Network : Channel 3
Ibu kandung Nai (Nim). Dia melepaskan tangan Vi
yang memegang dan menahannya, sehingga Vi pun terjatuh. Kemudian Nim berlari
pergi dari sana. Dan melihat kejadian tersebut, Pat segera mendekat dan
membantu Vi untuk berdiri. Lalu dengan masih terkejut, Vi melihat kartu
pengenal kerja milik Nim yang berhasil di dapatkan nya.
Malam hari. Dikamar. Khae sibuk membaca buku. Dan
dari belakang Wat memeluknya, tapi Khae menolak untuk dipeluk, karena dia
sedang membaca. Lalu karena Khae tidak memperhatikannya, maka Wat mengambil
buku yang dibaca oleh Khae dan meletakannya diatas meja.
Wat mengerti mengapa Khae bersikap demikian, jadi
itu mengapa Khae tidak mau melihatnya. Dan mendengar itu, Khae menatap Wat,
lalu dia menjelaskan bahwa dia tidak marah dan mengerti, karena jika suatu hari
dia punya anak dan berada disituasi ini, maka dia akan melakukan hal yang sama
seperti Wat.
“Tapi mengapa pada malam pernikan kita, kan?”
tanya Wat, mengerti dengan sikap Khae. Lalu dengan lembut Wat mencium kening
Khae. “Jika kamu marah, katakanlah. Aku akan memperbaikinya.”
“Tapi aku sudah bilang, aku mengerti,” balas Khae.
“Aku mengerti kamu. Itu malam pernikahan kita tapi
pengantin pria malah menolak untuk tinggal di kamar. Jika itu orang lain,maka
mereka pasti juga marah. Tapi kamu special. Kamu marah, tapi kamu membiarkan ku
pergi. Terima kasih sudah mengerti aku,” kata Wat. Dan dia berjanji tidak akan
membuat Khae kecewa telah memilihnya.
Kemudian Khae berbaring di dada Wat sambil
tersenyum dan berterima kasih.
Vi mengetuk pintu rumah seseorang. Dan ketika
pintu dibuka, Nim tampak terkejut, karena melihat kedatangan Vi dirumahnya.
Lalu karena Vi ingin bicara, maka dia mempersilahkan Vi untuk masuk ke dalam
rumahnya.
Didalam rumah. Vi melihat bunga rangkaian hasil
buatan tangan Nim. Dan Nim menjelaskan bahwa dia membuat itu agar ada
pendapatan masukan lebih, kemudian dia menanyakan kabar Vi.
“Aku baik. Aku single dan itu lebih nyaman,” jelas
Vi.
“Kamu!!” balas Nim, dengan terkejut.
“Ya. Aku bercerai. Tapi tidak seburuk itu, jadi
jangan begitu serius,” balas Vi.
Lalu tiba- tiba Nim mulai terbatuk – batuk. Dan
melihat itu Vi menjadi cemas, karena batuknya tampak seperti buruk. Tapi Nim menjelaskan
bahwa tidak perlu ke dokter, karena dia akan segera membaik. Kemudian Nim
menanyakan maksud tujuan Vi ke rumahnya.
“Kamu harusnya tahu alasan mengapa aku datang
padamu,” kata Vi.
“Tidak Vi. Jangan beritahu dia… aku tinggal
disini!! Jangan ya,” pinta Nim dengan panik.
Vi berusaha menenangkan Nim, dia memberitahu kalau
dia belum menceritakan kepada Nai. Lalu Vi menanyakan apa Nim tidak mau bertemu
dengan Nai. Dan Nim menjawab bahwa dia tidak ingin Nai tahu, dia tidak mau Nai
mengetahui kehidupannya ini. Kemudian karena harus pergi berjualan, maka Nim
meminta Vi untuk pulang.
