Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 03


Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 03
Images by : MBC
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Soo Ho baru saja masuk ke dalam mobil polisi, ketika seorang pria memberitahunya kalau dia sudah bisa pulang. Soo Ho jelas bingung.
TIME
Soo Ho pulang ke rumah dan CEO Cheon sudah menunggunya. CEO Cheon menggunakan kekuasaannya agar Soo Ho tidak di tahan oleh polisi. Akan tetapi, CEO Cheon tidak percaya dengan penjelasan Soo Ho bahwa dia tidak ingat apapun semalam. CEO Cheon mengetest dengan bertanya apa Soo Ho ingat kemarin bertengkar dengan Soo Chul di club?
“Aku hanya bisa membantumu jika kau jujur. Tapi, jika kau cuma melampiaskan amarahmu pada orang lain, maka…,” ujar CEO Cheon.
“Maka apa? Maka, apa yang akan kau lakukan?” potong Soo Ho. “Bagaimana jika aku yang membunuh wanita itu?”
CEO Cheon menghela nafas kesal. Soo Ho lebih kesal lagi, karena tidak peduli apakah dia membunuhnya atau tidak, CEO Cheon pasti akan tetap menuduhnya membunuh wanita itu.
Soo Ho naik ke lantai atas dan berjumpa dengan Tn. Nam dan Min Seok. Tn. Nam bermulut manis berkata kalau mereka akan mengatasi masalah ini untuk Soo Ho. Tetapi, Soo Ho mengabaikannya, dia bertanya nama Min Seok karena Min Seok orang yang melapor ke polisi. Min Seok memberitahukan namanya.
CEO Cheon mengajak Tn. Nam dan Min Seok untuk bicara. Dia bertanya pendapat Min Seok sebagai orang yang pertama yang tiba di TKP, apa benar Soo Ho yang membunuh wanita itu?
Min Seok terdiam, dan memikirkan pena-nya yang ditemukan di TKP. Pena yang di ambil oleh Chae A, tunangan Soo Ho.
“Bisakah aku jujur? Pemeriksa medis mengatakan korban ada luka di kepalanya. Tn. Cheon bertengkar dengan saudaranya memukul korban dan mendorongnya ke dalam kolam. Lalu dia jatuh dan tertidur saat mabuk. Itu sangat mungkin, mengingat sikapnya selama ini. Itu yang aku pikirkan,” analisis Min Seok. Dan jelas, dia berbohong karena tidak memberitahu mengenai pena yang dia temukan di TKP.

CEO Cheon mengeluarkan cek-nya dan memberikannya kepada Tn. Nam dan Min Seok. Dia ingin mereka menyelesaikan masalah ini sehingga tidak akan mempengaruhi perusahaannya. Dan jika masalah ini sudah terselesaikan, Tn. Nam dan Min Seok dapat menulis sendiri nominal cek yang mereka inginkan. Dia akan membayarkannya berapa pun yang mereka tulis.
--

Soo Ho berada di dalam mobil bersama supirnya, Kim Bok Kyu. Soo Ho bertanya pada Bok Kyu, apa Bok Kyu juga berpikir dia melakukan hal itu (pembunuhan)? Dan Bok Kyu dengan takut menjawab tidak. Soo Ho malah marah, sementara dia sendiri tidak tahu dan tidak ingat, bagaimana Bok Kyu bisa jawab.
--
Ji Hyun berada di tempat pemakaman. Pemakaman adiknya sedang di persiapkan. Ji Hyun benar-benar stress dan sedih dengan kematian Ji Eun, di tambah lagi, ibunya tidak bisa dihubungi. Ji Hyun akhirnya meninggalkan pesan suara untuk memberitahukan mengenai Ji Eun tetapi dia tidak sanggup.
Oh Young Hee (teman kerja Ji Hyun di W dept. Store - episode 01) menemani Ji Hyun. Dia juga prihatin karena Ibu Ji Hyun tidak bisa dihubungi dan juga Min Seok yang tidak menemani Ji Hyun di situasi seperti ini. Ji Hyun dengan sedih memberitahu kalau Min Seok memintanya menunggu karena dia sedang sibuk. Young Hee jelas marah mendengarnya, bagaimana bisa Min Seok seperti itu. Ji Hyun menangis histeris karena beban yang di rasakannya.
--

