Network : Channel 3
Disebuah
tempat. Ibu sedang melakukan pijatan sambil bertelponan dengan Nai. Dan didalam
telpon, mereka berdua membicarakan tentang Nok yang sangat serius, mirip dengan
Wat. Dan kegalakan yang mirip dengan Ibu.
Lalu
tepat disaat itu, Nok menghubunginya. Jadi Ibu pun meminta agar Nai menunggu
sebentar. “Nok benar- benar panjang umur. Aku akan bicara padanya sebentar.
Nai, tunggu ya,” kata Ibu.
Nok
mengatakan bahwa dia telah memeriksa latar belakang Khae. Dan Nok menyimpulkan
bahwa Khae pasti menggunakan wajah serta badannya untuk mendapatkan seorang
Pria kaya.
“Jika
aku adalah kamu. Wanita itu tidak akan pernah punya kesempatan untuk menyentuh
bayangan Ayah!” kata Nok kepada Ibu.
Tapi
Ibu malah ketawa dan tidak peduli. Sehingga Nok pun menjadi kesal dan
memutuskan untuk mengurusnya sendiri.
Ibu
menjadi cemas, ketika Nok tiba- tiba mematikan telponnya. Dan Ibu lalu
menghubungin Nai dan menceritakan segalanya. “Aku takut Nok akan melakukan
sesuatu yang bodoh,” kata Ibu.
Dirumah.
Wat mencoba untuk menghubungin Nok, tapi tidak diangkat. Dan ketika dia melihat
Ibu serta Nai yang baru datang, Wat pun langsung bertanya dengan emosi.
“Apa
yang kamu katakan kepadanya, Vi?” tanya Wat.
“Mengapa?!
Apa yang terjadi?” tanya Vi (Ibu Nok) dengan cemas.
“Setelah
Khun Nok mematikan telpon dari Khun Vi, dia langsung berlari sambil menangis
keluar dari rumah. Bahkan tanpa memakai sepatu. Kami telah mencarinya, tapi
tidak ketemu,” jelas Phai.
Lalu
tiba- tiba saja, sebuah sms dari Nok masuk ke hape Wat. Dan ketika membaca itu,
mereka berdua semakin khawatir. Ayah…
selamat tinggal. Berikan selamat tinggalku kepada Ibu juga.
Wat dan
Vi mulai bertengkar. Dan ketika itu, Nai melihat seorang pelayan keluar sambil
membawa sebuah kantong plastik hitam dan didalam plastik itu Nai melihat ujung
sepatu higheels yang tembus dari plastik tersebut.
Lalu
melihat itu, Nai pun menjadi heran dan agak curiga.
Nok
sedang bersantai disebuah café. Lalu ketika pelayan nya datang sambil
membawakan sepatu untuknya, Nok pun berterima kasih. Dan Nok lalu mengingatkan
pelayan itu untuk tidak memberitahu siapapun, bahkan kepada bibi Phai. Karena
Nok ingin melihat seberapa panik keluarganya, bila dia menghilang selama
seminggu.
Dan
ketika pelayan itu pergi. Nok pun segera memakai sepatunya. Namun tepat disaat
dia baru memakai satu sepatu, dia melihat Nai berdiri didepannya.
Nok
lalu berdiri dan berjalan seolah- olah ingin pulang. Tapi dia lalu dengan kuat mendorong Nai hingga
terjatuh mengenai meja. Dan lalu Nok melemparkan sepatu yang di pegangnya.
Setelah itu dengan cepat, Nok berlari.
Nai
yang mau mengejar Nok, dihentikan oleh pemilik café. Karena Nok belum membayar
minumannya. Dan dengan terpaksa, maka Nai pun harus membayar si pemilik café
itu dulu, baru bisa mengejar Nok.
Nok
berlari dengan kencang dan tanpa sengaja dia tersandung, lalu terjatuh. Dan
tepat disaat itu sebuah taksi melaju dengan cepat. Tapi untungnya sebelum
mengenai Nok, taksi itu berhenti. Namun karena terkejut, maka Nok pun pingsan.
Nai
yang melihat kejadian itu dari jauh menjadi panik dan segera berlari
menghampiri Nok. Dia memanggil – manggil nama Nok, tapi Nok tidak bangun.
Dirumah
sakit. Kedua orang tua Nok serta bibi Phai, menjadi cemas dan panik melihat
keadaan Nok yang tidak juga tidak terbangun.
Di
kantor polisi. Si Supir taksi menjelaskan bahwa dia sama sekali tidak ada
menabrak Nok karena sebelum itu terjadi dia telah mengerem dengan tepat waktu.
Dan lalu seorang polisi datang serta memperlihatkan rekaman CCTV di tempat
kejadian itu kepada rekannya dan si Supir taksi serta kepada Nai yang berada
disana.
Tags:
Game Sanaeha