SINOPSIS LAKORN : RANG MAI HUA JAI DERM EPISODE 09-2



Images by : ONE HD 31
Win dan Lan sudah tiba di resort. Pegawai resort, Khun Arkom menyambut mereka. Dia juga memberitahu kalau mereka beruntung karena sudah sampai disini, dia dengar sebelumnya kalau ada badai di seberang sekarang dan kapal tidak bisa berlayar. Khun Arkom juga membawa Win dan Lan untuk pergi ke tempat dinner yang akan digunakan nanti. Saat sampai di meja dinner yang disiapkan secara khusus di tepi pantai, Win bertanya heran, kenapa hanya ada dua kursi? Mereka akan rapat dan membutuhkan 4 kursi? Khun Arkom juga tidak tahu, dia hanya disuruh menyediakan dinner untuk 2 orang, bukan 4 orang. Win merasa ada kesalahan tetapi Khun Arkom merasa tidak ada, karena Kaew mengulangi beberapa kali padanya, di sediakan khusus untuk 2 orang.
Win akhirnya meminta Nalan untuk menyiapkan ulang semuanya. Sementara itu dia akan menelpon Boat dulu. Lan mengerti, tetapi dia mau Win menyampaikan pesannya pada Boat untuk tidak main hujan, dan segera mandi dan keringkan rambutnya. Jika tidak, dia bisa terkena flu. Win menegurnya, kenapa saat membahan Boat, Lan jadi bicara panjang lebar. Lan terdiam.
 Setelah itu, Lan mulai membahas jamuan untuk tamu dengan Khun Arkom. Khun Arkom memberikan daftar menu yang diminta oleh Kaew untuk disiapkan. Lan tersenyum penuh arti melihat menu tersebut. Khun Arkom kemudian memberikan tas yang di kirim Kaew padanya dan minta untuk di letakkan di kamar. Tapi, karena Kaew tidak datang, dia tidak tahu tas ini harus di apakan. Pat dengan tenang menjawab kalau tas itu bisa di berikan padanya, dia yang akan mengurusnya. Khun Arkom segera memberikannya dan pamit pergi.
Saat Khun Arkom sudah pergi, Pat membuka tas tersebut dan kaget dengan isinya. Isinya adalah beberapa buah baju seksi. Pat mendengus tidak percaya, "Disa sangat mempersiapkannya, ya."
Dan akhirnya, Lan membuang tas tersebut ke tong sampah.
Kaew mencari Nudee lagi. Nudee mengira kalau Kaew sudah berhasil menghubungi tamu. Kaew menjawab belum, tapi, dia mau minta Nudee bersama dengannya ke resort. Dia rasa badai akan reda sebentar lagi.
Nudee menolak karena sudah terlalu sore. Dia juga harus pulang untuk menjaga Boat,  karena tidak enak membiarkan Joon yang menjaga Boat. Lagipula, dia rasa Nalan tidak akan melakukan apapun. Jadi, dia mau lanjut kerja dulu.
Kaew benar-benar kesal. Semua rencanannya kacau.
Khun Arkom melapor pada Win dan Lan kalau badai sangat kuat. Semua sistem rusak dan tidak bisa menelpon. Jaringan internet juga hilang. Win jadi khawatir, apa tamu mereka bisa datang?
Pat hanya diam, dia sudah tahu kalau tamu itu tidak akan pernah datang karena tidak pernah ada tamu.
Khun Arkom memberikan pendapatnya kalau para tamu tidak akan bisa ke resort hari ini. Dan juga Win dan Lan tidak akan bisa pulang hari ini, jadi, sebaiknya mereka menginap.  Dia akan menyediakan kamar.
Setelah memeriksa, Khun Arkom dengan sangat menyesal, memberitahu kalau semua kamar sudah penuh dan hanya tersisa satu kamar kosong, yaitu kamar yang di pesan oleh tamu. Jadi, dengan meminta maaf, apa Khun Nalan dan Khun Win bersedia untuk tinggal satu kamar malam ini?
Win terdiam dan menatap Nalan. Pat juga tidak tahu harus bagaimana.
Tan pulang ke rumah dan ada seorang perempuan yang berdiri di depan pagar. Jadi, dia memanggilnya dan bertanya ada apa berdiri di depan rumahnya? Perempuan itu, Ying, langsung kabur. Ying berusaha menghubungi Pee, tetapi teleponnya tidak nyambung.  
Pee sedang bersama Wit membahas cara mendapat uang untuk membayar hutang. Wit menyuruh Pee untuk mencuri barang-barang Nalan yang bisa dijual. Pee tidak mau, dia takut ketahuan, kalau nanti ketahuan, dia bisa di usir dan jadi nggak punya rumah lagi. Wit memaksanya untuk mencuri barang kecil bernilai tinggi. Jadi, tidak akan ketahuan dan Lan juga tidak akan menyadarinya. Lagipula, Lan kan sekarang amnesia, jadi dia juga pasti tidak ingat barang-barang apa saja yang dia punya.
"Pikirkan baik-baik, di antara tidak ada tempat tinggal atau tidak bisa hidup, kau mau pilih yang mana?" kata Wit.
Pee terdiam dan jadi memikirkan perkataan Wit.