Min Seok berada di kantor dan memegang pena yang di temukannya di TKP. Min Seok jelas tahu kalau itu pena miliknya yang waktu itu di bawa oleh Chae A. pena itu adalah hadiah dari Ji Hyun sebagai hadiah kelulusannya, dan Ji Hyun yang mengukir kalimat ‘Keadilan akan ditegakkan’ pada pena tersebut. Ji Hyun waktu itu menyuruh Min Seok untuk selalu kuat dan jangan menyerah.
Tn. Nam memanggil Min Seok ke ruangannya. Dia memberitahukan skenario settingannya : Seorang wanita mabuk (Ji Eun) di klub mengikuti Soo Ho hingga ke kamar hotel. Tetapi, dia meninggal di kolam berenang karena mabuk dan luka di kepalanya terjadi karena terjatuh. Soo Ho tidak tahu apapun karena sedang tidur akibat mabuk.
Tn. Nam merasa kalau skenario itu adalah yang terbaik. Lagipula CEO Cheon telah menghubungi para pejabat, jadi polisi tidak akan berani menyelidiki lebih dalam lagi. Dan dia memerintahkan Min Seok untuk menemui keluarga korban dan buat mereka tutup mulut. Dia mengingatkan Min Seok kalau kasus ini tidak boleh sampai bocor keluar apalagi tercium oleh media. Jika ada yang membicarakan kasus ini, mereka harus segera menuntut orang-orang itu atas pencemaran nama baik.
Tn. Nam dapat melihat kecemasan Min Seok, karena itu dia mengingatkan Min Seok kalau bukan sekali ini Min Seok membersihkan ‘kekacauan’ orang lain, tetapi sudah dua tahun. Min Seok membenarkan. Dan selama itu pula, Min Seok telah menerima gaji secara teratur dan juga bonus serta liburan.
“Abu-abu tidak pernah kembali putih. Namun akan semakin gelap,” ujar Tn. Nam (yang artinya, Min Seok sudah terlanjur berbuat kotor, dan tidak akan bisa kembali lagi. Pilihan yang Min Seok punya, hanyalah terus maju).
--
Ji Hyun di pemakaman. Teman-teman kuliah Ji Eun datang melayat. Ji Hyun menyambut mereka dan bertanya apakah Ji Eun pernah membicarakan sesuatu? Salah seorang temannya memberitahu kalau waktu itu (hari kejadian) mereka mengadakan pertemuan klub, tetapi Ji Eun pulang duluan karena katanya ingin membayar seseorang. Seorang teman, kemudian bertanya kepada teman yang lain (Yu Ri), bukankah waktu itu mereka pergi bersama? Yu Ri terlihat gugup dan langsung menjawab kalau dia tidak tahu apapun.
Ji Hyun ingat hari itu dia bertengkar dengan Ji Eun karena Ji Eun memberikan uang di saku jaketnya kepada Hee Sook. Dan waktu itu, Ji Hyun menyuruh Ji Eun untuk membayar kembali uangnya jika ibu berbohong.
Teman Ji Eun kemudian bertanya, kenapa Ji Eun bisa meninggal? Young Hee segera menjawab kalau ada sedikit kecelakaan dan polisi sedang menyelidikinya. Dia segera membawa Ji Hyun pergi dari meja teman-teman Ji Eun.
“Ji Eun-ie, dia mati karena aku,” gumam Ji Hyun. “10.000 dollar yang ibu ambil. Aku menyuruh dia membayar uangnya dan itulah sebabnya dia ada di hotel malam itu. Dia mati karena aku.”
Young Hee berusaha menenangkannya. Ji Hyun tidak boleh asal berspekulasi. Mereka harus menunggu hasil penyelidikan polisi terlebih dahulu.
--

