Network : Channel 3
Didapur. Nok memasak gulai yang sangat enak
sekali. Dan mencium aromanya yang begitu enak, maka Phai pun mendekati Nok
serta memuji Nok. Lalu dengan sedikit heran, Phai menanyakan apa ada sesuatu
yang special, karena biasanya jarang sekali melihat Nok berada di dapur.
“Tidak ada. Aku hanya ingin menunjukan kepada
seseorang bahwa aku bisa memasak,” jelas Nok kepada Phai.
Pas disaat masakannya telah selesai. Perawat yang
merawat Ayahnya datang ke dapur sambil membawa mangkuk yang masih berisi bubur.
Dan melihat itu, Nok pun bertanya apa. Lalu si perawat menjelaskan bahwa Wat
hanya makan sedikit saja dan tidak tahu apa yang salah, tapi Wat tampak sangat
cemberut.
Mendengar itu, Nok pun menjadi kebingungan.
Pada malam hari. Nok mengunjungin Wat yang berada
di dalam kamar. Disana ketika dia melihat bahwa Wat terus menatap ke arah
tempat tidur, dia pun menjelaskan bahwa ketika Wat sembuh, maka Wat bisa
kembali pindah untuk tidur di atas tempat tidur. Lalu Wat membalas bahwa jika
dia tidur diatas tempat tidur, maka akan semakin merepotkan perawat.
Kemudian Wat menanyakan alasan Nok datang ke
kamarnya. Dan dengan riang, Nok menunjukan tabletnya. Dia mengajak Wat untuk
menonton Crayon Shinchan bersama- sama. Lalu dengan raut sedih, Wat membalas
bahwa dia bahkan tidak bisa duduk saat ini, jadi bagaimana bisa mereka nonton
bersama.
“Siapa bilang kamu harus duduk?” balas Nok.
Nok tiduran di samping Wat sambil memakan pop
corn. Dan sekali- kali dia menyuapi pop corn tersebut kepada Wat. Bersama
mereka tertawa menonton kartun Crayon Shinchan tersebut.
Sementara dirumah kecil. Nai telah menyiapkan
banyak sekali makanan enak di atas meja makan. Dan dengan sabar dia menanti
Nok, tapi sampai waktu telah lama sekali berlalu, Nok belum juga datang. Namun
Nai tetap menanti Nok, dia memeriksa ke luar rumah dan menunggu disana sambil
terus memperhatikan jam ditanganya.
Tapi Nok sama sekali tidak datang. Kemudian karena
itu, Nai pun mulai makan duluan. Dan sambil makan dia masih menunggu Nok. Tapi
sampai akhir, sampai dia selesai, Nok tetap tidak ada datang sama sekali.
Pagi hari. Dengan bersemangat, Nok membawa
masakannya dan berajalan menuju ke rumah kecil. Dia memikirkan bagaimana cara
menjelaskan yang baik kepada Nai nantinya.
“Kemarin Ayah tidak mau makan. Jadi aku memeriksa
nya. Dan kemudian aku ketiduran. Ooh… mengapa aku harus menjelaskan semua ini?
Mulai dari awal… Ini adalah apa yang aku buat sejak kemarin, kamu mau makan
atau tidak?” gumam Nok di depan pintu.
Pas disaat itu pintu terbuka dan Aey keluar. Lalu
Nok pun menyuruh Aey untuk memanggil Nai keluar, karena dia membawakan makanan
untuknya. Tapi sayangnya, Nai telah pergi ke kantor, jadi dia tidak ada di
dalam rumah. Kemudian mendengar itu, Nok pun menjadi keheranan, karena
setahunya ini adalah hari libur.
“Aku bertanya padanya, dia bilang ada pelatihan
karyawan hari ini,” jelas Aey.
“Dia tidak pernah memberitahuku kemana dia pergi.
Tunggu dan lihatlah. Aku akan menghabiskan semuanya. Jangan makan,” gumam Nok
dengan kesal mengetahui itu.
Didalam ruang makan rumah besar. Nok mulai memakan
semua masakannya sendirian. Dan disaat dia melihat IG nya, dia melihat para
karyawan serta Nai dan Nart sedang bersenang- senang. Lalu melihat itu, Nok pun
menjadi sangat terkejut, karena Nart berada disana juga.
