Sinopsis Lakorn : Game Sanaeha Episode 8 - part 3



Network : Channel 3



Ibu kandung Nai (Nim). Dia melepaskan tangan Vi yang memegang dan menahannya, sehingga Vi pun terjatuh. Kemudian Nim berlari pergi dari sana. Dan melihat kejadian tersebut, Pat segera mendekat dan membantu Vi untuk berdiri. Lalu dengan masih terkejut, Vi melihat kartu pengenal kerja milik Nim yang berhasil di dapatkan nya.


Malam hari. Dikamar. Khae sibuk membaca buku. Dan dari belakang Wat memeluknya, tapi Khae menolak untuk dipeluk, karena dia sedang membaca. Lalu karena Khae tidak memperhatikannya, maka Wat mengambil buku yang dibaca oleh Khae dan meletakannya diatas meja.



Wat mengerti mengapa Khae bersikap demikian, jadi itu mengapa Khae tidak mau melihatnya. Dan mendengar itu, Khae menatap Wat, lalu dia menjelaskan bahwa dia tidak marah dan mengerti, karena jika suatu hari dia punya anak dan berada disituasi ini, maka dia akan melakukan hal yang sama seperti Wat.

“Tapi mengapa pada malam pernikan kita, kan?” tanya Wat, mengerti dengan sikap Khae. Lalu dengan lembut Wat mencium kening Khae. “Jika kamu marah, katakanlah. Aku akan memperbaikinya.”

“Tapi aku sudah bilang, aku mengerti,” balas Khae.


“Aku mengerti kamu. Itu malam pernikahan kita tapi pengantin pria malah menolak untuk tinggal di kamar. Jika itu orang lain,maka mereka pasti juga marah. Tapi kamu special. Kamu marah, tapi kamu membiarkan ku pergi. Terima kasih sudah mengerti aku,” kata Wat. Dan dia berjanji tidak akan membuat Khae kecewa telah memilihnya.

Kemudian Khae berbaring di dada Wat sambil tersenyum dan berterima kasih.



Vi mengetuk pintu rumah seseorang. Dan ketika pintu dibuka, Nim tampak terkejut, karena melihat kedatangan Vi dirumahnya. Lalu karena Vi ingin bicara, maka dia mempersilahkan Vi untuk masuk ke dalam rumahnya.

Didalam rumah. Vi melihat bunga rangkaian hasil buatan tangan Nim. Dan Nim menjelaskan bahwa dia membuat itu agar ada pendapatan masukan lebih, kemudian dia menanyakan kabar Vi.

“Aku baik. Aku single dan itu lebih nyaman,” jelas Vi.

“Kamu!!” balas Nim, dengan terkejut.

“Ya. Aku bercerai. Tapi tidak seburuk itu, jadi jangan begitu serius,” balas Vi.



Lalu tiba- tiba Nim mulai terbatuk – batuk. Dan melihat itu Vi menjadi cemas, karena batuknya tampak seperti buruk. Tapi Nim menjelaskan bahwa tidak perlu ke dokter, karena dia akan segera membaik. Kemudian Nim menanyakan maksud tujuan Vi ke rumahnya.

“Kamu harusnya tahu alasan mengapa aku datang padamu,” kata Vi.

“Tidak Vi. Jangan beritahu dia… aku tinggal disini!! Jangan ya,” pinta Nim dengan panik.

Vi berusaha menenangkan Nim, dia memberitahu kalau dia belum menceritakan kepada Nai. Lalu Vi menanyakan apa Nim tidak mau bertemu dengan Nai. Dan Nim menjawab bahwa dia tidak ingin Nai tahu, dia tidak mau Nai mengetahui kehidupannya ini. Kemudian karena harus pergi berjualan, maka Nim meminta Vi untuk pulang.