“Jangan pergi. Aku akan membeli ini semua. Kamu
tidak boleh pergi kemanapun, kecuali ke rumah sakit,” kata Vi sambil menahan
barang jualan Nim. Lalu Vi memberitkan kartu namanya kepada Nim dan meminta Nim
untuk menghubunginnya bila ada masalah yang terjadi, tidak peduli itu masalah
kecil atau besar. Setelah itu, Vi memaksa Nim untuk menerima uangnya atau dia
tidak akan pergi.
Dan karena kebaikan Vi tersebut, maka Nim
menerimanya.
Kembalinya ke dalam mobil. Vi tiba- tiba
mendapatkan telpon. Dan tanpa mengetahui dari siapa itu, Vi pun mengangkatnya.
Namun saat tahu itu adalah Tana, maka Vi langsung bertanya dengan ketus ada
apa.
Kemudian Tana memberitahukan bahwa hari ini dia
dan Wutta akan datang ke rumah Wat, lalu karena Vi tidak lagi tinggal disana,
maka dia menghubungin Vi. Namun mengetahui hal itu, VI tidak peduli, karena
tidak peduli rumah mana yang akan Tana kunjungin, tidak ada satupun yang akan
menerima Tana dan Wutta, karena mereka tidak mau menerima permintaan maaf.
“Aku tidak berpikir untuk meminta maaf. Aku hanya
ingin menunjukan tanggung jawab tentang video clip yang telah tersebar di
publik,” jelas Tana, tanpa malu.
“Clip? Clip apa?” tanya Vi, tidak mengerti.
Clip tersebut adalah tentang Nok yang dicium oleh
seorang Pria didalam kamar hotel. Dan Clip itu telah tersebat dan dilihat oleh
banyak orang. Bahkan kepada orang- orang dikantor. Dan ketika mengetahui hal
itu, Nai langsung menjadi panik.
Nok berjalan keluar dari dalam ruangan sambil
membawa dokumen. Dan Nai yang datang setelah itu, dia menjadi snagat panik,
karena Nok tidak berada didalam ruangan.
Dikantor. Nok merasa heran, karena setiap orang
yang dijumpainya, mereka tampak seperti
sedang melihat aneh kearahnya dan bersikap aneh kepadanya serta berbicara
tentangnya sambil melihat hape mereka.
Sementara Nai yang panik, dia mencoba menghubungin
Nok. Tapi sayang nya, Nok tidak menjawab telponnya, karena ternyata hape Nok
tertinggal di atas meja kantor. Jadi Nai pun semakin panik harus bertindak
seperti apa.
Karena penasaran, maka Nok menanyakan kepada para
karyawan yang memandangnnya. Dia bertanya tentang apa yang sedang mereka
tonton. Dan tepat sebelum seorang karyawan yang di tanya tersebut memberikan
hape nya ke Nok, Nai datang.
Nai menanyakan mengapa Nok tidak menjawab
telponnya. Kemudian berdua mereka kembali ke dalam ruangan. Dan Nai menasehati
Nok yang tidak membawa hape nya. Lalu mendengar itu, Nok pun protes, karena itu
kan terserah dia mau bawa atau tidak.
Lalu pas disaat itu, Sudjai yang telah menunggu di
dalam ruangan langsung mendekati Nok untuk memberitahu tentang clip tersebut.
Tapi dengan segera Nai menahan Nok dan merebut hape milik Sudjai.
“Aku sudah menyuruh mu untuk mempersiapkan rapat.
Apa yang kamu lakukan disini?” tanya Nai dengan sikap marah kepada Sudjai. Dan
dengan gugup Sudjai kebingungan mau menjawab apa.
Lalu melihat itu, Nok pun menjadi merasa heran dan
menanyakan apa yang salah dengan Nai. Dan Nai pun menjelaskan bahwa sekarang
adalah waktu nya untuk bekerja, jadi Sudjai harus mengerjakan tugasnya.
Kemudian Nai memberikan kode mata, agar Sudjai keluar dari ruangannya.
