SINOPSIS LAKORN : RANG MAI HUA JAI DERM EPISODE 14-1



Images by : ONE HD 31
Kaew di rumah Win sedang sibuk membuat pasta. Pembantu di rumah Win mengomentari pasta yang di buat Kaew tidak secantik seperti resep. Kaew kesal dan menyuruhnya pergi dari dapur.
Nudee mendatanginya dan menyindir Kaew yang kesulitan membuat masakan barat, kenapa tidak membuat masakan Thai saja? Dan juga, Win hari ini tidak akan makan malam di rumah karena Boat ingin merayakan kedatangan Lan ke rumah mereka.
"Sekarang kau mendukung Nalan? Jika aku tahu kau akan mudah beralih, aku tidak akan mempercayaimu dari awal," marah Kaew.
Nudee menjawab kalau dia dulu mempercayai Kaew karena Kaew sangat pandai menipu-nya, tapi sekarang, dia sudah tahu sifat asli Kaew. Jadi, dia beralih, dia akan mendukung orang baik dan orang yang di cintai Win. Dia juga mengancam, kalau Win tahu jika Kaew sebenarnya tidak pergi dari rumah karena bertengkar dengan tantenya, Win pasti akan mengusirnya dan memecatnya.
"Berhenti berpura-pura. Kau harus kembali membantu tante-mu menjual Som-Tom," ujar Nudee.

Kaew marah menyadari kalau Nudee pergi menemui tante-nya. Nudee menyuruh Kaew untuk pergi sekarang atau dia akan menceritakan semuanya kepada Win. Nudee memperlihatkan pesan video tante yang bertanya kenapa Kaew belum pulang juga? Apa sudah berhasil mendapatkan Khun Kawin dan segera meninggalkannya? Dia mengancam Kaew untuk tidak berani meninggalkannya.
Kaew marah. Dan pada akhirnya, dia setuju untuk pergi. Tapi, Nudee tidak boleh memperlihatkan video itu pada Win. Jika Nudee membawanya, dia akan membawa Nudee mati bersamanya.
Kaew pulang dan memarahi tante. Tante juga terkejut mengetahui kalau tamu ramah yang datang tadi sore adalah musuh Kaew. Kaew memarahi tante yang bodoh dan mengacaukan segalanya. Tante menyuruh Kaew untuk berhenti saja dan cari pria kaya yang lain. Kaew menolak, dia mencintai Win dan akan mendapatkannya.
Tante capek dengan Kaew yang sudah melakukan segalanya tetapi selalu gagal. Jadi, dia bertanya rencana Kaew yang baru. Kaew tidak mau memberitahu pada tante karena dia yakin tante akan mengacaukannya lagi. Tante kesal dan menyebut Kaew yang sangat durhaka padanya dan neraka sudah menanti Kaew.

Win memperhatikan Nalan yang bermain riang dengan Boat. Nudee menghampirinya dan meminta agar Win membuka hatinya, agar dia dapat merasakan kalau Nalan benar-benar adalah Pat. Win tetap tidak percaya, dia merasa dr. Cha dan Nalan menipu mereka agar mereka tidak melapor ke polisi.
Nudee menanyakan satu hal, selama ini saat Win bersama Nalan, bukankah dia merasa seperti sedang bersama Pat? Cobalah untuk memikirkannya dengan bijak.
 Esok hari,
Nalan tiba di hotel dan Kaew melihatnya.
"Jangan pikir dengan Nudee di pihakmu dan aku akan kalah," ancam Kaew.
"Tapi, kau memang sudah kalah," balas Nalan.
Dan Kaew dengan sengaja menyandung kaki Nalan hingga Nalan terjatuh. "Tetapi, aku tidak akan diam saja."
Pee datang ke hotel dan mencari Nalan. Nalan segera menghindar. Tetapi, Pee memaksanya. Pegawai hotel datang dan hendak menolong Nalan. Kaew menghalangi mereka dan memberitahu kalau itu perkelahian suami istri. Nalan terus berteriak meminta tolong dan menyuruh Pee melepaskannya.
Win tiba tepat waktu. Dia melihat mereka dan menatap tajam pada Pee.
Mereka sudah berada di ruang kerja Win. Pee marah-marah karena Win membiarkan istrinya, Nalan, tinggal di rumahnya. Pee menyuruh Win untuk mengembalikan istrinya. Kaew bahkan ikut membentak Nalan untuk tidak melawan terus pada suaminya, Pee. Dia bahkan menyuruh Win untuk memecat Nalan atau kalau tidak nama hotel akan tercemar karena hal ini. Nalan menyuruh Kaew untuk tidak ikut campur dan kembali saja ke ruangannya.
Win membenarkan perkataan Kaew. Dia menyuruh Nalan untuk kembali dengan Pee. Kaew tersenyum senang dan Pee segera menarik Nalan pergi bersamanya.
"Win.. jangan biarkan dia membawaku, Win. Dia mencoba memperko** ku Win," teriak Pat.
Mendengar hal tersebut, Win langsung keluar dan menghentikan Pee. Pat segera memberitahu kalau Pee memberikannya obat bius. Dan Win bisa memeriksanya ke rumah sakit jika tidak percaya. Pee merasa itu hal yang wajar, karena dia suami Nalan. Pee bahkan memukul Win. Win balas memukulnya.
Security datang dan menarik Pee pergi dari hotel karena sudah mengacau.
"Khun Kawin, kau sudah mencuri istri orang," ujar Kaew.
"Pergi!" teriak Win. "Pergi!"
Kaew tidak punya pilihan lain selain pergi dari sana dan kembali ke ruang kerjanya.
Pat berterimakasih atas bantuan Win. Tapi, dia juga khawatir dengan bibir Win yang berdarah. Win menghentikan sentuhan Nalan dan menegaskan kalau dia menolong Nalan, tapi itu bukan berarti dia percaya pada Nalan.

