Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 06-5/5

Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 06-5/5
Images by : Channel 3
Vicky datang ke rumah Phu untuk menemuinya. Pelayan meminta Vicky untuk menunggu sebentar karena Phu sedang berteleponan. Vicky langsung bertanya dengan siapa Phu teleponan? Pelayan menjawab kalau dia tidak tahu, dan juga tidak sopan jika dia bertanya. Vicky kemudian bertanya apa Phu pernah membawa wanita ke rumah?
“Pernah. Khun Prim dan Khun Rita.”
“Prim? Untuk apa mereka ke sini?
“Oh! Mereka datang untuk mengantarkan Khun Touch. Hari itu, Khun Touch sangat mabuk.”
“Apa mereka menginap?” interogasi Vicky terus.
“Tidak.”
Tetapi, Vicky malah tidak percaya dan menduga kalau pelayan membohonginya. Phu keluar dan mendengar interogasi Vicky. Dia menyuruh pelayan untuk masuk. Vicky langsung terdiam.
Vicky bertanya kepada Phu kenapa Phu tidak datang ke rumahnya dan mengabaikan semua pesannya. Phu sedikit kesal dan menjawab kalau dia sibuk. Vicky malah lebih ngotot, dia tahu kalau Phu marah padanya terkait masalah Prim. Phu tidak mau menjawab pertanyaannya. Vicky tetap memaksa Phu untuk menjawab.
“Vicky, aku tidak marah padamu! Aku hanya kecewa. Khun Prim punya niat baik untuk mengajarimu, tapi kau malah menyakitinya.”
“P’Phu, kau ingin tahu kenapa alasan aku melakukannya? Karena aku cemburu padanya, aku tidak ingin dia mengacaukan hubungan kita.”
“Tapi, kita sudah pernah membicarakannya. Kita hanya akan menjadi kakak dan adik.”
Vicky malah merengek dan memeluk Phu. Dia menegaskan kalau dia mencitai Phu. Dia bahkan hendak mencium paksa Phu. Phu kesal dan marah. Phu dengan tegas memberitahu kalau dia mencintai Prim. Dan dia ingin Vicky juga menyukai Prim. Tapi, Vicky tidak mau dan malah menyuruh Phu memilih.
“Jangan paksa aku untuk memilih. Karena jika aku harus memilih, kau pasti sudah tahu jawabanku,” jawab Phu.
Vicky sangat marah mendengarnya.
--
Khun Pat menerima laporan kartu kredit nya dan terkejut karena pengeluaran bulan ini meningkat sangat banyak. Dia sudah menebak kalau itu adalah perbuatan Pong. Dia berteriak menyuruh Pong untuk turun ke ruang tamu. Vicky pulang saat itu dan meminta waktu bicara dengan ibunya, dia mau curhat dan minta nasihat. Tetapi, Khun Pat tidak mau, dia harus bicara terlebih dahulu dengan Pong.
Vicky tetap ngotot mau bicara. Dia memberitahu kalau dia tadi pergi ke tempat Phu dan sekarang dia sangat kesal dan seperti mau mati. Khun Pat yang lagi kesal memarahi Vicky yang sangat mudah kesal sampai mau mati, pergi mati saja sana. Vicky terkejut mendengar amarah Khun Pat.
Vicky duduk di pinggir kolam renang sendirian dan menangis. Khun Barami yang baru selesai olahraga melihatnya dan bertanya ada masalah apa? Vicky menangis dan memberitahu kalau Phu sudah tidak mencintai-nya lagi. Dan sekarang apa yang harus dilakukannya agar P’Phu mau mencintainya lagi?
“Kau sangat mencintainya?”
“Dari kecil hingga sekarang, P’Phu satu - satunya teman bermainku. Dia seperti seorang kakak, menjaga dan memberikanku bantuan moral. Mendukungku. Hidupku tidak bisa tanpa P’Phu. Aku akan mencuri P’Phu kembali dari Prim!”
“Vicky! Aku tidak mendukungmu untuk mencuri kekasih orang lain. Tapi karena Phu dan Prim, mereka belum memutuskan untuk pacaran atau menikah, aku pikir… putriku masih punya harapan. Dan jika kau ingin memenangkan hati Phu, kau harus melakukan seperti yang aku katakan. Lakukan hal yang kau sukai, dan buat Phu menyadari perubahanmu.”
“Tapi, aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan.”
“Vicky. Kau harus kembali belajar membuat sepatu dari Prim. Jika kau belajar membuat sepatu, itu artinya kau menyadari kesalahanmu pada Prim. Dan itu juga menunjukkan kalau kau mau berubah. Aku rasa… hal ini bisa mengubah sedikit hati Phu. Dan kau harus bekerja keras membuat sepatu dan membuka toko sepatu mu sendiri. Mengerti?”
Vicky mengerti. Dan dia akan mengikuti saran Khun Barami.
--

