Sinopsis Lakorn : Game Sanaeha Episode 8 - part 1


Network : Channel 3



Didalam kamar. Nok memperhatikan tanggal dikalender yang ada diatas mejanya. Dan ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya, Nok mempersilahkan orang itu untuk masuk, karena dia pikir itu adalah bibi Phai. Tapi teryanta itu adalah Wat. Dan ketika melihatnya, Nok langsung malas.

Wat memberikan segelas jus jeruk untuk Nok, “Dia tidak ada disini sekarang. Jadi aku yang datang mengantarkannya,” jelas Wat.

“Besok adalah hari pentingmu. Tidakkah kamu harus segera tidur ?” balas Nok.



Wat lalu duduk disamping Nok dan memengangin tangan Nok, dia menjelaskan bahwa dia tidak bisa tidur jika tidak bicara pada Nok. Dan dengan lemas, Nok bertanya apa dia masih putri Wat.

“Kamu tidak pernah tidak menjadi putriku,” jawab Wat, namun Nok tidak membalas lagi. Jadi Wat pun kembali melanjutkan,” Aku tahu bahwa aku tidak baik, karena membuatmu terluka dan sedih, tidak pernah menjaga perasaanmu. Tapi satu hal yang tidak akan pernah berubah. Aku tidak akan pernah berhenti menjadi Ayahmu. Bahkan walau aku punya seseorang yang baru denganku, tapi kamu masih akan menjadi harta ku yang paling berharga. Kamu sudah menjadi itu, sejak kamu lahir. Dan akan selamanya. Aku akan tinggal disini, tidak akan kemanapun. Segala yang kumiliki pasti menjadi milikmu. Aku janji,” jelas Wat.



Tapi Nok tetap diam dan tidak merespon. Kemudian Wat mencium kepala Nok dan mengelus kepala Nok dengan sayang serta mengatakan bahwa dia mencintai Nok. Tapi Nok tetap diam. Dan setelah Wat keluar dari kamarnya, Nok pun meneteskan air mata yang  telah ditahan- tahannya.


Diapatermen. Phai menjaga Pen yang sedang sakit, tapi ketika dia memeriksa suhu badan Pen, dia merasa heran, karena Pen tampak baik- baik saja. Kemudian Phai menanyakan tentang Wes, pacar Pen yang seorang dokter. Dan Pen menjawab bahwa saat ini, Wes sedang tidak ada waktu. Kemudian dengan sikap manja, Pen meminta tolong pada Ibunya agar memanaskan makanan untuknya, karena dia belum makan. Dan Phai pun mengiyakan, lalu keluar dari dalam kamar.



Kemudian setelah Phai keluar dari kamar, dengan cepat Pen bangun dan mengambil hape milik Phai didalam tas. Lalu setelah itu Pen mengambil SIM Card milik Ibunya. Dan tersenyum jahat.



Di hari pernikahan. Khae terus melihat pada Nai. Dan Wat menyadari hal itu, tapi Wat membiarkannya. Lalu disaat itu, Tana dan beberapa orang temannya datang untuk memberikan selamat kepada Wat dan Khae. Sedangkan Nai, dia sibuk memberikan pengarahan tentang pesta kepada seorang karyawan.



Tepat disaat itu, Nai melihat kedatangan Nok yang sedang menaiki tangga. Serta kedatangan Wutta yang kebetulan baru tiba disana juga. Dan karena Wutta memanggil Nok, maka Nok pun menunggu Wutta dan kemudian mereka jalan bersama menaiki tangga. Lalu ketiga akhirnya mereka bertiga bertemu, Wutta yang seperti biasa tidak sopan, dia menyindir Nai secara halus.

“Kamu bekerja sepanjang hari ini. Tidak heran, kenapa Khun Wat begitu baik padamu,” kata Wutta.

