Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 06-4/5
Images by : Channel 3
Khun Barami dan Prim berbicara di cafe. Khun Barami meminta maaf atas sikap Khun Pat dan Vicky. Dia juga sadar, dalam cinta, siapapun boleh memiliki dan tidak ada istilah mencuri. Dia juga sadar kalau keluarganya sudah banyak menyusahkan Prim dari istrinya hingga kedua anaknya. Prim mengerti dan tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka bicara dengan santai. Khun Barami memuji Prim yang sangat sopan dan baik, dan dia yakin kalau orang tua Prim pasti bangga padanya. Prim membalas kalau dia juga merasa iri pada Pong dan Vicky yang bisa memiliki ayah yang lembut dan bijaksana seperti Khun Barami.
Dari luar, Phu tersenyum melihat pertemuan Khun Barami dan Prim. Touch datang menghampiri mereka dengan wajah tersenyum setelah meminta maaf pada Rita.
Dan Wat serta Touch meminta Phu untuk memberitahukan sekarang, apa rahasia yang dimiliki Phu dan Unc. Dam terkait Prim dan Khun Barami. Phu terdiam sejenak.
Wat dan Touch kaget mendengar kalau Prim adalah anak dari Khun Barami. Touch kasihan dengan Prim yang selama ini mencari ayahnya dan saat ayahnya sudah ada di depannya, dia tidak tahu. Touch menyarankan agar mereka memberitahu yang sebenarnya pada Prim. Phu memberitahu kekhawatirannnya mengenai keluarga Khun Barami yang mungkin tidak akan mau menerima hal itu. Wat kesal, walaupun mereka tidak mau terima, mereka tetap harus terima. Wat ingin memberitahukan hal ini pada Prim, Phu melarangnya. Dia meminta Wat untuk percaya padanya karena dia tahu rasanya jika tidak di akui oleh keluarga.
Flashback
Phu pulang dan melihat ibunya sedang menelpon dengan wajah sedih. Dia tahu, ada yang terjadi dan meminta ibunya memberitahu. Ibunya dengan terpaksan memberitahu kalau yang menelpon tadi adalah keluarga Khun P yang merasa tidak nyaman karena Khun P membiarkan Phu bekerja di P.Paul. Mereka taku kalau mereka hanya memanfaatkan Khun P. Ibu menyakinkan kalau Khun P membiarkan Phu bekerja karena percaya akan kemampuan Phu. Phu sebenarnya sedih, tapi dia berusaha tetap bersemangat walau di pandang sebelah mata. Dia akan membuktikan kemampuannya.
End
Phu menjelaskan pada Wat kalau dia beruntung karena ayah tirinya, Khun P, selalu membela nya dan ibunya di depan keluarganya. Touch setuju, tetapi Khun Barami pasti tidak akan berani melawan Khun Pat. Phu menyuruh Wat untuk berpikir. Dan Wat akhirnnya setuju untuk tidak memberitahukan hal tersebut.
Selesai bicara, Phu dkk masuk dan menemui Prim dan Rita untuk mengantar mereka pulang. Prim memberitahu kalau dia akan pulang sendiri karena dia masih ada urusan dengan Rita. Rita yang polos menjawab, urusan apa lagi? Mereka kan sudah selesai belanja. Wat menawarkan diri untuk mengantar, tetapi Prim menolak dan langsung menarik Rita untuk pulang.
Touch menyuruh Wat dan Phu pulang dulu. Dia masih ingin bicara dengan Rita.
Wat dapat tahu kalau sepertinya Prim menghindar dari Phu dan pasti Phu telah membuat kesalahan. Phu bingung karena merasa tidak ada salah.
Saat Touch keluar, Prim dan Rita sudah tidak ada lagi. Jadi, dia menelpon Phu dan Wat. Tetapi, Phu dan Wat memberitahu kalau mereka sudah pergi dan tidak mau putar balik untuk menjemput Touch.
--
Prim dan Rita sudah sampai di rumah. Ponsel Prim berbunyi. Telepon dari Phu. Prim langsung panik dan meminta Rita yang mengangkat telepon. Saat Phu bertanya Prim dimana, Prim langsung memberi petunjuk agar Rita menjawab kalau dia lagi ke toilet.
“Oh! Prim menyuruhku memberitahumu kalau dia sedang di toilet,” jawab Rita pada Phu.
Prim langsung menepuk kepala kesal karena Rita sangat jujur. Phu sendiri tidak memaksa dan memberitahu kalau dia menelpon hanya untuk tahu apa mereka sudah sampai rumah atau belum.
Usai bicara dengan Phu, Rita bertanya alasan Prim menghindari Phu.
“Dia tidak melakukan kesalahan. Tapi, ketika aku bersamanya, aku sangat bahagia. Dan senang,” jawab Prim.
“Kalau begitu bagus.”
“Itu tidak bagus, Rita. Jangan lupa kalau Phu sudah memiliki Khun Vicky!”
Rita terdiam dan mengerti.
--
Khun Barami pulang dan menemui Vicky. Dia tahu kalau Vicky pasti menunggu Phu datang. Khun Barami memberitahu kalau dia tadi bertemu dengan Phu. Vicky langsung senang dan bertanya apa Phu ada mengatakan sesuatu? Apa dia marah padanya?
