Sinopsis Lakorn : Game Sanaeha Episode 11 - part 3


Network : Channel 3



Nai datang ke kamar Wat untuk menjemput Nok. Namun disana dia malah melihat Nok serta Wes yang sedang makan pizza berdua dan mereka tampak bersenang- senang. Dan ketika menyadari kedatangan Nai, maka Wes pun menawarkan pizza itu kepada Nai.

“Lebih baik tidak. Aku punya janji dengan seseorang. Tapi ku kira dia telah memesan pizza untuk makan,” jelas Nai sambil menatap Nok.

“Kamu masih bisa makan lagi, kan Nok,” kata Wat pada Nok.



“Pa. Aku itu Nok (burung) bukan gajah,” balas Nok.

Wat menjelaskan bahwa Nok telah berjanji kepada Nai, jadi Nok seharusnya menepatinya. Dan dengan mudah nya, Nok membalas bahwa dia jarang bertemu dengan Wes, jadi dia ingin menghabiskan waktu dengan Wes yang telah dianggapnya kakak.

“Aku berharap Tuan Suami akan mengerti,” kata Nok sambil makan.


“Aku dengan istriku bertemu setiap hari. Dan hari ini hanyalah hari biasa lainnya. Perrmisi ya,” kata Nai dengan raut kecewa.

Melihat itu, maka Wat serta Wes pun mengomentari Nok. Tapi bukannya sadar, Nok malah mengeluh ada apa dengan para pria ini. Kemudian dia pun melanjutkan makannya. Dan karena itu Wat dan Wes pun tidak bisa mengatakan apapun lagi.



Kemudian saat teringat dimana Vi serta Pat, maka Wat pun bertanya. Dan Wes menjelaskan bahwa kini para wanita sedang makan biskuit bersama. Lalu tiba- tiba saja Wat teringat bahwa hari ini adalah tanggal 30, tanggal pernikahan Nai serta Nok. Yang berarti hari ini sudah sebulan sejak Nok dan Nai menikah.

Mendengar itu, Nok pun menjadi tampak sangat bersalah sekali kepada Nai.


Dengan kesal. Nai berjalan kembali ke rumah kecil. Dia melepaskan kertas tulisan yang ditempelnya di depan pintu. Dan lalu masuk ke dalam rumah.


Malam hari. Dalam perjalanan kembali kerumah kecil, diantar oleh Wes. Disana Wes menjelaskan bahwa Nai ingin makan malam bersama hari ini, itu pasti karena dia ingin merayakan 1 bulan pernikahan dengan Nok.

Dan Nok pun membalas bahwa itu tidak mungkin, karena Nai bahkan tidak ada merayakan ulang tahunnya sendiri. Serta Nim juga bilang bahwa Nai sering melupakan itu.



“Tidak selalu. Jika ini hari yang sangat penting, kemudian seperti Oppa korea. Yang setiap 100 hari, 300 hari, dan bahkan 500 hari. Mereka akan merayakannya,” jelas Wes.

“Tapi dia bukan Oppa korea pastinya. Jangan berada dipihaknya,” balas Nok.

Pas disaat itu, Wes melihat sebuah kertas tergeletak di tanah. Dan ketika dia mengambil serta melihatnya, dia tersenyum. “Ku pikir dari sekarang, kamu perlu memanggilnya Khun Nai Oppa,” jelas Khae sambil menunjukan itu kepada Nok.

Dan melihat kertas tersebut, Nok tersenyum. Kertas itu bergambar sepasang burung yang saling mencintai serta tulisan Happy 1 Month.



Didalam rumah kecil. Nai menurunkan semua balon- balon yang dipasangnya. Dan saat dia melihat kearah cake yang telah disiapkannya, dia tampak kecewa dan dia ingin membuang cake tersebut. Namun tepat disaat itu, Nok datang sambil tersenyum.

“Hanya ada aku yang ingin merayakannya,” kata Nai dengan nada kecewa.


“Siapa yang tahu kamu merencanakan kejutan? Kamu memerlukan persiapan ketika membuat kejutan. Ada kemungkinan orang itu tidak mengerti isyarat,” balas Nok sambil mendekat.



Kemudian saat Nai masih tampak mengambek, maka dengan sikap yang sangat manis, Nok pun keluar dari dalam rumah dan menutup pintu. Lalu Nok mengetuk pintu rumah,”Aku lapar. Siapa yang mau makan malam denganku? Ooh… aku lapar. Bisakah kamu membukan pintu nya untukku?” tanya Nok dengan sikap manja.

Dan dengan senang, Nai pun  berbalik dan meletakan kemabli kue tersebut kembali ke atas meja. Lalu dia mendiamkan Nok sebentar, bersikap seperti jual mahal.



Namun saat Nai berbalik, dia amat terkejut sekali, karena ternyata Nok sudah tidak berada disana. Dan ketika dia membuka pintu untuk melihat. Tiba- tiba saja dari belakang dia mendengar suara. Lalu saat dia berbalik, ternyata tampak Nok yang sedang berusaha masuk melalui jendela. Dan Nai pun segera membantu Nok.


