Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 24 - part 2


Broadcast Network        Tencent





Tahun 1980- an.

Yinghua menemani Guodong yang sedang berlatih lari dilapangan sendirian. Dan karena Guodong sudah tampak kelelahan, maka Yinghua meminta agar Guodong berhenti berlari dan beristirahat, karena kelas sore akan segera dimulai juga.



Dan karena perkataan Yinghua itu, maka Guodong pun setuju untuk beristirahat sebentar. Ia menerima botol minum yang Yinghua berikan kepadanya.



Selama beristirahat. Guodong mulai bercerita. Ia memberitahu Yinghua bahwa sebenarnya ia tidak akan masuk ke universitas, karena Ayahnya berpikir kalau universitas itu tidak berguna dan Ayahnya juga mau ia mulai bekerja untuk membantu keluarga.

Sehingga Guodong merasa kalau apa yang telah dilaluinya selama tiga tahun ini adalah sia- sia, karena ia tidak akan bisa mengikuti ujian masuk ke universitas.




“Lalu kenapa kamu begitu memperdulikan nilai olarahragamu?” tanya Yinghua, tidak mengerti.

“Jangan mengetawaiku, jika aku mengatakannya ya. Aku selalu ingin menjadi tiga murid yang menbanggakan. Tapi aku gagal setiap waktu, hanya karena Olahragaku,” jelas Guodong, lalu pamit untuk mulai berlatih lagi.



Perjalanan ke Rumah sakit universitas H. He Lan memperhatikan jalanan yang dilaluinya dengan seksama. Dan dia menyadari kalau jalan yang mereka lalui saat ini tidak sesuai dengan apa yang ada dipeta. Jadi dia pun bertanya.



“Dimalam hari jalan Rd. Renmin sering macet. Jadi dengan memilih Jalah Hongqi, kita bisa pergi melalui jalan belakang rumah sakit. Hanya beberapa pengemudi lama seperti ku yang tau ini,” jelas Zhao.



Tahun 1980- an.

Didalam kantor guru. Xui Xian melihat Guodong yang sedang berlatih berlari dengan keras dilapangan. Dan melihat itu, Xui Xian tersenyum.



Awal tahun 1990- an.

Di Rumah sakit universitas H. He Lan menemui direktur rumah sakit yaitu Ling Minghui. Disana He Lan memperkenalkan dirinya dan memberitahukan alasan kedatangannya.


He Lan menjelaskan bahwa ada seorang temannya yang sedang hamil, jadi ia mau minta agar pihak rumah sakit untuk dapat berjaga hari ini jam 9 malam sampai dengan hari besok. Dan ia ingin seorang dokter dengan pengalaman terbanyak di rumah sakit ini yang mengerjakanya.


“Mengapa?” tanya Minghui, tidak mengerti.

“Dia mungkin akan melahirkan pada malam ini. Jadi aku berharap disana ada seorang dokter yang berpengalam serta bertanggung jawab yang membantunya. Untuk menjaga dia dan bayinya selamat,” jelas He Lan.




He Lan lalu mengeluarkan sebuah surat persetujuan donasi dan memberikan itu kepada Minghui. He Lan menjelaskan bahwa ia akan mendonasikan Satu juta Yuan untuk rumah sakit ini. Agar rumah sakit ini bisa membeli peralatan medis yang dibutuhkan.


“Kamu bisa pergi ke pengacara untuk mengkonfirmasi detailnya. Mungkin sikapku ini terlihat mencurigakan, sombong dan tidak bagus. Tapi ini benar- benar penting untukku. Jadi aku harap kamu bisa membantuku,” jelas He Lan.


“Departemen kami selalu ingin membeli peralatan impor. Tapi tidak ada cukup dana. Tuan He Lan terima kasih untuk donasimu. Aku akan mengatur semuanya,” balas Minghui.



“Ada satu hal lagi. Aku tidak yakin kapan teman ku datang, apa hari ini atau besok. Jadi jika dia tidak datang kesini, pernjanjian ini masih akan bekerja. Tolong terima lah,” jelas He Lan, lalu pamit untuk pergi ke rumah sakit lainnya.



Tahun 1980- an.

Yinghua merasa khawatir ketika melihat bangku milik Guodong kosong. Lalu karena melihat guru belum masuk kedalam kelas, maka Yinghua pun meminta tolong kepada temannya yang duduk dibelakangnya.



Didalam kantor guru. Xui Xian tidak sabaran karena Kuan Yong berlum juga selesai mengerjakan sesuatu. Dan disaat itu, Xui Xian melihat Guodong yang sedang berlatih berlari dilapangan.

“Dia begitu berpendirian kuat,” gumam Xui Xian. Dan karena itu Kuan Yong ikut melihat kearah lapangan.



Yinghua datang ke kantor dan menemui Xui Xian. Karena orang yang memantau olarahga dikelas mereka yaitu Zhang Lian sedang ada urusan keluarga, maka Yinghua menawarkan dirinya untuk membantu merekam kan record nilai besok.

Dan Xui Xian setuju.



Awal tahun 1990- an.

Dari sore. He Lan terus mengikuti Guodong serta Yinghua yang sedang hamil. Ia menandai setiap tempat yang dikunjungin oleh Guodong serta Yinghua pada map miliknya.