Tepat
disaat itu Pribprao masuk ke dalam ruangan sambil membawa hape nya. Dan melihat
dia, Nai langsung pura- pura bertanya ada apa. Lalu dengan gugup, Pribprao
tidak jadi memberitahu Nok. Kemudian dengan segera Sudjai merebut hape Pribprao
dan memarahi nya. Sehingga melihat hal itu, Nok menjadi tambah heran serta
penasaran ada apa.
“Pulanglah!”
perintah Nai kepada Nok.
“Tapi
ini waktunya untuk bekerja,” protes Nok.
“Sekarang!!”
tambah Nai dengan tegas.
Jadi
karena itu, maka Nok pun terpaksa harus pulang. Tapi lagi- lagi tepat disaat
itu, hape Nok berbunyi, tanda ada pesan masuk. Dan mendengar itu, Nai langsung
merebut hape milik Nok. Sehingga Nok pun menjadi kesal.
“Apa
yang kamu sembunyikan?” tanya Nok.
“Aku
akan memberitahu mu segalanya, ketika ktia sampai dirumah,” jawab Nai.
Nok
lalu ingin merebut hape nya kembali. Tapi Nai mengelak dan memohon agar Nok
mendengarkannya. Lalu ketika itu, saat Nok seperti bersiap untuk pulang. Sudjai
yang merasa aman, dia mengendurkan pertahanannya. Dan pada saat itu, Nok
merebut hape ditangan Sudjai untuk melihat ada apa. Dan melihat itu, mereka
semua menjadi sangat kebingungan dan cemas.
Ketika
melihat clip dirinya sendiri. Nok tampak sangat syok sekali.
Nok
terduduk diam, karena syok. Kemudian dia menanyakan kepada Nai, apa benar orang
yang berada di dalam video itu adalah dia sendiri. Dan Nai membenarkan, tapi
dia menjamin bahwa tidak ada yang terjadi sama sekali dan tidak seburuk seperti
yang Nok lihat di Video itu.
“Tidak
buruk? Jika itu tidak buruk, mengapa setiap orang menyembunyikannya dariku?”
tanya Nok dengan tampak sedih.
“Khun
Nok.”
Dengan
sedih, Nok menanyakan siapa orang yang berada didalam video itu bersamanya. Dan
Nai pun menjawab dengan jujur bahwa orang itu adalah Wutta. Lalu mendengar itu,
Nok makin tampak sedih dan frustasi.
“Mengapa
kamu tidak memberitahuku sejak pertama kali? Mengapa kamu menyembunyikannya
dari ku juga?” tanya Nok.
“Karena
belum ada yang terjadi. Dengarkan aku. Ini hal paling jujur yang ku katakan,
aku telah memastikan saat aku menolongmu. Kamu aman dan baik saja. Aku tidak
akan pernah membiarkan siapapun untuk menyakitimu, pastinya,” jelas Nai.
“Kamu
yakin? Kamu tidak bohong padaku, kan?” balas Nok sambil menangis tersedu- sedu.
Lalu
dengan lembut, Nai menyandarkan kepala Nok dibahunya dan membiarkan Nok menangis.
“Ketika sampai dirumah, paman dan bibi akan memberitahumu hal yang sama seperti
yang ku katakan. Kali ini aku tidak bohong padamu.”
Ketika
sampai dirumah dan melihat mobil merah milik Wutta. Vi langsung menjadi sangat
marah. Dan saat Khae membuka kan pintu untuknya, Vi langsung berkata dengan
marah, bagaimana bisa suami Khae, yaitu Wat, membiarkan orang yang telah
melakukan hal buruk pada Nok untuk masuk ke dalam rumah.
“Khun
Wat tidak membiarkan mereka, tapi…” jelas Khae dengan cemas juga.
Didalam
rumah. Ternyata orang yang membiarkan Wutta serta Tana masuk adalah Nenek.
Disana Nenek menjelaskan niat baik Wutta yang telah baik mau mengaku dan
bertanggung jawab kepada Nai. Tapi tentu saja, Wat tidak terima hal itu dan
memarahi mereka. Namun Nenek menahan Wat untuk tenang.