Direstoran. Nart bersama para karyawan lain makan
bersama. Disana dia menjelaskan bahwa dia sangat bersemangat karena akan mulai
bekerja di Green Dream. Kemudian untuk merayakannya, Nai mengambil sebuah sushi
dan ingin menyuapi itu kepada Nart.
Dan tepat disaat itu Nok datang. Lalu saking
terkejutnya melihat kedatangan Nok, maka Nai pun tanpa sengaja menjatuhkan
sushi yang berada di sumpitnya. Dan karena itu, maka semua karyawan pun
menyadari kedatangan Nok juga.
“Bisakah aku duduk? Suami,” kata Nok dengan sikap
pura- pura ramah kepada Nai. Lalu Nok menjelaskan bahwa dia sangat terluka,
karena semua orang sedang merayakan bergabungnya Nart, tapi tidak ada seorang
pun yang mengundang nya. Hingga akhirnya dia melihatnya di IG Praew.
Mengetahui kalau Praew adalah sumber kekacauannya.
Jomyuth pun langsung menyikut Praew pelan. Sedangkan Praew sendiri juga
kebingungan, karena tidak menyangka hal itu.
“Aku kira kamu sibuk menjaga Paman. Jadi aku tidak
ingin menganggumu,” jelas Nai.
“Khun Por (Ayah mertua). Berapa kali aku bilang
padamu untuk memanggilnya Khun Por?” kata Nok dengan nada manja sambil memegang
dagu Nai. Dan mendengar itu setiap orang pun tersenyum malu- malu dengan sikap
yang canggung.
Kemudian Nok menanyakan kepada Nart, apa yang Nart
pikirkan untuk pindah bekerja disini. Dan Nart pun menjelaskan bahwa tiga
cabangnya telah ditutup, jadi dia pun bebas.
“Lalu Khun Nai…” jelas Nart.
“Oh! Khun Nai mengundang mu ya,” potong Nok sambil
menatap ke arah Nai.
“Ya. Aku pikir dia berbakat dan bisa berbicara
dalam 5 bahasa. Jadi aku mengundangnya untuk bekerja,” jelas Nai.
“Aku tidak mengatakan apapun. Itu bagus. Bawa
semua yang berbakat dan cantik untuk bekerja di Green Dream, jadi perusahaan
akan sejahtera dan itu akan menyenangkan mata bos juga,” balas Nok sambil
tersenyum kepada Nai.
Lalu dengan sikap canggung, mereka pun mulai makan
kembali. Dan karena Nok meminta, maka Nai pun mengambilkan makanan untuknya.
Lalu melihat itu, semuanya tertawa dengan canggung, berpura- pura seolah mereka
senang.
Setelah makan- makan telah selesai. Praew, Sudjai,
serta Jomyuth segera beralasan bahwa mereka masih mau pergi untuk makan
bersama. Dan kemudian Nart pun juga pamit pergi. Lalu setelah semuanya pergi,
Nok menjelaskan kepada Nai bahwa Ayahnya ingin menemui Nai untuk membicarakan
masalah pekerjaan.
“Beritahu paman, mungkin agak sorean. Karena aku
punya urusan,” kata Nai.
“Urusan apa?” tanya Nok dengan penasaran.
“Urusan pribadi,” jawab Nai. Kemudian dia berlari
kecil menyusul Nart.
“Mengapa sih dia masih ngambek? Aku yang
seharusnya ngambek,” gumam Nok dengan kesal melihat itu.
Karena cemburu serta curiga. Maka Nok pun
mengikuti mobil Nai, tapi sayangnya dia malah kehilangan jejak mobil Nai. Dan
ketika dia melihat Nart, maka Nok pun memutuskan untuk mengikuti mobil Nart
saja.
Lalu saat Nok melihat mobil Nart masuk ke dalam
sebuah rumah. Dan disana dia tidak melihat ada mobil Nai, maka Nok pun menjadi
lega. Namun saat menyadari bahwa Nai tidak ada disana, maka Nok pun jadi
bertanya- tanya sendiri, kemana sebenarnya Nai pergi.
Tepat disaat Nok menjalankan mobilnya melewati
rumah Nart. Terlihat disana ada Nim yang sedang menutup pagar rumah Nart.
