Broadcast Network : Tencent
Pi Pi masuk kedalam sebuah ruangan
remang- remang yang diterangin oleh cahaya lilin. Lalu pada saat itu, ia
mendengar suara seorang gadis yang tertawa.
Dan pada saat ia berbalik, ia
melihat Hui Yan yang masuk kedalam ruangan, mengejar kupu- kupu. Dan ketika
kupu- kupu itu terbang keluar, maka Hui Yan pun keluar dari ruangan itu.
Saat Pi Pi berbalik lagi. Ia melihat
Hui Yan dewasa yang sedang berdiri menatapnya sambil tersenyum dengan lembut.
Lalu dengan perlahan, Pi Pi pun berjalan mendekatinya. Pi Pi menyentuh pipi Hui
Yan, lalu tersenyum kepada Hui Yan.
Xiao Ju pulang kerumah sambil
membawa sekotak kue. Tapi sesampainya ia dirumah, Ayahnya malah mau pergi ke universitas
untuk menemui seorang temannya, membahas sesuatu.
“Apa kamu tau ini hari apa?” tanya
Xiao Ju sambil memegang kotak kue itu didadanya. Namun Ayah Xiao Ju sama sekali
tidak sadar.
“11 September. Hari peyerangan
teroris. Mengapa? Aku salah?” kata Ayah Xiao Ju, menjawab. Dan lalu ia berjalan
untuk pergi.
“Pa!” panggil Xiao Ju, saat Ayahnya
berjalan pergi begitu saja.
“Huh? Ada apa? Apa kamu tidak enak
badan atau kamu lapar? Ada makanan didalam kulkas. Makanlah duluan. Aku akan
segera kembali,” balas Ayah, lalu pergi.
Saat Ayah telah pergi, Xiao Ju
membuang kue yang dibawanya kedalam tong sampah. Setelah itu ia masuk kedalam
rumah.
He Lan mengikuti Pi Pi di
universitas. Dan merasa risih, Pi Pi menyuruh agar He Lan tidak mengikutinya.
Tapi tetap saja, He Lan mengikuti Pi Pi, dia bahkan membukakan pintu kelas
untuk Pi Pi.
“Eh… aku mau masuk ke kelas.
Berhenti mengikutiku. Kamu akan mengangguku,” kata Pi Pi kepada He Lan.
“Mengapa kamu jadi mengabaikan ku?”
tanya He Lan, kebingungan.
“Pikirkan sendiri,” balas Pi Pi.
Lalu masuk kedalam kelas.
Didalam kelas. Dua orang teman
mendekati Pi Pi. Mereka memuji pacar Pi Pi yaitu He Lan, menurut mereka He Lan
sangat baik dan tampan, membuat semua orang iri melihatnya. Dan mendengar itu
Pi Pi merasa tidak nyaman.
Pi Pi lalu curhat kepada seorang
temannya itu,”Bagaimana jika pacar mu terlihat bagus seperti dia, tapi dia
menyimpan 4 sampai 5 foto mantannya dirumahnya? Akankah kamu masih berpikir dia
bagus?”
“Tidak mungkinlah! Bagaimana mungkin
dia melakukan itu?” balas teman Pi Pi, tidak percaya.
“Mantannya terlihat persis seperti
ku juga,” jelas Pi Pi.
“Benarkah? Berarti dia memperlakukan
kamu sebagai pengganti saja? Itu begitu keterlaluan,” komentar teman Pi Pi yang
lainnya. Dan Pi Pi membenarkan itu. Lalu pada saat itu dosen masuk dan
pelajaran pun dimulai.
He Lan dengan setia berdiri diluar
ruangan kelas. Menunggu Pi Pi.
Qian Hua pulang kerumah. Dan pada
saat itu, He Lan menelponnya. Tapi dengan sengaja, Qian Hua tidak mengangkat
telpon dari He Lan itu dan mematikan hpnya.
“Qian Hua, apa kamu sudah pulang?
Telpon aku ketika kamu punya waktu,” kata He Lan, meninggalkan pesan suara
untuk Qian Hua.
Selama dosen menjelaskan pelajaran.
Pi Pi sama sekali tidak mendengarkan dan sibuk menggambar dibukunya. Ia
menggambarkan seekor anjing dan memberikannya nama Husky He Lan. Lalu dengan
wajah cemberut, Pi Pi melihat kearah gambar anjingnya itu.
Ketika bel berbunyi dan orang- orang
mulai keluar dari dalam kelas. He Lan yang menunggu didepan kelas menjadi
keheranan, karena ia tidak melihat Pi Pi keluar. Jadi He Lan pun bertanya.
“Oo.. dia sudah pergi lewat pintu
yang lain,” jawab teman Pi Pi tersebut. Lalu setelah itu, ia memperingakan He
Lan untuk tidak memainkan perasaan seorang wanita. Dan mendengar itu, He Lan
pun menjadi kebingungan.
Ditoko. Xiao Ju merayakan ulang
tahunnya sendirian. Ia bersulang dengan kalender dan mengucapkan ucapan selamat
ulang tahun untuk dirinya sendiri. Lalu tepat disaat itu, Xui Xian dan Kuan
Yong datang sambil membawa kue. Mereka mengejutkan Xiao Ju dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Xiao
Ju.