“Aku
sudah bilang untuk bicara lembut. Tolong pedulikan aku juga. Kemarahan ku tidak
kuran daripada kamu. Tolong pikirkan, apa mereka akan sebodoh itu menyebarkan
bukti untuk mengikat diri mereka sendiri,” jelas Nenek. Dan Wat tidak senang
mendengar itu. Sedangkan Wutta dan Tana tersenyum senang.
Vi
masuk ke dalam rumah dan marah kepada Nenek. Namun Nenek malah memihak kepada
Wutta serta Tana. Lalu Vi pun mengatakan bahwa sebagai seorang Ibu, dia tidak
mengizinkan Nenek melakukan ini pada Putrinya.
“Mengapa
aku tidak berhak. Lihat orang yang kamu carikan untuk cucu ku. Kemudian lihat
aku. Dia lebih cocok dengan cucu ku dalam hal status keluarga dan pendidikan,”
jelas Nenek, memarahi Vi.
Aff,
Aey, yang melihat itu dari balik tembok. Mereka mengomentari Nenek yang tidak
mudah menyerah dan jika begini maka Nok akan harus menikahi Wutta. Lalu
mendengar itu, Phai pun menjadi sangat pusing dan hampir pingsan. Untung Aff,
Aey, segera membantu. Sementara Khae yang berada disana. Dia tampak bingung
harus bertindak seperti apa.
Tepat
disaat itu, Nai serta Nok pulang. Dan menyadari itu, Khae memanggil nama mereka
berdua. Tapi Nok dan Nai mengabaikan hal itu, karena sekarang sedang banyak
sekali masalah yang terjadi.
“Apa
yang harus aku lakukan?” tanya Nok dengan tatapan kosong.
“Kamu
tidak ingin menikahi dia kan?” tanya Nai. Dan mendengar itu, Nok terdiam. Lalu
Nai memegang tangan Nok,” Beritahu aku bahwa kamu tidak ingin menikah
dengannya.”
Melihat
Nai memegang tangan Nok, Khae tampak cemburu, tapi dia tetap diam. Kemudian
dengan lemah Nok menjawab pertanyaan Nai.”Tidak!”
“Jadi,
tolong percayailah aku,” balas Nai. Kemudian dia menarik tangan Nok untuk ikut
bersamanya ke ruang tamu.
Dihadapan
seluruh orang. Dengan tegas, Nai mengatakan kepada Nenek bahwa Wutta tidak
perlu untuk bertanggung jawab, karena Pria yang berada didalam video itu adalah
dia. Kemudian Nai mengatakan kepada Nok bahwa dialah yang akan bertanggung
jawab dengan menikahi Nok. Kemudian mendengar itu, semua orang pun menjadi
terkejut.
Dan
dengan berpura- pura marah, Nok pun menampar Nai dan memarahinya. “Ketika kamu
berani melakukan itu padaku, maka kamu harus bertanggung jawab atas apa yang
kamu perbuat.”
Mendengar
itu, Wutta pun langsung berdiri dan protes. Dia mengatakan bahwa dialah yang
melakukan itu. Lalu mengerti dengan apa yang terjadi, maka Wat pun membuka
suara membantu Nai.
“Temukan
bukti bahwa itu adalah kamu! Aku tidak melihat wajah orang didalam video itu!
Dan aku melihat itu tidak tampak seperti kamu,” kata Wat.
“Bagaimana
tidak mirip. Orang yang berada di dalam video itu adalah aku. Pastinya,” balas
Wutta, bersikeras.
“Game
over, Khun Wutta. Aku tahu kamu menyukai Putriku. Tapi kamu akan menunjukan
seorang Gentleman seperti ini? Ini tidak bagus untukmu lagi. Karena disana juga
banyak kasus yang belum jelas. Dan jika kamu tidak ingin menjelaskan semuanya,
aku kira kamu harus membawa anak mu keluar dari sini sesegera mungkin,” kata
Vi, membantu Nai juga.
