Network : Channel 3
Nai datang ke kamar Wat untuk menjemput Nok. Namun
disana dia malah melihat Nok serta Wes yang sedang makan pizza berdua dan
mereka tampak bersenang- senang. Dan ketika menyadari kedatangan Nai, maka Wes
pun menawarkan pizza itu kepada Nai.
“Lebih baik tidak. Aku punya janji dengan
seseorang. Tapi ku kira dia telah memesan pizza untuk makan,” jelas Nai sambil
menatap Nok.
“Kamu masih bisa makan lagi, kan Nok,” kata Wat
pada Nok.
“Pa. Aku itu Nok (burung) bukan gajah,” balas Nok.
Wat menjelaskan bahwa Nok telah berjanji kepada
Nai, jadi Nok seharusnya menepatinya. Dan dengan mudah nya, Nok membalas bahwa
dia jarang bertemu dengan Wes, jadi dia ingin menghabiskan waktu dengan Wes
yang telah dianggapnya kakak.
“Aku berharap Tuan Suami akan mengerti,” kata Nok
sambil makan.
“Aku dengan istriku bertemu setiap hari. Dan hari
ini hanyalah hari biasa lainnya. Perrmisi ya,” kata Nai dengan raut kecewa.
Melihat itu, maka Wat serta Wes pun mengomentari
Nok. Tapi bukannya sadar, Nok malah mengeluh ada apa dengan para pria ini.
Kemudian dia pun melanjutkan makannya. Dan karena itu Wat dan Wes pun tidak
bisa mengatakan apapun lagi.
Kemudian saat teringat dimana Vi serta Pat, maka
Wat pun bertanya. Dan Wes menjelaskan bahwa kini para wanita sedang makan
biskuit bersama. Lalu tiba- tiba saja Wat teringat bahwa hari ini adalah
tanggal 30, tanggal pernikahan Nai serta Nok. Yang berarti hari ini sudah
sebulan sejak Nok dan Nai menikah.
Mendengar itu, Nok pun menjadi tampak sangat
bersalah sekali kepada Nai.
Dengan kesal. Nai berjalan kembali ke rumah kecil.
Dia melepaskan kertas tulisan yang ditempelnya di depan pintu. Dan lalu masuk
ke dalam rumah.
Malam hari. Dalam perjalanan kembali kerumah
kecil, diantar oleh Wes. Disana Wes menjelaskan bahwa Nai ingin makan malam
bersama hari ini, itu pasti karena dia ingin merayakan 1 bulan pernikahan
dengan Nok.
Dan Nok pun membalas bahwa itu tidak mungkin,
karena Nai bahkan tidak ada merayakan ulang tahunnya sendiri. Serta Nim juga
bilang bahwa Nai sering melupakan itu.
“Tidak selalu. Jika ini hari yang sangat penting,
kemudian seperti Oppa korea. Yang setiap 100 hari, 300 hari, dan bahkan 500
hari. Mereka akan merayakannya,” jelas Wes.
“Tapi dia bukan Oppa korea pastinya. Jangan berada
dipihaknya,” balas Nok.
Pas disaat itu, Wes melihat sebuah kertas
tergeletak di tanah. Dan ketika dia mengambil serta melihatnya, dia tersenyum.
“Ku pikir dari sekarang, kamu perlu memanggilnya Khun Nai Oppa,” jelas Khae
sambil menunjukan itu kepada Nok.
Dan melihat kertas tersebut, Nok tersenyum. Kertas
itu bergambar sepasang burung yang saling mencintai serta tulisan Happy 1 Month.
Didalam rumah kecil. Nai menurunkan semua balon-
balon yang dipasangnya. Dan saat dia melihat kearah cake yang telah disiapkannya,
dia tampak kecewa dan dia ingin membuang cake tersebut. Namun tepat disaat itu,
Nok datang sambil tersenyum.
“Hanya ada aku yang ingin merayakannya,” kata Nai
dengan nada kecewa.
“Siapa yang tahu kamu merencanakan kejutan? Kamu
memerlukan persiapan ketika membuat kejutan. Ada kemungkinan orang itu tidak
mengerti isyarat,” balas Nok sambil mendekat.
Kemudian saat Nai masih tampak mengambek, maka
dengan sikap yang sangat manis, Nok pun keluar dari dalam rumah dan menutup
pintu. Lalu Nok mengetuk pintu rumah,”Aku lapar. Siapa yang mau makan malam
denganku? Ooh… aku lapar. Bisakah kamu membukan pintu nya untukku?” tanya Nok
dengan sikap manja.
Dan dengan senang, Nai pun berbalik dan meletakan kemabli kue tersebut
kembali ke atas meja. Lalu dia mendiamkan Nok sebentar, bersikap seperti jual
mahal.
Namun saat Nai berbalik, dia amat terkejut sekali,
karena ternyata Nok sudah tidak berada disana. Dan ketika dia membuka pintu
untuk melihat. Tiba- tiba saja dari belakang dia mendengar suara. Lalu saat dia
berbalik, ternyata tampak Nok yang sedang berusaha masuk melalui jendela. Dan
Nai pun segera membantu Nok.