Soo Ho berada di kantor polisi untuk memberikan pernyataan sambil di dampingi oleh Min Seok. Dan Soo Ho menjawab jujur kalau dia memanggil Ji Eun ke kamarnya untuk minum bersama. Setelah itu dia mabuk dan tertidur. Dan dia tidak tahu apapun lagi.
Polisi mengajukan pertanyaan lain, apa Soo Ho ada mengundang orang lain lagi malam itu? Soo Ho terdiam dan teringat kalau hari itu dia menelpon Chae A dan menyuruhnya untuk datang ke kamarnya. Tetapi, Soo Ho berbohong pada polisi kalau dia tidak ingat apapun.
Polisi mengerti dan karena itu dia akan memeriksa CCTV untuk menverifikasi pernyataan Soo Ho.
Min Seok memperhatikan Soo Ho.
Interogasi selesai.
Saat akan pulang, Bok Kyu menyarankan agar mereka mengunjungi keluarga almarhum. Tetapi, Soo Ho tidak mau karena itu adalah tugas pengacaranya, Min Seok. Dan Min Seok mendengar perkataan Soo Ho tersebut karena Soo Ho mengatakannya dengan suara keras.
--
Min Seok mengajak Chae A untuk bertemu di sebuah restoran. Dia mengingatkan Chae A kalau mereka pernah bertemu sebelumnya. Chae A terlihat malas, dan menyuruh Min Seok untuk langsung mengatakan saja alasannya meminta bertemu karena dia sibuk.
Min Seok mengeluarkan pena itu dan meletakkannya di atas meja, “Aku menemukannya di kolam suite room di W Hotel pada 13 Juli. Apa Anda tahu ada yang meninggal hari itu?”
Chae A terkejut.
“Aku juga sibuk. Silahkan duduk,” ujar Min Seok, yang secara tidak langsung memerintah Chae A.
Chae A yang merasa sedikit takut, memilih untuk menurut. Dia duduk dan bertanya apa yang ingin Min Seok katakan sebenarnya?
“Kau mau bilang aku yang membunuh wanita itu?” tanya Chae A.