Prim baru pulang dari belanja, dan dia terkejut karena Phu sudah menunggu di depan rumahnya. Prim segera bersembunyi. Sialnya, tukang ojek yang tadi di naikinya memanggilnya untuk mengembalikan uang kembalian. Dan jelas saja, Phu jadi tahu kehadiran Prim.
Prim langsung berakting baru melihat Phu dan memanggilnya dengan riang. Phu tahu Prim menghindarinya, tetapi Prim membantah hal tersebut. Phu jelas tidak percaya dan bertanya Prim kenapa? Sejak dari rumah Khun Pat, Prim selalu menghindarinya.
“Tapi, jika kau tidak mau memberitahuku, tidak masalah. Aku tidak akan bertanya lagi,” lanjut Phu. “Tapi, aku merasa khawatir.”

Prim kemudian bertanya alasan Phu mencarinya. Phu memberitahu kalau Khun Barami ingin Prim kembali untuk mengajar Vicky. Prim jelas kaget. Phu meminta Prim mau mengajar Vicky lagi agar Vicky dan Prim bisa lebih dekat dan itu demi kebaikan Prim sendiri.
--
Boot pulang dan terkejut karena Prim mau mengajar Vicky membuat sepatu lagi. Prim beralasan kalau dia melakukannya karena itu adalah permintaan Khun Barami. Boot tidak setuju, dia takut Prim di jahatin lagi. Prim menegaskan kalau dia tidak akan lemah seperti terakhir kali.
--

Phu ke rumah Vicky dan membuat model kaki manekin untuk belajar membuat sepatu. Khun Pat melihatnya dan bertanya untuk apa Phu datang? Phu memberitahu kalau Prim sudah bersedia untuk mengajar Vicky lagi, dan kerena itu Vicky harus mengelem semua kaki manekin dengan tape adhesive terlebih dahulu. Karena itu, langkah pertama belajar membuat sepatu dalam keluarga Prim. Dia sudah mempelajarinya dari Prim, dan akan mengajari Vicky. Vicky setuju.
Tetapi Khun Pat tidak suka. Dia mengusir Phu pergi dan juga sampaikan pesannya pada Prim kalau dia tidak mengizinkan Vicky belajar dari Prim. Vicky bersuara, dia ingin belajar. Dia ingin membuat semua orang bangga padanya. Khun Pat terkejut dan tau kalau pasti semua adalah perbuatan Khun Barami.
Khun Barami sedang bekerja ketika Khun Pat menghampirinya dan memarahinya karena membiarkan Vicky belajar membuat sepatu lagi dari Prim. Khun Barami menjawab kalau dia hanya ingin membantu putrinya. Khun Pat tidak setuju, yang dilakukan Khun Barami hanya akan membuat Vicky semakin terluka.
“Vicky harus menerima kenyataan dan menerima kebenaran. Termasuk kamu, Pat. Meskipun Prim bukan orang kaya, tetapi dia anak baik. Dan gadis yang manis. Dia juga berpikiran positif. Aku yakin jika putri kita berteman dengannya, hidup Vicky akan semakin baik,” jelas Khun Barami.
Tetapi, Khun Pat tidak setuju. Dia tidak mau Vicky berteman dengan Prim. Dan dia juga yakin kalau Vicky tidak akan sudi berteman dengan Prim.
“Mari kita buat taruhan,” tawar Khun Pat. “Jika aku benar, aku mau permintaan maaf dari mulutmu. Bahwa kau pernah menyesal karena meninggalkanku dan pergi ke wanita murahan seperti Nang Paphon! Tapi, jika aku kalah, aku akan meminta maaf. Bahwa aku pernah membuatmu menyadari siapa Paphon dan siapa aku!”
“Setuju!”
--
Phu sudah hendak pulang tetapi Vicky memanggilnya dan meminta maaf atas kelakuannya waktu itu. Dia meminta kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki kesalahannya. Phu senang mendengarnya dan mengelus kepala Vicky. Vicky juga senang dan berjanji akan membuat Prim menyukainya.
Saat Phu sudah pergi, dan Vicku masuk ke kamar, dia bertekad akan bertahan demi mendapatkan Phu. Dia mulai mengelem semua kaki manekin dengan lem adhesive.
--