Hingga pada malam hari. He Lan terus mengikuti mereka berdua. Ia menunggu didalam mobilnya dan memperhatikan mereka berdua. Dan mencatat semuanya didalam bukunya.



Tahun 1980- an.

Pengambilan nilai test olahraga yang kedua. Yinghua tersenyum memperhatikan Guodong yang berlari dengan cepat, namun sayang di pertengahan jalan Guodong sudah ke lelahan dan tidak bisa berlari.



Dan melihat itu, Yinghua berhenti tersenyum. Lalu Xui Xian yang menghitung, memberitahukan nilai waktu milik Guodong kepada Yinghua yang bertugas untuk mencatat.



Yinghua lalu memberikan jempol, tanda kerja bagus, sambil tersenyum kepada Guodong. Dan Guodong tersenyum melihat itu.



Setelah semuanya selesai. Yinghua memberikan catatan nilai yang telah ditulisnya tadi kepada Xui Xian.




Awal tahun 1990- an.

He Lan membeli sebuket bunga besar ditoko. Dan disaat itu tanpa sengaja, ketika keluar dari toko, He Lan berpapasan dengan Guoyong serta Yinghua. Lalu dengan canggung He Lan tersenyum kepada mereka, setelah itu ia masuk kembali kedalam mobilnya dan duduk memperhatikan mereka berdua.



Karena Yinghua ingin makan ikan. Maka Guoyong pun pergi meninggalkan Yinghua sendirian untuk pergi membelikan Yinghua ikan.



Tahun 1980- an.

Sebelum kelas dimulai. Yinghua dengan sengaja melemparkan kertas kepada Guodong, lalu sambil berbisik ia mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.



Tapi sayangnya, belum sempat Yinghua membicarakan maksudnya. Tepat disaat itu, Xui Xian masuk kedalam kelas dan memanggil Ying Hua serta Guodong untuk ikut bersamanya ke kantor.



Awal tahun 1990- an.

Didalam mobil. He Lan terus memperhatikan Yinghua. Dan tiba- tiba saja He Lan melihat kalau Yinghua mulai kesakitan, lalu dengan cepat He Lan pun keluar dari mobil dan membantu Yinghua.



He Lan membawa Yinghua masuk kedalam mobil dan mulai menyetir kerumah sakit.



Tahun 1980- an.

Xui Xian memarahi Guodong serta Yinghua yang telah mengubah nilai. Kepadahal seharusnya pada tes lari kemarin, Guodong tidak berhasil lulus, namun dengan sengaja Yinghua mengubahnya agar Guodong diluluskan.


Dan melihat itu, Guodong pun kesulitan untuk menjelaskan, karena memang ia tidak tau apapun. Lalu dengan agak gugup Yinghua pun mengakui kesalahannya.



Awal tahun 1990- an.
Dengan cepat He Lan menyetir menuju kerumah sakit terdekat. Dan melalui kaca spion tengah dalam mobil, He Lan terus memperhatikan keadaan Yinghua yang duduk dibelakang.

Saat He Lan melihat betapa banyaknya Yinghua berkeringat, maka ia pun memberikan sapu tangannya, agar Yinghua bisa menlap keringatnya itu.




He Lan menyalakan radio untuk mendengarkan kondisi lalu lintas. Dan diradio dikabarkan bahwa jalan Rd. Renmin sedang macet. Lalu mendengar itu, Yinghua pun menjadi panik harus bagaimana.

“Tidak apa. Tidak apa. Aku tau jalan pintasnya. Jadi jangan khawatir,” kata He Lan menenangkan.



Tahun 1980- an.

Xui Xian meminta Yinghua untuk menjelaskan alasannya mengubah nilai Guodong. Begitu juga dengan Guodong yang kebingungan, kenapa Yinghua melakukan itu.

Yinghua pun menjelaskan bahwa itu karena Guodong berkata kalau ia ingin Tiga murid yang membanggakan. Dan juga karena selama ini, ia menyukai Guodong, tapi Guodong tidak pernah sadar.



Mendengar pernyataan tidak terduga itu, Xui Xian langsung terkejut. Sedangkan Kuan Yong tersenyum. Dan Guodong yang memang sudah sadar, ia mengatakan bahwa selama ini ia sudah tau.



Xui Xian memutuskan untuk tidak menghukum mereka berdua, tapi untuk Guodong yang tidak lulus akan tetap tidak di luluskan. Lalu setelah itu, ia menyuruh agar mereka berdua kembali kedalam kelas.


“Hei. Kamu benar- benar tidak akan menghukum mereka?” tanya Kuan Yong. Ia mendekati meja Xui Xian.

“Menyalahkan apa? Dan bagaimana? Dia melakukan segalanya itu demi seseorang yang dia cintai. Begitu membahagiakan,” balas Xui Xian. Ia tampak tidak bersemangat.




“Jadi kamu iri pada mereka? Kamu ingin mencoba juga? Mencoba merasakan jatuh cinta pada seseorang,” tanya Kuan Yong sambil tersenyum.


Dan Xui Xian langsung mengelak. Ia mengatakan bahwa Kuan Yong pasti lapar, karena sekarang sudah jam makan siang. “Pergilah,” kata Xui Xian.

2 Comments

  1. Terimakasih atas informasinya, jangan lupa kunjungi juga website kami.
    http://essenceaquatic.com

    ReplyDelete
Previous Post Next Post