Lalu
tanpa bisa mengatakan apapun lagi, maka Tana pun mengajak Wutta untuk pergi.
Kemudian
Vi duduk disofa dengan lega. Tapi Nenek berjalan mendekati Nai dan menampar Nai
serta memarahinya juga. “Bagaimana kamu bisa melakukan ini!!” kata Nenek dengan
marah sambil memukuli Nai dan mendorong Nai hingga membuat kepala Nai tanpa
sengaja terantuk pada kursi dan berdarah.
“Aku
akan bertanggung jawab untuk diriku sendiri!” kata Nai dengan tegas sambil
berlutut pada Nenek. Tapi Nenek tidak terima dan tetap memukuli Nai. Lalu Vi
pun menahan Nenek dan meminta Nenek untuk berhenti, tapi Nenek malah mendorong
Vi.
Tanpa
henti, Nenek kembali memarahi dan memukuli Nai. Dan Vi ingin menghentikannya
lagi, tapi Wat menahan Vi atau segalanya akan semakin rumit.
“Aku
membantunya sejak kecil. Aku mencintai dia lebih dari diriku sendiri!! Aku
menemukan yang terbaik untuk cucu ku. Tapi bagaimana bisa kamu melakukan ini!”
teriak Nenek dengan sangat marah dan sedih. Dan mendengar itu, Nok tampak
seperti tidak tahu harus perbuat apa.
“Aku
akan bertanggung untuk diriku sendiri,” kata Nai dengan tegas.
“Bertanggung
jawab. Sampah sepertimu. Berhak untuk mengatakan ini? Aku akan bertanya padamu.
Apa yang aku lakukan dengan Ibu mu dan kamu? Sehingga kamu datang untuk balas
dendam dengan melalui cucu ku. Ibumu. Aku telah mengadopsi nya. Memelihara dan
menghargainya. Mencintainya seperti anakku sendiri. Dan lihat sikapnya untuk
membalas ku. Ibumu menjadi anak yang manja. Kawin lari!! Tapi ketika dia tidak
bisa menolong dirinya sendiri. Dia membawa seorang berdarah jahat sepertimu
untuk tinggal disini. Bahkan Ibumu tidak menerima kamu!! Bagaimana bisa aku
menerima mu? Aku benci kamu. Benci kamu!!” kata Nenek dengan kasar sambil terus
menampar dan memukuli Nai.
Tapi
semua orang yang berada disana dan melihat itu. Tidak seorang pun yang bisa
membantu Nai dan menghentikan Nenek. Hingga akhirnya, karena tidak tega lagi
melihat itu, Vi dan Wat pun membawa Nenek yang telah tampak lemas pergi keluar.
Sedangkan Nok, dia mulai menangis kembali.
Tags:
Game Sanaeha
Ya ampun seru banget, deg-degan ni
ReplyDeletePart ini bacanya tegang banged... Kasian
ReplyDeleteMakasih ya kak bertkat sinopsis ini rasa penasaran sdh terjawab hehe
Part ini bacanya tegang banged... Kasian
ReplyDeleteMakasih ya kak bertkat sinopsis ini rasa penasaran sdh terjawab hehe
Em...g tega ma nai..nenek ny jhat.
ReplyDeleteMenegangkan, saya tunggu sinopsis selanjutnya
ReplyDeleteLanjut terus y kak, semangatt 😀😀
ReplyDeleteKasian sm nai di salah pahamin trus nenek jahat bgt ampe mukul nai kaya gitu 😭😭,thx sinopsisnya lanjut trus semangat trus ya
ReplyDeleteTerima kasih kk sinopsis nya 😘😘
ReplyDeleteEpisode paling mengharukan 😢😢😢😢
ReplyDeleteG sabar nunggu kelanjutannya...
💪💪💪 mimin & terima kasih 🙏🙏🙏
G sabar nunggu kelanjutannya. Trima kasih sinopsisnya kkak..
ReplyDeleteYa ampun baper amat sihh,,ngeliat drama ini,,coba tanyang d indonesia
ReplyDelete