Ternyata Nim bekerja dirumah Nart. Disana dengan
sikap yang sangat ramah, ketika telah turun dari dalam mobil, Nart memberikan
gaji milik Nim dan memuji hasil kerja Nim yang sangat bagus.
Sementara ditempat lain. Ternyata Nai sedang
menemanin Khae untuk melakukan USG di rumah sakit. Disana Khae serta Nai saling
tersenyum, saat melihat bayi kecil di dalam perut Khae melalui layar monitor.
Disupermarket. Nai menemanin Khae untuk
berbelanja. Dan disana Khae menanyakan kenapa Nai tidak bisa menemaninnya untuk
makan malam, padahal Nai telah menemaninya untuk USG dan belanja.
“Aku sudah punya janji,” kata Nai.
“Dengan istrimu, kan?” tebak Khae. Dan Nai
membenarkan.
Saat Khae ingin mengambik minuman soda, Nai salah
paham, dia mengira Khae ingin mengambil minuman berat yang tidak bagus untuk
seseorang yang sedang hamil. Dan sambil memegang perutnya, Khae menjelaskan
bahwa dia mencintai bayinya, jadi dia tidak akan melakukan itu.
Kemudian sambil tersenyum, Khae kembali berjalan,
melanjutkan belanjannya.
Malam hari. Nok datang kerumah kecil dengan rambut
yang basah, dia beralasan bahwa dia datang untuk mengambil blow dryer nya. Dan
kemudian saat masuk ke dalam rumah serta melihat hape milik Nai yang berada
diatas tempat tidur, Nok pun beralasan lagi, dia meminta Nai untuk membantunya
mencari. Jadi Nai pun melakukannya.
Lalu selagi Nai mencari, dengan cepat Nok
mengambil hape milik Nai dan mulai membuka serta memeriksa isi hape Nai. Dan
ketika Nai kembali, dengan cepat Nok meletakan kembali hape Nai di atas tempat tidur.
“Aku tidak bisa menemukannya. Jadi pakai saja
punyaku dulu,” kata Nai sambil menyerahkan miliknya kepada Nok.
Namun Nok beralasan lagi, dia mengatakan bahwa dia
tidak tahu bagaimana cara memakai hair dryer milik Nai. Jadi Nai pun menunjukan
caranya kepada Nok. Namun ketika memegang hair dryer tersebut, Nok pura- pura
seolah kesetrum, jadi dia menjatuhkan hair dryer tersebut.
Kemudian Nai pun memeriksa tangan Nok yang
tersentrum. Sementara Nok, dia sibuk melirik kearah tempat tidur, dimana tampak
layar hape Nai yang masih menyala.
“Kamu bisa menggunakan nya sekarang. Bawa ini
kembali ke kamarmu,” jelas Nai.
“Dan bagaimana jika itu menyentrum ku lagi?” balas
Nok, beralasan.
“Makanya gunakan sandal karet,” balas Nai.
“Tapi bibi Phai mencuci nya.”
“Kemudian pinjam milik orang lain dan bukan milik
ku.”
“Aku sudah bilang, hair dryer Ayahku rusak.”
“Kemudian tidak usah keringkan rambutmu.”
“Tidak bsia. Aku tidak bisa tidur dengan rambut
basah. Jadi tidak.”
“Aku sudah memberitahu mu caranya,” kata Nai
dengan frustasi.
Kemudian dengan kebingungan. Nok pun tersenyum
manis kepada Nai.
Akhirnya Nai yang membantu Nok untuk mengeringkan
rambutnya. Dan selagi Nai mengeringkan rambutnya, Nok duduk dengan gelisah.
Lalu menyadari hal itu, maka Nai pun beralasan bahwa dia harus pergi sebentar
untuk mengambil obat alerginya yang tertinggal diruang tamu.
Kemudian setelah Nai pergi, dengan segera Nok pun
mengambil hape Nai yang berada ditempat tidur. Dan dia memasangkan aplikasi
pelacak di hape Nai, sehingga kemana pun Nai pergi, dia akan tahu. Lalu setelah
selesai, Nok tersenyum dengan senang.
