Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 12

Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 12
Images by : MBC
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Min Seok dan Chae A duduk di pinggir jalan. Min Seok memberikan minuman penghilang mabuk pada Chae A. Chae A menerimanya sambil marah karena Min Seok tadi membungkuk meminta maaf pada pria tersebut. Min Seok menjelaskan kalau dia hanya ingin masalah cepat selesai.
Chae A kemudian bertanya tahu darimana Min Seok dia ada di bar itu? Min Seok menjawab kalau dia bertanya pada boss-nya.
“Kenapa? Kau ada sesuatu untuk di katakan, jam segini?” tanya Chae A kesal.
“Aku datang untuk meminta tanda tangan Anda dan Tn. Cheon demi kepentingan dokumen.”
“Aku masih berfikir kita bisa saling menjadi teman yang baik.”
“Silahkan temukan teman yang baik. Dan juga pria yang baik,” ujar Min Seok.
Chae A menjawab kalau hal seperti itu tidak ada di dalam hidupnya, dia hanya harus mencoba hidup sebaik mungkin. Min Seok melarang karena hal itu hanya akan menyakiti diri Chae A sendiri, hubungan yang salah yang hanya akan saling menyakiti.
“Jadi… kita saling menyakiti satu sama lain?” tanya Chae A. “Semua ini dimulai karena ku. Karena aku, karena aku, kau sampai… harus sejauh itu.”
“Apa anda pikir aku membunuh seseorang?” tanya Min Seok.
Dan Min Seok teringat saat dia membunuh In Beom, “Aku tidak membunuh siapapun,” tegas Min Seok pada Chae A. “Seseorang baru saja meninggal karena kecelakaan. Itu kenyataannya.” (Penipu!!)
--
Soo Ho ke toko jam bersama dengan Bok Kyu. Dia mau jam di perbaiki seperti baru. Bok Kyu menyarankan agar beli jam baru saja. Soo Ho menatapnya tajam dan Bok Kyu langsung mengubah kalimatnya, maksudnya perbaiki jam menjadi seperti baru.
--
Soo Ho kembali ke restoran dan sudah ada Chae A di ruangannya. Chae A mengingatkan kalau restoran ini kan milik bersama.
Soo Ho memperkenalkan Chae A kepada pegawai lain bahwa Chae A adalah pemilik lain restoran ini. Chae A langsung menyapa semuanya, dan dia bahkan memberitahu akan meningkatkan penjualan restoran.