“Kamu yang mengajariku metode ini, kan?” kata Nok.

“Ya. Dan aku ditendang keluar dari jendela juga,” balas Nai. Lalu dia menutup pintu jendela.


Kemudian Nok pun melihat ke sekeliling ruangan yang dihias dengan balon yang indah. Dan dengan senang, Nok mengambil balon- balon tersebut. Setelah itu dengan sikap manja, Nok membujuk Nai untuk berfoto bersama. Dan dengan sikap agak sedikit jual mahal, Nai pun mengeluarkan hapenya.



Lalu dengan saling memegang balon, mereka berdua bersiap untuk berfoto. Namun tiba- tiba saja sebuah balon di tangan Nok meledak dan Nok pun sangat terkejut, dia langsung melepaskan balon- balon lain yang ada di tangannya dan memeluk bahu Nai. Dan melihat itu, Nai tersenyum.

“Kamu tersenyum untukku sekarang,” kata Nok dengan senang, saat melihat senyum Nai. Kemudian ketika Nai berhenti tersenyum, Nok langsung menarik sudut bibir Nai untuk tersenyum lagi.

“Hey. Jangan berpura- pura marah, aku tahu kamu tidak marah lagi. Bisakah kita merayakannya sekarang?” tanya Nok dengan sambil tersenyum manis. Dan Nai tersenyum kecil.

Lalu secara bergantian mereka saling mengambil foto masing- masing. Dan terakhir mereka berfoto berdua. Serta mereka juga tampak sangat menikmati dan bersenang- senang. Kemudian setelah itu mereka duduk bersama dengan salinjg bersandar dan memakan kue.


“Aku baru menyadari bahwa kamu ternyata romantis juga,” komentar Nok.

“Aku tidak pernah melakukan nya untuk siapapun,” balas Nai.

Nai menjelaskan bahwa dia tahu kalau Nok takut untuk kalah. Dan dia tidak masalah untuk kalah, tapi dia takut ditolak. Lalu dengan nada menyesal, Nok meminta maaf karena tidak menepati janjinya kepada Nai.



“Kamu tidak perlu meminta maaf. Kamu tidak merusak janjinya. Karena pada akhirnya, kamu datang,” kata Nai dengan lembut. Dan kemudian mereka saling berdiam sesaat.

“Khun Nok. Apa artinya keluarga?” tanya Nai.

“Mengapa kamu menanyakan itu?”

“Bisakah kamu jawab? Aku ingin tahu.”

“Mm… Artinya… hubungan darah, cinta, dan memiliki keterikatan satu sama lain,” jawab Nok.

“Kamu bilang, aku adalah keluarga mu. Tapi aku tidak sedarah denganmu. Kamu mencintaiku, kan?” tanya Nai. Dan dengan malu- malu, Nok tersenyum.

“Licik,” balas Nok.

“Oh. Jika kamu tidak menjawab. Maka aku akan menganggap bahwa kamu mencintaiku,” kata Nai sambil berbalik melihat pada Nok.



Dengan penuh perhatian, karena ada melihat cake di wajah Nai, maka Nok pun menlapkannya. Lalu Nai pun membalas bahwa diwajah Nok juga ada. Dan kemudian saat Nok tidak memperhatikan, Nai mengambil krim dan mengoleskannya diwajah Nok.



Setelah itu secara perlahan Nai mendekat dan membersihkan krim tersebut menggunakan mulutnya. Dan Nok pun diam serta membiarkan Nai melakukan itu. Hingga akhirnya bibir mereka pun saling bersentuhan.

“Aku tidak tahu, jika kamu mencintaiku. Tapi yang pasti, kamu tidak menolak ku. Aku mencintaimu, Khun Muenchanok,” kata Nai sambil tersenyum menatap wajah Nok. Kemudian Nai kembali mendekatkan wajahnya. Lalu setelah itu, Nai menggendong Nok dan membawanya ke dalam kamar mereka.


Pagi hari. Saat terbangun didalam pelukan Nai, Nok tersenyum senang. Dia mengamati wajah Nai dan menyentuhnya, lalu dia tertawa sendiri melihat reaksi wajah Nai yang tampak lucu. Kemudian pas disaat itu, hape Nai berbunyi, jadi Nok pun pura- pura kembali tidur.



Saat mengangkat telpon yang berasal dari Jomyuth. Nai menjelaskan bahwa dia masih belum bangun, karena Istrinya (Nok) terus menganggunya sepanjang malam. Karena kemarin mereka baru saja merayakan 1 bulan pernikahan mereka. Dan mereka berdua merayakannya sampai larut malam.
Mendengar semua perkataan Nai yang begitu terbuka pada Jomyuth, maka Nok pun langsung membuka matanya dan bangun dengan kaget.

“Pagi ini. Dia masih mengatakan bahwa dia tidak mau berhenti,” kata Nai sambil tersenyum kepada Nok yang melotot kearahnya.

“Siapa yang bilang?” balas Nok.

