Network : Channel 3
Didalam
kamar. Nok memperhatikan tanggal dikalender yang ada diatas mejanya. Dan ketika
seseorang mengetuk pintu kamarnya, Nok mempersilahkan orang itu untuk masuk,
karena dia pikir itu adalah bibi Phai. Tapi teryanta itu adalah Wat. Dan ketika
melihatnya, Nok langsung malas.
Wat
memberikan segelas jus jeruk untuk Nok, “Dia tidak ada disini sekarang. Jadi
aku yang datang mengantarkannya,” jelas Wat.
“Besok
adalah hari pentingmu. Tidakkah kamu harus segera tidur ?” balas Nok.
Wat
lalu duduk disamping Nok dan memengangin tangan Nok, dia menjelaskan bahwa dia
tidak bisa tidur jika tidak bicara pada Nok. Dan dengan lemas, Nok bertanya apa
dia masih putri Wat.
“Kamu
tidak pernah tidak menjadi putriku,” jawab Wat, namun Nok tidak membalas lagi.
Jadi Wat pun kembali melanjutkan,” Aku tahu bahwa aku tidak baik, karena
membuatmu terluka dan sedih, tidak pernah menjaga perasaanmu. Tapi satu hal
yang tidak akan pernah berubah. Aku tidak akan pernah berhenti menjadi Ayahmu.
Bahkan walau aku punya seseorang yang baru denganku, tapi kamu masih akan
menjadi harta ku yang paling berharga. Kamu sudah menjadi itu, sejak kamu
lahir. Dan akan selamanya. Aku akan tinggal disini, tidak akan kemanapun.
Segala yang kumiliki pasti menjadi milikmu. Aku janji,” jelas Wat.
Tapi
Nok tetap diam dan tidak merespon. Kemudian Wat mencium kepala Nok dan mengelus
kepala Nok dengan sayang serta mengatakan bahwa dia mencintai Nok. Tapi Nok
tetap diam. Dan setelah Wat keluar dari kamarnya, Nok pun meneteskan air mata
yang telah ditahan- tahannya.
Diapatermen.
Phai menjaga Pen yang sedang sakit, tapi ketika dia memeriksa suhu badan Pen,
dia merasa heran, karena Pen tampak baik- baik saja. Kemudian Phai menanyakan
tentang Wes, pacar Pen yang seorang dokter. Dan Pen menjawab bahwa saat ini,
Wes sedang tidak ada waktu. Kemudian dengan sikap manja, Pen meminta tolong
pada Ibunya agar memanaskan makanan untuknya, karena dia belum makan. Dan Phai
pun mengiyakan, lalu keluar dari dalam kamar.
Kemudian
setelah Phai keluar dari kamar, dengan cepat Pen bangun dan mengambil hape
milik Phai didalam tas. Lalu setelah itu Pen mengambil SIM Card milik Ibunya.
Dan tersenyum jahat.
Di
hari pernikahan. Khae terus melihat pada Nai. Dan Wat menyadari hal itu, tapi
Wat membiarkannya. Lalu disaat itu, Tana dan beberapa orang temannya datang
untuk memberikan selamat kepada Wat dan Khae. Sedangkan Nai, dia sibuk
memberikan pengarahan tentang pesta kepada seorang karyawan.
Tepat
disaat itu, Nai melihat kedatangan Nok yang sedang menaiki tangga. Serta
kedatangan Wutta yang kebetulan baru tiba disana juga. Dan karena Wutta
memanggil Nok, maka Nok pun menunggu Wutta dan kemudian mereka jalan bersama
menaiki tangga. Lalu ketiga akhirnya mereka bertiga bertemu, Wutta yang seperti
biasa tidak sopan, dia menyindir Nai secara halus.
“Kamu
bekerja sepanjang hari ini. Tidak heran, kenapa Khun Wat begitu baik padamu,”
kata Wutta.
“Tidak
karena itu. Khun Wat bisa memisahkan bagaimana orang berpikir padanya. Jika
kamu pikir bahwa dia mempercayai seseorang karena orang itu bermanfaat
untuknya, maka itu menunjukan orang itu tidak cukup bagus,” balas Nai.