“Tidak karena itu. Khun Wat bisa memisahkan bagaimana orang berpikir padanya. Jika kamu pikir bahwa dia mempercayai seseorang karena orang itu bermanfaat untuknya, maka itu menunjukan orang itu tidak cukup bagus,” balas Nai.




“Jangan khawatir. Aku masih punya banyak waktu untuk mengenal dia,” balas Wutta, lalu dengan sikap mesra dia memeluk pinggang Nok yang berada disebelahnya. Serta dia meminta pendapat Nok, apa Wat akan menerima nya sebagai anak.

“Aku tidak tahu, tapi untukku. Aku memberi kamu untuk menjadi seseorang yang paling ku percayai,” balas Nok sambil mengandeng lengan Wutta. Dan melihat itu, Nai tampak cemburu. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun.



Nai pergi ke sebuah tempat sepi yang agak gelap, lalu dengan perasaan terluka dia mengingat semua hal tadi. Disana dia diam dan merenung.


Wutta meminta Nok untuk menunggunya sebentar, karena seorang temannya datang. Tapi Nok tidak mau menunggu, karena dia harus pergi menemui Ayahnya. Dan setelah mengatakan hal itu, Nok pun berjalan pergi meninggalkan Wutta.



Nai tanpa sengaja melihat Nok yang berdiri di depan lift. Dan ketika dia melihat Nok masuk ke dalam lift, dengan cepat dia pun ikut masuk ke dalam. Dan melihat ke datangan Nai, jelas saja Nok terkejut. Lalu Nai mulai membuka pembicaraan, dia mengatakan Wat pasti senang karena Nok datang. Dan Nok membalas bahwa dia hanya ingin menunjukan kepada orang lain bahwa Ayahnya tidak sendirian.

“Benarkah? Aku pikir kamu datang untuk menyambut seseorang yang akan menjadi menantu si Pengantin Pria,” kata Nai. Dan hal itu membuat Nok heran.

“Siapa yang kamu maksud?” tanya Nok, tidak mengerti.

“Tamu dari SJ. Mereka banyak yang datang sampai aku harus meminta meja lebih,” jelas Nai.



“Oohh! Tamu Khun Wutta. Bisakah kamu tolong layanin mereka juga. Mereka semua orang yang penting. Dan jika kamu mengurus acara ini dengan baik. Aku akan membiarkan kamu mengurus acara ku dengan Khun Wutta. Yang lebih penting, dia bukan seorang pembohong seperti seseorang,” balas Nok sambil tersenyum manis kepada Nai. Untuk memanasi Nai dan menyindir Nai.

Lalu akhirnya, karena tidak tahan lagi dengan perkataan Nok, maka Nai pun segera mendorong Nok ke dinding. Dan dia mengatakan bahwa dia tahu Nok berbohong, karena jika benar, Nok tidak perlu melakukan ini padanya.


“Kelihatan seperti apa … kamu tahu? Melukai kemudian menemukan cara balas dendam,” kata Nai.

“Nai. Itu terlau narsis. Aku hanya ingin kamu sadar bahwa orang rendahan dan berpikiran buruk seperti kamu…. Tidak mungkin…,” kata Nok sambil mencoba melepaskan diri, tapi tidak bisa. Kemudian sebelum Nok sempat menyelesaikan perkataannya, Nai menciumin bibir Nok.



Dan Nok pun berusaha untuk mendorong Nai, tapi Nai tidak mau melepaskan Nok dan terus mencium Nok. Lalu setelah akhirnya Nok tidak lagi memberontak, Nai pun menjauhkan wajahnya. Dan kemudian Nok langsug menampar wajah Nai.

“Sialan kamu!!” teriak Nok.

“Aku akan mengatur acaramu. Atau akan melakukan lebih daripada itu. Tidak apa. Hadiahnya ciuman yang tadi!!” balas Nai dengan santai.

“Aku benci kamu. Benci dan tergganggu,” balas Nok dengan marah. Lalu ketika pintu lift terbuka, dia langsung berlari keluar dari dalam lift.