“Jangan pergi. Aku akan membeli ini semua. Kamu tidak boleh pergi kemanapun, kecuali ke rumah sakit,” kata Vi sambil menahan barang jualan Nim. Lalu Vi memberitkan kartu namanya kepada Nim dan meminta Nim untuk menghubunginnya bila ada masalah yang terjadi, tidak peduli itu masalah kecil atau besar. Setelah itu, Vi memaksa Nim untuk menerima uangnya atau dia tidak akan pergi.

Dan karena kebaikan Vi tersebut, maka Nim menerimanya.



Kembalinya ke dalam mobil. Vi tiba- tiba mendapatkan telpon. Dan tanpa mengetahui dari siapa itu, Vi pun mengangkatnya. Namun saat tahu itu adalah Tana, maka Vi langsung bertanya dengan ketus ada apa.

Kemudian Tana memberitahukan bahwa hari ini dia dan Wutta akan datang ke rumah Wat, lalu karena Vi tidak lagi tinggal disana, maka dia menghubungin Vi. Namun mengetahui hal itu, VI tidak peduli, karena tidak peduli rumah mana yang akan Tana kunjungin, tidak ada satupun yang akan menerima Tana dan Wutta, karena mereka tidak mau menerima permintaan maaf.

“Aku tidak berpikir untuk meminta maaf. Aku hanya ingin menunjukan tanggung jawab tentang video clip yang telah tersebar di publik,” jelas Tana, tanpa malu.

“Clip? Clip apa?” tanya Vi, tidak mengerti.



Clip tersebut adalah tentang Nok yang dicium oleh seorang Pria didalam kamar hotel. Dan Clip itu telah tersebat dan dilihat oleh banyak orang. Bahkan kepada orang- orang dikantor. Dan ketika mengetahui hal itu, Nai langsung menjadi panik.



Nok berjalan keluar dari dalam ruangan sambil membawa dokumen. Dan Nai yang datang setelah itu, dia menjadi snagat panik, karena Nok tidak berada didalam ruangan.

Dikantor. Nok merasa heran, karena setiap orang yang  dijumpainya, mereka tampak seperti sedang melihat aneh kearahnya dan bersikap aneh kepadanya serta berbicara tentangnya sambil melihat hape mereka.


Sementara Nai yang panik, dia mencoba menghubungin Nok. Tapi sayang nya, Nok tidak menjawab telponnya, karena ternyata hape Nok tertinggal di atas meja kantor. Jadi Nai pun semakin panik harus bertindak seperti apa.



Karena penasaran, maka Nok menanyakan kepada para karyawan yang memandangnnya. Dia bertanya tentang apa yang sedang mereka tonton. Dan tepat sebelum seorang karyawan yang di tanya tersebut memberikan hape nya ke Nok, Nai datang.

Nai menanyakan mengapa Nok tidak menjawab telponnya. Kemudian berdua mereka kembali ke dalam ruangan. Dan Nai menasehati Nok yang tidak membawa hape nya. Lalu mendengar itu, Nok pun protes, karena itu kan terserah dia mau bawa atau tidak.


Lalu pas disaat itu, Sudjai yang telah menunggu di dalam ruangan langsung mendekati Nok untuk memberitahu tentang clip tersebut. Tapi dengan segera Nai menahan Nok dan merebut hape milik Sudjai.

“Aku sudah menyuruh mu untuk mempersiapkan rapat. Apa yang kamu lakukan disini?” tanya Nai dengan sikap marah kepada Sudjai. Dan dengan gugup Sudjai kebingungan mau menjawab apa.

Lalu melihat itu, Nok pun menjadi merasa heran dan menanyakan apa yang salah dengan Nai. Dan Nai pun menjelaskan bahwa sekarang adalah waktu nya untuk bekerja, jadi Sudjai harus mengerjakan tugasnya. Kemudian Nai memberikan kode mata, agar Sudjai keluar dari ruangannya.


