Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 04 – 1


Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 04 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Thi tersenyum sinis karena telah berhasil membuka penyamaran Na.
“Dia lebih baik daripada yang ku pikir,” ujar dokter. “Karena pasien mempunyai support moral yang bagus. Kamu harus melakukan psikoterapi dan juga melatih otot mu setiap hari. Aku rasa kamu akan mempunyai kesempatan untuk berjalan lagi.”
Thi jelas bingung mendengar penjelasan dokter. Dan dokter menjelaskan kalau istri Thi akan bisa berjalan lagi jika terus berlatih. Ya kemudian pamit untuk pergi ke kamar mandi
Thi sampai menanyakan ulang ke dokter, apa benar Siriya tidak bisa berjalan? Dokter mengira kalau Thi khawatir kalau istrinya tidak akan bisa berjalan lagi, jadi dia menyuruh Thi untuk tidak khawatir karena dari hasil pemeriksaan, ada kemungkinan kalau Ya bisa berjalan lagi.
“Tunggu dok… sebentar… maksudku, apa benar dia tidak bisa berjalan?”
“Khun Thi, apa yang kamu katakan? Aku tidak mengerti.”
“Err… ini… ketika kamu memeriksa, aku lihat kakinya bisa bergerak. Apa maksudnya?”
Dan dokter menjelaskan kalau itu karena luka di tulang belakang Ya, yang membuat Ya bisa menggerakan kakinya tetapi tidak bisa berjalan. Dan dia juga menemukan luka tembak di belakang punggung Ya yang sepertinya menjadi alasan Ya tidak bisa berjalan lagi.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Na bisa menjadi Ya?
Thi selesai bicara dengan dokter. Dan Ya segera menyindir Thi yang pastinya sudah percaya padanya kalau dia tidak bisa berjalan. Dia meminta agar hal ini tidak terjadi lagi.
Krit, KhaoSuay dan Nuan menghampiri mereka. Dan Ya memberitahu kalau dia yang meminta Krit datang bersama Nuan dan KhaoSuay untuk menjemputnya, karena, dia tidak ingin pulang bersama dengan Thi. Thi tidak bisa mengatakan apapun karena tahu kalau dia sudah salah.
Nuan membawa Ya pergi terlebih dahulu, sementara Krit bicara dulu dengan Thi. Dia menegur Thi yang sudah keterlaluan (menipu Na agar dapat di bawa ke rumah sakit untuk di periksa). Thi hanya bisa menghela nafas kesal.
Dan… Ya dengan Na berkumpul dan menggunakan pakaian yang sama persis dengan tatanan rambut yang sama juga. Nuan memuji akting Ya yang sangat bagus. Ya kemudian bertanya, bagaimana Na bisa tahu rencana Thi yang akan membawanya ke rumah sakit?

Flashback
Saat Thi meminta bantuan Lert, ternyata Nuan ada di sana dan mendengar semuanya. Dia melaporkan hal ini pada Na, dan dengan bantuan Krit mereka mengatur rencana.
Mereka bersikap seolah tidak tahu yang akan terjadi. Tetapi, di rumah sakit, Ya telah bersiap.

