Broadcast Network : Tencent
Tahun
1980- an.
Yinghua menemani Guodong yang sedang
berlatih lari dilapangan sendirian. Dan karena Guodong sudah tampak kelelahan,
maka Yinghua meminta agar Guodong berhenti berlari dan beristirahat, karena
kelas sore akan segera dimulai juga.
Dan karena perkataan Yinghua itu,
maka Guodong pun setuju untuk beristirahat sebentar. Ia menerima botol minum
yang Yinghua berikan kepadanya.
Selama beristirahat. Guodong mulai
bercerita. Ia memberitahu Yinghua bahwa sebenarnya ia tidak akan masuk ke universitas,
karena Ayahnya berpikir kalau universitas itu tidak berguna dan Ayahnya juga
mau ia mulai bekerja untuk membantu keluarga.
Sehingga Guodong merasa kalau apa
yang telah dilaluinya selama tiga tahun ini adalah sia- sia, karena ia tidak
akan bisa mengikuti ujian masuk ke universitas.
“Lalu kenapa kamu begitu
memperdulikan nilai olarahragamu?” tanya Yinghua, tidak mengerti.
“Jangan mengetawaiku, jika aku
mengatakannya ya. Aku selalu ingin menjadi tiga murid yang menbanggakan. Tapi
aku gagal setiap waktu, hanya karena Olahragaku,” jelas Guodong, lalu pamit
untuk mulai berlatih lagi.
Perjalanan ke Rumah sakit
universitas H. He Lan memperhatikan jalanan yang dilaluinya dengan seksama. Dan
dia menyadari kalau jalan yang mereka lalui saat ini tidak sesuai dengan apa
yang ada dipeta. Jadi dia pun bertanya.
“Dimalam hari jalan Rd. Renmin
sering macet. Jadi dengan memilih Jalah Hongqi, kita bisa pergi melalui jalan
belakang rumah sakit. Hanya beberapa pengemudi lama seperti ku yang tau ini,”
jelas Zhao.
Tahun
1980- an.
Didalam kantor guru. Xui Xian
melihat Guodong yang sedang berlatih berlari dengan keras dilapangan. Dan
melihat itu, Xui Xian tersenyum.
Awal
tahun 1990- an.
Di Rumah sakit universitas H. He Lan
menemui direktur rumah sakit yaitu Ling Minghui. Disana He Lan memperkenalkan
dirinya dan memberitahukan alasan kedatangannya.
He Lan menjelaskan bahwa ada seorang
temannya yang sedang hamil, jadi ia mau minta agar pihak rumah sakit untuk
dapat berjaga hari ini jam 9 malam sampai dengan hari besok. Dan ia ingin
seorang dokter dengan pengalaman terbanyak di rumah sakit ini yang
mengerjakanya.
“Mengapa?” tanya Minghui, tidak
mengerti.
“Dia mungkin akan melahirkan pada
malam ini. Jadi aku berharap disana ada seorang dokter yang berpengalam serta
bertanggung jawab yang membantunya. Untuk menjaga dia dan bayinya selamat,”
jelas He Lan.
He Lan lalu mengeluarkan sebuah
surat persetujuan donasi dan memberikan itu kepada Minghui. He Lan menjelaskan
bahwa ia akan mendonasikan Satu juta Yuan untuk rumah sakit ini. Agar rumah
sakit ini bisa membeli peralatan medis yang dibutuhkan.
“Kamu bisa pergi ke pengacara untuk
mengkonfirmasi detailnya. Mungkin sikapku ini terlihat mencurigakan, sombong
dan tidak bagus. Tapi ini benar- benar penting untukku. Jadi aku harap kamu
bisa membantuku,” jelas He Lan.
“Departemen kami selalu ingin
membeli peralatan impor. Tapi tidak ada cukup dana. Tuan He Lan terima kasih
untuk donasimu. Aku akan mengatur semuanya,” balas Minghui.
“Ada satu hal lagi. Aku tidak yakin
kapan teman ku datang, apa hari ini atau besok. Jadi jika dia tidak datang
kesini, pernjanjian ini masih akan bekerja. Tolong terima lah,” jelas He Lan,
lalu pamit untuk pergi ke rumah sakit lainnya.
Tahun
1980- an.
Yinghua merasa khawatir ketika
melihat bangku milik Guodong kosong. Lalu karena melihat guru belum masuk
kedalam kelas, maka Yinghua pun meminta tolong kepada temannya yang duduk
dibelakangnya.
Didalam kantor guru. Xui Xian tidak
sabaran karena Kuan Yong berlum juga selesai mengerjakan sesuatu. Dan disaat
itu, Xui Xian melihat Guodong yang sedang berlatih berlari dilapangan.
“Dia begitu berpendirian kuat,”
gumam Xui Xian. Dan karena itu Kuan Yong ikut melihat kearah lapangan.
Yinghua datang ke kantor dan menemui
Xui Xian. Karena orang yang memantau olarahga dikelas mereka yaitu Zhang Lian
sedang ada urusan keluarga, maka Yinghua menawarkan dirinya untuk membantu
merekam kan record nilai besok.
Dan Xui Xian setuju.
Awal
tahun 1990- an.
Dari sore. He Lan terus mengikuti
Guodong serta Yinghua yang sedang hamil. Ia menandai setiap tempat yang
dikunjungin oleh Guodong serta Yinghua pada map miliknya.
