Vi dan Wat berusaha mencari keberadaan Nim dengan
cara menyewa seorang penyelidik. Dikarenakan menurut info dari Wes, kanker yang
di derita Nim belum menyebar, jadi itu masih bisa di rawat.
Kemudian Wat memberikan semangkuk salad untuk Vi,
karena sejak tadi Vi belum makan apapun. Dan Vi pun menerimanya serta
memakannya.
Tepat disaat itu, Khae pulang. Dia tampak tidak
senang melihat kedekatan Vi dan Wat. Apalagi ketika Wat menanyakan apa dia
pulang. Dengan sinis, Khae menjawab bahwa ini adalah rumahnya, jadi bagaimana
pun dia berhak untuk pulang. Kemudian, Khae berbicara kepada Vi, dia meminta Vi
untuk memindahkan mobil yang Vi parkir di areanya.
“Aku minta maaf ya. Aku terbiasa parkir disana,
karena dulunya itu adalah areaku,” kata Vi. Lalu dia mengucapkan terima kasih
kepada Wat atas salad yang Wat buatkan untuknya. Setelah itu Vi pamit pulang
sambil membawa salad tersebut.
“Apa kamu sudah makan?” tanya Wat kepada Khae,
saat Vi telah pergi dari sana.
“Mengapa kamu bertanya? Kamu akan membuatkan salad
untuk ku makan?” balas Khae dengan sinis, karena cemburu.
“Aku berbicara baik- baik padamu. Mengapa kamu
malah mengambek?” balas Wat, tidak mengerti dengan sikap Khae.
“Aku juga ingin menjawab baik- baik, tapi lihat
apa yang kamu lakukan? Siapa di dunia ini yang membiarkan mantan istri mereka
berjalan masuk dan keluar dari rumah, bahkan walaupun kamu sudah menikahi orang
lain,” protes Khae dengan kesal.
“Dan siapa di dunia ini yang menyimpan kenangan
dari mantannya, bahkan walaupun mereka telah menikahi orang lain? Kamu tidak
pulang beberapa hari, tapi segera ketika mantan mu… ah, tidak… menantu ku
kembali, kamu juga kembali,” balas Wat.
Mendengar itu Khae tampak sangat sedih. Dia
menjelaskan bahwa alasan nya pulang sekarang adalah untuk menjelaskan semuanya
kepada Wat, namun dari perkataan Wat, tampaknya Wat tidak memerlukan nya lagi
dan tidak ada yang perlu diketahui lagi. Karena Wat tidak mempercayainya.
Kemudian setelah mengatakan hal itu, dengan
perasaan terluka dan sedih, Khae pun pergi. Dan Wat membiarkan Khae untuk
pergi.
Didalam perjalanan. Khae menghentikan mobilnya di
tepi jalan dan menangis tersedu- sedu. Kemudian saat Ibunya menelpon, Khae
meminta izin agar Ibunya mau membiarkan dia untuk menginap satu hari lagi di
tempatnya.
Dan mendengar itu, Thorsaeng merasa sangat heran,
karena sebelumnya Khae mengatakan bahwa akan pulang hari ini.
“Aku mengubah pikiranku. Tolong ya, mom. Bisakah aku
menemuimu. Tolong jangan usir aku kembali seperti setiap waktu yang lain. Malam
ini, aku tidak mau tinggal disana,” jelas Khae.
“Jika kamu tidak mau pulang, maka datanglah ke
rumahku. Datang sekarang,” balas Thorsaeng.
“Kamu tidak akan bertanya apapun?”
“Menyetir pelan- pelan. Aku khawatir. Oh dan
bagaimana hasil check- up nya? Okay?”
“Ya. Aku sehat,” balas Khae. Kemudian dia
mematikan sambungan telpon dengan Thorsaeng.
Setelah telpon dimatikan. Khae melihat ke arah
sebuah Map coklat yang bertuliskan namanya. Dan melihat itu, Khae tampak
seperti ingin menangis lagi.
Pagi hari. Nok ikut bersama Nai untuk mencari Nim.
Mereka pergi ke kantor polisi untuk melapor. Dan bahkan Nai menempelkan kertas
dengan foto Nim. Lalu melihat kesedihan Nai dari belakang, maka Nok pun
mendekat dan memegang tangan Nai. Nok tampak seperti berusaha untuk menguatkan
Nai.
Ditaman. Saat makan siang. Nok memberikan bekal
yang dibelinya kepada Nai satu dan untuk dirinya satu, kemudian Nok menjelaskan
bahwa dia telah menulis agenda serta mengerjakan tugas kantor yang lainnya. Dan
mendengar semua penjelasan Nok, Nai pun menjadi heran dan menatap ke arah Nok. Lalu
saat sadar Nai terus melihat kepadanya, maka Nok pun bertanya mengapa.
“Kamu bagus dalam menjagaku,” kata Nai.
“Aku menyadari bahwa kamu sedih, itu kenapa,”
balas Nok.
“Bukan karena kita adalah keluarga?”
“Jika kamu tahu mengapa bertanya,” balas Nok.
“Aku ingin mendengar itu lagi.”
“Tidak.”
“Mengapa? Aku begitu lemah sekarang.”
“Orang lemah mana yang begitu menjengkelkan?”
balas Nok.