Dan saat ada wanita yang pingsan (bagian dari rencana mereka), Thi tanpa curiga membantu wanita itu. Dan saat itulah, Na dan Ya bertukar posisi dengan cepat tanpa di sadari oleh Thi.
Dan… Na ternyata bersembunyi di kamar mandi.
End
Ya masih khawatir. Mereka beruntung karena mengetahui rencana Thi, tapi bagaimana kalau tidak? Dia takut Na akan terluka.
“Tidak ada satupun yang bisa menyakitiku. P’Ya, tidak perlu khawatir,” tenangkan Na.
“Saat ini, hanya keberuntungan yang menolongmu. Tapi lain kali, aku tidak tahu apakah kamu akan seberuntung ini lagi atau tidak,” ujar Ya.
“Tapi, percayalah kalau orang yang melakukan hal baik, akan selalu di tolong,” ujar Krit pada Ya.
“Benar. Setidaknya, arwah Khun Pipop akan membantu kita,” timpal Nuan.
--
Thi masih heran dengan yang terjadi. Dia yakin kalau orang yang dilihatnya di mall, adalah Siriya. Tapi, dia juga yakin kalau Siriya di periksa langsung oleh dokter di depan matanya sendiri. Dan hasil pemeriksaan membuktikan kalau Siriya tidak bisa berjalan dan hal itu kemungkinan di sebabkan oleh luka tembak.
“Atau… aku saja yang terlalu berlebihan,” ujar Thi pada dirinya sendiri. Mengira kalau dia sudah salah paham selama ini.
“Apa yang berlebihan?” tanya Da yang telah berdiri di depan pintu ruangan Thi.
Thi kaget dan menjawab tidak ada. Dia bertanya ada urusan apa Da ke ruangannya? Dan Da menjelaskan kalau dia hendak memberikan dokumen. Setelah itu, dia bertanya kemana Thi membawa Siriya pagi ini? Thi menjawab kalau dia hanya membawa Siriya ke rumah sakit.
Da kemudian meminta maaf terlebih dahulu pada Thi sebelum mengemukakan pendapatnya. Dia merasa kalau belakangan ini Thi tidak fokus terhadap pekerjaannya, dia minta Thi berhenti memikirkan Siriya. Dia juga merasa kalau selingkuhan P’Pop itu adalah orang yang berbahaya dan karena itu dia menyarankan agar Thi menjaga jarak dengan Siriya. Dia merasa khawatir. Thi hanya mendengarkan saja, tanpa berkomentar apapun.
--
Na sedang melakukan latihan tinju dengan sparring bersama Nuan. Sementara Ya, menidurkan KhaoSuay. Mereka terlihat bersenang-senang. Krit menawarkan bantuan pada Ya untuk membawa KhaoSuay tidur di sofa. Ya menolak dengan sopan, dia masih ingin memeluk KhaoSuay, untuk melepas kerinduannya.
Krit menghibur Ya dengan berkata kalau tinggal sebentar lagi Na dan KhaoSuay akan bisa tinggal bersama seperti dulu. Mereka hanya harus menangkap pelaku tersebut. Ya tersenyum mendengarnya.
Ya bertanya pada Na, apa langkah Na selanjutnya?
“Jika Khun Thi sudah tidak curiga lagi, aku akan memulai rencanaku selanjutnya,” jawab Na dan tersenyum.
--
Keluarga Sutharak makan bersama. Pa menggerutu karena Siriya belum juga datang dan membuat mereka semua harus menunggunya. Suaminya, Wiset, meminta Pa untuk tidak bersikap seperti itu, mereka juga baru tiba.
Tidak lama, Siriya datang ke meja makan bersama dengan Nuan. Semua langsung menatapnya tajam. Dan Na balas menatap mereka dengan tajam. Dia bahkan langsung bertanya, kenapa mereka semua melihatnya seperti itu?
Pa langsung mengomeli kalau mereka sudah menunggu Siriya dari tadi. Khun Pawinee kemudian bertanya kenapa Siriya menggunakan baju seperti itu (bajunya ada noda darah).
“Aku ingin membuka ingatan lama,” jawab Na.
“Ingatan apa?”
“Ingatan di hari aku hampir mati!” tekan Na. “Ini adalah baju yang ku pakai di hari aku di tembak hingga menjadi lumpuh seperti ini. Ku harap, beberapa orang di sini, dapat mengingatnya.”
Semua langsung saling menatap satu sama lain dengan takut-takut. Thi heran dan bertanya pada Na, siapa yang dia maksud? Kenapa bicara seolah tahu, siapa yang melakukan hal itu?
“Aku tahu,” ujar Na.
Dan Khun Nat terlihat terkejut hingga tanpa sengaja menjatuhkan sendoknya. Semua langsung menatapnya. Khun Pawinee berusaha mencairkan suasana dengan memerintahkan pembantu untuk mengambilkan nasi untuk mereka.
--
Selesai makan, Nuan mulai berdiskusi dengan Na. Dia merasa kalau Khun Nattaya sangat mencurigakan. Atau mungkin khun Nattaya adalah pelakunya?
Na juga tidak tahu. Mereka harus mencari bukti nyata. Tapi dia juga merasa kalau tingkah Khun Nat mencurigakan. Karena berdasarkan cerita Ya, seharusnya Khun Nat itu orang yang kejam, tetapi selama dia di rumah ini, Khun Nat sangat tenang.
“Atau Khun Nattaya melakukan Dharma seletah Khun Pipop meninggal?” simpul Nuan.
“Benar.”
“Kalau begitu kita harus memberikan selamat padanya,” ujar Nuan bersemangat.
“Tidak perlu. Aku bilang benar, maksudnya bahwa Khun Nattaya mungkin sengaja membuat kita berpikir seperti itu.”
“Bagaimana?”
“Berpura-pura. Berakting seolah dia telah bertobat dan memperdaya kita agar percaya sepenuhnya padanya.”
Nuan memuji Na yang sangat pintar. Dan Na bertekad akan memancing agar Khun Na menunjukkan sifat aslinya.
--
Malam hari, saat Na sedang tidur, terdengar suara tangisan di iringi teriakan yang sangat keras (serem euy, kayak suara hantu gitu). Na terbangun karena suara itu dan memutuskan untuk mengecek.

Dia melihat Khun Na yang berada di ruang makan, dengan sebatang lilin, menangis keras sambil memegangin fotonya dengan Khun Pipop. Dia terlihat sangat sedih dan menangis untuk melampiaskan semua perasaannya.
Na memutuskan untuk mengintip lebih dekat. Sialnya, dia malah menginjak ranting pohon dan membuat suara. Khun Nat terkejut mendengar suara itu dan menghentikan tangisnya.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.

1 Comments

Previous Post Next Post