“Dia tidak mengatakan apapun mengenaimu,” beritahu Khun Barami.
Vicky langsung kesal.
“Jika kau ingin pria seperti Phu mencintaimu, kau tidak seharusnya bertingkah dan melakukan hal seperti itu.”
“Jadi, apa yang papa ingin aku lakukan?”
“Lakukan apapun yang kau suka, yang bisa membuat dirimu berarti. Hari ini, aku bertemu dengan Prim juga. Di dekatnya, aku jadi mengerti kenapa Phu menyukainya. Jatuh cinta padanya.”
“Tapi P’Phu adalah milikku!”
“Vicky! Tidak ada seorangpun milik siapapun. Jika hati Phu bukan untukmu, bahkan jika kau mengusir seluruh wanita di dunia ini dari hidupnya, dia tetap tidak akan pernah mencintaimu. Sebaliknya, dia akan semakin marah dan membencimu. Karena kau sudah merusak cinta miliknya dan juga wanita yang dia cintai,” nasihat Khun Barami. “Dan kau siap untuk menjadi orang yang di benci Phu?”
Vicky terdiam. Dia tidak siap. Tetapi, juga tidak mampu melepaskan Phu. Khun Barami memeluknya untuk memberikan kekuatan.
Touch akhirnya naik taksi dan kebetulan dia bertemu dengan Rita. Dan Touch baru menyadari kacamata Rita yang rusak dan di lem pakai selotip. Rita memberitahu kalau dia sedikit ceroboh dan sering merusak kacamata. Touch menawarkan untuk membelikan kacamata baru untuk Rita, anggap saja sebagai permintaan maaf-nya tempo hari. Rita merasa tidak enak, tetapi Touch memaksa untuk mengajak Rita besok pergi bersamanya.
--
Esok hari, Touch membawa Rita ke toko kacamata. Dan Rita memilik untuk membeli contact lens agar tidak perlu terus-terusan mengganti kacamata dan merusaknya. Touch sedikit kagum dengan wajah Rita yang tampak cantik tanpa kacamata.
Selesai belanja, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di mall sebentar. Kebetulan, mereka bertemu dengan Wan, mantan pacar Touch. Wan menyapa Touch dengan riang seolah tidak ada apapun yang terjadi. Touch tidak suka melihat Wan, tetapi Wan seolah tidak peduli. Touch kemudian memperkenalkan Rita sebagai temannya. Dan Wan membalas kalau dia adalah Wan, mantan pacar Touch.
Wan kemudian dengan manja meminta waktu 5 menit untuk bicara dengan Touch. Touch tidak mau, karena dia masih harus mengantar Rita pulang. Touch menarik Rita pergi. Rita penasaran dan bertanya kenapa Touch menghindari Wan? Wan malah mengejar Touch dan meminta Touch memberikan waktu untuk bicara padanya.
Rita berusaha membantu Touch. Dia menegaskan pada Wan kalau Touch tidak mau bicara dengan Wan. Jadi, jangan mengganggu lagi. Wan kesal, dia mengambil gelas minuman salah satu pengunjung mall yang melihat pertengkaran mereka dan melemparkannya ke arah Rita. Untung, Touch sempat menarik Rita hingga tidak terkena siraman.
Wan memperingati RIta untuk tidak bertingkah padanya. Dia bahkan melempar gelas kosong minuman itu ke arah Rita dan berlalu pergi. Rita menyuruhnya berhenti, dia kemudian meminjam alat pel CS yang ada di sana dan memberikannya pada Wan. Dia menyuruh Wan untuk mengepel karena sudah mengotori lantai dan harus bertanggung jawab. Jika Wan tidak mau, dia bisa melapor pada polisi kalau Wan berniat menyakitinya. Dan jika tidak mau memperpanjang masalah, Wan harus mengepel.
Semua orang bertepuk tangan atas aksi Rita, sementara Wan dengan menahan malu dan kesal, berusaha mengepel.
Touch mulai memandang berbeda pada Rita yang ternyata bisa tegas juga, dibalik sikap baiknya.
Phu di rumah dan sedang bekerja ketika Touch menelponnya.
“Aku telah menemukan ibu untuk anak-anakku kelak,” teriak Touch bersemangat.
“Lagi? Siapa dia?”
“Aku malu!”
“Ah! Jika kau malu, maka jangan beritahu aku. Ku tutup ya!”
“Oh! Hey! Hey! Aku bilang! Aku bilang! Aku bilang! Khun Rita,” beritahu Touch. “Khun Rtai terlihat manis dan juga dia sangat kuat. Apalagi jika menyangkut keadilan, dia tidak takut akan apapun. Dia benar-benar tipeku,,” beritahu Touch dengan berbunga-bunga. “Sekarang aku juga mengerti kenapa ketika aku mengira Khun Rita marah padaku, aku sangat sedih. Aku hampir tidak bisa makan dan tidur. Aku tidak pernah merasa seperti ini. Ini karena… hatiku sudah untuk Khun Rita.”
Phu juga ikut senang mendengarnya karena dia merasa kalau Touch dan Rita cocok.
Tags:
sanae rak nang cin