Tepat disaat itu Pribprao masuk ke dalam ruangan sambil membawa hape nya. Dan melihat dia, Nai langsung pura- pura bertanya ada apa. Lalu dengan gugup, Pribprao tidak jadi memberitahu Nok. Kemudian dengan segera Sudjai merebut hape Pribprao dan memarahi nya. Sehingga melihat hal itu, Nok menjadi tambah heran serta penasaran ada apa.

“Pulanglah!” perintah Nai kepada Nok.

“Tapi ini waktunya untuk bekerja,” protes Nok.

“Sekarang!!” tambah Nai dengan tegas.



Jadi karena itu, maka Nok pun terpaksa harus pulang. Tapi lagi- lagi tepat disaat itu, hape Nok berbunyi, tanda ada pesan masuk. Dan mendengar itu, Nai langsung merebut hape milik Nok. Sehingga Nok pun menjadi kesal.

“Apa yang kamu sembunyikan?” tanya Nok.

“Aku akan memberitahu mu segalanya, ketika ktia sampai dirumah,” jawab Nai.



Nok lalu ingin merebut hape nya kembali. Tapi Nai mengelak dan memohon agar Nok mendengarkannya. Lalu ketika itu, saat Nok seperti bersiap untuk pulang. Sudjai yang merasa aman, dia mengendurkan pertahanannya. Dan pada saat itu, Nok merebut hape ditangan Sudjai untuk melihat ada apa. Dan melihat itu, mereka semua menjadi sangat kebingungan dan cemas.

Ketika melihat clip dirinya sendiri. Nok tampak sangat syok sekali.



Nok terduduk diam, karena syok. Kemudian dia menanyakan kepada Nai, apa benar orang yang berada di dalam video itu adalah dia sendiri. Dan Nai membenarkan, tapi dia menjamin bahwa tidak ada yang terjadi sama sekali dan tidak seburuk seperti yang Nok lihat di Video itu.

“Tidak buruk? Jika itu tidak buruk, mengapa setiap orang menyembunyikannya dariku?” tanya Nok dengan tampak sedih.

“Khun Nok.”

Dengan sedih, Nok menanyakan siapa orang yang berada didalam video itu bersamanya. Dan Nai pun menjawab dengan jujur bahwa orang itu adalah Wutta. Lalu mendengar itu, Nok makin tampak sedih dan frustasi.

“Mengapa kamu tidak memberitahuku sejak pertama kali? Mengapa kamu menyembunyikannya dari ku juga?” tanya Nok.

“Karena belum ada yang terjadi. Dengarkan aku. Ini hal paling jujur yang ku katakan, aku telah memastikan saat aku menolongmu. Kamu aman dan baik saja. Aku tidak akan pernah membiarkan siapapun untuk menyakitimu, pastinya,” jelas Nai.

“Kamu yakin? Kamu tidak bohong padaku, kan?” balas Nok sambil menangis tersedu- sedu.


Lalu dengan lembut, Nai menyandarkan kepala Nok dibahunya dan membiarkan Nok menangis. “Ketika sampai dirumah, paman dan bibi akan memberitahumu hal yang sama seperti yang ku katakan. Kali ini aku tidak bohong padamu.”



Ketika sampai dirumah dan melihat mobil merah milik Wutta. Vi langsung menjadi sangat marah. Dan saat Khae membuka kan pintu untuknya, Vi langsung berkata dengan marah, bagaimana bisa suami Khae, yaitu Wat, membiarkan orang yang telah melakukan hal buruk pada Nok untuk masuk ke dalam rumah.

“Khun Wat tidak membiarkan mereka, tapi…” jelas Khae dengan cemas juga.



Didalam rumah. Ternyata orang yang membiarkan Wutta serta Tana masuk adalah Nenek. Disana Nenek menjelaskan niat baik Wutta yang telah baik mau mengaku dan bertanggung jawab kepada Nai. Tapi tentu saja, Wat tidak terima hal itu dan memarahi mereka. Namun Nenek menahan Wat untuk tenang.