“Aku rasa polisi juga akan memikirkannya. Apa itu yang Anda inginkan? Kami memeriksa CCTV setelah kejadian. Dan Anda terekam di kamera sedang meninggalkan hotel saat itu,” jelas Min Seok dan mengeluarkan sebuah USB, “Aku menghapus file asli dari rekaman CCTV. Ini satu-satunya salinan itu. Tn. Cheon (Soo Ho) memang tidak ingat Anda datang ke hotel, tapi bagaimana? Haruskah ini ku serahkan ke polisi?”
“Apa kau mengancamku sekarang?” tanya Chae A menyadari maksud Min Seok.
Min Seok menatap tajam padanya. “Aku perlu tahu apa yang terjadi kemarin. Sehingga aku juga bisa menyelesaikannya. Di kepala korban terdapat luka. Apa Anda yang menyebabkan cedera? Jawablah aku.” 
“File ini. Kau bisa lakukan apapun yang kau inginkan dengan file ini,” jawab Chae A. “Itu tidak ada hubungannya denganku,” ujar Chae A dan beranjak pergi.
“Duduk!” perintah Min Seok dengan suara keras, menghentikan langkah Chae A. “Seseorang meninggal, dan Anda tidak peduli? Seseorang meninggal,” tekan Min Seok. Chae A menatapnya tajam.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini di k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
--
Soo Ho di mobil memikirkan sesuatu. Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Chae A tetapi tidak di angkat.
--
Chae A kembali duduk dan menceritakan kejadian malam itu. Dia datang karena Soo Ho yang menyuruhnya datang untuk membicarakan pernikahan. Jadi, dia datang dan ternyata yang menyambutnya adalah wanita itu dengan menggunakan piyama. Soo Ho sedang tertidur saat itu dan wanita itu bergumam kalau dia belum di bayar. Wanita itu melewati batas dan membicarakan mengenai hubunganku dengan Soo Ho (yang waktu itu Ji Eun bilang : ‘sepertinya dia benar-benar tidak ingin menikah'). Dan karena itu dia sangat marah dan memukuli kepala wanita itu berulang kali dengan tas dan setelah itu dia memberikannya uang dan pergi.
“Apa wanita itu… dia mati karena aku?” tanya Chae A takut.
Min Seok menghela nafas-nya. Dia mengambil pena-nya kembali dan menyimpannya, “Ketika ada yang mati saat perang, apakah penembaknya yang membunuh ataukah orang yang memulai perang? Siapa yang harus dihukum? Apa penembak yang berperang atau orang yang memulai perang? Silahkan Anda putuskan. Entah berikan ini ke polisi atau Ketua (CEO Cheon). Atau singkirkan saja itu.”
“Aku harus bagaimana?” tanya Chae A, bingung dengan keputusan yang harus di ambilnya. “Katakan apa yang harus ku lakukan.”
“Ini yang tidak ku inginkan. Aku tidak ingin perang di mulai lagi. Jika ada perang, orang lain akan mati.”
Chae A benar-benar ketakutan dan bimbang.
--
Min Seok pergi ke pemakaman. Dia bertemu dengan Ji Hyun dan mereka bicara berdua di luar gedung pemakaman. Min Seok meminta maaf karena dia datang terlambat. Dia juga menyarakan agar mereka menunggu Hee Sook hingga dia datang menemui mereka. Tidak ada yang bisa mereka lakukan.
Min Seok kemudian memberitahu mengenai kematian Ji Eun. Dia sudah menyelidikinya dan itu adalah kecelakaan. Ji Hyun tidak percaya mendengarnya.
--
Chae A telah kembali ke kantornya dan memegang USB CCTV yang di berikan Min Seok. Dia terlihat memikirkan sesuatu dan kemudian mengecheck isi USB tersebut.
--
Ji Hyun tidak percaya kalau Ji Eun jatuh ke kolam karena mabuk. Dia bertanya bagaimana dengan orang yang berada di hotel dengan Ji Eun? Min Seok berbohong kalau Ji Eun berada di hotel itu sendirian. Tidak ada siapapun yang bersama dengan Ji Eun.
--
Chae A melihat rekaman CCTV itu. Dan terekam saat dia masuk ke kamar hotel dan pergi keluar dari kamar hotel. Chae A ketakutan dan segera mencabut USB itu dari komputernya.
Kebetulan. Soo Ho datang ke kantor Chae A dan menerobos masuk sambil berteriak memanggil Chae A. Semua orang di kantor berusaha menghalanginya. Chae A keluar dan bertanya ada apa? Soo Ho mengajak bicara Chae A. Berdua. Ada hal yang ingin dia tanyakan.
Chae A bersama dengan Soo Ho ke sudut kantor. Dan Chae A menyuruh Soo Ho untuk segera bicara karena dia sibuk. Soo Ho langsung to the point dan bertanya, apa Chae A ada datang ke hotel malam itu? Saat dia menyuruh Chae A datang.
“Kau jawab aku dulu. Apa yang mau kau bicarakan malam itu saat menyuruhku datang?” tanya Chae A. tetapi, Soo Ho tidak menjawab. “Lupakan. Aku juga tidak ingin mendengarnya.”
“Chae A. Aku tidak bisa menikah denganmu,” jawab Soo Ho.
“Kenapa?”
“Hanya saja… aku tidak mau saja. Saat bersamamu, aku membencinya. Itu alasannya.”
Chae A terlihat terluka. “Aku juga tidak ingin menikah denganmu. Tapi, apa orang-orang meminta kita menikah itu hanya demi melihat kita mau atau tidak? Bukan begitu kan. Tolong, kau harus dewasa, Cheon Soo Ho. Aku tidak pergi ke hotel. Aku dengan pria lain saat itu.”
“Benarkah?” tanya Soo Ho memastikan.
Chae A membenarkan. Dan Soo Ho tidak bisa lagi memaksa.
--
Soo Ho tidak percaya kalau Chae A tidak datang ke hotel malam itu. Bok Kyu menawarkan diri untuk memeriksa, tetapi Soo Ho merasa kalau sebaiknya mereka menunggu hasil penyelidikan polisi terlebih dahulu. Bok Kyu kemudian, kembali menyarankan agar Soo Ho bertemu dengan keluarga korban. Dia sudah menyelidikinya dan juga Soo Ho sudah pernah bertemu sebelumnya dengan keluarga korban.
Soo Ho tidak mau melihat kertas Bok Kyu, dan memarahi Bok Kyu untuk tidak melakukan hal bodoh. Bok Kyu mengerti dan segera pamit keluar.
Saat Bok Kyu sudah pergi, Soo Ho baru melihat kertas Bok Kyu. Dia ingat wanita di kertas adalah Ji Hyun, wanita yang berlutut meminta maaf padanya. Soo Ho menghela nafas karena kembali terkait dengan Ji Hyun.
--
Ji Hyun dan Young Hee menemui pihak tempat pemakaman dan meminta maaf karena pembayaran yang telat. Ji Hyun menyuruh Young Hee untuk kembali pulang dan bekerja. Setelah itu, Ji Hyun meminta waktu hingga besok pada mereka. Dari luar, Min Seok memperhatikannya.
--
Soo Chul mengajak Tn. Nam bertemu. Dia ingin tahu apa tugas yang di berikan CEO Cheon pada Tn. Nam. Tn. Nam tidak mau memberitahu karena itu rahasia. Soo Chul tidak memaksa tetapi dia mengancam. Dia menekankan kalau tn. Nam harus memilih sekarang, berada di pihak ayahnya yang akan segera pensiun atau di pihaknya yang akan mewarisi perusahaan. Tn. Nam benar-benar dilema. Dan Soo Chul meminta Tn. Nam memberitahu masalah apa yang sudah Soo Ho lakukan kali ini.
--