Hingga pada malam hari. He Lan terus
mengikuti mereka berdua. Ia menunggu didalam mobilnya dan memperhatikan mereka
berdua. Dan mencatat semuanya didalam bukunya.
Tahun
1980- an.
Pengambilan nilai test olahraga yang
kedua. Yinghua tersenyum memperhatikan Guodong yang berlari dengan cepat, namun
sayang di pertengahan jalan Guodong sudah ke lelahan dan tidak bisa berlari.
Dan melihat itu, Yinghua berhenti
tersenyum. Lalu Xui Xian yang menghitung, memberitahukan nilai waktu milik
Guodong kepada Yinghua yang bertugas untuk mencatat.
Yinghua lalu memberikan jempol,
tanda kerja bagus, sambil tersenyum kepada Guodong. Dan Guodong tersenyum
melihat itu.
Setelah semuanya selesai. Yinghua memberikan catatan nilai yang telah ditulisnya tadi kepada Xui Xian.
Awal
tahun 1990- an.
He Lan membeli sebuket bunga besar
ditoko. Dan disaat itu tanpa sengaja, ketika keluar dari toko, He Lan
berpapasan dengan Guoyong serta Yinghua. Lalu dengan canggung He Lan tersenyum kepada
mereka, setelah itu ia masuk kembali kedalam mobilnya dan duduk memperhatikan
mereka berdua.
Karena Yinghua ingin makan ikan.
Maka Guoyong pun pergi meninggalkan Yinghua sendirian untuk pergi membelikan
Yinghua ikan.
Tahun
1980- an.
Sebelum kelas dimulai. Yinghua
dengan sengaja melemparkan kertas kepada Guodong, lalu sambil berbisik ia
mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.
Tapi sayangnya, belum sempat Yinghua
membicarakan maksudnya. Tepat disaat itu, Xui Xian masuk kedalam kelas dan
memanggil Ying Hua serta Guodong untuk ikut bersamanya ke kantor.
Awal
tahun 1990- an.
Didalam mobil. He Lan terus
memperhatikan Yinghua. Dan tiba- tiba saja He Lan melihat kalau Yinghua mulai
kesakitan, lalu dengan cepat He Lan pun keluar dari mobil dan membantu Yinghua.
He Lan membawa Yinghua masuk kedalam
mobil dan mulai menyetir kerumah sakit.
Tahun
1980- an.
Xui Xian memarahi Guodong serta
Yinghua yang telah mengubah nilai. Kepadahal seharusnya pada tes lari kemarin,
Guodong tidak berhasil lulus, namun dengan sengaja Yinghua mengubahnya agar
Guodong diluluskan.
Dan melihat itu, Guodong pun
kesulitan untuk menjelaskan, karena memang ia tidak tau apapun. Lalu dengan
agak gugup Yinghua pun mengakui kesalahannya.
Awal
tahun 1990- an.
Dengan cepat He Lan menyetir menuju
kerumah sakit terdekat. Dan melalui kaca spion tengah dalam mobil, He Lan terus
memperhatikan keadaan Yinghua yang duduk dibelakang.
Saat He Lan melihat betapa banyaknya
Yinghua berkeringat, maka ia pun memberikan sapu tangannya, agar Yinghua bisa
menlap keringatnya itu.
He Lan menyalakan radio untuk
mendengarkan kondisi lalu lintas. Dan diradio dikabarkan bahwa jalan Rd. Renmin
sedang macet. Lalu mendengar itu, Yinghua pun menjadi panik harus bagaimana.
“Tidak apa. Tidak apa. Aku tau jalan
pintasnya. Jadi jangan khawatir,” kata He Lan menenangkan.
Tahun
1980- an.
Xui Xian meminta Yinghua untuk menjelaskan
alasannya mengubah nilai Guodong. Begitu juga dengan Guodong yang kebingungan,
kenapa Yinghua melakukan itu.
Yinghua pun menjelaskan bahwa itu
karena Guodong berkata kalau ia ingin Tiga murid yang membanggakan. Dan juga
karena selama ini, ia menyukai Guodong, tapi Guodong tidak pernah sadar.
Mendengar pernyataan tidak terduga
itu, Xui Xian langsung terkejut. Sedangkan Kuan Yong tersenyum. Dan Guodong
yang memang sudah sadar, ia mengatakan bahwa selama ini ia sudah tau.
Xui Xian memutuskan untuk tidak
menghukum mereka berdua, tapi untuk Guodong yang tidak lulus akan tetap tidak
di luluskan. Lalu setelah itu, ia menyuruh agar mereka berdua kembali kedalam
kelas.
“Hei. Kamu benar- benar tidak akan
menghukum mereka?” tanya Kuan Yong. Ia mendekati meja Xui Xian.
“Menyalahkan apa? Dan bagaimana? Dia
melakukan segalanya itu demi seseorang yang dia cintai. Begitu membahagiakan,”
balas Xui Xian. Ia tampak tidak bersemangat.
“Jadi kamu iri pada mereka? Kamu ingin
mencoba juga? Mencoba merasakan jatuh cinta pada seseorang,” tanya Kuan Yong sambil
tersenyum.
Dan Xui Xian langsung mengelak. Ia mengatakan
bahwa Kuan Yong pasti lapar, karena sekarang sudah jam makan siang. “Pergilah,”
kata Xui Xian.
Tags:
Moonshine and Valentine
Terimakasih atas informasinya, jangan lupa kunjungi juga website kami.
ReplyDeletehttp://essenceaquatic.com
Tingal dikit semngtz ya...
ReplyDelete