“Aku sudah bilang untuk bicara lembut. Tolong pedulikan aku juga. Kemarahan ku tidak kuran daripada kamu. Tolong pikirkan, apa mereka akan sebodoh itu menyebarkan bukti untuk mengikat diri mereka sendiri,” jelas Nenek. Dan Wat tidak senang mendengar itu. Sedangkan Wutta dan Tana tersenyum senang.



Vi masuk ke dalam rumah dan marah kepada Nenek. Namun Nenek malah memihak kepada Wutta serta Tana. Lalu Vi pun mengatakan bahwa sebagai seorang Ibu, dia tidak mengizinkan Nenek melakukan ini pada Putrinya.

“Mengapa aku tidak berhak. Lihat orang yang kamu carikan untuk cucu ku. Kemudian lihat aku. Dia lebih cocok dengan cucu ku dalam hal status keluarga dan pendidikan,” jelas Nenek, memarahi Vi.



Aff, Aey, yang melihat itu dari balik tembok. Mereka mengomentari Nenek yang tidak mudah menyerah dan jika begini maka Nok akan harus menikahi Wutta. Lalu mendengar itu, Phai pun menjadi sangat pusing dan hampir pingsan. Untung Aff, Aey, segera membantu. Sementara Khae yang berada disana. Dia tampak bingung harus bertindak seperti apa.



Tepat disaat itu, Nai serta Nok pulang. Dan menyadari itu, Khae memanggil nama mereka berdua. Tapi Nok dan Nai mengabaikan hal itu, karena sekarang sedang banyak sekali masalah yang terjadi.

“Apa yang harus aku lakukan?” tanya Nok dengan tatapan kosong.

“Kamu tidak ingin menikahi dia kan?” tanya Nai. Dan mendengar itu, Nok terdiam. Lalu Nai memegang tangan Nok,” Beritahu aku bahwa kamu tidak ingin menikah dengannya.”

Melihat Nai memegang tangan Nok, Khae tampak cemburu, tapi dia tetap diam. Kemudian dengan lemah Nok menjawab pertanyaan Nai.”Tidak!”

“Jadi, tolong percayailah aku,” balas Nai. Kemudian dia menarik tangan Nok untuk ikut bersamanya ke ruang tamu.



Dihadapan seluruh orang. Dengan tegas, Nai mengatakan kepada Nenek bahwa Wutta tidak perlu untuk bertanggung jawab, karena Pria yang berada didalam video itu adalah dia. Kemudian Nai mengatakan kepada Nok bahwa dialah yang akan bertanggung jawab dengan menikahi Nok. Kemudian mendengar itu, semua orang pun menjadi terkejut.

Dan dengan berpura- pura marah, Nok pun menampar Nai dan memarahinya. “Ketika kamu berani melakukan itu padaku, maka kamu harus bertanggung jawab atas apa yang kamu perbuat.”




Mendengar itu, Wutta pun langsung berdiri dan protes. Dia mengatakan bahwa dialah yang melakukan itu. Lalu mengerti dengan apa yang terjadi, maka Wat pun membuka suara membantu Nai.

“Temukan bukti bahwa itu adalah kamu! Aku tidak melihat wajah orang didalam video itu! Dan aku melihat itu tidak tampak seperti kamu,” kata Wat.

“Bagaimana tidak mirip. Orang yang berada di dalam video itu adalah aku. Pastinya,” balas Wutta, bersikeras.

“Game over, Khun Wutta. Aku tahu kamu menyukai Putriku. Tapi kamu akan menunjukan seorang Gentleman seperti ini? Ini tidak bagus untukmu lagi. Karena disana juga banyak kasus yang belum jelas. Dan jika kamu tidak ingin menjelaskan semuanya, aku kira kamu harus membawa anak mu keluar dari sini sesegera mungkin,” kata Vi, membantu Nai juga.

Lalu tanpa bisa mengatakan apapun lagi, maka Tana pun mengajak Wutta untuk pergi.



