Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 09-1



Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 09-1
Images by : MBC
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Tae Sung dan Hee Sook sampai di dermaga. Saat Hee Sook melihat yang menunggu di sana adalah Min Seok, dia jelas kaget. Dan Min Seok juga kaget melihat Ibu Ji Hyun ada di dalam mobil.
Semuanya terjadi begitu cepat. Ketika…
Sebuah mobil truk menghantam mobil Tae Sung dan Hee Sook. Min Seok berusaha berteriak memerintahkan untuk berhenti tetapi supirnya tidak mendengar dan terus menabrak mobil Tae Sung. Tidak hanya sekali. Tetapi, berkali-kali.
Min Seok berteriak menyuruhnya berhenti tetapi tidak ada yang mendengar.
Dan mobil Tae Sung meledak. Terbakar.
Min Seok terjatuh mendengar suara ledakan. Matanya terlihat ketakutan.
In Beom keluar dari mobil truk dan berteriak kesal melihat mobil yang terbakar, karena itu artinya USB yang dia inginkan juga ikut terbakar. Min Seok menatapnya.

“Jika tanpa dia, maka… kasus ini akan tertutup rapat,” pikir Min Seok. Dia bangkit berdiri dan melihat tumpukan batu bata di sudut jalan. Min Seok mengambil batu bata tersebut, dan menghantamkannya ke kepala In Beom.
In Beom tidak sadarkan diri. Dan Min Seok menghela nafas.
TIME
Min Seok sedang mencuci pakaiannya di tempat laundry sambil mendengarkan berita di TV.
Berita selanjutnya ialah tadi malam di area terminal trailer, sebuah truk menabrak mobil. “Geum” yang berada di kursi pengemudi dan penumpang "Yang" langsung meninggal di tempat. Polisi menyimpulkan penyebabnya keberadaan supir truk yang tidak diketahui. Saat ini sedang diselidiki lebih lanjut.
Ji Hyun dengan ditemani oleh Young Hee dan Soo Ho berada di kantor polisi untuk mendengarkan hasil penyelidikan. Polisi menjelaskan kalau kecelakaan terjadi dengan truk curian dan supir yang mengendarai truk itu menghilang (melarikan diri). Soo Ho bertanya apakah ada kemungkinan bahwa kecelakaan itu di sengaja? Polisi juga tidak yakin karena tidak adanya CCTV di TKP dan juga mereka masih harus menginvestasi ulang. Ji Hyun hanya bisa mendengarkan dengan tatapan mata kosong.
--

Ji Hyun berdiri di depan abu Ji Eun dan Hee Sook di letekkan. Dia bergumam sedih karena tidak mempunyai foto bersama dengan Hee Sook. Young Hee kasihan melihatnya dan menyuruh Ji Hyun untuk tidak menahan perasaannya.
“Aku tidak menahannya. Bahkan aku tidak bisa menangis,” gumam Ji Hyun.
Mereka akhirnya keluar dari tempat peletakkan abu, dan di depan sudah ada Soo Ho dan Bok Kyu yang menanti mereka.
“Sekarang, aku tahu kalau kau sedih dan lelah. Pasti sulit meski hanya untuk berdiri. Aku mengerti. Tapi bisa apa kau? Hidup harus terus berlanjut. Jadi, semangatlah dan jangan terlalu sedih,” ujar Soo Ho dengan canggung.
“Baiklah. Aku akan menghibur diri,” jawab Ji Hyun dengan tidak bersemangat dan beranjak pergi.

Soo Ho menahannya. Dia bertanya, apa yang bisa dia lakukan? Dan Ji Hyun dengan dingin menyuruh Soo Ho untuk pergi dan jangan mempedulikannya. Young Hee mengajak Ji Hyun untuk pergi. Tetapi, Ji Hyun juga meminta Young Hee untuk pulang karena dia hanya ingin sendiri hari ini. Young Hee mengerti dan tidak memaksa.
--

Ji Hyun pulang ke rumah yang kosong. Dia melihat ada panci berisi bekan makanan masakan Hee Sook waktu itu. Dan walau makanan itu sudah basi, Ji Hyun mengambilnya dan memakannya dengan lahap seolah itu sangat enak. Dia terus teringat perkataan ibunya saat menyuruhnya untuk tidak khawatir karena dia yang akan mengurus semuanya. Dan hal itu, membuat Ji Hyun berlari ke kamar mandi dan muntah-muntah. Dia menangis dengan keras.