Pee pulang ke rumah. Dia memeriksa terlebih dahulu apa Lan ada di rumah atau tidak. Saat yakin Lan tidak ada, dia diam-diam masuk ke kamar pakaian Lan dan membuka lemari. Di dalam lemari ada sebuah brangkas, Pee berusaha membuka brangkas tersebut. Dia mencoba menebak kode brangkas tersebut dengan tanggal ulang tahunnya, dan terbuka. Pee senang karena Lan pasti sangat mencintainya hingga menggunakan tanggal ulang tahunnya menjadi kode brangkas. Dia mulai mencuri beberapa perhiasan yang ada di dalam brangkas, dia sangat yakin kalau Nalan tidak akan ingat punya perhiasan-perhiasan ini.
Saat keluar kamar, tanpa sengaja dia berpas-pasan dengan Tip. Tip tentu heran karena Pee sudah pulang ke rumah dan keluar dari kamar Nalan. Pee beralasan kalau dia pulang cepat untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Tip tidak percaya dan bertanya lebih lanjut, tetapi Pee menyuruhnya untuk tidak ikut campur.
Tip yang masih curiga, segera masuk ke kamar pakaian Lan saat Pee sudah pergi. Dia melihat lemari yang berisi brangkas terbuka. Tip jadi khawatir.
Win dan Lan menikmati malam di resort. Mereka melihat pondok yang dibuat di tepi pantai dan ada beberapa orang yang bermain biola. Ada juga beberapa pasangan yang sedang berdansa. Win berbicara kepada Lan tetapi Lan terus mengacuhkannya. Pat kemudian teringat nasihat Joon padanya untuk memanfaatkan kesempatan. Jadi, dia mulai berbincang santai dengan Win.
Win tiba-tiba bertanya apa Lan punya pacar? Pat terdiam tidak tahu harus menjawab apa. Win jadi heran, itu kan pertanyaan mudah, kenapa sangat sulit dijawab oleh Lan? Pat segera menjawab kalau dia tidak punya pacar. Win tersenyum, dan menjawab kalau Lan tidak usah khawatir. Dia bertanya hal seperti itu, hanya karena takut jika Nalan sudah punya pacar dan kalau nantinya pacarnya tahu mereka bermalam berdua disini, pacar Nalan akan salah paham dan cemburu padanya. Lan tersenyum sinis mendengar jawaban tersebut.
Pemain biola memainkan alunan musik swan lake. Suasana jadi romantis. Win mengajak Lan untuk berdansa bersama. Dan Pat dengan senang hati mendengarnya. Alunan biola kemudian berubah menjadi musik My Memory (ost. drama Winter Sonata). Pat memandang dalam ke mata suaminya tersebut. Dia sangat merindukan dan mencintai suaminya tersebut walau kini sudah berada dalam tubuh orang lain. Dia teringat masa bahagia-nya dengan suaminya dulu.
"Aku sangat merindukanmu, Win. Haruskah aku melanjutkan rencana balas dendamku atau haruskah aku membuat cinta kita kembali sama seperti dulu?"
Pee memperlihatkan hasil curiannya kepada Wit. Dan Wit sangat senang melihat semua perhiasan tersebut, dia merasa kalau Nalan bukan hanya mesin ATM tapi harta karun. Pee membenarkan dan memerintahkan agar Wit segera menjual semua perhiasan tersebut agar dia bisa menebus mobilnya kembali. Dia memberi peringatan agar Wit tidak menipunya. Wit berjanji tidak akan pernah mengkhianati Pee.
Pee pulang ke rumah. Dia sangat khawatir karena Lan belum pulang juga padahal hari sudah larut. Dia bertanya pada Tip, apa Tan sudah pulang? Dan Tip membenarkan. Pee jadi makin bingung, kalau Tan sudah pulang, berarti Lan tidak bersama Tan, jadi kemana dia?
Dia kemudian menerima telepon dari Ying, dan hal itu membuat Pee makin kesal. Dia mematikan ponselnya.
Ying masih berada di depan rumah Pee. Tan keluar hendak membuang sampah dan heran melihat Ying kembali lagi ke depan rumahnya. Dia jadi curiga dan bertanya apa yang hendak dilakukan Ying di sini? Ying kabur tetapi Tan mengejarnya. Dia bertanya tujuan Ying berkeliaran di depan rumahnya. Apa Ying penjahat? Ying tidak takut, dia menyuruh Tan untuk tidak menuduhnya atau dia bisa melaporkan Tan. Tan balik mengancam kalau dia yang bisa melapor karena Ying bertingkah mencurigakan.
Ying berusaha pergi. Tapi, tiba-tiba saja dia pingsan. Tan jadi panik.

Pee masih terus menunggu tetapi Lan tidak kunjung pulang. Dia akhirnya memutuskan untuk mencari Tan, tetapi Tip memberitahu kalau Tan sedang keluar. Pee malah marah-marah, dia menuduh Tip sedang berbohong padanya, tadi bilang Tan ada di rumah sekarang tidak ada. Apa mereka sedang mempermainkannya?
"Cuihhh... Kau cuma pelayan yang ingin naik tingkatan. Kau ingin anakmu mendapatkan Nalan, bukan?" tuduh Pee  dengan kasar.
"Khun Pee, kau sangat bagus. Kau bisa melihat itu? Atau kau pernah melakukan hal seperti itu?" ejek Tip.
Pee emosi dan hampir mau menampar Tip. Tip tidak takut dan malah menyindir Pee yang hanya berkeliaran dan tidak bisa bekerja. Pee benar-benar marah.

Post a Comment

Previous Post Next Post