Reporter Yeo menemui Soo Ho, dan Chae A sedikit cemas melihat reporter datang menemui Soo Ho.
--
Ji Hyun memutar kaset yang berisi lagu kesukaan Hee Sook. Matanya berkaca-kaca. Dia teringat Hee Sook dan juga Ji Eun. Air matanya menetes. Dia berusaha kuat dengan tidak menangis.
Ji Hyun kemudian melihat buku agenda Ji Eun dan menemukan tanda Pak Kang - 132. Ji Hyun merasa curiga.
--
Reporter Yeo datang untuk bertanya mengenai Ji Eun yang meninggal di pesta dan dia mendengar kalau Soo Ho adalah penyelenggara pesta. Soo Ho kaget karena rep. Yeo bisa mengetahui hal itu, dan dia mengusir mereka pergi karena restoran akan buka. Dia juga tidak ingin melakukan wawancara.
“Lalu, apa anda mengenal Nona Seol Ji Eun? Omong-omong… apa anda mengenal Eonnie-nya Seol Ji Eun sebelumnya? Dari apa yang kudengar… Kalian berdua hidup sangat dekat,” tanya Rep. Yeo terus menerus walaupun Soo Ho sudah mengusirnya.
Soo Ho sampai kesal. Dan Chae A segera mengambil alih. Dia menuduh rep. Yeo menuduh tunangannya terlibat dalam hal itu. Dia menegaskan kalau Soo Ho bersamanya di malam kejadian. Rep. Yeo tidak memaksa lagi dan pamit pergi.
“Chae A. Aku sungguh penasaran tentang itu. Kau sungguh tidak datang hari itu?” tanya Soo Ho.
Dan Chae A langsung pergi tanpa menjawab.
“Aku juga sangat ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi malam itu.”
--
Ji Hyun pergi ke sekitar toko dan memperlihatkan foto In Beom. Dia juga mencari alamat. Setelah bertanya di sana-sini, Ji Hyun itba di sebuah tempat kosong.
Ji Hyun masuk ke dalam sana. Dan di dalamnya penuh dengan kardus. Ji Hyun bertanya-tanya, untuk apa Ji Eun datang ke sana?
Dan dari luar, dia mendengar suara seseorang. Ji Hyun segera keluar untuk melihat, tapi sudah tidak ada siapapun.
--
Ji Hyun pergi ke kantor polisi dan menegaskan kalau dia mendengar suara In Beom di tempat itu. Tetapi, detektif malah mengejek Ji Hyun yang tidak datang dengan reporter hari ini. Ji Hyun kesal, dia meminta polisi untuk mengintai di tempat itu, karena ada kemungkinan In Beom akan kembali ke sana. Tetapi, polisi tidak mau karena tempatnya tidak jelas. Ji Hyun benar-benar kesal.
--
Young Hee terkejut karena Ji Hyun mau memperjuangkan semuanya sendiri. Ji Hyun menegaskan kalau dia tidak bisa hanya diam, jadi dia harus bertindak agar bisa menemukannya. Young Hee menawarkan diri untuk ikut menemani Ji Hyun mengintai tempat itu, tetapi Ji Hyun melarang. Karena Young Hee masih harus bekerja. Dia menyuruh Young Hee untuk tidak khawatir.
Dan perbincangan mereka, terdengar oleh Soo Ho.
--
Esok hari,
Ji Hyun sedang menunggu bus di halte, ketika mobil Soo Ho berhenti di depannya. Soo Ho menawarkan tumpangan. Dan Ji Hyun langsung curiga kalau Soo Ho menguping tadi malam.
“Aku tidak bisa berpura-pura tidak mendengarnya. Kau akan melakukannya sendiri bahkan jika adan yang mau bantu, kan? Tidak perlu menolak, kalau begitu. Masuklah. Aku alan menemanimu.”
Ji Hyun menolak. Tetapi, Soo Ho tidak mau. Dia memaksa Ji Hyun untuk masuk.
Mereka tiba di tempat kosong kemarin. Dan Soo Ho segera mengeluarkan barang-barangnya yang sangat banyak. Mereka mengintai di atap gedung. Soo Ho mengeluarkan banyak peralatannya dan Ji Hyun sampai takjub sekaligus heran. Dia menyindir kenapa Soo Ho sekalian tidak membawa mesin espresso? Dan Soo Ho segera mengeluarkannya hingga membuat Ji Hyun kaget.
Ji Hyun kemudian bertanya alasan Soo Ho selalu membantunya? Karena kasihan? Jika karena itu, dia akan merasa sangat sedih.
“Hei, bukan begitu. Aku yang lebih menyedihkan. Aku melakukannya dengan hati yang murni…,” cerocos Soo Ho.
“Kalau begitu, baiklah,” ujar Ji Hyun memotong perkataan Soo Ho.
--
 Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini di k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Chae A mengajak Min Seok makan bersama dengan seorang bapak, teman dari ayah Chae A. Min Seok merasa tidak nyaman tetapi Chae A malah memperkenalkan Min Seok sebagai temannya, orang yang hebat.
--
Ji Hyun dan Soo Ho menunggu hingga malam. Ji Hyun merasa khawatir kalau In Beom tidak muncul dan dia salah dengar kemarin.
Soo Ho merasa sakit kepala dan dia berusaha menahannya. Ji Hyun khawatir dan Soo Ho beralasan kalau dia hanya lelah. Ji Hyun menyarankan agar Soo Ho ke mobil. Tetapi, kepala Soo Ho sangat sakit hingga dia muntah-muntah. Dia beralasan kalau mungkin dia hanya terkena gangguan pencernaan.
Dia kemudian menerima telepon. Dan Soo Ho memberitahu Ji Hyun kalau Kang In Beom sedang menarik uang dengan kartu kreditnya di ATM di Busan. Mereka mendapatkannya dari CCTV. Ji Hyun menyimpulkan kalau In Beom tidak akan datang malam ini dan mengajak Soo Ho pulang.
Dia sangat khawatir melihat Soo Ho yang sepertinya sakit. Tetapi, Soo Ho tetap bilang dia baik-baik saja. Dia pamit untuk pulang duluan dan akan menelpon Bok Kyu untuk datang mengemasi barang.
--
Chae A sudah selesai makan malam. Setelah bapak itu pergi, Min Seok langsung bertanya apa maksud Chae A mengajaknya bergabung dalam makan malam itu.
“Teman makan malam bersama. Hal yang baik untuk mengenal presiden dari sebuah stasiun TV.”
“Aku tidak pernah bilang akan jadi teman Anda.”

