Broadcast Network : Tencent
He Lan mengundang Pi Pi untuk minum
sebentar. Dan Pi Pi menerimanya. Lalu disana Pi Pi menceritakan kalau dia telah
keluar dari perkejaannya dan untuk segala yang telah ditulisnya, ia tidak akan
menunjukan itu kepada siapapun.
“Itu akan menyelamatkanku. Terima
kasih,” kata He Lan sambil memasukan bunga yang diberikan oleh Pi Pi kedalam
kulkas.
Pi Pi mulai tampak biasa, tidak
ketakutan seperti sebelumnya. Ia menanyakan alasan He Lan yang berani
menceritakan segalanya dengan jujur. Kepadahal He Lan bisa saja berbohong
“Karena aku berjanji padamu, kalau
aku tidak akan berbohong dalam hidup mu. Jadi aku akan menjawab semua
pertanyaanmu dengan jujur,” kata He Lan.
Pi Pi lalu bertanya lagi, kenapa
harus dia. Dan He Lan menjawab kalau baginya Pi Pi adalah orang yang sangat
special. Jadi ia akan menjaga Pi Pi dengan hidupnya.
“Itu kelihatannya serius. Tapi aku
masih tidak yakin apa yang kamu bicarakan,” kata Pi Pi.
“Maaf. Aku benar- benar tidak bisa
menjelaskan ini kepada kamu dengan jelas sekarang. Tapi aku berharap kamu akan
mempercayaiku. Aku tidak akan pernah melukai mu,” balas He Lan.
Pi Pi lalu menawarkan diri untuk
membantu He Lan mengobati lukanya.
Di mall. Xiao Ju tersenyum melihat
tingkah lucu Xiu Xian dan Kuan Yong yang sedang bermusuhan. Hanya karena tidak
ingin naik satu eskalator yang sama dengan Kuan Yong, maka Xiu Xiang rela
bercapek- capek menaiki eskalator turun.
“Aku akan membeli popcorn. Apa yang
kamu suka yang manis atau gurih?” tanya Xiu Xian, menawarkan diri untuk membeli
Pop Corn.
“Aku terserah,” balas Xiao Ju.
“Kemudian bisa kamu tanyakan pada
pria didepanku?” tanya Xiu Xian.
“Apa yang kamu suka…” kata Xiao Ju
ingin menyampaikan pada Kuan Yong.
“Aku terserah juga,” balas kuan
Yong.
“Nona Xin. Kamu suka duduk didepan
atau belakang?” tanya Kuan Yong, menawarkan diri untuk membeli tiket, saat Xiu
Xian telah pergi.
“Aku terserah. Xiu Xian suka duduk
dimana?” balas Xiao Ju.
“Dia suka duduk dibelakang. Aku akan
membeli kursi didepan,” balas Kuan Yong.
Didalam bioskop. Xiu Xian dan Kuan
Yong yang tidak ingin duduk berdekatan, sengaja duduk satu bangku agak jauh.
Kepadahal itu bukanlah nomor bangku mereka.
Disaat itu seorang penonton yang
merupakan pemilik bangku. Menyuruh agar Xiu Xian menyingkir. Dan melihat itu,
Kuan Yong mengatainya. Tapi ternyata Kuan Yong sama saja, ia disuruh minggir
oleh pemilik bangku yang didudukinya.
“Hahah.. aih.. dia berani
mengetawaiku. Pelinghatannya pasti buruk, jadi tidak bisa melihat nomor
bangku,” kata Xiu Xian balas mengatai.
Melihat itu Xiao Ju menjadi heran
dan mengomentari mereka berdua. Tapi Xiu Xian tidak peduli dan memakan popcorn
yang dipegang oleh Xiao Ju. Dan lalu Xiao Ju pun menawari popcorn itu kepada
Kuan Yong yang duduk disebelahnya.
“Apa kamu ingin popcorn?” tanya Xiao
Ju, menawari.
“Tidak,” balas Kuan Yong.
“Mengapa kamu tidak menanyaiku?”
tanya Xiu Xian cemburu.
“Kamu sedang makan sekarang, kan,”
balas Xiao Ju.
“Aku ingin kamu menyuapiku,” kata
Xiu Xian.
Dan disaat itu, Kuan Yong mengambil
popcorn yang ditawarkan oleh Xiao Ju dan memakannya.
Pi Pi dengan hati- hati mengobati
luka dijari He Lan. Lalu setelah selesai, ia mengajukan pertanyaan kepada He
Lan, karena ia sebenarnya agak penasaran.
“Kamu bilang beberapa rubah pernah
makan hati manusia. Mengapa mereka melakukan itu?” tanya Pi Pi.
“Karena memakan hati manusia akan
menambah energi kami,” jawab He Lan dengan jujur.
“Nah.. apa dua rubah itu juga?”