Soo Chul sudah memberitahu info yang di dapatnya pada Ok Soon, ibunya. Bahwa Soo Ho membunuh seseorang. Tentu saja, Ok Soon sangat terkejut. Soo Chul merencanakan ingin menyebarkan informasi ini ke media dan Ok Soon setuju.
--
Soo Ho berendam dan membenamkan diri di dalam bathup dan mengingat mengenai penyakit di deritanya. Juga nasihat dr. Park yang menyuruhnya berpikir bagaimana menghabiskan waktu yang dimilikinya.
Soo Ho bangkit, “Akhirnya aku akan mati juga. Apa peduliku?”
--
CEO Cheon mendapatkan kabar dari pihak hotel yang ingin mengumumkan kalau kematian Ji Eun adalah karena kecelakaan agar nama hotel tidak tercemar. CEO Cheon setuju.
--
Soo Ho juga sudah mendapatkan kabar tersebut. Dia menggumamkan berita yang tersebar adalah : Seorang wanita dengan segudang masalah, mabuk seorang diri dan memutuskan bunuh diri di kolam berenang. Dan saat dia menjeburkan diri, dia melukai kepalanya.
--

Ji Hyun masih dengan mengenakan pakaian berkabung, pergi ke kantor polisi. Dia berteriak memanggil detektif yang bertanggung jawab atas kasus Ji Eun, dia tidak percaya kalau adiknya bunuh diri. Dia marah karena pihak kepolisian memilih menutup kasus. Detektif menjelaskan kalau mereka sudah menyelidiki dan tidak ada jejak penyusup maupun motif lainnya lagi. Detektif kemudian memberikan ponsel Ji Eun, dan di draft pesan Ji Eun menulis : Maaf karena terus berjuang. Aku mencintaimu.  
Ji Hyun tetap tidak percaya. Hal ini tidak mungkin wasiat Ji Eun. Bisa saja ada orang yang mengetiknya. Dia marah karena polisi hanya menyelidiki 2 hari dan menutup kasus begitu saja. Dia tidak bisa menerima. Dia memohon. Dan detektif menyarankan agar dilakukan otopsi saja jika tidak percaya.
Ji Hyun terus histeris berteriak. Kebetulan petinggi polisi datang, dan Ji Hyun langsung memegang tangannya. Dia menjelaskan kalau adiknya meninggal dan dikatakan kalau adiknya bunuh diri, tetapi dia tidak percaya dengan hal ini. Dia meminta tolong, tetapi petinggi itu menyuruh Ji Hyun untuk bicara dengan detektif yang bertanggung jawab. Dan para detektif yang ada di sana menghalangi Ji Hyun untuk mendekati petinggi polisi tersebut.

Ji Hyun berteriak meminta tolong, adiknya tidak mungkin bunuh diri. Ji Hyun sampai terduduk di lantai dan berteriak histeris. Dan semua yang ada di kantor polisi mengabaikannya.
Soo Ho kebetulan datang ke kantor polisi dan melihat hal itu. Hatinya merasa bersalah.

“Seharusnya aku tidak lihat. Tapi, aku menemuinya,” ujar Soo Ho di dalam hatinya. Dia mengingat saat dia masih kecil dan menangis di pemakaman ibunya. “Tidak. Harusnya aku melihatnya. Dan aku menemuinya.”
Soo Ho berjalan di area pemakaman sambil membawa bunga, “Suatu hari, aku akan berada di sini.”
Soo Ho tiba di depan makam ibunya. “Sampai saat itu tiba. Tidak ada banyak waktu.”


Post a Comment

Previous Post Next Post