Kemudian Vi duduk disofa dengan lega. Tapi Nenek berjalan mendekati Nai dan menampar Nai serta memarahinya juga. “Bagaimana kamu bisa melakukan ini!!” kata Nenek dengan marah sambil memukuli Nai dan mendorong Nai hingga membuat kepala Nai tanpa sengaja terantuk pada kursi dan berdarah.

“Aku akan bertanggung jawab untuk diriku sendiri!” kata Nai dengan tegas sambil berlutut pada Nenek. Tapi Nenek tidak terima dan tetap memukuli Nai. Lalu Vi pun menahan Nenek dan meminta Nenek untuk berhenti, tapi Nenek malah mendorong Vi.

Tanpa henti, Nenek kembali memarahi dan memukuli Nai. Dan Vi ingin menghentikannya lagi, tapi Wat menahan Vi atau segalanya akan semakin rumit.



“Aku membantunya sejak kecil. Aku mencintai dia lebih dari diriku sendiri!! Aku menemukan yang terbaik untuk cucu ku. Tapi bagaimana bisa kamu melakukan ini!” teriak Nenek dengan sangat marah dan sedih. Dan mendengar itu, Nok tampak seperti tidak tahu harus perbuat apa.

“Aku akan bertanggung untuk diriku sendiri,” kata Nai dengan tegas.


“Bertanggung jawab. Sampah sepertimu. Berhak untuk mengatakan ini? Aku akan bertanya padamu. Apa yang aku lakukan dengan Ibu mu dan kamu? Sehingga kamu datang untuk balas dendam dengan melalui cucu ku. Ibumu. Aku telah mengadopsi nya. Memelihara dan menghargainya. Mencintainya seperti anakku sendiri. Dan lihat sikapnya untuk membalas ku. Ibumu menjadi anak yang manja. Kawin lari!! Tapi ketika dia tidak bisa menolong dirinya sendiri. Dia membawa seorang berdarah jahat sepertimu untuk tinggal disini. Bahkan Ibumu tidak menerima kamu!! Bagaimana bisa aku menerima mu? Aku benci kamu. Benci kamu!!” kata Nenek dengan kasar sambil terus menampar dan memukuli Nai.




Tapi semua orang yang berada disana dan melihat itu. Tidak seorang pun yang bisa membantu Nai dan menghentikan Nenek. Hingga akhirnya, karena tidak tega lagi melihat itu, Vi dan Wat pun membawa Nenek yang telah tampak lemas pergi keluar. Sedangkan Nok, dia mulai menangis kembali.

11 Comments

  1. Ya ampun seru banget, deg-degan ni

    ReplyDelete
  2. Part ini bacanya tegang banged... Kasian
    Makasih ya kak bertkat sinopsis ini rasa penasaran sdh terjawab hehe

    ReplyDelete
  3. Part ini bacanya tegang banged... Kasian
    Makasih ya kak bertkat sinopsis ini rasa penasaran sdh terjawab hehe

    ReplyDelete
  4. Em...g tega ma nai..nenek ny jhat.

    ReplyDelete
  5. Menegangkan, saya tunggu sinopsis selanjutnya

    ReplyDelete
  6. Lanjut terus y kak, semangatt 😀😀

    ReplyDelete
  7. Kasian sm nai di salah pahamin trus nenek jahat bgt ampe mukul nai kaya gitu 😭😭,thx sinopsisnya lanjut trus semangat trus ya

    ReplyDelete
  8. Terima kasih kk sinopsis nya 😘😘

    ReplyDelete
  9. Episode paling mengharukan 😢😢😢😢
    G sabar nunggu kelanjutannya...
    💪💪💪 mimin & terima kasih 🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  10. G sabar nunggu kelanjutannya. Trima kasih sinopsisnya kkak..

    ReplyDelete
  11. Ya ampun baper amat sihh,,ngeliat drama ini,,coba tanyang d indonesia

    ReplyDelete
Previous Post Next Post