“Kamu yang mengajariku metode ini, kan?” kata Nok.
“Ya. Dan aku ditendang keluar dari jendela juga,”
balas Nai. Lalu dia menutup pintu jendela.
Kemudian Nok pun melihat ke sekeliling ruangan
yang dihias dengan balon yang indah. Dan dengan senang, Nok mengambil balon-
balon tersebut. Setelah itu dengan sikap manja, Nok membujuk Nai untuk berfoto
bersama. Dan dengan sikap agak sedikit jual mahal, Nai pun mengeluarkan
hapenya.
Lalu dengan saling memegang balon, mereka berdua
bersiap untuk berfoto. Namun tiba- tiba saja sebuah balon di tangan Nok meledak
dan Nok pun sangat terkejut, dia langsung melepaskan balon- balon lain yang ada
di tangannya dan memeluk bahu Nai. Dan melihat itu, Nai tersenyum.
“Kamu tersenyum untukku sekarang,” kata Nok dengan
senang, saat melihat senyum Nai. Kemudian ketika Nai berhenti tersenyum, Nok
langsung menarik sudut bibir Nai untuk tersenyum lagi.
“Hey. Jangan berpura- pura marah, aku tahu kamu
tidak marah lagi. Bisakah kita merayakannya sekarang?” tanya Nok dengan sambil
tersenyum manis. Dan Nai tersenyum kecil.
Lalu secara bergantian mereka saling mengambil
foto masing- masing. Dan terakhir mereka berfoto berdua. Serta mereka juga
tampak sangat menikmati dan bersenang- senang. Kemudian setelah itu mereka
duduk bersama dengan salinjg bersandar dan memakan kue.
“Aku baru menyadari bahwa kamu ternyata romantis
juga,” komentar Nok.
“Aku tidak pernah melakukan nya untuk siapapun,”
balas Nai.
Nai menjelaskan bahwa dia tahu kalau Nok takut
untuk kalah. Dan dia tidak masalah untuk kalah, tapi dia takut ditolak. Lalu
dengan nada menyesal, Nok meminta maaf karena tidak menepati janjinya kepada
Nai.
“Kamu tidak perlu meminta maaf. Kamu tidak merusak
janjinya. Karena pada akhirnya, kamu datang,” kata Nai dengan lembut. Dan
kemudian mereka saling berdiam sesaat.
“Khun Nok. Apa artinya keluarga?” tanya Nai.
“Mengapa kamu menanyakan itu?”
“Bisakah kamu jawab? Aku ingin tahu.”
“Mm… Artinya… hubungan darah, cinta, dan memiliki
keterikatan satu sama lain,” jawab Nok.
“Kamu bilang, aku adalah keluarga mu. Tapi aku
tidak sedarah denganmu. Kamu mencintaiku, kan?” tanya Nai. Dan dengan malu-
malu, Nok tersenyum.
“Licik,” balas Nok.
“Oh. Jika kamu tidak menjawab. Maka aku akan
menganggap bahwa kamu mencintaiku,” kata Nai sambil berbalik melihat pada Nok.
Dengan penuh perhatian, karena ada melihat cake di
wajah Nai, maka Nok pun menlapkannya. Lalu Nai pun membalas bahwa diwajah Nok
juga ada. Dan kemudian saat Nok tidak memperhatikan, Nai mengambil krim dan
mengoleskannya diwajah Nok.
Setelah itu secara perlahan Nai mendekat dan
membersihkan krim tersebut menggunakan mulutnya. Dan Nok pun diam serta
membiarkan Nai melakukan itu. Hingga akhirnya bibir mereka pun saling
bersentuhan.
“Aku tidak tahu, jika kamu mencintaiku. Tapi yang
pasti, kamu tidak menolak ku. Aku mencintaimu, Khun Muenchanok,” kata Nai
sambil tersenyum menatap wajah Nok. Kemudian Nai kembali mendekatkan wajahnya.
Lalu setelah itu, Nai menggendong Nok dan membawanya ke dalam kamar mereka.
Pagi hari. Saat terbangun didalam pelukan Nai, Nok
tersenyum senang. Dia mengamati wajah Nai dan menyentuhnya, lalu dia tertawa
sendiri melihat reaksi wajah Nai yang tampak lucu. Kemudian pas disaat itu, hape
Nai berbunyi, jadi Nok pun pura- pura kembali tidur.
Saat mengangkat telpon yang berasal dari Jomyuth.
Nai menjelaskan bahwa dia masih belum bangun, karena Istrinya (Nok) terus
menganggunya sepanjang malam. Karena kemarin mereka baru saja merayakan 1 bulan
pernikahan mereka. Dan mereka berdua merayakannya sampai larut malam.
Mendengar semua perkataan Nai yang begitu terbuka
pada Jomyuth, maka Nok pun langsung membuka matanya dan bangun dengan kaget.
“Pagi ini. Dia masih mengatakan bahwa dia tidak
mau berhenti,” kata Nai sambil tersenyum kepada Nok yang melotot kearahnya.
“Siapa yang bilang?” balas Nok.