Kaew mengejar Pee yang di bawa keluar oleh satpam. Dia mengomel mengenai Pee yang tidak bisa mengontrol istirnya sendiri. Pee balas menyindir Kaew yang bilang kalau Win adalah pacarnya, tapi yang dia lihat, Win lebih mencintai istrinya lebih daripada Kaew. Kaew kesal dan Pee juga kesal dan pergi meninggalkan Kaew.

Win di rumah sedang memandikan Boat. Dia bertanya kepada Boat, apa Boat masih berpikir kalau Nalan mirip dengan Pat? Boat membenarkan dan merasa kalau P'Nalan dana mamat Pat adalah orang yang sama. Win terdiam mendengarnya.
 Win memperhatikan Nalan yang sedang menidurkan Boat. Dia mengajak Nalan untuk bicara berdua.  Dia bertanya apa yang sebenarnya Nalan inginkan darinya?
"Aku ingin kau percaya bahwa aku adalah Pat," ujar Nalan.
Dan Win segera menciumnya secara kasar. Pat marah dan menampar Win.
"Jika kau benar-benar Pat, kenapa kau memainkanku? Bukti? Mari," ujar Win penuh kemarahan dan mendorong tubuh Nalan ke tempat tidur.
"Jika kau benar-benar Pat, maka tidak ada yang salah dengan melakukan se* denganku. Tapi, jika bukan, apa ini hal yang kau inginkan dariku?" marah Win.
Pat menghindar. Dia mendorong Win menjauh darinya dan menamparnya, "Aku Pat. Aku istrimu. Tapi, aku tidak akan pernah tidur denganmu selama kau masih belum percaya kalau aku Pat. Dan jika kau berani melakukan sesuatu untuk wanita yang bukan istrimu, kau sama buruknya seperti dulu. Sikap lama tidak akan pernah berubah."
"Apa maksudmu? Sikap apa?"
"Win, kau selalu menggoda wanita seperti sebelumnya. Win, kau tidak pernah menjaga janjimu padaku. Win, kau mengingkari hal itu lagi dan lagi. Win, kau mengajakku menikah dengan janji akan berubah dan tidak akan pernah menyakitiku lagi. Tapi, kau melakukannya. Kenapa? Itu belum cukup? Harus berapa banyak lagi kau menyakitiku baru puas? Aku sudah mati sekali. Kau belum menyadarinya? Dari sekarang, aku tidak mau terluka lagi. Sudah cukup," ujar Pat menumpahkan semua perasaannya.
Win terhenyak. "Kau bilang aku membuatmu mati. Apa maksudmu?"
"Win, tidakkah kau ingat apa yang sudah kau lakukan? Kau tidur dengan wanita itu di kamar nomor 1102. Aku melihatnya dengan mataku sendiri," tangis Pat pecah.
Dan hal itu membuat Win teringat hari Pat mengalami kecelakaan. Hari dimana Pat salah paham padanya dan sebelum dia sempat menjelaskan Pat sudah meninggal.
"Aku minta maaf. Aku minta maaf," ujar Win dan memeluk Nalan. Dia menyadari kalau Nalan benar-benar adalah Pat, istrinya.
Pat meminta Win untuk melepaskannya.
"Aku minta maaf, Pat," ujar Win menangis. "Aku minta maaf, Pat. Minta maaf."
Pat terkejut, Win memanggilnya Pat. Dia menangis karena akhirnya Win percaya kalau dirinya adalah Pat. Win berlutut di depan Pat dan memohon agar Pat memaafkannya. Pat menangis. Mereka saling berpelukan dan melepaskan rasa rindu mereka selama ini.
Win dan Pat berbicara di ruang tamu. Dan Win sudah menjelaskan kejadian hari itu, bahwa wanita itu adalah teman Kaew, dan wanita itu yang mencoba tidur dengannya, tapi dia tidak mempedulikannya. Wanita itu, Montika, sudah mendekatinya dari hari pertama mereka bertemu. Wanita itu juga yang meninggalkan bekas lipstik di tshirt nya dan membuat Pat salah paham. Dia tidak pernah sama sekali mengkhianati Pat. Dan andai Pat mendengarkannya hari itu, hal ini tidak akan terjadi.
"Siapa yang tahu kalau aku akan mati," ujar Pat.
"Pat. Kau meninggalkanku tanpa memberiku kesempatan untuk mengucapkan apapun. Aku minta maaf. Aku menyesal. Aku minta maaf karena pernah membuatmu merasa tidak aman dan percaya padaku. Aku hanya milikmu, Pat. Aku benar-benar sudah berhenti merayu sejak aku menikahimu, Pat."
"Lalu bagaimana dengan Nalan?"
"Aku tidak pernah merasakan apapun terhadap Nalan. Tapi, aku merasakanmu Pat, yang berada di dalam tubuh Khun Nalan. Aku selalu merasakannya bahwa dia mirip denganmu Pat. Hingga aku merasakan bahwa aku memiliki perasaan padanya. Tapi, aku menghentikan perasaan itu, karena dia bukan Pat. Pat, tolong percaya padaku."
"Ya. Aku lega karena di berikan kesempatan hidup lagi untuk kembali padamu, Win dan anak kita."
Mereka berciuman dengan mesra.

1 Comments

Previous Post Next Post