“Benarkah? Aku pikir kita ini teman dan membelikanmu hadiah,” ujar Chae A dan memberikan sebuah kotak. Setelah itu dia langsung pulang.
--
Soo Ho di rumah dan berusaha tidur walau kepalanya masih sakit. Saat dia melihat ke meja, dia menemukan jam tangan Ji Hyun dan memo dari Bok Kyu kalau jam sudah di perbaiki.
Ji Hyun memanggilnya dari dinding sebelah dan bertanya keadaannya. Dia mengundang Soo Ho untuk datang ke tempatnya jika sudah baikkan.

Soo Ho datang sambil membawa jam tangan Ji Hyun. Dan Ji Hyun menghindangkan kue dan banyak makanan untuk Soo Ho. Soo Ho jelas heran melihatnya.
“Aku baru menyadarinya. Kau yang selalu memberiku makan. Dan juga hari ini, hari ulang tahun Ji Eun. Dia pasti akan bersyukur karena ada kau yang membantuku. Makanlah. Kau tadi belum sempat makan.”
Soo Ho merasa tidak nyaman mendengarnya. Tetapi, dia mulai memakan kue itu. Dia memberitahu kalau kue nya sangat enak dan Ji Hyun bisa bekerja sebagai koki di restorannya. Ji Hyun tertawa mendengarnya.
“Apa kau tahu apa yang dulu aku impikan? Menjadi koki kelas satu menghasilkan banyak uang, dan juga banyak bepergian. Serta makan makanan dari seluruh dunia.”
“Kalau sekarang?”
“Bisa makan bersama dengan Ibu dan Ji Eun. Tapi itu tidak bisa jadi kenyataan. Oh, harusnya aku tidak mengatakan itu. Maafkan aku.”
“Itu karena ucapan terima kasih. Itu bukan karena belas kasihan atau rasa bersalah. Itu ucapan terima kasih. Semua bentuk kepedulianku dan bantuanku,” ujar Soo Ho tiba-tiba.
“Kenapa kau berterima kasih?”
“Kau sudah menyelamatkanku. Dan juga berkatmu, aku menyadari rasanya menjadi manusia, jadi aku berterima kasih. Dan ini. Aku memperbaikinya. Sekarang waktumu sudah tidak akan berhenti,” ujar Soo Ho dan memberikan jam tangan Ji Hyun.
Soo Ho melanjutkan makan, tetapi tidak lama kemudian, dia pamit pulang dengan alasan ada kerjaan.
--
Soo Ho mengundang rep. Yeo ke restorannya. Dia bersedia melakukan wawancara dan di rekam. Sebelum mulai, rep. Yeo bertanya alasan Soo Ho mau di wawancara. Soo Hong bingung menjawanya, dan memberitahu kalau ini hadiah ulang tahun.
Dia juga berjanji akan memberitahu semua yang terjadi hari itu, dan sampai hal ini di siarkan, dia meminta rep. Yeo menyimpan rahasia ini dan jangan memberitahu siapapun.
--
Ji Hyun pergi ke kantor polisi dan menanyakan kebenaran mengenai In Beom yang terlihat di Busan. Detektif memberitahu kalau mereka salah lihat, itu adalah seseorang yang terlihat mirip seperti In Beom yang menc oba menarik uang dengan kartu kreditnya. Ji Hyun kesal mendengarnya.
Ji Hyun kembali ke tempat kemarin, 15 Naesal 3-gil. Dia akan mengintai In Beom lagi.
Tetapi, dia kemudian mendengar suatu suara. Ji Hyun mengintip.
--

