Broadcast Network : Tencent
Kuan Yong remaja serta Xiu Xian
remaja makan bersama. Disana Xiu Xian terus batuk- batuk. Lalu disaat mereka
masih makan, seorang pria masuk dan menyuruh mereka berdua untuk cepat
selesaikan makannya.
Dengan cepat, saat pria tersebut
pergi. Kuan Yong serta Xiu Xian saling menukar makanannya, daging tukar dengan
sayur. Sayur tukar dengan daging. Dan ketika Xiu Xian menyantap makanannya
dengan cepat, Kuan Yong tersenyum senang.
Disebuah tempat. Ntah tempat apa
itu. Seorang wanita masuk dan bercerita kepada Boss. Ia mengatakan kalau ia
malu mengakui ini, karena pada usianya sekarang, ia harus memberikan keturunan,
namun ia tidak bisa melahirkan.
Wanita itu berharap bahwa seorang
pria muda dari tempat Boss bisa membantunya. Dan ia meminta saran dari Boss.
“Tidak perlu buru-buru. Minum tehnya
saja dulu,” tawar Boss. Dan si wanita itu pun meminumnya. Lalu setelah itu si
wanita menanyakan tentang pria muda (Xiu Xian) yang duduk disana bersama Kuan
Yong.
“Dia baru disini,” kata Boss,
memberitahu.
Disaat Xiu Xian mulai batuk- batuk
kecil, Kuan Yong memperingatkannya. Lalu si wanita dan Boss mendekati meja
mereka. Dan dengan sikap keren, Kuan Yong menunjukan karismanya. Sedangkan Xiu
Xian hanya diam dan tertunduk.
“Bagaimana yang satu ini?” tanya si
wanita sambil berbisik kepada si Boss.
“Yang satu ini lebih baik,” jawab si
Boss sambil berbisik dan tertawa kecil.
Kuan Yong mandi. Ia tampak
kesakitan. Dan dengan diam- diam, Xiu Xuan datang mendekat untuk membantu Kuan
Yong memakai obat.
“Terima kasih,” kata Xiu Xian kepada
Kuan Yong.
“Kita harus pergi dari sini. Kita
berdua akan hancur, jika kita tetap bekerja seperti ini. Kamu akan semakin
sakit,” balas Kuan Yong.
Karena mencoba untuk melarikan diri.
Maka mereka berdua pun dihukum. Dengan menggunakan rotan, punggung mereka
dipukuli terus- menerus.
“Kalian berani melarikan diri? Satu
selalu sakit. Satu selalu lambat. Kalian bahkan tidak pernah bisa menghibur
satu tamu,” omel Boss pada mereka berdua.
Tepat disaat itu, seseorang datang
dan mengabarkan tentang kedatangan Imam kanan (He Lan). Jadi Boss pun
menghentikan hukaman untuk mereka berdua.
“Imam kanan? Sekarang?” tanya Boss.
“Mungkin ini berhubungan dengan
manusia yang tidak sengaja tersandung disini beberapa hari yang lalu,” jawab si
pembawa kabar.
Boss menemui He Lan dan menanyakan
apa yang dibutuhkan oleh He Lan. Dan tanpa berbasa- basi, He Lan membalas kalau
si Boss tentunya sudah tahu.
“Musk Phoenix Tower sudah
mendapatkan izin ketua Qing Mu. Kamu tidak bisa begitu saja berbicara seperti
itu,” kata Boss sambil menunjukan suatu tanda lambang yang didapatkannya
sebagai izin dari ketua Qing Mu.
“Tapi Musk Phoenix Tower mu
beroperasi di wilayahku. Aku tahu betul kamu telah memperdagangkan rubah dengan
pejabat manusia. Itu kejahatan yang besar,” balas He Lan, tegas.
“Rubah disini penting untuk
berkembang biakan Fox Clan. Ketua Qing Mu tau ini,” kata Boss bersikeras, namun
masih lumayan sopan.
“Fox Clan telah dibagi sekarang.
Kami tidak saling menghubungin satu sama lain. Itu mengapa kami tidak perlu
memiliki banyak anak di dalam Clan. Kamu menggunakan rubah untuk kebutuhan
reproduksi. Kamu membuat Clan lebih terbagi lagi. Apa tanggung jawab mu untuk
ini?” balas He Lan.
“Bagaimana Ketua Qing Mu menjadi
ayah untuk bajingan sepertimu?” tanya Boss dengan nada menghina dan sinis.
“Karena hubungan yang dibangun
diatas cinta lebih kuat daripada hubungan yang dibangun diatas kebutuhan
pembiakan. Itu bagaimana kami bisa mencapai kedamaian dalam jangka panjang,”
balas He Lan.
He Lan lalu memutuskan bahwa tempat
Musk Phoenix Tower harus dihilangkan.
Dipagi hari. He Lan menjadi buta. Ia
memakai tongkat sebagai penuntunnya. Dan disaat itu, Kuang Yong serta Xiu Xian
berjalan mengikutinya.
“Dunia ini besar. Kamu akan
menemukan tempat tinggal dimanapun. Jadi berhenti mengikutiku,” kata He Lan
yang menyadari keberadaan mereka. Namun mereka tetap mengikutinya.