Dan Nai tersenyum mendengar itu. “Karena aku orang
lemah yang paling bahagian di dalam dunia ini… itu karena kamu. Jika hari ini
aku tidak memikimu, duniaku akan menjadi seperti ketika aku kecil, ketika Ibuku
meninggalkan ku,” balas Nai dengan raut yang tampak sedih. Kemudian dia
berterima kasih kepada Nok.
“Tidak perlu berterima kasih. Apa yang ku lakukan
untukmu, itu sama seperti yang kamu lakukan untukku. Aku menjagamu karena kamu
menjagaku dengan baik,” balas Nok.
Lalu dengan perlahan, Nai mengulurkan tangannya ke
belakang dan memeluk Nok. Perlahan Nai mendekati wajah Nok dan ingin
menciumnya. Dan Nok sama sekali tidak tampak menolak. Namun belum sempat bibir
mereka bersetuhan, tiba- tiba saja terdengar suara orang didekat mereka. Dan mendengar
itu, dengan canggung serta tersenyum malu- malu, Nai dan Nok menjauh sedikit.
Thorsaeng menghubungin Wat dan memberitahu tentang
Khae yang pulang kerumahnya. Lalu Thorsaeng mengingatkan Wat untuk membuat
jelas semuanya dengan Khae dan ingat janji Wat. Yaitu Wat berjanji untuk
mempercayai Khae, jadi Wat harus melakukanya. Serta untuk tidak membiarkan Vi
keluar masuk kedalam rumah.
“Tidak peduli betapa baiknya anak ku, tapi dia
tidak segitunya murah hati,” jelas Thorsaeng.
“Ya,” jawab Wat dengan singkat.
“Aku beritahu kamu. Aku memberi putriku padamu,
tapi jika kamu terus menyakiti nya. Aku akan membawa dia kembali,” kata Thorsaeng
dengan tegas.
Kemudian setelah selesai bertelponan. Wat
mengingat tentang kejadian tadi malam. Ditepi jalan, ketika Khae menepikan
mobilnya dan menangis. Disana ternyata Wat melihatnya, dialah yang meminta Thorsaeng
untuk tolong menghubungin Khae.
Lalu saat mobil Khae mulai jalan, Wat mengikutinya
lagi. Dan ketika sampai di depan rumah Thorsaeng, Wat melihat Khae langsung
turun dari mobil dan menangis sampai memeluk Thorsaeng. Kemudian melihat itu,
tanpa bisa berbuat apapun, Wat pun hanya berdiri dan diam.
Saat melihat Khae memasuki restoran, Wat memanggil
Khae. Namun dengan segera, Khae langsung berlari pergi untuk menghindari Wat.
Dan Wat pun mengejar Khae. Namun Khae sama sekali tidak mau berhenti.
Kemudian ketika Wat berhasil menangkapnya, Khae
langsung memberontak dan melepaskan dirinya. Dan lalu dengan cepat, Wat
berusaha untuk menjelaskan segalanya.
“Aku tahu kebenaran tentang kotak itu. Aku minta
maaf tidak mendengarkan kamu dari awal,” jelas Wat.
“Kamu dengar dari Ibuku? Tidak bisakah kita bicara
sendiri? Haruskah selalu ada orang tengah yang ikut?” balas Khae.
“Tapi sekarang, ini tidak akan terjadi lagi. Aku berjanji
aku akan menyesuaikan diri,” kata Wat.
“Itu tidak berguna. Karena masalah antara kita
adalah kepercayaan. Bukan hanya kamu tidak mempercayaiku. Tapi aku juga tidak
bisa mempercayai kamu perihal Khun Vi.”
“Tidak ada apapun antara aku dan Vi. Kamu tahu
itu.”
“Tindakan dan kata- katamu sangat berlawanan. Coba sadari bagaimana kamu dan
Khun Vi, kamu mungkin mencurigainya seperti aku. Mengapa kalian bercerai sejak
hubungan kalian sangat baik?” kata Khae dengan menggebu- gebu.
“Aku putus dengan nya karena aku mencintaimu. Karena
aku mencintaimu, jadi aku akan menyerahkan segalanya. Bahkan keluarga ku yang
aku coba selamatkan,” jelas Wat sambil memegang tangan Khae.
“Kemudian kamu harus tahu bahwa aku tidak
mencintaimu. Aku hanya mencintai uangmu,” balas Khae, berbohong karena marah.
Mendengat itu, Wat sangat terkejut sekali. Dia
bertanya sekali lagi apa itu benar dan Khae mengiyakan. Kemudian karena itu,
maka Wat melepaskan tangan Khae dan membiarkan Khae untuk pergi. Dan tepat
disaat itu, dilihatnya sebuah mobil yang melaju kencang menuju kearah Khae.
Dan ketika melihat hal itu, dengan spontan Wat
langsung berlari dan mendorong Khae. Sehingga dia lah yang jadi tertabrak, sedangkan
Khae tidak. Lalu melihat Wat yang tidak sadarkan diri, Khae pun menjadi sangat
cemas. Dia berteriak memanggil- manggil nama Wat dan meminta tolong.
Dan saat Nim mendengar suara tangisan Nok itu.
Maka dia pun segera pergi dari sana.
Tags:
Game Sanaeha
Nok mulaii mencintai nai nampaknya
ReplyDeleteLnjut min
Lanjutkan min..udah gk sabar ni
ReplyDeleteLuar biasa,
ReplyDeleteSemangat kak,ditunggu sll update an nya ☺
ReplyDeleteMakin cinta sama nai & nok 😍
Makin seruuuu 😊😊
ReplyDelete