“Apa kamu dengar suara nya?” kata Nai. Dan dengan
kesal, Nok pun memukuli Nai. “Khun Nok. Tidak. Santailah. Jangan kasar padaku,”
kata Nai dengan sengaja.
“ Berikan hapenya padaku,” kata Nok dengan kesal.
Dan ketika akhirnya, Nok berhasil merebut hape Nai. Ternyata sambungan telpon
Nai dan Jomyuth telah mati. Lalu dengan sangat kesal, Nok menyuruh Nai untuk
menelpon Jomyuth dan menjelaskan, jika tidak semua orang akan mulai bergosip
tentangnya.
“Mengapa harus dijelaskan, sejak kita sudah
menikah. Biarkan mereka bergosip tentang yang manis,” jelas Nai. Kemudian dia
menangkap Nok. Dan menyadari itu, maka Nok pun memberontak ingin pergi.
“Barusan kamu bersenang- senang mengusiliku.
Biarkan aku mengusuli mu balik,” kata Nai sambil tersenyum manis.
“Kamu tahu apa yang aku lakukan?”
“Ya. Tentu saja. Aku telah bangun sebelum kamu,”
jawab Nai dengan tenang.
“Kemudian mengapa kamu berpura- pura tidur?”
“Mm… aku menunggu untuk melihat kapan kamu akan
berhenti mengusiliku.”
Lalu saat Nok ingin turun dari atas tempat tidur.
Nai menahan Nok dan menciumin pipi Nok. Kemudian Nai mengangkat selimut untuk
menutupi mereka berdua.
Saat sarapan Nai bersikap sangat perhatian kepada
Nok. Dia menaruh serbet untuk Nok. Mengoleskan selai berbentuk love di atas
roti. Dan menyuapi roti tersebut kepada Nok.
Melihat itu, Nok pun tersenyum sangat senang dan
membuka mulutnya besar- besar.
Pagi hari. Diatas kapal. Nai serta Nok makan roti
bersama dan saling bersuapan. Menikmati indahnya lautan. Dan bermesraan
bersama- sama.
Malam hari. Ditepi pantai. Nai serta Nok makan
malam bersama. Saling menyuapi. Menikmati suasana malam. Dan bermesraan
bersama- sama.
Dikantor. Nai menghubungkan hapenya ke dalam layar
monitor dan mempresentasikan data yang telah disiapkannya. Dan pas disaat itu
Nok menchat, lalu chat tersebut pun tampil dilayar monitor. Chat tersebut
berisikan foto Nok yang sedang makan. Melihat itu semua orang tersenyum dan
menggoda Nai.
Dirumah. Nok tersenyum sendiri saat mendapatkan
balasan chat dari Nai. Dan ketika Wat melirik kearahnya, Nok langsung
menyembunyikan hapenya dan meminta Ayahnya untuk tidak mengintip. Lalu Wat pun
tersenyum.
Kemudian disaat itu Vi datang. Dia membawakan
makanan untuk Nok. Dan mengomeli Wat yang dicuaca sendingin ini malah tidak
memakai selimut dengan benar.
Melihat kedekatan kedua orang tuanya tersebut, Nok
tersenyum sangat senang.
Dikantor. Khae tersenyum melihat boneka sebuah
keluarga miliknya. Ada boneka wanita yang merupakan Istri, ada boneka pria yang merupakan Suami, serta boneka bayi kecil.
Pas disaat itu, seorang karyawan memanggil Khae,
karena ada klien yang ingin bertemu. Jadi Khae pun mengambil berkasnya dan
ingin keluar dari kantor. Tapi sayangnya, disaat itu, tanpa sengaja dia malah
menyenggol boneka keluarga miliknya.
Boneka Istri dan Bayi, baik- baik saja. Sementara
Boneka Suami hancur. Dan melihat itu, Khae tampak sangat sedih sekali.
Sementara ditempat lain. Dikamar. Ketika sedang
sendirian, Wat melihat foto pernikahannya bersama dengan Khae dengan raut yang
tampak rindu dan sedih. Lalu ketika Nok serta Phai datang, dengan segera dia
menyembunyikan foto tersebut dibawah bantal.
Nok datang untuk membantu Ayahnya berlatih
berjalan. Tapi baru sebentar saja, Wat telah merasa sangat lelah dan ingin
kembali ke tempat tidur. Dan melihat itu, Nok tampak sedih.
Terimakasih min...
ReplyDeleteLanjutkan min...semangatttt ya.
Akhirnyaaaaa sinopsisnya berlanjut lagi..... 😍😍😍😍
ReplyDeleteMantap kali, makasi kak
ReplyDeleteMakasihhh kak 😍 hehehe semangat ya update terus 😍 sekedar permintaan buat juga sinopsis RAK NAKARA dong kak kalau ada wktu luang bguss juga pemainnya taew juga kak hehe makasih yaa
ReplyDeleteSekian lama aq nunggu2 klanjuttannya...lanjut y min semangat💪
ReplyDeleteSo sweet... Ditunggu kelanjutannya 💪💪💪🙏🙏🙏
ReplyDeleteEpisode 13 ama 14 mana,keren banget drama nya,aku suka terutama z james jirayu
ReplyDelete