Acara pernikahan dimulai. Jomyuth serta Sudjai bertindak sebagai MC dan menanyakan bagaimana ceritanya Wat dan Khae bisa jatuh cinta. Dan Wat pun mulai bercerita, lalu semua orang bertepuk tangan untuk mereka. Kemudian Wat mencium kening Khae.

Dan karena tidak tahan lagi mendengar serta melihat semua itu, maka Nok pun berdiri dari duduknya dan pergi dari sini. Lalu melihat hal itu, Nai membiarkannya untuk pergi dari sana. Sedangkan Wutta, saat dia melihat Nok pergi keluar, dia langsung mengeluarkan hape nya dan menghubungin seseorang.



Acara tangkap bunga dimulai. Khae mulai bersiap untuk melemparkan buket bunga miliknya. Dan setiap orang, terutama wanita, mereka berdiri dan bersiap untuk menangkap. Kemudian ketika bunga dilempar… orang beruntung yang berhasil mendapatkan itu adalah… Jreng.. Jreng... Orang yang beruntung tersebut adalah Vi, mantan istri Wat.

Dan ketika melihat itu, Khae, Wat, Thorsaeng, serta beberapa orang tampak terkejut. Dan Nai pun berdiri untuk menghentikan Vi, tapi dia tidak jadi dan kembali duduk. Lalu tanpa mempedulikan hal apapun, Vi naik ke atas panggung dan memperkenalkan dirinya dengan sangat bangga serta mulai berbicara mengenai hal baik tentang Thawat yang diketahuinya.


Dan karena khawatir, maka Thorsaeng meminta Nai untuk menghentikan Vi, tapi Nai menolak untuk melakukan itu. Sehingga karena tidak bisa melakukan appaun, Thorsaeng hanya bisa kembali duduk dengan cemas.




“Untuk Khun Thawat, selain dari waktu bekerja. Dia akan mencurahkan seluruh waktunya hanya untuk putri kami. Yaitu Nok. Sekarang, dimanapun dia duduk. Aku tidak tahu. Tapi aku akan memberitahu setiap orang. Dimasa depan, Nok yang akan menduduki posisi Wat pastinya. Dan ada dua hal didalam hidupnya Wat. Pertama kerja dan kedua Putrinya. Aku begitu senang bahwa kamu telah bertemu yang ketiga. Tolong jaga dia dengan baik ya. Terima kasih buketnya ya.. hahaha… dan aku pikir akan segera mengikutinya,” kata Vi dengan bercanda mengakhiri pembicaraannya. Lalu dia mengajak setiap orang untuk bersulang bagi pengantin.


Diluar ruangan. Nok mendapatkan telpon dari bibi Phai. Tapi saat dia mengangkatnya, orang yang menelponnya ternyata bukan bibi Phai. Dan ketika dia mendengar apa yang terjadi. Nok tiba- tiba saja menjadi panik dan berlari untuk pergi.


Vi mendapatkan telpon dari Nok yang memberitahu bahwa Phai mengalami kecelakaan. Tapi sebelum Vi bisa bertanya lebih jauh, Nok langsung mematikan sambungan telponnya. Sehingga Vi pun menjadi sangat cemas serta panik, karena Nok juga tidak bisa dihubungin lagi.




Dan melihat itu, Nai pun bertanya. Lalu Vi menjelaskan, tapi dia tidak tahu dimana Phai berada saat ini, karena Nok bilang seseorang menelponnya menggunakan nomor hape Phai dan Nok juga tidak tahu dimana Phai berada.


Kemudian mendengar itu, Nai pun mencoba untuk menelpon rumah untuk bertanya kepada Aff, Aey. Tapi ternyata ketika dia menelpon, orang yang mengangkat telponnya adalah Phai sendiri. Sehingga Nai pun menjadi heran dan bingung.

2 Comments

Previous Post Next Post