“Jangan
khawatir. Aku masih punya banyak waktu untuk mengenal dia,” balas Wutta, lalu
dengan sikap mesra dia memeluk pinggang Nok yang berada disebelahnya. Serta dia
meminta pendapat Nok, apa Wat akan menerima nya sebagai anak.
“Aku
tidak tahu, tapi untukku. Aku memberi kamu untuk menjadi seseorang yang paling
ku percayai,” balas Nok sambil mengandeng lengan Wutta. Dan melihat itu, Nai
tampak cemburu. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun.
Nai
pergi ke sebuah tempat sepi yang agak gelap, lalu dengan perasaan terluka dia
mengingat semua hal tadi. Disana dia diam dan merenung.
Wutta
meminta Nok untuk menunggunya sebentar, karena seorang temannya datang. Tapi
Nok tidak mau menunggu, karena dia harus pergi menemui Ayahnya. Dan setelah
mengatakan hal itu, Nok pun berjalan pergi meninggalkan Wutta.
Nai
tanpa sengaja melihat Nok yang berdiri di depan lift. Dan ketika dia melihat
Nok masuk ke dalam lift, dengan cepat dia pun ikut masuk ke dalam. Dan melihat
ke datangan Nai, jelas saja Nok terkejut. Lalu Nai mulai membuka pembicaraan,
dia mengatakan Wat pasti senang karena Nok datang. Dan Nok membalas bahwa dia
hanya ingin menunjukan kepada orang lain bahwa Ayahnya tidak sendirian.
“Benarkah?
Aku pikir kamu datang untuk menyambut seseorang yang akan menjadi menantu si
Pengantin Pria,” kata Nai. Dan hal itu membuat Nok heran.
“Siapa
yang kamu maksud?” tanya Nok, tidak mengerti.
“Tamu
dari SJ. Mereka banyak yang datang sampai aku harus meminta meja lebih,” jelas
Nai.
“Oohh!
Tamu Khun Wutta. Bisakah kamu tolong layanin mereka juga. Mereka semua orang
yang penting. Dan jika kamu mengurus acara ini dengan baik. Aku akan membiarkan
kamu mengurus acara ku dengan Khun Wutta. Yang lebih penting, dia bukan seorang
pembohong seperti seseorang,” balas Nok sambil tersenyum manis kepada Nai.
Untuk memanasi Nai dan menyindir Nai.
Lalu
akhirnya, karena tidak tahan lagi dengan perkataan Nok, maka Nai pun segera mendorong
Nok ke dinding. Dan dia mengatakan bahwa dia tahu Nok berbohong, karena jika
benar, Nok tidak perlu melakukan ini padanya.
“Kelihatan
seperti apa … kamu tahu? Melukai kemudian menemukan cara balas dendam,” kata
Nai.
“Nai.
Itu terlau narsis. Aku hanya ingin kamu sadar bahwa orang rendahan dan
berpikiran buruk seperti kamu…. Tidak mungkin…,” kata Nok sambil mencoba
melepaskan diri, tapi tidak bisa. Kemudian sebelum Nok sempat menyelesaikan
perkataannya, Nai menciumin bibir Nok.
Dan
Nok pun berusaha untuk mendorong Nai, tapi Nai tidak mau melepaskan Nok dan
terus mencium Nok. Lalu setelah akhirnya Nok tidak lagi memberontak, Nai pun
menjauhkan wajahnya. Dan kemudian Nok langsug menampar wajah Nai.
“Sialan
kamu!!” teriak Nok.
“Aku
akan mengatur acaramu. Atau akan melakukan lebih daripada itu. Tidak apa.
Hadiahnya ciuman yang tadi!!” balas Nai dengan santai.
“Aku
benci kamu. Benci dan tergganggu,” balas Nok dengan marah. Lalu ketika pintu
lift terbuka, dia langsung berlari keluar dari dalam lift.