Dan saat Nai kembali, Nok pun mengatakan bahwa
sekarang dia akan pergi. Lalu Nai mempertanyakan tentang rambut Nok yang belum
sepenuhnya kering. Dan Nok menjawab bahwa dai bisa tidur dengan rambut seperti
ini, jadi tidak apa.
Namun sebelum sempat keluar dari kamar, tiba- tiba
saja Nok mendengar hape Nai berbunyi. Dan Nok pun beralasan bahwa mungkin dia
harus mengeringkan rambutnya sedikit lagi, atau jika tidak, mungkin dia akan
sakit. Lalu saat Nai ingin membantunya, Nok tersenyum manis dan mengatakan
bahwa dia bisa mengeringkannya sendiri, jadi Nai bisa menjawab telponnya itu.
Jadi karena itu, maka Nai pun mengambil hapenya
dan keluar untuk menjawab. Lalu dengan penasaran, Nok bertanya- tanya siapa
yang menelpon Nai semalam ini serta mengapa Nai keluar untuk menjawab nya.
Dan setelah berpikir sesaat, dengan segera Nok
mengambil hair dryer nya dan mengirim kan rambutnya di depan pintu. Dia
menguping pembicaraan Nai. Tapi tanpa sengaja di saat itu, rambutnya malah
nyangkut di dalam hair dryer. Dan mendengar itu, Nai pun segera masuk ke dalam
rumah dan membantu Nok.
“Jangan diam- diam memotongnya dengan gunting ya.
Mengerti?” kata Nok memperingati Nai yang sedang membantu melepaskan rambutnya
dari hair dryer.
“Jangan khawatir. Apapun yang tidak kamu inginkan,
aku tidak akan melakukannya. Dan apapun yang kamu inginkan, bahkan jika aku
harus melakukannya sepanjang hari dari pagi sampai malam, maka aku akan
melakukannya,” balas Nai, berjanji.
Lalu dengan sangat fokus, Nai berusaha melepaskan
rambut Nok yang nyangkut di hair dryer. Dan ketika telah selesai, Nai mengelus
rambut Nok untuk merapikannya.
“Aku minta maaf untuk yang kemarin ya. Aku tidak
makan denganmu. Aku…” kata Nok ingin menjelaskan tentang kejadian semalam.
“Kamu harus menjaga paman kan. Aku tahu,” balas
Nai.
“Tapi kamu kelihatan marah,” balas Nok dengan
pelan.
“Marah nya itu lebih kepada mengerti. Aku mengerti
kamu punya kewajiban yang harus dilakukan, tapi pada waktu yang sama, aku tidak
bisa menahan merasa sedikit kecewa. Aku mungkin terlah terbiasa, kamu makan
denganku dan tidur disebelahku,” jelas Nai.
Dan mendengar itu, Nok pun tampak sangat bersalah
kepada Nai. Namun karena Nai mau mengerti, maka Nok pun menjelaskan bahwa jika
begitu maka dia akan berhenti makan dengan Nai. Dan Nai mengiyakan.
Lalu karena sudah terlalu gelap, maka Nai
menawarkan diri untuk mengantar Nok pulang kerumah besar. Dan ketika Nai
mengulurkan tangannya, Nok pun memegangnya. Kemudian sambil saling tersenyum
bersama, mereka jalan sambil bergandengan tangan.
Keesokan harinya. Dipabrik. Nart mempertanyakan
kenapa Nai membawa nya ke pabrik, karena saat interview Nai menjelaskan bahwa
dia mampu untuk melakukan pekerjaan kantor dan berhubungan dengan klien luar
negri, maka dia bekerja disini.
Dan Nai menjelaskan bahwa dia tahu kalau Nart
pasti akan menanyakan ini. Alasannya membawa Nart ke pabrik adalah biar Nart
mengetahui proses pekerjaannya, sehingga ketika harus menjelaskan sesuatu
kepada klien luar negri, maka Nart akan bisa menjelaskan dengan benar.
“Dan hal yang lebih penting hari ini. Ada
seseorang yang memasangkan app baru. Jadi aku ingin mengetest nya,” kata Nai.
Nai mengingat saat malam hari, ketika dia
beralasan mau keluar untuk mengambil obat. Disaat itu, melalui jendela, Nai
berdiri disana dan memperhatikan serta mendengarkan semua yang Nok lakukan di
hapenya.
