa.
“Tapi aku tidak tertawa. Jika kamu
membuatku tertawa…” kata Nee sambil melihat kearah kolam berenang. Dan mengerti
dengan maksud Nee, Trai pun langsung menolak. Tapi Nee langsung menarik tangan
Trai dan mengajaknya ikut.
Didalam kolam. Nee menemani Trai
untuk melakukan terapi. Lalu dengan usil, Nee meminta bantuan kepada pelatih
serta Ibu- Ibu disana untuk membantu Trai berlatih menguatkan lengannya, karena
lengan Trai benar- benar lemah.
Tentu saja dengan senang hati para
Ibu- Ibu siap membantu Trai, mereka mengerubunginya dan memegangin lengannya.
Sehingga Trai pun menjadi sangat kesulitan untuk menghindar dan pergi dari
sana.
Dan melihat hal itu, Nee tersenyum
serta tertawa dengan keras. Sedangkan Trai tampak sangat kesal, tapi saat ia
melihat senyum Nee, ia pun ikut tersenyum dan tertawa juga.
Yada terbangun dari tidurnya,
sementara Krit masih tertidur. Jadi dengan perlahan Yada pun melepaskan tangan
Krit yang melingkarinya, lalu ia ingin bangkit berdiri. Tapi Krit langsung
menarik Yada kembali dalam pelukannya.
“Kemana kamu pergi?” tanya Krit,
masih tampak sedikit mengantuk.
“Tidak kemana-mana. Aku hanya mau
kamu tidur lebih nyaman,” jawab Yada.
Dengan lembut, Krit mengelus rambut
Yada dan menjelaskan bahwa setiap dia berada didekat Yada, ia merasa nyaman dan
mudah untuk tidur, tidak ada lagi mimpi buruk.
“Apa kamu tau mengapa bayi mudah
tertidur ketika Ibunya memeluk mereka?” tanya Krit.
“Aku tidak tau,” jawab Yada.
“Itu karena bayi terbiasa mendengar
suara jantung Ibunya sejak didalamn kandungan. Seperti aku mendengar suara
jantungmu, aku bisa tertidur. Da,” jelas krit.
Yada pun tidak jadi pergi. Ia
membiarkan Krit memeluknya dan menemani Krit hingga dia tertidur kembali.
Setelah latihan, kolam pun menjadi
kosong, hanya tinggal Trai serta Nee. Dan dengan penuh perhatian serta ditambah
sedikit keusilan, Nee membantu Trai untuk mengeringkan rambutnya. Ia menggosok
rambut Trai dengan agak kasar menggunakan handuk.
Membalas keusilan Nee, Trai pun
gantian membantu Nee untuk mengeringkan rambutnya. Awalnya ia ingin
menggosoknya dengan kasar, tapi melihat ekspresi wajah Nee, maka Trai pun
menghentikan keusilannya. Ia dengan lembut menggosok rambut Nee menggunakan
handuk.
“Aku yang pertama melakukan ini
padamu kan?” tanya Trai, tiba- tiba.
“Tidak.”
“Kedua setelah kakakmu?”
“Lebih tepatnya yang keempat. P’Na
pernah mengeringkan rambutku. Kwan lebih baik,” jawab Nee dengan santai.
Mengetahui hal itu, Trai pun menjadi
kecewa. Dan melihat itu, Nee pun memegang tangan Trai. Lalu merasa mendapatkan
lampu hijau. Trai mendekatkan wajahnya secara perlahan kepada Nee.
Dan setelah sedikit lagi wajah
mereka semakin dekat, Nee langsung memegang bahu Trai dan mendorongnya kedalam
kolam. ”Tidak sekarang!”
Nee mengetawai Trai yang terjatuh
kedalam kolam, lalu karena Trai tetap ingin melakukan nya, maka Nee pun
memanggilnya untuk lebih mendekat. Dan dengan cepat, ia mencium pipi Trai, lalu
setelah itu ia langsung mengalihkan pandangannya kearah lain sambil tersenyum
malu. Dan Trai tersenyum memperhatikan Nee.
Berjalan- jalan bersama ditaman
sambil saling bergandengan tangan. Krit mengatakan bahwa dia akan melakukan
apapun untuk Yada. Ia akan mendaftarkan pernikahan mereka, mencari rumah supaya
mereka bisa hidup sama seperti keluarga yang lain.