Acara
pernikahan dimulai. Jomyuth serta Sudjai bertindak sebagai MC dan menanyakan
bagaimana ceritanya Wat dan Khae bisa jatuh cinta. Dan Wat pun mulai bercerita,
lalu semua orang bertepuk tangan untuk mereka. Kemudian Wat mencium kening
Khae.
Dan
karena tidak tahan lagi mendengar serta melihat semua itu, maka Nok pun berdiri
dari duduknya dan pergi dari sini. Lalu melihat hal itu, Nai membiarkannya
untuk pergi dari sana. Sedangkan Wutta, saat dia melihat Nok pergi keluar, dia
langsung mengeluarkan hape nya dan menghubungin seseorang.
Acara
tangkap bunga dimulai. Khae mulai bersiap untuk melemparkan buket bunga
miliknya. Dan setiap orang, terutama wanita, mereka berdiri dan bersiap untuk
menangkap. Kemudian ketika bunga dilempar… orang beruntung yang berhasil
mendapatkan itu adalah… Jreng.. Jreng... Orang yang beruntung tersebut adalah Vi, mantan istri Wat.
Dan
ketika melihat itu, Khae, Wat, Thorsaeng,
serta beberapa orang tampak terkejut. Dan Nai pun berdiri untuk menghentikan
Vi, tapi dia tidak jadi dan kembali duduk. Lalu tanpa mempedulikan hal apapun,
Vi naik ke atas panggung dan memperkenalkan dirinya dengan sangat bangga serta
mulai berbicara mengenai hal baik tentang Thawat yang diketahuinya.
Dan karena khawatir, maka Thorsaeng meminta Nai
untuk menghentikan Vi, tapi Nai menolak untuk melakukan itu. Sehingga karena
tidak bisa melakukan appaun, Thorsaeng hanya bisa kembali duduk dengan cemas.
“Untuk Khun Thawat, selain dari waktu bekerja. Dia
akan mencurahkan seluruh waktunya hanya untuk putri kami. Yaitu Nok. Sekarang,
dimanapun dia duduk. Aku tidak tahu. Tapi aku akan memberitahu setiap orang.
Dimasa depan, Nok yang akan menduduki posisi Wat pastinya. Dan ada dua hal didalam
hidupnya Wat. Pertama kerja dan kedua Putrinya. Aku begitu senang bahwa kamu
telah bertemu yang ketiga. Tolong jaga dia dengan baik ya. Terima kasih
buketnya ya.. hahaha… dan aku pikir akan segera mengikutinya,” kata Vi dengan
bercanda mengakhiri pembicaraannya. Lalu dia mengajak setiap orang untuk
bersulang bagi pengantin.
Diluar ruangan. Nok mendapatkan telpon dari bibi
Phai. Tapi saat dia mengangkatnya, orang yang menelponnya ternyata bukan bibi
Phai. Dan ketika dia mendengar apa yang terjadi. Nok tiba- tiba saja menjadi
panik dan berlari untuk pergi.
Vi mendapatkan telpon dari Nok yang memberitahu
bahwa Phai mengalami kecelakaan. Tapi sebelum Vi bisa bertanya lebih jauh, Nok
langsung mematikan sambungan telponnya. Sehingga Vi pun menjadi sangat cemas
serta panik, karena Nok juga tidak bisa dihubungin lagi.
Dan melihat itu, Nai pun bertanya. Lalu Vi
menjelaskan, tapi dia tidak tahu dimana Phai berada saat ini, karena Nok bilang
seseorang menelponnya menggunakan nomor hape Phai dan Nok juga tidak tahu
dimana Phai berada.
Kemudian mendengar itu, Nai pun mencoba untuk
menelpon rumah untuk bertanya kepada Aff, Aey. Tapi ternyata ketika dia menelpon,
orang yang mengangkat telponnya adalah Phai sendiri. Sehingga Nai pun menjadi
heran dan bingung.
Tags:
Game Sanaeha
Tq min buat kelanjutan sinopsisnya
ReplyDeleteTrima kasih untuk sinopsisnya
ReplyDelete