Min Seok melihat kotak hadiah Chae A dan melihat isinya. Dasi bernoda darah. Dasi yang digunakan di hari dia membunuh In Beom, dan In Beom menariknya. Dasi yang dia lepaskan agar In Beom terjatuh. Min Seok ketakutan. Apalagi itu diberikan oleh Chae A.
--


Ji Hyun melihat Chae A keluar dari mobil merah dan memberikan koper berisi kepada pria bertopi hitam. Jalan pria itu pincang. Ji Hyun terkejut, sepertinya pria itu In Beom.
--
Wawancara Soo Ho di mulai.
Rep. Yeo : Maukah anda memperkenalkan diri terlebih dahulu?
Soo Ho : Direktur Junior W-Group. Namaku Cheon Soo Ho.
Rep. Yeo : Anda ada di tempat kejadian saat Seol Ji Eun meninggal?
Soo Ho : Iya. Itu benar.
Rep. Yeo : Malam itu. Bisakah anda memberi tahu apa yang terjadi?
Soo Ho : Malam itu. Malam itu. Aku banyak minum alkohol. Ada hal yang ingin aku lupakan. Aku harus melakukan sesuatu untuk dilupakan. Jika tidak, aku pikir aku akan jadi gila. Aku tertidur di suite room dan benar-benar mabuk. Saat aku sudah tersadar… Seseorang telah meninggal.
Rep. Yeo : Wanita itu adalah adik Seol Ji Hyeon?
Soo Ho : Iya. Malam itu, aku tidak begitu ingat apa yang terjadi di hotel. Bagaimana sebenarnya dia meninggal. Waktu itu, aku terlalu mabuk hingga tidak mengingat apa pun. Aku tidak ingat apapun, jadi aku mencoba mengingat itu, ingatan malam itu. Aku sudah berusaha dengan sangat keras. Tapi tidak bisa mengingatnya. Mungkin saja, dia menangis atau minta bantuan untuk menyelamatkannya. Mungkin saja dia memang menangis. Tidak, itu mungkin saja, mungkin saja… dalam keadaan mabuk. Tidak. Aku… Aku bisa saja yang membunuhnya. Aku tidak tahu. Iya. Aku tak percaya pada diriku sendiri.
Rep. Yeo : Pasti butuh banyak pemikiran dan keberanian untuk memutuskan melakukan wawancara. Apa Seol Ji Hyeon adalah alasan yang mendorong anda untuk melangkah?
Soo Ho : Tidak. Aku akan mati suatu hari. Dan selagi aku hidup, saat aku masih hidup. Aku ingin hidup seperti manusia.

3 Comments

  1. Semangat terus kak, ditunggu update berikutnya

    ReplyDelete
  2. info ya guys... minggu ini TIME hanya tayang episode 14 dan 15 (tayang hari kamis seharusnya rabu). Karena di hari Rabu ada tayangan mengenai ASIAN GAMES 2018 di Korea, jadi hari Rabu, TIME tidak tayang ^^

    ReplyDelete
Previous Post Next Post