Saat He Lan berjalan dengan cepat,
karena ingin menghindari mereka berdua, ia malah tanpa sengaja menabrak pohon.
Dan Kuan Yong serta Xiu Xian yang meliha itu segera membantunya untuk berdiri.
Namun He Lan tetap menolak mereka.
Ia meminta agar mereka berdua tidak mengikutinya. Tapi tetap saja, mereka
berdua mengikutinya.
Ditoko. Xiao Ju duduk termenung. Dan
ketika itu Pi Pi datang. Dia terlihat capek. Jadi Xiao Ju menawarkan diri untuk
membuatkanya kopi.
“Xiao Ju. Aku berhenti kerja. Banyak
hal terjadi akhir- akhir ini. Aku perlu mengatur pikiranku,” kata Pi Pi
bercerita.
“Kamu tidak perlu keluar juga. Kamu
hanya perlu berlibur dan beristirahat,” balas Xiao Ju.
“Lagian aku tidak suka lagi
pekerjaanku. Jadi aku keluar. Aku ingin memulai hidup baru dengan Jia Lin di
Amerika,” kata Pi Pi.
“Kamu mau ke Amerika? Apa Jia Lin
memintamu?” tanya Xiao Ju, membalas.
“Belum. Jia Lin sedang mengurus
beberapa masalah. Jadi ia perlu pergi kesana. Tapi dia bilang ada yang mau dia
bicarakan padaku ketika dia kembali,” jawab Pi Pi.
“Mengapa kamu berpikir, kalau tidak
mau membawamu bersama dengannya?”
“Mengapa kamu tidak mendoakanku
saja? Aku ingin ke Amerika sekarang dan memulai hidup baru dengannya.”
“Memulai hidup baru itu berbeda
dengan melarikan diri dari masalahmu.”
Pi Pi duduk termenung sambil
memegang gelas kopinya. Dan melihat itu, Xiao Ju mengubah topik dan menanyakan
tentang He Lan saat Pi Pi pergi nanti.
“Dia mungkin tidak mau menemuiku
lagi. Tapi ini yang terbaik. Aku mendapatkan apa yang ku inginkan,” kata Pi Pi.
Xiao Ju menjadi heran dan bertanya
lagi. Lalu Pi Pi menceritakan apa yang terjadi saat ia menemui He Lan sambil
membawa realgar sebagai perlindungan diri. Dan ketika itu He Lan terluka
karenanya.
“Aku pikir kamu melewati batas. Tuan
He Lan suka kamu. Dia tidak pernah membahayakanmu. Benarkan?” tanya Xiao Ju.
“Tapi…”
“Disana ada banyak hal di dunia yang
tidak bisa kita mengerti. Tapi kamu tidak seharusnya membawa realgar dengamu,
karena kamu takut padanya. Jika itu kamu, bagaimana peraasaanmu?” tanya Xiao Ju
dengan tegas.
Pi Pi diam dan memikirkan perkataan
Xiao Ju. Lalu ia teringat kepada Xiu Xiang serta Kuan Yong. Dan Xiao Ju menjawab
kalau mereka berdua sedang bertengkar, tapi ntah kenapa.
Pi Pi lalu pamit, karena ada sesuatu
yang harus dilakukannya.
Di klinik. Saat bertemu, Xiu Xian
dan Kuan Yong saling mengabaikan satu sama lain. Bahkan mereka bekerja dalam
diam. Dan ketika itu Xiao Ju mengundang mereka berdua dalam grup chat.
Xiao Ju mengirimkan emoticon rubah-
rubah yang lucu. Dan Kuan Yong mengabaikan itu, namun saat ia melihat Xiu Xian
tersenyum, maka ia membalas pesan Xiao Ju.
Kuan Yong : Nona Xin, selamat pagi.
Xiu Xian : Emoji apa ini? Aku ingin
mendownloadnya.
Xiao Ju : Apa kalian sibuk hari ini?
Aku dengar ada film bagus. Ayo nonton bersama!
Membaca ajakan pesan dari Xiao Ju,
mereka berdua saling melirik dan lalu meletakan hp mereka di atas meja.
“Kamu bisa pergi kalau mau,” kata
Kuan Yong sambil menatap dokumennya.
“Aku tidak perlu kamu untuk membuat
keputusan. Aku tidak pergi,” balas Xiu Xian.
“Tidak? Berarti aku pergi,” kata
Kuan Yong, mengambil hpnya.
“Kamu tidak bisa pergi sendirian.
Aku akan pergi juga!” balas Xiu Xian.
Pi Pi datang ketempat He Lan. Ia
datang dan memberikan bunga untuk He Lan sebagai tanda permintaan maafnya.
Dikarenakan ia telah menyebabkan jari He Lan terluka.
“Tidak apa. Aku sendiri yang
menyentuh realgar itu,” kata He Lan.
“Aku tidak seharusnya membawa
realgar, ketika datang menemui mu,” balas Pi Pi, merasa bersalah. Namun He Lan
tidak mempermasalahkan itu.
Tags:
Moonshine and Valentine
Kak lanjut trs
ReplyDeleteTerimakasih 😊
ReplyDeleteSemangat mba bwt sinopny n terimakasih 😄😄😄
ReplyDelete