“Mulailah hidup baru denganku. Dan
bayi kita. Kamu bisa membawaku kemanapun didunia ini. Tapi kamu harus
melupakasn segalanya yang terjadi dimasa lalu,” pinta Yada, jika memang Krit
mau melakukan apapun untuknya.
“Khususnya masalah antara aku dan
Ayahmu,” balas Krit.
“Ya. Kamu harus melepaskan itu.”
“20 tahun Da. Aku menderita selama
20 tahun. Itu tidak mudah,” tolak Krit.
Yada pun menjelaskan bahwa semua itu
untuk bayi mereka dan bila memang mereka mau menjadi keluarga, tapi jika Krit
tidak berhenti untuk balas dendam, maka itu tidak bisa terwujud.
Dan mendengar penjelasan itu, Krit
pun hanya terdiam. Jadi Yada pun mau berjalan pergi untuk meninggalkannya, tapi
tiba-tiba saja kakinya mengalami kram, sehingga ia hampir saja terjatuh.
Dengan segera, Krit langsung
membantu Yada. Ia mengurut kaki Yada. Dan melihat perhatian Krit kepadanya,
Yada pun bertanya lagi.
“Khun Krit, apa aku terlalu banyak
bermimpi?” tanya Yada sambil memandangan Krit penuh harap.
“Tidak. Kamu tidak terlalu banyak
bermimpi. Kita akan memulai hidup kita dari awal bersama-sama,” balas Krit.
Mendengar balasan Krit, Yada tampak
sangat terharu. Ia pun mencium pipi Krit. Dan Krit membalasnya dengan pelukan.
“Untuk kamu dan bayi kita. Aku
bisa,” kata Krit, tegas. Dan dengan senang, yada mengangukan kepalanya. Lalu
Krit pun menggendong Yada.
Dirumah. Khem mengomel kesal, karena
tidak satupun dari Krit atau Yada yang mengaktifkan hp mereka. Pas disaat itu,
Trai lewat sambil bersiul. Jadi dengan segera Khem pun mendekatinya, bertanya
marah apakah Trai tidak khawatir kepada Yada.
“Aku percaya P’Da selamat. Dia
sedang hamil sekarang. Sharkrit akan bertanggung jawab padanya,” kata Trai.
“Kamu menerimanya menjadi kakak
iparmu? Kemudian ku kira aku harus menerima Chayanee menjadi adik iparku?”
tanya Khem, sinis.
“Kamu dikecewakan dalam cinta. Jadi
apa itu berarti tidak ada yang boleh bahagia lagi?” balas Trai.
“Jangan ubah topik,” tegas Khem. Sehingga
akhirnya Trai pun menyerah untuk berdebat lagi dan menanyakan apa yang bisa
mereka lakukan. Dan dengan bersemangat Khem menjelaskan bahwa mereka harus
membuat Yada dan Krit berpisah (putus).
Krit mengantar Yada pulang. Dengan
penuh perhatian, Krit membantu Yada untuk keluar dari dalam mobil. Dan karena
hal itu, Yada pun mulai mengeluh lagi.
“Ada apa Khun Krit? Aku hamil, bukan
sakit. Aku sudah bilang untuk parkir diluar. Kamu tidak pernah mendengarkanku,”
omel Yada.
“Aku tidak bisa. Keamanan lebih
utama. Dan kamu tidak perlu takut apapun. Saudaramu… boleh tau tentang kita,”
balas Krit dengan santai.
“Ingin pindah ke Zurich? Itu akan
lebih mudah untuk memulai hidup baru,” kata Yada dengan serius. Tapi Krit belum
mau membahas itu.
Dari jauh Khem berdiri dan
bersembunyi dibelakang dinding. Memperhatikan kemesraan antara Krit dan Yada.
mendengarkan pembicaraan mereka. Pas disaat itu, Krit mendapatkan telpon dan
pamit pergi kepada Yada.
Di Go Rich. Banyak anggota yang
datang untuk protes, karena setiap mereka datang kesana, karyawan Go Rich
selalu saja beralasan bahwa produknya habis. Serta mereka kesal, karena
karyawan Go Rich selalu mau mereka mencari anggota baru, tapi tidak ada produk
yang dijual.
Tepat disaat itu, Chat serta Mon
datang. Dan ketika mereka melihat situasi yang seperti itu, maka mereka pun
menjadi ketakutan sendiri. Mereka berdua berjalan sembunyi- bunyi sambil
menutupi wajah mereka menggunakan Chat. Sayangnya, seorang anggota melihatnya
dan memanggil namanya. Sehingga seluruh orang langsung mengerubungin Chat.