Dan mendapatkan kejutan dari mereka
berdua, Xiao Ju tersenyum dengan senang. “Bagaimana kalian bisa tau?” tanya
Xiao Ju.
“Tentu saja kami tau. Bukankah kamu
ada menyebutkan itu sebelumnya? Sudahlah. Jangan bertanya lagi,” balas Xui Xian
sambil menyalakan lilin.
Setelah lilin telah menyala. Xui
Xian dengan riang menyuruh agar Xiao Ju mendekat dan membuat permintaan. Dan
sambil tersenyum kecil, Xiao Ju mendekat dan lalu melipat tangannya serta
menutup matanya. Namun karena Xui Xian dan Kuan Yong terus menatapnya, maka
Xiao Ju pun tidak jadi membuat permintaan.
“Bagaimana aku bisa membuat
permintaan, jika kalian berdua menatap padaku?” kata Xiao Ju, bercanda kepada
mereka.
“Kalau gitu, kami pergi dulu,” balas
Xui Xian sambil mendorong Kuan Yong untuk ikut pergi bersamanya.
“Eh… jangan! Jangan! Aku akan
membuat permintaan,” kata Xiao Ju dengan cepat, lalu membuat permintaan dan
setelah itu meniup lilinnya.
Bertiga. Xiao Ju, Xui Xian, dan Kuan
Yong makan serta minum bersama. Mereka saling bertanya satu sama lain. Xui Xian
bercerita kalau dia tau ulang tahun Xiao Ju adalah dari nama, Ju dari
chrysanthemum yang berarti september. Dan Kuan Yong tau, karena seseorang
melihat kalender dan menandai tanggal 11.
Lalu giliran kedua, karena tidak tau
harus menanyakan apa, maka Kuan Yong tidak bertanya. Maka dari itu, Xiao Ju lah
yang bertanya. Ia menanyakan kepada Kuan Yong tentang siapa yang Kuan Yong
sukai, apa itu Fang Jin Xue.
“Tentu bukan,” jawab Kuan Yong.
“Apa kamu bodoh? Bukankah aku suda
bilang dia tidak suka Fang Jin Xue?” tambah Xui Xian. Dan Xiao Ju pun tidak
bertanya lagi.
Giliran ketiga, Xui Xian menanyakan
pada Xiao Ju siapa Ibu Xiao Ju. Dan mendengar itu, Xiao Ju langsung terdiam dan
ekspresinya berubah menjadi sedih.
“Tidak apa, jika kamu tidak mau
cerita,” kata Kuan Yong yang menyadari hal itu sambil menepuk Xui Xian yang
duduk disebelahnya, sebagai tanda. Setelah itu mereka bertiga sama- sama tidak
ada yang bicara lagi. Hujan pun turun dengan deras nya diluar.
“Ketika aku kecil. Mama ku sering
membawaku makan malam dengan seorang pria. Pria itu benar- benar baik, sopan,
dan lembut. Pria itu membawa ku belanja dan ke taman bermain. Pria itu juga
orang yang mengajariku caranya menggunakan garpu dan pisau,” kata Xiao Ju mulai
bercerita.
Dan Xui Xian serta Kuan Yong sama-
sama mendengarkan dengan serius.
“Saat itu, aku selalu berpikir
betapa luar biasanya jika Pria itu menjadi Ayahku. Jadi orang lain tidak akan
memanggilku anak orang gila lagi. Aku juga merasakan kalau Mama ku benar- benar
bahagia dengannya. Kebahagiaan yang Mama ku tidak pernah miliki dirumah," kata Xiao Ju.
"Mamaku
bersama dengan Pria itu selama 7 tahun. Saat akhirnya aku tumbuh, aku tidak
bisa mengerti dia lagi. Aku tidak mengerti bagaimana seorang wanita bisa
mempunyai dua hubungan pada waktu yang sama. Mamaku melukai ayahku, melukai
Pria itu, dan melukai ku. Apa yang kalian pikirkan? Bagaimana bisa seseorang
menjadi begitu egois? Aku tidak tau caranya memberitahu Ayahku. Aku bilang
kalau Mamaku masih peduli pada Ayahku. Tapi aku juga bilang Mamaku tidak ingin
meninggalkan Pria itu,” kata Xiao Ju.
Saat Kuan Yong dan Xui Xian menatap
padanya dan mendengarkan nya dengan begitu serius. Xiao Ju pun bertanya pada
mereka,” Jika mamaku lebih berani dan menceritakan kepada Ayahku serta Pria itu
tentang hubungannya. Bisakah mereka bertiga tetap bersama dan duduk bersama,
seperti kita sekarang?”
Xui Xian serta Kuan Yong sama sekali
tidak bisa menjawab. Mereka hanya diam. Dan menyadarinya Xiao Ju pun mengajak
mereka untuk minum saja lagi.
Tags:
Moonshine and Valentine
cpt bgd up ny,mksh mba dlnjut lg y
ReplyDeleteLnjut truz mb
ReplyDelete