“Apa kamu dengar suara nya?” kata Nai. Dan dengan kesal, Nok pun memukuli Nai. “Khun Nok. Tidak. Santailah. Jangan kasar padaku,” kata Nai dengan sengaja.



“ Berikan hapenya padaku,” kata Nok dengan kesal. Dan ketika akhirnya, Nok berhasil merebut hape Nai. Ternyata sambungan telpon Nai dan Jomyuth telah mati. Lalu dengan sangat kesal, Nok menyuruh Nai untuk menelpon Jomyuth dan menjelaskan, jika tidak semua orang akan mulai bergosip tentangnya.

“Mengapa harus dijelaskan, sejak kita sudah menikah. Biarkan mereka bergosip tentang yang manis,” jelas Nai. Kemudian dia menangkap Nok. Dan menyadari itu, maka Nok pun memberontak ingin pergi.



“Barusan kamu bersenang- senang mengusiliku. Biarkan aku mengusuli mu balik,” kata Nai sambil tersenyum manis.

“Kamu tahu apa yang aku lakukan?”

“Ya. Tentu saja. Aku telah bangun sebelum kamu,” jawab Nai dengan tenang.

“Kemudian mengapa kamu berpura- pura tidur?”

“Mm… aku menunggu untuk melihat kapan kamu akan berhenti mengusiliku.”

Lalu saat Nok ingin turun dari atas tempat tidur. Nai menahan Nok dan menciumin pipi Nok. Kemudian Nai mengangkat selimut untuk menutupi mereka berdua.



Saat sarapan Nai bersikap sangat perhatian kepada Nok. Dia menaruh serbet untuk Nok. Mengoleskan selai berbentuk love di atas roti. Dan menyuapi roti tersebut kepada Nok.

Melihat itu, Nok pun tersenyum sangat senang dan membuka mulutnya besar- besar.



Pagi hari. Diatas kapal. Nai serta Nok makan roti bersama dan saling bersuapan. Menikmati indahnya lautan. Dan bermesraan bersama- sama.


Malam hari. Ditepi pantai. Nai serta Nok makan malam bersama. Saling menyuapi. Menikmati suasana malam. Dan bermesraan bersama- sama.



Dikantor. Nai menghubungkan hapenya ke dalam layar monitor dan mempresentasikan data yang telah disiapkannya. Dan pas disaat itu Nok menchat, lalu chat tersebut pun tampil dilayar monitor. Chat tersebut berisikan foto Nok yang sedang makan. Melihat itu semua orang tersenyum dan menggoda Nai.


Dirumah. Nok tersenyum sendiri saat mendapatkan balasan chat dari Nai. Dan ketika Wat melirik kearahnya, Nok langsung menyembunyikan hapenya dan meminta Ayahnya untuk tidak mengintip. Lalu Wat pun tersenyum.


Kemudian disaat itu Vi datang. Dia membawakan makanan untuk Nok. Dan mengomeli Wat yang dicuaca sendingin ini malah tidak memakai selimut dengan benar.

Melihat kedekatan kedua orang tuanya tersebut, Nok tersenyum sangat senang.



Dikantor. Khae tersenyum melihat boneka sebuah keluarga miliknya. Ada boneka wanita yang merupakan Istri, ada boneka pria yang merupakan Suami, serta boneka bayi kecil.

Pas disaat itu, seorang karyawan memanggil Khae, karena ada klien yang ingin bertemu. Jadi Khae pun mengambil berkasnya dan ingin keluar dari kantor. Tapi sayangnya, disaat itu, tanpa sengaja dia malah menyenggol boneka keluarga miliknya.



Boneka Istri dan Bayi, baik- baik saja. Sementara Boneka Suami hancur. Dan melihat itu, Khae tampak sangat sedih sekali.



Sementara ditempat lain. Dikamar. Ketika sedang sendirian, Wat melihat foto pernikahannya bersama dengan Khae dengan raut yang tampak rindu dan sedih. Lalu ketika Nok serta Phai datang, dengan segera dia menyembunyikan foto tersebut dibawah bantal.



Nok datang untuk membantu Ayahnya berlatih berjalan. Tapi baru sebentar saja, Wat telah merasa sangat lelah dan ingin kembali ke tempat tidur. Dan melihat itu, Nok tampak sedih.

7 Comments

  1. Terimakasih min...
    Lanjutkan min...semangatttt ya.

    ReplyDelete
  2. Akhirnyaaaaa sinopsisnya berlanjut lagi..... 😍😍😍😍

    ReplyDelete
  3. Makasihhh kak 😍 hehehe semangat ya update terus 😍 sekedar permintaan buat juga sinopsis RAK NAKARA dong kak kalau ada wktu luang bguss juga pemainnya taew juga kak hehe makasih yaa

    ReplyDelete
  4. Sekian lama aq nunggu2 klanjuttannya...lanjut y min semangat💪

    ReplyDelete
  5. So sweet... Ditunggu kelanjutannya 💪💪💪🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  6. Episode 13 ama 14 mana,keren banget drama nya,aku suka terutama z james jirayu

    ReplyDelete
Previous Post Next Post