“Begitu rupanya,” gumam Nai sampai tersenyum.
Tepat seperti dugaan Nai. Nok datang ke pabrik dan
mengikuti mereka. Lalu melihat itu, Nart pun bertanya apa yang harus mereka
lakukan selanjutnya. Dan Nai menyuruh agar Nart bersikap biasa saja, berpura-
pura seperti tidak melihat Nok yang sedang bersembunyi. Dan mendengar itu, Nart
pun tersenyum mengiyakan.
Dibelakang. Nok yang melihat itu mulai mengeluh
tentang Nai.
Nai dan Nart tersenyum ketika melihat Nok yang
bersembunyi dibelakang galon. Dan ketika seorang karyawan, mengambil galon
tersebut, maka nampaklah Nok dibelakangnya. Namun Nai dan Nart pura- pura tidak
melihat itu serta lanjut berjalan lagi.
Sementara Nok. Dia dengan bangga mengikuti Nai dan
Nart. Dia mengira bahwa dia belum ketahuan oleh kedua orang tersebut.
Saat Nok kehilangan Nai serta Nart, dia pun
menjadi kebingungan. Namun seorang karyawan disana menuliskan dikertas dan
memberitahu kepada Nok dimana kedua orang tersebut berada. Dan ketika menyadari
bahwa dia berada didekat mereka, Nok pun menjadi panik, karena takut ketahuan.
Dengan segera, Nok masuk ke dalam sebuah mobil bak
tertutup. Dan sialnya, disaat itu seorang karyawan menutup pintu bak mobil
tersebut dan menjalankan mobil tersebut.
Lalu menyadari Nok yang sudah tidak berada
disekitarnya, maka Nai pun bertanya kepada para karyawan disana. Dan bersamaan
mereka menunjuk kearah mobil tersebut.
Nok tiba disuatu tempat yang sangat jauh. Dan
ketika mobil tersebut telah berhenti serta pintu bak dibuka, maka dengan
sedikit kepusingan, Nok keluar dari dalamnya. Lalu pas disaat itu Nai menelpon
nya.
Nai menanyakan dimana dia berada. Dan Nok
berbohong bahwa saat ini dia sedang menjaga Ayahnya. Lalu setelah telpon
dimatikan, Nok langsung kesal sendiri.
Tidak jauh dari situ. Ternyata Nai serta Nart
sedang berada di dalam mobil dan mengawasi Nok dari jauh. Nai tersenyum senang
melihat tingkah Nok yang tampak kesal sendiri. Sementara Nart, dia berkomentar
bahwa jika dia menjadi Nok, maka dia akan sangat marah sekali.
“Jadi jangan biarkan dia tahu. Lagian Khun Nok
tidak bisa mengingat mobil mu,” jelas Nai sambil tersenyum. Kemudian dia
berterima kasih kepada Nart. Dan setelah itu, Nai meminta tolong agar Nart bisa
tolong mengikuti Nok lagi, karena dia ingin memastikan bahwa Nok bisa
mendapatkan tumpangan dan pulang dengan selamat.
“Okay,” balas Nart.
Dirumah. Nok mendapatkan sebuah chat yang
mengirimkan foto Khae yang sedang hamil. Dan melihat itu, Nok pura- pura
meminta Ayahnya untuk menghubungin seseorang dan memesankan sebuah meja kerja
yang baru. Lalu karena itu, maka Wat pun tidak jadi makan. Dan menghubungin
orang yang dimaksud oleh Nok.
Disaat itu Wes, Pat, serta Vi datang untuk
menjenguk. Dan dengan sikap pengertian, Nok meminta agar Wes tidak perlu begitu
tegang, karena Wat telah memaafkan Wes. Dan Wat membenarkan itu. Lalu Vi
menjelaskan bahwa Wes memberikan rekomendasi perawat yang baik.
Kemudian Nok meminta Wes untuk menemaninnya berjaga
sampai malam. Dan Wes setuju untuk menemanin Nok.
Tags:
Game Sanaeha
Mkasi kak
ReplyDeleteMakasih mimin 😊🙏
ReplyDeleteTrimakasih kkak....
ReplyDelete