“Maksudmu Xiu Xian dan Kuan Yong?”
“Ya.”
“Mereka tidak melakukan itu. Kami
rubah selatan tidak memakan hati manusia. Aku membuat peraturan ini ratusan
tahun yang lalu.”
“Jadi.. kamu tidak pernah makan hati
manusia?” tanya Pi Pi. Dan He Lan diam, tidak menjawab. Lalu setelah agak lama
terdiam, ia menjawab bahwa ia pernah.
“Tapi aku tidak akan pernah memakan
itu lagi. Itu sudah lama sekali.”
Mereka berdua terdiam sebentar. Lalu
setelah itu, Pi Pi pamit untuk pergi. Tapi sebelum Pi Pi pergi, He Lan mengatakan bahwa
jika memang ini bisa membuat Pi Pi bahagia, maka ia akan pergi meninggalkan Pi
Pi. Namun He Lan ingin Pi Pi mempercayainya, yaitu bahwa ia akan melakukan yang
terbaik untuk membahagiakan Pi Pi.
“Kemudian ini adalah selamat
tinggal,” kata Pi Pi.
“Selamat tinggal,” balas He Lan.
Saat Pi Pi telah pergi. He Lan
membuka gulungan kertas yang berlukiskan seorang wanita cantik berpakain putih.
Dan dengan lembut, ia menyentuh gulungan itu.
Dibioskop. Xiu Xian serta Kuan Yong
sama- sama serius menonton film itu. Dan tanpa sengaja, ketika mereka mau
mengambil popcorn yang berada dipegangan Xiao Ju. Tangan mereka bersentuhan.
Dan melihat aksi lucu mereka berdua,
Xiao Ju tertawa kecil sambil memakan popcornnya.
Dalam film yang mereka tonton.
Seekor kera sedang berlari, karena dikejar oleh polisi berkuda. Dan dengan
semangat, Kuan Yong mengatakan ‘Pukul dia’. Begitu juga dengan Xiu Xiang yang
mengatakan ‘Pukul dia! Pukul dia!’
“Mereka tumbuh dari akar yang sama.
Namun mereka saling menyiksa satu sama lain,” komentar Xiao Ju, melihat
kemiripan sifat mereka berdua.
“Kami tidak dari akar yang sama!”
balas mereka berdua secara bersamaan.
Dan mendengar itu, Xiao Ju kembali
tersenyum dan tertawa.
Setelah selesai menonton. Xiu Xiang
dan Kuan Yong kembali menjadi dekat. Dengan bersemangat mereka membahas film yang
mereka tonton barusan. Dan Xiao Ju diam mendengarkan.
“Apa kamu pikir akan ada sekuelnya?”
tanya Kuan Yong, semangat.
“Aku tidak tau,” balas Xiu Xian.
“Ada. Diakhir manusia membunuh semua
kera,” kata Xiao Ju.
Disaat itu, Pi Pi tiba- tiba
menelpon. Jadi Xiao Ju pun mengangkatnya. Ia menanyakan apakah urusan Pi Pi
telah selesai. Dan sepertinya Pi Pi mengajak Xiao Ju untuk ketemuan, karena ada
yang ingin dibicarakannya.
“Apa yang mau kamu bicarakan? Dimana
Jia Lin? Mengapa dia tidak denganmu? Dia akan pergi besok, kan,” kata Xiao Ju.
Xiao Ju mengajak Pi Pi untuk
bergabung dengan mereka. Dan sambil melihat sekilas kepada Xiu Xiang serta Kuan
Yong, dengan nada bercanda, ia mengatakan kepada Pi Pi bahwa saat ini ia sangat
ketakutan, karena ia adalah satu- satunya manusia.
Qian Hua menunjukan gambar- gambar
serta tulisan pada catatan lama yang didapatnya. Dan karena ada beberapa yang
tidak dimengertinya, ia berencana untuk pergi ke utara dan meminta bantuan para
tetua.
Disaat He Lan hanya terdiam sambil
menatap pada kalung Pearl yang dikenakannya. Qian Hua pun menjelaskan kalau ia
akan pergi bersama dengan Qi Lin.
“Dia bilang para tetua diutara akan
menjagaku selama aku memakai Pearl miliknya. Aku butuh bantuannya. Jadi aku
menerima syaratnya ini. Aku akan melepaskannya segera saat aku menemukan
jawabannya,” jelas Qian Hua.
Ketika He Lan tetap saja diam. Qian
Hua meminta agar He Lan tidak perlu khawatir, karena Qi Lin tidak akan
melukainya. Dan He Lan memilih mempercayai itu.
Tags:
Moonshine and Valentine
semangat ya biar ngebut nulisnya. seru banget.
ReplyDeleteAkhirnya up...semangat ka��
ReplyDelete