“Aku benar- benar tidak tau apa yang
terjadi. Aku adalah brand ambassador. Bukan sales penjualan,” jelas Chat.
“Tapi dari posisimu, bukankah
harusnya kamu tau sesuatu?” tanya seorang anggota.
“Itu benar!” kata anggota- anggota
lain, membenarkan.
“Semuanya tenang dulu. Aku akan naik
keatas dan bertanya untuk kalian. Okay? Mmm… siapa yang mau berfoto dengan ku?
Sini! Sinis! Ayo!” ajak Chat dengan penuh percaya diri kepada semua orang.
Malunya, tidak ada seorang pun yang
mau mendekatinya dan berfoto selfie dengannya. Sehingga ia pun berfoto berdua
bersama Mon. Dan semua orang disana memandangnya dengan heran.
Diatas. Didalam ruangan rapat. Chat
melempar tasnya kemeja dan langsung protes marah kepada Kasin, menanyakan
bagaimana Kasin akan memperbaiki situasi yang terjadi. Tapi Kasin hanya diam
dan dengan tenang memperhatikan orang yang banyak yang sedang protes dibawah
sana dari jendela besar.
Mon malah lain. Ia dengan lembut
mengambil tas yang dibuang oleh Chat keatas meja dan meminta Chat untuk
bersikap lebih lembut. Karena itu adalah barang mahal.
“Oo… mom. Ini adalah copycat
(tiruan) Grade A satu mom. Cerminan Grade AAA,” jelas Chat, kesal pada Mon.
“Aku penasaran. Apa bedanya antara copycat
grade A dan cerminan?” tanya Kasin, penasaran, tidak nyambung dengan situasi
yang ada.
Mon pun menjelaskan bahwa seperti
namanya, copycat itu adalah tiruan dan rangking seperti produk Grade A. Dan
untuk cerminan itu seperti pantulan cermin, replica dari merk tersebut.
Chat menjadi tambah kesal mendengar
pembicaraan yang tidak jelas itu, karena itu hanya menghabiskan waktu saja.
Dengan segera Chat langsung kembali membahas masalah utama mereka.
“Jadi Go Rich adalah copycat Grade
A? Semoga kita tidak sedang menipu uang mereka,” kata Chat kepada Kasin.
“Apa kamu gila?! Perusahaan kita
terdaftar dengan modal jutaan! Produk kita terjual sangat baik!” balas Kasin,
membela perusahaan dan membantah perkataan Chat yang sebenarnya benar.
Saat Kasin ingin pergi dari sana,
maka Chat pun segera menarik tangan Kasin.
“Hey, ada masalah apa? Mengapa tidak
cerita kepada kami?” tanya Chat.
“Tidak ada uang!” balas Kasin keras.
Ia melepaskan tangannya dari Chat.
Mendengar itu, Mon serta Chat pun
menjadi sangat kaget. Dan Kasin pun menjelaskan, kalau saat ini keuangan mereka
sedang seikit bermasalah, jadi seandainya mereka bisa menemukan anggota baru
lagi yang mau berivenstasi kepada mereka, maka masalah akan selesai.
“Tolong aku,” pinta Kasin.
“Itu bukan pekerjaanku. Itu
pekerjaanmu,” balas Chat, berani.
“Aku tidak mengenal siapapun
disini!” kata Kasin dengan nada keras.
“Itu pekerjaanmu, bukan kami!” balas
Mon dengan nada lebih keras.
“Baiklah. Jika perusahaan bangkrut,
maka aku bisa kembali ke Zurich. Tapi kalian, jika tidak ada Go Rich lagi, apa
yang akan kamu lakukan?!” balas Kasin dengan santainya.
“Pernikahan. Jangan lupa kita
terikan kontrak,” balas Mon.
“Aku tidak akan menikah. Aku sudah
bilang kamu bisa pergi ke pengadilan dan menuntutku, itu masalahmu. Aku tidak
kehilangan apapun,” kata Kasin, tidak peduli. Lalu ia pergi meninggalkan mereka
berdua.
Dengan sangat marah, Mon ingin
menghentikan Kasin. Tapi Chat menarik tangan Mon dan menahannya, memintanya
untuk mendengarkan.
“Sekarang pernikahan tidak penting
lagi. Go Rich lebih penting. Aku tidak akan kembali menjadi tanpa nama lagi.
Aku akan tetap menjadi Khun Chat dari Go Rich selamanya,” kata Chat sambil
tersenyum.