Soo Ho dan Bok Kyu pergi ke TKP. Soo Ho merasa ada yang tidak beres pada kecelakaan Hee Sook, seolah-olah lokasi kecelakaan telah di pilih agar tidak terekam pada CCTV.
“Apa itu sungguh kecelakaan biasa? Atau… Apa ada seseorang mencegatnya dan menghentikan rekaman CCTV itu agar tidak sampai padaku?” pikir Soo Ho.
Soo Ho menemui seorang temannya dan meminta bantuan temannya untuk membantu menyelidiki kecelakaan truk itu. Dia ingin temannya memastikan apa polisi telah menyelidiki dengan benar atau tidak. Temannya tertawa sinis dan menyindir Soo Ho yang jarang meminta bantuan, apa Soo Ho adalah pelakunya? Soo Ho kesal dan membantah dengan tegas hal itu. Temannya mengerti dan berjanji akan membantu.
--
Soo Ho mengikuti rapat. Dia mulai memperhatikan Chae A dan Min Seok. Saat itulah, dia melihat jari tangan Min Seok terdapat beberapa luka gores. Dia jadi curiga.

Saat rapat selesai, Soo Ho langsung memanggil Min Seok dan dengan gamblang bertanya kenapa tangan Min Seok bisa terluka?
“Itu tidak di sengaja,” jawab Min Seok.
“Apa itu bukan dari kecelakaan mobil?” tanya Soo Ho.
Min Seok berpura-pura bodoh, dia berpura-pura tidak mengerti pertanyaan Soo Ho dan bahkan berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi pada Ji Hyun. Tetapi, ketika Soo Ho menyebut Min Seok sebagai pencundang, Min Seok malah bertanya, apa Soo Ho datang ke pemakaman?
Soo Ho jelas kaget. Karena itu artinya Min Seok tahu apa yang terjadi pada Ji Hyun tetapi tadi berpura-pura tidak tahu. Min Seok dengan tegas menyuruh Soo Ho untuk tidak mendekati dan berada di dekat Ji Hyun lagi demi menjaga perasaan Chae A, calon istri Soo Ho.
--

Soo Ho pergi ke apartemen Ji Hyun. Tetapi, saat dia tiba di depan pintu, dia melihat banyak stiker dan kertas pengumuman yang tertempel di depan pintu.
“Apa ini? Apa dia tidak keluar selama tiga hari? Apa dia tidak keluar atau tidak masuk?” gumam Soo Ho dan tentu Bok Kyu juga tidak tahu jawabannya.
Soo Ho mulai menekan bel dan memanggil nama Ji Hyun, tetapi tidak ada respon sama sekali. Soo Ho mulai panik dan menggedor pintu dengan keras. Dia mencoba menghubungi ponsel Ji Hyun, dan dari dalam apartemen Ji Hyun terdengar suara ponsel. Soo Ho tambah panik dan menggedor serta menendang pintu.

Tetangga Ji Hyun yang mendengar suara ribut-ribut keluar dan bertanya apa ada masalah? Soo Ho segera memerintahkan Bok Kyu untuk menelpon 911 dan dia berlari masuk ke rumah tetangga Ji Hyun. Dari jendela tetangga Ji Hyun, Soo Ho menyeberang ke jendela apartemen Ji Hyun. Bok Kyu yang melihatnya jelas panik dan berteriak menyuruh Soo Ho untuk kembali masuk karena hal itu berbahaya.
Soo Ho tidak mempedulikan teriakan Bok Kyu. Dia mengeluarkan sapu tangan dari saku-nya dengan susah payah dan meletakkannya di telapak tangannya. Dia kemudian menggunakan kepalan tangannya dan memukul hancur jendela apartemen Ji Hyun. Setelah jendela hancur, Soo Ho melompat masuk ke dalam.

Saat masuk ke dalam, langkah Soo Ho menjadi lunglai. Dia pergi ke kamar yang ada di dalam apartemen. Dan dia teringat akan masa kecilnya, saat dia membuka pintu, dia melihat tubuh ibu nya tergantung. Ibunya dulu bunuh diri.
Dengan menguatkan diri, dia membuka pintu kamar dengan perlahan.
Dan…

Bersambung ^^ lanjut di part berikutnya ya, guys.

3 Comments

Previous Post Next Post