Wat menemui Boot dan memberitahu rahasia Phu dan Unc. Dam. Dia mengatakan kalau Unc. Dam ingin bekerja di P.Paul. Boot jelas tidak percaya pada rahasia seperti itu, tetapi Wat menyakinkannya. Walau sedikit ragu, Boot mencoba percaya.  
Dan karena dia sudah memberitahu rahasia Phu, Boot harus bersedia bekerja dengannya. Boot membenarkan. Wat sangat senang dan menggendong Boot dan berputar-putar.

Boot berteriak minta di turunkan. Wat malah memuji tubuh Boot yang bagus. Boot langsung kesal dan mau memukulnya. Wat menghentikannya, karena para anak-anak panti sedang memperhatikan. Boot memberitahu anak-anak panti kaalu dia akan mengajari cara menghukum orang jahat dan menendang Wat.
Wat di dalam mobil mulai melakukan promosi ke teman-teman yang di kenalnya mengenai perusahaan EO yang akan dia dirikan.
Boot sendiri sedang berpesta di dalam panti karena mimpinya akan segera tercapai. Wat kebetulan masuk lagi di dalam panti dan melihat mereka. Seorang anak panti bertanya mengenai mimpi Boot.
“Aku bermimpi untuk mempunyai perusahaan sendiri,” jawab Boot.
“Itu artinya P’Boot akan segera menjadi kaya!” ujar anak kaya.
“Mau jadi kaya? Kenapa tidak beritahu aku. Jadi aku bisa meningkatkan gajimu jadi 100.000 baht / bln,” gumam Wat dari jauh.
“Masalah uang, itu tidak penting bagi P’Boot, sayang,” beritahu ibu panti. “P’Boot bermimpi mempunyai perusahaannya sendiri, karena kalian semua. Dia ingin ketika kalian sudah lulus, kalian semua sudah punya tempat untuk bekerja. Sekarang sangat sulit mencari kerja.”
Wat mulai memandang Boot dengan pandangan berbeda sekarang setelah mengetahui alasan Boot ingin mempunyai perusahaan sendiri.
Ibu panti menyadari kehadiran Wat dan memberitahukannya ke Boot. Boot langsung menghampiri Wat dan bertanya kenapa dia belum pulang? Wat memberitahu kalau temannya menelpon dan mau memilih perusahaan kita untuk menjadi EO saat peluncuran produk barunya. Dan itu sangat mendesak, jadi mereka bisa langsung mulai. Boot senang mendengarnya karena mereka sudah punya pekerjaan. Wat menyuruhnya untuk mencari team mereka.
--


Esok hari, Boot membawa Wat ke rumah untuk memperkenalkan orang berbakat yang sudah di rekrutnya. Orang pertama adalah P’Moss. Moss langsung keluar dan memuji Wat. Boot menjelaskan walau Moss seperti itu, tetapi Moss sangat ahli dan sudah punya banyak pengalaman EO. Orang kedua yang di ajak oleh Boot adalah Ding Ngong, salah satu anak panti hanya baru lulus dari universtas dan sekarang harus keluar panti. Tetapi, Ding Ngong itu sangat ahli jika di bidang komputer dan juga desain. Dan orang terakhir, yang paling hebat, Uncle Dam, yang akan bertanggung jawab pada keamanan kantor.
Wat benar-benar heran melihat semua orang rekrutan Boot yang sangat unik.  

Dan akhirnya, dia menolak mempekerjakan semua pilihan Boot. Boot ngotot pada pilihannya karena kemampuan orang-orangnya sangat bagus, jangan dilihat hanya dari penampilan. Wat tetap tidak mau, dia ingin bekerja dengan orang yang ahli dan berpredikat. Dia juga menegaskan kalau dia adalah boss dan pemilik, jadi bebas. Boot mengiyakan dengan terpaksa.
--

Wat menemui Phu dan curhat mengenai 3 pekerja pilihat Boot yang tampak tidak bagus. Phu merasa kalau perkataan Boot ada benarnya. Tetapi, Wat malah menganggap remeh semuanya dan menegaskan kalau perusahaannya pasti akan sukses. Phu memberitahu kalau mendirikan perusahaan tidak semudan itu, tetapi Wat tidak merasa demikian.




Post a Comment

Previous Post Next Post